Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

MANAJEMEN BK

“Program BK di PT dan Implikasi Pengembangannya”

Dosen Pembimbing
Prof. Dr. Neviyarni S, M.S., Kons
Prof. Dr. Firman. M.S., Kons

Oleh Kelompok:

1. Intan Verly Syafitri 23151012

2. Nilas Siti Wulandari 23151019

3. Sekar Kurnia Ramadhani 23151025

PROGRAM STUDI S2 BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................ i


MIND MAPPING ....................................................................................... ii
PENJELASAN MATERI DENGAN TEMPLATE JURNAL ................ 1
A. Konsep Program BK di PT ......................................................... 1
B. Ketentuan Program BK di PT .................................................... 2
C. Jenis-Jenis Program BK di PT ................................................... 2
D. Dasar Penyusunan Program BK di PT ...................................... 3
E. Syarat-Syarat Program BK di PT .............................................. 4
F. Unsur-Unsur Program BK di PT ............................................... 6
G. Materi Program BK di PT .......................................................... 7
H. Penyusunan Program BK di PT ................................................. 8
I. Sosialisasi Program BK di PT ..................................................... 8
J. Tahap-Tahap Pelaksanaan Program BK di PT ........................ 9
K. Pengawasan Pelaksanaan Program BK di PT .......................... 9
L. Masalah dan Solusi Program BK di PT ..................................... 10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 12


MATRIKS.................................................................................................... 15

i
MIND MAPPING

Program BK di PT

1.Konsep Dasar

7. Materi
Program

2.Ketentuan
8. Penyususnan
Program

3. Jenis-Jenis
9. Sosialisasi

4. Dasar
Penyusunan
10. Tahap-
Tahap

5. Syarat-syarat

11.
Pengawasan

6. Unsur
Program 12. Masalah &
Solusi

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perguruan tinggi (PT) tidak hanya dituntut menghasilkan lulusan yang
kompeten secara akademis, namun juga individu yang matang secara pribadi,
sosial, dan siap berkarir. Dalam mencapai tujuan tersebut, Program
Bimbingan dan Konseling (BK) memegang peranan penting. Program BK di
PT merupakan upaya terstruktur dan berkesinambungan yang diberikan
kepada mahasiswa untuk membantu mereka mengenal dan mengembangkan
diri, mengatasi permasalahan, serta merencanakan masa depan.
Pengembangan program BK di PT menjadi krusial seiring dengan
dinamika perkembangan mahasiswa dan tuntutan dunia kerja. Pendahuluan ini
akan membahas tentang urgensi program BK di PT beserta implikasinya jika
program tersebut terus dikembangkan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Program BK di PT
2. Bagaimana Ketentuan Program BK di PT
3. Bagaimana Jenis-Jenis Program BK di PT
4. Bagaimana Dasar Penyusunan Program BK di PT
5. Bagaimana Syarat-Syarat Program BK di PT
6. Bagaimana Unsur-Unsur Program BK di PT
7. Bagaimana Materi Program BK di PT
8. Bagaimana Penyusunan Program BK di PT
9. Bagaimana Sosialisasi Program BK di PT
10. Bagaiamana Tahap-Tahap Pelaksanaan Program BK di PT
11. Bagaimana Pengawasan Pelaksanaan Program BK di PT
12. Bagaiamana Masalah dan Solusi Program BK di PT

1
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Konsep Program BK di PT
2. Untuk Mengetahui Ketentuan Program BK di PT
3. Untuk Mengetahui Jenis-Jenis Program BK di PT
4. Untuk Mengetahui Dasar Penyusunan Program BK di PT
5. Untuk Mengetahui Syarat-Syarat Program BK di PT
6. Untuk Mengetahui Unsur-Unsur Program BK di PT
7. Untuk Mengetahui Materi Program BK di PT
8. Untuk Mengetahui Penyusunan Program BK di PT
9. Untuk Mengetahui Sosialisasi Program BK di PT
10. Untuk Mengetahui Tahap-Tahap Pelaksanaan Program BK di PT
11. Untuk Mengetahui Pengawasan Pelaksanaan Program BK di PT
12. Untuk Mengetahui Masalah dan Solusi Program BK di PT

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Program BK di PT
Program pelayanan konseling di Perguruan Tinggi tidak berbeda jauh
dengan pelayanan di sekolah menengah, dimana dapat dipahami juga sebagai
Suatu rangkaian kegiatan bimbingan dapat di konsepkan yang terencana,
terorganisasi dan terkoordinasi selama periode waktu tertentu, misalnya satu
tahun ajaran. Satuan program pelayanan bimbingan konseling berupa rencana
kegiatan layanan dan kegiatan pendukung BK pada periode tertentu yang
diselenggarakan di Universitas/ Sekolah Tinggi/ Akademi/ Politeknik/ ataupun
Institut. Kegiatan pelayanan terorganisir melalui unit pelayanan bimbingan dan
konseling (UPBK), unit inilah yang menjadi wadah penyelenggara kegiatan
pelayanan BK bagi mahasiswa, warga kampus dan anggota masyarakat lainnya.
Prayitno (2004:52) menyatakan program Bimbingan dan Konseling
merupakan isi dari keseluruhan organisasi bimbingan dan konseling. Program
merupakan suatu rencana keseluruhan kegiatan yang direncanakan dalam periode
tertentu. Kegiatan Program ini memuat unsur–unsur yang terdapat dalam berbagai
ketentuan tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling dan diorientasikan pada
pencapaian tujuan kegiatan bimbingan dan konseling. Setting bimbingan dan
konseling berada di setiap jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah
Menengah (SMP dan SMA), dan Perguruan Tinggi.
Di perguruan tinggi layanan bimbingan dilaksanakan oleh suatu Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Bimbingan dan Konseling. Unit ini di bentuk dalam
rangka membantu mahasiswa yang mengalami hambatan/masalah dalam proses
studinya, mereka dapat berkonsultasi untuk memecahkan permasalahannya. Unit
ini juga biasanya melayani layanan konsultasi maupun tes psikologi bagi pihak
luar yang membutuhkan.

3
B. Ketentuan

Ketentuan yang menjadi dasar pemikiran, pedoman/panduan pelaksanaan,


ataupun petunjuk teknis baik secara langsung maupun tidak langsung terkait dengan
dilaksanakannya kegiatan pelayanan BK di perguruan tinggi antara lain yaitu :

1. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan


Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 Tahun 2010
tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru / dosen dan Angka
Kreditnya, Pasal 22 ayat (5) menyatakan bahwa penilaian kinerja Guru/Dosen
Bimbingan dan Konseling atau Konselor dihitung secara proporsional
berdasarkan beban kerja wajib paling kurang 150 (seratus lima puluh) orang
siswa dan paling banyak 250 (dua ratu lima puluh) orang siswa per tahun.
Beban kerja guru Bimbingan dan Konseling/Konselor meliputi kegiatan
merencanakan program, melaksanakan, mengevaluasi, analisis dan tindak
lanjut. Program Bimbingan dan Konseling yang direncanakan meliputi
program tahunan, semesteran, bulanan, mingguan dan harian.
2. Permendiknas Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kulaifikasi Akademik
dan Kompetensi Konselor. Setiap satuan pendidikan wajib mempekerjakan
konselor yang memiliki standar kualifikasi akademik dan kopetensi konselor
yang berlaku secaranasional
C. Jenis-Jenis Program BK di PT
UPBK adalah secara professional menangani kegiatan pelayanan bantuan
kepada mahasiswa, UPBK bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pelayanan
bimbingan dan konseling untuk semua mahasiswa, untuk itu maka diperlukan
disusun suatu perencanaan pelayanan berupa program sebagai berikut (UNP,
2005) :
1. Program Pelayanan Akademik(PPA)
Juga dapat Program ini secara khusus terarah kepada pengembangan
kemampuan akademik mahasiswa, kegiatan orientasi program studi, orientasi

4
akademik, pilihan program studi/ jurusan, pengambilan mata kuliah, bantuan
kegiatan perkuliahan dalam system sks, peningkatan IP dan IPK, dan
sebagainya. Dalam program ini UPBK perlu mengadakan kerjasama dengan
PA di jurusan/prodi dan para dosen.
2. Program informasi karir/ pekerjaan (PIKP)
UPBK bekerjasama dengan jurusan/prodi untuk mengembangkan
informasi karir program studi. Informasi karir tersebut dilengkapi dengan
informasi karir dilapangan. Lebih jauh, program ini melakukan tracer study
terhadap penempatan para lulusan perguruan tinggi pada karir yang ada
dimasyarakat.
3. Program Instrumentasi
Penggunaan instrument untuk pengungkapan potensi dasar individu, minat
kecendrungan pribadi, sikap, kebiasaan bertingkah laku, serta permasalahan
yang dialami, yang kesemuanya terkait dengan pelayanan menjadi ruang
gerak program PI.
4. Program Layanan Masyarakat
Program PLM menjangkau sasaran pelayanan di luar kampus. Sasaran ini
dapat meliputi anggota keluarga, siswa-siswi, warga dll.
Berdasarkan segi unit waktu sepanjang tahun ajaran pada satuan
pendidikan khususnya di Perguruan Tinggi ada lima jenis program layanan
yang disusun dan diselenggarakan dalam pelayanan BK yaitu :
a. Program Tahunan
b. Program Semesteran
c. Program Bulanan
d. Program Mingguan
e. Program Harian
D. Dasar Penyusunan Program
Penyusunan program pelayanan BK pada Perguruan Tinggi didasarkan
pada kebutuhan mahasiswa (Need Assessment) yang diperoleh dari aplikasi

5
intrumentasi dan himpunan data. Artinya keseluruhan program kegiatan
pelayanan memang merupakan suatu pelayanan yang benar-benar menjadi
kebutuhan mahasiswa itu sendiri sehingga relevan untuk dilaksanakan, dasar
pertimbangan lain yang perlu diperhatikan ialah adanya perbedaan (Diferensial)
individu, faktor IPOLEKSOSBUD dan kebijakan lokal, upaya pencapain tujuan
pendidikan tinggi, dinamika serta tuntutan perkembangan individu.
E. Syarat-Syarat Program BK di PT
Karena berbagai perbedaan antara program bimbingan perguruan tinggi
dengan sekolah, maka diperlukan syarat-syarat pokok dibawah ini:
1. Syarat – syarat pokok yang umum: menyangkut institusi, kelengkapan
institusional pokok, dan penunjang usaha bimbingan, yaitu:
a. Berupa biro khusus (Biro bimbingan dan konseling). Biro ini hendaknya
dilengkapi dengan bagian pengelola.
b. Biro bimbingan dan konseling harus dikoordinasikan oleh seorang ahli
bimbingan yang mendapatkan pelatihan khusus dalam bidang bimbingan
dan memiliki pengetahuan yang luas terutama dalam kepemimpinan dan
hubungan sosial.
c. Biaya dan fasilitas yang diperlukan untuk menjalankan usaha dan program
bimbingan harus lah menjadi bagian integral dari keseluruhan
pembelanjaan perguruan tinggi yang bersangkutan.
d. Isi program bimbingan harus disesuaikandengan ciri khas masa
perkembangan yang dialami oleh mahasiswa dan kebutuhan khas
mahasiswa.
e. Layanan-layanan bimbingan harus menjangkau keseluruhan mahasiswa
dan dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh mahasiswa di
perguruantinggi.
2. Syarat – syarat pokok mengenai ketenagaan bimbingan
a. Adanya konselor umum, yaitu seseorang yang menguasai teori,
pendekatan metode, dan teknik bimbingan dan konseling khusus orang

6
dewasa sebagai hasil pendidikan dan pelatihan khusus, serta pengalaman-
pengalamannya
b. Adanya konselor yang merangkap dosen. Disamping mengajar, dapat juga
melaksanakan konseling bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan
pribadi, sosial, jabatan, akademis, dan lain-lain).
c. Adanya ahli pengukur dan evaluasi, yaitu seseorang yang telah didik dan
dilatih, sehingga memiliki keahlian khusus tentang teori, metode, dan
tehnik penyelenggaraan, serta pengolahan hasil dalam bidang pengukuran
dan penilaian psikologis yang diperlukan dalam bimbingan dan konseling.
d. Adanya dosen penasehat/pembimbing yang mendampingi sekelompok
mahasiswa tertentu. Dosen pembimbing memiliki keahlian pada
matakuliah tertentu, bertanggung jawab dalam pengaturan studi
mahasiswa asuhannya. Dalam kondisi khusus mahasiswa, dosen
pembimbing ini dapat memberikan pelayanan konsultasi individual yang
lebih bersifat pemberi saran atau nasehat- nasehat bagi upaya pemecahan
masalah. Bukan merupakan layanan konseling.
3. Syarat– syarat pokok yang khusus bersangkutan dengan dosen pembimbing.
Terutama untuk kelancaran pelaksanaan sifat memajukan bimbingan, serta
fungsi penyaluran dan penyesuaian bimbingan.
a. Kesediaan dosen pembimbing untuk mengadakan hubungan yang dekat
dengan mahasiswa asuhannya
b. Kesediaan dosen pembimbing untuk memberikan perhatian yang cukup
bagi setiap mahasiswa asuhannya.
c. Kesediaan dosen pembimbing untuk meluangkan waktu guna memberikan
kesempatan terjadinya pertemuan yang bersifat pribadi.
d. Kesediaan dosen pembimbing untuk melakukan berbagai kegiatan
pendidikan dalam rangka membantu perkembangan pribadi mahasiswa
secara optimal.

7
e. Kesediaan dosen pembimbing untuk melindungi segala macam informasi
atau hal-hal lain tentang diri mahasiswa yang diketahuinya. Hal tersebut
berguna untuk meningkatkan kepercayaan mahasiswa (Ivon,2011).
F. Unsur-Unsur Program BK di PT
Adapun unsur-unsur program bk di perguruan tinggi yang harus di pahami
adalah sebagaiberikut:
a. Harapan dan kondisi Mahasiswa, pengungkapan harapan, kondisi diri, dan
masalah, serta berbagai data, melalui hasil asesmen perkembangan mahasiswa
b. Harapan dan kondisi Lingkungan, melalui hasil asesmenlingkungan.
c. Jumlah Mahasiswa yang dibimbing: Dosen PA : 15-20orang
d. Program Bimbingan Perencanaan individual, yang diberikan untuk membantu
mahasiswa dalam membuat perencanaan pendidikan, perencanaan karir,
perencanaan pribadi, dan perencanaan sosial, Pelayanananan responsif yang
dilakukan untuk membantu mahasiswa mengatasi berbagai permasalahan dan
remedial. Sistem manajemen dan pengembangan yang dilakukan oleh suatu
unit yang ditetapkan pimpinan perguruan tinggi yang bersangkutan.
e. Strategi Pelayanan Untuk melaksanakan program bimbingan dilakukan dalam
beberapa strategi Pelayanananan yaitu ; Pelayanananan Orientasi Pelayanan
Informasi Pelayanan Penempatan dan Penyaluran Pelayanan Pembelajaran
Pelayanan Konseling Individual Pelayanan Konseling Kelompok Pelayanan
Bimbingan Kelompok Pelayanan Konsultasi Pelayanan Bimbingan teman
sebaya Pelayanan Kolaborasi dosen Pelayanan Kolaborasi orang tua
Pelayanan Kolaborasi ahli lain Pelayanan Akses Informasi & Teknologi
Pelayanan Pengembangan Profesi Sistem manajemen Evaluasi &
akuntabilitas Pelayanan Aplikasi Instrumentasi Pelayanan Konferensi Kasus
Pelayanan Kunjungan Rumah Pelayanan Rujukan dan Alih Tangan kasus
Pelayanan Himpunan Data
f. Frekuensi Layanan: setiap mahasiswa mendapat berbagai layanan minimal 5
kali dalam setiap semester, baik layanan perorangan, kelompok danklasikal.

8
g. Lama Kegiatan: setiap kegiatan berlangsung sekitar 2 jam, waktu kegiatan : 1.
Saat jam kuliah 2. Diluar jam kuliah, sampai 50 % dari seluruh kegiatan
bimbingan.
h. Kegiatan khusus: pada semester I setiap tahun ajaran baru diselenggarakan
layanan orientasi bagi mahasiswa baru (komalasari,2012).
G. Materi Program BK di PT

Materi yang ada dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan BK di Perguruan


Tinggi mencakup materi-materi yang berkenaan dengan dinamika perkembangan
individu mahasiswa yang termasuk dalam kajian bidang bimbingan konseling serta
berkenaan dengan pengembangan program akademik dan atau program lain sesuai
aspirasi dan kemampuan dirinya, ketentuan yang berlaku, dan kondisi lingkungan
yang ada.

Dari bervariasinya masalah yang selalu dialami oleh mahasiswa di perguruan


tinggi, maka setidaknya terdapat dua bentuk layanan bimbingan yang perlu
diperhatikan yaitu : (1) Bimbingan studi dan akademik,(2) Bimbingan non studi atau
non akademik. Keduanya adalah penting dan saling berkaitan satu sama lain dalam
layanan bimbingan mahasiswa. Bimbingan studi atau akademik akan bermuara pada
masalah-masalah belajar, perkuliahan, penggunaan perpustakaan, pemanfaatan waktu
luang dan prestasi akademik. Layanan bimbingan non studi dan non akademik
bermuara pada masalah-masalah pribadi, sosial, psikis, karir, pekerjaan, teman hidup,
keuangan dan sebagainya (Affandi, 2018).

H. Penyusunan Program BK di PT

Penyusunan program kegiatan pelayanan BK diawali dengan kegiatan analisis


kebutuhan (Need Assesment) yang kemudian dikoordinasikan dengan unsur
pimpinan perguruan tinggi dan disusun dengan menetapkan tujuan, sasaran, indikator,
rancangan program, pelaksanaan, waktu pelaksanaan, tempat dan skala prioritas.

9
Dalam perguruan tinggi penyusunan program di lihat dari (A. Muri Yusuf,
2008):

1. Perencanaan disusun dengan memberdayakan semua petugas yang berfungsi


aktif dalam pelayanan BK di PT serta memperhatikan kebijakan dan peraturan
yang berlaku serta kebutuhan sasaran pelayanan. Di samping itu, fasilitas
yang tersedia tidak dapat diabaikan. Rencana yang disusun hendaklah dapat
dilaksanakan (feasable) , bukan angan- angan atau cita-cita yang tidak
mungkin dilaksanakan. Skala prioritas perlu ditetapkan dalam
kegiatanrencana.
2. Apapun bentuk dan format perencanaan pelayanan konseling di PT yang akan
digunakan, sekurang-kurangnya akan dirumuskan (1) Tujuan yang ingin
dicapai, (2)Sasaran, (3) Indikator keberhasilan, (4) Program/ kegiatan yang
ditawarkan, (5) Pelaksana, (6) Waktu pelaksanaan, (7) Tempat dan (8) Skala
prioritas . Jenis kegiatan (bidang dan jenis layanan) yang ditawarkan mengacu
pada rambu –rambu /pedoman yang telah disediakan. Ingat semboyan:
Tuliskan apa yang akan Anda kerjakan.
I. Sosialisasi Program BK di PT
Melalui penyebaran leaflet BK, brosur dan flowchart, pengisian rubrik surat
kabar, penyampaian materi pada kegiatan orientasi mahasiswa baru, perkuliahan dan
rapat-rapat akademik ataupun kegiatan-kegiatan organisasi kemahasiswaan.
1. Pada saat orientasi mahasiswa baru
Pada saat orientasi mahasiswa baru akan dibentuk tim khusus dari UPBK
untuk memberikan layanan informasi tentang profil UPBK. Kegiatan ini
termasuk kedalam program resmi kegiatan orientasi mahasiswa baru di
perguruan tinggi, dan biberikan kepada seluruh mahasiswa baru dengan
metode ceramah dan tanya jawab.
b. Pada saat proses perkuliahan

10
Khusus mata kuliah umum dan mata kuliah dasar keahlian yang dibina
oleh dosen dari jurusan bimbingan dan konseling, mahasiswa akan
memperoleh informasi secara langsung mengenai pelayanan bimbingan dan
konseling yang dikelola oleh UPBK.
c. Penyebaran brosur-brosur ke seluruh jurusan-jurusan/program studi
Brosur-brosur UPBK dibagikan ke fakultas-fakultas selingkungan
perguruan tinggi, sehingga UPBK memperoleh perpanjangan tangan dalam
mensosialisasikan pelayanan BK.
d. Surat kabar kampus
Pada surat kabar kampus terdapat rubric konseling yang dibina oleh salah
seorang konselor yang bernaung di bawah UPBK. Rubrik ini menampung
permasalahan yang dialami oleh mahasiswa dan konselor membantu
menemukan jalan keluar dari permasalahan mahasiswa tersebut. Dan juga
terdapat slogan bahwa ”kalau anda membutuhkan bantuan untuk
mengentaskan permasalahan yang terjadi, silahkan langsung datang ke
UPBK”.
J. Tahap-Tahap Program BK di PT

Menyusun suatu program bimbingan dan konseling memerlukan langkah-


langkah yang bersifat menyeluruh dan terintegral. Proses penyusunan program BK
melalui 8 tahap. Uman Suherman (2006: 59) mengemukakan sebagai berikut:

1. Mengkaji kebijakan dan produk hukum yang relevan


2. Menganalisis harapan dan kondisi di PT
3. Menganalisis karakteristik dan kebutuhan mahasiswa
4. Menganalisis program, pelaksanaan, hasil, dukungan serta faktor-faktor
penghambat program sebelumnya.
5. Merumuskan tujuan program baik umum maupun khusus.
6. Merusumuskan alternatif komponen dan isi kegiatan
7. Menetapkan langkah-langkah kegitan pelaksanaan program, dan

11
8. Merumuskan rencana evaluasi pelaksanaan dan keberhasilan program
K. Pengawas Pelaksanaan Program BK di PT

Pengawasan pelaksanan program BK di PT pada umunya belum memiliki unit


pengawasan seperti di sekolah menengah, namun pada umunya pelaksanaan program
BK di PT berada di bawah pengawasan pembantu rektor 3 dan rektor, semua kegiatan
bimbingan dan konseling yang dilaksanakan akan dilaporkan dan dipertanggung
jawabkan kepada pembantu rektor tiga, mencakup kegiatan/pelayanan apa saja yang
telah dilakukan, jumlah klien baik secara pribadi maupun kelompok, instrumentasi
apa saja uang digunakan, serta klien- klien yang berasal dari luar sivitas akademika
atau klien dari masyarakat umum. (UPBK UNP,2005).

L. Masalah dan Solusi


1. Masalah: minimnya ketersediaan konselor di Perguruan Tinggi, UPBK yang
ada saat ini hanya dimiliki Perguruan Tinggi yang memiliki jurusan/prodi BK,
kurangnya perhatian dari unsur pimpinan Perguruan Tinggi, kurangnya
sosialisasi pemanfaatan UPBK pada mahasiswa dan juga civitas akademik
lainnya, anggaran dana dan dasar ketentuan pelaksanan ataupun teknis yang
belummemadai.
Solusi: Dari beberapa permasalahan yang ditemukan dilapangan perlu kiranya
dilakukan upaya solusi konkret untuk memecahkannya antara lain dengan
pengadaan tenaga konselor pada perguruan tinggi, optimalisasi UPBK dan
sosialisasi yang terarah, terpadu, dan berkelanjutan, pembentukkan dan
penetapan anggaran dana serta dasar ketentuan pelaksanaan maupun teknis
yang jelas dan aspiratif mampu mengakomodir kepentingan warga kampus.
2. Masalah: Banyak perguruan tinggi yang belum ada UPBKnya, mahasiswa
belum mengetahui apa fungsi UPBK diperguruan tinggi, tidak berjalannya
aktivitas BK di PT dengan baik.
Solusi : Bagi perguruan tinggi yang belum memiliki UPBK, segera menyusun
untuk membentukUPBK; Sosialisasikan tentang pentingnya Pelayanan

12
Konseling di perguruan tinggi kepada seluruh lapisan masyarakat Perguruan
tinggi, terutamamahasiswa;UPBK hendaknya bekerjasama dengan organisasi
mahasiswa untuk meperkenalkan apa-apa saja program BK di PT.

13
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Program Bimbingan dan Konseling (BK) di Perguruan Tinggi (PT)
memiliki peran penting dalam membantu mahasiswa mengembangkan potensi
diri, menyelesaikan masalah, dan mencapai tujuan pendidikannya. Program
BK di PT umumnya mencakup layanan bimbingan pribadi, sosial, karir, dan
akademik. Perlu dilakukan peningkatan kualitas layanan BK melalui pelatihan
dan pengembangan kompetensi bagi para konselor, serta penyediaan sarana
dan prasarana yang memadai.

Perlu dikembangkan program BK yang lebih inovatif dan kreatif,


seperti program bimbingan karir berbasis online, program bimbingan untuk
mahasiswa berkebutuhan khusus, dan program pencegahan penyalahgunaan
narkoba. Perlu ditingkatkan kerjasama dengan pihak terkait, seperti dosen,
orang tua mahasiswa, dan instansi terkait lainnya, dalam pelaksanaan Program
BK. Perlu dimanfaatkan teknologi informasi dalam pelaksanaan Program BK,
seperti penggunaan aplikasi bimbingan online, dan pengembangan website
BK.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini mungkin ada kekurangan atau kesalahan
dalam pembahasan materi yang disajikan. Mohon agar kesalahan dan
kekurangan yang ada agar dimaklumi, karena keterbatasan pengalaman dan
sumber-sumber yang kami miliki. Atas perhatian dan kesediaanya membeca
makalah ini.

14
DAFTAR PUSTAKA

ABKIN Prayitno, dkk. 2013. Pembelajaran melalui Pelayanan BK di Satuan


Pendidikan. Jakarta.

ABKIN. 2013. Panduan Umum Pelayanan Bimbingan Dan Konseling. Jakarta

Afandi. 2017. Peengembangan Program Layanan Bimbingan Dosen


Penasehat Akademik di UIN Suska Riau

Ivon. 2011. Bimbingan Konseling Mahasiswa. Bandung: Fakultas Kedokteran

Komalasari. 2012.Bimbingan Belajar Bagi Mahasiswa. Jakarta: Universitas


Negeri Jakarta

Permendikbud No. 111 Tahun 2014. Tentang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Menengah.

Prayitno, dkk. 2013. Pembelajaran melalui Pelayanan BK di Satuan


Pendidikan: Jakarta

Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Unit Pelayanan Bimbingan dan Konseling (UPBK). 2005. Padang: UNP


Press.

UNP. 2005. Unit Pelayanan Bimbingan Konseling (UPBK). UNP Padang.

Winkel. 1997. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: PT


Grasindo.

15
MATRIKS

Sub Topik Keadaan Ideal Kondisi di Analisis Kenyataan dan Alternatif solusi dan
Satuan Pemasalahan rekomendasi
Pendidikan
Konsep Bimbingan Kenyataan nya Diagnosis: mahasiswa hanya Solusinya adalah dosen
konseling bagian adalah di difokuskan pada prsetasi diperguruan tinggi
Program
integral dari proses perguruan tinggi akademik harus
pendidikan tidak saja mengetahui bahwa
memiliki tanggung mencapaikan Prognosis: Jika ini terus perlunya
jawab yang pendidikan terjadi pencapaian non
cukup besar dalam pada mahasiswa maka ketidak sesuaian dan akademik pada
pengembangan sesuai tidak mahasiswa agar
kualitas manusia dengan manfaat suksesnya pendidikan mencapai
Indonesia yang dari diindonesia makna dari pendidikan.
telah diamanatkan pendidikan dalam pelaksanaannya
dalam tujuan nasional yang seperti yang
pendidikan sebenarnya di defenisikan pada UU
nasional (UU No tentang
20 pendidikan nasiona
tahun 2003)
Ketentuan Menurut Winkel Jarang nya Diagnosis: tidak adanya Solusinya guru harus
(2004;91) seorang pelaksanaan layanan
membuat
program konselor di konseling pada perguruan
bimbingan dan perguruan tinggi Prognosis: jika ini sebuah program dengan
konseling adalah tinggi tepatnya terus berlangsung maka
menyesuaikan
suatu rangkaian dosen siswa tidak akan
kegiatan bimbingan mendapatkan pengentasan

1
bimbingan yang konseling permasalahan yang memang kebutuhan siswa
terencana dan memberikan ada Solusinya guru harus
dan juga dosen harus
terorganisasi dan konseling membuat sebuah program
terkordinasi pada dengan menyesuaikan mengetahui tugas
selama priode mahasiswanya kebutuhan siswa dan juga
perkembangan siswa
waktu dosen harus
tertenu misalnya mengetahui tugas
satu tahun ajaran perkembangan siswa.
5 pada dirinya
Syarat-Syarat Syarat – syarat Ada beberapa Diagnosis: Hal tersebut Dari beberapa
pokok mengenai permasalahan terjadi permasalahan
program
ketenagaan dalam karena minimnya yang ditemukan
bimbingan a. pelaksanaan ketersediaan dilapangan
Adanya program konselor yang tidak perlu kiranya dilakukan
konselor umum, pelayanan diperhatikan upaya
yaitu seseorang bimbingan oleh pihak atasan padahal solusi konkret untuk
yang menguasai konseling di sangat memecahkannya antara
teori, pendekatan perguruan dibutuhkan lain
metode, dan tehnik tinggi antara lain Prognosi: Hal tersebut dengan pengadaan
bimbingan dan minimnya mengakibatkan kurang tenaga
konseling khusus ketersediaan kondusif konselor pada
orang dewasa konselor di pelayanan BK perguruan
sebagai hasil Perguruan tinggi, optimalisasi
pendidikan dan Tinggi, UPBK UPBK
pelatihan khusus, yang ada dan sosialisasi yang
serta saat ini hanya terarah,
pengalaman- dimiliki terpadu, dan
pengalamannya Perguruan Tinggi berkelanjutan,
yang pembentukkan dan

2
memiliki penetapan
jurusan/prodi anggaran dana serta
BK, kurangnya dasar
perhatian ketentuan pelaksanaan
dari unsur maupun teknis yang
pimpinan jelas dan
Perguruan Tinggi, aspiratif mampu
kurangnya mengakomodir
sosialisasi kepentingan
pemanfaatan wargakampus
UPBK pada
mahasiswa dan
juga
civitas akademik
lainnya,
anggaran dana
dan dasar
ketentuan
pelaksanan
Pengawasan Pengawasan Ketidak tahuan Diharapkan program BK Pengawas lebih
pelaksanan berbagai dapat memahami
Pelaksanaan
program BK di PT pihak dan terlaksana secara maksimal, bimbingan dan
Program pada umunya pengawas akan efektif konseling,
belum memiliki tugasdan dan efesien.Pengawas lebih baikdari segi teoritis
unit tanggung memahami bimbingan dan maupun
pengawasan jawabnya konseling, baik dari segi praktis. Dan Pihak yang
seperti di sekolah terhadap teoritis terkait
menengah, namun bimbingan dan maupun praktis memperbanyak jumlah
pada umunya konselin pengawas bimbingan

3
pelaksanaan dan
program BK di PT konseling
berada di bawah
pengawasan
pembantu rektor 3
dan rektor,
semua kegiatan
bimbingan dan
konseling yang
dilaksanakan
akan dilaporkan
dan
dipertanggung
jawabkan kepada
pembantu rektor
tiga, mencakup
kegiatan/pelayanan
apa saja
yang telah
dilakukan, jumlah
klien baik secara
pribadi
maupun
kelompok,
instrumentasi apa
saja uang

Anda mungkin juga menyukai