Anda di halaman 1dari 32

KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN BERKHASIAT OBAT

DI DESA MASARETE KABUPATEN BURU


PROVINSI MALUKU

SKRIPSI

Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh


Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Ditulis Oleh:

RENO RIALDI TOMNUSSA


NIM : 0110402037

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TERBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
A M B O N
2015
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Reno Rialdi Tamnussa

Nim : 0110402037

Jurusan : Pendidikan Biologi

Menyatakan, bahwa skripsi ini benar-benar hasil penelitian dan merupakan

karya sendiri. Jika dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini merupakan

duplikat, tiruan, plagiat atau dibantu orang lain secara keseluruhan, maka skripsi

dan gelar yang diperoleh batal demi hukum.

Ambon, November 2015


Yang Menyatakan

Reno Rialdi Tomnussa


NIM. 0110402037

iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

|Møîtsù #sŒÎ*sù ∩∉∪ #ZŽô£ç„ Ύô£ãèø9$# yìtΒ ¨βÎ) ∩∈∪ #·Žô£ç„ Ύô£ãèø9$# yìtΒ ¨βÎ*sù

∩∇∪ =xîö‘$$sù y7În/u‘ 4’n<Î)uρ ∩∠∪ ó=|ÁΡ$$sù

“Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.


Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu
Telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh
(urusan) yang lain. Dan Hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu
berharap” (Q.S. Al-Insyiah (94) : 5-8).

Persembahan

“Segala tulus dan rendah hati kupersembahkan skripsi ini kepada Ayahanda
tercinta Yusran Tomnussa, Ibunda Maryam Mukadar serta Almamater
IAIN Ambon atas segala perjuangan maupun pengorbanan yang tak
terbatas yang telah disajikan kepada penulis dengan limpahan kasih sayang”

iv
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur selayaknya milik Allah SWT, atas segala limpahan rahmat

dan kasih sayang-Nya yang senantiasa mencurahkan pencerahan akal dan qalbu,

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Salawat serta salam senantiasa terlantun

kepada murobiah kita Nabiyullah Muhammad Saw yang senantiasa istiqomah

melangkah dijalan-Nya.

Melalui kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan penghargaan yang

setinggi-tinngginya dan ucapan terima kasih kepada kedua orang tuaku, Ayahanda

tercinta Yusran Tomnussa dan ibunda tercinta Maryam Kadar yang tak pernah

pantang menyerah walau dalam kondisi apapun, tak pernah putus asa, yang selalu

memberikan semangat, yang terus memberikan dukungan, sehingga keberhasilan

ini bisa tercapai serta senantiasa memberi dukungan baik moril maupun materil

yang senantiasa memberikan motivasi dan dukungan kala suka maupun duka.

Selanjutnya ucapan terima kasih peneliti sampaikan kepada:

1. Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon Dr. Hasbullah Toisuta,

M.Ag, Dr. Mohdar Yanlua, M.H. selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik

dan Pengembangan Lembaga, Drs. Moh. Yamin Rumra, M.Si, selaku Wakil

Rektor II Bidang Administrasi Umum Perencanaan, dan Keuangan, Dr.

Ismail Rumadan, M.H, selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan

Dan Kerjasama Lembaga.

v
2. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Dr. Idrus Sere, M.Pd.I.

Djamila Lasaiba, MA, selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik dan

Pengembangan Lembaga, Nur Alim Natsir, M.Si, selaku Wakil Dekan II

Bidang Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan, Drs. Abdullah

Latuapo, M.Pd.I, selaku Dekan III Bidang Kemahasiswaan Dan Kerjasama

Lembaga.

3. Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Biologi, Cornelia Parry, M.Pd, dan

Rosmawati T., M.Si

4. Nirmala F Firdhausi, M.Si, selaku pembimbing I dan Sarmawaty Kotala,

M.Si, selaku pembimbing II yang telah sabar membimbing, mengarahkan

serta memberikan motivasi kepada peneliti sehingga skripsi ini bisa

terselesaikan.

5. Kepala UPT Perpustakaan IAIN Ambon Rivalna Rivai, M.Hum dan staf

Perpustakaan.

6. Kepala Laboratorium MIPA IAIN Ambon Wa Atima, S.Pd, M.Pd dan staf

laboratorium.

7. Kepala Kasubag Umum dan seluruh staf BAK Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan telah melayani peneliti dengan baik selama dalam proses

pendidikan.

8. Seluruh Staf dan Dosen IAIN Ambon yang telah membekali peneliti

dengan ilmu pengetahuan selama dalam masa perkuliahan.

9. Keluarga besar tercinta, kakakku tersayang Rini Mukadar, Sitti Mukadar,

Fara Mukadar, Om Anwar Mukadar, Rudi Mony, Tarto dan Adikku tercinta,

vi
Riki Fajri Tomnusa, Rio Munawar Tomnusa, terima kasih atas dukungan

dan bimbingannya selama ini sehingga saya bisa menyelesaikan studi dan

mendapat gelar Sarjana Pendidikan.

10. Pacarku tersayang Yuliani Sasmita, atas motivasi dan dukunganmu sehingga

saya bisa jadi seperti ini.

11. Kakak Iin Sima-Sima Sohilauw dan Abang Azwar A., atas saran, dukungan

dan motivasinya sehingga saya dapat menyelesaikan studi saya.

12. Untuk teman-teman MAPEJU (Mahasiswa Pemerhati Jurusan) jangan

pernah melupakan persahabatan yang sudah kita bangun bersama. Sukses

untuk kalian semua, salam MAPEJU, kita semua saudara.

13. Teman-teman seperjuangan Angkatan 2011/2012, yang tidak dapat peneliti

sebutkan namanya satu persatu.

Akhirnya atas segalah salah dan khilaf, kepada semua pihak yang sengaja

maupun tidak sengaja, penulis mohon ketulusan hati untuk dimaafkan. bantuan,

bimbingan, dan petunjuk yang diberikan oleh berbagai pihak, Insya Allah

mendapat balasan yang setimpal dari Allah Swt, Amin. Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi kita semua dan Semoga Allah Swt senantiasa memberikan

petunjuk bagi kita semua.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Ambon, November 2015


Peneliti

Reno Rialdi Tomnussa


Nim: 0110402037

vii
DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ....................................................................................................... i


Halaman Persetujuan ............................................................................................ ii
Pernyataan Keaslian Skripsi ................................................................................. iii
Motto dan Persembahan ........................................................................................... iv
Kata Pengantar .................................................................................................... v
Daftar Isi ............................................................................................................. viii
Daftar Tabel ......................................................................................................... x
Daftar Gambar ...................................................................................................... xi
Daftar Lampiran .................................................................................................. xii
Abstrak ..................................................................................................................xiii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................4
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................5
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................
5
E. Defenisi Operasional ........................................................................... 6
BAB II.TINJAUAN PUSTAKA
A. Tumbuhan Obat Tradisional ............................................................. 7
B. Macam-Macam Tumbuhan Obat Tradisional dan Kegunaannya ..... 10
C. Kegunaan Tumbuhan Obat Tradisional Untuk Kesehatran ............... 28
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian........................................................................................
32
B. Waktu dan Tempat Penelitian................................................................ 32
C. Subyek Penelitian ............................................................................. 33
D. Instrumen Penelitian ..............................................................................
33
E. Teknik Pengumpulan Data .....................................................................
34
F. Teknik Analisis Data ........................................................................ 34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................ 36
1. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian .................................................
36
2. Sejarah Singkat Desa Masarete ..................................................... 36

viii
3. Keadaan Alam dan Iklim ............................................................. 37
4. Keadaan Penduduk ....................................................................... 37
5. Mata Pencaharian ............................................................................38
6. Potensi Ekonomi .............................................................................38
7. Kondisi Sosial Budaya dan Keagamaan ................................... 38
B. Hasil Penelitian .......................................................................................
39
C. Pembahasan .............................................................................................
44
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................53
B. Saran .......................................................................................................
54
Daftar Pustaka ..........................................................................................................
55
Lampiran-Lampiran ..................................................................................................
57

ix
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Distribusi Penduduk Desa Masarete .................................................. 37


Tabel 2. Jenis Tanaman Obat Yang Ditemukan Berdasarkan Wawancara ..... 43
Tabel 3. Jenis Tumbuhan Obat Yang Digunakan Oleh masyarakat Masarete. 45

x
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kunyit (Curcuma domestica Val) .................................................... 12


Gambar 2. Daun Kembang Sepatu (Hibiscus syriacus L.)................................. 12
Gambar 3. Bawang Merah (Allium sativum L.) ................................................. 13
Gambar 4. Lidah Buaya (Aleo Vera).................................................................. 14
Gambar 5. Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) .......................................... 15
Gambar 6. Kumis Kucing (Orthosiphon spp) .................................................... 16
Gambar 7. Bangle (Zingiber cassumurnar Roxb.) ............................................. 18
Gambar 8. Kencur (Kaempferia galanga L.) ..................................................... 19
Gambar 9. Tamulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb)...................................... 20
Gambar 10. Keji Beling (Strobilanthes crispus BI) ............................................ 21
Gambar 11. Brotowali (Tinospora crispa L.)...................................................... 22
Gambar 12. Daun Sirih (Piper betle L.) .............................................................. 23
Gambar 13. Jahe (Zingiber officinae) ................................................................. 24
Gambar 14. Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle) ....................................... 25
Gambar 15. Pepaya (Carica Papaya L.) ............................................................. 26

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Pedoman Wawancara ................................................................. 57

Lampiran 2. Daftar Gambar ............................................................................. 58

Lampiran 3. Surat Izin Penelitian..................................................................... 60

xii
ABSTRAK

Reno Rialdi Tomnussa, Nim 0110402037, Dosen Pembimbing I,


Nirmala F. Firdhausi, M.Si, dan Dosen Pembimbing II, Sermawaty Kotala, M.Si.
Skripsi Tentang Keanekaragaman Tumbuhan Berkhasiat Obat Di Desa Masarete
Kabupaten Buru Provinsi Maluku, Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri Ambon 2015.
Masyarakat di Desa Masarete telah mengenal dan merasakan obat-obatan
alamiah yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, dan hewan. Mereka meramu dan
meraciknya sendiri atas dasar pengalaman yang diwariskan secara turun-temurun
oleh generasi sebelumnya. Bentuk racikan demikian dikenal sebagai jamu atau
ramuan yang wujudnya berupa sediaan atau seduhan sederhana yang kemudian
dikenal masyarakat sebagai obat tradisional. Sehingga penelitian bertujuan untuk
mengetahui jenis-jenis tumbuhan berkasiat obat apa sajakah yang digunakan oleh
masyarakat di Desa Masarete pada Kabupaten Buru Provinsi Maluku. Serta untuk
mengetahui penyakit apa sajakah yang dapat disembuhkan oleh tumbuhan
berkasiat obat yang digunakan pada masyarakat di Desa Masarete pada Kabupaten
Buru Provinsi Maluku.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kualitatif, menggunakan instrumen wawancara serta keterlibatan peneliti dalam
memperoleh data-data lapangan. Dengan teknik analisis data menggunakan
reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Sampel dalam penelitian ini
adalah 10 orang.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 21 jenis tumbuhan yang berkasiat
obat yang digunakan oleh masyarakat di Desa Masarete yaitu Carica papaya,
Averrhoa bilimbi, Psidium guajava, Orthosiphon aristatus Blume, Alstonia
scolaris, Citrus aurantifolia Swingle, Langsium domesticum, Annona muricata,
Morinda citrifolia L., Cocos nucifera, Podocarpus nerrfolius, Sesbania
grandiflora, Ipomoea pes caprea, Pluchea indica, Andropogan nardus Linn,
Annona squamosa, Ricinus communis, Coleus atropupureus Benth, Vernonia
amygdalina, Strobilanthes crispus BI, dan Curcuma domestica. Penyakit yang
dapat disembuhkan oleh tumbuhan berkasiat obat yang digunakan pada
masyarakat di Desa Masarete adalah penyakit ginjal, sakit pinggang, malaria,
darah tinggi, muntaber, diare, rematik, sakit pinggang, batuk, pegal-pegal, demam,
cikungunya, menyembuhkan ibu yang baru selesai melahirkan, keseleo,
menambakan stamina, penyakit liver, panas dalam, menurunkan panas pada anak,
dan diabetes.
.

Kata Kunci : Tumbuhan Berkhasiat Obat.

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia memiliki sumberdaya alam dan keanekaragaman hayati yang

tinggi, terdiri dari jumlah pulau di Indonesia, dengan 34 provinsi yang memiliki

beranekaragam suku dan budaya. Tingginya keanekaragaman tumbuhan

dipadukan dengan keragaman suku bangsa, akan terungkap berbagai sistem

pengetahuan tentang hubungan budaya satu masyarakat dengan budaya

tetumbuhannya. Pengetahuan ini akan berbeda dari satu etnis ke etnis lainnya

karena perbedaan tempat tinggal yang dipengaruhi oleh adat dan tata cara serta

perilaku masyarakat setempat. Budaya pengobatan tradisional dan penggunaan

tumbuhan obat telah berkembang sejak dulu yang dilestarikan secara turun-

temurun. Adanya modernisasi budaya menyebabkan terkikisnya pengetahuan

tradisional yang dimiliki oleh masyarakat.1

Kekayaan alam hutan tropis Indonesia menyimpan berbagai tumbuhan yang

berkhasiat sebagai obat dan dihuni oleh berbagai suku dengan pengetahuan

pengobatan tradisional yang berbeda. Indonesia memiliki lebih dari 1.000 jenis

tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat dan sekitar 300 jenis yang sudah

dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional.2 Penggunaan tumbuhan sebagai

bahan baku obat - obatan sudah dilakukan oleh manusia sejak dikenalnya proses

1
Bodeker G. Tumbuhan Berguna Indonesia II. Jakarta: Badan Litbang Kehutanan, 1987:
l2l4). Dalarn Artikel: Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Patikan Kebo (Eupiorbia sp) Terhadap
Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus epidermidis. Jurusan Biologi FPMIPA UPI. Diakses tanggal
1 September 2015.
2
Hariana, A.H., 2004. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya.Penebar Swadaya. (Jakarta, PT
Rineka Cipta, 2001), hlm. 18.

1
2

meramu dan masih berlangsung hingga kini. Penggunaan tumbuhan obat ini kerap

digunakan oleh orang banyak karena relatif memiliki efek samping yang kecil dan

lebih murah bila dibandingkan dengan obat-obatan sintetis.3

Tumbuhan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan ekosistem.

Dilihat dari hasilnya, tanaman atau tumbuhan merupakan sumber kebutuhan kita

baik sandang, pangan maupun papan. Kita dapat makan yang merupakan sumber

energi karena ada tanaman. Kita dapat bernapas dengan baik dengan menghirup

oksigen karena ada yang merupakan hasil reaksi fotosintesis karena ada

tumbuhan. Khusus tumbuhan yang telah berdiri sendiri sebagai tumbuhan yang

berkhasiat dalam pengobatan dinamakan simplisia. Simplisia adalah bahan alami

yang digunakan untuk obat dan belum mengalami perubahan proses apa pun, dan

kecuali dinyatakan lain umumnya berupa bahan yang telah dikeringkan.4

Tumbuhan obat tradisional adalah tumbuhan yang dapat digunakan sebagai

obat untuk mengobati berbagai penyakit. Sejak dahulu, tumbuhan obat telah

digunakan masyarakat Indonesia untuk mengobati berbagai jenis penyakit yang

dideritanya baik bagi masyarakat yang tinggal di perkotaan maupun pedesaan.

Tumbuhan obat tersebut lebih banyak dipilih masyarakat sebagai bahan alternatif

pengganti obat-obatan kimia yang relatif mahal harganya.

Tumbuhan obat tradisional mempunyai peranan penting dalam dunia

kesehatan yang pemakaiannya sudah lama dikenal dan digunakan masyarakat

Indonesia. Penggunaan obat tradisional akhir-akhir ini mengalami peningkatan,

3
Kumalasari, LOR, Pemanfaatan Obat Tradisional dengan Pertimbangan Manfaat dan
Keamanan, (Depok’, Artikel Majalah Ilmu Kefarmasian, Universitas Indonesia, vol. 3, no. 1,
2006), hlm. 1-7
4
Departemen kesehatan RI, Materia Medika Indonesia. Jilid IV, (Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, 1995). Diakses tanggal, 1 Agustus 2015.
3

hal ini dipengaruhi oleh kenaikan harga-harga obat-obat modern di masa krisis

ekonomi.5 Indonesia kaya akan sumber bahan obat alam yang telah digunakan

oleh sebagian besar rakyat Indonesia secara turun temurun, maka perlu didorong

upaya pengenalan, penelitian, pengujian dan pengembangan khasiat dan kegunaan

suatu tumbuhan obat.6

Pengobatan tradisional dengan menggunakan tanaman obat tidaklah asing

bagi masyarakat Indonesia, karena sebelum rakyat Indonesia merdeka pun,

masyarakat pelosok desa sudah menggunakan tumbuhan obat tersebut hingga

sekarang, pengobatan tradisonal masih diakui keberadaannya di kalangan

masyarakat luas. Ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang terus membina

dan mengembangkannya, penanganan/ pelayanan kesehatan primer, baik sebagai

obat preventif maupun kuratif. Hal ini didukung oleh kebijakan Departemen

Kesehatan RI tentang pengobatan tradisional seperti yang tercantum dalam UU

No 23 tahun 1992 pasal 47 tentang pengobatan tradisional dan dalam Kepmenkes

No 1076/SK /VII/2003 tentang penyelenggaraan pengobatan tradisional yang

menggunakan tumbuhan obat-obatan tradisional.7

Masyarakat di Desa Masarete telah mengenal dan merasakan obat-obatan

alamiah yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, dan hewan. Mereka meramu dan

meraciknya sendiri atas dasar pengalaman yang diwariskan secara turun-temurun

oleh generasi sebelumnya. Bentuk racikan demikian dikenal sebagai jamu atau

5
Supriyadi, Tumbuhan Obat Indonesia Penggunaan dan Khasiatnya, (Jakarta: Pustaka.
Populer 2001), hlm. 16.
6
Wijayakusuma HMH, Dalimartha S dan Wirian AS. Tanaman Berkhasiat Obat di.
Indonesia. Jilid II, (Jakarta: Pustaka Kartini1993), hlm. 67.
7
Kementerian Kesehatan RI, Situasi Diare di Indonesia, (Jakarta : Buletin Jendela Data dan
Informasi Kesehatan Volume 2 Triwulan 2, 2011).
4

ramuan yang wujudnya berupa sediaan atau seduhan sederhana yang kemudian

dikenal masyarakat sebagai obat tradisional.

Sebagaimana hasil observasi yang peneliti lakukan pada masyarakat di Desa

Masarete pada Kabupaten Buru, Maluku, bahwa masyarakat menggunakan atau

memanfaatkan tumbuhan di sekitar pemukiman sebagai obat tradisional dalam

kehidupan sehari-hari mereka. Penggunaan atau pemanfaatan obat tradisional oleh

masyarakat di Desa Masarete pada Kabupaten Buru sebagai obat alternatif

diantaranya untuk bagaimana dapat mengobati berbagai macam penyakit seperti:

disentri, diare, borok, asma, bronkhitis, demam, berak darah, luka bakar, luka

robek, mual, muntaber, malaria dan penyakit kining, batuk, luka dalam, serta dan

lain-lain sebagainya. Namun sejauh yang peneliti temui bahwa masyarakat di

Desa Masarete pada Kabupaten Buru belum mengetahui secara keseluruhan

tanaman obat tradisional yang ada di desa, dan hanya sebagaian kecil saja yang

masyarakat ketahui tentang manfaat dari tanaman-tanaman tersebut serta

masyarakat kurang memahami tentang manfaat dari tumbuhan-tumbuhan yang

mereka gunakan setiap hari.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul “Keanekaragaman tumbuhan berkhasiat

obat di Desa Masarete pada Kabupaten Buru Provinsi Maluku”.

B. Rumusan Masalah

Dari dasar pemikiran di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :


5

1. Jenis-jenis tumbuhan berkhasiat obat apa sajakah yang digunakan oleh

masyarakat di Desa Masarete pada Kabupaten Buru Provinsi Maluku ?

2. Penyakit apa sajakah yang dapat disembuhkan oleh tumbuhan berkasiat

obat yang digunakan pada masyarakat di Desa Masarete pada Kabupaten

Buru Provinsi Maluku ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dalam

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan berkhasiat obat apa sajakah yang

digunakan oleh masyarakat di Desa Masarete pada Kabupaten Buru

Provinsi Maluku.

2. Untuk mengetahui penyakit apa sajakah yang dapat disembuhkan oleh

tumbuhan berkasiat obat yang digunakan pada masyarakat di Desa

Masarete pada Kabupaten Buru Provinsi Maluku.

D. Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan manfaat

positif bagi semua pihak, adapun beberapa manfaat yang ingin dicapai adalah :

1. Memberi informasi tentang tumbuhan sebagai obat tradisional pada

masyarakat secara umum dan khususnya masyarakat Desa Masarete.

2. Manfaat penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi pada mata kuliah

Morfologi Tumbuhan di Jurusan Pendidikan Biologi.


6

3. Sebagai bahan referensi bagi penulis selanjutnya dalam melakukan

penelitian terhadap objek yang sama yang ditinjau dari aspek yang

lainnya.

4. Kepada instansi terkait agar memberikan penyeluhan kepada tenaga

kesehatan dan menginformasikan kepada warga masyarakat untuk

mengembangkan dan memanfaatkan berbagai tumbuhan sebagai pengganti

obat kimia dengan obat tradisional karena tumbuhan tersebut banyak

tumbuh disetiap daerah di Maluku.

E. Penjelasan Istilah
Untuk memudahkan pemahaman terhadap skripsi ini, maka penulis

mengemukakan pengertian dari beberapa kata yang terdapat dalam judul skripsi

ini yaitu :

1. Keanekaragaman merupakan pernyataan mengenai berbagai macam

jenis, jumlah, dan sifat yang berada pada tingkatan makhluk hidup

ataupun tekstur.8

2. Tumbuhan berkhasiat obat adalah tumbuhan yang mempunyai khasiat

atau mempunyai manfaat yang baik untuk penyembuhan penyakit.

3. Desa Masarete merupakan sebuah desa perkampungan yang berada di

Kabupaten Buru yang masyarakatnya masih menggunakan tumbuhan

sebagai obat tradisional.

8
Syopiah, “Konsep Keanekaragaman”, artikel diakses pada tanggal 12 September
2013,http://www.Syopiah.blogspot.com/2009/02/konsep-keanekaragaman-html,. Artikel diakses
pada tanggal 1 September 2015.
32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif kualitatf, yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan

peristiwa atau kejadian yang terjadi pada masa sekarang berdasarkan fakta di

lapangan. Dimana penelitian kualitatif adalah penelitian yang beramsumsi bahwa

kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif, dan suatu pertukaran pengalaman

sosial yang diintepretasikan oleh individu.31 Penelitian ini untuk mendeskripsikan

tentang keanekaragaman tumbuhan berkhasiat obat serta penyakit apa saja yang

terdapat pada jenis tumbuhan berkhasiat obat yang digunakan oleh masyarakat di

Desa Masarete pada Kabupaten Buru sebagai obat tradisional.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Adapun waktu dalam penelitian ini dilaksanakan selama 1 (satu)

minggu terhitung sejak tanggal 03 November 2015 sampai dengan 09

November 2015.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Masarete pada Kabupaten

Buru Provinsi Maluku.

31
Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi Pendidikan
Tenaga Kependidikan, (Jakarta; Kencana Prenada Media Group, 2010), hlm. 176.

32
33

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah tumbuhan yang dijadikan masyarakat

sebagai obat tradisional yang ditemukan pada lokasi penelitian, dengan jumlah

masyarakat desa Masareta adalah 103 KK. Suharsimi Arikunto, memberikan

ancer-ancer untuk penentuan sampel yaitu jika subjek lebih besar dari 100 maka

dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25% atau tergantung setidak–

tidaknya:

1. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.

2. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek.

3. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. 32

Subjek yang diambil adalah 10% yaitu mengingat kemampuan peneliti

dalam melihat waktu, tenaga, serta dan karena beser resiko hanya ditanggung oleh

peneliti. Sehingga peneliti mengambil 10 orang masyarakat yang memanfaatkan

tanaman sebagai obat tradisional di desa Masarete.

D. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian dilakukan dengan menggunakan penelitian lapangan (field

reseach) yaitu peneliti secara langsung terjun kelapangan sebagai instrument

pengumpulan data :

1. Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

langsung terhadap objek atau terhadap lokasi penelitian tentang keadaan

lapangan dengan gejala-gejala yang diselidiki. Dalam hal ini peneliti

32
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hlm 134.
34

mengobservasi tentang masyarakat di Desa Masarete pada Kabupaten Buru

yang menjadikan tumbuhan sebagai obat tradisional.

2. Wawancara ini digunakan agar mengetahui dan mendapatkan informasi secara

langsung dari subjek penelitian terkait dengan tumbuhan berkasiat obat yang

digunakan beberapa orang masyarakat terkait masalah yang diselidiki.

3. Dokumentasi adalah data berupa foto sebagai bukti penelitian yang peneliti

lakukan.

E. Teknik Analisa Data

Analisa data dapat disefinisikan sebagai proses penguatan dan

pengelompokan data dengan tujuan untuk menyusun hipotesis kerja dan

mengangkatnya menjadi kesimpulan atau teori sebagai temuan.33 Data dalam

penelitian kualitatf terdiri dari deskripsi yang dirinci tentang situasi, interaksi,

peristiwa orang dan peristiwa yang teramati, pikiran, sikap, dan keyakinan, atau

pertikan-pertikan dokumen.

Pendapat lain mengatakan bahwa analisis data adalah upaya mencari dan

menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara, dokumentasi, dan

sejenisnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang masalah yang ditelit

dan menjelaskannya sebagai temuan yang dilanjutkan dengan upaya mencari

makna. Untuk menganalisis data yang diperoleh melalui pengamatan, wawancara,

dan dokumen, maka selanjutnya dianalisis tahap sebagai berikut:

33
Masykuri Bakri, Metode Penelitian Kualitatif Tinjauan Teoritis dan Praktis, (Malang:
Unisma-Visi Press, 2002), hlm 73-174.
35

1. Tahap reduksi data

Pada tahap ini peneliti membaca, mempelajari dan menelaah data yang

telah diperoleh dari wawancara yang kemudian direduksi. Reduksi data adalah

suatu bentuk analisis data yang mengacu kepada proses menajamkan,

menggolongkan, membuang data yang tidak perlu dan menganalisiskan data

mentah yang diperoleh dari lapangan. Semua data diperoleh sesuai dengan

kebutuhan untuk menjawab pertanyan penelitian.

2. Penyajian data

Tahap ini dilakukan dengan mengorganisir data yang merupakan

sekumpulan informasi yang terorganisis, memberikan makna, dan terkategori

serta menarik kesimpulan tentang jawaban anak berdasarkan angket dalam hal

persoalan yang diteliti kaji di lapangan.

3. Menarik kesimpulan

Pada tahap ini peneliti berusaha menarik kesimpulan tentang subyek

berdasarkan proses berfikir menyarakat dalam menanggapi pertanyaan dalam

bentuk wawancara yang ditanyakan oleh peneliti.


53

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bertolak dari uraian- uraian pada bab-bab di atas maka penulis dapat

menarik kesimpulan yaitu

3. Jenis-jenis tumbuhan berkasiat obat yang digunakan oleh masyarakat di Desa

Masarete yaitu terdapar 21 jenis yaitu Carica papaya, Averrhoa bilimbi,

Psidium guajava, Orthosiphon aristatus Blume, Alstonia scolaris, Citrus

aurantifolia Swingle, Langsium domesticum, Annona muricata, Morinda

citrifolia L., Cocos nucifera, Podocarpus nerrfolius, Sesbania grandiflora,

Ipomoea pes caprea, Pluchea indica, Andropogan nardus Linn, Annona

squamosa, Ricinus communis, Coleus atropupureus Benth, Vernonia

amygdalina, Strobilanthes crispus BI, dan Curcuma domestica.

4. Penyakit yang dapat disembuhkan oleh tumbuhan berkasiat obat yang

digunakan pada masyarakat di Desa Masarete adalah penyakit ginjal, sakit

pinggang, malaria, darah tinggi, muntaber, diare, rematik, sakit pinggang,

batuk, pegal-pegal, demam, cikungunya, menyembuhkan ibu yang baru selesai

melahirkan, keseleo, menambakan stamina, penyakit liver, panas dalam,

menurunkan panas pada anak, dan diabetes.

53
54

B. Saran.

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat dikemukakan beberapa saran

terkait dengan penelitian ini, yakni:

1. Diharapkan kepada lembaga pemerintah dalam hal ini Desa Masarete, dalam

melestarikan tumbuhan jenis tanaman yang berkasiat karena merupakan obat

tradisional perlu diperhatikan dan kemudian diajarkan kepada masyarakat

Desa Masarete agar manfaat yang ada di dalam tumbuhan jenis tanaman yang

berkasiat merupakan obat tradisional dapat diketahui secara umum oleh

masyarakat.

2. Pemerintah perlu membudidaya tumbuhan jenis tanaman yang berkasiat

merupakan obat tradisional agar tetap ada sehingga memperkecil kepunahan.

3. Diharapkan kepada pihak pemerintah agar perlu meneliti kandungan yang ada

pada tumbuhan jenis tanaman yang berkasiat yang merupakan obat tradisional,

sehingga dapat dimanfaatkan ke hal yang lain.


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2005.

Bakri, Masykuri, Metode Penelitian Kualitatif Tinjauan Teoritis dan Praktis,


Malang: Unisma-Visi Press, 2002.

Bodeker G. Tumbuhan Berguna Indonesia II. Jakarta: Badan Litbang Kehutanan,


1987: l2l4). Dalarn Artikel: Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Patikan
Kebo (Eupiorbia sp) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus
epidermidis. Jurusan Biologi FPMIPA UPI. Diakses tanggal 1 September
2015.

Dalimartha, S, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid I, (Jakarta : Trubus


Agriwidya, 1999.

Departemen kesehatan RI, Materia Medika Indonesia. Jilid IV, (Jakarta:


Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995). Diakses tanggal, 1
Agustus 2015.

Hariana, A.H., 2004. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya.Penebar Swadaya. Jakarta:


PT Rineka Cipta, 2001.

Kartasapoetra, G. Budidaya Tanaman Berkhasit Obat. Jakarta: Rineka Cipta1992.

Kementerian Kesehatan RI, Situasi Diare di Indonesia, Jakarta : Buletin Jendela


Data dan Informasi Kesehatan Volume 2 Triwulan 2, 2011.

Kijayanti, Tanaman Sebagai Obat Tradisional, (http://www.infofisioterapi.com


Artkel diakses pada 15 Mei 2015.

Kumalasari, LOR, Pemanfaatan Obat Tradisional dengan Pertimbangan Manfaat


dan Keamanan, Depok’, Artikel Majalah Ilmu Kefarmasian, Universitas
Indonesia, vol. 3, no. 1, 2006.

Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung, PT. Remaja


Rosdakarya, 2000.

Poulsen, A. D., Gingers Of Sarawak. (Kinabalu: Natural History Publications


(Borneo) 2006.

Pudjoarinto, A., Susarsi S., dan Sri S., Taksonomi Tumbuhan, Yogyakarta,
Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, 1998.
Rifai, M. A., Sendi-Sendi Botani Sistematika, Bogor: Lembaga Biologi Nasional
LIPI, 1976.

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R


d D, Bandung, 2012.

Supriyadi, Tumbuhan Obat Indonesia Penggunaan dan Khasiatnya, Jakarta:


Pustaka. Populer 2001.

Surjowinoto. M, Flora of Java, Jakarta: Pradnya Paramita, 1997.

Syopiah, “Konsep Keanekaragaman”, artikel diakses pada tanggal 12 September


2013,http://www.Syopiah.blogspot.com/2009/02/konsep-
keanekaragaman-html,. Artikel diakses pada tanggal 1 September 2015.

Tim Lentera, Khasiat dan Manfaat Jahe Merah Si Rimpang Ajaib, Jakarta: Agro
Media Pustaka, 2002.

Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi


Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta; Kencana Prenada Media
Group, 2010.

Wijayakusum, Hembing, Ensiklopedia milenium : Tumbuhan Berkhasiat Obat


Indonesia, Jakarta : Gema Insani 2000.

Widyawati, Tanaman Obat Tradisional, Pusat Penelitian dan Pengembangan


Tanaman Pangan, Bogor, 1999.

................, Tanaman Berkhasiat Obat di. Indonesia. Jilid II, Jakarta: Pustaka
Kartini1993.
Lampiran 1.
Pedoman Wawancara
Nama Masyarakat :
Jenis Kelamin :

KOMENTAR DAN
PERTANYAAN PENELITI JAWABAN KESIMPULAN HASIL
WAWANCARA
1. Apakah Bapak/Ibu menggunakan obat
tradisional ?
2. Jenis-jenis tumbuhan apa saja yang
dijadikan sebagai obat ?
3. Penyakit apa saja yang dapat diobati oleh
tumbuhan berkasiat obat tersebut ?
4. Bagaimana cara pembuatan obat tersebut ?

Masarete, ....................... 2015

Peneliti
58

Lampiran 2.

DOKUMENTASI

Foto 1 Peneliti Sedang Mewawancarai Bapak Foto 2 Peneliti Sedang Mewawancarai Ibu Nurlaila
Ali Waikabu Terkait Dengan Pemanfaan Jenis Mukadar Terkait Dengan Pemanfaan Jenis
Obat Tradisional (Minggu 18 Oktober 2015) Obat Tradisional (Senin 19 Oktober 2015)

Foto 3 Peneliti Sedang Mewawancarai Bapak Abas Foto 4 Peneliti Sedang Mewawancarai Bapak
Terkait Dengan Pemanfaan Jenis Obat Tradisional Abdul Mukadar Terkait Dengan Pemanfaan
(Minggu 17 Oktober 2015) Jenis Obat Tradisional (Jumat 23 Oktober 2015)
59

Foto 5 Peneliti Sedang Mewawancarai Ibu Foto 6 Peneliti Sedang Mewawancarai Ibu Saleha
Nurlailah Mukadar Terkait Dengan Pemanfaan Ely Terkait Dengan Pemanfaan Jenis Obat
Jenis Obat Tradisional (Senin 18 Oktober 2015) Tradisional (Selasa 20 Oktober 2015)

Foto 7 Peneliti Sedang Mewawancarai Bapak Foto 8 Peneliti Sedang Mewawancarai Ibu Nahlu
Maharaja Waikabu Terkait Dengan Pemanfaan Siompu Terkait Dengan Pemanfaan
Jenis Obat Tradisional (Jumat 23 Oktober 2015) Jenis Obat Tradisional (Rabu 21 Oktober 2015)
60

Foto 9 Peneliti Sedang Mewawancarai Bapak Foto 10 Daun Jarak


Ahmad Terkait Dengan Pemanfaan Jenis
Obat Tradisional(Jumat 23 Oktober 2015)

Foto 11 Pohon Kelapa Foto 12 Daun Pepaya

Foto 13 Kunyit Foto 14 Daun Sirsak

Foto 15 Jeruk Nipis Foto 16 Daun Belimbing


61

Foto 17 Pohon Pulai Foto 18 Pohon mengkudu Foto 19 Pohon Langsat

Foto 20 Pohon Afrika Foto 21 Daun Turi Foto 22 Daun katang-katang

Foto 23 Daun Foto 24 Daun Foto 25 Daun Foto 26 Kaji


Kumis Kucing Miana Putri Beling

Anda mungkin juga menyukai