Anda di halaman 1dari 50

PROFIL

KAMPUNG KARANGAN

+62852 8359 1116


kampungkaranganbajo@gmail.com
@KampungKarangan

Karangan Bajo

@pemerintah_kampung_karangan

karangan-berau.desa.id

Jl. Poros Karangan RT. 02 No. 01

TAHUN 2021
SELAYANG PANDANG

Kalimantan Timur merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang kaya


akan sumber daya alamnya (SDA). Provinsi dengan sepuluh Kabupaten tersebar
di berbagai teritorial dan letak topografi yang berbeda. Berau adalah salah satu
Kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur dengan kekayaan alam yang melimpah,
baik dari segi perikanan, pertanian, perkebunan maupun pariwisatanya. Kabupaten
Berau menjadi salah satu satu daerah Pintu Gerbang Pembangunan di wilayah
Provinsi Kalimantan Timur bagian Utara, yang terletak di sebelah utara dari Ibu
Kota Provinsi Kalimantan Timur dan sekaligus merupakan Wilayah Daratan dan
Pesisir Pantai yang memiliki Sumber Daya Alam yang sangat menarik, dimana
wilayah daratan terdiri dari gugusan bukit yang terdapat hampir disetiap
Kecamatan.
Berdasarkan sebaran potensi alam dan ekonomi yang ada di Kabupaten
Berau terdapat 99 Kampung, 6 Kelurahan dan 13 Kecamatan, ada beberapa
Kampung dengan potensi alam melimpah tetapi tidak di dukung dengan Sumber
Daya Manusia (SDM) yang memadai. Sumber Manusia yang menjadi potensi
terbesar di seluruh Kampung menjadi tonggak pertumbuhan dan perkembangan
Kampung setiap tahunnya. Selain itu, kurangnya pemanfaatan administrasi dalam
hal tata ruang bagi setiap Kampung masih belum dapat didokumentasikan secara
lengkap segala jenis potensi yang ada di Kampung.
Pembangunan Kampung di Indonesia khususnya Kabupaten Berau hingga
saat ini mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Bentuk keseriusan
pemerintah dalam pembangunan Kampung salah satunya melalui dana Kampung
yang diberikan kepada setiap Kampung. Dalam pengelolaan dana Kampung
membutuhkan berbagai data terkait kependudukan, kelembagaan, dan
karakteristik spesifik Kampung dalam pengelolaan dana guna menunjang proses
perencanaan pembangunan Kampung. Data Kampung digunakan dalam proses
analisis dan penyusunan program dalam merencanakan pembangunan Kampung
agar pembangunan tersebut dapat diterima dan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.

Pentingnya data Kampung dalam proses perencanaan pembangunan


Kampung membuat pemerintah Kampung harus berusaha untuk menyediakan
data
terkait karakteristik spesifik Kampungnya. Hal itu dapat diwujudkan dalam
bentuk profil Kampung. Penyusunan profil Kampung ini sudah diatur dalam
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pedoman
Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil Kampung dan Kelurahan, dalam
Permendagri tersebut juga diatur mekanisme dan intrumen penyusunan profil
Kampung. Profil Kampung berguna menggambarkan potensi dan tingkat
perkembangan Kampung yang akurat dan komprehensif. Profil Kampung memuat
berbagai data informasi tentang kondisi Kampung meliputi data dasar keluarga,
potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, kelembagaan, prasarana dan
sarana serta perkembangan kemajuan dan permasalahan yang ada di Kampung.
Penyusunan profil Kampung merupakan proses untuk menemukan dan menggali
potensi Kampung yang nantinya dapat dikembangkan melalui program-program
pemberdayaan.

Dalam pengembangan Kampung, profil Kampung sangat penting untuk


menunjang pembangunan Kampung yaitu sebagai data dasar yang dibutuhkan
dalam proses penyusunan rencana pembangunan Kampung. Profil Kampung
digunakan sebagai pedoman dalam proses perencanaan pembangunan Kampung
dalam bentuk pembangunan fisik dan program peningkatan kapasitas penduduk
Kampung. Ketersediaan data yang diwujudkan dalam profil Kampung akan
mempermudah dalam proses perencanaan pembangunan Kampung dan
harapannya program-program pembangunan yang dibuat menjadi lebih efektif dan
tepat sasaran

Data Profil Kampung merupakan sebagian data yang diambil dari Sistem
Informasi Kampung sid.kemendesa.go.id adalah sistem milik Kementerian Desa,
data yang tertuang dalam sistem tersebut merupakan hasil dari pendataan Indeks
Desa Membangun (IDM) dan data pembangunan kampung setiap tahunnnya oleh
Pemerintahan Kampung melalui Pendamping Kementerian Desa (P3MD), SID
sebagai alat kontrol Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Kampung dalam
pembangunan dan pemberdayaan kampung. Melalui data yang ada Kampung
dapat menentukan berbagai sistem kebijakan yang akan menjadi prioritas
pembangunan kedepan juga rekomendasi kegiatan dari hasil analisis Indeks Desa
Membangun (IDM). Selain itu ada juga Sistem Informasi Kampung, Sistem
Informasi Kampung terkait Profil Kampung dan Kelurahan milik Kementerian
Dalam Negeri yaitu
prodeskel.binapemdes.kemendagri.go.id, data yang tertuang dalam sistem tersebut
merupakan hasil pendataan Data Dasar Keluarga (DDK), potensi dan
perkembangan kampung yang harus diperbaharui oleh Pemerintah Kampung
setiap tahunnya.

Tim Pokja Profil Kampung Karangan


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkah dan karunianya serta atas ijinNya juga sehingga Kami Tim
Penyusun Profil Kampung dapat menyelesaikan dokumen Profil Kampung
Karangan Kecamatan Biatan tahun 2021 sesuai dengan ketentuan peraturan
pemerintah yang ada.
Kami ucapkan Terima Kasih kepada Kepala Kampung, Perangkat
Kampung, Badan Permusyawaratan Kampung, Lembaga Kemasyarakatan
Kampung, Unsur Masyarakat Kampung, Pendamping Kampung, Koordinator
Kecamatan Biatan dan Pemerintah Kecamatan Biatan yang telah banyak
membimbing kami dalam penyelesaian dokumen profil kampung ini, serta pihak
lain yang telah membantu dan mendukung dalam penyelesaian dokumen ini. Dan
dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembuatan dokumen Profil kampung
ini masih banyak sekali kelemahan dan kekurangannya, untuk itu saran dan
masukan yang membangun, sehingga dapat menyempurnakan Profil Kampung
Karangan Tahun 2021 ini.
Hadirnya buku profil kampung ini dapat menjadi pegangan, refrensi, acuan
perencanaan pembangunan kampung kedepan dalam upaya percepatan, perbaikan,
pembaharuan kampung dari segi adminitrasi dan kewajiban Pemerintah Kampung
dalam pembangunan kampung setiap tahunnya. Buku Profil Kampung ini
menggambarkan keadaan Kampung Karangan dengan menggunakan pendataan
primer dan sekunder. Semoga Buku Profil Kampung ini dapat bermanfaat dan
dimanfaatkan serta dipergunakan sebagaimana mestinya, sehingga tujuan yang
diharapkan untuk pembangunan kampung ini tercapai. Amin

Karangan, 25 November 2021


Penyusun,

Tim Pokja Profil Kampung


DAFTAR ISI

HALAMAN COVER.......................................................................................i
SELAYANG PANDANG................................................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................v
DAFTAR ISI....................................................................................................vi
DAFTAR TABEL............................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................ix
BAB I DATA SPASIAL..................................................................................1
A. MORFOLOGI DAN GEOGRAFI..........................................................1
1. Letak Kampung...................................................................................1
2. Orbitasi................................................................................................1
3. Luas dan Bats Wilayah........................................................................2
4. Topografi.............................................................................................3
5. Geologi................................................................................................4
6. Iklim dan Cuaca...................................................................................5
7. Keadaan Pemukiman...........................................................................6
8. Lokasi Rawan Bencana.......................................................................9
B. TATA RUANG.........................................................................................10
1. Status Lahan........................................................................................10
2. Pola Pemanfaatan dan Tataguna Lahan...............................................10
C. PRASARANA DAN SARANA................................................................11
1. Jaringan Jalan......................................................................................11
2. Jaringan Transpotasi............................................................................12
a. Jaringan Darat...............................................................................12
b. Jaringan Air..................................................................................13
3. Jaringan Pengairan...............................................................................13
a. Persawahan...................................................................................13
b. Air Bersih.....................................................................................13
4. Jaringan Telekomunikasi.....................................................................14
5. Prasarana dan Sarana Umum...............................................................15
a. Sarana Pendidikan........................................................................15
b. Sarana Olahrga.............................................................................16
c. Sarana Kesehatan..........................................................................16
d. Sarana Keagamaan.......................................................................17
e. Sarana Pemerintahan....................................................................17
f. Jaringan Listrik.............................................................................19
BAB II DATA SOSIAL...................................................................................20
A. DEMOGRAFI...........................................................................................20
1. Keadaaan Sosial dan Penduduk...........................................................20
2. Struktur Kependudukan.......................................................................20
3. Angkatan Kerja....................................................................................21
B. SEJARAH, BUDAYA DAN AGAMA....................................................22
1. Sejarah Kampung................................................................................22
2. Seni dan Budaya..................................................................................25
3. Adat dan Bahasa..................................................................................25
4. Agama dan Kepercayaan.....................................................................26
C. POLITIK DAN KEAMANAN................................................................27
1. Pembagian Wilayah Kampung............................................................27
2. Struktur Wilayah Kampung.................................................................27
3. Keamanan, Ketentraman dan Ketertiban.............................................31
4. Konflik SARA.....................................................................................31
5. Kasus Perkelahian dan Pencurian........................................................31
6. Kelembagaan Sistem Keamanan Lingkungan Kampung....................32
BAB III DATA SEKTORAL..........................................................................34
A. PENDAPATAN DAN ASET KAMPUNG.............................................34
1. Pendapatan Kampung..........................................................................34
2. Aset Kampung.....................................................................................34
3. Pendapatan Keluarga...........................................................................35
4. Aset Keluarga......................................................................................37
PENUTUP........................................................................................................39
LAMPIRAN.....................................................................................................40
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Letak geografi....................................................................................1


Tabel 1.2 Batas wilayah adminitrasi..................................................................3
Tabel 1.3 Nilai curah hujan dan suhu perbulan.................................................6
Tabel 1.4 Sarana dan prasarana.........................................................................18
Tabel 2.1 Jumlah penduduk...............................................................................20
Tabel 2.2 Struktur kependudukan dilihat dari usia............................................21
Tabel 2.3 Jenis pekerjaan...................................................................................21
Tabel 2.4 Suku...................................................................................................25
Tabel 2.5 Agama................................................................................................26
Tabel 2.6 Struktur pemerintah kampung...........................................................27
Tabel 2.7 Badan permusyawaratan kampung (BPK).........................................28
Tabel 2.8 Rukun tetangga (RT).........................................................................28
Tabel 2.9 TP-PKK.............................................................................................29
Tabel 2.10 Lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM)...................................29
Tabel 2.11 Karang taruna...................................................................................30
Tabel 2.12 Organisasi dan lembaga kemasyarakatan........................................30
Tabel 2.13 Data perkelahian kampung Karangan..............................................32
Tabel 2.14 Data pencurian kampung Karangan.................................................32
Tabel 2.15 Data kelembagaan sistem keamanan lingkungan............................32
Tabel 3.1 APBK Karangan tahun 2021.............................................................34
Tabel 3.2 Aset kampung....................................................................................34
Tabel 3.3 Data tingkat pendapatan keluarga......................................................36
Tabel 3.4 Jenis dan jumlah aset keluarga..........................................................37
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta letak kampung Karangan.......................................................1


Gambar 1.2 Peta orbitasi kampung Karangan...................................................2
Gambar 1.3 Peta adminirasi...............................................................................3
Gambar 1.4 Peta topografi.................................................................................4
Gambar 1.5 Grafik data curah hujan dan suhu perbulan...................................5
Gambar 1.6 Grafik suhu rata-rata......................................................................6
Gambar 1.7 Rumah di Muara Bajo....................................................................7
Gambar 1.8 Peta pemukiman RT 01 dan RT 02................................................8
Gambar 1.9 Peta pemukiman RT 03 dan RT 04................................................8
Gambar 1.10 Lokasi banjir................................................................................9
Gambar 1.11 Peta Lokasi banjir........................................................................9
Gambar 1.12 Peta tataguna lahan......................................................................11
Gambar 1.13 Jalan poros Logpon......................................................................12
Gambar 1.14 Jalan poros Karangan...................................................................12
Gambar 1.15 Sungai Muara Bajo......................................................................13
Gambar 1.16 Sumber mata air Muara Bajo.......................................................14
Gambar 1.17 Paud Kasih Bunda........................................................................15
Gambar 1.18 Lapangan bola volly.....................................................................16
Gambar 1.19 Pustu Karangan............................................................................16
Gambar 1.20 Masjid Al-Mustaqim....................................................................17
Gambar 1.21 Peta sarana dan prasarana kampung............................................19
Gambar 1.22 Jaringan listrik kampung Karangan.............................................19
Gambar 2.1 Adat memperingati Maulid Nabi...................................................26
BAB I
DATA SPASIAL

A. MORFOLOGI DAN GEOGRAFI


1. Letak Kampung
Kampung Karangan adalah salah satu kampung di Kecamatan
Biatan, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Tmur.
Secara Geografis, Kampung Karangan terletak pada kuadran 118o
0' 0.000" dan 118 o 12'0.000" Bujur Timur (BT) serta 1 o 48' 0.000" dan
1 o 36' 0.000" Lintang Selatan (LS).

Tabel 1.1 Letak Geografi


Arah Koordinat
Bujur Timur (BT) 118o 0' 0.000" - 118 o 12'0.000"
Lintang Selatan (LS) 1 o 48' 0.000" - 1 o 36' 0.000"

Gambar 1.1 Peta letak Kampung Karangan

2. Orbitasi
Kampung Karangan yang berada pada jalan poros Karangan
berjarak 6 km dari Ibukota kecamatan membutuhkan waktu tempuh

10 | P R O F I L K A M P U N G K A R A N G A N T A H U N 2 0 2 1
kurang dari 15 menit dengan menggunakan kendaraan bermotor.
Adapun jarak menuju Ibukota Kabupaten adalah 83 km dengan waktu
tempuh 3 jam menggunakan. Ibukota provinsi yang berjarak 265 km
dapat di tempuh dengan menggunakan jalur darat atau menggunakan
pesawat di Bandara Kalimarau yang terletak di Tanjung Redeb.

Gambar 1.2 Peta orbitasi Kampung Karangan

3. Luas dan Batas Wilayah


Secara administrasi Kampung Karangan disebelah utara berbatasan
dengan Biatan Lempake, sebelah barat berbatasan dengan Kampung
Biatan Lempake dan Biatan Ilir, sebelah timur berbatasan dengan Laut
Sulawesi, Kampung Talisayan di sebelah selatannya. Dengan luas
wilayah
25.432 Ha dan belum adanya batas wilayah definitif yang dimiliki setiap
kampung di Kecamatan Biatan.

11 | P R O F I L K A M P U N G K A R A N G A N T A H U N 2 0 2 1
Tabel 1.2 Batas wilayah administrasi

Arah Batas-Batas
Utara Biatan Lempake
Barat Biatan Lempake, Biatan Ilir
Selatan Talisayan
Timur Laut Sulawesi

Gambar 1.3 Peta administrasi


4. Topografi

Secara umum keadaan topografi Kampung Karangan terdiri dari


daerah perbukitan di bagian selatan dan dataran rendah di bagian utara.
Jika dilihat pada peta dibawah terlihat ada perubahan warna yang sangat
mencolok yang menandakan perbedaan ketinggian tanah yang cukup
signifikan. Sesuai hasil pemetaan lapangan, daerah perbukitan kampung
Karangan memiliki karakter yang curam.

Kampung Karangan berada pada ketinggian antara 10 – 180 meter


diatas permukaan laut (mdpl) dengan garis-garis kontur yang renggang dan
semakin merapat ke tengah. Hampir setengah wilayah kampung Karangan

12 | P R O F I L K A M P U N G K A R A N G A N T A H U N 2 0 2 1
memiliki ketinggian 10 mdpl yang sebagian besar merupakan wilayah
hutan mangrove.

Gambar 1.4 Peta topografi

5. Geologi

Secara geologi, kampung Karangan memiliki 3 formasi yang terdiri


dari formasi Maluwi, formasi Domaring dan endapan Aluvium. Data
yang diperoleh Tim Pemetaan Kampung dalam pembuatan peta geologi
dari Geologi Indonesia. Formasi Domaring (Tmpd), terdiri atas batu
gamping terumbu, batu gamping kapuran, napal dan sisipan batubara
muda: diendapkan dalam lingkungan rawa litoral. Tebalnya mencapai
1000 m, berumur Miosen Akhir – Pilosen. Formasi Maluwi terdiri atas
batulempung, batulempung pasiran dengan sisipan napal, serpih kelabu,
serpih pasiran, sedikit karbonan, ke bagian atas berangsur menjadi batu
gamping dengan sisipan napal dan batu lempung kelabu kecoklatan.
Dibanyak tempat ditemukan konkresi lempung gampingan yang kaya
akan
13 | P R O F I L K A M P U N G K A R A N G A N T A H U N 2 0 2 1
fosil. Formasi ini berumur Miosen Tengah bagian bawah (Hanzawa
dalam Inoue, 1949), lingkungan pengendapan pada neritic sampai neritic
dangkal. Formasi ini tertindih selaras oleh formasi Golok. Dengan
adanya 2 formasi tersebut (Domaring dan Maluwi) kampung Karangan
berpotensi memiliki formasi Karst. Perlu pengkajian lapangan lebih
lanjut untuk mengetahui wilayah Karangan terdapaat formasi Karst atau
tidak.

6. Iklim Dan Cuaca


Iklim Karangan adalah diklasifikasikan sebagai tropis. Karangan
memiliki sejumlah besar curah hujan sepanjang tahun. Hal ini berlaku
bahkan untuk bulan terkering. Iklim di sini diklasifikasikan sebagai Af
berdasarkan sistem Köppen-Geiger. Suhu rata-rata di Karangan adalah
26.4 °C. Dalam setahun, curah hujan rata-rata adalah 1709 mm.
Presipitasi terendah di September, dengan rata-rata 93 mm. Dengan rata-
rata 179 mm, hampir semua presipitasi jatuh pada November.

Gambar 1.5 Grafik data curah hujan dan suhu per bulan

14 | P R O F I L K A M P U N G K A R A N G A N T A H U N 2 0 2 1
Gambar 1.6 Grafik Suhu Rata-rata

Pada suhu rata-rata 26.8 °C, Oktober adalah bulan terpanas


sepanjang tahun. Januari memiliki suhu rata-rata terendah dalam
setahun. Ini adala
26.0 °C.

Di antara bulan terkering dan bulan terbasah, perbedaan dalam


presipitasi adalah 86 mm. Selama tahun tersebut, suhu rata-rata bervariasi
menurut 0.8 °C.

Tabel 1.3 Nilai Curah Hujan dan Suhu Per Bulan

7. Keadaan Pemukiman

Penyebaran masyarakat di kampung Karangan dibagi menjadi 2


tempat, yaitu di darat dan di Muara sungai. awalnya masyarakat
membangun tempat tinggal di Muara sungai karena pekerjaan utama
15 | P R O F I L K A M P U N G K A R A N G A N T A H U N 2 0 2 1
mereka adalah nelayan. Menurut masyarakat, pekerjaan nelayan tidak
setiap saat menghasilkan karena jumlah ikan yang didapat mengikuti
musim, dan melihat potensi kesuburan tanah di Kalimantan, akhirnya
mereka bekerja juga di darat sebagai petani dan pekebun. sejak itu,
masyarakat mulai beralih profesi dan memilih untuk membangun tempat
tinggal di darat.

Saat ini, jumlah masyarakat yang tinggal di darat lebih banyak


daripada yang tinggal di Muara. Pemukiman masyarakat yang ada di
darat masuk dalam RT 01 dan RT 02, sedangkan pemukiman RT 03 dan
RT 04 di Muara sungai. butuh waktu 30 menit dari pemukiman RT 01-02
untuk menuju ke pemukiman di Muara sungai.

Gambar 1.7 Rumah di Muara Bajo

16 | P R O F I L K A M P U N G K A R A N G A N T A H U N 2 0 2 1
Gambar 1.8 Peta Pemukiman RT 01 dan RT 02

Gambar 1.9 Peta Pemukiman RT 03 dan RT 04

17 | P R O F I L K A M P U N G K A R A N G A N T A H U N 2 0 2 1
8. Lokasi Rawan Bencana

Dari gambar dan peta dibawah ini terperlihat lokasi banjir di Jalan
Poros Karangan lebih kurang sejauh 500 meter. Banjir ini disebabkan
oleh saluran sungai yang tidak normal dan debit air sungai yang tinggi
sehingga tidak sanggup menampung aliran air dari hulu sungai. Peristiwa
ini sering terjadi ketika puncak musim penghujan yaitu pada bulan
Desember hingga Maret.

Pada bulan Desember 2017 sudah dilakukan perbaikan oleh Dinas


Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Berau dengan
meninggikan tanggul-tanggul sungai. Menurut masyarakat, lokasi
peninggian tanggul tersebut belum tepat dikarenakan tempat yang
seharusnya diperbaiki di Muara Sungai.

Gambar 1.10 Lokasi Banjir

Gambar 1.11 Peta Lokasi Banjir

18 | P R O F I L K A M P U N G K A R A N G A N T A H U N 2 0 2 1
B. TATA RUANG

1. Status Lahan
Legalitas lahan perkebunan masyarakat sebagian besar masih
berstatus surat garapan. Tahun 1982, Dinas Pertanahan atau Agraria
sekarang biasa disebut Dinas ATR/BPN Kabupaten mengadakan tertib
adminitrasi pertanahan melalui pemutihan sertifikat (PRONA), tetapi
pada saat itu masih sedikit minat warga mengikuti program tersebut.
Status lahan yang belum bersertifikat Hak Milik ini mengakibatkan
sering terjadinya konflik antar pemilik tanah. Tidak jarang konflik
tersebut dibawa sampai ke meja hijau. Sama halnya dengan status lahan
perumahan masyarakat, masih banyak yang belum memiliki legalitas.
Tahun 2021 Dinas ATR/BPN melakukan penertiban kembali melalui
program PTSL namun terbatas hanya pekarangan dan lahan yang ada
dipinggir jalan raya atau poros saja yang diprioritaskan. Antusiasme
warga dan masyarakat sangat tinggi mengingat biaya yang dikeluarkan
cukup murah dan tidak perlu pergi ke Kabupaten untuk mengurus
adminitrasi.

2. Pola Pemanfaatan dan Tata Guna Lahan


Kampung Karangan dibagi menjadi lima (5) kategori lahan. Yang
pertama lahan pemukiman yang tersebar di Areal datar dan Muara, yang
kedua lahan perkebunan di wilayah datar, yang ketiga Lahan peternakan
di wilayah datar, yang keempat lahan mangrove dan yang kelima lahan
hutan.

Hasil pemetaan yang di tunjukkan dalam peta menggambarkan


wilayah Kampung Karangan di dominasi oleh lahan mangrove lebih
kurang seluas 3.043 Hektar, setengah dari wilayah administrasi dan
dijadikan sebagai wilayah hutan lindung, untuk lahan perkebunan lebih
kurang 272 Hektar masih terhitung sedikit jika dibandingkan dengan
luasan wilayah administrasi kampung. Hal tersebut dikarenakan
kurangnya sumber daya manusia yang tersedia dan morfologi tanah yang
dipenuhi dengan batu koral dan kapur sehingga masyarakat enggan
membuka lahan untuk dijadikan wilayah perkebunan.

19 | P R O F I L K A M P U N G K A R A N G A N T A H U N 2 0 2 1
Hasil pemetaan juga menunjukkan ada beberapa lahan yang pernah
dikelola sebagai areal pertambakan, namun tidak dikelola secara
berkelanjutan hingga mangkrak dan tertutup oleh tumbuhan nipah (nypa),
pada tahun 2021 ada beberapa warga dan masyarakat telah mengelola
kembali tambak tersebut. Tahun ini Pemerintah Kampung bersama Sigap
Sawit merupakan kerjasama Yayasan Konservasi Alam Nusantara
(YKAN) dan Yayasan Pemberdayaan Peningkatan Sumberdaya Umat
(YP2SU) telah melakukan pemetaan Tata Guna Lahan dengan membuat
peta tiga dimensi (3D) dan pemetaan Area Nilai Konservasi Tinggi
(ANKT).

Gambar 1.12 Peta Tata Guna Lahan

C. PRASARANA DAN SARANA

1. Jaringan Jalan
Infrastruktur jalan merupakan prioritas utama Pemerintahan
Kampung Karangan untuk tahun ini. Pembangunan infrastruktur jalan ini
lebih fokus ke jalan usaha tani maupun perkebunan lada (merica) yang
diharapkan mampu meningkatkan produksi perikanan, pertanian dan
perkebunan. Tahun 2018, Pemerintah Kampung akan meningkatkan jalan

20 | P R O F I L K A M P U N G K A R A N G A N T A H U N 2 0 2 1
menuju dermaga yang baru untuk dapat dilalui masyarakat, selain itu
juga merupakan akses terdekat dari Muara Bajo.

2. Jaringan Transportasi
a. Jaringan Darat
Kampung Karangan berada di Jalan Poros Kabupaten yang
menghubungkan ke beberapa Kecamatan, sehingga warga Kampung
Karangan menggunakan kendaraan pribadi baik roda dua maupun
roda empat untuk berkeliling didalam kampung, jika warga ingin
berpergian ke Ibukota Kabupaten tidak memiliki kendaraan pribadi
mereka menggunakan taksi travel yang hampir tiap hari berangkat ke
Ibukota Kabupaten dan juga Ibukota Provinsi.

Gambar 1.13 Jalan Poros Logpon

Gambar 1.14 Jalan Poros Karangan

21 | P R O F I L K A M P U N G K A R A N G A N T A H U N 2 0 2 1
b. Jaringan Air
Jaringan atau akses jalur sungai untuk menuju wilayah
pemukiman di Muara Bajo menggunakan perahu Dongfeng atau
ketinting. Lebih kurang 15 menit waktu yang diperlukan untuk
menuju kesana. Kampung karangan saat ini belum memiliki perahu
khusus penumpang, sehingga aktifitas penyeberangan masih
menggunakan perahu nelayan.

Gambar 1.15 Sungai Muara Bajo

3. Jaringan Pengairan
a. Persawahan
Lokasi persawahan Kampung Karangan masuk dalam wilayah
administrasi Kampung Biatan Ilir. Saat ini masyarakat
memanfaatkan lahan sawah untuk menanam padi itupun sekali dalam
setahun, ketika musim penghujan. Hal tersebut dikarenakan belum
adanya sistem pengairan yang baik untuk dimanfaatkan air oleh
petani. Pada musim kemarau, jumlah debit air turun drastis sehingga
masyarakat lebih memilih menanam jagung daripada padi, bahkan
ada beberapa masyarakat yang membiarkan lahan mereka tanpa
ditanami.

b. Air Bersih
Air sungai berasal dari hulu sungai Biatan Ilir merupakan
gabungan air dari sumber mata air dan air hujan yang tertampung

22 | P R O F I L K A M P U N G K A R A N G A N T A H U N 2 0 2 1
melalui Bendungan Biatan Ilir yang dimanfaatkan masyarakat
khususnya RT 01 dan RT 02 untuk dijadikan air bersih dengan
bantuan Panel solar cell dan pengairan sawah pada saat air
melimpah, sedangkan masyarakat RT 03 dan RT 04 menampung air
hujan untuk kebutuhan air bersih terkadang mereka harus naik ke
darat untuk mengambil air bersih yang bersumber dari mata air
terdekat. Mengingat penampung mata air yang lama sudah tidak
terawat lagi yang dulu pernah mengaliri di Muara Bajo.

Gambar 1.16 Sumber Mata Air Muara Bajo

4. Jaringan Telekomunikasi
Kampung Karangan dapat dikatakan lokasi blank spot yang
mana untuk akses jaringan telepon harus mencari pada spot-spot
tertentu khususnya pengguna smartphone. Sekitar lebih kurang 5 km
dari pemukiman RT 01 dan RT 02 dan 9 km dari Muara Bajo yaitu
RT 03 dan RT 04 ke tower Biatan Lempake, kampung Karangan
masih mengalami kesulitan dalam menggunakan alat
telekomunikasi. Masyarakat harus berada diluar rumah dan berdiri di
dekat jalan poros untuk memanfaatkan jaringan telepon Namun
untuk internet dapat dilakukan menggunakan jaringan kabel wifi
Indihome yang berpusat di Biatan Lempake, dimana ada sebagian
warga yang telah memasang jaringan tersebut. Kabar baiknya
kemungkinan besar PT. Telkom telah melakukan survey mengambil
titik yang akan merencakan

23 | P R O F I L K A M P U N G K A R A N G A N T A H U N 2 0 2 1
pemasangan tower dilokasi Logpon untuk peningkatan jaringan
telekomunikasi.

5. Prasarana dan Sarana Umum


Sarana dan prasarana Kampung Karangan merupakan sarana yang
dibangun melalui dana APBD, APBN, Hibah Pihak Ketiga dan Swadaya
Masyarakat. Sarana prasarana kebutuhan dasar kampung sebagian telah
memberikan kontribusi signifikan dalam peningkatan perekonomian dan
kehidupan masyarakat.

a. Sarana Pendidikan
Pendidikan merupakan kebutuhan dasar masyarakat yang perlu
dipenuhi. Dilihat dari fasilitas pendidikan yang tersedia, masyarakat
kampung Karangan dapat menikmati pendidikan hingga jenjang
SMA, sehingga program pemerintah terkait wajib belajar 12 tahun
dapat berjalan. Fasilitas pendidikan tersebut, yaitu PAUD, TPA, SD
dan SMA. Sedangkan untuk SMP berada di Kampung Biatan
Lempake. Menurut hasil pemetaan, masih ada beberapa anak usia
wajib belajar tidak sekolah, sebagian besar berasal dari Muara Bajo.
Menurut hasil wawancara, jarak rumah dengan sekolah tidak
memungkinkan untuk setiap hari antar jemput, tetapi ada juga
beberapa masyarakat Muara Bajo yang menyekolahkan anaknya di
Tanjung Redeb atau kota asalnya.

Gambar 1.17 Paud Kasih Bunda

24 | P R O F I L K A M P U N G K A R A N G A N T A H U N 2 0 2 1
b. Sarana Olahraga
Kampung Karangan memiliki fasilitas olahraga cukup
memadai. Ada 3 unit lapangan bola volly,1 unit lapangan futsal, 1
unit lapangan bulu tangkis, 1 unit lapangan takraw dan 1 unit
lapangan bola. Semua sarana olahraga berada di wilayah RT 01 dan
RT 02.

Gambar 1.18 Lapangan Bola Volly

c. Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan kampung Karangan terbilang lengkap, yaitu
1 unit Pustu, 1 unit Poskesdes, 3 unit Posyandu. Data yang diperoleh
tim pemetaan, untuk tingkat kesehatan di Muara Bajo terbilang
cukup rendah. Tersedia sarana kesehatan tetapi kekurangan tenaga
ahli kesehatan. Nakes yang ada sebanyak 3 orang yaitu 1 orang
Bidan dan 2 orang perawat sehingga harapan kedepan ada
penambahan nakes yaitu 2 orang dokter dan 1 orang bidan. Dimana
masing-masing ada tiga nakes yang terdiri dari dokter, bidan dan

perawat.

25 | P R O F I L K A M P U N G K A R A N G A N T A H U N 2 0 2 1
Gambar 1.19 Pustu Karangan

26 | P R O F I L K A M P U N G K A R A N G A N T A H U N 2 0 2 1
d. Sarana Keagamaan
Kampung Karangan memiliki 2 unit masjid mengingat
memiliki dua daerah yaitu daratan (Jalan Poros Karangan) dan
pesisir sungai (Muara Bajo). 1 unit berada di pemukiman RT 01 dan
RT 02 (Jalan Poros Karangan) dan 1 unit di pemukiman RT 03 dan
RT 04 (Muara Bajo). Selain untuk beribadah lima waktu
Pemanfaatan masjid juga untuk kegiatan Majelis Taklim dan TPA
dan hari besar Islam serta kegiatan keagamaan lainnya. Dilihat dari
kondisi masjid perlu adanya perbaikan dan penambahan fasilitas.

Gambar 1.20 Masjid Al-Mustaqim

e. Sarana Pemerintahan
Kondisi sarana dan prasarana umum Kampung Karangan
secara garis besar adalah sebagai berikut :

27 | P R O F I L K A M P U N G K A R A N G A N T A H U N 2 0 2 1
Tabel 1.4 Sarana dan Prasarana

VOLUME/
NO SARANA/PRASARANA KETERANGAN
SATUAN

1 Balai Kampung 1 Unit Laik

2 Kantor Kampung 1 Unit Laik

3 Posyandu 2 Unit Laik

4 PUSTU 1 Unit Laik

5 Masjid 2 Unit Laik

6 Mushola 1 Unit Laik

7 PAUD 1 Unit Laik

8 SD Negeri 1 Unit Laik

9 SMP Negeri -

10 SMA Negeri 1 Unit Laik

Tempat Pemakaman
11 1 unit Laik
Umum

12 Pos Kamling 4 unit Laik

13 Penggilingan padi 4 unit Laik

14 Lapangan Volly 3 unit Laik

15 Lapangan Sepak Bola 1 unit Laik

16 Lapangan Takraw 1 unit Laik

28 | P R O F I L K A M P U N G K A R A N G A N T A H U N 2 0 2 1
Gambar 1.21 Peta sarana dan prasarana kampung

f. Jaringan Listrik
Tiang distribusi aliran listrik dari PLTD telah melintasi
Kampung Karangan dan masyarakat RT 01 dan 02 menikmati listrik
24 jam. Meskipun demikian, masyarakat di wilayah RT 01 dan 02
masih ada beberapa yang tersambung langsung dengan jaringan
listrik, dan sementara ini masih menyambung dengan rumah
terdekat. Sedangkan, masyarakat RT 03 dan 04 belum merasakan
listrik dari PLTD. Hal tersebut dikarenakan jarak pemukiman RT 03
dan RT 04 dengan jaringan listrik PLTD cukup jauh.

Gambar 1.22 Jaringan Listrik Kampung Karangan

29 | P R O F I L K A M P U N G K A R A N G A N T A H U N 2 0 2 1
BAB II
DATA SOSIAL

A. DEMOGRAFI
1. Keadaan Sosial dan Penduduk
Penduduk kampung Karangan berasal dari mayoritas bersuku Bugis
dan Lombok. Sehingga tradisi musyawarah untuk mufakat, gotong
royong, kekeluargaan dan kearifan lokal yang lain sudah dilakukan oleh
masyarakat sejak adanya kampung Karangan.

Kampung Karangan mempunyai jumlah penduduk 618 jiwa (dapat


bertambah dan berkurang sesuai perkembangan dan keadaan), yang
terdiri dari laki-laki sebanyak 327 jiwa, perempuan berjumlah 291 jiwa
dan 184 KK, yang terbagi dalam 4 (empat) wilayah RT, dengan rincian
sebagai berikut :

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk


JUMLAH JUMLAH
RT LAKI-LAKI PEREMPUAN
KK (L+P)
1 68 106 104 210
2 65 125 108 233
3 24 51 42 93
4 27 45 37 82
TOTAL 184 327 291 618
Sumber : prodeskel.binapemdes.kemendagri.go.id

2. Struktur Kependudukan
Struktur demografis kampung Karangan cenderung mengikuti
kecenderungan umum di banyak daerah dan negara di seluruh dunia,
yakni menggelembungnya jumlah penduduk usia produktif yang
cenderung semakin muda pula baik laki-laki maupun perempuan.

30 | P R O F I L K A M P U N G K A R A N G A N T A H U N 2 0 2 1
Tabel 2.2 Struktur kependudukan dilihat dari usia
JENIS
SUB
KATEGORI KELAMIN JUM
KATEGORI
L P

0 - 10 Tahun 57 52 109

11 - 20 Tahun 62 57 119

21 - 30 Tahun 68 48 116

KELOMPOK 31 - 40 Tahun 45 50 95

USIA 41- 50 Tahun 44 31 75

51 - 60 Tahun 29 37 66

61 – 70 Tahun 13 10 23

>71 Tahun 9 6 15

TOTAL 327 291 618

Sumber : prodeskel.binapemdes.kemendagri.go.id

3. Angkatan Kerja
Jenis pekerjaan Penduduk Karangan :

Tabel 2.3 Jenis Pekerjaan


No Pekerjaan Jumlah

1 Belum bekerja 117

2 Petani 70

3 Nelayan 57

4 Blank tidak ada data 1

5 Pensiunan 3

6 Perangkat Kampung 2

31 | P R O F I L K A M P U N G K A R A N G A N T A H U N 2 0 2 1
7 Karyawan Honorer 12

8 Wiraswasta 4

9 PNS 5

10 Ibu Rumah Tangga 142

11 Karyawan Perusahaan Swasta 10

12 Pelajar/Mahasiswa 176

13 Sopir 4

14 Guru Swasta 4

15 Pedagang Kelontong 2

16 Pedagang Keliling 2

17 Pengusaha kecil, menengah dan besar 1

18 Security 1

618
Jumlah
Sumber : prodeskel.binapemdes.kemendagri.go.id

B. SEJARAH, BUDAYA DAN AGAMA


1. Sejarah Kampung
Kampung Karangan pada awalnya adalah Kampung Bajo.
Penduduk asli Kampung Bajo adalah Suku Dayak. Suku Dayak waktu itu
tersebar dibeberapa tempat, termasuk di Kampung Bajo, Kampung
Salengkop, dan Bapinang. Kampung Bajo waktu itu dipimpin oleh ketua
adat pembakal Jombong. Sekitar tahun 1955, Bidaun yaitu keluarga
Arbain masuk ke Kampung Bajo. Mereka bercocok tanam sampai di
sungai Mangkarawit dan menetap di kampung. Sistem perkebunan dan
pertanian mereka dengan berpindah-pindah. Untuk menjangkau
Kampung Bajo, harus melalui laut dan sungai. Setelah sampai di tepian
harus berjalan kaki menyusuri jalan setapak dan mendaki gunung, karena
belum ada jalan darat.

32 | P R O F I L K A M P U N G K A R A N G A N T A H U N 2 0 2 1
Pada tahun 1963, Camat Talisayan yaitu Bapak Aji Hasan
mengganti Kampung Bajo dengan nama Karangan karena banyak batu
seperti batu karang. Saat itu juga pendatang dari Sulawesi mulai
berdatangan. Termasuk H. Maming, beliau seorang pelaut. Karena
melihat hasil laut yang luar biasa maka menetaplah di Muara Bajo.
Dinamakan Muara Bajo karena untuk menjangkau kampung harus
melalui laut dan sungai. Di Muara Bajo, beliau membangun “togo” dan
alat tangkap hasil laut. Togo yaitu alat tangkap udang kecil yang
dipasang di sungai dan menghadang arus bersama udang kecil (bahan
baku terasi). Usaha beliau semakin meningkat kemudian hasil laut dan
perkebunan ditampung. Dari kegiatan itulah beliau mencukupi kebutuhan
masyarakat Karangan dan Muara Bajo. Masyarakat menjulukinya dengan
sebutan ponggawa. Saat itu jalan darat belum ada, seluruh mobilisasi
perekonomian dan pemerintahan melalui laut.
Pada tahun 1974 akhir perusahaan Gompoe masuk ke Karangan
kurang lebih sekitar 10 tahun beroperasi. Perusaahaan tersebut bergerak
di bidang logging, membuat jalan dari kampung kepinggir sungai,
sekarang dikenal Logpon Karangan. Jalan inilah yang digunakan untuk
menjangkau dari Karangan ke Muara Bajo dan sekitarnya.
 Tahun 1960-1966 : Pembakal Jombong, diangkat oleh
masyarakat melalui musyawarah tertutup yang hanya dihadiri oleh
ketua adat, pemuka agama dan RT. Saat itu wabah malaria masih
menyerang masyarakat.
 Tahun 1963 : Kampung Bajo diganti dengan Kampung Karangan
Oleh Camat Talisayan Bapak Aji Hasan. Nama Karangan diambil
dari batu menyerupai karang yang banyak ditemukan di wilayah
Karangan.
 Tahun 1966-1969 : Pembakal Jombong meninggal dunia dan
digantikan oleh Kepala Kampung Wa.Jagung yang menetap di
kampung Bidaun.

33 | P R O F I L K A M P U N G K A R A N G A N T A H U N 2 0 2 1
 Tahun 1970-1974 : Pendatang semakin bertambah, penduduk
asli (suku dayak) mulai menjauh dari kampung karena mereka tidak
terbiasa hidup berdampingan dari suku lain (perantau). Terjadi juga,
pemilihan kepala kampung baru Petta Tinring (Sulawesi) yang
dipilih melalui musyawarah antara pemuka adat dan agama. Tahun
tersebut juga pertama kalinya dibangun masjid Al-Mustaqim

 Tahun 1971 : Pemilihan Umum Pertama diikuti 12 partai


politik
 Tahun 1973 : Pembangunan gedung SDN kampung
Karangan
 Tahun 1974 : Masuknya perusahaan kayu PT. Goenpo
dari Filiphina, beroperasi lebih kurang 10 tahun.
 Tahun 1975-1979 : Terjadi pemilihan kepala Kampung,
Arbain sebagai kepala Kampung terpilih
 Tahun 1980-1984 : Terjadi pemilihan kepala Kampung,
yang terpilih adalah Petta Tallo. Kepemimpinan beliau sangat keras
pada saat itu.
 Tahun 1981 : Pembuatan sertifikat tanah Prona
masyarakat secara masal
 Tahun 1985-2006 : Pemilihan kepala Kampung dengan
cara pemilihan terbuka dan terpilih M. Sayuti.M. Sayuti menjabat
sebagai kepala Kampung selama 21 tahun.
 Tahun 2006-2010 : Di tahun 2006 terjadi pemilihan
kepala Kampung dengan cara pencoblosan, Lompordor Nur sebagai
kepala Kampung terpilih untuk periode 2006 – 2010.
 Tahun 2011 – 2017 : Terjadi pemilihan Kepala Kampung di
tahun 2011, saat itu terpilih Muhammad Rapi untuk periode 2011 –
2017. Muhammad Rapi menjadi kepala Kampung lagi untuk periode
2018 – 2023.

34 | P R O F I L K A M P U N G K A R A N G A N T A H U N 2 0 2 1
2. Seni dan Budaya
Seni dan Budaya di sebuah sangat dipengaruhi oleh suku yang
tinggal didaerah tersebut. Saat ini, mayoritas penduduk di kampung
Karangan berasal dari suku Bugis. Awalnya mereka banyak menempati
di daearah Muara Bajo dan mulai berpindah ketika kepala Kampung
dipimpin oleh perantau (Suku Bugis). Seni dan budaya yang berlangsung
sekarang ini mengikuti suku yang mendominasi, yaitu Suku Bugis.
Meskipun ada beberapa suku selain Bugis, Jawa dan Lombok tidak
mempengaruhi seni dan budaya masyarakat Sulawesi. Sebaliknya,
pendatang yang tidak berasal dari Sulawesi akan mengikuti budaya yang
sudah cukup lama berlangsung di kampung Karangan, yaitu budaya Suku
Bugis. walau saat ini penduduk berkelahiran Karangan atau Berau yang
menunjukkan bahwa mereka bukan lagi pendatang melainkan penduduk
yang bersilsilah Suku Bugis.

Tabel 2.4 Suku

NO. SUKU JUMLAH


1 Bugis 311
2 Jawa 13
3 Banjar 9
4 Berau 7
5 Makassar 1
6 Tidak diketahui 277
Total 618
Sumber : prodeskel.binapemdes.kemendagri.go.id

3. Adat dan Bahasa


Mengacu pada data seni dan budaya, kampung Karangan sangat
dipengaruhi oleh adat dan Bahasa Bugis. Bahasa sehari-hari penduduk
adalah bahasa bugis yang bahkan menjadi bahasa pengantar saat rapat
kampung. Tidak jarang, pendatang dari suku jawa atau lombok bahkan
bisa menggunakan bahasa bugis, begitu juga sebaliknya. Adat yang biasa
dijalani masyarakat kampung Karangan yaitu kebiasaan menyambut hari

35 | P R O F I L K A M P U N G K A R A N G A N T A H U N 2 0 2 1
hari penting Agama Islam, seperti maulid nabi, idul fitri, dll. Buras
(bahan utama beras dan santan) adalah salah satu contoh makanan yang
harus disediakan oleh masyarakat Karangan ketika mengadakan acara
syukuran dan acara penting lainnya.

Gambar 2.1 Adat memperingati Maulid Nabi

4. Agama dan Kepercayaan

Tabel 2.5 Agama


No Agama Jumlah

1 Islam 618

2 Katolik Roma -

3 Kristen Protestan -

4 Budha -

5 Hindu -

6 Aliran Kepercayaan -

618
Jumlah Total

36 | P R O F I L K A M P U N G K A R A N G A N T A H U N 2 0 2 1
Semua penduduk Kampung Karangan beragama Islam. Ajaran
islam sangat berpengaruh kuat di kampung ini, ini bisa terlihat dari
adanya 2 unit Mesjid dan 1 unit Surau ditambah lagi dengan 1 unit TPA
semakin menguatkan akan besarnya pengaruh Islam di wilayah ini.

C. POLITIK DAN KEAMANAN

1. Pembagian Wilayah Kampung

Pembagian wilayah kampung Karangan dibagi menjadi 4 (empat)


RT dan masing – masing RT dibagi menjadi 2 wilayah, daratan (RT 01
dan RT 02) dan Muara (RT 03 dan RT 04). Wilayah RT 01 dan RT 02
memiliki wilayah pertanian dan perkebunan, sedangkan RT 03 dan RT
04 berada wilayah Muara.

2. Struktur Wilayah Kampung

Struktur Organisasi Kampung Karangan, Kecamatan Biatan


Kabupaten Berau menganut Sistem Kelembagaan Pemerintahan
Kampung dengan pola menengah, selengkapnya di sajikan dalam tabel
berikut:

Tabel 2.6. Struktur Pemerintah Kampung

No Nama Jabatan Alamat HP

Muhammad Kepala
1 Karangan Rt.02 081348489259
Rapi Kampung

Sekretaris
2 Arbain Karangan Rt.02 081388631947
Kampung

Kasi
3 Masriadi Karangan Rt.02 085283591116
Pemerintahan

Mustakim
Kasi
4 Mangera Karangan Rt.02 082255542224
Kesejahteraan
S.Kom

37 | P R O F I L K A M P U N G K A R A N G A N T A H U N 2 0 2 1
Enny
Kasi
5 Haryani Karangan Rt.01 085250859292
Pelayanan
S.Pd.i

Zachra Kaur Umum


6 Amalia dan Karangan Rt.02 082221259379
Muthaher Perencanaan

Kaur Karangan
7 Suhartini 085342254628
Keuangan RT.01

Tabel 2.7. Badan Permusyawaratan Kampung (BPK)

No Nama Jabatan Alamat No/Telepon

Lili Indah
1 Sari Ketua Karangan RT.02

Andi
2 Mulyadi Wakil Ketua Karangan RT.01

3 Hasmiati Sekretaris Karangan RT.01 082231375606

4 Ahmad Rizal Anggota Karangan RT.01

5 Asriadi Anggota Karangan RT.01

Tabel 2.8 Rukun Tetangga (RT)

No Nama Jabatan Alamat No. HP

1 Asta Syahbana Ketua RT. 01 Karangan RT.01 082351957065

38 | P R O F I L K A M P U N G K A R A N G A N T A H U N 2 0 2 1
Muhammad
2 Sadli Ketua RT. 02 Karangan RT.01 082353040020

3 H. Syamsuddin Ketua RT. 03 Karangan RT.04 081352134353

4 Jamaluddin Ketua RT. 04 Karangan RT.01 085250762383

Tabel 2.9 TP-PKK

No Nama Jabatan Alamat No. HP

1 Nawisa Ketua Karangan RT.02 081348489448

2 Suriati W.Ketua Karangan RT.02

3 Hasnawati.B Bendahara Karangan RT.02 081348489315

4 Asmitarina Sekretaris Karangan RT.02

5 Kartini Sekretaris Karangan RT.01 082112557969

Tabel 2.10 Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)

No Nama Jabatan Alamat No/Telepon

1 Kamsuddin Ketua Karangan RT.02 082255188682

2 Lukman Sekretaris Karangan RT.02

3 Hamid Bendahara Karangan RT.01

4 Andi Mulyadi Anggota Karangan RT.02

5 Baharruddin Anggota Karangan RT.02

6 caco Anggota Karangan RT.02

39 | P R O F I L K A M P U N G K A R A N G A N T A H U N 2 0 2 1
7 Lahajji Anggota Karangan RT.01

8 Johari Anggota Karangan RT.02

9 Rudi Hartono Anggota Karangan RT.01

Rudi Asep
10 Insan Firdaus Anggota Karangan RT.01

11 Zulkarnain Anggota Karangan RT.02

Tabel 2.11 Karang Taruna

No Nama Jabatan Alamat No/Telepon

1 Suriansyah Ketua Jalan karangan RT. 02 081221785267

Muhammad
2 Asri W.Ketua Jalan karangan RT. 02

3 Asmitarina Bendahara Jalan karangan RT. 02

4 Nurjannah sekretaris Jalan karangan RT. 01 081364877004

5 Ismail w.sekretaris Jalan karangan RT. 01 082350951525

6 Zulkarnain Anggota Jalan karangan RT. 02

7 Masriadi Anggota Jalan karangan RT. 02 085283591116

Tabel 2.12 Organisasi & Lembaga Kemasyarakatan


Nama Lembaga/Organisasi
Tim Penggerak PKK
Kelompok Tani “Tani Sejahtera”
Kelompok Tani “Tunas Muda”

40 | P R O F I L K A M P U N G K A R A N G A N T A H U N 2 0 2 1
Kelompok Tani “Tanduk Payau”
Kelompok Tani “Sipatuo Sipatokkong”
Kelompok Wanita Tani
Kelompok Nelayan Tunas Nelayan
Kelompok Nelayan Tenggiri
Majelis Taklim
Kader Posyandu
Kelombok Usaha Bersama
Karang Taruna
GAPOKTAN “Karangan Bersama”
Koperasi Karya Bhakti
TPA Al-Mustaqim

3. Keamanan, Ketentraman dan Ketertiban


Dalam meningkatkan pembangunan Kampung Karangan memiliki
berbagai sumber daya yang yang berpotensi dan terlibat dalam
memajukan Kampung. Pengambilan keputusan dan kebijakan
pemerintahan Kampung senantiasa melakukan musyawarah. Sementara
dalam bidang Ketahanan masyarakat Kampung Biatan Bapinang
memiliki Babinkamtibmas dan Babinsa (Hansip, siskamling dll). Bidang
ketahanan merupakan bagian penting dalam mengatasi berbagai
dinamika yang terjadi di Kampung Biatan Bapinang akibat kesenjangan
sosial maupun konflik yang terjadi dalam masyarakat.

4. Konflik SARA
Selama Tahun 2021 secara umum tidak terjadi konflik SARA antar
masyarakat baik antar tetangga, antar RT, antar kelompok masyarakat,
antar masyarakat pendatang dengan penduduk asli, antara masyarakat
dengan pemerintah, konflik politik antara masyarakat dengan lembaga
politik.

5. Kasus Perkelahian dan Pencurian

41 | P R O F I L K A M P U N G K A R A N G A N T A H U N 2 0 2 1
Perkelahian ialah terjadinya perselisihan yg terdapat perbedaan
pada kedua pihak dan salah satu nya tidak dapat menerima kenyataan
yang ada atau dilakukan oleh pihak lain. Berikut ini adalah data kasus
perkelahian yang ada di Kampung Karangan

Tabel 2.13 Data Perkelahian Kampung Karangan

Perkelahian
perkelahian yang terjadi pada tahun ini 0 Kasus
perkelahian yang menimbulkan korban jiwa 0 Kasus
perkelahian yang menimbulkan luka parah 0 Kasus
perkelahian yang menimbulkan kerugian material 0 Kasus
h pelaku konflik yang diadili atau diproses secara hukum 0 Kasus

Tabel 2.14 Data Pencurian Kampung Karangan

Uraian
pencurian dan perampokan yang terjadi tahun ini 0 Kasus
Kasus pencurian/perampokan yang korbannya penduduk 0 Kasus
Desa/Kelurahan setempat
pencurian/perampokan yang pelakunya penduduk 0 Kasus
Desa/Kelurahan setempat
h pencurian dengan kekerasan senjata api 0 Kasus
h pelaku yang diadili atau diproses secara hukum 0 Kasus

6. Kelembagaan Sistem Keamanan Lingkungan Kampung


Berikut ini adalah data kelembagaan sistem keamanan lingkungan
Kampung Karangan dalam menanggulangi kesenjangan sosial dan
konflik yang terjadi.

Tabel 2.15 Data Kelembagaan Sistem Keamanan Lingkungan


Uraian Keterangan

42 | P R O F I L K A M P U N G K A R A N G A N T A H U N 2 0 2 1
Organisasi Siskamling Ada
Organisasi Pertahanan Sipil dan Perlindungan Ada
Masyarakat
Jumlah RT atau sebutan lainnya yang ada 4 RT
Siskamlimg/Pos Ronda
Jumlah anggota Hansip dan Linmas 5 Orang
Jadwal kegiatan Siskamling dan Pos Ronda Ada
Buku anggota Hansip dan Linmas 0 Jenis
Jumlah kelompok Satuan Pengamanan 0 Unit
(SATPAM) swasta
Jumlah pembinaan Siskamling oleh Pengurus 1 Kegiatan
dan Kades/Lurah
Jumlah Pos Jaga Induk Desa/Kelurahan 4 pos

43 | P R O F I L K A M P U N G K A R A N G A N T A H U N 2 0 2 1
BAB III
DATA SEKTORAL

A. PENDAPATAN DAN ASET KAMPUNG


1. Pendapatan Kampung
Tabel 3.1 APBK Karangan Tahun 2021
Sumber Anggaran Anggaran Dana
Penghasilan Asli Kampung (PAK) Rp. 2.404.000
Dana APBN Rp. 804.539.000
ADK Rp. 986.867.000
Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Rp. 49.222.000
Daerah
Bantuan APBD Kabupaten Rp. 15.000.000
Bantuan Pemerintah Provinsi Rp. 50.000.000
Jumlah Pendapatan RP. 1.908.032.000
Belanja publik/belanja pembangunan Rp. 865.973.000
Belanja Aparatur/pegawai Rp. 658.881.000
Jumlah Belanja Rp. 1.524.854.000
Saldo Anggaran Rp. 383.178.000

Dari tabel diatas terlihat pendapatan kampung Karangan hingga tahun


2021 sudah memiliki penghasilan asli kampung (PAK/PAD).

2. Aset Kampung
Tabel 3.2 Aset Kampung
Jenis Aset Bentuk Wujud (Aset) Jumlah Satuan
MOBIL DINAS 1 UNIT
KENDARAAN
SEPEDA MOTOR 8 UNIT
GENERATOR LISTRIK 2 UNIT
MESIN
MOTOR SOLAR PUMP 2 UNIT
PERANGKAT KOMPUTER / LAPTOP 12 UNIT

44 | P R O F I L K A M P U N G K A R A N G A N T A H U N 2 0 2 1
ELEKTRONIK PRINTER 12 UNIT
LCD 1 UNIT
WIRELESS/
5 UNIT
SOUNDSYSTEM
KAMERA DIGITAL 2 UNIT
KULKAS 1 UNIT
KIPAS ANGIN 9 UNIT
TV 1 UNIT
GPS 2 UNIT
KANTOR KEPALA
1 UNIT
KAMPUNG
BALAI PERTEMUAN
2 UNIT
UMUM
GUDANG GAPOKTAN 1 UNIT
KANTOR PKK 1 UNIT

BANGUNAN POSKESDES 1 UNIT


POSKAMLING 4 UNIT
LANTAI JEMUR 2 UNIT
PAUD 1 UNIT
POSYANDU 2 UNIT
MASJID 2 UNIT
DERMAGA 1 UNIT
LAPANGAN BOLA 1 UNIT
LAPANGAN VOLLY 3 UNIT
TANAH
LAPANGAN TAKRAW 1 UNIT
PEMAKAMAN UMUM 1 UNIT

3. Pendapatan Keluarga
Kehidupan masyarakat dikampung tidak bisa disamakan dengan
masyarakat di kota dengan jenis pekerjaan yang sangat banyak dan
mendapatkan penghasilan tetap. Mayoritas pekerjaan masyarakat di

45 | P R O F I L K A M P U N G K A R A N G A N T A H U N 2 0 2 1
kampung Karangan adalah petani dan nelayan, dimana mereka
mendapatkan penghasilan yang tidak tetap. Penghasilan mereka juga
tergantung dengan musim, itupun terkadang mendapatkan hasil dan
tidak jarang mereka tidak mendapatkan hasil.

Tabel 3.3 Data tingkat pendapatan keluarga

SUB RT
KATEGORI TOTAL
KATEGORI 1 2 3 4

0 - RP
1000000 6 8 3 2 19

RP 1000000
PENDAPATAN
- RP
MINGGUAN
2000000 1 0 0 0 1

> RP
20000000 1 1 0 0 2

0 - RP
1000000 21 15 19 15 70

RP 1000000
- RP

PENDAPATAN 2000000 10 9 3 10 32

BULANAN RP 2000000
- RP
5000000 14 12 1 4 31

> RP
5000000 3 6 0 0 9

PENDAPATAN 0 - RP
MUSIMAN 10000000 13 17 18 8 56

46 | P R O F I L K A M P U N G K A R A N G A N T A H U N 2 0 2 1
RP 10000000
- RP
20000000 1 1 0 0 2

RP 20000000
- RP
40000000 4 3 0 0 7

> RP
40000000 3 10 1 1 15

4. Aset Keluarga
Hasil pemetaan Tim Kampung Karangan diperoleh data
kepemilikan dan jenis aset keluarga. Jenis aset keluarga mencakup
aset tidak bergerak dan aset bergerak namun masih kesulitan mendata
aset modal dan investasi.

Tabel 3.4 Jenis dan jumlah aset keluarga

JENIS ASET JUMLAH KETERANGAN

RODA 2 182 UNIT

RODA 4 22 UNIT

TRUK 10 UNIT

PERAHU 33 UNIT

TV 117 KK

KIPAS 80 KK

HP 137 KK

TABUNGAN 51 KK

SALON SPEAKER 26 KK

47 | P R O F I L K A M P U N G K A R A N G A N T A H U N 2 0 2 1
MESIN CUCI 31 KK

MESIN JAHIT 7 KK

MESIN GILING PADI 2 KK

MESIN DOMPENG 44 KK

SAPI/UNGGAS/KAMBING 775 EKOR

SARANG WALET 7 KK

ALAT TANGKAP 87 UNIT

KEBUN 116,1 Ha

LUAS BANGUNAN
RUMAH 11770 M2

PERTANIAN 53,083 Ha

48 | P R O F I L K A M P U N G K A R A N G A N T A H U N 2 0 2 1
PENUTUP

Segala hal yang kemudian masuk dan menjadi bagian dari Kampung
Karangan merupakan aset penting yang harus dijaga keberadaan dan
kelestariannya. Dengan keberadaan Kampung Karangan yang notabene sebagai
salah satu Kampung cukup tua yang juga cukup sedikit wilayahnya ketika di
bandingkan dengan Kampung lainnya yang ada di Kecamatan Biatan, tetapi
Karangan memiliki cukup potensi Sumber Daya Alam dan letak geografis yang
cukup strategis, ketika hal ini bisa dimaksimalkan maka Karangan dapat lebih
maju kedepannya.

Demikian Tulisan singkat tentang profil atau gambaran Kampung Karangan


yang dapat terdokumentasi rekam jejak administrasinya. Tentu masih banyak hal
yang kemudian belum tertuang dalam tulisan ini. Menjadi penting evaluasi dari
setiap hal yang terencana dan terprogram agar kemudian dapat selalu di lirik
sebagai modal pembelajaran.

49 | P R O F I L K A M P U N G K A R A N G A N T A H U N 2 0 2 1
49 | P R O F I L K A M P U N G K A R A N G A N T A H U N 2 0 2 1

Anda mungkin juga menyukai