Anda di halaman 1dari 18

Hubungan Pemanfaatan Data di Rumah Data

Kependudukan dengan Capaian Indeks Desa


Membangun (IDM) Desa Nagrak Selatan
Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi.
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya karya
tulis dari Rumah Dataku Desa Nagrak Selatan. Bahwa tersedianya data dan informasi
penduduk yang valid, terkini dan terpercaya menjadi suatu kebutuhan yang krusial dalam
perencanaan dan intervensi pembangunan. Seiring dengan UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa, di mana desa mempunyai otoritas dalam melaksanakan perencanaan dan intervensi
pembangunan, maka sangat dibutuhkan data dan informasi penduduk di tingkat desa yang
memudahkan perangkat desa dalam melakukan perencanaan maupun dalam pelaksanaan
pembangunan.

Mengingat akan kebutuhan data tersebut, Rumah Data Kependudukan dan Informasi
Keluarga dibentuk dan dikembangkan, Rumah Data Kependudukan dan Informasi Keluarga
hadir sebagai pusat data dan informasi kependudukan di level mikro dengan basis partisipasi
masyarakat, yang secara implisit menjadikan data-data yang dihasilkan sebagai sebuah
artikulasi kepentingan dari masyarakat secara luas.

Sebagai landasan sekaligus arahan untuk jalannya program dan kegiatan Rumah Data
Kependudukan dan Informasi Keluarga, maka BKKBN menerbitkan Panduan Pengelolaan
Rumah Data Kependudukan dan Informasi Keluarga dengan harapan dapat memberikan
pemahaman bagi seluruh stakeholder yang terlibat dalam melaksanakan pengelolaan Rumah
Data Kependudukan dan Informasi Keluarga.

Akhirnya Kami berharap semoga karya tulis ini dapat memberikan konstribusi yang
positif bagi arah pembangunan di Desa Nagrak Selatan dan Kabupaten Sukabumi pada
umumnya.
DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
DAFTAR TABEL .................................................................................................... iii
I. PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Fasilitas Desa .............................................................................................. 2
1) Akses Menuju Desa ............................................................................... 3
2) Jumlah dan Kondisi Jalan....................................................................... 3
3) Fasilitas Posyandu................................................................................... 3
4) Fasilitas Kesehatan.................................................................................. 3
5) Fasilitas Pendidikan................................................................................ 3
6) Fasilitas Ibadah....................................................................................... 5
7) Fasilitas Pasar.......................................................................................... 5
8) Fasilitas Olahraga dan Wisata................................................................. 6
C. Profil Masyarakat.......................................................................................... 6
1) Jumlah Penduduk.................................................................................... 6
2) Komposisi Pendudukan Menurut Jenis Kelamin.................................... 6
3) Sebaran Penduduk................................................................................... 6
4) Migrasi Penduduk .................................................................................. 6
D. Tingkat Kualitas Masyarakat........................................................................ 6
1) Tingkat Pendidikan................................................................................. 6
2) Angka Partisipasi Sekolah...................................................................... 6
3) Jumlah Anak Usia 7 – 18 Tahun yang tidak Bersekolah........................ 6
4) Jumlah Anak Penyadang Disabilitas....................................................... 6
5) Jumlah Kasus Stunting............................................................................ 6
6) Mayoritas Jenis Pekerjaan Penduduk...................................................... 6
7) Jumlah Penagngguran............................................................................. 7
8) Persentase Usia Kawin Pertama perempuan di bawah Usia 19 Tahun... 7
9) ASFR 15-19 Tahun................................................................................. 7
10) Jumlah dan Persentase Rutilahu.............................................................. 7
11) Rata2 Jmlh Anak Balita diKeluarga, Rata2 Jumlah Anak di Keluarga. 7
E. Rumah Data Desa Nagrak Selatan................................................................ 7
1) Sejarah Pembentukan Rumah Data Kependudukan................................ 7
2) Peran Rumah Data Kependudukan ....................................................... 7
II. PEMBAHASAN................................................................................................. 8
A. Permasalahan dan Isu ................................................................................... 8
B. Proses Pemberian Rekomendasi kepada Pihak Terkait................................ 8
C. Pemanfaatan Data dan Rekomendasi untuk Perencanaan............................. 9
D. Pemanfaatan Data dan Rekomendasi untuk Intervensi Program.................. 9
III. PENUTUP........................................................................................................... 11
DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1. Data Kepemilikan Jalan Desa................................................................................3


Tabel 2. Fasilitas Posyandu Desa Nagrak Selatan...............................................................4
Tabel 3. Data Fasilitas Kesehatan........................................................................................4
Tabel 4. Fasilitas Pendidikan...............................................................................................4
Tabel 5. Fasilitas Ibadah......................................................................................................5
Tabel 6. Jumlah Penduduk...................................................................................................7
Tabel 7. Komposisi Penduduk menurut Jenis Kelamin.......................................................7
Tabel 8. Tingkat Pendidikan................................................................................................8
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Desa Nagrak Selatan merupakan satu-satunya desa yang berstatus Desa Mandiri dari
sepuluh Desa yang berada di Kecamatan Nagrak. Dan merupakan salah satu Desa dari
sembilan belas Desa yang berpredikat Desa Mandiri di Kabupaten Sukabumi.
Nama Desa : Nagrak Selatan
Kode desa : 3202122013
Kecamatan : Nagrak
KodeKecamatan : 320212
Nama Kab/Kota : Kabupaten Sukabumi
Kode Kabupaten : 3202
Nama Provinsi : Jawa Barat
Kode Provinsi : 32
Alamat Kantor Desa : Jl, Suryakencana 2 No.10 Kecamatan Nagrak Kode Pos 43356

Adapun statistik perolehan Indeks Desa Membangun (IDM) Desa Nagrak Selatan adalah:
IKS : 0.8686
IKE : 0.8333
IKL : 0.8667
IDM : 0.8562
Ket: Data diambil dari DMPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2021.

Perkembangan Wilayah Desa Nagrak Selatan bermula pada pertengahan abad ke-18.
Pada abad tersebut berdiri perkebunan Teh dan Karet yang berada di wilayah Nagrak tepatnya
berada di daerah Sinagar yang dikembangkan oleh salah seorang pengusaha perkebunan teh
Belanda yang bernama E.J. Kerkhoven yang juga merupakan Paman dari Pengusaha Teh
Terkenal Karel Albert Rudolf Bosscha yang membangun perkebunan teh Malabar di
Bandung. Bahkan Bosccha pernah menjadi administrator di Perkebunan Teh Sinagar dari
tahun 1895-1896 sampai akhirnya dia mendirikan perkebunan sendiri di Pangalengan
Bandung.
Nama Desa Nagrak merupakan cikal bakal dalam pembentukan Desa Nagrak Selatan.
Pada tahun 1980 Desa Nagrak dimekarkan menjadi dua desa yakni Desa Nagrak Utara dan
Desa Nagrak Selatan. Dengan demikian sejak tahun 1980 terbentuklah Desa Nagrak Selatan.
Sampai kemudian pada tahun 1983 Desa Nagrak Selatan kembali dimekarkan menjadi dua
desa yaitu Desa Nagrak Selatan dan Desa Balekambang.
Desa Nagrak Selatan terletak antara 1060 47.51 – 1060 48,61 bujur timur dan antara
6051,81 – 6651,81 – 6652,61 Lintang Selatan, dengan luas wilayah 250,036 Ha, yang terdiri
dari 4 Dusun dengan 8 Rukun Warga (RW) dan 34 Rukun Tetangga (RT).
Desa Nagrak Selatan merupakan desa dengan topologi perbukitan dengan luas wilayah
250,03 ha, yang terdiri dari :
Sawah : 27,75 ha
Tegalan / ladang : 66,09 ha
Pekarangan : 14,85 ha
Hutan : 16,63 ha
Lainnya : 124,71 ha
Sebagai sebuah Desa yang berada di daerah lereng kawasan Kehutanan Gunung Barat,
dengan ketinggian antara 450 – 550 m dpl (diatas permukaan laut). Sebagian wilayah Desa
Nagrak Selatan adalah berbukit dengan kemiringan antara 200 – 450.
Dengan dukungan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang memadai Desa
Nagrak Selatan terus berbenah diri. Berbagai ikhtiar terus dilakukan guna meningkatkan
Indeks Desa Membangun (IDM). Upaya dan ikhtiar tersebut terutama ditujukan dalam aspek
Indeks Ketahanan Sosial, Indeks Ketahanan Ekonomi dan Indeks Ketahanan
Lingkungan/Ekologi.
Indeks Ketahanan Sosial terdiri dari Dimensi Modal Sosial dengan indikator solidaritas
sosial, memiliki toleransi, rasa aman penduduk, kesejahteraan Sosial. Dimensi Kesehatan
dengan indikator pelayanan kesehatan, keberdayaan masyarakat, dan jaminan kesehatan).
Dimensi Pendidikan dengan indikator akses ke pendidikan dasar dan menengah, akses ke
pendidikan non formal dan akses ke pengetahuan. Dan Dimensi Permukiman dengan
indikator akses ke air bersih, akses ke sanitasi, akses ke listrik, dan akses ke informasi dan
komunikasi.
Indeks Ketahanan Ekonomi terdiri dari Dimensi Ekonomi dengan indikator keragaman
produksi masyarakat desa, tersedia pusat pelayanan perdagangan, akses distribusi/ logistik,
akses ke Lembaga keuangan dan perkreditan, Lembaga ekonomi, dan keterbukaan wilayah.
Sedangkan Indeks Ketahanan Lingkungan/ Ekologi terdiri dari Dimensi Ekologi dengan
indikator kualitas lingkungan dan potensi rawan bencana dan tanggap bencana.
Sampai saat ini Pemerintah Desa Nagrak Selatan terus berupaya untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Desa. Upaya tersebut dilakukan dengan membuat berbagai
terobosan-terobosan yang inovatif. Berdirinya objek Desa Wisata Mina Padi Wates Leuwi
Erang (Wates LE) dan pengembangan Sarana Olahraga Warga Desa (Sawarga) menjadi bukti
bahwa terdapat komitmen yang kuat dari seluruh komponen desa untuk terus berbenah dan
membantu pemerintah dalam upaya membangun Indonesia dari pinggiran Desa.

B. Fasilitas Desa
1) Akses Menuju Desa
Akses menuju Desa Nagrak Selatan dapat di akses dari jalan raya antar kabupaten yaitu
Jalan Raya Sukabumi-Bogor melalui dua ruas jalan utama yakni Jalan raya Nagrak-
Cibadak dan dari Jalan Nagrak–Karang Tengah (Jl. Suryakencana 2). Jarak dari pertigaan
kedua jalan tersebut kurang lebih 4.5 Km.

2) Jumlah dan Kondisi Jalan


Desa Nagrak Selatan dilintasi oleh 1 ruas jalan provinsi dan 1 ruas jalan kabupaten dengan
kepemilikan ruas jalan desa sebanyak 5 ruas jalan Desa dengan panjang kurang lebih 16
Km. Desa Nagrak Selatan memiliki jalan-jalan desa yang mengubungkan antar wilayah
terutama dari wilayah yang menghubungkan antar perkampungan dan akses dari
perkampungan menuju pusat pemerintahan desa. Berikut data kepemilikan infrastruktur
Jalan Desa Nagrak Selatan
Tabel 1
Data Kepemilikan Jalan Desa

No Nama Jalan Panjang Jalan Ket


1 Jl. Pahlawan 1.9 Km Beraspal
2 Jl. Cikukulu 2.8 Km Beraspal
3 Jl. Ciater 1.1 Km Beraspal
4 Jl. Kaum 0.5 Km Beraspal
5 Jl. Cinumpang 0.8 Km Beraspal
6 Jl. Lewi Ereng 0.4 Km Beraspal
3) Fasilitas Posyandu
Tabel 2
Fasilitas Posyandu Desa Nagrak Selatan

No Nama Posyandu Wilayah Pelayanan Kondisi


1 Anyelir 1 RW 1 Baik
2 Anyelir 2 RW 2 Baik
3 Anyelir 3 RW 3 Baik
4 Anyelir 4 RW 4 Baik
5 Anyelir 5 RW 5 Baik
6 Anyelir 6 RW 6 Baik
7 Anyelir 7 RW 7 Baik
8 Anyelir 8 RW 8 Baik

4) Fasilitas Kesehatan
Tabel 3
Data Fasilitas Kesehatan

No Fasilitas Kesehatan Jenis Jumlah


Pelayanan Dokter 2
1 Dokter Praktek
Umum
Pelayanan Kebidanan 2
2 Bidan Praktek
Sederhana

5) Fasilitas Pendidikan
Tabel 4
Fasilitas Pendidikan

No Tingkat/Jenis Jumlah Keterangan


1 PAUD / TK 3 Terakreditasi
2 PUAD SPS 2 Terakreditasi
3 SD 2 Terakreditasi
4 SMP/MTs 2 Terakreditasi
5 SMA/MA/SMK 1 Terakreditasi
6) Fasilitas Ibadah
Tabel 5
Fasilitas Ibadah

No Jenis Jumlah Ket


1 Mushola 13
2 Masjid Jami 8
3 Masjid Desa 1
4 Masjid Kecamatan 1

7) Fasilitas Pasar
Fasilitas pasar desa terletak di pusat aktifitas warga tepatnya di depa Lapang
Gumbira Nagrak Selatan. Jumlah kios yang disediakan oleh pemerintah Desa
sebanyak 22 Kios.

8) Fasilitas Olahraga dan Wisata


Fasilitas Olahraga Warga Desa terdiri dari Lapang Sepak bola, Lapang Voleybal,
lapang Basket.

C. Profil Masyarakat
1) Jumlah Penduduk
Tabel 6
Jumlah Penduduk

Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk Sex Ratio


7391 24765 842

2) Komposisi Pendudukan Menurut Jenis Kelamin


Tabel 7
Komposisi Penduduk menurut Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Ket


1 Laki-Laki 3792
2 Perempuan 3599
Jumlah 7391

D. Tingkat Kualitas Masyarakat


1) Tingkat Pendidikan
Tabel 8
Tingkat Pendidikan

No Tingkat Jumlah Ket


1 SD 728
2 SMP 317
3 SMA 312
4 PT 129

2) Angka Partisipasi Sekolah


Angka partisipasi sekolah di Desa Nagrak Selatan mencapai 96%.
3) Jumlah Anak Usia 7 – 18 Tahun yang tidak Bersekolah
Jumlah Anak Usia 7 – 18 Tahun yang tidak Bersekolah di Desa Nagrak Selatan
mencapai 5%
4) Jumlah Anak Penyadang Disabilitas
Jumlah Anak Penyadang Disabilitas di Desa Nagrak Selatan mencapai 2%
5) Jumlah Kasus Stunting
Jumlah Kasus Stunting di Desa Nagrak Selatan mencapai 0.2%
6) Mayoritas Jenis Pekerjaan Penduduk
Mayoritas Jenis Pekerjaan Penduduk Buruh baik buruh tidak tetap, bueuh bangunan,
dan buruh tani.
7) Persentase Usia Kawin Pertama perempuan di bawah Usia 19 Tahun
Persentase Usia Kawin Pertama perempuan di bawah Usia 19 Tahun di Desa Nagrak
Selatan mencapai 2.5%
8) ASFR 15-19 Tahun
ASFR 15-19 Tahun di Desa Nagrak Selatan mencapai 2.5%
9) Jumlah dan Persentase Rutilahu
Jumlah dan Persentase Rutilahu di Desa Nagrak Selatan mencapai 1 %
10) Rata-Rata Jumlah Anak Balita di setiap Keluarga, Rata-Rata Jumlah Anak di setiap
Keluarga
Rata-Rata Jumlah Anak Balita di setiap Keluarga, Rata-Rata Jumlah Anak di setiap
Keluarga di Desa Nagrak Selatan mencapai 3%

E. Rumah Data Desa Nagrak Selatan


1) Sejarah Pembentukan Rumah Data Kependudukan
2) Peran Rumah Data Kependudukan
II. PEMBAHASAN
A. Permasalahan dan Isu
Berdasarkan hasil identifikasi dan penggalian permasalahan yang bersumber dari
Rumah Dataku maka ditemukan beberapa permasalahan sebagai berikut:
a) Pendidikan
Menurunnya budi pekerti masyarakat; Sarana dan prasarana pendidikan yang belum
memenuhi standar; Masih rendahnya angka melanjutkan sekolah yang disebabkan
kurangnya aksesibilitas masyarakat atas pendidikan, terutama pendidikan menengah
atas.
b) Kesehatan
Cakupan Keluarga yang memiliki akses atas rumah sehat, makanan sehat, dan
lingkungan sehat masih rendah; Terbatasnya aksesibilitas terhadap pelayanan
kesehatan yang berkualitas, terutama pada kelompok rentan seperti : penduduk
miskin, dan Lansia;
c) Pekerjaan Umum
Masih adanya jalan, jembatan, dan drainase dengan kondisi yang rusak dan rusak
berat; Banyaknya jaringan irigasi/selokan yang tidak terpelihara dengan baik dan
masih rendahnya upaya pemeliharaan oleh pihak terkait.
d) Perumahan
Masih terdapat rumah tidak layak huni; Sarana dan prasarana lingkungan sehat di
kawasan permukiman masih belum memenuhi standart.
e) Perencanaan Pembangunan
Belum optimalnya kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan desa,
khususnya dalam penyediaan data pendukung perencanaan pembangunan; Kurangnya
koordinasi antar SKPD dengan Pemerintah Desa dalam bidang perencanaan.
f) Lingkungan Hidup
Belum optimalnya penanganan pencemaran lingkungan hidup; Belum optimalnya
penanganan sampah, khususnya sampah rumah tangga.
g) Sosial
Kurangnya kesadaran masyarakat dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS) dalam mengatasi permasalahan sosial yang dihadapi; Belum optimalnya
peran serta masyarakat dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) dalam
penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

h) Kebudayaan
Menurunnya nilai-nilai etika, moral, budaya dan keagamaan pada masyarakat; Belum
optimalnya pembinaan dan pengembangan kesenian tradisional.

i) Pemuda dan Olahraga


Masih terbatasnya sumber daya manusia dalam pemasyarakatan olah raga, pembinaan
dan pengembangan olah raga prestasi; Menurunnya nilai-nilai nasionalisme di
kalangan pemuda; Kurangnya fasilitasi, penghargaan, sarana dan prasarana
kepemudaan serta peran swasta dalam pengembangan pemuda dan olahraga.

B. Isu Strategis

Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan pokok per urusan pemerintahan desa


dan dikaitkan dengan pemanfaatan sumberdaya rumah data yang dimiliki dalam
kaitannya dengan pembangunan desa yang berkelanjutan, maka permasalahan
pembangunan desa yang bersifat strategis dan menjadi isu strategis dalam perencanaan
pembangunan desa adalah: Menurunnya pengamalan budi pekerti, tata krama, nilai
budaya, dan keteladanan; Belum optimalnya pelaksanaan pembangunan pendidikan;
Belum optimalnya pemerataan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan; Belum
optimalnya pengembangan dan pemanfaatan teknologi dan inovasi pertanian; Belum
optimalnya pengembangan ekonomi kerakyatan; Belum optimalnya peningkatan
kesejahteraan masyarakat; Belum optimalnya pemenuhan lingkungan
hunian/permukiman yang bersih dan sehat; Belum optimalnya pemberdayaan perempuan,
perlindungan anak, pemberdayaan pemuda, dan pengembangan olahraga; Belum
optimalnya pemerataan pembangunan insfrastruktur desa; Belum optimalnya pengelolaan
lingkungan hidup;

C. Proses Pemberian Rekomendasi kepada Pihak Terkait


Dalam peranannya sebagai pusat data dan informasi, sebagai pusat intervensi
permasalahan kependudukan, KB dan pembangunan keluarga. Ketersediaan data dan
statistik andal yang disediakan melalui Rumah Data Kependudukan diharapkan menjadi
salah satu indikator keberhasilan dalam melakukan perencanaan untuk membangun
Kampung KB. Data dan statistik yang berkualitas merupakan rujukan bagi upaya
perumusan kebijakan dalam menyusun perencanaan, melakukan pemantauan, dan
mengevaluasi sasaran program, sehingga tujuan pembangunan desa, yaitu untuk
meningkatkan kualitas dan meningkatkan kesejahteraan penduduk dapat tercapai.

D. Pemanfaatan Data dan Rekomendasi untuk Perencanaan

Sumber data dari rumah dataku, dijadikan rekomendasi dalam perencanaan pembangunan
desa. Adapun rekomendasi-rekmendasi tersebut berupa:

1) Agar Model transformasi identitas kependudukan digital dapat diwujudkan secara


ideal melalui struktur dukungan politik, kelembagaan, teknologi-keamanan data, dan
dukungan lembaga pengguna-masyarakat. Dukungan politik yang kuat dapat
mendorong keberhasilan transformasi tersebut melalui:
a. Mengupayakan dukungan dari kementerian/lembaga terkait, anggota legislatif
hingga Presiden RI dalam penerapan digital ID;
b. Menerbitkan regulasi yang lebih kuat yaitu Undang-Undang atau Peraturan
Pemerintah yang dimaksudkan agar seluruh kementerian/lembaga/ komunitas yang
terkait dapat menyesuaikan regulasi dan SOP-nya.
Selain dukungan politik yang kuat, penerapan digital ID perlu mempertimbangkan
beberapa konsep, yaitu:
a. Konsep digital-ID berbasis kebutuhan pengguna (user-controlled identity);
b. Konsep anggaran berbasis PNBP agar sustainable dan tanpa APBN; dan
c. Penerapan digital-ID melalui BlockChain yang sesuai dengan perkembangan
teknologi, sekuriti serta kerahasiaan data.

Strategi optimis dalam penerapan digital ID untuk pelayanan bidang dukcapil dan
pelayanan publik dapat dilakukan dengan mewujudkan: regulasi yang kuat, kepatuhan
terhadap regulasi yang penuh, mengurangi resistensi politik dengan cepat, mempercepat
dampak perbaikan kualitas manajemen penyelenggara dan menjamin ketersediaan
anggaran selama proses penerapan.
III. PENUTUP

Sebagai obyek sekaligus subyek pembangunan, penduduk dikenali, diidentifikasi,


dipilah dan dianalisis agar kebijakan pembangunan yang diterapkan dapat tepat sasaran.
Data dan informasi kependudukan dengan demikian memainkan peranan yang sangat
penting. Melalui Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Pemerintah dan Pemerintah Daerah diberikan
amanat untuk mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data dan informasi mengenai
kependudukan dan keluarga. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui sensus, survei dan
pendataan keluarga. Meskipun demikian, hingga saat ini penyediaan data yang terkait
dengan perencanaan pembangunan, termasuk data kependudukan dan keluarga masih
belum terwujud.
Tantangan internal yang harus dihadapi dalam pengembangan Rumah Dataku
terkait dengan keterbatasan anggaran dan keterbatasan sumber daya. Dalam hal ini adalah
sumber daya manusia dan juga sumber daya sarana prasarana.
Pertama, keterbatasan anggaran. Sebuah masalah klasik yang sering dihadapi
dalam pelaksanaan sebuah program dan kegiatan. Hal yang sama juga terjadi dalam
pengelolaan data penduduk pada Rumah Dataku. Sebagai sebuah program yang
diharapkan mampu menjadi basis data dan informasi bagi intervensi pembangunan di
tingkat mikro, menurut sebagian besar pengelola data masih kurang mendapat dukungan
anggaran yang memadai. Mereka menganggap selama ini belum terdapat anggaran khusus
yang berkaitan dengan pengelolaan maupun operasional Rumah Dataku. Dampaknya belum
berkualitasnya pengumpulan, pengolahan dan penyajian data tentu tidak dapat dilakukan
jika tanpa adanya dukungan anggaran yang memadai. Seandainya proses pengumpulan dan
pengolahan data pada Rumah Dataku dapat dilakukan tanpa adanya biaya, namun
penyajian data tersebut tentu memerlukan adanya anggaran. Anggaran menjadi salah satu
faktor penting bagi keberhasilan Rumah Dataku sebagai bagian penting dari program yang
dilaksanakan.
Kedua, keterbatasan sumber daya, baik sumber daya manusia maupun sumber
daya berupa sarana prasarana pendukung. Keterbatasan sumber daya manusia tidak hanya
dari aspek kuantitas tetapi juga kualitas. Keterbatasan kuantitas sumber daya manusia
terlihat dari belum terpenuhinya semua elemen struktur organisasi rumah dataku.
Meskipun untuk Rumah Dataku yang sudah ada telah memenuhi kelengkapan struktur
organisasi, tetapi masih ditemukan beberapa pengurus rumah data yang hanya memiliki
ketua serta wakil ketua untuk menangani pengelolaan data kependudukan. Keterbatasan
kualitas sumber daya manusia dapat dilihat dari pengolahan data kependudukan. Data yang
berhasil dikumpulkan oleh Rumah Dataku umumnya disajikan dalam bentuk tabulasi.
Sedikit sekali data yang dikumpulkan tersebut diolah dan disajikan dalam bentuk grafik
maupun diagram apalagi dalam bentuk peta tematik. Kondisi ini diakibatkan oleh
keterbatasan kualitas sumber daya manusia pengelola Rumah Dataku terlebih oleh seksi
Pengolahan dan Analisis Data. Seksi Pengolahan dan Analisis Data bertanggungjawab
terhadap pengolahan dan analisa terhadap data-data yang berhasil dikumpulkan.
Memperhatikan tanggungjawab yang cukup berat, maka pengampu jabatan ini diharapkan
memiliki kemampuan untuk membuat grafik, diagram serta peta tematik sebagai salah satu
bentuk analisa paling dasar. Jauh menjadi lebih jika mereka juga memiliki kemampuan
analisis teoritis. Menjadi tantangan tersendiri bagi Pemerintah Desa Nagrak Selatan
melaui instansi terkait untuk melakukan pemenuhan sumber daya manusia pada Rumah
Dataku, baik dari segi kuantitas terlebih pada segi kualitasnya.
LAMPIRAN
DOKUMENTASI KEGIATAN RUMAH DATAKU

Anda mungkin juga menyukai