Draft Prodes Kelurahan Baamang Barat 2021 - Firstyan - Done - Revisi

PROFIL DESA MANDIRI PEDULI GAMBUT & MANGROVE
KELURAHAN BAAMANG BARAT

KECAMATAN BAAMANG
KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Kel. Baamang Barat Kec. Baamang Kab. Kotawaringin Timur Provinsi Kalimatan Tengah | i
Kel. Baamang Barat Kec. Baamang Kab. Kotawaringin Timur Provinsi Kalimatan Tengah | ii
PROFIL DESA
KECAMATAN BAAMANG
PROGRAM DESA PEDULI GAMBUT

BADAN RESTORASI GAMBUT MA
KEDEPUTIAN BIDANG EDUKASI, SOSIALISASI,
PARTISIPASI DAN KEMITRAAN
Kel. Baamang Barat Kec. Baamang Kab. Kotawaringin Timur Provinsi Kalimatan Tengah | i
Kel. Baamang Barat Kec. Baamang Kab. Kotawaringin Timur Provinsi Kalimatan Tengah | ii
LAPORAN HASIL PEMETAAN SOSIAL DAN SPASIAL

KECAMATAN BAAMANG
TAHUN 2021
TIM PENYUSUN
Fasilitator Desa : …………

Tim Asistensi Spasial : …………
Tim Approval : …………a
LEMBAR PERSETUJUAN DESA
Kami yang bertanda tangan di bawah ini, selaku Kepala Desa dan Sekretaris
Desa ……… menyatakan menyetujui laporan hasil pemetaan sosial yang dilakukan
oleh Tim Penyusun di atas, dan menyatakan bahwa hasil ini telah disampaikan
kepada perwakilan penduduk desa. Dan kami menyetujui bahwa laporan ini telah
sesuai dengan kondisi sebenarnya dan dapat dicetak dan didistribusikan.
Desa ………, September 2021

Sekretaris Kepala Desa
( ……… ) ( ……… )
Kel. Baamang Barat Kec. Baamang Kab. Kotawaringin Timur Provinsi Kalimatan Tengah | iii
Kel. Baamang Barat Kec. Baamang Kab. Kotawaringin Timur Provinsi Kalimatan Tengah | iv
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenan-Nya,
Laporan Profil Desa Mandiri Peduli Gambut Desa Kepayang dapat diselesaikan. Kami
mengucapkan terima kasih kepada Badan Restorasi Gambut Dan Magrove Republik
Indonesia, Pemerintah Desa Kepayang, Kepala Desa ………, pengurus Rukun
Tetangga, pengurus lembaga, dan seluruh penduduk Desa Kepayang. Serta para
pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Desa Mandiri Peduli Gambut menjadi pendekatan yang menekankan pada unit
desa dalam melembagakan upaya restorasi gambut di tingkat komunitas agar dapat
dilakukan secara berkelanjutan. Profil Desa Mandiri Peduli Gambut disusun dengan
metode pengumpulan data berdasarkan kondisi sosial ekonomi dan sistem tenurial
di desa. Hal in menjadi tahapan awal yang penting dilakukan untuk memastikan
tujuan dan program Desa Mandiri Peduli Gambut pada tahun 2021 ini. Kajian umum
lokasi Desa Mandiri Peduli Gambut membutuhkan beragam data tata ruang
(spasial), data sosial-ekonomi terkait mata pencahariaan dan pengelolaan ekosistem
gambut di dalam komunitas desa. Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Republik
Indonesia akan melakukan Pemetaan sosial dan spasial bersama komunitas desa
dengan menggabungkan penghimpunan data sosial-ekonomi dan data spasial
terkait kondisi tenurial guna merancang Program Desa Mandiri Peduli Gambut
(DMPG) secara berkelanjutan. Profil Desa Mandiri Peduli Gambut berguna untuk
proses perencanaan desa di tahap selanjutnya, dan metode yang dilakukan
melibatkan semua unsur di dalam komunitas desa secara partisipatif.
Tujuan dari Profil Desa Mandiri Peduli Gambut adalah menghasilkan Laporan
Profil Desa Mandiri Peduli Gambut dalam bentuk buku Profil yang menyajikan data
sosial-ekonomi dan data spasial terkait sketsa tata ruang penguasaan tanah, tata
guna lahan dan peta administratif di desa ………, Provinsi ………, Laporan Profil
Desa Mandiri Peduli Gambut akan mendeskripsikan karakteristik desa, potensi
sosial-ekonomi di dalam desa hingga persoalan tata kelola gambut di dalam areal
desa dan keDesaan. Penyusunan Profil Desa Mandiri Peduli Gambut dihasilkan dari
proses penghimpunan dan analisis terhadap hasil Pemetaan Partisipatif yang
dilakukan dengan teknik observasi partisipasi, wawancara mendalam, diskusi fokus
terhimpun hingga studi dokumen di desa untuk memperoleh gambaran utuh
tentang karakteristik lokasi proyek Desa Mandiri Peduli Gambut
Kel. Baamang Barat Kec. Baamang Kab. Kotawaringin Timur Provinsi Kalimatan Tengah | v
Pelaksanaan Pemetaan Sosial Desa Mandiri Peduli Gambut Desa ………

dilaksanakan bersama dengan Pemerintah Desa, perwakilan penduduk dan para
pihak yang ada di desa. Informasi yang dihimpun digunakan sesuai dengan kondisi
yang ada di desa, seluruh informasi yang didapatkan telah dilakukan klarifikasi
kepada pemerintah desa dan perwakilan penduduk Desa ………. Harapannya
seluruh informasi yang ada didalam buku profil ini dapat dipergunakan untuk
kepentingan dan kemajuan Desa ……….
Buku profil yang telah dihasilkan ini tentunya masih jauh dari sempurna, maka
koreksi dan masukkan untuk penyempurnaan sangat diharapkan. Demikian dan
terima kasih. Serta semoga kerja-kerja baik untuk penyelamatan dan perlindungan
lingkungan dapat terus dan selalu dilaksanakan sebagai warisan bagi generasi
mendatang.
Desa ………, September 2021
Tim Penyusun
Kel. Baamang Barat Kec. Baamang Kab. Kotawaringin Timur Provinsi Kalimatan Tengah | vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN DESA
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I GAMBARAN UMUM DESA

1.1. Lokasi Desa
1.2. Orbitasi
1.3. Batas dan Luas Wilayah
1.4. Fasilitas Umum dan Sosial
1.5. Data Umum Penduduk
1.6. Tingkat Kepadatan Penduduk
BAB II LINGKUNGAN FISIK DAN EKOSISTEM GAMBUT

2.1 Jenis Tanah dan Gambut
2.2 Iklim
2.3 Keanekaragaman Hayati
2.4 Hidrologi Lahan Gambut
2.5 Perubahan Ekosistem Gambut
BAB III PENDIDIKAN DAN KESEHATAN

3.1 Jumlah Tenaga Pendidikan dan Tenaga Kesehatan
a. Tenaga Pendidikan
b. Tenaga Kesehatan
3.2 Kondisi Fasilitas Pendidikan dan Fasilitas Kesehatan
3.3 Jumlah Korban Bencana Kebakaran dan Asap
BAB IV KESEJAHTERAAN DAN KEBUDAYAAN

4.1 Sejarah Komunitas
4.2 Etnis, Bahasa, Agama
4.3 Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam
BAB V PEMERINTAHAN DAN KEPEMIMPINAN

5.1 Pembentukan Pemerintahan
5.2 Aktor Berpengaruh
5.3 Mekanisme Penyelesaian Sengketa/Konflik Penguasaan Lahan
5.4 Mekanisme/Forum Pengambilan Keputusan Informal
Kel. Baamang Barat Kec. Baamang Kab. Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah | vii
BAB VI KELEMBAGAAN SOSIAL

6.1 Organisasi Sosial Formal
6.2 Organisasi Sosial Non Formal
6.3 Jejaring Sosial Desa
BAB VII PEREKONOMIAN DESA

7.1 Pendapatan dan Belanja Desa
7.2 Pola Mata Pencaharian
7.3 Industri dan Pengolahan di Desa
7.4 Komoditas Potensial
7.5 Kelembagaan Ekonomi
7.6 Jaringan Pasar dan Distribusi Komoditas
BAB VIII PENGUASAAN, PEMANFAATAN TANAH DAN SUMBER DAYA ALAM

8.1 Pemanfaatan Lahan dan Sumber Daya Alam
8.2 Penguasaan Lahan dan Sumber Daya Alam
8.3 Penguasaan Lahan Gambut atau Hadil/Parit
8.4 Peralihan Hak Atas Tanah
BAB IX PROYEK PEMBANGUNAN DI DESA

9.1 Program Pembangunan Desa
9.2 Program Kerjasama dengan Pihak Lain
BAB X PELAKSANAAN RESTORASI GAMBUT
BAB XI PENUTUP
11.1 Kesimpulan
11.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Kel. Baamang Barat Kec. Baamang Kab. Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah | viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Orbitasi Desa

Tabel 2. Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial
Tabel 3. Kalender Musim
Tabel 4. Kecenderungan Keanekaragaman Hayati Desa
Tabel 5. Infrastruktur Hidrologi Gambut Desa
Tabel 6. Penduduk Desa Berdasarkan Usia Tahun 2017
Tabel 7. Jumlah Penduduk & KK Berdasarkan Jenis Kelamin, 2017
Tabel 8. Laju Pertumbuhan Penduduk Desa Tahun 2017
Tabel 9. Tingkat Kepadatan Penduduk Desa Tahun 2017
Tabel 10. Fasilitas Pendidikan Desa
Tabel 11. Fasilitas Kesehatan Desa
Tabel 12. Kondisi Fasilitas Pendidikan dan kesehatan
Tabel 13. Presentase Tingkat Pendidikan
Tabel 14. Jumlah Data Guru dan Murid
Tabel 15. Pencermatan Data Anak Sekolah
Tabel 16. Angka Partisipasi Pendidikan Desa
Tabel 17. Penduduk Desa Berdasarkan Agama
Tabel 18. Pergantian Pemerintahan Desa
Tabel 19. Mekanisme Pengambilan Keputusan Desa
Tabel 20. Organisasi Sosial Formal Desa
Tabel 21. Organisasi Sosial Non Formal Desa
Tabel 22. Sumber Pendapatan Desa dan Anggaran Belanja Desa
Tabel 23. Aset Desa
Tabel 24. Mata Pencaharian Warga Desa
Tabel 25. Jenis Mata Pencaharian Warga Desa
Tabel 26. Rata-rata Pendapatan Rumah Tangga
Tabel 27. Akses Kontrol Analisa Gender
Tabel 28. Matrik AKtifitas Gender
Tabel 29. Industri Pengolahan Desa
Tabel 30. Potensi Komoditi Desa
Tabel 31. Pemanfaatan Tanah Desa
Tabel 32. Transek Desa
Tabel 33. Pemanfaatan Tanah Desa
Tabel 34. Penguasaan Lahan Gambut Desa
Tabel 35. Proses Peralihak Hak atas Tanah
Tabel 36. Usulan RPJMDes Desa Kota Kandis Dendang
Kel. Baamang Barat Kec. Baamang Kab. Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah | ix
Kel. Baamang Barat Kec. Baamang Kab. Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah | x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Peta Wilayah kecamatan Dendang

Gambar 2. Bagan Penyusunan
Gambar 3. Foto FGD berama masyarakat desa
Gambar 4. Peta Administrasi Desa
Gambar 5. Peta Citra Desa Kota Kandis Dendang
Gambar 6. Foto Fasilitas di desa Kota Kandis Dendang
Gambar 7. Kalender Musim Desa
Gambar 8. Jumlah Penduduk desa
Gambar 9. Presentasi Jumlah pendidikan
Gambar 10. Presentasi Jumlah Penduduk berdasarkan Etnis
Gambar 11. Struktur Pemerintahan Desa
Gambar 12. Struktur BPD desa Kota Kandis Dendang
Gambar 13. Diagram Venn
Gambar 14. Anggaran Pendapatan Belana Desa
Gambar 15. Diagram mata pencaharian warga
Gambar 16. Diagram Kontrol Pembangunan Desa
Gambar 17. Peta Pemanfaatan lahan
Gambar 18. Grafik Luas Pemanfaatan lahan
Gambar 19. Peta Penguasaan Lahan
Kel. Baamang Barat Kec. Baamang Kab. Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah | xi
Kel. Baamang Barat Kec. Baamang Kab. Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah | xii
BAB I
GAMBARAN UMUM DESA
1.1 Latar Belakang
Letak Kelurahan Baamang Barat secara administrasi berada di Kecamatan

Baamang Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah.
Kelurahan Baamang Barat merupakan salah satu Kelurahan dari 6 Kelurahan
dan Desa yang terdapat di Kecamatan Baamang dan memiliki luas wilayah
5.127,44 Ha yang terdiri atas wilayah pemukiman (perumahan dan perkantoran)
seluas 444,07 Hektar, kebun nenas seluas 50,50 Hektar, perkebunan sawit
852,90 Hektar, kebun campuran 3.681,58 Hektar dan kebun nenas dan sawit
98,40 Hektar. (Tim Pemetaan Spasial Kelurahan Baamang Barat Tahun 2021).
Secara astronomis, Kelurahan Baamang Barat terletak pada posisi
2°46’01.95” Bujur Timur dan 112°94’21.99” Lintang Selatan. (Tim Pemetaan
Partisipatif dan Spasial Kelurahan Baamang Barat Tahun 2021). Kelurahan
Baamang Barat dilewati oleh Sungai Mentaya dan terletak di wilayah bukan
pesisir dengan ketinggian dari permukaan laut 10 – 50 mdpl. Kelurahan
Baamang Barat terbagi menjadi 3 Rukun Warga (RW) dan 27 Rukun Tetangga
(RT). (Kecamatan Baamang Dalam Angka Tahun 2020). Kelurahan Baamang
Barat merupakan Kelurahan pemekaran dari Kelurahan Baamang Tengah yang
berada di wilayah Kota Sampit sehingga di Kelurahan Baamang Barat tidak
terdapat Komunitas Adat yang biasanya ada di desa maupun kelurahan lainnya.
Kel. Baamang Barat Kec. Baamang Kab. Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah | 1
Gambar 1. Peta Administrasi Kelurahan Baamang Barat
Sumber: Tim Pemetaan Partisipatif dan Spasial Kelurahan Baamang Barat Tahun 2021
1.2 Orbitasi
Kelurahan Baamang Barat masuk wilayah Kecamatan Baamang dan secara

geografis berada di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur. Penjelasan lebih
lengkap terkait orbitasi di Kelurahan Baamang Barat dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Orbitasi Kelurahan Baamang Barat
No Uraian Waktu Tempuh

1 Ke Ibukota Kecamatan Baamang :
Jarak 4 km
Waktu tempuh dengan kendaraan bermotor 10 menit
Waktu tempuh dengan berjalan kaki atau kendaraan non 30 menit
bermotor
Waktu tempuh dengan kendaraan umum 15 menit
2 Ke Ibukota Kabupaten Kotawaringin Timur
Jarak 13 km
Waktu tempuh dengan kendaraan bermotor 15 menit
Waktu tempuh dengan berjalan kaki atau kendaraan non 21 menit
bermotor
Waktu tempuh dengan kendaraan umum 25 menit
3 Ke Ibukota Provinsi
Jarak 213 km
Waktu tempuh dengan kendaraan bermotor 3 jam 37 menit
Waktu tempuh dengan berjalan kaki atau kendaraan non 30 jam
bermotor
Waktu tempuh dengan kendaraan umum 5 jam
(Sumber: Profil Kelurahan Baamang Barat Tahun 2020)
Jarak tempuh yang diperlukan dari Kelurahan Baamang Menuju Ibukota

Kecamatan adalah ± 4 km yang memerlukan waktu tempuh berkisar ±10 menit
dengan menggunakan kendaraan bermotor dan ± 30 menit apabila ditempuh
dengan berjalan kaki. Untuk jarak tempuh ke Ibu Kota Kabupaten ±13 km yang
memerlukan waktu tempuh berkisar ± 21 menit dengan menggunakan
kendaraan bermotor dan ± 40 menit dengan berjalan kaki. Sedangkan jarak
tempuh menju Ibu Kota Provinsi adalah ± 213 km yang dapat ditempuh dengan
waktu ± 3 jam 37 menit dengan menggunakan kendaraan bermotor dan ±30 jam
dengan berjalan kaki.
Apabila ditempuh dengan kendaraan umum berupa angkot, bis dan travel
memerlukan waktu lebih lama dan harga yang harus dikeluarkan untuk menuju
ibu kota kabupaten sebesar Rp. 10.000,- dan Rp. 150.000,- untuk menuju Ibu
Kota Provinsi.
1.3 Batas & Luas Wilayah

Kelurahan Baamang Barat memiliki luas wilayah 5.127,44 Hektar yang
terdiri atas wilayah pemukiman (perumahan dan perkantoran) seluas 444,07
Hektar, kebun nenas seluas 50,50 Hektar, perkebunan sawit 852,90 Hektar,
kebun campuran 3.681,58 Hektar dan kebun nenas dan sawit 98,40 Hektar. (Tim
Pemetaan Spasial Kelurahan Baamang Barat Tahun 2021)
Berdasarkan pemetaan partisipatif yang dilakukan bulan Agustus 2021,
Kelurahan Baamang Barat memiliki luas 5.127,44 Hektar dan berbatasan dengan
3 Kelurahan yang berada di Kecamatan Baamang dan Kecamatan Mentawa
Baru Ketapang, sebagaimana di Gambar 1, batas-batas tersebut sebagai berikut:
1. Sebelah utara : Kelurahan Baamang Hulu
2. Sebelah timur : Kelurahan Baamang Tengah
Sebelah selatan : Kelurahan Sawahan
Sebelah barat : Kelurahan Kelurahan Pasir Putih
1.4 Fasilitas Umum & Sosial

Fasilitas Umum dan Sosial yang terdapat di Kelurahan Baamang Barat
cukup lengkap dan masih dalam keadaan berfungsi. Fasilitas-fasilitas tersebut
berfungsi sebagai sarana dan prasarana kesehatan, pendidikan dan
keagamaan. Pada tabel dibawah ini dapat dilihat jenis fasilitas umum dan sosial,
kondisi kelayakannya, keberfungsian, pembiayaan, volume dan lokasi sehingga
dapat menjadi salah satu acuan dalam perbaikan/peningkatan fasilitas umum
dan fasilitas sosial yang akan dibangun oleh Kelurahan Baamang Barat.
Setidaknya tercatat 6 Fasilitas Umum dan 56 Fasilitas Sosial yang terdapat di
Kelurahan Baamang Barat.
Dari fasilitas sosial dan umum yang terdapat di Kelurahan Baamang Barat
sebagian besar masih dalam keadaan layak dan berfungsi dengan baik. Hal ini
dikarenakan perawatan yang dilakukan oleh pemerintah kelurahan dan
masyarakat. Tetapi, ada beberapa fasilitas yang memerlukan perbaikan seperti
jembatan kayu dan Mushola Nurul Ikhlas. Terdapat pula fasilitas umum yang
tidak berfungsi atau belum berfungsi seperti Gedung Politeknik Sampit 2
dikarenakan masih dalam proses pembangunan.
Fasilitas Umum dan Sosial di Kelurahan Baamang Barat pada umumnya
dibangun menggunakan dana APBD Daerah Kabuaten Kotawaringin Timur,
swadaya, yayasan maupun menggunakan dana pribadi. Pembiayaan secara
swadaya adalah pembiayaan yang diakukan secara bersama sama. Seperti
pembangunan Jembatan Wengga Jaya Agung dan Jembatan Kayu tidar
dilakukan secara swadaya dengan mengumpulkan iuran materi maupun bahan
dari masyarakat setempat yang dikerjakan bersama sama secara gotong royong
oleh warga setempat. Selain pembangunan secara swadaya terdapat beberapa
fasilitas sosial yang di bangun secara pibadi oleh orang orang tertentu. Pada
umunya fasilitas sosial yg dibangun secara pribadi adalah fasilitas olahraga

seperi lapangan futsal, lapangan badminton dan lapangan golf. Pembangunan
fasilitas olahraga ini dibangun oleh orang yang bukan berdomisili di Kelurahan
Baamang Barat akan tetapi memiliki ketertarikan terhadap lokasi di Kelurahan
Baamang Barat yang sekarang merupakan wilayah baru perkotaan di Kota
Sampit. Beberapa fasilitas sosial seperti sarana pendidikan dan sarana
beribadah pada umunya didanai oleh Yayasan dengan menggunakan dana
pribadi dan iuran dari kelompok atau lembaga. Fasilitas Sosial yang didirikan
oleh yayasan seperti sarana peribadatan biasayan didirikan oleh yayasan yang
pengelola/pengurusnya merupakan warga yang berdomisili di Kelurahan
Baamang Barat sedangkan Fasilitas Sosial beruupa sarana pendidikan
merupakan cabang dari Yayasan pusat yang telah berdiri di wilayah lainnya
sehingga pemilik yayasan bukanlah orang yang berdomisili diKelurahan
Baamang Barat. Pembangunan Fasilitas Sosial yang didanai yayasan yang bukan
oleh warga setempat dibangun karena wilayah yang strategis dan sesuai
dengan keinginan yayasan.
Adapun fasilitas umum dan fasilitas sosial yang terdapat di Kelurahan
Baamang Barat dapat dilihat dalam tabel 2.
Tabel 2. Fasilitas Umum Kelurahan Baamang Barat
Kondisi
(Layak/ Berfungsi/Tidak
No Fasilitas Keterangan Pembiayaan Lokasi
Tidak Berfungsi
Layak)
Baik dan
Kantor APBD Jl. Wengga
1. Layak Fasilitas Berfungsi
Kelurahan Kabupaten Metrolitan
Lengkap
Jembatan
Kurang
2. Wengga Jaya Tidak Baik Berfungsi Swadaya Jl. Gelatik
Layak
Agung
Jembatan Kurang
3. Tidak Baik Berfungsi Swadaya Jl. Tidar
Kayu Tidar Layak
Dinas
Depo
Lingkungan Jl. Tidar
4. Sampah Mini Layak Baik Berfungsi
Hidup Utama
Sehati
Kabupaten
Baik dan
5. SPBU Layak Fasilitas Berfungsi Pribadi Jl. Cilik Riwut
Lengkap
Baik dan Jl. Cilik Riwut
Polsek APBD
6. Layak Fasilitas Berfungsi Km. 2.5
Baamang Kabupaten
Lengkap Sampit
Sumber: Hasil Tim Pemetaan Spasial Tahun 2021
Gambar 2. Fasilitas Umum Kelurahan Baamang Barat
Kantor Kelurahan Baamang Barat Jembatan Wengga Jaya Agung
Jembatan Kayu Tidar Depo Sampah Mini Sehati
SPBU POLSEK Baamang
Tabel 3. Fasilitas Sosial Kelurahan Baamang Barat
Kondisi
(Layak/ Berfungsi/Tidak
No Fasilitas Keterangan Pembiayaan Lokasi
Tidak Berfungsi
Layak)
1. Gereja Kristen Layak Baik Berfungsi Swadaya Jl. Walter
Nazarene Hugo
2. Masjid Ardhil Layak Baik Berfungsi Swadaya Jl Bumi Raya
Akbar III
3. Lapangan Layak Fasilitas Tidak Berfungsi Swadaya Jl. Kencana 15
Badminton Tersedia Bumi Raya III
4. Masjid Layak Baik Berfungsi Swadaya Jl. Bumi Raya I
Anajiyah
Sampit
5. Langgar At – Layak Baik Berfungsi Swadaya Jl. Bumi Raya I
Taubah
6. Stadiun 17 Layak Baik dan Berfungsi APBN Jl. Cilik Riwut
November Fasilitas Kabupaten
Lengkap
7. Mushola Ar- Layak Baik Berfungsi Swadaya Jl. Mentaya
Rahman Raya
8. TK Bukit Raya Layak Baik Berfungsi Dinas Jl. Wengga
Pendidikan Metropolitan
dan Yayasan
9. Mesjid Jabal Layak Baik dan Berfungsi Swadaya Jl. Wengga
Rahmah Fasilitas Metropolitan
Lengkap
10 Lapangan Layak Baik Berfungsi Pribadi Jl. Wengga
Futsal ENK Metropolitan
11. SLB Melati Layak Baik Berfungsi Dinas Jl. Wengga
Ceria Pendidikan Metropolitan
dan Yayasan No. 33
12. Langgar Annur Layak Baik dan Berfungsi Swadaya Jl. Wengga
I Perum Fasilitas Metropolitan
Lengkap No. 54
13. Mushola Nurul Kurang Bangunan dari Berfungsi Swadaya Jl. Wengga
Ikhlas Layak kayu, tidak Metropolitan
terdapat Gg. Metro
wadah
berwudhu dan
toilet
14. SMPN II Layak Baik dan Berfunsgi APBN Jl. Wengga
Sampit Fasilitas Kabupaten Metropolitan
Lengkap dan Dinas Muara 2 Ceria
Pendidikan
15. Politeknik Layak Baik Berfungsi Yayasan Jl. Wengga
Sampit Metropolitan
Muara 2 Ceria
16. Sampit Layak Baik tetapi Berfungsi Pribadi Jl. Wengga
Waterpark terbengkalai Metropolitan
17. Wengga Mini Layak Baik Berfungsi Pribadi Jl. Wengga
Soccer Metropolitan
18. Wengga Layak Baik Fasilitas Berfungsi Pribadi Jl. Wengga
Driving Golf Lengkap Metropolitan

19. Gereja JKI Layak Baik Berfungsi Swadaya Jl. Wengga
Cahaya Metropolitan
Pengharepan
20. TK Al- Manar Layak Baik Berfungsi Dinas Perum
Pendidikan Wengga
dan Yayasan Metropolitan
Jalur 7 No . 153
21 Masjid Layak Baik Berfungsi Swadaya Perum
Raudhatul – Wengga
Jannah Metropolitan
Jalur 7
22 Masjid Layak Baik Berfungsi Swadaya Perum
Wongso Wengga
Dikoro Metropolitan
23. Gereja Layak Baik Berfungsi Swadaya Perum
Persiapan Wengga
Sampit (GKPS) Metropolitan
24. Politeknik Belum Masih dalam Tidak berfungsi Yayasan Perum
Gedung 2 Layak tahap Wengga
pembangunan Metropolitan
25. Mushola Darul Layak Baik Berfungsi Swadaya Jl. Wengga
Sofwah Metropolitan
Muara 2 Ceria
26. Pemakaman Layak Baik Berfungsi Swadaya Jl. Tidar IV
Muslim
Wengga
Sembilan
27. SD N I Layak Baik dan Berfungsi APBN Jl. Tidar IV
Baamang Fasilitas Kabupaten
Barat Lengkap dan Dinas
Pendidikan
28. Mesjid Layak Baik dan Berfungsi Swadaya Jl. Tidar IV No.
Ikhwanul Fasilitas 30
Muhajirrin Lengkap
29. Posyandu Layak Baik Berfungsi Dana Jl Wengga
Tunas Jaya Kelurahan Jaya Agung 10
Agung
30. PAUD/ TK Layak Baik Berfungsi Dinas Jl. Wengga
Tunas Jaya Pendidikan Jaya Agung III
Agung dan Yayasan No. 521
31. TK. Mekar Sari Layak Baik Berfungsi Dinas Komplek
Sampit Pendidikan Perum
dan Yayasan Wengga Jaya
Agung III No.
521
32. Lapangan Layak Baik Berfungsi Pribadi Jl. Tidar IV
Badminton
33. Mesjid Nurul Layak Baik dan Berfungsi Swadaya Jl. Tidar IV
Fitriah Fasilitas
Lengakp
34. Mesjid Al Layak Baik dan Berfungsi Swadaya Jl. Tidar IV GG.
Firdaus Fasilitas Puskesmas
Lengkap
35. Mushola Nurul Layak Baik Berfungsi Swadaya Jl. Tidar IV GG.
Hidayah Anggur
36. Mesjid Darul Layak Baik Berfungsi Swadaya Jl. Tidar
Mutaqin
37. Pos Kamling Layak Kurang baik Berfungsi Swadaya Jl. Tidar Baru
Tidar Baru Blok Blok E
E
38. Mushola Nurul Layak Baik Berfungsi Swadaya Perumahan
Jannah Tidar Blok A
39. Pustu Tidar Layak Baik Berfungsi Dana Perumahan
Kelurahan Tidar
40. Posyandu Layak Baik Berfungsi Dana Perumahan
Nurul Jannah Kelurahan Tidar
41. SDN II Layak Baik Berfungsi APBD Jl. Tidar Blok A
Baamang Kabupaten
Tengah dan Dinas
Pendidikan
42. Pasar Layak Baik Berfungsi Dinas Pasar Jl. Tidar
Tradisional
Tidar
43. Gereja Layak Baik dan Berfungsi Swadaya Jl. Tidar V No.
Kemenangan Fasilitas 3
Iman Lengkap
Indonesia
Cabang Sampit
(GKII)
44. Gereja Masehi Layak Baik Berfungsi Swadaya Jl. Tidar
Adven Hari Ke- Utama
7
45. Mushola Al- Layak Baik Berfungsi Swadaya Jl. Tidar
Amin (Komplek
Perumda)
Sampit
46. Poskamling Layak Baik Berfungsi Swadaya Jl. Tidar
RT. 11/ RW. 03 Utama
Tidar Utama
47. Musholla Layak Baik Berfungsi Swadaya Jl. Sangga
Sangga Buana Buana
48. Yayasan Layak Baik Berfungsi Yayasan Jl. Cilik Riwut
Shiddiqiyah No. 37 Sampit
49. KB IT Al- Layak Baik Berfungsi Dinas Jl. Wengga
Ishlah/ TK IT Al- Pendidikan Agung Raya
Islah dan Yayasan No. 01
50. Pos Kamling Layak Baik Berfungsi Swadaya Jl. Wengga
RT.24/RW.02 Jaya Agung
51. Pondok Layak Baik dan Berfungsi Yayasan Jl. Cilik Riwut
Pesantren Fasilitas
Ashlinatul Lengkap
Amin
52. Mesjid Darul Layak Baik dan Berfungsi Swadaya Jl. Cilik Riwut
Marfah Fasilitas
Lengkap
53. Yayasan Layak Baik dan Berfugsi Yayasan Jl. Cilik Riwut
Pondok Fasilitas
Pesantrean Lengkap
SMP- SMA
Terpafu Darul
Ma’rifah
54. Mesjid Al Layak Baik dan Berfungsi Swadaya Jl. Gunung
Barokah Fasilittas Slamet
Lengkap
55. Poskamling Layak Baik Berfungsi Swadaya Jl. Gunung
RT.4/ RW. 11 Slamet
56. Yayasan Layak Baik Berfungsi Yayasan Jl. Gunung
Pendidikan Slamet No. 55
Baitu Ilmi
Gambar 3. Fasilitas Sosial Kelurahan Baamang Barat
Gereja Kristen Nazarene Masjdi Ardhil Akbar
Lapangan Badminton Masjid Annajiyah Sampit
Langgar At- Taubah Stadiun 17 November
Mushola Ar- Rahman TK Bukit Raya
Masjid Jabal Rahmah Lapangan Futsal ENK
SLB Melati Ceria Langgar Annur 1 Perum
Mushola Nurul Ikhlas SMP Negeri 11 Sampit
Politeknik Sampit Sampi Waterpark
Wengga Mini Soccer Wengga Driving Golf
Gereja JKI Cahaya Pengharepan TK Al- Manar
Masjid Raudhatul Jannah Masjdi Wongsodikoro
Gereja Persiapan Sampit (GKPS) Mushola Darul Sofwah
Pemakaman Muslim Wengga Sembilan SD Negeri 1 Baamang Barat
Mesjid Ikhwanul Muhajirin Posyandu Tunas Jaya Agung
PAUD/ TK Tunas Jaya Agung TK Mekar Sari Sampit
Lapangan Badminton Mesjid Nurul Fitriah
Mesjid Al Firdaus Mesjid Nurul Hidayah
Mesjid Darul Muttaqin Pos Kamling Tidar Baru Blok E
Mushola Nurul Jannah Puskesmas Pembantu Tidar
SD Negeri II Baamang Tengah Pasar Tradisional Tidar
Gereja Kemenangan Iman Indonesia Cabang Gereja Masehi Advent Hari Ke -7

Sampit (GKII)
Mushola Al-Amin Pos Kamling RT. 11/RW.03 Tidar Utama
Mushola Sanggar Buana Yayasan Shiddiqiyah
KB IT Al – Ishlah/ TK IT AL- Ishlah Pos Kamling RT.24/RW. 02
Pondok Pesantren Ashlinatul Amin Masjid Darul Marfah
Yayasan Pondok Pesantren SMP-SMA Terpadu Mesjid Al Barokah
Darul Ma’rifah
Yayasan Pendidikan Baitu Ilmi
Sumber: Tim Pemetaan Partisipatif Kelurahan Baamang Barat Tahun 2021
1.5 Data Umum Penduduk
Wilayah pemukiman Kelurahan Baamang Barat terbagi menjadi 3 RW

(Rukun Warga) dan 34 RT (Rukun Tetangga). Pemukiman RT.1 sampai dengan
RT. 34 berada dalam satu kawasan yang sama yaitu berada di area perumahan
tidar dan wengga. Daerah pemukiman di Kelurahan Baamang Barat berada di
atas lahan gambut. Jumlah penduduk Kelurahan Baamang pada tahun 2021
berjumlah 10.674 jiwa dengan jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 5.025 KK.
Tabel 4. Data Kependudukan Kelurahan Baamang Barat Tahun 2020
Keterangan Jumlah Penduduk

Jumlah Jiwa Keseluruhan 10.674 Jiwa
Jumlah laki laki 5.670 Jiwa
Jumlah perempuan 5.004 Jiwa
Jumlah kepala keluarga 5.025 Kepala keluarga
Sumber: Profil Kelurahan Baamang Barat Tahun 2020
Gambar 4. Grafik Jumlah Penduduk Jenis Kelamin Kelurahan Baamang Barat, 2020
47%
53%
Laki -Laki Perempuan
Berdasarkan data grafik 4. diatas komposisi jenis kelamin terbanyak di

Kelurahan Baamang Barat adalah laki – laki berjumlah 5.670 jiwa atau sekitar
53% (persen) dari jumlah penduduk Kelurahan Baamang Barat sedangkan
jumlah penduduk perempuan berjumlah 5.004 jiwa atau 47% (persen) dari
seluruh jumlah penduduk Kelurahan Baamang Barat.
Komposisi jumlah penduduk biasanya diklasifikasikan menjadi beberapa
klasifikasi seperti jumlah penduduk berdasarkan RW, jumlah penduduk
berdasarkan usia dan jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikannya.
Kelurahan Baamang Barat terbagi menjadi 3 Rukun Warga (RW)yang mencakup
beberapa Rukun Tentangga (RT). Berikut data jumlah penduduk berdasarkan
Rukun Warga di Kelurahan Baamang Barat.
Tabel 5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Rukun Warga (RW) di Kelurahaan Baamang

Barat, 2020
No. Rukun Warga Laki laki Perempuan Total

1 RW. 01 1.113 1.011 2.124
2 RW.02 2.359 2.061 4.420
3 RW.03 2.198 1.932 4.130
Total 5.670 5.004 10.674
Karateristik penduduk menurut umur berguna dalam membantu

menyusun perencanaan kebutuhan dasar bagi penduduk Kelurahan Baamang
Barat sesuai dengan kebutuhan kelompok umur masing-masing. Baik
kebutuhan pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, pekerjaan dan
sebagaiknya. Berikut data jumlah penduduk berdasarkan usia di Kelurahan
Baamang Barat.
Tabel 6. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia di Kelurahan Baamang Barat,

2020
No. Usia Laki Laki Perempuan Total

1. 0-4 475 422 897
2. 5-9 515 456 971
3. 10-14 527 466 993
4. 15-19 537 466 1003
5. 20-24 419 371 790
6. 25-29 459 406 865
7. 30-34 515 456 971
8. 35-39 537 466 1003
9. 40-44 481 426 907
10. 45-49 385 341 726
11. 50-54 288 256 554
12. 55-59 209 186 395
13. 60-64 130 116 246
14. 65-69 79 70 149
15. 70-74 74 65 139
16. 75+ 40 35 75
Total 5.670 5.004 10.674
Tingkat pendidikan merupakan salah satu ukuran kualitas penduduk.

Semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditamatkan semakin baik kualitas
sumberdaya manusia di wilayah tersebut. Tamat sekolah didefinisikan sebagai
jenjang pendidikan yang telah berhasil diselesaikan oleh seseorang dengan
dibuktikan adanya ijazah atau surat tanda tamat belajar. Tetapi jika
menggunakan ukuran menurut jenjang tertinggi merupakan jenjang atau kelas
tertinggi yang pernah ditempuh oleh seseorang. Begitupun di Kelurahan
Baamang Barat, tingkat pendidikan di Kelurahan Baamang Barat sangat

mempengaruhi kualitas penduduk didalamnya. (Tabel 7.)
Tabel 7. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kelurahan Baamang

Barat, 2020 (jiwa)
NO Pendidikan Laki Laki Perempuan Total

1. Tidak pernah sekolah 57 jiwa 50 jiwa 107 jiwa
2. Tamat TK/ Sederajat 57 jiwa 50 jiwa 107 jiwa
3. Tamat SD/ Sederajat 453 jiwa 401 jiwa 854 jiwa
4. Tamat SMP/ Sederajat 792 jiwa 702 jiwa 1.494 jiwa
5. Tamat SMA/Sederajat 2.772 jiwa 2.459 jiwa 5.230 jiwa
6. S1 1.312 jiwa 1.143 jiwa 2.445 jiwa
7. S2 170 jiwa 150 jiwa 320 jiwa
8. S3 57 jiwa 50 jiwa 107 jiwa
TOTAL 5.670 jiwa 5.004 jiwa 10.674 jiwa
1.6 Tingkat Kepadatan penduduk

Standar tingkat kepadatan penduduk berbeda- beda pada setiap wilayah.
Tergantung pada perbandingan antara satu wilayah dengan wilayah induknya,
misalnya antara kecamatan dan kabupaten, atau antara kelurahan dan
kecamatan. Kepadatan tinggi bisa ditunjukkan dengan angka kepadatan suatu
desa lebih tinggi dari angka kepadatan di tingkat kecamatan, sementara
Kepadatan sedang, jika angka kepadatan suatu desa sama besar dengan angka
kepadatan kecamatan, dan kepadatan rendah ditunjukkan dengan angka
kepadatan suatu desa lebih rendah dari angka kepadatan kecamatan.
Kepadatan penduduk kasar juga sering disebut juga dengan istilah
kepadatan penduduk aritmatika untuk menetukan banyaknya jumlah penduduk
tiap satuan luas yang berfungsi untuk menghitung tingkat kepadatan penduduk
suatu wilayah.
Jumlah Penduduk (jiwa)
Kepadatan Penduduk Kasar =
Luas Wilayah (Km2)
10.674Jiwa
Kepadatan Penduduk Kasar = 51.27 Km2
= 208 Jiwa/km2
Berdasarkan uraian tentang tingkat kepadatan penduduk, Kelurahan

Baamang Barat, yang angka kepadatan penduduknya adalah 208 jiwa/km2,
sementara angka kepadatan penduduk di tingkat Kecamatan Baamang adalah
hanya 93,91 jiwa/km2, maka tingkat kepadatan penduduk Kelurahan Baamang
Barat masuk ke dalam katagori tingkat kepadatan tinggi.
BAB II
LINGKUNGAN FISIK DAN EKOSISTEM GAMBUT
2.1 Jenis Tanah dan Gambut
Jenis tanah yang ada di kelurahan ini hampir berimbang antara jenis tanah

gambut dan tanah mineral. Kelurahan Baamang Barat juga mempunyai wilayah
dengan tanah gambut dengan kedalaman 50-100 cm, juga ada dibeberapa lokasi
kedalaman gambut mencapai 2-3 meter (sumber Ketua MPA Kelurahan
Baamang Barat).
Tabel 8 . Luas Lahan Berdasarkan Jenis Tanah di Kelurahan Baamang Barat, 2021
Jenis Tanah Luas (Ha) Presentase (%)

Tanah Liat dan Pasir 2.922.13 Ha 56,99%
Tanah Gambut 2.205,31 Ha 43,01%
TOTAL 5.127,44 Ha 100%
Tanah liat atau lempung adalah artikel mineral berkerangka dasar silikat
yang berdiameter kurang dari 5 mikrometer sedangkan tanah
pasir adalah tanah dengan partikel yang berukuran besar. Tanah ini terbentuk
dari bebatuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butiran besar serta
kasar atau yang sering disebut dengan kerikil. Tanah liat dan pasir di Kelurahan
Baamang Barat dapat ditemukan tersebar merata berdampingan di Kelurahan
Baamang Barat bersama tanah gambut. Luas tanah liat dan pasir di Kelurahan
Baamang Barat adalah 2.922,13 Ha atau 56,99% dari luas keseluruhan Kelurahan
Baamang Barat.
Gambut adalah lahan basah yang terbentuk dari timbunan materi organik
yang berasal dari sisa-sisa pohon, rerumputan, lumut, dan jasad hewan yang
membusuk. Tanah gambut di Kelurahan Baamang Barat dapat ditemukan
tesebaar merata diwilayah Kelurahan Baamang Barat. Luas tanah gambut di
Kelurahan Baamang Barat adalah 2.205,31 Ha atau 43,01 % dari luas keleluruhan
2.2 Iklim
Iklim merupakan salah satu pendukung dalam keberhasilan produksi,

unsur-unsur iklim tersebut antara lain curah hujan, suhu dan kelembaban. Suhu
rata-rata bulanan di Kabupaten Kotawaringin Timur diperkirakan berkisar antara
27 °C – 35 °C. Curah hujan per bulan di Sampit pada tahun (2007) berkisar antara
12 mm (bulan September) hingga 790 mm (April). Bulan-bulan kering di Sampit
berkisar antara Juli – Agustus. Seperti halnya wilayah lain di daerah tropis
seperti Indonesia, kelurahan ini juga memiliki dua musim, yaitu musim
penghujan dan musim kemarau.
Dimusim penghujan keadaan sebagian wilayah Kelurahan Baamang Barat
sering tergenang air akibat sebagian sistim drainase kurang baik dan sebagian
saluran sekunder rusak. Sedangkan pada musim kemarau, aliran air di Sungai
Mentaya keruh karena bagian dari Ekosistem yang rusak tidak dipelihara dan
kesadaran masyarakat kurang tentang pengetahuan lingkungan. Hal ini juga
berpengaruh pada suhu udara yang meningkat, akibat banyak pohon yang
ditebang khususnya di daerah yang dianggap sebagai kawasan yang
mempunyai fungsi lindung. Di sebagian wilayah, khususnya di sebelah barat,
kegiatan penebangan dan bencana kebakaran yang terjadi sebelumnya,
membuat lahan mudah terbakar.
Disaat akhir musim kemarau para petani dan peladang memanfaatkan
bekas kebakaran lahan untuk memanfaatkan bercocok tanam holtikultura.
Berdasarkan hasil focus group discussion (FGD), Kelurahan Baamang Barat
sangat rawan terjadi bencana meskipun belum tentu merata di setiap tempat.
Misalnya pada bulan Mei hingga Agustus rawan terjadi kebakaran dengan
puncaknya pada bulan Agustus karena dibarengi dengan kekeringan dan angin
kencang. Sedangkan pada bulan Oktober sampai Desember justru rawan terjadi
kebanjiran. (Tabel 9.)
Tabel 15. Kalender musim
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sept Okt Nov Des Peluang Masalah
MUSIM _ _
KERAWANA
N _ _ _ _ _ _ _
KEBAKARAN
KOMODITAS
Sawit
Karet
2.3 Keanekaragaman Hayati

Berdasarkan bagan kecenderungan, keanekaragaman hayati dan vegetasi
serta hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa tumbuhan (flora) dan hewan
(fauna) mulai ada yang berkurang dan ada yang masih bisa kita dijumpai di area
hutan. Hal ini dikarenakan faktor alam seperti kebakaran hutan dan kegiatan
warga seperti berburu serta pemanfaatan lainnya seperti batang pohon galam
untuk kayu bakar, rotan untuk bahan baku anyaman, trengiling dan babi hutan
yang diburu dan lain sebagainya.
Jenis vegetasi budidaya yang ada di lahan gambut Kelurahan Baamang
Barat antara lain nanas, mangga, rambutan, sayuran holtikultura dan sawit
adalah jenis yang banyak ditanam oleh warga saat ini dan setelah kebakaran
parah di tahun 2015.
Jenis fauna yang banyak di Kelurahan Baamang Barat adalah beruang,
orang utan, kera, biawak dan ular. Dilihat dari tahun ke tahun, untuk beruang,
orang utan dan kera dari tahun sebelum tahun 2015 hingga saat ini 2021 terjadi
penurunan (Tabel 10 dan 14). Hal ini disebabkan karena jenis fauna tersebut
dikarenakan adanya pembukaan lahan menjadi lahan pemukiman sehingga
habitat asli dari fauna tersebut terganggu. Sedangkan jenis Flora yang ada di
Kelurahan Baamang Barat seperti sengon, karet, galam dan plantan dilihat dari
kecenderungannya terjadi penurunan, hal ini disebabkan oleh pembukaan lahan
secara besar besaran dan bekelanjutan untuk pembangunan pemukiman
masyarakat (tabel 11 dan 13).
Tabel 10 . Keanekaragaman Fauna Kelurahan Baamang Barat
Fauna Lokasi
Beruang RT. 17
Orang Utan RT.17
Kera RT. 17
Biawak RT.17
Ular Menyebar
Sumber: FGD 1 Kelurahan Bamang Barat Tahun 2021
Tabel 11. Keanekaragaman Flora Kelurahan Baamang Barat
Flora Lokasi
Galam RT. 17
Karet RT.17
Sengon RT. 17
Plantan RT.17
Galam RT. 17
Sumber : FGD 1 Kelurahan Baamang Barat
Tabel 12. Keanekaragaman Vegetasi Budidaya Kelurahan Baamang Barat
Vegetasi Lokasi
Nanas RT. 01, RT. 15, RT. 17
Mangga Menyebar
Rambutan Menyebar
Holtikultura RT. 01, RT. 15, RT. 17
Sawit RT.17
Sumber: FGD 1 Kelurahan Baamang Barat Tahun 2021
Tabel 13. Kecenderungan Perubahan Flora dan Vegetasi Kelurahan Baamang Barat
Keanekaragaman Periode
Keterangan
Hayati >2015 2015 2021
Vegetasi Budidaya
Nanas 5 5 5
Mangga 2 2 2 Hanya tanaman perkarangan
Rambutan 2 2 2 Hanya tanaman perkarangan
Peruntukan lahan beralih fungsi digunakan
Holtikultura 3 3 3
untuk pemukiman
Komoditas tanaman tambahan yang digemari
Sawit 1 2 3
oleh masyarakat
Flora Alami
Galam 3 2 1
untuk pemukiman
Karet 2 2 1
untuk pemukiman
Sengon 2 2 1
untuk pemukiman
Plantan 2 2 1
untuk pemukiman
Keterangan: 5: sangat banyak 4: banyak 3: cukup 2: sangat sedikit 1: tidak ada
Tabel 14. Kecenderungan Perubahan Fauna Kelurahan Baamang Barat
Keanekaragaman Periode
Keterangan
Hayati >2015 2015 2021
Pembukaan lahan/ Peruntukan lahan beralih
Beruang 3 2 2
fungsi digunakan untuk pemukiman
Orang Utan 2 2 1
Kera 2 2 2
Biawak 2 2 2
Ular 2 2 2
Keterangan: 5: sangat banyak 4: banyak 3: cukup 2: sangat sedikit 1: tidak ada
Gambar 4 . Keanekaragaman Hayati Vegetasi Budidaya Kelurahan Baamang Barat
Nanas Mangga
Rambutan Sayuran Holtikultura
Sayuran Holtikultura Sawit
Gambar 5. Keanekaragaman Hayati Fauna Kelurahan Baamang Barat
Beruang Orang Utan
Biawak Ular
2.4 Hidrologi Lahan Gambut

Kelurahan Baamang Barat merupakan bagian dari kawasan Kesatuan
Hidrologi Gambut (KHG) Pukun - Mentaya. Kesatuan Hidrologi Gambut (KHG)
merupakan suatu kesatuan hidrologi yang utuh pada ekosistem gambut
sehingga setiap gangguan pada salah satu subsistem akan memberikan dampak
pada subsistem lainnya, misalnya perubahan penggunaan lahan pada daerah
kubah, akan memberikan dampak pada subsistem lainnya seperti berubahnya
fluktuasi debit air musiman, meningkatnya debit puncak, serta meningkatnya
intensitas banjir dan kekeringan (KLHK, 2010). Oleh sebab itu kesatuan
hidrologis gambut merupakan komponen penting yang harus diperhatikan
terutama dalam aktivitas pembukaan atau pengelolaan lahan dan
pembangunan fasilitas hidrologi gambut.
Salah satu fasilitas hidrologi yang ada di Kelurahan Baamang Barat adalah
parit dan sungai. Pada awalnya pembangunan parit dilakukan secara swadaya
dan gotong royong oleh masyarakat yang hingga saat ini masih dalam kondisi
baik. Parit – parit tersebut kemudian diperbaiki, diperbesar dan ada beberapa
yang dibuat dengan menggunakan dana kelurahan. Kelurahan Baamang Barat
juga dilalui dua sungai yakni sungai Mentaya dan Sungai Baamang yang masih
memiliki ekosistem alami dan beberapa sumur bor yang menjadi sumber air
bersih bagi masyarakat dan sumur bor yang merupakan Infrastruktur
Pembasahan Gambut yg dibangun oleh BRG pada tahun 2019. (Tabel 15.)
Fasilitas hidrologi gambut lainnya yang direncanakan akan dibangun di
Kelurahan Baamang Barat adalah pembangunan sekat kanal sebanyak 7 titik
yang berlokasi dari parit di wilayah Jl. Bumi Raya I menuju ke arah datar.
Pembangunan sekat kanal ini diharapkan dapat menjaga keseimbangan
hidrologi gambut pada musim kemarau dan musim penghujan. Hal ini tidak
terlepas karena telah berubahnya kondisi ekologis yang menyebabkan
Kelurahan Baamang Barat rawan terhadap bencana yakni kekeringan dan
kebakaran pada musim kemarau dan kebanjiran pada musim hujan.
Tabel 15. Hidrologi Lahan Gambut Kelurahan Baamang Barat
Letak/
No. Jenis Jumlah Tahun Pendanaan Kondisi
Lokasi
1. Kanal RT.01, RT.17 7 titik 2021 APBN Masih dalam tahap
(perencanaan dan RT. 25 (proggram perencanaan).
pembangunan pembasahan
sekat kanal) dari BRGM)
2. Sungai RT. 03 2 sungai Sungai - Kondisi sungai
Mentaya dan mentaya dan berkelok dengan
Sungai Sungai ekosistem yang
Baamang Baamang masih alami. Aliran
terbentuk air gambut dan
secara alami masih dimanfaatkan
oleh masyarakat.
3. Sumur bor RT. 17 2019 APBN Masih bisa
(program dimanfaatkan)
pembasahan
dari BRGM)
4. Parit Menyebar - 2011 APBD Masih Baik
Kabupaten
Sumber: Hasil FGD 1 Kelurahan Baamang Barat Tahun 2021
Gambar 6. Hidrologi Lahan Gambut Kelurahan Baamang Barat
Kanal Cabang Sungai Baamang
Sumur Bor BRGM
2.5 Perubahan Ekosistem Gambut
Tanah gambut merupakan tanah organik yang mampu menyerap air

dalam jumlah yang sangat besar sehingga air hujan yang jatuh dapat diserap
dan dapat mengurangi bahaya banjir. Sebaliknya pada musim kemarau, lahan
rawa gambut dapat melepas kembali air tawarnya sebagai aliran sungai
/permukaan yang dapat dipergunakan oleh pemukiman di sekitarnya
(Andriesse, 1988). Jika tidak mengalami gangguan, lahan gambut dapat
menyimpan air sebanyak 0.8 -0.9 m3/m3 ( WI-IP, 2003)2. Sikap tanah gambut
yang bertindak sebagai spons berperan penting dalam menjaga keseimbangan
suplai air.
Menurut penelitian yang difasilitasi Wetlands International Indonesia (WII)
luas wilayah gambut yang terdapat di Indonesia sekitar 21 juta hektar atau
sekitar 39% dari total lahan gambut tropis dunia. Lahan gambut di Indonesia
tersebar di beberapa wilayah yakni Sumatera, Kalimantan dan Papua.
Sayangnya hingga tahun 201, nyak hutan gambut yang rusak dan terdegradasi
akibat pembukaan hutan dan kebakaran. Di Kalimantan Tengah sendiri,
kerusakan lahan gambut mencapai angka 1.276.541 hektar yang terjadi pada
gambut dangkal atau gambut dengan kedalaman lebih dari 3 (tiga) meter
(Miettinen, 2010). Kerusakan hutan gambut dapat disebabkan oleh beberapa
hal termasuk perubahan pemanfaatan lahan gambut atau pembukaan lahan
gambut dalam skal besar dan menggantikannya dengan tanaman atau
komoditas yang monokultur seperti yang terjadi di Kelurahan Baamang Barat.
Perubahan bentang alam dan penggunaan lahan yang terdapat di
Kelurahan Baamang Barat tentu saja mempengaruhi perubahan ekosistem yang
ada didalamnya terutama ekosistem hutan gambut. Pembukaan hutan rawa
gambut secara besar – besaran bukan hanya berimplikasi terhadap hilangnya
keanekaragaman hayati dan ekosistem didalamnya tetapi juga turut
mengganggu hidrologi lahan gambut. Gambut tidak lagi bersikap sebagaimana
spons yang dapat menyimpan dan mengeluarkan air, sehingga ketika musim
kemarau tiba, gambut akan mengering dan mudah terbakar sebaliknya jika
musim hujan maka akan terjadi banjir.
Dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir Kelurahan Baamang Barat mengalami
kebakaran dengan intensitas 5 hingga 6 tahun sekali, namun memasuki tahun
2011-an intensitas kebakaran justru semakin sering terjadi dengan hanya
berselang 2 hingga 3 tahun sekali. Kebakaran biasanya terjadi di hutan lahan
tidur/semak belukar dan kebun masyarakat. Penyebab kebakaran beragam
mulai dari faktor kelalaian masyarakat, faktor alam dan kiriman dari desa lain
melalui angin. Dampaknya bukan hanya dari segi materiil seperti kebun yang
terbakar, tetapi juga berdampak pada kesehatan dan aktivitas sosial. Tabel 16.
dibawah ini menjelaskan bagaimana kebakaran hutan gambut yang terjadi sejak
tahun 2011 hingga sekarang 2021. Dari tabel ini kita juga dapat melihat
penyebab, luasan dampak serta meningkatnya intensitas kebakaran dari tahun
ke tahun. Kebakaran lahan dan hutan yang terjadi pada tahun 2015 silam telah
membuat ekosistem gambut di Kelurahan Baamang Barat sedikit mengalami
kerusakan dimana hutan maupun lahan yang terbakar akan sulit digunakan lagi
sebagai lahan pertanian maupun perkebunan karena lapisan gambut/tanah
yang terbakar meninggalkan rusak yang cukup dalam dan mejadi genangan air.
Tabel 16. Peristiwa Kebakaran Hutan Gambut Kelurahan Baamang Barat
Keterangan/ Lokasi
Tahun Penyebab Luas Dampak
Kebakaran Hutan
2015 Berawal dari hutan/ Api berasal dari 10 Ha Kesehatan masyarakat
semak belukar desa tetangga terganggu
merambat ke lahan Kebun masyarakat habis
masyarakat terbakar
Ekonomi masyarakat
terganggu
2019 Berawal dari hutan/ Berasal dari 13 Ha Kesehatan masyarakat
semak belukar Desa tetangga terganggu
merambat ke lahan Kebun masyarakat habis
masyarakat terbakar
Ekonomi masyarakat
terganggu
Sekolah libur
Gambar 7. Peta Bekas Terbakar Kelurahan Baamang Barat
Karena termasuk daerah yang rawan kebakaran (Gambar 7.), Kelurahan

Baamang Barat memiliki alat untuk memadamkan api jika sewaktu – waktu
terjadi kebakaran. Masyarakat Peduli Api (MPA) Kelurahan Baamang Barat dan
bersama Tim Posko Karhutla Baamang bekerja sama untuk memadamkan
kebaran yang terjadi di area Kelurahan Baamang Barat dengan peralatan
bantuan dari BRGM dan iventaris Kelurahan Baamang Barat.
Gambar 8. Kebakaran Lahan Kelurahan Baamang Barat
Lahan Terbakar di Kelurahan Baamang Barat
Lahan Paska Terbakar di Kelurahan Baamang Barat
BAB III
PENDIDIKAN DAN KESEHATAN
3.1 Jumlah Tenaga Pendidikan dan Tenaga Kesehatan

a. Tenaga Pendidikan
Hasil observasi di sarana dan prasarana pendidikan yang ada di Kelurahan

Baamang Barat menunjukkan bahwa proses belajar mengajar di Kelurahan
Baamang Barat sudah berjalan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa tenaga
pendidik yang ada di Kelurahan Baamang Barat telah menjalankan fungsinya
dengan baik sesuai dengan kemampuannya sebagai tenaga pendidik.
Tabel 17. Jumlah Tenaga Pendidikan di Kelurahan Baamang Barat
Jumlah Tenaga Pengajar

Sarana Jumlah
No Honorer/ Keterangan
Pendidikan Sekolah PNS
Tenaga Kontrak
Pendidikan Formal
PAUD Tunas Jaya Agung, KB IT Al-
1 Play Group 3 unit - 6 orang
Ishlah,
TK Bukit Raya, TK Al- Manar , TK Tunas
2 TK/RA 5 unit - 14 orang Jaya Agung , TK Mekar Sari Sampit, TK
IT Al- Ishlah
SD SDN 1 Baamang Barat dan SD 2
3 3 unit 27 orang 11 orang
Sederajat Baamang Tengah, SLB Melati Ceria
SMP SMP N 11 Baamang Barat, Pondok
4 2 unit 18 orang 18 orang
Sederajat Pesantren Ashlinatul Amin
SMA Yayasan Pondok Pesantren SMP- SMA
5 1 unit - 14 Orang
Sederajat Terpadu Darul Ma’rifah
6 PTN/ PTS 1 unit 6 orang - Politenik Sampit
Pendidikan Non Formal
Taman
Pendidikan 1 unit - 5 Orang Yayasan Pendidikan Baitu Ilmi
Al- Quran
Total 51 orang 68 Orang
(Sumber: Data Pendidikan Kecamatan Baamang Tahun 2021)
Jumlah tenaga pengajar yang ada di Kelurahan Baamang Barat untuk

Kelompok Belajar/ Pendidikan Anak Usia dini dirasa kurang karena pada satu
yayasan Paud/kelompok Belajar hanya terdapar 2-3 orang guru saja (Tabel 17.).
Sedangkan jumlah tenaga pengajar untuk Sekolah Dasar, Sekolah Menengah
Pertama dan Sekolah Menegah Atas sudah memenuhi standar perbandingan
banyak tenaga pengajar dengan siswa. Untuk tenaga pengajar di Perguruan
tinggi sendiri masih dianggap terlalu sedikit akan tetapi Politeknik Sampit
merupakan perguruan tinggi baru yang didirikan pada tahun 2020. Untuk
tenaga pengajar di fasilitas pendidikan informal sediri dirasa cukup memadai
dan seimbang. Pada umumnya tenaga pengajar yang ada di Kelurahan Baamang
Barat berasal atau bedomisili dari wilayah lain.
Tenaga Pengajar di Kelurahan Baamang Barat terdapat 2 kategori yaitu
Tenaga Pengajar dengan status Pegawai Negeri Sipik dan Tenaga Honorrer
ataupun tenaga kontrak. Tenaga Kontrak/ Honoorer biasanya diperbantukan
untuk memenuhi standar atau kebutuhan akan guru yang kurang difasilitas
pendidikan. Status honorer biasanya benerja di Fasilitas pendidikan seperti
Pondok pesantren, TK/ RA ataupun kelompok belajar. Begitu pula dengan
tenaga pendidik informal yang merupaakan tenaga pendidik yang dibayar
secara sukarela oleh masyarakat.
b. Tenaga Kesehatan
Berdasarkan Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014

tentang Kesehatan dalam pasal 1 Ayat 1 disebutkan tenaga kesehatan adalah
setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan
yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan. Di Kelurahan ini terdapat 57 orang tenaga kesehatan, yang terdiri
dari dokter, paramedis, perawat, bidan, apoteker dan asistennya, serta analis
kesehatan (Tabel 18.)
Tabel 18. Jumlah Tenaga Kesehatan Kelurahan Baamang Barat
No Tenaga Kesehatan Jumlah

1. Dokter 6 Orang
2. Menkes/ Paramedis 10 Orang
3. Perawat 23 Orang
4. Bidan 13 Orang
5. Apoteker 2 Orang
6. Asisten Apoteker 1 Orang
7. Analis Kesehatan 2 Orang
JUMLAH TOTAL 57 orang
(Sumber: Profil Kelurahan Baamang Barat 2020).
Sebagai tenaga kesehatan yang bertugas di kawasan rawan kebakaran di

Kabupaten Kotawaringin Timur, tenaga medis di Kelurahan Baamang Barat
telah di bekali pengetahuan dan kemapuan terkait pertolongan pertama

kebakaran dan asap dibawah dampingan tenaga medis Puskesmas Baamang II.
Seperti bencana kebakaran dan asap yang terjadi di Kelurahan Baamang Barat
Tahun 2019 tenaga medis Kelurahan Baamang siap siaga membagikan masker
dan tracking penduduk untuk penaggulangan ISPA terutama anak anak dan
lansia. Pada saat itu fasilitas kesehatan di rujukan untuk penanggulangan ISPA
dengan menyediakan ruang rawat inap dan oksigen bagi penderita ISPA di
3.2 Kondisi Fasilitas Pendidikan dan Fasilitas Kesehatan

Berdasarkan hasil observasi untuk fasilitas sarana pendidikan dan
kesehatan di Kelurahan Baamang Barat dapat diketahui bahwa kondisi fasilitas
pendidikan di Kelurahan Baamang Barat seperti meja dan kursi untuk proses
belajar mengajar lengkap dan media untuk sarana pendidikan seperti LCD sudah
tersedia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kelurahan Baamang Barat.
PAUD, TK dan Sekolah Dasar (SD) di Kelurahan Baamang Barat tidak terdapat
adanya LCD (Liquid Crystal Display) untuk sarana belajar, akan tetapi buku
pelajaran bagi murid-murid sudah tersedia dan lengkap. Untuk fasilitas di
Politeknik Sampit masih minim ketersedianya dikarenakan Politeknik Sampit
merupakan Perguruan Tinggi Swasta yang baru didirikan dan belum memiliki
izin untuk kegiatan pembelajaran dikarenakan jumlah mahasiswa yang
mendaftar di Politeknik masih belum memenuhi standar jumlah mahasiswa
untuk pengesahan Perguruan Tinggi baru.
Gambar 9 . Fasilitas Pendidikan Kelurahan Baamang Barat
TK Bukit Raya TK Al- Manar
PAUD/ TK Tunas Jaya Agung TK Mekar Sari Sampit
KB IT Al- Ishlah/ TK IT Al- Ishlah SLB Melat Ceria
SD Negeri 1 Baamang Barat SD Negeri 2 Baamang Tengah
SMP Negeri 11 Sampit Pondok Pesantren Ashlinatul Amin
Yayasan Pondok Pesantren SMP- SMA Terpadu Yayasan Pendidikan Baitu Ilmi
Darul Ma’rifah
Politeknik Sampit
Sumber: Dokumentasi Lapangan
Fasilitas tambahan untuk sarana pendidikan adalah sekolah tidak hanya

dilengkapi dengan toilet tetapi juga dilengkapi dengan adanya lapangan, taman
bermain, laboratorium dan perpustakaan serta bangunan sekolah terbuat dari
beton dengan atap multiroof meski ada juga bangunan pelengkap sekolah yang
terbuat juga dari kayu. Kondisi bangunan untuk sarana pendidikan dapat
dikatakan baik.
Terkait kondisi fasilitas kesehatan jika dilihat dari segi bangunan dapat
dikatakan masih layak dan cukup bagus hanya saja peralatan yang ada tidak
selengkap atau secanggih puskesmas yang lebih besar begitupun dengan ruang
rawat inap yang masih belum tersedia. Masyarakat menilai pelayanan yang
diberikan oleh para tenaga kesehatan masih baik dan sesuai standart.
Dikarenakan Kelurahan Baamang Barat merupakan Kelurahan yang berada
dekat dengaan Ibukota Kecamatan dan Ibukota Kabupaten masyarakat
Kelurahan Baamang Barat pada umumnya lebih memilih untuk periksa
kesehatan maupun berobat langsung ke Puskesmas Baamang 2 ataupun ke RS
Daerah Murjani yang fasilitas kesehatanya lebih lengkap.
Gambar 10 . Fasilitas Kesehatan Kelurahan Baamang Barat
Posyandu Tunas Jaya Agung Puskesmas Pembantu Tidar
Sumber: Dokumentasi Lapangan Tahun 2021
Masyarakat Kelurahan Baamang Barat paling sering mengalami sakit

demam dan penyakit yang berkaitan dengan saluran pernafasan seperti flu,
batuk dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), hal ini dikarenakan dua sebab
yakni polusi udara dikarenakan debu dan polusi udara tinggi karena kondisi jalan
ataupun karena asap dari kebakaran lahan. Sepanjang jalan Kelurahan Baamang
Barat dan diarea Pemukiman masyarakat, kondisi jalan merupakan jalan tanah
berdebu sehingga jika dilalui kenderaan atau kondisi udara sedang berangin,
maka debu akan sangat banyak beterbangan dan menganggu pernafasan dan
penglihatan.
3.3 Jumlah Korban Bencana Kebakaran dan Asap

Pada tahun 2015 merupakan kebakaran lahan gambut dan hutan terparah
di Indonesia. Titik panas sudah terlihat dari bulan Juni 2015 dan telah ditetapkan
status siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan gambut di Kalimantan
Tengah termasuk di Kabupaten Kotawaringin Timur. Berdasarkan data yang
didapatkan dari Puskesmas Kecamatan Baamang II dapat diketahui bahwa pada
tahun 2015 tidak ada korban meninggal dunia dan yang sakit ada 461 orang.
Untuk bencana kebakaran hutan dan lahan yang terjadi pada musim kemarau
yaitu pada bulan Juli sampai dengan November Tahun 2015 datanya tersaji di
Tabel 19. Dari keseluruhan warga yang tercatat mengalami gangguan
pernafasan, hampir 50% -nya adalah kelompok anak-anak di bawah usia 5 tahun,
dan tidak ada catatan warga yang usianya di atas 60 tahun yang mengalami
gangguan pernafasan.
Tabel 19. Jumlah Korban Bencana Kebakaran dan Asap Bulan Juli- November 2015
Kelompok Rentan Anak anak & Dewasa Manula

Penyakit
( 0 – 5 tahun) ( 6 – 60 tahun) (> 60 Tahun
ISPA 145 orang 316 orang Tidak Ada
(Sumber: Data Puskesmas Baamang II Tahun 2015)
Kebakaran lahan dan hutan yang terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur

pada tahun 2015- 2019 menyebakan dampak negatfi terhadap kesehatan,
diketahui masyarakat Kelurahan Baamang Barat yang terdampak juga
merasakan gejala gejala infeksi saluran pernafasan akut, kekurangan oksigen,
asma berat dan sejumlah penyakit lainnya yang mengaharuskan masyarakat
Kelurahan Baamang Barat melakukan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan
lanjutan selama kebakaran lahan dan hutan berlangsung. Dampak lahan dan
hutan juga berdampak pada proses pembelajaran, dimana banyak sekolah
diliburkan untuk menghindari dampak buruk yang terjadi pada anak.
Hasil wawancara dengan masyarakat Kelurahan Baamang Barat
menunjukkan bahwa pada tahun 2015 tidak ada posko gambut di Kelurahan
Baamang Barat sehingga masyarakat dengan inisiatif sendiri langsung menuju
sarana dan prasarana kesehatan yang ada di desa untuk memeriksakan
kesehatannya. Menurut petugas kesehatan di Kelurahan Baamang Barat
diketahui pula bahwa pada saat terjadi kabut asap di Kalimantan Tengah
termasuk di Kelurahan Baamang Barat terjadi kekurangan persediaan masker
untuk masyarakat dan tidak adanya oksigen sedangkan untuk persediaan obat-
obatan pada saat terjadinya bencana kebakaran lahan dan hutan sudah
lengkap.
BAB IV
KESEJARAHAN DAN KEBUDAYAAN
4.1 Sejarah Komunitas

Kelurahan Baamang Barat adalah Kelurahan pemekaran dari wilayah
Kelurahan Baamang Tengah. Masyarakat Kelurahan Baamang Barat pada
umumnya adalah warga Kelurahan Baamang Tengah yang merupakan warga
lokal Kota Sampit dan kelompok pendatang. Hal ini terkait dengan dijadikannya
Kelurahan Baamang Tengah, sejak tahun 2000 merupakan salah satu Kelurahan
atau area yang di peruntukan menjadi pemukiman di Kota Sampit. Sebagai
daerah peruntukan pemukiman maka Kelurahan Baamang Tengah banyak
didatangi oleh pendatang dari berbagai wilayah sehingga pertumbuhan
penduduk di Kelurahan Baamang tengah semakin laju tingkat kepadatan
penduduknya. Karena luas wilayah administrasi yang sangat luas dan laju
pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat di Kelurahan Baamang
Tengah maka Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur membagi wilayah
Kelurahan Baamang tengah menjadi 2 Kelurahan yaitu Kelurahan Baamang
Tengah dan Baamang Barat.
Kelurahan Baamang Barat secara keseluruhan merupakan areal gambut
berupa semak belukar dengan beberapa flora maupun fauna asli. Walaupun
lahan kosong di Kelurahan Baamang Barat sangatlah luas masyarakat Kelurahan
Baamang Barat tidak mengelola lahan untuk kegiatan pertanian atau bergantng
kepada lahan sebagai sumber penghasilan sehari harinya. Setelah tahun 2011
dilakukan pembukaan lahan gambut besar-besaran yang dikelola untuk daerah
Perumahan dibawah program Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Pembangunan
kawasan pemukiman di Kelurahan Baamang Barat semakin melaju pesat setiap
tahunnya sehingga hampir seluruh ekosistem dan vegetasi menjadi menghilang.
Setelah masuknya pendatang dari suku jawa yang mayoritas menetap di RT 1
Kelurahan Baamang Barat mulai terjadi pengelolaan lahan gambut sebagai
lahan pertanian nanas dan tanaman holtikutura yang ditujukan untuk sumber
penghasilan masyarakat.
Tabel 20. Perubahan Bentang Alam, Sosial – Budaya dan Ekonomi
Lingkungan/ Ekonomi/ Mata

Tahun Sosial- Budaya
Bentang Alam Pencharian
2011 -2015 Semak Belukar, hewan liar Suku: Dayak, Jawa, Pegawai Negeri/
(beruang, orang utan, kera, Banjar (pemukiman Karyawan Swasta, dan
biawak, ular dll) masih sedikit, adat pedagang
Masih terdapat beberapa (gotong royong)
vegetasi alami seperti karet,
sengon, galam dan plantan
Kebun masih sedikit (nanas)
2015-2020 Kawasan Pemukiman Pemukiman padat, Pegawai, PNS Guru,
(Perumahan), semak belukar. suku beragam atau Petani, Pedagang,
Perkebunan sawit, nanas dan bertambah Pengusaha dan lain lain
sayuran holtikutura mulai Adat istiadat mulai
berkembang ditinggalkan
2020- Kawasan Pemukiman Pemukiman padat Pegawai, PNS, Guru,
sekarang (Perumahan), semak belukar. penduduk, Petani, Pengusaha,
Tersisa beruang, biawak dan ular kekerabatan mulai Pedagang dll.
Perkebunan sawit, nanas dan berkurang, adat
sayuran holtikutura mulai istiadat mulai
berkembang ditinggalkan
4.2 Etnis, Bahasa, Agama

Etnis merupakan sistem penggolongan manusia yang didasarkan pada
kepercayaan yang dianut, nilai di masyarakat, kebiasaan, adat istiadat yang
dijalankan, norma bahasa, sejarah manusia, wilayah geografis serta hubungan
kekerabatan yang dimiliki. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah
etnis atau etnik memiliki makna sebagai suatu kelompok sosial masyarakat yang
berada dalam sebuah sistem sosial atau sistem kebudayaan yang memiliki arti
dan kedudukan tertentu yang didasarkan pada faktorP keturunan, adat istiadat,
agama dan kepercayaan, sistem bahasa dan sebagainya.
Kelompok etnis mayoritas di Kelurahan Baamang Barat adalah didominasi
oleh Suku Dayak dan Suku Banjar. Terdapat juga kelompok etnis/suku lainnya
seperti etnis Jawa, Betawi, Sunda, Bali, Bugis dan Flores yang ada di Kelurahan
Baamang Barat . Kelurahan Baamang Barat merupakan Kelurahan pemekaran
dari Kelurahan Baamang Tengah sehingga mayoritas penduduk di pemukiman
Kelurahan Baamag Barat merupakan pendatang.
Bahasa yang digunakan dalam kegiatan sehari-hari dalam pergaulan
masyarakat di Kelurahan Baamang Barat yaitu bahasa banjar. Bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional sering digunakan apabila berkomunikasi dengan
masyarakat pendatang yang masuk ke Kelurahan Baamang Barat atau pada saat
kegiatan kegiatan formal seperti rapat kelurahan, untuk proses belajar
mengajar di sekolah sedangkan bahasa dayak ngaju dan dayak sampit
digunakan apabila berkomunikasi dengan masyarakat dayak lokal. Agama

mayoritas yang dianut warga Kelurahan Baamang Barat adalah Islam. Namun,
adapula masyarakat penganut agama Kristen dan Khatolik (tabel 21.).
Tabel 21.Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama di Kelurahan Baamang Barat, 2020
Agama Jumlah Penduduk

Islam 9.390 jiwa
Kristen 856 jiwa
Khatolik 258 jiwa
Hindu 148 jiwa
Budha 17 jiwa
Lainnya 5 jiwa
TOTAL 10.674 Jiwa
(Sumber: Profil Kelurahan Baamang Barat 2020)
Gambar 10 . Grafik Jumlah Penduduk Berdaasarkan Agama
00%
2% 1% %
8%
88%
Islam kristen Khatolik Hindu Budha Lainnya
4.3 Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam

Kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya alam (SDA) oleh
masyarakat Kelurahan Baamang Barat di lahan gambut dijadikan sebagai lahan
pertanian dan perkebunan. Sampai Saat ini kearifan lokal dalam pegelolaan
sumber daya alam di Kelurahan Baamang Barat mengikuti pengelolaan wilayah
sebelumnya dan wilayah disekitarnya yaitu tidak adanya pengolahan
sumberdaya alam yang spesifik karena terputusnya adat istiadat di wilayah
Kelurahan Baamang tengah sebelum Kelurahan Baamang Barat menjadi wilayah
pemekaran. Jadi sebelum wilayah Kelurahan Baamang Barat terbentuk kearifan
lokal sudah tidak ada.
BAB V
PEMERINTAHAN DAN KEPEMIMPINAN
5.1 Pembentukan Pemerintahan

Pembentukan Pemerintah Kelurahan Baamang Barat ditetapkan dengan
Peraturan Daerah Kabupaten/Kota dengan mempertimbangkan prakarsa
masyarakat kelurahan, asal usul, adat istiadat, kondisi sosial budaya masyarakat
kelurahan dan potensi kelurahan.
Pembentukan Pemerintah Kelurahan Baamang Barat ditetapkan dengan
Peraturan Daerah Kabupaten/Kota dengan mempertimbangkan prakarsa
masyarakat kelurahan, asal usul, adat istiadat, kondisi sosial budaya masyarakat
kelurahan dan potensi kelurahan. Awalnya Kelurahan Baamang Barat
merupakan kelurahan pemekaran dari Kelurahan Baamang Tengah Kecamatan
Baamang yang dirasa wilayah administrasinya sangat luas. Pembentukan
Kelurahan Baamang Barat dimulai sekitar tahun 2011 yang dipimpin oleh Bapak
Fauzan Noor, SE dengan Dasar Hukum SURAT KEPUTUSAN BUPATI KOTIM
NOMOR: 641/341/III/B 2011.
Berdirinya Kelurahan Baamang Barat didukung oleh Pemerintahan
Kabupaten Kotawaringin timur dengan memberikan kucuran dana melalui
Program Kecamatan pada tahun 2011 hingga sekarang. Termasuk beberapa
program pemerintahan lanjutan sejak tahun 2014 hingga sekarang mulai dari
bantuan pembangunan pustu, jalan, hingga pembangunan RA dan fasilitas
sosial laiinya. Berikut sejatah kepemimpinan Pemerintahan Kelurahan Baamang
Barat.
Tabel 22. Sejarah Kepemimpinan Pemerintahan Kelurahan Baamang Barat
Tahun Nama Pemimpin Keterangan

2011 Fauzan Noor, SE Lurah
2011-2014 Karyadi, SE Lurah
2014-2017 Fahudin Lurah
2017- sekarang Paliansyah Lurah
Struktur Pemerintahan Kelurahan Baamang Barat meenganut system

kelembagaan dengan pola terdiri dari Lurah dan Perangkat Kelurahan, yang
meliputi Sekretaris Lurah, Kaur Mastib, Kaur Pemerintahan, Kaur
pembangunan, Pelaksana dan Tenaga Kontrak. Berikut bagan struktur
organisasi Kelurahan Baamang Barat:
Gambar 11. Struktur Pemerintahan Kelurahan Baamang Barat

LURAH
PALIANSYAH
NIP. 19640708 198603 1 014
SEKRETARIS
FUNGSIONAL KELURAHAN
INA LELONI, SP
Mantri Tani
-
KAUR. PEMERINTAHAN KAUR. PEMBANGUNAN KAUR.MASTIB
ANANG AKUAN MINRIA INDAH, SH ENY SAFITRI, SE

NIP. 19620822 198101 002 NIP. 19760420 200701 2 014 NIP. 19741105 200604 2
015
PELAKSANA HONORER PELAKSANA
DESYRA DAMAYANTI BASUNI

NIP. 19690912 201212
NURAINA
5.2 Kepemimpinan Tradisional
NIP. 19651226 199002 2 001
Peran kepemimpinan tradisional yang dikembangkan dan masih berfungsi
khususnya pada masyarakat Dayak yang berada di Kelurahan Baamang Barat
yaitu adanya mantir adat. Di Kelurahan Baamang Barat terdapat mantir yang
bertugas membantu masyarakat dalam hal sengketa lahan/tanah, acara
pernikahan dan pernikahan. Lembaga adat dan pemerintah kelurahan memiliki
keterkaitan satu dengan yang lain. Hubungan lembaga adat dengan pemerintah
kelurahan terkait pengelolaan sumber daya alam dan pengaturan kehidupan
warga misalnya terjadi masalah dengan pembukaan lahan maka mantir adat
akan diundang oleh ketua handel dalam musyawarah dan jika masyarakat ingin
membuat Surat Ketanahan Adat dapat dilakukan melalui mantir adat lalu ke
damang adat.
5.3 Aktor Berpengaruh

Aktor yang berpengaruh di Kelurahan Baamang Barat masih seputar
lingkup tokoh birokrat perangkat kelurahan, meski dalam konteks sekarang
sudah tereduksi, namun tetap saja masih berpengaruh kuat dalam perjalanan
dan dinamika perkembangan Kelurahan. Berdasarkan hasil observasi
dilapangan, para tokoh birokrat selalu mendapat tempat di hati masyarakat
Kelurahan karena dianggap lebih berpendidikan, punya sumber daya yang
mumpuni dan lebih cakap dalam soal apapun. Hal ini dapat terlihat dari forum
forum warga. Secara langsung maupan tidak langsung dalam forum hanya
dikuasai oleh segelintir elit saja yang kebanyakan merupakan Perangkat
Kelurahan maupun mantan perangkat kelurahan. Adanya beberapa jabatan
politik yang diisi oleh perempuan juga menunjukan bahwa peran perempuan
dalam pembangunan di Kelurahan Baamang Barat tidak dapat dikesampingkan
dan cukup mempunyai pengaruh. Berikut aktor-aktor berpengaruh di
Kelurahan Baamang Barat beserta perannya:
a. Lurah
Selaku Lurah Baamang Barat Pak Paliansyah merupakan sosok tegas dan
tokoh paling berpengaruh di Kelurahan Baamang Barat. Pengalaman terdahulu
dimana beliau menjabat sebagai Lurah dan Pj. Camat menjadi pengalaman
untuk memimpin pemerintahan di Kelurahan Baamang Barat. Di
Pemerintahanya sebagai Lurah yang kembali terpilih, peran Pak Paliansyah
sangat diharapkan oleh masyarakat Kelurahan Baamang Barat ntuk
membangun Kelurahan menuju kearah yang lebih baik dan maju. Secara politik
Lurah dapat menentukan struktur kepemimpinan yang ada di organisasi formal
dan tradisional.
b. Mantir
Mantir adalah tokoh/ orang dituakan di dalam lingkungan kelurahan, ia

sangat berpengaruh dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial. Beliau sering
berperan menjadi mediator apabila terjadi konflik di Kelurahan khusunya
menyelesaikan permasalahan adat.
c. Kepala Urusan dan Kepala Seksi di pemerintahan Kelurahan
Menurut masyarakat Kelurahan Baamang Barat, Kaur dan Kasi Kelurahan

memiliki pengaruh dalam masyarakat. Sering dilibatkan dalam pengambilan
kebijakan pemerintahan kelurahan dianggap memiliki peran penting.
d. Camat
Camat juga memiliki pengaruh dalam pemerintahan kelurahan, Pak Gusti

Mukafi selaku Camat Baamang sangat berperan dalam upaya pembangunan
Kelurahan dan pelaksaan pemerintahan lanjutan setelah pemerintahan internal
e. Tokoh Agama
Tokoh Agama berperan penting dalam pembinaan kegamaan di

lingkungan kelurahan Baamang Barat, adapun Tokoh Agama yang berpengaruh
di Kelurahan Baamang Barat adalah M. Jailani dan Drs. H. Idris.
f. Tokoh Masyarakat dan Tokoh Adat
Tokoh Masyarakat dan Tokoh Adat berperan membina dan

mengendalikan sikap dan tingkah laku warga masyarakat agar sesuai dengan
ketentuan adat. Adapun Tokoh Masyarakat yang berpengaruh di Kelurahan
Baamang Barat adalah H. Sakdat Batu Barat, SH dan Tokoh Adat yang berperan
di Kelurahan Baamang Barat adalah Bacong dan Yustianus.
g. Babinsa dan Babinkhamtibnas
Pak Luluk Arianto selaku Babinsa dan Pak Irwan Rochman selaku
Babinkhamtibnas Kelurahan Baamang barat berperan penting dalam
penegakan hukum , mengayomi masyarakat dan menjaga keamanan di
Kelurahan Baamang Barat. Kedua tokoh penegak hukum ini sering dilibatkan
dalam kegiatan kemasyarakat dan pengambilan keputusan di dalam forum.
h. Pengusaha
Pengusaha berperan penting dalam mendukung perekonomian kelurahan,

Pengusaha di Kelurahan Baamang Barat berperan untuk menyediakan lapangan
pekerjaan dari berbagai sektor dan aset yang dimiliki di Kelurahan Baamang
Barat seperti sarana olahraga yang memakai jasa orang untuk menjaga dan
membersihkan fasilitas tersebut. Selain itu pengusaha berperan menampung
hasil pertanian dan perkebunan masyarakat. Salah satu pengusaha yang
berpengaruh di Kelurahan Baamang Barat adalah Bu Rambat.
5.4 Mekanisme Penyelesaian Sengketa/Konflik Penguasaan Lahan

Forum penyelesaian sengketa penguasaan lahan dan/atau infrastruktur
termasuk pembasahan gambut dimasyarakat Kelurahan Baamang Barat
dilakukan dengan musyawarah. Sampai saat ini belum ada sengketa/konflik
penguasaan lahan yang tidak dapat diselesaikan dengan musyawarah karena
setiap masalah yang timbul di Kelurahan Baamang Barat yang berkaitan dengan
permasalahan lahan diselesaikan dengan azaz kekeluargaan. Saat ini yang
sering dilaksanakan adalah kerja sama antar desa berkaitan dengan sengketa
warga dan apabila dalam musyawarah tersebut belum berhasil maka
diselesaikan ke tingkat atas/pengadilan.
Mekanisme penyelesaian sengketa/konflik penguasaan lahan dengan
musyawarah dengan memanggil kedua belah pihak yang bersengketa, Lurah,
mantir adat dan jika dari hasil musyawarah tersebut tidak menemukan titik
terang permasalahan maka mantir adat akan memberikan waktu 10-20 hari
untuk berpikir kepada dua belah pihak yang bersengketa dan jika tidak masalah
tersebut masih belum selesai juga terpaksa mantir adat Kelurahan Baamang
Barat melimpahkan masalah itu ke ke Pemerintah Kecamatan Baamang.
5.5 Mekanisme/Forum Pengambilan Keputusan Informal

Dalam pengambilan keputusan masyarakat Kelurahan Baamang Barat
melakukan musyawarah bersama RT/RW, pihak Pemerintah Kelurahan, LPMK
(lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan), perwakilan masyarakat, dan
para pihak/stakeholder yang berkepentingan. Misalnya dalam pengambilan
keputusan pembangunan jalan yang diadakan pada bulan Juli 2020 lalu,
pemerintah kelurahan mengundang masyarakat, RT/RW dan LPMK dan para
pengusaha untuk membahas rencana perbaikan jalan yang pendanaannya
dilakukan secara swadaya oleh masyarakat. Rapat sendiri kemudian dipimpin
oleh Lurah dengan membacakan dan menjelaskan permasalahan dan rencana
perbaikan jalan yang akan dilakukan dengan turut mengutip iuran dari
pengusaha sebesar Rp500.000/orang/pengusaha untuk satu kali perbaikan.
Kemudian perwakilan masyarakat dan pengusaha menyampaikan pendapat dan
keluh kesah yang sering dialami untuk juga dapat diskomodir oleh pemerintah
kelurahan. Dalam rapat tersebut terjadi proses diskusi agar tidak ada pihak yang
paling merasa dirugikan dan pengambilan keputusan dilakukan secara
musyawarah dengan memperhatikan pendapat masyarakat.
Pada umumnya pengambilan keputusan forum di Kelurahan Baamang
Barat bisa diputuskan dengan keputusan bersama dalam musyawarah tanpa
harus menghadirkan atau melibatkan aparat kelurahan saat forum pengambilan
keputusannya. Akan tetapi hasil dari pengambilan keputusan dari forum harus
diketahui oleh Lurah sehingga hasil keputusan dalam forum adalah hasil legal
dan dapat dipertanggungjawabkan dengan baik kedepannya. Begitupula
pengaruh aktor diluar Aparat Kelurahan dalam pengambilan keputusan harus
didasari dengan sudut pandang kosekuensi, asumsi mengenai nilai, gaya dan
aturan yang tepat. Keputusan aktor diluar Aparat Kelurahan akan sangat
berpengaruh apabila ide yang disampaikan didalam forum dapat diterima oleh
masyarakat.
BAB VI
KELEMBAGAAN SOSIAL
6.1 Organisasi Sosial Formal

Adapun lembaga/organisasi formal yang terdapat di Kelurahan Baamang
Barat adalah Pemerintahan Kelurahan, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
Kelurahan (LPMK), Pembinaan Kesejahteraan Keluarga, Masyarakat Peduli Api,
Posyandu dan Kelompok Tani dan Lain lain.
Tabel 23. berikut memeperlihatkan bagaimana kepengurusan lembaga
Sosial Formal yang ada di Kelurahan Baamang Barat.
Tabel 23. Organisasi Sosial Formal Kelurahan Baamang Barat
Jumlah
No. Lembaga Nama Ketua Tujuan Terbentuk
Anggota
1. LPMK Galdiri 7 Orang Melaksanakan, mengendalikan,
memanfaatkan, memelihara , dan
mengembangkan pembangunan
secara partisiatif, menyusun
pembangunan secara partisipatif,
menggerakan dan
mengembangkan partispasi,
gotong royong dan swadaya
masyarakat.
2. RW (Rukun RW. 01 Anang Akuan 3 Orang Menjadi jembatan dan
Warga) RW. 02 Subana, S.Ag pengkoordinasi antar warga,
RW. 03 Yahya SH jembatan aspirasi antar sesama
masyarakat khususnya ketua RT
dengan pemerintah daerah.
3. RT (Rukun RT. 01 Ramadani 34 RT Menjadi pengkoordinir warga dan
Tetangga) RT. 02 Subarmin membantu menjalankan tugas
RT. 03 Karsiono pelayanan kepada masyarakat
kepada pemerintah kelurahan.
RT. 04 Mulyono
RT. 05 Alfian Malik
RT. 06 Adi Wahyudi
RT.07 M. Rahmad
Purnama
RT. 08 Agus Wahyono
RT. 09 H. Achmad
Hartani
RT.10 H. Yayat Hidayat
RT. 11 Asmadi
RT. 12 H. Nur Achmad
RT. 13 Haryudi
RT. 14 M. Sayuti
RT.15 Rustam
RT. 16 Fajar Arif E. S
RT. 17 Deni Sinaga
RT. 18 Iwan Sanjaya
RT. 19 Ilhamsyah
RT. 20 Yustianus
RT. 21 Sumitro
RT. 22 Arifin
RT. 23 Sukadi
RT. 24 Sugito
RT. 25 Ahmad Tahlah
RT. 26 Ilhamsyah
RT. 27 Sayudin
RT. 28 M. Yudas
Widiyanto
RT. 29 Pujianto
RT. 30 M. Khairul
RT. 31 Ahmad
RT. 32 Selamat Syah S
RT. 33 Mario Arifandi
RT. Senjaya
4. Karang Taruna Iwan Sanjaya 10 Orang Memberikan pembinaan dan
pemberdayaan kepada para remaja
di bidang keoorganisasian,
ekonomi, olahraga dan keamanan.
5. PKK Mutia dan Endang Mengupayakan agar terwujudnya
(Pembinaan SDM yang potensial melalui
Kesejahteraan peningkatan Kepedulian
Keluarga) Pengatahuan dan sikap keluarga
dan mendorong partisipasi Ibu Ibu
dalam membina, membentuk serta
membangun keluarga yang
sejahtera melalui pelaksaan 10
program dasar PKK, yaitu
penghayatan dan pengamalan
pancasila,gotong royong, pangan,
sandang, perumahan dan tata
laksana rumah tangga, pendidikan
dan keterampilan, kesehatan,
pengembangan kehidupan
berkoperasi, kelestarian
lingkungan hidup dan perencanaan
kesehatan.
6. Posyandu Mismawati Untuk memberdayakan
masyarakat dan memberikan
kemudahan kepada msayaraat
dalam memperoleh pelayanan
kesehatan dasar/ sosial dasar
untuk mempercepat penurunan
angka kematian ibu dan angka
kematian bayi.
7. MPA Adi Wahyudi 15 Orang Untuk mengatasi penangulangan
(Masyarakat bencana khusunya kebakarran
Peduli Api) lahan pada musim kemarau.
8. Kelompok Tani M. Imam Fahrizal 15 Orang Kelompok Tani sebagai organisasi
Bumi Raya Asri Zuhry dan wadah para petani untuk
menyampaikan aspirasi. Selain itu
kelompok ini bertujuan untuk
meningkatkan perekonomia
masyarakat melalui sektor
pertanian.
Sumber : Data Kelurahan Baamang Barat dan Wawancara
6.2 Organisasi Sosial Non Formal

Organisasi nonformal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang
telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
Keanggotaan pada organisasi-organisasi nonformal dapat dicapai baik secara
sadar maupun tidak sadar dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu secara
spesifik seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Kepastian hubungan
antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak
terspesifikasi. Kelurahan Baamang Barat memiliki dua organisasi nonformal
yang sangat dekat dengan masyarakat yakni Organisasi Pemuda dan Organisasi
Pengajian.
- Organisasi Pemuda
Organisasi Pemuda di Kelurahan Baamang Barat merupakan Organisasi
Pemuda (Sentral Konumisasi Mitra Polri) yang dibentuk tanggal 01 Januari
2004, SH Terate yang berdiri tahun 2020, dan Sanggar Tingang Batuwah yang
berdiri pada Tahun 2020.
- Organisasi Pengajian
Organisasi Pengajian adalah organisasi yg dibentuk untuk belajar Al-quran
bersama sama. Adapun organisasi pengajian yang ada di Kelurahan Baamang
Barat terdiri dari Al- Firdaus Langgar Annur.
- Persatuan Kematian/ Rukun Kematian

Persatuan Kematian telah ada sejak lama bahkan saat masih dibawah
naungan Kelurahan Baamang Barat. Persatuan Kematian bertujuan untuk
mengurangi beban atau membantu orang (keluarga) yang sedang kesusahan
karena kematian anggota keluarganya. Sistem persatuan kematian ini biasanya
mengutip atau mengumpulkan iuran dari masyarakat/anggota persatuan
kematian minimal Rp5.000/Kepala Keluarga (KK) dan memberikannya kepada
keluarga yang sedang kemalangan atau tertimpa musibah kematian. Uang ini
dapat digunakan oleh pihak keluarga untuk mempersiapkan segala keperluan
pemakaman. Persatuan kematian memiliki pengurus dan anggota yang
disahkan langsung oleh pihak pemerintah Kelurahan Baamang Barat.
6.3 Jejaring Sosial Desa

Aktivitas kegiatan pemerintahan, pembangunan, sosial kemasyarakatan,
ekonomi dan politik di Kelurahan Baamang Barat sangat dipengaruhi sekali oleh
hubungan antara kelebagaan yang ada dikelurahan dengan aktor/ tokoh-tokoh.
Gambar 12. berikut adalah diagram kelembagan Kelurahan Baamang Barat yang
menggambarkan kedekatan sejumlah lembaga sosial formal dan non formal
yang sudah diuraikan di sub bab 6.1. dan 6.2. dengan kepentingan warga di
kelurahan ini.
Gambar 1 Diagram Venn
Posyandu RW
Pemerintah
Kelurahan BRGM
PKK
RT
Lembaga
Pendidikan
Masyarakat
LPMK
MPA
Karangtaruna Kelompok Tani
Sumber : FGD 1 Kelurahan Baamang Barat Tahun 2021
BAB VII
PEREKONOMIAN DESA
7.1 Pendapatan dan Belanja Desa

Pendapatan Kelurahan Baamang Barat didasari atas arah Kebijakan
Pembangunan Kelurahan. Pendapatan Kelurahan bersumber dari Retribusi
masyarakat dan Dana Dari Pemerintah bersumber dari dana APBD Kabupaten
Kotawaringin Timur dan dana DAU Tambahan. Pajak Bumi dan Bangunan
dipungut oleh Lurah dibantu Perangkat Kelurahan sesuai dengan tufoksinya dan
dibantu oleh Ketua RT diwilayah rayonnya masing-masing kemudian
dikumpulkan dan disetorkan oleh Kepala Urusan Pemerintahan ke Dinas
Pendapatan Daerah atau Bank yang ditunjuk oleh Pemerintah Daerah berkaitan
dengan adanya penunjukan dari Pemerintah Pusat untuk pengelolaan Pajak
Daerah diserahkan kepada Pemerintah Daerah (PBB-P2) Sejak 1 Januari 2014.
Sementara, pendapatan retribusi dari masyarakat dan pemerintah dikelola oleh
bendahara kelurahan yang ditunjuk oleh Lurah melalui surat keputusan, karena
dianggap cakap dalam pengelolaan keuangan. Dan Bendahara Pengelolaan
Keuangan Wajib melaporkan keuangan setiap bulan kepada Lurah.
Belanja Kelurahan adalah semua pengeluaran yang merupakan kewajiban
Kelurahhan dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak akan diperoleh
pembayaranya kembali oleh Kelurahan. Adapun Belanja Kelurahan Baamang
Barat terbagi menjadi menjadi beberapa bidang seperti Pembangunan Sarana
dan Prasarana Kelurahan Baamang Barat (Dau Tambahan); Pemberdayaan
Masyarakat di Kelurahan Baamang Barat (Dau Tambahan); Pembangunan
Sarana dan Prasarana Kelurahan Baamang Barat (APBD Kabupaten); dan
Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Baamang Barat (APBD Kabupaten).
(Tabel 24.)
Tabel 24. Belanja Kelurahan Baamang Barat Tahun 2019 dan 2020
Anggaran
No. Kegiatan
2020 2019
1. Pembangunan Sarana dan Prasarana Kelurahan Rp. 181. 700.000,- Rp. 368.444.117,-
Baamang Barat (DAU Tambahan )
2. Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Rp. 37.391.000,- Rp. 19.685.000,-
Baamang Barat (DAU Tambahan)
3. Pembangunan Sarana dan Prasarana Kelurahan Rp. 46.609.000,- Rp. 92.400.000,-
Baamang Barat (APBD Kabupaten)
4. Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Rp. 218.300.000,- Rp. 41.600.000,-
Baamang Barat (APBD Kabupaten)
Total Rp. 484.000.000,- Rp. 522.129.117,-
Sumber: Laporan Anggaran Belanja Kelurahan Baamang Barat Tahun 2020
7.2 Pola Mata Pencaharian

Macam-macam mata pencaharian di bidang pertanian dan non-pertanian
yang ada di Kelurahan Baamang Barat adalah dari sektor pertanian,
perkebunan, peternakan, perdagangan, perindustrian, dan jasa. Pertanian
menjadi salah satu mata pencaharian masyarakat Kelurahan Baamang Barat.
Untuk sektor pertanian masyarakat Kelurahan Baamang Barat menjadi petani
dan buruh tani dengan memanfaatkan lahan, sayuran, tanaman apotek hidup,
nanas dan komoditas lainnya, yang menurut perhitungan tim pemetaan
partisipatif, seluas 3.681,58 Hektar. Namun hasil pertanian kebanyakkan
digunakan untuk kebutuhan sehari – hari karena hasil banyak yang gagal karena
terkena hama penyakit. Dari Luasan lahan kebun campuran 3.681,58 Hektar
tidak digunnakan secara maksimal sebagai lahan pertanian karena lahan di
Kelurahan Baamang Barat mayoritas adalah laahan tidur.
Sektor perkebunan adalah kegiatan penanaman tumbuh-tumbuhan yang
menghasilkan bahan mentah. Di Kelurahan Baamang Barat, dicontohkan
dengan kegiatan warga seperti berkebun sawit dan buah seperti buah nanas.
Luas tanah untuk lahan perkebunan di Kelurahan Baamang Barat berjumlah
1.001,80 Hektar. Sementara usaha pemeliharaan dan pembiakan hewan ternak.
Peternakan digolongkan menjadi peternakan hewan kecil, dan unggas.
Masyarakat Kelurahan Baamang Barat umumnya beternak ayam, bebek dan
juga kambing.
Kegiatan perdagangan di Kelurahan Baamang Barat umumnya
menyediakan toko kelontong dan juga penyediaan serta penyaluran air minum.
Dalam sektor perdagangan hasil yang didapat setiap bulan sekitar Rp.
5.000.000 hasil kotor dan hasil bersihnya sebesar Rp. 1000.000. Sementara
sektor jasa, adalah kegiatan yang dilakukan masyarakat Kelurahan Baamang
Barat. Umumnya yang ada di masyarakat adalah jasa montir, tukang batu,
tukang sumur dan tukang jahit dan industri pengolahan tahu. Untuk industri
menengah dan besar seperti menjadi karyawan perusahaan swasta. Selain itu,
sebagian kecil warga bermata pencaharian menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS),
bidan, guru, pensiunan PNS serta jasa konsultasi managemen dan teknis. Gajih
seorang PNS misalnya guru golongan IIIA sebesar 2.890.500/bulan sehingga
besar gaji untuk jasa tergantung jenis jasa dan golongan.
Di Kelurahan Baamang Barat selain mata pencaharian utama, masyarakat
juga melakukan pekerjaan sampingan lainnya untuk membantu perekonomian
keluarga. Misalnya, salah satu keluarga di Kelurahan Baamang Barat, kepala
keluarganya bekerja sebagai pegawai pemerintahan sehingga untuk memenuhi
perekonomian keluarga, disamping pekerjaan tambahan lain seperti bertani,
beternak dan berkebun yang hasilnya dapat dijual untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari atau dikonsumsi sendiri. Tabel 25. menjelaskan beragam sumber
mata pencaharian yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan
Berbagai jenis mata pencaharian masyarakat Kelurahan Baamang Barat
berdasarkan Profil Kelurahan Baamang Barat Tahun 2021 dan Hasil FGD terdapat
pada Tabel dan. sebagai berikut :
Tabel 25. Beragam Mata Pencaharian Keluarga di Kelurahan Baamang Barat, 2021
Jenis Pekerjaan Laki Laki Perempuan Jumlah

Petani 57 23 80
Pegawai Negeri Sipil 1.005 1.017 2.022
Pedagang Kecil 58 45 103
Peternak 5 5 10
Montir 30 30 60
Bidan Swasta 1 1 2
Perawat Swasta 2 - 2
Pembantu Rumah Tangga - 5 5
TNI 3 - 3
POLRI 5 1 6
Pensiunan PNS/TNI/POLRI 45 15 60
Pengusaha Kecil Menengah 10 7 17
Notaris 3 - 3
Dosen Swasta 5 - 5
Pengusaha Besar 2 1 3
Karyawan Perusahaan Swasta 558 665 1.223
Karyawan Perusahaan Pemerintah 103 98 201
TOTAL 1.834 1.913 3.747
(Sumber: Profil Kelurahan Baamang Barat 2021)
Tabel 26 . Kajian Pencaharian Kelurahan Baamang Barat (Non Jasa)
Kegiatan Pemasaran Bahan Baku Bagaimana Masalah

Bertani Konsumsi Holtikultura Berhasil Tidak bisa membakar,
Sendiri kadar air asam, irigasi
tidak mendukung
Berkebun Tengkulak Sawit, Nanas Berhasil Banyak kebun
terbakar, harga jual
tidak stabil, bibit
bukan bibit unggul
Berternak Tengkulak dan Ayam boiler, ayam Berhasil Penyakit
konsumsi sendiri kampong, wallet,
kambing, bebek, dll
Pedagang Masyarakat Bahan sandang Berhasil Daya beli masyarakat
umum pangan, furniture kurang karena
mahalnya harga
kebutuhan
(Sumber:Tim Pemetaan Partisipatif dan Spasial Kelurahan Baamang Barat Tahun 2021)
Berdasarkan tingkat pendapatan rata-rata masyarakat Kelurahan

Baamang Barat dari 6 sektor usaha seperti pertanian, perkebunan, peternakan,
perikanan, kerajinan, industri kecil, menengah dan besar serta dari jasa dan
perdagangan dapat diketahui rata – rata pendapatan rumah tangga di
Kelurahan Baamang Barat tiap bulannya adalah sebesar Rp. 2.500.000,- (dua
juta lima ratus ribu rupiah). Mata pencaharian di Kelurahan Baamang Barat
yang melibatkan perempuan umumnya adalah menjadi petani, karyawan di
perusahaan swasta, PNS, pedagang dan menjadi pengrajin.
7.3 Industri dan Pengolahan di Desa

Industri yang terdapat di Kelurahan Bamaang Barat adalah industri yang
bukan industri khas atau industri dengan memanfaatkan sumber daya alam
yang terdapat di Kelurahan Baamang Barat dikarenakan keterbatasan
komoditas yang dikembangkan di Kelurahan Baamang Barat. Pada umumnya
industri yang dikembangkan di Kelurahan Baamang Barat adalah industri
pengolahan tahu dan tempe yang bahan baku nya merupakan bahan baku
umum yang didapatkan dari luar Kelurahan Baamang Barat. Industri
pengolahan tempe dan merupakan industri kecil yang diminati karena tahu dan
tempe merupakan makanan sehari hari yang merakyat dan biasa dikonsumsi
oleh masyarakat. Selain karena kandungan gizi dan protein dan rasanya tidak
kalah dengan daging, tahu tempe merupakan bahan makanan yang mudah
didapat dan ekonomis. Karena harga yang ekonomis permintaan pasar akan
tahu dan tempe selalu dalam keadaan stabil. Tahu dan tempe yang sudah siap
jual biasanya dijual dengan harga Rp. 500/pcs untuk tahu dan Rp. 800/pcs untuk
tempe dengan ukuran kecil serta Rp. 5000,-/Pcs dengan ukuran besar.
Pemasaran dilakukan lewat pemesanan, rumah produksi, dan pasar di Kota
Sampit.
7.4 Komoditas Potensial

Komoditas yang potensial dikembangkan di Kelurahan Baamang Barat
dibagi ke dalam sektor pertanian, peternakan, dan usaha barang dan jasa. Di
sektor pertanian dibedakan menjadi dua, yaitu komoditas perkebunan,
khususnya sawit, dan tanaman holtikultura. Sementara peternakan, terdiri dari
3 ternak yang diusahakan oleh warga, yaitu kambing, sapi, dan ayam ras.
Berbagai kendala dan alternatif penyelesaiannya disajikan di Tabel 28.
Tabel 28. Komoditas Potensial Kelurahan Baamang Barat
Potensi Kendala Alternatif

Pertanian
Pekebunan sawit Serangan hama, harga turun, Penggunaan pestisida,
kebakaran dan banjir pembuatan pabrik pengolahan
kelapa sawit dan pembuatan
sekat kanal untuk
membasahkan gambut
Tanaman Holtikultura Akses bibit, lahan kurang subur, Perbaikan jalan, pelatihan
(Nanas, Cabai, sayuran, dll) dan harga rendah penanaman mengggunakan
media tanam lain, pelatihan
pembibitan dan pembuatan
pupuk dan pestisida organik.
Peternakan
Kambing Harga tidak setabil, lahan Perbaikan kandang,
terbatas, hama, penyakit, permohonan bantuan bibit,
kurangnya pelatihan dan pelatihan membudidayakan
penyuluhan. ternak kambing
Sapi Penyakit antrax dan kurap, Tenaga ahli peternakan dan
harga tidak stabil, kurangnya kesehatan, penyuluhan
pelatihan dan penyuluhan, khusus dari dokter hewan
lahan untuk gembala
Ayam Ras Kurangnya vaksin, terserang Pengadaan vaksin, pelatihan,
penyakit penyuluhan, penyidaan
pemasaran
Usaha Barang dan Jasa
Pengolahan Makanan Peralatan yang tidak Penyertaan modal dan pasar
seperti olahan buah nanas memadai, harga jual yang
(selai dll) tidak stabil dan perminataan
pasar yang rendah
Sumber: Observasi dan Wawancara Tahun 2021
7.5 Kelembagaan Ekonomi

Lembaga ekonomi yang ada di desa secara formal adalah Badan Usaha
Milik Desa (BUMDes). BUMDes menyediaka sarana untuk mendukung kegiatan
warga, misalnya unit simpan pinjam, yaitu penyaluran dana kepada masyarakat
untuk dikembalikan dalam rentang waktu tertentu. Sedangkan Kelurahan tidak
memiliki lembaga ekonomi formal seperti yang ada di desa desa sehingga
Kelurahan Baamang Barat tidak memiliki lembaga ekonomi formal.
Sedangkan lembaga ekonomi informal yang ada di Kelurahan Baamang
Barat seperti arisan ibu-ibu dalam kegiatan pengajian yang rutin dilakukan dua
kali dalam seminggu. Kegiatan arisan yang dilakukan oleh kelompok ibu-ibu yaiu
berupa pengumpulan uang dalam satu bulan akan ada dua orang yang
mendapatkannya. Kegiatan arisa akan dipandu oleh ketua arisan dan
pengundian untuk penerima arisan dilakukan dengan cara mengocok nama
seluruh anggota arisan yang dituliskan dikertas dan digulung. Kemudian diambil
dua kertas secara acak untuk menentukan pemenang yang berhak atas uang
yang terkumpul setiap bulannya.
7.6 Jaringan Pasar dan Distribusi Komoditas

Jaringan Pasar dan disribusi komoditas adalah sebuah rangkaian
kegiatan antara konsumen dan produsen. Jaringan Pasar dan distribusi
komoditas juga enjadi perhatian untuk kegiatan perekonomian di Kelurahan
Baamang Barat khusunya untuk pengelolaan hasil pertanian dan perkebunan.
Komoditas budidaya di Kelurahan Baamang Barat seperti nanas, sawit dan
sayuran holikultura pada umumnya di jual kepada para pengepul atau
pengusaha yang nantinya akan dijual kembali ke pasar, dan industri olahan.
Jaringan pasar dan distribusi komoditas Kelurahan Baamang Barat dapat di lihat
sebagai berikut:
a. Nanas
Nanas merupakan komoditas utama di Kelurahan Baamang Barat.

Dalam pemasaran hasil panen nanas biasanya para petani akan menjual
kepada para pengepul dikarenakan pemasaran nanas dipasar kurang
diminati. Seringkali pemasaran nanas dilakukan dipinggir jalan oleh
pengepul atau pedagang pedagang kecil karena peminat buah nanas
sendiri lebih banyak dari wisatawan luar daerah Kota Sampit. Buah nanas
bisanya dijual dengan harga Rp. 5.000,- per buah kepada pengepul, dan
Rp. 10.000,- sampai Rp. 15.000,- apabila dipasarkan langsung kepada
pembeli.
b. Sawit
Sawit merupakan komoditas yang mulai diminati di Kelurahan

Baamang Barat dikarenakan letak Kelurahan Baamang Barat yang
strategis berada di samping Kelurahan Pasir Putih dan Kelurahan Baamang
Hulu yang diwilayahnya terdapat Perusahan Sawit. Dengan adanya
perusahaan perusahaan pengolah sawit maka jaringan pasar dan distribusi
komoditas sawit di Kelurahan Baamang Barat lebih mudah, petani sawit
secara langsung menjual hasil panen sawit ke pengepul ataau perusahaan
dengan harga Rp. 1.500,-/kg.
c. Sayuran Holtikutura
Sayuran holtikultura seperti tanaman cabai, sawi, bayam, kacang

panjang, kangkung merupakan komoditas yang mulai dikembangkan oleh
petani di Kelurahan Baamang Barat. Pemasaran sayuran holtikultura
sangat mudah karena permintaan pasar akan sayuran sangat lah tinggi.
Selain dipasarkan di kawasan lokal, permintaan pasar akan sayuran
holtikura juga berasal dari daerah lainnya. Cabai biasanya dipasarkan
kepada pedagang di pasar dengan harga Rp. 90.000,- / kg, sawi,
kangkung dan bayam dipasarkan dengan harga Rp. 500, sampai Rp. 800,- /
ikat dan kacang panjang dipasarkan dengan harga Rp. 20.000,-/kg.
BAB VIII
PENGUASAAN, PEMANFAATAN TANAH DAN SUMBER DAYA ALAM
8.1 Pemanfaatan Lahan dan Sumber Daya Alam

Kelurahan Baamang Barat sebagian besar kontur tanahnya adalah dataran
rendah dan luas Kelurahan yang berada di Kelurahan Baamang Barat sebagian
besar adalah lahan pertanian dan perkebunan. Luas Kelurahan Baamang Hulu
adalah 5.127,44 Hektar. Berdasarkan penggunaan lahan, wilayah Kelurahan
Baamang Hulu tersebut terbagi atas lahan Pemukiman seluas 444,07 Hektar,
lahan perkebunan nenas seluas 50,50 Hektar, lahan perkebunan sawit seluas
852,90 Hektar, lahan kebun campuran seluas 3.681,58 Hektar, lahan
perkebunan nenas dan sawit seluas 98,48 Hektar (Tim Pemetaan Partisipatif
Kelurahan Baamang Barat Tahun 2021). (Gambar 13.)
Gambar 13. Peta Pemanfaatan Lahan Kelurahan Baamang Barat
Jenis vegetasi lokal yang ada di lahan gambut Kelurahan Baamang Barat
antara lain karet, sengon, galam dan plantan dan komoditas yang terdapat di
Kelurahan Baamang Barat adalah nanas dan sayuran holtikultura. Setelah
kebakaran parah di tahun 2015, jenis vegetasi yang ditanam yaitu nanas, sayuran
holtikutura dan sawit. Berdasarkan transek dan pola tata ruang Kelurahan
Baamang Barat dapat diketahui bahwa secara landscape Kelurahan Baamang
Barat terdiri dari perkebunan,pemukiman dan sungai dengan status lahan
berupa kepemilikan pribadi dan kelompok serta ada pula yang digunakan
bersama. Jenis tanah/lahan berupa gambut , tanah liat dan pasir dengan tingkat
kesuburan yang cukup subur untuk jenis tanaman nanas, dan sayuran
holtikultura dimanfaatkan oleh kelompok, individu dan masyaraka lokal. Potensi
keluurahan yang dapat dikembangkan dari hasil pertanian holtikulturan dan
agrowisata. Sedangkan, potensi yang belum dimanfaatkan seperti batang padi,
kayu, biji karet, batang karet dan lainnya.
Tabel 29. Data Transek di Kelurahan Baamang Barat Tahun 2021
Pemanfanfa
Penggunaan Status Potensi Jenis Kesuburan
atan Tanah/ Masalah
Lahan Lahan Kelurahan Tanaman Tanah
SDA
Perkebunan Kurang Perkebunan Pribadi dan Hasil Nanas Cukup
bibit dan kelompok perkebunan dan subur
adanya Sayuran
PLTB holtikutu
ra
Pemukiman - Pemukiman, Pribadi Bangunan Jahe, Cukup
sarana desa sevcara nanas, subur
ekonomi ekonomi, jamur
masyarakat, pemanfaatan tiram
komplek balai, fasiitas umum
desa/kantor dan sosial di
desa, fasilitas Desa
umum dan
sosial desa
Sungai - Perikanan Bersama Perikanan - -
8.2 Penguasaan Lahan dan Sumber Daya Alam

Kepemilikan lahan di Kelurahan Baamang Barat oleh masyarakat secara
turun temurun baik lahan pemukiman dan lahan yang dijadikan tempat
perkebunan dan pertanian serta penguasaan lahan berkelompok. Bentuk
pengakuan hak dan akses atas tanah berupa sertifikat, SP, SKT dan
Verklaring/segel dengan rata-rata luas tanah yang dikuasai individu seluas 1
Hektar yang terletak di area handil dan pemukiman. Tanah yang dikuasai secara
kolektif (secara bersama yang pengaturan pengelolaanya dilakukan oleh
Kelompok Tani sesuai haknya masing-masing) luasannya 64,63 hektar yang
terletak di wilayah RT .01. (Gambar 14. dan Gambar 29.)
Gambar 14. Peta Penguasaan Lahan Kelurahan Baamang Barat
Sumber: Tim Pemetaan Partisipatif dan Spasial Kelurahan Baamang Barat
Tabel 30. Penguasaan Lahan Kelurahan Baamang Barat
No. Penguasaan Lahan Luas (Ha)

1. Masyarakat Tempatan 5.062,81 Ha
2. Kelompok Tani Tempatan 64,63 Ha
TOTAL 5.127,44 Ha
Gambar 15. Grafik Penguasan Lahan Kelurahan Baamang Barat
100%
Masyarakat Tempatan Kelompok Tani Tempatan
8.3 Penguasaan Lahan Gambut atau Hadil/Parit

Penguasaaan lahan gambut atau parit/handil merupakan hak masyarakat
Kelurahan Baamang Barat. Untuk penentuan ketua handil/parit dilakukan
melalui keputusan dan kesepakatan bersama masyarakat Kelurahan Baamang
Barat . Untuk pembuatan handil/parit di Kelurahan Baamang Barat tersebut
telah ada sejak zaman nenek moyang yang dilakukan secara bersama – sama
dan gotong royong oleh masyarakat di Kelurahan Baamang Barat. Umumnya,
masyarakat yang terlibat dalam pembuatan handil/parit tersebut akan
mendapatkan tanah yang diperoleh dari ketua handel saat pembukaan handel
baru. Untuk pengelolaan parit/handil di lahan gambut tersebut juga tidak lepas
dari campur tangan pemerintah yang turut membantu memberikan dana untuk
operasional pemeliharaan handel. Namun, berdasarkan data dari Kelurahan
Baamang Barat dapat diketahui kondisi handel/parit di Kelurahan Baamang
Barat saat ini ada yang mengalami pedangkalan dan ditutupi oleh rerumputan.
Sedangkan, di beberapa handel yang lain di Kelurahan Baamang Barat ada juga
yang mengalami penambahan galian untuk memperpanjang handel/parit.
Penguasaan lahan gambut atau parit/handil yang dimiliki warga di terbitkan
dalam SKT.
8.4 Peralihan Hak Atas Tanah (termasuk Lahan Gambut)

Bentuk pengakuan hak dan akses atas tanah di Kelurahan Baamang Barat
dapat berupa sertifikat, Surat Keterangan Tanah (SKT), Surat Pemilik (SP) dan
Surat Keputusan SK penetapan hutan desa dari pemerintah. Tanah yang ada di
Kelurahan Baamang Barat diperoleh dari pembagian oleh ketua handel saat
pembentukan handel baru, warisan, jual-beli, dan hibah (Tabel 30.). Aturan
hukum yang digunakan dalam transaksi tanah adalah hukum positif dengan
penerbitan SKT dari pemerintah desa dan hukum adat berupa SKTA. Umumnya
peralihan hak atas tanah yang banyak dilakukan di Kelurahan Baamang Barat
adalah dengan pembuatan SKT dari Pemerintah Kelurahan Baamang Barat.
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Pasal 37 Ayat (1) tentang
Pendaftaran Tanah Peralihan hak atas tanah merupakan suatu perbuatan
hukum dengan tujuan untuk memindahkan hak atas tanah dari satu pihak ke
pihak lain yang dilakukan secara sah. Ada beberapa perbuatan hukum yang
dapat melakukan peralihan hak atas tanah diantaranya adalah perbuatan
hukum berdasarkan Jual Beli, Tukar Menukar, Hibah, pemasukan dalam
perusahaan, pembagian hak bersama, pemberian Hak Guna Bangunan, Hak
Pakai, Lelang, pemberian hak tanggungan, warisan.
Tabel 31. Peralihan Hak Atas Tanah Kelurahan Baamang Barat
Jenis
Peralihan
No Lisan / Tertulis Saksi Pencatatan Keterangan
Hak Atas
Tanah
1. Ganti Rugi Tertulis Saksi Sepadan SK Kelurahan Dilampirkan
(Yang kuitansi dengan
bersebelahan dibubuhi materai
dengan tanah beserta KTP
kyang dijual) penjual dan
dan aparat pembeli.
kelurahan Surat keterangan
setempat pengukuran dari
seperti RT/RW RT, RW dan
Kepala Dusun.
Pengukuran
lahan oleh
RT/RW, saksi
sepadan dan
yang memiliki
tanah
2. Jual Beli Tertulis Saksi Sepadan SK Kelurahan Dilampirkan
(yang kuitansi dengan
bersebelahan dibubuhi materai
dengan tanah beserta KTP
yang dijual) dan penjual dan
aparat desa pembeli.
setempat seperti Surat keterangan
RT/RW pengukuran dari
RT, RW dan
Kepala Dusun.
Pengukuran
lahan oleh
Pemdes, pihak
pertama, pihak
kedua dan saksi
3. Wabah/ Lisan/ Tertulis RT, RW, Kepala Surat Pengukuran
Hibah Dusun, Saksi Persetujuan lahan oleh

Sepadan dan Hibah oleh RT/RW, saksi
orang yang Keluarga atas sepadan dan
menghibahkan. nama yang memiliki
kelurahan tanah
4. Buka Lahan Kelompok Diketahui Surat Pembagian

Kelurahan dan Keterangan Hektar /Kepala
Kecamatan Pembukaan Keluarga.
Lahan Pengukuran
oleh ketua
kelompok,
anggota dan
pemerintah
kelurahan
5. Penyerobot Lisan Masyarakat Tidak Ada Peralihan Lahan
an Secara Sepihak
Sumber: FGD 1 dan FGD 2, 2021
8.5 Sengketa Tanah di Lahan Gambut dan Non Gambut

Setiap masalah yang timbul di Kelurahan Baamang Barat yang berkaitan
dengan permasalahan lahan gambut dan non gambut diselesaikan dengan azas
kekeluargaan. Sengketa tanah di lahan gambut dan non gambut dapat diatasi
dengan musyawarah antara ke dua pihak yang bersengketa didampingi oleh
mantir adat dan kepala desa serta orang yang berbatasan dengan pemilik tanah
yang bersengketa. Di Kelurahan Baamang Barat hingga saat ini penyelesaian
sangketa tanah di lahan gambut dan non gambut memang masih terjadi, tetapi
masih dapat diselesaikan dengan baik dan tidak sampai ke pengadilan.
BAB IX
PROYEK PEMBANGUNAN DI DESA
9.1 Program Pembangunan Desa

Pembangunan pada prinsipnya adalah suatu proses dan usaha yang
dilakukan oleh suatu masyarakat secara sistematis untuk mencapai situasi
dan kondisi yang lebih baik dari saat ini.Pembangunan dapat dikatakan
berhasil apabila Kelurahan Baamang Barat memiliki sarana dan prasarana
yang lengkap atau paling tidak pembangunan yang dilakukan dapat
mendukung kemajuan masyarakat, baik dalam kemajuan di bidang ekonomi,
sosial dan pendidikan masyarakat.
Untuk melaksanakan suatu pembangunan partisipasi masyarakat
sangatlah diperlukan. Partisipasi masyarakat tersebut dapat berupa
partisipasi dalam kegiatan perencanaan, partisipasi ikut serta dalam kegiatan
pembangunan yang dilakukan. Namun, tidak hal yang mudah dalam
membangun partisipasi masyarakat dalam suatu pembangunan. Untuk itu
perlu dilakukan usaha-usaha yang dapat membangun dan meningkatkan
partisipasi masyarakat.Adapun hal yang dapat dilakukan adalah dengan
pemberdayaan masyarakat oleh perangkat Kelurahan. Diharapkan dengan
adanya pemberdayaan masyarakat, pembangunan Kelurahan dapat
terlaksana sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
Kelurahan hanya menjalankan program pemerintah daerah untuk
pembangunan kesejateraan dan peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia).
Program pembangunan dirumuskan lewat musrembang dengan masyarakat.
Pelaksanaanya oleh pemerintah daerah, yang dilaksanakan oleh dinas terkait.
Mekaisme pengawasan pembangunan dari pihak yang menyelenggarakan
program pemerintah, Kelurahan hanya menjaga dan memeliha melalui
himbauan kepada masyarakat. Program pembangunan desa yang sudah
dilaksanan selama 1 tahun terakhir untuk pembangunan fisik adalah rehap
kantor dan balai Kelurahan Baamang Barat, peningkatan jalan, peningkatan
jalan aspal, semenisasi, penimbuan jalan, sedangkan untuk pembangunan non
fisik adalah sertifikasi tanah masyarakat, peningkatan SDM aparatur kelurahan,

peniggkatan SDM Kader PKK, program penyehatan lingkungan pemukiman
kumus masyarakat dan pengadaan tong sampah dan program penanganan
pandemi covid-19. Adapun beberapa proyek pembangunan Kelurahan
Baamang Barat pada Tahun 2020 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 32. Proyek Pembangunan Kelurahan Baamang Barat Tahun 2020
No Kegiatan Volume Anggaran

1. Pengadaan Kendaran roda tiga pengangkut 3 unit Rp. 125.700.000,-
sampah
2. Pengadaan alat pemadam kebakaran 1 paket Rp. 19.700.000,-
3. Pengadaan Prasarana LPMK 2 paket Rp. 15.000.000,-
4. Peningkatan jalan RT. 24 Kelurahan Baamang 1 paket Rp. 94.100.000,-
Barat
5. Pengadaan jembatan kertabumi 1 paket Rp. 99.665.000,-
6. Pengadaan Kendaraan roda tiga pemadam api 1 unit Rp. 92.100.000,-
lengkap untuk MPA Kelurahan Baamang Barat.
7. Kegiatan Pelatihan PKK 1 Paket Rp. 8.600.000,-
8. Kegiatan Posyandu 1 Paket Rp. 33. 000.000,-
Sumber: Buku Evaluasi Kelurahan Baamang Barat Tahun 2020
BAB X
PELAKSANAAN RESTORASI GAMBUT
Program BRG mulai masuk di Kelurahan Baamang Barat pada tahun 2019
dengan masuknya Program pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut
(IPG) sumur bor . Setelah pembangunan infrastruktur Kelurahan Baamang Barat
kembali menerima Program Desa Mandiri Peduli Gambut dengan menempatkan
Fasilitator Desa untuk mendampingi beberapa kegiatan yang melibatkan
masyarakat dan Pemerintah Kelurahan. Kegiatan diawali dengan sosialisasi
program Desa Peduli Gambut dan fokus dalam 3 hal kegiatan BRG yaitu
Pembasahan, Penanaman kembali, dan Peningkatan ekonomi masyarakat.
Dalam program Desa Mandiri Peduli Gambut telah dilakukan beberapa kegiatan
seperti pelatihan Sekolah Lapang Petani Gambut, Lokakarya Perencanaan Desa
Tahun 2021, Program Revitalisasi Ekonomi Masyarakat Lahan Gambut,
Pemetaan Partisipatif dan Penggalian Potensi untuk Kawasan Pedesaan serta
Perencanaan Desa. Beberapa kegiatan ini sangat berdampak dan bermanfaat
karena melibatkan partisipasi masyarakat Desa dalam upaya melakukan
pemulihan lahan gambut yang rusak. Pendanaan kegiatan ini bersumber dan
difasilitasi oleh pemerintah pusat yakni APBN melalui Badan Restorasi Gambut
Mangrove (BRGM).
Pelaksanaan Restorasi Gambut di Kelurahan Baamang Barat berdasarkan
Surat Tugas yang di keluarkan oleh BRGM meliputi:
1. Penugasan Fasilitator BRGM untuk Kelurahan Baamang Barat.
2. Melaksanakan survey index Desa Mandiri Peduli Gambut (DMPG).
3. Membuat buku profil Desa/Kelurahan Mandiri Peduli Gambut.
4. Melaksanakan identifikasi serta fasilitasi pembentukan dan/atau penguatan
kelompok masyarakat dalam pelaksanaan restorasi gambut.
5. Melaksanakan dan memfasilitasi pembangunan dan pengembangan demplot
Pengolahan Lahan Tanpa Bakar (PLTB)
6. Memfasilitasi pelaksanaan PADIATAPA di Kelurahan Baamang Barat.
7. Melaksanakan fasilitasi kegiatan restorasi gambut R1, R2, dan R3 (swakelola tipe
4) di tingkat kelompok/Kelurahan.
Dan pelaksanaan kegiatan lainnya dari BRGM yang diberikan melalui
Kepedulian Bidang Edukasi dan Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan.
Tabel 33. Kegiatan Badan Restorasi Gambut Kelurahan Baamang Barat
No. Kegiatan Keluaran Pihak yang terlibat Keterangan

1. Sosialisasi Program Pemerintah Kelurahan Masyarakat Pemerintahan
BRGM dan Desa mengetahui tujuan dari Kelurahan, petani, Kelurahan
Mandiri Peduli Program Desa Mandiri perwakilan memahami
Gambut serta Peduli Gambut dan bisa perempuan, pemuda, program DMPG
sosialisasi larangan mendukung serta bisa Pemerintah Kelurahan BRGM serta siap
membakar kepada mengajak masyarakat dan lembaga mendukung dan
Pemerintah berpartisipasi. pemerintahan ikut berpartisipasi
Kelurahan dan kelurahan lainnya. bersama
Masyarakat. masyarakat dalam
restorasi gambut.
2. Pelatihan Sekolah Memberikan 2 orang perwakilan Setelah ilmu yang
Lapang Petani pemahaman kepada petani dari Kelurahan didapat di sekolah
Gambut perwakilan kader petani lapang petani
dari Kelurahan untuk gambut maka
belajar mengolah lahan selanjutnya
gambut tanpa bakar diparaktikan
serta membuat pupuk dengan
organik. membangun mini
demplot.
3. Pembentukan Mengajak masyarakat 1 poktan yang terdiri Kegiatan
Poktan kegiatan yang ikut langsung dari 17 orang Revitalisasi
Revitalisasi mengerjakan program perwakilan ekonomi sudah
Ekonomi restorasi gambut agar masyarakat. berjalan untuk
Masyarakat Lahan merasakan dampaknya tahap pertama dan
Gambut llangsung dan bisa sudah dikelola oleh
berkelanjutan untuk poktan.
tetap menjaga dan
merawatnya.
4. Pemetaan Melibatkan masyarakat 1 Tenaga Ahli Spasial, Kegiataan
Partispatif Kelurahan untuk Pemerintah pemetaan
“Pemetaan Sosial membuat profl dan PetaKelurahan, dan partisipatif sdah
dan Spasial” Kelurahan masyarakat yang dierjakan hampir
dilibatkan dalam 80%
diskusi dan
pengumpulan data
5. Lokakarya Merencanakan Perwakilan Kegiatan dilakukan
Perencanaan Desa pembangunan Kelurahan masyarakat dan di Kelurahan dan
yang memperhatikan pemerintahan membahas potensi
potensi dan masalah Kelurahan serta LPMK dan masalah apa
yang ada di Kelurahan yang bisa
terutama terkait dikembangkan dan
restorasi gambut dan dicari jalan
peningkatan ekonomi keluarnya.
masyarakat.
6. Padiatapa Perizinan pembangunan Dinas Lingkungan Kegiatan belum
IPG Sekat Kanal Hidup, Pemerintah dilakukan karena
Kelurahan Baamang Parapihak tidak
Barat, dan Parapihak bersedia hadir di
kegiatan.
BAB XI
PENUTUP
11.1 Kesimpulan
Kelurahan Baamang Barat merupakan kelurahan yang secara
administratif berada di Kecamatan Baamang Kabupaten Kotawaringin Timur
Provinsi Kalimantan Tengah. Kelurahan Baamang Barat merupakan salah satu
Kelurahan dari 6 Kelurahan dan Desa yang terdapat di Kecamatan Baamang
dan memiliki luas wilayah 5.127,44 Ha yang terdiri atas wilayah pemukiman
(perumahan dan perkantoran), kebun nenas, perkebunan sawit, dan kebun
campuran. Secara astronomis, Kelurahan Baamang Barat terletak pada posisi
2°46’01.95” Bujur Timur dan 112°94’21.99” Lintang Selatan. Kelurahan Baamang
Barat dilewati oleh Sungai Mentaya dan terletak di wilayah bukan pesisir
dengan ketinggian dari permukaan laut 10 – 50 mdpl.
Wilayah pemukiman Kelurahan Baamang Barat terbagi menjadi 3 RW
(Rukun Warga) dan 34 RT (Rukun Tetangga). Jumlah penduduk Kelurahan
Baamang Barat pada tahun 2021 berjumlah 10.674 jiwa dengan jumlah kepala
keluarga (KK) sebanyak 5.025 KK yang terdiri dari beberapa kelompok etnis.
Kelompok etnis mayoritas di Kelurahan Baamang Barat adalah didominasi oleh
Suku Dayak dan Suku Banjar, tetapi terdapat juga kelompok etnis/suku lainnya
seperti etnis Jawa, Betawi, Sunda, Bali, Bugis dan Flores dengan mata
pencaharian mayoritas sebagai Pegawai Negeri Sipil , Karyawan Swasta dan
lainnya.
Lahan gambut di Kelurahan Baamang Barat mempunyai luas 2.205,31
Ha atau 43, 01 % dari total luas lahan di Kelurahan Baamang Barat. Pemanfaatan
lahan gambut di Kelurahan Baamang Barat pada umumnya dimanfatkan
sebagai lahan lahan pemukiman, perkebunan sawit, nanas dan tanaman
holtikultura yang kepemilikan lahanyanya terbagi menjadi dua yaitu penguasaan
lahan masyarakat tempatan atau yang kepemilikan lahan secara pribadi seluas
5.062,81 Ha dan penguasan lahan oleh Tani seluas 64,63 Ha. Perubahan
bentang alam dan penggunaan lahan yang terdapat di Kelurahan Baamang
Barat tentu saja mempengaruhi perubahan ekosistem yang ada didalamnya
terutama ekosistem hutan gambut. Pembukaan hutan rawa gambut secara
besar – besaran bukan hanya berimplikasi terhadap hilangnya keanekaragaman
hayati dan ekosistem didalamnya tetapi juga turut mengganggu hidrologi lahan
gambut. Gambut tidak lagi bersikap sebagaimana spons yang dapat menyimpan
dan mengeluarkan air, sehingga ketika musim kemarau tiba, gambut akan
mengering dan mudah terbakar sebaliknya jika musim hujan maka akan terjadi
banjir.
Lahan gambut di Kelurahan Baamang Barat dimanfaatkan oleh
beberapa kelompok masayarakat untuk berkebun seperti perkebunan sawit,
nanas dan sayuran holtikultura sebagai salah satu mata pencaharian sampingan
masyarakat. Lahan gambut yang belum dimanfaatkan sebagai lahan pertanian
biasanya merupakan lahan tidur yang sudah masuk kedalam perencanaan lahan
pembangunan pemukiman di Kota Sampit sehingga masyarakat. Pembukaan
lahan di Kelurahan Baamang Barat berdampak membuat kerentanan lahan
gambut di Kelurahan Baamang Barat menjadi sangat tinggi yang
mengakibatkan rentannya bencana kebakaran lahan gambut kerap terjadi.
Dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir Kelurahan Baamang Barat mengalami
kebakaran dengan intensitas 5 hingga 6 tahun sekali, namun memasuki tahun 2011-an
intensitas kebakaran justru semakin sering terjadi dengan hanya berselang 2 hingga 3
tahun sekali. Kebakaran biasanya terjadi di hutan lahan tidur/semak belukar dan kebun
masyarakat. Penyebab kebakaran beragam mulai dari faktor kelalaian masyarakat,
faktor alam dan kiriman dari desa lain melalui angin. Dampaknya bukan hanya dari segi
materiil seperti kebun yang terbakar, tetapi juga berdampak pada kesehatan dan
aktivitas sosial. Tabel dibawah ini menjelaskan bagaimana kebakaran hutan gambut
yang terjadi sejak tahun 2011 hingga sekarang 2021. Dari tabel ini kita juga dapat melihat
penyebab, luasan dampak serta meningkatnya intensitas kebakaran dari tahun ke
tahun. Kebakaran lahan dan hutan yang terjadi pada tahun 2015 dan 2019 silam seluas
10 Ha dan 13 Ha telah membuat ekosistem gambut di Kelurahan Baamang Barat sedikit
mengalami kerusakan dimana hutan maupun lahan yang terbakar akan sulit digunakan
lagi sebagai lahan pertanian maupun perkebunan karena lapisan gambut/tanah yang
terbakar meninggalkan rusak yang cukup dalam dan mejadi genangan air. Selain
menimbulkan kergian dari segi materi kebakaran lahan juga menimbulkan kerugian
pada kesehatan seperti gangguan pernapasan (ISPA) . Berdasarkan data yang
didapatkan dari Puskesmas Kecamatan Baamang II dapat diketahui bahwa pada tahun
2015 tidak ada korban meninggal dunia dan yang sakit ganguan pernafasan ada 461
orang.
11.2 Saran
Berbagai upaya restorasi gambut perlu memperhatikan kondisi sosial dan
budaya masyarakat, mengingat Kelurahan Baamang Barat merupakan
Kelurahan yang memiliki lahan tidur/ lahan yang belum dimanfaatkan oleh
masyarakat cukup luas. Berikut ini beberapa saran yang didapat selama proses
penyusunan profil Kelurahan Baamang Barat, yaitu:
1. Sebagian besar lahan gambut Kelurahan Baamang Barat berada jauh dari
pemukiman seperti di RT. 17 dan seringkali luput dari pemantauan dan
terjadi bencana kebakaran. Maka dari itu perlu adanya pengembangan
koordinasi dari berbagai pihak mengenai perlindungan lahan gambut,
karena kurangnya aktifitas pemantauan dilahan gambut khususnya pada
musim kemarau menyebabkan gambut yang mengalami kekeringan rentan
mengalami kebakaran.
2. Tingkatkan program pemberdayaan kepada masyarakat dengan tujuan
pemanfaatan potensi lokal lingkungan Kelurahan. Hal ini akan mendorong
ataupun menciptakan nilai jual dari suatu produk yang dihasilkan sehingga
masyarakat akan mampu meningkatkan pendapatan dan tarap hidup
keluarga.
3. Pemulihan kondisi ekosistem yang rusak akibat bencana kebakaran yang
pernah melanda.
4. Segala bentuk pengembangan dan pengelolaan ekosistem lahan gambut,
sebaiknya menjadikan masyarakat sebagai pelaku utama.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kabupaten Kotawaringin Timur, 2019. Kabupaten Kotawaringin Timur
Dalam Angka Tahun 2019. Diakses tanggal 11 Mei 2021 dari
https://kotimkab.bps.go.id/publication.html?Publikasi%5BtahunJudul
%5D=2019&Publikasi%5BkataKunci%5D=Kabupaten+Kotawaringin+Timur&Publikasi
%5BcekJudul%5D=0&yt0=
Badan Pusat Statistik Kabupaten Kotawaringin Timur 2019. Kecamatan Baamang Dalam
Angka 2019. Diakses pada 11 Mei 2021 dari
https://kotimkab.bps.go.id/publication.html?Publikasi%5BtahunJudul
%5D=2019&Publikasi%5BkataKunci%5D=Kecamatan+Baamang&Publikasi%5BcekJudul
%5D=0&yt0=Tampilkan
Kemendikbud Republik Indonesia,2021. Data Referensi Daftar Satuan Pendidikan

Kecamatan Baamang Kabupaten Kotim Tahun 2021. Diakses pada 18 Maret 2020 dari
http//ferensi.data.kemendikbud.go.id/index.21_tkra.php?kode=140412&level=3
Pemerintah Kelurahan Baamang Barat 2020. Profil Kelurahan Baamang Barat 2021.
Kelurahan Baamang
Pemerintah Kelurahan Baamang Barat 2021. Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan
Tahun 2021 Baamang Barat. Kelurahan Baamang Barat.
LAMPIRAN
Dokumentasi
Foto Dokumentasi Kegiatan

Draft Prodes Kelurahan Baamang Barat 2021 - Firstyan - Done - Revisi

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Draft Prodes Kelurahan Baamang Barat 2021 - Firstyan - Done - Revisi

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

PROFIL DESA MANDIRI PEDULI GAMBUT & MANGROVE

KELURAHAN BAAMANG BARAT

PROGRAM DESA PEDULI GAMBUT

LAPORAN HASIL PEMETAAN SOSIAL DAN SPASIAL

Fasilitator Desa : …………

LEMBAR PERSETUJUAN DESA

Desa ………, September 2021

Pelaksanaan Pemetaan Sosial Desa Mandiri Peduli Gambut Desa ………

Desa ………, September 2021

BAB I GAMBARAN UMUM DESA

BAB II LINGKUNGAN FISIK DAN EKOSISTEM GAMBUT

BAB III PENDIDIKAN DAN KESEHATAN

BAB IV KESEJAHTERAAN DAN KEBUDAYAAN

BAB V PEMERINTAHAN DAN KEPEMIMPINAN

BAB VI KELEMBAGAAN SOSIAL

BAB VII PEREKONOMIAN DESA

BAB VIII PENGUASAAN, PEMANFAATAN TANAH DAN SUMBER DAYA ALAM

BAB IX PROYEK PEMBANGUNAN DI DESA

BAB X PELAKSANAAN RESTORASI GAMBUT

Tabel 1. Orbitasi Desa

Gambar 1. Peta Wilayah kecamatan Dendang

1.1 Latar Belakang

Letak Kelurahan Baamang Barat secara administrasi berada di Kecamatan

Gambar 1. Peta Administrasi Kelurahan Baamang Barat

Kelurahan Baamang Barat masuk wilayah Kecamatan Baamang dan secara

Tabel 1. Orbitasi Kelurahan Baamang Barat

No Uraian Waktu Tempuh

Jarak tempuh yang diperlukan dari Kelurahan Baamang Menuju Ibukota

1.3 Batas & Luas Wilayah

1.4 Fasilitas Umum & Sosial

umunya fasilitas sosial yg dibangun secara pribadi adalah fasilitas olahraga

Tabel 2. Fasilitas Umum Kelurahan Baamang Barat

Gambar 2. Fasilitas Umum Kelurahan Baamang Barat

Kantor Kelurahan Baamang Barat Jembatan Wengga Jaya Agung

Jembatan Kayu Tidar Depo Sampah Mini Sehati

SPBU POLSEK Baamang

Tabel 3. Fasilitas Sosial Kelurahan Baamang Barat

Driving Golf Lengkap Metropolitan

Gambar 3. Fasilitas Sosial Kelurahan Baamang Barat

Gereja Kristen Nazarene Masjdi Ardhil Akbar

Lapangan Badminton Masjid Annajiyah Sampit

Langgar At- Taubah Stadiun 17 November

Mushola Ar- Rahman TK Bukit Raya

Masjid Jabal Rahmah Lapangan Futsal ENK

SLB Melati Ceria Langgar Annur 1 Perum

Mushola Nurul Ikhlas SMP Negeri 11 Sampit

Politeknik Sampit Sampi Waterpark

Wengga Mini Soccer Wengga Driving Golf

Gereja JKI Cahaya Pengharepan TK Al- Manar

Masjid Raudhatul Jannah Masjdi Wongsodikoro

Gereja Persiapan Sampit (GKPS) Mushola Darul Sofwah

Pemakaman Muslim Wengga Sembilan SD Negeri 1 Baamang Barat

Mesjid Ikhwanul Muhajirin Posyandu Tunas Jaya Agung

PAUD/ TK Tunas Jaya Agung TK Mekar Sari Sampit

Lapangan Badminton Mesjid Nurul Fitriah

Mesjid Al Firdaus Mesjid Nurul Hidayah

Mesjid Darul Muttaqin Pos Kamling Tidar Baru Blok E

Mushola Nurul Jannah Puskesmas Pembantu Tidar

SD Negeri II Baamang Tengah Pasar Tradisional Tidar

Gereja Kemenangan Iman Indonesia Cabang Gereja Masehi Advent Hari Ke -7

Mushola Al-Amin Pos Kamling RT. 11/RW.03 Tidar Utama

Mushola Sanggar Buana Yayasan Shiddiqiyah

KB IT Al – Ishlah/ TK IT AL- Ishlah Pos Kamling RT.24/RW. 02