Anda di halaman 1dari 88

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

DESA SIJU
KECAMATAN RAMBUTAN
KABUPATEN BANYUASIN
PROVINSI SUMATERA
SELATAN

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | i


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

PROFIL DESA
SIJU
KECAMATAN RAMBUTAN
KABUPATEN BANYUASIN
PROVINSI SUMATERA SELATAN

PROGRAM DESA PEDULI GAMBUT


BADAN RESTORASI GAMBUT
KEDEPUTIAN BIDANG EDUKASI, SOSIALISASI,
PARTISIPASI DAN KEMITRAAN

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | ii


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

LAPORAN HASIL PEMETAAN SOSIAL DAN SPASIAL


DESA SIJU
TAHUN 2020

PENYUSUN:

1. Robbi Setiawan, S. Sos sebagai Fasilitator Desa Siju


2. Masyarakat sebagai tim kajian cepat karakteristik Desa Gambut Desa
Suju

LEMBAR PERSETUJUAN DESA:


Kami yang bertanda tangan di bawah ini, selaku Kepala Desa dan Sekretaris
Desa Siju menyatakan menyetujui laporan hasil pemetaan sosial yang
dilakukan oleh Tim Penyusun di atas, dan menyatakan bahwa hasil ini telah
disampaikan kepada perwakilan penduduk desa. Dan kami menyetujui bahwa
laporan ini telah sesuai dengan kondisi sebenarnya dan dapat dicetak dan
didistribusikan.

Siju, Maret 2020

Sekretaris Desa Kepala Desa

(Gusti Randa) (Marwa)

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | i


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenan-
Nya, Laporan Kegiatan Tim Kajian Cepat Karakteristik Desa Gambut Desa Siju
dapat diselesaikan. Kami mengucapkan terima kasih kepada Badan Restorasi
Gambut Republik Indonesia, Pemerintah Desa Siju, Kepala Desa Siju,
pengurus Rukun Tetangga, pengurus lembaga, dan seluruh penduduk Desa
Siju. Serta para pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran
mengenai kondisi Desa Siju dari segi penduduk, kondisi fasilitas, dan kondisi
gambutnya. Pelaksanaan Pemetaan Sosial Desa Peduli Gambut Desa Siju
dilaksanakan bersama dengan Pemerintah Desa, perwakilan penduduk dan
para pihak yang ada di desa. Informasi yang dihimpun digunakan sesuai
dengan kondisi yang ada di desa, seluruh informasi yang didapatkan telah
dilakukan klarifikasi kepada pemerintah desa dan perwakilan penduduk Desa
Siju. Harapannya seluruh informasi yang ada didalam buku profil ini dapat
dipergunakan untuk kepentingan dan kemajuan Desa Siju.
Buku profil yang telah dihasilkan ini tentunya masih jauh dari sempurna,
maka koreksi dan masukkan untuk penyempurnaan sangat diharapkan.
Demikian dan terima kasih. Serta semoga kerja-kerja baik untuk penyelamatan
dan perlindungan lingkungan dapat terus dan selalu dilaksanakan sebagai
warisan bagi generasi mendatang.

Siju, Maret 2020

Tim Penyusun

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | ii


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN DESA .............................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ........................................................ Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR .................................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GRAFIK ..................................................... Error! Bookmark not defined.i

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1


1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2. Maksud dan Tujuan .................................................................................... 4
1.3. Metodologi dan Pengumpulan Data ............................................................ 5

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI ........................................................................ 7


2.1. Lokasi Desa ............................................................................................... 7
2.2. Orbitasi....................................................................................................... 8
2.3. Batas Wilayah ............................................................................................ 9
2.4. Fasilitas Umum dan Sosial .......................... Error! Bookmark not defined.

BAB III LINGKUNGAN FISIK DAN EKOSISTEM GAMBUT .................................... 17


3.1. Topografi .................................................................................................. 17
3.2. Geomorfologi dan Jenis Tanah ................... Error! Bookmark not defined.
3.3. Iklim dan Agroekologi ............................................................................... 19
3.4. Keanekaragaman Hayati ............................. Error! Bookmark not defined.
3.5. Sistem Pengairan di Lahan Gambut ............ Error! Bookmark not defined.

BAB IV KESEHATAN DAN PENDIDIKAN ............................................................... 30


4.1. Jumlah Tenaga Pendidikan Dan Tenaga Kesehatan ................................ 36
4.2. Kondisi dan Fasilitas Kesehatan............................................................... 38
4.3. Angka Partisipasi Pendidikan .................... Error! Bookmark not defined.4
4.3. Jumlah Korban Bencana Kebakaran Asap Tahun 2015-2019Error! Bookmark not d

BAB V KEPENDUDUKAN, KESEJARAHAN DAN KEBUDAYAN MASYARAKATError! Bookm


5.1. Data Umum Penduduk ............................................................................. 30
5.2. Sejarah Desa ........................................................................................... 31
5.3. Etnis, Bahasa dan Agama ........................................................................ 34
5.4. Budaya dan Pengetahuan Lokal DALAM Pengelolaan Desa dan
Ekosistem Gambut ................................................................................... 35

BAB VI KPEMERINTAHAN, KEPEMIMPINAN DAN KELEMBAGAAN SOSIALError! Bookma


6.1. Pembentukan Pemerintahan ...................... Error! Bookmark not defined.
6.2. Kepemimpinan Tradisional ......................... Error! Bookmark not defined.
6.3. Aktor Berpengaruh, Organisasi Sosial dan KemasyarakatanError! Bookmark not d
6.4. Mekanisme Penyelesaian Sengketa ........... Error! Bookmark not defined.
6.5. Mekanisme Forum Pengambilan Keputusan DesaError! Bookmark not defined.

BAB VII PEEREKONOMIAN DESA/KOMUNITAS .................................................. 50


7.1. Pendapatan dan Belanja Desa ................................................................ 42
7.2. Aset Desa .................................................. Error! Bookmark not defined.
7.3. Tingkat Pendapatan Warga ........................ Error! Bookmark not defined.

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | iii
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

7.4. Industri dan Pengolahan di Desa................ Error! Bookmark not defined.

BAB VIII PENGUASAAN, PEMANFAATAN TANAH DAN SUMBER DAYA ALAM, DAN
KERENTANAN EKOSISTEM GAMBUT ................. Error! Bookmark not defined.
8.1. Pemanfaatan Tanah dan Sumber Daya AlamError! Bookmark not defined.
8.2. Penguasaan Tanah dan umber Daya Alam .............................................. 62
8.3. Penguasaan Lahan Gambut atau Parit/Handil.......................................... 62
8.4. a. Alih Fungsi Hak Atas Tanah ................................................................. 62
8.4. b. Kerentanan Ekosistem Gambut ............................................................ 63

BAB IX PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGAN YANG ADA .......................... 65


9.1. Program Pembangunan Desa .................................................................. 65
9.2. Program Kerja Sama Dengan Pihak Lain ................................................. 65

BAB X PERSEPSI TERHADAP RESTORASI GAMBUTError! Bookmark not defined.

BAB XI PENUTUP.................................................................................................. 71

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 75

LAMPIRAN ............................................................................................................. 76

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | iv


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. Perbandingan Populasi Laki-laki dan Perempuan Desa Siju..................... 37


Grafik 2 Pertumbuhan Populasi Desa Siju (2017-2020)Error! Bookmark not defined.

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | v


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Bab I
Pendahuluan

1.1. Latar Belakang


Desa Siju merupakan merupakan salah satu desa di Kecamatan
Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Secara
geografis terletak pada titik kordinat 105.006904 Bujur Timur (BT) dan -
3.043323 Lintang Selatan (LS). Secara administrasi, Desa Siju
berbatasan dengan Desa Plaju di bagian Utara. Di sebelah Selatan
berbatasan dengan Desa Kebon Sahang. Di sebelah Timur berbatasan
dengan Desa Perigi (Kec. Pangkalan Lampam, Kab. OKI), dan sebelah
berbatasan dengan Desa Tanah Lembak.
Potensi yang ada di Desa Siju dimanfaatkan oleh penduduk
sebagai lahan pertanian dan lahan perkebunan. Adapun potensi di
bidang pertanian yang umum dilakukan oleh penduduk adalah
persawahan (padi) dan potensi di bidang perkebenun yaitu karet dan
sayur (Cabai dan Kacang Panjang). Sebagian besar masyarakat
menghabiskan waktu di ladang, ladang persawahan terbagi menjadi 2
bagian yaitu ladang di sonor dan ladang di Darat. Ladang yang mereka
sebut sonor letaknya jauh dari pemukiman berjarak kurang lebih 5 Km
dan jika ditempuh dengan berkendaraan bermotor kurang lebih 1 jam 30
menit. Sedangkan Ladang di Darat letak hanya 2 km dan jika ditempuh
dengan berkendaraan bermotor yaitu kurang lebih 30 menit.
Masyarakat di Desa Siju menggunakan sistem tanam benih
langsung dalam menanam padi di ladang persawahan. Sistem Tanam
benih langsung ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi produksi,
terutama efisiensi dalam penggunaan tenaga kerja tanam. Selain itu ada
hal unik yang dilakukanan masyarakat Desa Siju di ladang
perswahannya yaitu alat transportasi pengangkut padi, dimana mereka
biasa menyebebutnya Ponton. Ponton adalah alat transportasi yang
digunakan oleh masrakat Desa Siju dalam mengangkut padi ke jalur
darat. Ponton terbuat dari terpal yang kedua ujung terpal tersebut diikat
serta diisi dengan jerami padi secara merata, sehingga Ponton dapat
memuat padi sebanyak 50 karung dengan ukuran 50 kg/karungnya
dengan dibantu bambu untuk mednorong laju Ponton diatas air. Ponton

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 1


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

digunakan karena tidak adanya transportasi lain yang bisa digunakan


oleh masyarakat Desa Siju dalam mengangkut padi. Kedalaman anak
sungai yang dangkal masyarakat menggunakan Ponton sebagai alat
trabsportasi pengangkut padi.

Gambar 1

Sumber: Dokumentasi Tim kajian cepat karakteristik Desa Gambut DPG


Siju, Maret 2020

Potensi semua sektor ini dapat dilihat dari wilayah kelola


penduduk berdasarkan luasan pemanfaatan lahan yang ada di desa.
Berdasarkan hasil terminologi kajian cepat karakteristik Desa Gambut,
luas wilayah Desa Siju sekitar 6.167 hektar (Ha). Sawah tadah hujan
3.456 Ha, Perkebunan 2.567 Ha, Perkantoran Pemerintahan 0,02 Ha,
Bangunan Sekolah 0,315 Ha, Tempat Pemakaman Umum 2 Ha, Jalan 8
Ha Tegal/Ladang 106,165 Ha, Pemukiman 25 Ha, Perkarangan 2,5 Ha.
Jenis tanah di Desa Siju dapat dibagi ke dalam dua jenis yaitu
tanah gambut sekitar 67,84 persen dan tanah mineral 32,15 persen.
Gambut di Desa Siju mempunyai kedalaman gambut dengan berkisar
10-15 cm. Gambut di wilayah ini hampir setiap tahun terdapat titik api
kebakaran, terutama pada saat puncak musim kemarau. Karena arah
angin dari desa lain selalu mengarah kepada Desa Siju yang
menyebabkan risko kebakaran hutan menjadi lebih besar.
Problem kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan,
khususnya di daerah dengan sebaran gambut yang cukup luas seolah
menjadi agenda tahunan, yang menyebabkan bencana kabut asap.
Kabut asap ini terjadi karena kebakaran lahan terjadi pada skala yang
luas pada kondisi lingkungan yang mudah terbakar sehingga melampuai
kemampuan daya dukung alami dalam penyerapan CO2 di atmosfer
serta vegetasi melalui proses fotosistesis. Implikasi kabut asap bukan
Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 2
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

hanya pada persoalan kesehatan dan lingkungan tetapi juga menjadi


masalah sosial dan ekonomi bahkan perpolitikan Indonesia di mata
internasional, terutama persoalan pelepasan cadangan karbon yang
begitu besar ke atmosfer yang dapat semakin memperparah perubahan
iklim dan pemanasan global.
Gambar 2

Sumber: Dokumentasi Tim kajian cepat


karakteristik DPG Siju, Maret 2020

Kebakaran hutan dan lahan gambut tidak hanya membahayakan


kehidupan manusia tetapi juga berdampak pada berkurangnya
keanekaragaman hayati. Kebakaran lahan gambut dipicu karena adanya
pembuatan drainase berlebihan untuk mengeluarkan air dari tanah
gambut, sehingga mengubah ekosistem alami gambut menjadi lebih
kering. Cara ini dilakukan untuk kepentingan pertanian dan perkebunan
penduduk, agar lahan gambut dapat ditanami berbagai jenis vegetasi.
Hal ini juga menambah resiko kebakaran lahan gambut setiap tahun,
terutama di musim kemarau.
Selain itu, pembukaan lahan pertanian atau perkebunan dengan
cara membakar, semakin memperparah kerusakan ekosistem gambut di
Desa Siju. Kebakaran lahan gambut ini perlu ditangani secara serius
oleh berbagai pihak melalui upaya restorasi gambut agar kebakaran
hutan dan lahan tidak terulang lagi. Sebagai upaya pemulihan ekosistem
gambut, Badan Restorasi Gambut yang dibentuk pada tahun 2016
(berdasarkan Peraturan Presiden No. 1 tahun 2016 Tentang Badan
Restorasi Gambut) melaksanakan program Desa Peduli Gambut yang
menetapkan Desa Siju sebagai salah satu Desa Peduli Gambut.
Program ini adalah kerangka penyelaras untuk program-program

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 3


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

pembangunan yang ada di pedesaan, khususnya di dalam dan sekitar


areal restorasi gambut.
Desa Peduli Gambut menjadi pendekatan yang menekankan
pada unit desa dalam melembagakan upaya restorasi gambut di tingkat
komunitas agar dapat dilakukan secara berkelanjutan. Kajian Cepat
Desa Gambut dengan pengumpulan kondisi sosial ekonomi dan system
tenurial di desa menjadi tahapan awal yang penting dilakukan untuk
memastikan tujuan dan program Desa Peduli Gambut pada tahun 2020
ini. Kajian umum lokasi Desa Peduli Gambut membutuhkan beragam
data tata ruang (spasial), data sosial-ekonomi terkait mata pencahariaan
dan pengelolaan ekosistem gambut di dalam komunitas desa. Bersama
Kemitraan, BRG akan melakukan Kajian Cepat Desa bersama
komunitas desa dengan menggabungkan penghimpunan data sosial-
ekonomi dan data spasial terkait kondisi tenurial guna merancang
Program Desa Peduli Gambut (DPG) secara berkelanjutan. Laporan
Kajian Cepat Desa Gambut berguna untuk proses perencanaan desa di
tahap selanjutnya, dan metode yang dilakukan melibatkan semua unsur
di dalam komunitas desa secara partisipatif.
Tujuan dari Kajian Cepat Desa Gambut adalah menghasilkan
sebanyak 32 (tiga puluh dua) Laporan Kajian Cepat Desa Gambut
dengan menyajikan data sosial-ekonomi dan data spasial terkait sketsa
tata ruang penguasaan tanah, tata guna lahan dan peta administratif
wilayah desa di Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Jambi, Kalimantan
Barat dan Kalimantan Tengah. Laporan Kajian Cepat Desa akan
mendeskripsikan karakteristik desa, potensi sosial-ekonomi di dalam
desa hingga persoalan tata kelola gambut di dalam areal desa dan
keDesaan. Penyusunan Laporan Kajian Cepat Desa Gambut dihasilkan
dari proses penghimpunan dan analisis terhadap hasil Kajian Desa
secara Partisipatif (Participatory Rural Appraisal) yang dilakukan dengan
teknik observasi partisipasi, wawancara mendalam, diskusi focus
terpumpun hingga studi dokumen di desa untuk memperoleh gambaran
utuh tentang karakteristik lokasi proyek Desa Peduli Gambut.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari pembuatan Laporan Kajian Cepat Desa


Gambut melalui proses telaah desa secara partisipatif (PRA) adalah
untuk memberikan arah bagi pengambil kebijakan dalam pelaksanaan
restorasi gambut agar dapat memitigasi dampak sosial dari kegiatan
yang akan dilakukan. Selain itu untuk mengembangkan dan
melaksanakan suatu model pengelolaan tata guna lahan yang
berkelanjutan melalui pengurangan deforestasi dan degradasi, restorasi
habitat dan ekosistem, pelestarian keanekaragaman hayati, dan
peningkatan kesempatan ekonomi bagi masyarakat yang ada di dalam
ekosistem gambut.

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 4


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

1.3. Metodologi dan Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data lapangan merupakan seperangkat
langkah dan cara (teknik) untuk melakukan kerja lapangan (fieldwork)
dalam rangka menggali data primer dan sekunder yang dibutuhkan.
Pengambilan data dan informasi ini dilakukan mulai tanggal 07 Maret
sampai dengan 21 Maret 2020. Metode pengumpulan data primer dan
data sekunder dari Desa Siju diperoleh dari pihak-pihak yang terkait dan
didukung dengan data hasil pengamatan lapangan di Desa Siju.
Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode wawancara
mendalam, Diskusi Grup Terpimpin (FGD), pengamatan lapangan,
survei rumah tangga dan pemetaan partisipasif.
1. Pengumpulan data sekunder
Data sekunder sangat dibutuhkan dalam penyusunan dokumen
Laporan pemetaan sosial ini. Data Sekunder yang dikumpulkan
berupa data dan informasi pendukung yang berhubungan dengan
Desa yang menjadi sasaran program berupa dokumen-dokumen,
peta tematik yang sebagian besar diperoleh dari pihak pemerintah
Desa yang bersangkutan dan pihak terkait lainnya. Sumber literatur
lainya yang releven juga menjadi data sekunder dalam bahan
menyusun laporan.
2. Pengumpulan Data Primer
Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara mendalam,
Diskusi Grup Terpimpin (FGD), pengamatan lapangan, survei rumah
tangga dan pemetaan partisipasif.
a. Wawancara
Wawancara yang dilakukan dengan cara berdialog atau tanya
jawab secara langsung dan mendalam dengan menggunakan
kuesioner sebagai bahan panduan wawancara. Adapun pemilihan
responden yang diwawancarai meliputi lapisan pemerintahan
desa atau perangkat desa, tokoh penduduk, perwakilan
perempuan tokoh lembaga serta penduduk di sekitar kawasan
gambut di Desa Siju. Tujuannya adalah untuk menggali informasi
tentang Desa Siju yang diteliti. Jumlah responden di setiap
tingkatan bervariasi sesuai dengan kebutuhan.
b. Diskusi Grup Terpimpin (FGD)
Diskusi Grup Terpimpin atau diskusi kelompok yang dilakukan
bersama penduduk untuk mendapatkan informasi dan data yang
ada di desa, serta memverifikasi data dan informasi yang didapat
dari metode survei, seperti observasi, interview, dan studi
dokumen. Hal ini dilakukan agar data dan informasi yang
didapatkan diakui secara bersama oleh penduduk di desa.
Adapun peserta yang diundang dalam acara FGD adalah
penduduk yang memiliki pengetahuan tentang desa, dan dapat
dijadikan sebagai informan kunci, seperti aparatur desa, anggota

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 5


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

BPD, tokoh penduduk, kelompok pemuda, dan kelompok


perempuan. FGD di Desa Siju dilakukan dalam tiga tahapan yaitu:
1) FGD ke-1 dilaksanakan pada 07 Maret 2020, yang bertujuan
untuk mendapatkan informasi dan data umum di desa,
seperti sosialisasi pembuatan sketsa desa, Kalender Musim,
Peta Hubungan Kelembagaan dan Aktor yang ada di Desa,
Diagram Venn, Bagan Kecenderungan Perubahan, Pola
Penguasaan Ruang Desa beserta Potensi dan Masalahnya,
Analisis Pembagian Peran Dalam dalam Rumah Tangga
(Analisis Gender).
2) FGD ke- 2 dilaksanakan pada bulan April yang bertujuan
utuk menyampaikan hasil kajian selama di lapangan,
sekaligus untuk verifikasi data sosial-ekonomi dan spasial
tentang karakteristik tenurial desa bersama warga yang
didapatkan pada saat melakukan wawancara, survei/transek
dan studi dokumen.
c. Pengamatan Lapangan
Pengamatan langsung dilakukan di Desa Siju dengan
mengumpulkan data berupa informasi mengenai kondisi
geografis, fasilitas umum dan fasilitas sosial, sumber daya alam
yang tersedia, kegiatan/program yang sedang berlangsung,
interaksi sosial dan lain-lain.

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 6


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Bab II
Gambaran Umum Lokasi

2.1. Lokasi Desa

Desa Siju merupakan salah satu desa dari 19 Desa di


Kecamatan Kecamatan Rambutan Kabupaten OKI. Desa ini berada di
bagian utara Kabupaten Banyuasin, pada titik koordinat -
E. Desa ini dibentuk berdasarkan Peraturan Desa
(Perda) Banyuasin Nomor 02 Tahun 2008. Desa ini terdiri dari 6 Dusun
dan 12 RT. Desa Siju didominasi oleh rawa gambut, berada di Kesatuan
Hidrologi Gambut (KHG) Sungai Saleh dan Sungai Sugihan dan menjadi
Desa Peduli Gambut (DPG) Sumatera Selatan 2020.

Gambar 3.Peta Administrasi Desa Siju

Sumber: Peta BPS Kab. Banyuasin tahun 2019

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 7


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

2.2. Orbitasi

Akses transportasi dari Desa Siju menuju pusat kecamatan dan


Kabupaten Kapuas dapat dilakukan dengan mengunakan akses darat
melalui jalan aspal provinsi. Kondisi jalan aspal ini dalam kondisi baik
walaupun sedikit berlubang. Jarak Desa Siju ke kantor Kecamatan
Rambutan kurang lebih 12 km dengan jarak tempuh dengan
berkendaraan yaitu 1 Jam. Jarak menuju Kabupaten Banyuasin kurang
lebih 140 km dengan jarak tempuh 3 Jam dan Jarak menuju ibu Kota
Sumatera Selatan yaitu 45 km dengan waktu yang ditempuh 1 jam 30
menit.
Transportasi umum yang tersedia adalah bus umum atau travel
dengan waktu keberangkatan dari Siju sekitar pukul 7- 8 pagi menuju
Palembang dan dari Palembang sekitar pukul 15.00 kembali menuju ke
Siju/Rambutan. Akses ke ibu kota kabupaten (Kayuagung), harus ke
arah Palembang dulu baru transit dengan Bus ke arah Kayuagung.
Penduduk Desa Siju ke Ibukota kecamatan umumnya menggunakan
kendaraan pribadi berupa sepeda motor, karena belum ada akses
angkutan desa yangmelayani perjalanan dari desa Siju ke Kecamatan
Rambutan.
Tabel 1
Jarak Desa Menuju Ibu Kota Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi

No Uraian Keterangan
1 Ke Ibukota Kecamatan Rambutan
Jarak 12 KM
Waktu Tempuh dengan kendaraan bermotor 1 Jam
Waktu Tempuh dengan berjalan kaki atau kendaraan non 2,5 Jam
bermotor
Kendaraan umum ke ibukota kecamatan -
2 Ke Ibukota Kabupaten Banyuasin
Jarak 140 KM
Waktu Tempuh dengan kendaraan bermotor 3 Jam
Waktu Tempuh dengan berjalan kaki atau kendaraan non 24 Jam
bermotor
Kendaraan umum ke ibukota kabupaten Bus
3 Ke Ibukota Provinsi (Palembang)
Jarak 45 KM
Waktu Tempuh dengan kendaraan bermotor 1 Jam 30
Menit
Waktu Tempuh dengan berjalan kaki atau kendaraan non 20 Jam
bermotor
Kendaraan umum ke ibukota provinsi Bus

Sumber : FGD 1 DPG Siju, 07 Maret 2020

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 8


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

2.3. Batas Wilayah

Berdasarkan hasil FGD I Tim Pemetaan Partisipatif Desa Siju


disimpulkan bahwa secara geografis Desa Siju telah ditetapkan
berdasarkan SK Bupati Nomor: 628/KPTS/I/2015 tanggal 14 Agustus
2015 seluas ± 6.167 Ha (± 61,67 KM2). Dengan pembagian
pemanfaatan lahan yaitu Sawah tadah hujan 3.456 Ha, Perkebunan
2.567 Ha, Perkantoran Pemerintahan 0,02 Ha, Bangunan Sekolah 0,315
Ha, Tempat Pemakaman Umum 2 Ha, Jalan 8 Ha Tegal/Ladang 106,165
Ha, Pemukiman 25 Ha, Perkarangan 2,5 Ha. Batas Desa Siju disajikan
dalam Tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2 Batas Wilayah Desa Siju

Batas Desa/Laut/Hutan Keterangan

Sebelah Utara Desa Plaju KECAMATAN RAMBUTAN

Desa Perigi Kec. Pangkalan


Sebelah Timur KABUPATEN OKI
Lampam

Sebelah
Desa Kebon Sahang KECAMATAN RAMBUTAN
Selatan

Sebelah Barat Desa Tanah Lembak KECAMATAN RAMBUTAN

Sumber : Hasil FGD I Tim Pemetaaan dan Masyarakat Desa Siju, 07 Maret 2020.

Gambar 4 Peta Adiministrasi (indikatif) Desa Siju

Sumber: SK Bupati Nomor: 628/KPTS/I/2015 tanggal 14 Agustus 2015

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 9


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

2.4. Fasilitas Umum dan Sosial

Terdapat beberapa fasilitas sosial yang digunakan penduduk di


Desa Siju, seperti fasilitas kesehatan dan pendidikan, tempat
peribadatan, lapangan olahraga, tempat pemakaman umum, pasar dan
perkantoran. Sedangkan untuk fasilitas umum yang tersedia di Desa Siju
adalah infrastruktur berupa jalanan, jembatan, dan sumur bor. Fasilitas
umum dan sosial ini bersumber dari Dana Desa, APBD Kabupaten, dan
Provinsi bahkan hasil swadaya penduduk di Desa Siju. Namun, secara
keseluruhan, masih terdapat beberapa sarana dan prasarana umum dan
sosial desa, yang kondisinya kurang baik sehingga perlu diperbaiki,
misalnya jalanan, jembatan, bangunan sekolah, fasilitas kesehatan, dan
lain-lain. Secara lengkap, kondisi sarana dan prasarana fasilitas umum
dan fasilitas sosial di Desa Siju dapat dilihat dari Tabel 3 sebagai berikut:

Tabel 3 Fasilitas Umum dan Sosial di Desa Siju

No Jenis Prasarana Kondisi Pembiayaan Lokasi


Fasilitas Umum
1 Jalan Desa (Aspal) Rusak Pemerintah Dusun 1-6
2 Jalan Desa (Tanah) Rusak Pemerintah Dusun 1, 2
3 Jalan Desa (Sirtu) Rusak Pemerintah Dusun 1, 2
4 Jalan Antar Desa (Aspal) Rusak Pemerintah Dusun 1-6
5 Jalan Antar Desa (Tanah) Rusak Pemerintah Dusun 1, 2
6 Jalan Kabupaten yang Melewati Rusak Pemerintah Dusun 1-6
Desa (Aspal)
7 Jembatan Beton Baik Dusun 5
8 MCK Rusak Dusun 3
Fasilitas Sosial
1 Gedung TK Negeri Baik ADD Dusun 3
2 Gedung TK Swasta Baik Pribadi Dusun 4

3 Gedung SD Baik Pemerintah Dusun 6

4 Gedung SMP Baik Pemerintah Dusun 6

5 Kantor Kepala Desa Baik ADD Dusun 3


6 Balai Desa Baik ADD Dusun 3
7 Masjid Baik Swadaya Dusun 3
8 Puskesmas Pembantu (Pustu ) Baik ADD Dusun 3

Sumber : Hasil FGD 1, 07 Maret 2020 dan wawancara dengan Perangkat Desa

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 10


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

DOKUMENTASI FASILITAS UMUM DAN SOSIAL DI DESA SIJU

Kantor Desa Siju mempunyai


dibangun pada tahun 2017
menggunakan anggaran
dana desa, kantor ini
memiliki panjang 8 cm
dengan lebar 5 cm. Kantor
desa Siju digunakan sebagai:
pelaksanaan koordinasi
kegiatan pemberdayaan
masyarakat di Desa,
pelaksanaan koordinasi upa Gambar 5 Kantor Kepala Desa Siju
ya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum, pelaksanaan
koordinasi penerapan penegakan peraturan perundang-undangan,
Pelaksanaan koordinasi pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan
umum, pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan kegiatan Pemerintah
di tingkat kecamatan, pembinaan penyelenggaraan pemerintah
Desa/Kelurahan, pelaksanaan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang
lingkup tugasnya, pembinaan dan pelaksanaan kesekretariatan kecamatan.

Bala Desa Siju dibangun pada


tahun 2017 menggunakan
anggaran dana desa, kantor ini
memiliki panjang 30 cm dengan
lebar 12 cm. Balai desa Siju
digunakan sebagai wadah
berkumpulnya masyarakat desa
dalam kegiatan-kegiatan di Desa
Seperti Sosialisasi, dan
pertemuan-pertemuan yang
melibatkan masyarakat yang
banyak baik dalam kegiatan
Gambar 6 Kantor Kepala Desa Siju
ekonomi, sosial, politik dan sebagainya.

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 11


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Masjid Di Desa Siju


dibangunan dengan swadaya
masyarakat sebagai rumah
ibadah umat Islam di Desa
Siju. Selain digunakan sebagai
tempat ibadah, masjid Di Desa
Siju juga juga digunakan dalam
kegiatan-kegiatan perayaan
hari besar, diskusi, kajian
agama, ceramah dan belajar
Al-Qur'an yang sering
Gambar 7 Masjid Desa Siju
dilaksanakan di Masjid ini.

Pasar kalangan Desa Siju adalah


tempat bertransaksi ataupun
tempat berinteraksi pedagang dan
pembeli dalam pemenuhan
kebutuhan sehari-hari. Pasar
kalangan di Desa Siju hanya ada
setiap hari rabu. Pasar rakyat ini
juga bisa dijadikan tempat
bersilaturahmi antara sesama
Sanak saudara, Saudara sesuku,
Saudara seagama, dan juga
Gambar 8 Pasar Kalangan Desa Siju masyarakat sekitar yang berkumpul
di pasar sehingga masyarakat yang datang kepasar ini melakukan diskusi yang
tidak direncanakan dan juga tidak teratur misalnya “ seseorang yang tidak
disengaja bertemu di Pasar kalangan Desa ini membahas tentang lahan
pertanian yang sudah ataupun yang belum di panen”. Selain itu Pasar kalangan
Desa Siju sebagai aset desa yang juga memberikan retribusi yang besar bagi
pendapatan desa.

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 12


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Pondok bersalin Desa


Siju mempunyai dibangun pada
tahun 2018 menggunakan
anggaran dana desa, kantor ini
memiliki panjang 8 cm dengan
lebar 5 cm. Polindes adalah salah
satu bentuk upaya kesehatan
berbasis masyarakat (UKBM) yang
didirikan oleh masyarakat atas
dasar musyawarah, sebagai
kelengkapan dari pembangunan
masyarakat desa, untuk Gambar 9 Pasar Kalangan Desa Siju
memberikan pelayanan KIA-KB serta pelayanan kesehatan lainnya sesuai
dengan kemampuan Bidan. Polindes di Desa Siju belum secara total akkti,
masyarakat Desa Siju yang iningin berobat ataupun melahirkan langsung
datang kerumah Bidan Desa yang ada di Desa Siju. Polindes di Desa Siju
digunakan ketika ada sosialisasi mengenai kesehatan masyarakat ataupun
sosialisasi kegiatan kesehatan lainnya.

Jalan Desa Siju sebagian sudah di


cor beton dan sebagian lagi masih
dalam keaan tanah, kondisi jalan
Desa Di Desa Siju sebagian dalam
keadan berlubang dan sebagaian
lagi dalam kondisi baik. Jalan Desa
dimanfaat sebagai aktivitas
masyarakat dalam kehidupan
sehari, seperti beraktifitas ke
ladang persawahan, aktivitas anak-
anak sekolah dan aktifitas lainnya.
Gambar 10 Jalan Desa Siju
Jalan Kabupaten Desa Siju sebagian
sudah di cor beton dan sebagian lagi
masih dalam keaan tanah, kondisi
Kabupaten Desa Di Desa Siju
sebagian dalam keadan berlubang
dan sebagaian lagi dalam kondisi
baik. Jalan Kabupaten Desa
dimanfaat sebagai aktivitas
masyarakat dalam kehidupan sehari,
seperti beraktifitas ke ladang
Gambar 11 Jalan Kabupaten di Desa Siju persawahan, aktivitas anak-anak
sekolah dan aktifitas lainnya.

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 13


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Bidan Desa di Desa Siju adalah tenaga


kesehatan/bidan yang bertugas melayani
masyarakat di di Desa Siju, yang meliputi satu
atau dua desa yang dalam melaksanakan tugas
pelayanan medik baik di dalam maupun di luar
jam kerjanya bertanggung jawab langsung
kepada kepala Polindes Di Desa Siju dan
bekerjasama dengan perangkat desa. Bidan Desa
di Desa Siju membuka tempat prakter sendiri dan
melayani masyarakat yang berobat ataupun
melahirkan di rumah Bidan Desa masing-masing.
Gambar 12 Bidan Desa di Desa
Siju

Tower di Desa Siju, Tower ini adalah tower


jaringan privider telkomsel yang di bangun pada
tahaun 2018. Sebelum dibangunnya tower ini
masyarakat Desa Sju menggunakan provider
jaringan XL akan tetapi sinyal pun tidak begitu
bagus, hanya ada tempat-tempat tertentu yang
bisa mendapatkan sinyal. Adanya tower provider
telkomsel yang dibangun pada tahun 2018,
masyarakat Desa Siju merasakan manfaat untuk
berkomunikasi ataupun menggunakan jaringan
internet melalui provider telkomsel tanpa
bufering.

Gambar 13 Tower Provider


Telkomsel di Desa Siju

Gedung PAUD Shofa Marwa


dbangun pada tahun 2017. Salah
satu program yang harus ada
adalah pendidikan anak usia dini
karena pentingnya anak-anak mulai
belajar sekolah sejak dini. Fasilitas
untuk pendidikan ini masih
mengalami kekurangan seperti alat
peraga untuk anak-anak sebagai
media belajar untuk mengembang
tumbuhkan ilmu pendidikan pada
Gambar 14 Gedung PAUD Shofa Marwa Desa
anak usia Dini.
Siju

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 14


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Gedung sekolah SD Negeri 17 Desa


Siju dilengkapi dengan sarana dan
prasarana yang mendukung proses
pembelajaran bagi peserta didik baik
dalam lingkungan sekolah. SD
Negeri 17 Desa Siju tergabung satu
halaman dengan SMP 3 Desa Siju.
Kondisi sarana dan prasarana
pendidikan yang ada di Siju sudah
memadai, hal tersebut dapat dilihat
dari Fasilitas sekolah seperti kursi,
Gambar 15 Gedung SD Negeri 17 Desa Siju meja dan furniture lainnya.

Gedung sekolah SMP Negeri 3


Desa Siju juga sama dengan hal
diatas yaitu dilengkapi dengan
sarana dan prasarana yang
mendukung proses pembelajaran
bagi peserta didik baik dalam
lingkungan sekolah. SD Negeri 3
Desa Siju tergabung satu halaman
dengan SMP 3 Desa Siju. Kondisi
sarana dan prasarana pendidikan
yang ada di Siju sudah memadai,
hal tersebut dapat dilihat dari Gambar 16 Gedung SMP Negeri 3 Desa Siju
Fasilitas sekolah seperti kursi, meja
dan furniture lainnya.

Parit didekat pemukiman di Desa


Siju dibuat pada tahun 2012 guna
untuk sumber air yang mengaliri
persawahan masyarakat di Desa
Siju. Parit itu di buat dan di pelopori
oleh Kepala Desa dengan anggran
pribadinya. PAarit ini mempunyai
panjang seluas 8 km2.

Gambar 17 Parit Dekat Pemukiman Desa Siju

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 15


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Parit di daerah persawahan


massyarakat Desa Siju, dibangun
pada tahun 2012 guna untuk sumber
air yang mengaliri persawahan. Parit
ini terletak mempunyai jarak ± 1 jam
30 menit dari pemukiman
masyarakat. Daerah persawahan ini
sering disebut daerah sonor, daerah
dimana aktifitas petani di Desa Siju
paling banyak. Areal ini adalah areal
lahan gambut dengan luas ± 5.000 Gambar 18 Parit Daerah Sonor Desa Siju
m2.

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 16


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Bab III
Lingkungan Fisik dan Ekosistem Gambut

3.1 Topografi
Desa Siju sebagian besar terdiri dari dataran rendah dengan
ketinggian rata-rata 13 meter di atas permukaan laut, dengan kondisi
tanah berada di wilayah rawa. Sebagian besar wilayah Desa Siju
merupakan dataran rendah dan rawa-rawa merupakan wilayah dataran
rendah yang termasuk dalam satuan morfologi dataran dengan
kemiringan lereng antara 0% - 2% dari permukaan laut. Wilayah ini
berpola pengeringan permukaan (surface drainage pattern) dengan arah
umum dari barat ke utara-timur dan bermuara di Selat Bangka.

3.2 Geomorfologi dan jenis tanah

Desa Siju adalah daerah rawa di dataran rendah yang sangat


dipengaruhi oleh pasang surut air sungai. Karena itu, jenis tanahnya
adalah organosol dengan sebagian daerah gley humus karena wilayah
ini juga merupakan daerah dataran rendah serta rawa gambut. Tanah
gambut di Desa Siju sekitar 67,84 persen dan tanah mineral 32,15
persen, gambut di Desa Siju mempunyai kedalaman gambut dengan
berkisar 10-15 cm. Dalam klasifikasi tanah (soil taxonomy), tanah
gambut dikelompokkan kedalam ordo histosol (histos = jaringan) atau
sebelumnya dinamakan organosol yang mempunyai ciri dan sifat yang
berbeda dengan jenis tanah mineral umumnya. Tanah gambut
mempunyai sifat beragam karena perbedaan bahan asal, proses
pembentukan, dan lingkungannya (Noor, 2001).
Gambut adalah bahan berwarna hitam kecoklatan yang terbentuk
dalam kondisi asam, dan kondisi anaerobik lahan basah. Gambut terdiri
dari bahan organik yang sebagian terurai secara bebas dengan
komposisi lebih dari 50% karbon. Gambut terdiri dari lumut Sphagnum,
batang, dan akar rumput-rumputan sisa-sisa hewan, sisa-sisa tanaman,
buah, dan serbuk sari. Pembentukan gambut merupakan proses yang
sangat lambat dan hal ini memerlukan waktu sekitar 10 tahun untuk
membentuk 1 cm gambut (Dion dan Nautiyal, 2008).

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 17


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Menurut Marwah (Kepala Desa Siju), menjelaskan bahwa:

“Gambut di Desa Siju memiliki kedalaman 10-15 cm, gambut yang luas
berada di lokasi Hutan Kawasan (Hutan Produksi), kita masyarakat disini
menyebut daerah tersebut dengan daerah sonor yaitu kawasan
perswahan yang dikelola masyarakat dengan luas ±5.000 Ha. Sebagaian
lagi warga masyarakat Desa Siju mengolah persawahan di tanah pribadi
mereka masing-masing dengan luas tanah gambut yang dikelola dekat
pemukinan ±150 Ha” (Hasil wawancara, 07 Maret 2020 FGD 1”).

Penjelasan Marwah (Kepala Desa Siju) sama seperti yang


diungkapkan oleh Sultan M Nur (Kepala Dusun 4) di Desa Siju, sebagai
berikut:

“Gambut disini sudah dikeloala masyarakat sepert persawahan dan


kebun sayur, Gambut di yang luas berada di Hutan Kawasan dengan
luas ±5.000 Ha dan sebagiannya berada di dekat pemukiman ±150 Ha.
Masyarakat sangat bergantung pada lahan gambut dalam pemenuhan
perekonomian masyarakat, oleh sebab itu gambut disini dimanfaat oleh
masyarakat sebagai persawahan” (Hasil wawancara, 07 Maret 2020
FGD 1)”.
Gambut yang dijadikan sonor berada di Hutan Kawasan dengan
luas ±5.000 Ha dan sebagian lagi berada di dekat pemukiman dengan
luas ±150 Ha. Masyarkat menggantungkan hidupnya dilahan gambut
yaitu dibidang pertanian dan perkebunan. Tanah Gambut di Desa Siju
merupakan tanah gambut ombrogen dengan komposisi penyusun
gambut didominasi oleh tumbuhan yang berasal dari bahan kayu-
kayuan. Bahan kayu-kayuan umumnya banyak mengandung senyawa
lignin yang dalam proses degradasinya akan menghasilkan asam-asam
fenolat.

Gambar 19 Kondisi Kematangan Gambut di Desa Siju

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 18


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Gambut ombrogen ini merupakan tanah gambut yang berkembang


di atas tanah gambut topogen. Jadi tanah gambut ombrogen ini berada
di atas dan bisa menutupi lapisan tanah gambut topogen. Karena
letaknya di atas, maka lapisan tanah gambut ombrogen ini tebalnya bisa
sampai melebihi permukaan danau. Tebalnya lapisan baru oleh tanah
gambut ombrogen ini akan terlihat seperti lapisan tanah gambut yang
menyerupai kubah. Dalam pembentukan lapisan tanah gambut
ombrogen ini melibatkan elemen yang penting, yakni berupa air hujan.
Air hujan memiliki peranan yang cenderung banyak, salah satu
peranannya adalah sebagai pencuci. Efek yang ditimbulkan oleh air
hujan adalah sebagai pencuci atau pembersih lapisan tanah ini sehingga
membuat unsur hara dalam lapisan tanah gambut ombrogen menjadi
berkurng sehingga akan miskin zat hara.

3.3 Iklim dan Agroekolgi

Iklim Desa Siju yang berada di Kabupaten Banyuasin tergolong


dalam Tropik Basah dengan curah hujan rata-rata tahunan > 2.500
mm/tahun dan jumlah hari hujan rata-rata > 116 hari/tahun. Musim
kemarau umumnya berlangsung berkisar antara bulan Mei sampai
Oktober setiap tahunnya, sedangkan musim penghujan berkisar
antara bulan November sampai bulan April. Penyimpangan musim
biasanya terjadi sekali dalam lima tahun, berupa musim kemarau
yang lebih panjang dari musim penghujan, dengan rata- rata curah
hujan lebih kurang 1.000 mm/tahun dengan rata-rata hari hujan 60
hari/tahun. Berikut ini adalah kalender musim pada Desa Siju Kecamatan
Rambutan Kabupaten Banyuasin, dimana kalender musim didapat
berdasarkan Hasil dari FGD Pemetaan dan Masyarakat Desa Siju.
Berdasarkan kalender musim, bulan November hingga April adalah
musim penghujan sedangkan bulan Mei hingga Oktober adalah musim
kemarau. Di musim kemarau yakni bulan Juni hingga Oktober
merupakan bulan yang rentan terjadi kebakaran. Pada peralihan musim
penghujan ke musim kemarau, biasanya terjadi pancaroba dimana
cuaca tidak pasti dan berubah-ubah yaitu pada bulan Oktober-
Nopember dan April-Mei. Dalam satu tahun siklus pengolahan lahan,
terdapat risiko kebakaran di musim kemarau, dan banjir di musim hujan.
Sehingga hal ini menentukan kualitas panen masyarakat di Desa Siju.
Rata-rata tanaman yang dibudidayakan di desa akan ditanam pada
musim hujan dan akan di panen di musim kemarau. Adapun jenis-jenis
vegetasi yang dikembangkan di Desa Siju adalah:

1. Sawah

Saat ini penghasilan utama masyarakat Desa Siju adalah sawah


padi. Mayoritas penduduk Desa Siju ini berprofesi sebagai petani
padi baik pemilik sendiri maupun mengusahakan lahan persawahan

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 19


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

orang lain dengan sistem bagi hasil. Penjualan padi biasanya dijual
kepada para pengepul. Saat ini harga padi berkisar Rp4.000 hingga
Rp5.000 per kilogram, dimana hasil penjulan padi untuk kebutuhan
rumah tangga masyarakat di Desa Siju.

2. Kebun Sayur

Tanaman cabai dan kacang panjang turut juga memberi pendapatan


petani di Desa Siju, disaat musim hujan datang masyarakat petani di
Desa SIJU memanfaatkan lahan gambut untuk di tanami cabai dan
kancang panjang. Kacang panjang dan cabai tumbuh subur dilahan
gambut Desa Siju, dimana lahan yang masih alami sangat
mempengaruhi keberhasilan petani dalam menanam cabai dan
kacang panjang.

3. Karet

Selain komoditas padi masyarakat Desa Siju juga mempunyai lahan


perkebunan karet, meski komoditas ini harganya sangat rendah.
Mayoritas penduduk Desa Siju ini berprofesi lahan perkebunan karet
sebagai sampingan penunjang penghasilan dari lahan persawahan.
Saat ini harga karet sangat rendah berkisar Rp5.000 hingga Rp6.000
per kilogram.

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 20


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Tabel 4 . Kalender Musim


BULAN JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGS SEPT OKT NOV DES PELUANG MASALAH

MUSIM _ _

KERAWANAN
_ _ _ _ _ _ _
KEBAKARAN

KOMODITAS
Pelarangan
Sonor,
Lahan minimnya
Padi RAWAT RAWAT PANEN TANAM RAWAT RAWAT RAWAT RAWAT PANEN TANAM RAWAT RAWAT gambut peralatan
besar pertanian
dan Rawan
Kebakaran
RAWAT RAWAT RAWAT RAWAT RAWAT RAWAT RAWAT RAWAT RAWAT RAWAT RAWAT RAWAT Panen
Harga jual
Karet & & & & & & & & & & & & sepanjang
rendah
PANEN PANEN PANEN PANEN PANEN PANEN PANEN PANEN PANEN PANEN PANEN PANEN tahun
RAWAT RAWAT RAWAT RAWAT RAWAT RAWAT RAWAT RAWAT RAWAT RAWAT Pengankutan
& & & & & & & & & Tumbuh pemasaran,
Cabai TANAM & TANAM
subur harga
PANEN PANEN PANEN PANEN PANEN PANEN PANEN PANEN PANEN PANEN
flutuatif
Kacang Tumbuh
TANAM RAWAT PANEN TANAM RAWAT PANEN TANAM RAWAT PANEN TANAM RAWAT PANEN Kebakaran
Panjang subur
Tidak
mampu
Menguasai
RAWAT RAWAT RAWAT RAWAT RAWAT RAWAT RAWAT RAWAT RAWAT RAWAT RAWAT RAWAT
Banyak Teknologi
Duku & & & & & & & & & & & &
produksi Haisl
PANEN PANEN PANEN PANEN PANEN PANEN PANEN PANEN PANEN PANEN PANEN PANEN
Pertanian
Pengolahan
Pisang
Sumber : FGD 1 DPG Siju Maret 2020

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 21


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

3.4 Keanekaragaman Hayati


Tabel 5 Vegetasi Desa Siju
Keberadaan
Nama
Indonesia Nama Ilmiah 1991- 2001- 2010- Keterangan
/Daerah 2000 2010 2019
Pembukaan lahan menjadi lahan
pertanian karet membuat rawa
habitat tanaman semakin
Scleria menyempit, namun di musim hujan
Belidang **** *** ***
terrestris di daerah-daerah rawa yang
terbakar tanaman rumput menjadi
lebih subur dibandingkan dengan
wilayah lainnya.
Pembukaan lahan menjadi lahan
pertanian karet membuat rawa
habitat tanaman semakin
Melastima menyempit, namun di musim hujan
Senduduk **** *** ***
malabathricum di daerah-daerah rawa yang
terbakar tanaman rumput menjadi
lebih subur dibandingkan dengan
wilayah lainnya.
Tanaman yang ada tanaman yang
Melalueca
Gelam cajuputi **** *** *** muda, karena lahan rawa sering
terbakar
Tanaman yang ada tanaman yang
Eleocharis
Purun **** *** *** muda, karena lahan rawa sering
dulcis
terbakar
Pembukaan lahan menjadi lahan
pertanian karet membuat rawa
habitat tanaman semakin
Rumput Axonophus menyempit, namun di musim hujan
**** *** ***
pait compresus di daerah-daerah rawa yang
terbakar tanaman rumput menjadi
lebih subur dibandingkan dengan
wilayah lainnya.
Pembukaan lahan menjadi lahan
pertanian karet membuat rawa
habitat tanaman semakin
Rumput Paspalum menyempit, namun di musim hujan
**** *** ***
kerbau conjugatum di daerah-daerah rawa yang
terbakar tanaman rumput menjadi
lebih subur dibandingkan dengan
wilayah lainnya.
Pembukaan lahan menjadi lahan
pertanian karet membuat rawa
habitat tanaman semakin
Rumput Panisetum menyempit, namun di musim hujan
**** *** ***
gajah purpureum di daerah-daerah rawa yang
terbakar tanaman rumput menjadi
lebih subur dibandingkan dengan
wilayah lainnya.
Pembukaan lahan menjadi lahan
pertanian karet membuat rawa
habitat tanaman semakin
Rumput Scirpus menyempit, namun di musim hujan
triangularis **** *** ***
ladingan di daerah-daerah rawa yang
terbakar tanaman rumput menjadi
lebih subur dibandingkan dengan
wilayah lainnya.
Rumput Fimbristylis Pembukaan lahan menjadi lahan
**** *** *** pertanian karet membuat rawa
mendong umbellaris
habitat tanaman semakin

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 22


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

menyempit, namun di musim hujan


di daerah-daerah rawa yang
terbakar tanaman rumput menjadi
lebih subur dibandingkan dengan
wilayah lainnya.
Pembukaan lahan menjadi lahan
pertanian karet membuat rawa
habitat tanaman semakin
Rumput
Eleocharis menyempit, namun di musim hujan
purun **** *** ***
dulcis di daerah-daerah rawa yang
kudung
terbakar tanaman rumput menjadi
lebih subur dibandingkan dengan
wilayah lainnya.
Pembukaan lahan menjadi lahan
pertanian karet membuat rawa
habitat tanaman semakin
Rumput Ischaemum menyempit, namun di musim hujan
**** *** ***
blembem barbatum di daerah-daerah rawa yang
terbakar tanaman rumput menjadi
lebih subur dibandingkan dengan
wilayah lainnya.
Pembukaan lahan menjadi lahan
pertanian karet membuat rawa
habitat tanaman semakin
Rumput Cyperus menyempit, namun di musim hujan
**** *** ***
teki rotundus di daerah-daerah rawa yang
terbakar tanaman rumput menjadi
lebih subur dibandingkan dengan
wilayah lainnya.
Meski tumbuh subur di daerah
rawa, masyarakat DESA SIJU
belum memanfaatkannya menjadi
Limnocharis komoditas untuk dijual, karena
Genjer flava **** *** ***
daerah pemasaran ke Pasar Induk
Jakabaring Palembang terlalu jauh,
tidak sebanding dengan biaya
transportasi.
Pembukaan lahan menjadi lahan
pertanian karet membuat rawa
habitat tanaman semakin
Rumpun menyempit, namun di musim hujan
Nypa fruticans **** *** ***
nipah di daerah-daerah rawa yang
terbakar tanaman rumput menjadi
lebih subur dibandingkan dengan
wilayah lainnya.
Pembukaan lahan menjadi lahan
pertanian karet membuat rawa
habitat tanaman semakin
Rumput Scirpus menyempit, namun di musim hujan
triangularis **** *** ***
langi di daerah-daerah rawa yang
terbakar tanaman rumput menjadi
lebih subur dibandingkan dengan
wilayah lainnya.
Pembukaan lahan menjadi lahan
pertanian karet membuat rawa
habitat tanaman semakin
Nelumbium menyempit, namun di musim hujan
Teratai **** *** ***
nelumbo di daerah-daerah rawa yang
terbakar tanaman rumput menjadi
lebih subur dibandingkan dengan
wilayah lainnya.
Paku Pembukaan lahan menjadi lahan
Pteridaceae **** *** *** pertanian karet membuat rawa
pedangan
habitat tanaman semakin

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 23


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

menyempit, namun di musim hujan


di daerah-daerah rawa yang
terbakar tanaman rumput menjadi
lebih subur dibandingkan dengan
wilayah lainnya.
Pembukaan lahan menjadi lahan
pertanian karet membuat rawa
habitat tanaman semakin
Saccharum menyempit, namun di musim hujan
Gelagah **** *** ***
spontaneum di daerah-daerah rawa yang
terbakar tanaman rumput menjadi
lebih subur dibandingkan dengan
wilayah lainnya.

Sumber: FGD, Wawancara dan Observasi Warga Pemetaan Partisipatif DPG Siju, Maret 2020.

Vegetasi pada tempat-tempat yang tidak digenangi air ditumbuhi oleh


jenis-jenis tumbuhan yang ditanam untuk diperdagangkan maupun untuk
dikonsumsi sendiri seperti Padi, jagung, kedelai, dan umbi-umbian adalah
tanaman pangan yang dapat tumbuh di lahan rawa. Tetapi hanya padi
dan umbi-umbian yang memiliki kekhasan di lahan rawa. Padi varietas lokal
padi talang sangat banyak di jumpai di lahan rawa, baik di lahan pasang
surut maupun di lahan lebak. Hal ini mungkin karena sifat
adaptasinya yang tinggi pada kondisi lingkungan lahan rawa, meskipun
hasilnya termasuk rendah. Bibit padi yang dipergunakan turun temurun,
untuk penambahan barulah mereka menggunakan varietas unggulan.
Sementara ubi-ubian lebih banyak ditemukan di lahan lebak.

Tabel 6 Fauna Desa Siju

Keberadaan
Nama Keterangan
Indonesia/ Nama Ilmiah 1991- 2001- 2010-
Daerah
2000 2010 2018
Hewan besar
Terjadi kebakaran besar; Semakin
Rusa Cervidae **** ** * banyak lahan perkebunan;
Sumber Makanan Alami Berkurang.
Terjadi kebakaran besar; Semakin
Lutung Trachypithecus **** ** * banyak lahan perkebunan;
Sumber Makanan Alami Berkurang.
Terjadi kebakaran besar; Semakin
Presbytis banyak lahan perkebunan;
Simpai **** ** *
melalophos
Sumber Makanan Alami Berkurang.
Babi Sus scrofa *** *** ***** Menjadi hama di kebun penduduk
Macaca
Monyet *** *** ***** Menjadi hama di kebun penduduk
fascicularis
Burung
Menyempitnya lahan rawa karena
Burung Coturnix alih fungsi menjadi perkebunan,
**** ** **
Puyuh Batu sinensis berkurang meski masih sering
terlihat
Burung Amaurornis Menyempitnya lahan rawa karena
**** ** **
Ayam- phoenicurus alih fungsi menjadi perkebunan,

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 24


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Ayam berkurang meski masih sering


terlihat
Menyempitnya lahan rawa karena
Burung Steptopelia alih fungsi menjadi perkebunan,
**** ** **
Terkuku chinensis berkurang meski masih sering
terlihat
Menyempitnya lahan rawa karena
Burung
Geopelia striata **** alih fungsi menjadi perkebunan,
Tekukur ** **
berkurang meski masih sering
Jawa
terlihat
Menyempitnya lahan rawa karena
Burung alih fungsi menjadi perkebunan,
Treron **** ** **
Punai berkurang meski masih sering
terlihat
Menyempitnya lahan rawa karena
Burung Pycnonotus alih fungsi menjadi perkebunan,
**** ** **
Merbah plumosus Blyth berkurang meski masih sering
terlihat
Menyempitnya lahan rawa karena
alih fungsi menjadi perkebunan,
Burung
Estrildidae **** ** ** berkurang meski masih sering
Pipit
terlihat, namun berkurang sejak
tidak bertanam padi.
Menyempitnya lahan rawa karena
alih fungsi menjadi perkebunan,
Burung
Pandionidae sp **** ** ** sehingga ikan-ikan berkurang
Elang
berkurang meski masih sering
terlihat
Burung Menyempitnya lahan rawa karena
Hantu alih fungsi menjadi perkebunan,
Ninoc scululapa **** ** **
Pungguk berkurang meski masih sering
Coklat terlihat
Menyempitnya lahan rawa karena
Burung
Caprimulgis alih fungsi menjadi perkebunan,
Taktabau/C affinis **** ** **
berkurang meski masih sering
abak
terlihat
Menyempitnya lahan rawa karena
Burung
alih fungsi menjadi perkebunan,
Layang- Hirunda ristica **** ** **
berkurang meski masih sering
Layang
terlihat
Menyempitnya lahan rawa karena
Burung Pycnonotus alih fungsi menjadi perkebunan,
**** ** **
Kutilang aurigaster berkurang meski masih sering
terlihat
Menyempitnya lahan rawa karena
alih fungsi menjadi perkebunan,
Ikan Gabus Channa Striata *** ** **
berkurang meski masih sering
terlihat
Menyempitnya lahan rawa karena
Anabas Testu alih fungsi menjadi perkebunan,
Ikan Betok *** ** **
Dineus berkurang meski masih sering
terlihat
Menyempitnya lahan rawa karena
alih fungsi menjadi perkebunan,
Ikan Sepat Trichogaster *** ** **
berkurang meski masih sering
terlihat
Menyempitnya lahan rawa karena
Ikan alih fungsi menjadi perkebunan,
Belontia hesellti *** ** **
Selincah berkurang meski masih sering
terlihat
Ikan Lele Clarias sp *** ** ** Menyempitnya lahan rawa karena

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 25


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

alih fungsi menjadi perkebunan,


berkurang meski masih sering
terlihat
Menyempitnya lahan rawa karena
Monopterus alih fungsi menjadi perkebunan,
Ikan Belut *** ** **
albus berkurang meski masih sering
terlihat
Menyempitnya lahan rawa karena
Ikan
alih fungsi menjadi perkebunan,
Tempalo / Betta sp *** ** **
berkurang meski masih sering
Cupang.
terlihat
Menyempitnya lahan rawa karena
Cyprinus carpio *** alih fungsi menjadi perkebunan,
Ikan Sapil ** **
berkurang meski masih sering
terlihat
Menyempitnya lahan rawa karena
Ikan Helostoma alih fungsi menjadi perkebunan,
temminckii ** * *
Tebakang berkurang, sudah semakin jarang
ditemui
Menyempitnya lahan rawa karena
Ikan Barbonymus alih fungsi menjadi perkebunan,
** * *
Lampam schwanenfeldii berkurang, sudah semakin jarang
ditemui

Sumber: FGD, Wawancara dan Observasi Pemetaan Partisipatif DPG Siju Maret 2020

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 26


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

3.5 Sistem Pengairan di Lahan Gambut


Desa Siju sebagian besar terdiri dari dataran rendah dengan
ketinggian rata-rata 13 meter di atas permukaan laut, dengan kondisi
tanah berada di wilayah rawa. Sebagian besar wilayah Desa Siju
merupakan dataran rendah dan rawa-rawa merupakan wilayah dataran
rendah yang termasuk dalam satuan morfologi dataran dengan
kemiringan lereng antara 0% - 2% dari permukaan laut. Wilayah ini
berpola pengeringan permukaan (surface drainage pattern) dengan arah
umum dari barat ke utara-timur dan bermuara di Selat Bangka. Sistem
pengairan dilahan gambut Desa Siju yaitu berupa parit, parit mengaliri
pengairan lahan gambut yang dikelola masyarakat Desa Siju sebagai
lahan persawahan. Parit ini dibuat pada tahun 2012 dengan anggaran
pribadi jauh sebelum terpilihnya Kepala Desa Siju yaitu Marwa. Marwa
membuka parit dengan dana pribadinya daerah sonor tempat dimana
lahan gambut yang saat ini kelola oleh masyarakat sebagai lahan
persawahan, parit dibuat dengan panjang 8 km 2 dan lebar 4 meter.
Dibukanya parit oleh Marwa membawa dampak yang sangat besar bagi
masyarakat Desa Siju, lahan dengan luas ± 5000 ha yang dikelola
sebagai lahan persawahan sebagai bukti begitu pentingnya parit bagi
lahan persawahan.

DOKUMENTASI PENGAIRAN DI LAHAN GAMBUT DESA SIJU

Sistem pengairan dilahan


gambut Desa Siju yaitu berupa
parit, parit mengaliri pengairan
lahan gambut yang dikelola
masyarakat Desa Siju sebagai
lahan persawahan. Parit ini
dibuat pada tahun 2012 dengan
anggaran pribadi jauh sebelum
terpilihnya Kepala Desa Siju
yaitu Marwa. Parit dibangun
dengan panjang 8 km2 dan lebar
Gambar 20 Parit Dekat Pemukiman Desa Siju 4 meter. Dibukanya parit oleh
Marwa membawa dampak yang
sangat besar bagi masyarakat Desa Siju, lahan dengan luas ± 5000 ha yang
dikelola sebagai lahan persawahan sebagai bukti begitu pentingnya parit bagi
lahan persawahan.

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 27


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Seluruh petani memanfaatkan


pengairan yang dibuat oleh Kepala
Desa Siju yaitu Marwa. Parit ini ketika
memasuki musim panas mengalami
kekeringan akan tetapi ketika musim
hujan tidak mengalami kebanjiran.
Selain berfungsi untuk pengairan di
sawah, parit ini berfungsi untuk media
ketika terjadinya kebakaran lahan
gambut, hampir setiap tahun lahan
Gambar 21 Parit Dekat Pemukiman Desa Siju tersebut terkabakar oleh api yang
datang dari desa tetangga yaitu Desa
Perigi. Angin datang Desa Perigi membawa api ke lahan gambut di Desa Siju.
Salah satu prinsip dasar pertanian
organik adalah areal sawahnya tidak
digenangi air. Tetapi pada saat yang
bersamaan, air tersedia buat tanaman
padi. Untuk itulah, parit
diperlukan/dibuat.
Parit yang mengelilingi areal sawah.
Sawah yang tidak tergenang,
memberikan ruang bagi makhluk
hidup yang berada di dalamnya untuk
bernafas. Sawah yang tidak Gambar 22 Parit Daerah Sonor Desa
tergenang, membuat pori-pori menjadi lebih Siju lebar. Pori-pori tanah yang lebar,
membuat aerasi udara didalamnya menjadi lebih lancar.
Adanya parit di sekeliling sawah,
juga memberikan kesempatan bagi
katak dan sejenisnya berkembang
biak. Mereka adalah predator yang
bertugas menjaga keseimbangan
ekosistem. Demikian juga, dengan
adanya parit di sekeliling sawah
akan memberikan kesempatan
bagi tanaman air untuk hidup. Jadi,
semakin beragam makhluk hidup
yang ada di areal persawahan
Gambar 23 Parit Mengelilingi Sawah Desa Siju maka ekosistem di tempat tersebut
akan semakin dinamis. Artinya, secara alamiah keseimbangan antara hama
dan predator seimbang. Ekosistem terjaga. Tidak ada ledakan hama tertentu.

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 28


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 29


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Bab IV
Kesehatan dan Pendidikan

4.1 Jumlah Tenaga Kesehatan dan Tenaga Pendidikan

Kondisi Desa Siju dengan jumlah usia produktif yang besar harus
ditunjang dengan kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang baik.
(Lihat kembali Tabel 10. diatas) Namun, di DESA SIJU hanya terdapat 1
PAUD dan 1 SD Negeri, dan belum ada sarana pendidikan yang lebih
tinggi yaitu SMP dan SMA. Untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi, anak-anak harus menempuh perjalanan ke DESA SIJU
dan ke Ibukota kecamatan, Bandar Agung.
Tenaga pendidik di desa ini pun masih terbatas, khususnya untuk
tingkat SD hanya ada tiga guru yang semuanya berstatus pegawai
negeri sipil (PNS), dan lima guru dengan status Honorer/Tenaga Suka
Rela (TKS), seperti diuraikan di Tabel 7.

a. Tenaga Pendidikan
Di Desa Siju hanya ada 1 buah PAUD, 1 buah SD, Seperti
diuraikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 7 Pendidikan di Desa Siju
Jenis Nama Jumlah Murid Pengajar
No Jumlah
pendidikan Sekolah Kelas (Orang) PNS TKS

Permata A 15 -
1 PAUD/TK 1 4
Hati B 15 -
Kelas 1 22
Kelas 2 34
SD Negeri 1 Kelas 3 35
2 SD/MI 1 10 14
Siju Kelas 4 33
Kelas 5 35
Kelas 6 28
Kelas 1 46
SMP Negeri
3 SMP 1 Kelas 2 33 10 6
17
Kelas 3 31

Sumber : Wawancara sekolah oleh pemetaan DPG Siju Maret 2020

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 30


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

b. Tenaga Kesehatan
Saat ini ada 2 orang bidan desa ditempatkan di DESA SIJU,
dibantu oleh 1 orang dukun. Untuk penanganan penyakit akibat
bencana asap, menurut pengakuan kader posyandu, mereka sama
sekali belum dibekali pendidikan/pelatihan untuk peningkatan
keterampilan pertolongan pertama pada korban kebakaran hutan/
lahan. Adapun jumlah tenaga kesehatan yang tersedia di DESA SIJU
adalah sebagai berikut:
Tabel 8 Tenaga Kesehatan Desa Siju

No Tenaga Kesehatan Jumlah

1 Bidan 6

2 Perawat 2

3 Dukun, Beranak/Paraji -

Sumber: Pemetaan Partisipatif DPG Siju Maret 2020

4.2 Kondisi Fasilitas Pendidikan dan Fasilitas Kesehatan

Kondisi sarana dan prasarana pendidikan yang ada di Siju sudah


memadai, hal tersebut dapat dilihat dari Fasilitas sekolah seperti kursi,
meja dan furniture lainnya, proses belajar mengajarkan pun sudah
menggunakan kurikulum K13. Pendidikan yang tersedia di Desa Siju
adalah PAUD Shofa Marwa, SD Negeri 17 dan SMP Negeri 3 Desa Siju
yang berada di Dusun 6, dengan kondisi baik.

Gambar 24 Kondisi PAUD Shofa Marwa di Desa Siju

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 31


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Gedung sekolah SD Negeri 17 Desa


Siju dilengkapi dengan sarana dan
prasarana yang mendukung proses
pembelajaran bagi peserta didik baik
dalam lingkungan sekolah. SD
Negeri 17 Desa Siju tergabung satu
halaman dengan SMP 3 Desa Siju.
Kondisi sarana dan prasarana
pendidikan yang ada di Siju sudah
memadai, hal tersebut dapat dilihat
dari Fasilitas sekolah seperti kursi,
Gambar 25 Gedung SD Negeri 17 Desa Siju meja dan furniture lainnya.
Gedung sekolah SMP Negeri 3
Desa Siju juga sama dengan hal
diatas yaitu dilengkapi dengan
sarana dan prasarana yang
mendukung proses pembelajaran
bagi peserta didik baik dalam
lingkungan sekolah. SD Negeri 3
Desa Siju tergabung satu halaman
dengan SMP 3 Desa Siju. Kondisi
sarana dan prasarana pendidikan
yang ada di Siju sudah memadai,
hal tersebut dapat dilihat dari Gambar 26 Gedung SMP Negeri 3 Desa Siju
fasilitas sekolah seperti kursi, meja
dan furniture lainnya. Selain itu
terdapat runag Laboraturium dan
Runag Perpus.
Berlangsungnya kegiatan proses
pembelajaran secara tatap muka
antara pendidik dan peserta didik
terjadi dalam ruangan yang disebut
ruang kelas. Ruang kelas di SMP
Negeri 3 Desa Siju berjumlah 3
ruangan.
Gambar 27 Fasilitas Ruangan di SMP Negeri 3
Desa Siju

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 32


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Kondisi halaman sekolah di SD


Negeri 1 dan SMP Negeri 17 Desa
Siju. Halaman ini mempunyai ukuran
Lebar 12 m2 x Panjang 17 m2 .
Halaman ini dijadikan tempat
upacara disetiap hari senin oleh SD
Negeri 1 dan SMP Negeri 17. Secara
bergantian SD Negeri 1 dan SMP
Negeri 17 menjadi pantia upaca
serta secara bergantian pula guru
SD Negeri 1 dan SMP Negeri 17
menjadi pembina upacara. Gambar 28 Fasilitas Ruangan di SMP Negeri 3
Desa Siju

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 33


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

4.3 Angka Partisipasi Pendidikan

Perhitungan angka partisipasi pendidikan di Desa


Sijumenggunakan rumusan Angka Partisipasi Kasar. Angka Partisipasi
Kasar (APK) adalah rasio jumlah siswa, berapapun usianya, yang
sedang sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk
kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu. Misal,
APK SD sama dengan jumlah siswa yang duduk di bangku SD dibagi
dengan jumlah penduduk kelompok usia 7 sampai 12 tahun.
APK menunjukkan tingkat partisipasi penduduk secara umum di
suatu tingkat pendidikan. APK merupakan indikator yang paling
sederhana untuk mengukur daya serap penduduk usia sekolah di
masing-masing jenjang pendidikan. Untuk meningkatkan angka
partisipasi kasar yang belum mencapai target dapat dilakukan, misalnya
dengan menambah fasilitas pendidikan, kemampuan pendidik serta
peningkatan anggaran pendidikan yang berasal dari daerah maupun
pusat.
APK didapat dengan membagi jumlah penduduk yang sedang
bersekolah (atau jumlah siswa), tanpa memperhitungkan umur, pada
jenjang pendidikan tertentu dengan jumlah penduduk kelompok usia
yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tersebut. Hasil perhitungan
APK ini digunakan untuk mengetahui banyaknya anak yang bersekolah
di suatu jenjang pendidikan tertentu pada wilayah tertentu. Semakin
tinggi APK berarti semakin banyak anak usia sekolah yang bersekolah di
suatu jenjang pendidikan pada suatu wilayah. Nilai APK bisa lebih besar
dari 100 % karena terdapat murid yang berusia di luar usia resmi
sekolah, terletak di daerah kota, atau terletak pada daerah perbatasan.
Angka Partisipasi Sekolah (APS) merupakan ukuran daya serap
lembaga pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. APS juga
dipergunakan sebagai indikator dasar digunakan untuk melihat akses
penduduk pada fasilitas pendidikan yang tersedia.

Tabel 9 Angka Partisipasi Sekolah Desa Siju

Tidak
Range Jenjang Masih
No Sekolah Jumlah APS
Usia Pendidikan Bersekolah
Lagi
1 7-12 Th SD 243 10 253 96.05%
2 13-15 th SMP 100 7 107 93.46%
3 16-18 Th SMA 90 5 95 94.74%
Sumber: Profil Desa Siju Tahun 2020
Nilai APK SD Desa Siju adalah 96,05%, artinya terdapat 3,95%
penduduk usia 13-15 tahun yang tidak bersekolah di Desa Siju.
Penduduk usia sekolah dalam rentang 3,95% penduduk yang memang

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 34


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

tidak bersekolah dengan berbagai alasan dan kendala yang dihadapi.


Maka diperlukan elaborasi lebih mendalam mengenai adanya penduduk
usia sekolah dasar yang tidak tercatat masuk dalam kegiatan belajar
mengajar wajib.
Nilai APK SMP Desa Siju adalah 93,46%, artinya terdapat 6,54%
penduduk usia 13-15 tahun yang tidak bersekolah di Desa Siju.
Penduduk usia sekolah dalam rentang 6,54% yang sedang bersekolah
di luar desa. Ataupun pada nilai 6,54% penduduk usia sekolah
menengah yang tidak bersekolah ini adalah penduduk yang memang
tidak bersekolah dengan berbagai alasan dan kendala yang dihadapi.
Maka diperlukan elaborasi lebih mendalam mengenai adanya penduduk
usia sekolah menengah yang tidak tercatat masuk dalam kegiatan
belajar mengajar wajib (Profil Desa, 2019).
Nilai APK SMA Desa Siju adalah 84,74%, yang artinya ada sekitar
5,26% penduduk usia 16-18 tahun yang tidak mengenyam pendidikan
menengah atas. Sekolah menengah atas belum tersedia di Desa Siju,
sehingga penduduk usia sekolah menengah atas mengenyam
pendidikan di luar desa yaitu Kota Palembang, berdasarkan data yang
ada dan perhitungan yang dilakukan artinya, masih cukup besar
penduduk yang bersekolah yang terdapat di Desa Siju (Profil Desa,
2019).

5.4 Jumlah Korban Bencana Kebakaran dan Asap Tahun 2015

Data resmi mengenai jumlah korban bencana kebakaran hutan dan


asap tahun 2015 di tingkatan pemerintah daerah maupun desa tidak
dapat diketahui. Secara umum kondisi kebakaran hutan dan lahan
gambut yang terjadi di Kecamatan Rambutan dan desa-desa di wilayah
administrasinya. Hasil penggalian informasi dari penduduk tentang
kondisi pada saat terjadi kebakaran lahan gambut tahun 2015,
disebutkan tidak terdapat korban jiwa dari penduduk akibat bencana ini.
Menurut Bidan Galina, AM. KEB, meski bencana kebakaran cukup besar
sempat terjadi di Desa Siju, namun tidak sampai ada korban jiwa, tetapi
ada warga yang mengalami sakit seperti batuk, pilek dan saluran
pernafasan dan dapat ditanggulangi dengan memberikan obat-obatan
yang ada di Puskesdes.

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 35


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Bab V
Kependudukan, Kesejarahan dan Kebudayaan

5.1 Data Umum Penduduk

a. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk yang besar biasa menjadi modal dasar


pembangunan sekaligus bisa menjadi beban pembangunan. Jumlah
penduduk di Siju pada tahun 2019 terdiri dari 650 KK berjumlah 2.114
jiwa. Agar dapat menjadi dasar pembangunan maka jumlah penduduk
yang besar harus disertai kualitas SDM yang baik. Penanganan
kependudukan sangat penting sehingga potensi yang dimiliki mampu
menjadi pendorong dalam pembangunan, khususnya pembangunan
Desa Siju berkaitan dengan kependudukan, aspek yang penting antara
lain perkembangan jumlah penduduk, kepadatan dan persebaran serta
strukturnya. Adapun populasi Desa Siju adalah sebagai berikut:

Tabel 10 Jumlah Penduduk DESA SIJU tahun 2017-2019

Jumlah
Tahun Laki-laki Perempuan KK Jiwa
2017 1062 1023 645 2085
2018 1070 1030 650 2100
2019 1074 1040 650 2114

Sumber : Data Kependudukan Kepala Desa Siju, Maret 2020

Secara kependudukan jumlah laki-laki masih menjadi mayoritas


dibandingkan dengan perempuan. Hal ini mengindikasikan kelahiran
bayi laki-laki memiliki jumlah yang lebih banyak dari jumlah kelahiran
bayi perempuan. Secara kependudukan jumlah perempuan di Desa Siju
mempunyai potensi apabila dapat diberdayagunakan dengan baik.

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 36


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Grafik 1. Perbandingan Populasi Laki-laki dan Perempuan Tahun 2020 Desa Siju

Laki-Laki
49% 51%
Perempuan

Sumber : Olah Data Kependudukan Kepala Desa Siju, Maret 2020

Selain melihat komposisi jenis kelaminnya, komposisi lain adalah


usianya, untuk mendapatkan gambaran bagaimana situasi
kependudukan sehingga mempermudah untuk menentukan
perencanaan kebijakan ke depan. Jumlah penduduk produktif di Desa
Siju paling mendominasi mencapai 67,50%, jumlah penduduk produtif
lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk non produktif
sebagaimana dijelaskan pada tabel 10 di bawah ini:

Tabel 11 Penduduk Menurut Usia

No Rentang Usia Jumlah Persentase Kriteria Persentase


(Jiwa) (%) (%)
1 Usia 0-4 thn 172 8.14%
Belum
2 Usia 5-9 thn 205 9.70% 27.67%
Produktif
3 Usia 10-14 thn 208 9.84%
4 Usia 15-19 thn 162 7.66%
5 Usia 20-24 thn 213 10.08%
6 Usia 25-29 thn 205 9.70%
7 Usia 30-34 thn 197 9.32%
8 Usia 35-39 thn 184 8.70% Produktif 67.50%
9 Usia 40-44 thn 156 7.38%
10 Usia 45-49 thn 115 5.44%
11 Usia 50-54 thn 104 4.92%
12 Usia 55-59 thn 91 4.30%
13 Usia 60-64 thn 42 1.99%
14 Usia 65-69 thn 29 1.37% Tidak
4.82%
15 Usia 70-74 thn 10 0.47% Produktif
16 Usia 75 thn ke atas 21 0.99%
Total 2114 100% 100%

Sumber: Pengolahan Data Kependudukan Desa Siju dalam Pemetaan Partisipatif


DPG Siju, 2020.

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 37


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Kelompok usia produktif perlu memiliki kompetensi yang memadai


sesuai dengan yang dibutuhkan, sehingga menjadi potensi sumber
daya manusia yang sangat berarti bagi pembangunan bangsa dan
negara. Terlebih komposisi penduduk usia produktif dewasa malah jauh
lebih besar yang jika tak terkelola dengan baik maka justru akan
menjadi beban yang luar biasa berat bagi masyarakat di masa
mendatang.

b. Laju Pertumbuhan Penduduk

Karena Desa Siju tidak memiliki data dasar untuk mengukur laju
pertumbuhan penduduk, namun untuk melihat pertumbuhan penduduk,
dibutuhkan data sebelumnya sebagai data pembanding dalam kegiatan
pemetaan ini dilakukan dengan mengambil data dari Kecamatan
Rambutan 2016, 2017, 2018 dalam angka dari BPS dan untuk data
penduduk 2018 dilakukan dengan penghitungan manual. Diperoleh
angka sebagai berikut:

Tabel 12 Data Laju Pertumbuhan Perduduk desa siju 2017-2019


No Tahun Jumlah Laju Pertembuhan

1 2017 2085 0.78%


2 2018 2100 0.72%
3 2019 2114 0.67%
Sumber: Pengolahan Data Kependudukan Desa Siju
dalam Pemetaan Partisipatif DPG Siju, 2020.

c. Tingkat Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk aritmatik adalah jumlah penduduk rata-rata


yang menempati wilayah per kilometer persegi. kepadatan penduduk
aritmatik juga dikenal dengan istilah kepadatan penduduk secara umum.
Kepadatan penduduk aritmatik merupakan perbandingan antara jumlah
penduduk total - tanpa memandang mata pencaharian - dengan luas
wilayah, baik wilayah lahan pertanian ataupun tidak. Klasifikasi tingkat
kepadatan penduduk menurut UU Nomor 56 Tahun 1960 tentang
Penetapan Luas Lahan Pertanian.

Tabel 13 Data Tingkat Kepadatan Perduduk desa siju 2017-2019


Jumlah Penduduk Luas Wilayah Tingkat Kepadatan
No Tahun 2 2
(Jiwa) (Km ) Penduduk (Jiwa/Km )

1 2017 2085 61,67 35

2 2018 2100 61,67 35

3 2019 2114 61,67 35

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 38


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Tabel 14 Klasifikasi Kepadatan Penduduk

Kepadatan
2 Tingkat Kepadatan
Penduduk (Jiwa/KM )
0-50 Tidak Padat
21-250 Kurang Padat
251-400 Cukup Padat
>400 Sangat Padat

Sumber: UU Nomor 56 Tahun 1960.

Tabel 15 Kepadatan Penduduk Desa Siju, 2019

Jumlah
Luas (km2) Jiwa/ km2
Penduduk
61,67 2114 35

Sumber : diolah dari data kependudukan per Dusun,


2020

Secara aritmatik tingkat kepadatan penduduk di Desa Siju, untuk


tahun 2019, dengan luas wilayah 61,67 km2 dengan jumlah penduduk
Siju sebesar 2114 jiwa, maka tingkat kepadatannya adalah 35
jiwa/km2, dan dikatagorikan kurang padat. Perhitungan ini didasarkan
pada angka yang diperoleh dari hasil pemetaan partisipatif Desa Siju,
baik luasan wilayah maupun jumlah penduduk.

5.2 Sejarah Desa


Sejarah desa siju semakin hari semakin luas penduduknya ketika
itu pemerintahorde baru memisahkan Desa Siju. Pemekaran Desa
Kebon Sahang yaitu dari desa siju, karena masyarakat sangat penting
peranannya di dalam membangun, yang pada saat ini secara
administrasi 32 desa termasuk kecamatan rambutan semenjak
pemerintahan orde baru.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa orang sesepuh
desa bahwa marga siju dipimpin oleh seorang pimpinan yang dikenal
dengan sebutan Singa. Seorang Singa dipilih dengan cara tertentu serta
mendapat persetujuan mayoritas dari marga siju untuk memimpin marga
selama waktu tertentu yang telah disepakati. Proses demokrasi telah
hidup dan berjalan didalam kehidupan marga siju dari dahulu dan
berkembang pada masa berikutnya. Seiring dengan perkembangan
zaman, sebutan singa berubah menjadi depati, selanjutnya menjadi
pesirah. Sebutan tersebut tidak merubah eksistensi dari sebutan semula,
yakni tetap menjadi pemimpin wilayah marga siju. Pemimpim marga
adalah orang yang mempunyai karisma pemimpin yang kuat sehingga
menjadi panutan dan teladan bagi masyarakatnya. Adapun pemimpin
marga siju yang berasal dari putra terbaik sebagai berikut:

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 39


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Tabel 16 pemimpin marga siju

No Nama Pemimpin Nama Jabatan


1 Kedah Singa
2 Gati Singa
3 Larang Singa
4 Tar Depati
5 Menahat Depati
6 Barudin Depati
7 Nyonyong Depati
8 Tamin Depati
9 Tamen Depati
10 Tangtik Depati
11 Pesirah H. Solih Anang Pesirah
12 Cinte Kerio
13 Mat Karim Kerio
14 Sat Piri Kerio
Sumber : FGD 1 DPG Siju, 07 Maret 2020

Pemimpin marga yang biasanya merangkap jabatan sekaligus


menjadi pemimpin desa siju. Adapun untuk memperlancar tugasnya
dengan mengangkat beberapa punggawa atau pada saat ini setingkat
dengan sebutan kepala dusun untuk mengurus secara administrasi dan
hukum dari segala permasalahan dan kegiatan kemasyarakatan di
lingkungannya. Sebutan pemimpin di siju sejak masa penjajahan sampai
orde lama lebih dikenal dengan Kriyo. Ia dipilih dengan cara tertentu oleh
masayarakat untuk memimpin Desa dalam jangja waktu tertentu.
Setelah masa orde baru, sebutan kriyo berubah menjadi Kepdala Desa
yang disingkat dengan Kades, sebagai penyeragaman oleh pemerintah
orde baru untuk kepentingan politis. Kita tahu bahwa pada masa orde
baru kepentingan stabilitas keamanan dan pertahan nasional sangat
mendominasi dalam kebijakan politiknya, sehingga hal-hal yang bebeda
harus ditiadakan, tapi harus diseragamkan.

5.3 Etnis, Bahasa dan Agama

Desa siju adalah asli suku melayu, terbukti dengan bahasa melayu,
dalam berpakaian dan kehidupan social budayanya. Adat istiadat yang
hidup di masyarakat memang sama dengan adat istiadat melayu,
misalnya tata cara upacara perkawinan, tata cara kelahiran dan tata cara
pengurusan kematian anggota keluarga dan seluruh penduduk Desa Siju
adalah Muslim.

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 40


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

5.4 Budaya dan Pengetahuan Lokal dalam Pengelolaan Desa dan


Ekosistem Gambut

Pemanfatan lahan gambut selama ini sebagai lahan untuk


menanam padi rawa telah dijalani secara turun temurun. Masyarakat di
Desa Siju menggunakan sistem tanam benih langsung dalam menanam
padi di ladang persawahan. Sistem Tanam benih langsung ini bertujuan
untuk meningkatkan efisiensi produksi, terutama efisiensi dalam
penggunaan tenaga kerja tanam. Selain itu ada hal unik yang
dilakukanan masyarakat Desa Siju di ladang persawahannya yaitu alat
transportasi pengangkut padi, dimana mereka biasa menyebebutnya
Ponton. Ponton adalah alat transportasi yang digunakan oleh
masyarakat Desa Siju dalam mengangkut padi ke jalur darat. Ponton
terbuat dari terpal yang kedua ujung terpal tersebut diikat serta diisi
dengan jerami padi secara merata, sehingga Ponton dapat memuat padi
sebanyak 50 karung dengan ukuran 50 kg/karungnya dengan dibantu
bambu untuk mednorong laju Ponton diatas air. Ponton digunakan
karena tidak adanya transportasi lain yang bisa digunakan oleh
masyarakat Desa Siju dalam mengangkut padi. Kedalaman anak sungai
yang dangkal masyarakat menggunakan Ponton sebagai alat
trabsportasi pengangkut padi.

Gambar 29 Ponton Alat Transportasi Pengangkut Padi

Sumber: Dokumentasi Tim Pemetaan Partisipatif DPG Siju, Maret 2020

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 41


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Bab VI
Pemerintahan

6.1 Pembentukan Pemerintahan

Berdasarkan catatan sejarah yang dimiliki oleh pemerintah desa,


pemerintahan Desa Anjir dimulai pada tahun 1938. Hal ini dikarenakan
pada tahun inilah tercatat dimulainya pemerintahan Singa Kedah
sebagai pemimpin Marga Siju. Setelah Desa Siju menjadi Desa definitif
telah terjadi beberapa kali pergantian pejabatan Kepala Desa alias
kerio. Pergantiannya disebabkan berakhirnya masa jabatan. Tabel 17
memperlihat proses pergantiannya yang diganti setiap lima tahun sekali.

Tabel 17 Nama-Nama Kepala Desa Siju


No Nama Pemimpin Nama Jabatan
1 Aris Kepala Desa
2 Agus Kepala Desa
3 Aliansyah Kepala Desa
4 Sawiran Kepala Desa
5 Marwa Kepala Desa
Sumber : FGD 1 DPG Siju, 07 Maret 2020

6.2 Kepemimpinan Tradisional

Di Sumatera Selatan, sejak masa pemerintahan Sido Ing Kenayan


(1639-1650) terbentuk sistem pemerintahan marga dengan membentuk
UU Simbur Cahaya sebagai dasar hukum yang mengatur pemerintahan
marga. Selanjutnya di tahun 1854, Undang-undang Simbur Cahaya
tersebut dibuat dalam circulaire No. 326 tanggal 27 Juli 1873 yang
menetapkan nama-nama jabatan dalam marga dan tata cara pemilihan
serta syarat-syaratnya, nama jabatan Pesirah sebagai kepala marga,
Pembarap bagi kepala dusun yang berdomisili sekaligus pemegang
jabatan wakil pasirah jika berhalangan, sedangkan kepada dusun
disebut kerio.
Marga siju dipimpin oleh seorang pimpinan yang dikenal dengan
sebutan Singa. Seorang Singa dipilih dengan cara tertentu serta
mendapat persetujuan mayoritas dari marga siju untuk memimpin marga

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 42


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

selama waktu tertentu yang telah disepakati. Proses demokrasi telah


hidup dan berjalan didalam kehidupan marga siju dari dahulu dan
berkembang pada masa berikutnya. Seiring dengan perkembangan
zaman, sebutan singa berubah menjadi depati, selanjutnya menjadi
pesirah. Sebutan tersebut tidak merubah eksistensi dari sebutan semula,
yakni tetap menjadi pemimpin wilayah marga siju. Pemimpim marga
adalah orang yang mempunyai karisma pemimpin yang kuat sehingga
menjadi panutan dan teladan bagi masyarakatnya.
Pemimpin marga yang biasanya merangkap jabatan sekligus
menjadi pemimpin desa siju. Adapun untuk memprlancar tugasnya
dengan mengangkat beberapa punggawa atau pada saat ini setingkat
dengan sebutan kepala dusun untuk mengurus secara administrasi dan
hokum dari segala permasalahan dan kegiatan kemasyarakatan di
lingkungannya. Sebutan pemimpin di siju sejak masa penjajahan sampai
orde lama lebih dikenal dengan Kriyo. Ia dipilih dengan cara tertentu oleh
masayarakat untuk memimpin Desa dalam jangka waktu tertentu.
Setelah masa orde baru, sebutan kriyo berubah menjadi Kepdala Desa
yang disingkat dengan Kades, sebagai penyeragaman oleh pemerintah
orde baru untuk kepentingan politis. Kita tahu bahwa pada masa orde
baru kepentingan stabilitas keamanan dan pertahan nasional sangat
mendominasi dalam kebijakan politiknya, sehingga hal-hal yang bebeda
harus ditiadakan, tapi harus diseragamkan.

6.3 Aktor Berpengaruh, Organisasi Sosial dan Kemasyarakatan

Aktor yang berpengaruh pada Desa Siju di bidang politik adalah


Pemerintahan Desa (Kepala Desa). Pemerintah desa turut menentukan
arah pembangunan di desa karena biasanya keputusan ditentukan oleh
Pemdes melalui musyawarah mufakat. Untuk menjadi seorang kepala
desa biasanya harus memiliki pengaruh yang kuat di masyarakat baik
secara sosial maupun ekonomi. Aktor yang berpengaruh di bidang
sosial, berdasarkan hasil pengamatan di lapangan masyarakat selalu
menghormati tokoh adat dan tokoh agama. Selain para tokoh adat, tokoh
agama dan Pemdes.

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 43


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Gambar 30 Diagram Venn

Buruh PKK
Tani

Lembaga
Petani Adat
LPM Karet

PemDes
Masyarakat
Pengepul/ Desa Siju
Tengkulak
Bidan
Desa
Petani
Sawah

Karang
Buruh Lembaga
Taruna BPD
Tani Agama Mesjid

Sumber: FGD 1 pemetaan partisipatif Desa Siju, Maret 2020

Pemerintahan Desa Siju saat ini memiliki struktural dengan jumlah


aparat desa sebanyak 8 orang yang terdiri Sekretaris Desa, Kaur Umum,
Kaur Pemerintahan, Kaur Pembangunan, dan tiga orang Kepala Dusun.
Pada posisi di tingkat Rukun Tetangga terbagi dari RT 01 sampai
dengan RT 12 (Lihat Gambar) .

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 44


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

STRUKTUR ORGANISASI DESA SIJU

Kepala Desa BPD


Marwa Mayin

Sekretaris Desa
Gusti Randa

Bendahara Desa
Mery

Kasi Kemasyarakatan Kasi Pemerintahan Kasi Pembangunan


Tri Sutrisno Aliansyah Musa

K. Dusun 1 K. Dusun 2 K. Dusun 3 K. Dusun 4 K. Dusun 5 K. Dusun 6


Helmi Edy
DesaSaputra Dedi
Siju, Kec. Rambutan, Sultan
Kab. Banyuasin, M Nur
Provinsi Ishak
Sumatera Selatan | 1 Darman
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

1. Perangkat Desa

Pemerintah Desa merupakan lembaga perpanjangan pemerintah


pusat yang memiliki peran strategi untuk mengatur masyarakat yang
ada di perdesaan demi mewujudkan pembangunan pemerintah.
Berdasarkan perannya tersebut, maka diterbitkanlah peraturan-
peraturan atau undang-undang yang berkaitan dengan pemerintahan
desa yang mengatur pemerintahan Desa, sehingga roda
pemerintahan berjalan dengan optimal. Pemerintah Desa terdiri dari
Kepala Desa dan Perangkat Desa, yang meliputi Sekretaris Desa dan
lainnya. Struktur organisasi di Desa Siju dijelaskan dalam gambar
13.

Berdasarkan struktur organisasi pemerintahan Desa Siju dipimpin


oleh seorang Kepala Desa. Dalam menjalankan tugasnya, Kepala
Desa dibantu oleh Sekretaris Desa dan 3 orang Kepala Seksi (Kasi)
yaitu Kasi Kemasyarakatan, Kasi Pemerintahan dan Kasi
Pembangunan. Kepala Desa juga dibantu oleh 2 Kepala Dusun yang
bertugas di masing-masing dusun.

Adapun tugas mereka masing-masing adalah:

a. Kepala Desa

Sebagai pemimpin tertinggi pemerintahan Desa, Kades bertugas


untuk: Menyelenggarakan pemerintahan desa berdasarkan
kebijakan yang ditetapkan bersama BPD, Mengajukan rancangan
peraturan Desa, Menetapkan peraturan-peraturan yang telah
mendapatkan persetujuan bersama BPD, Menyusun dan
mengajukan rancangan peraturan desa mengnenai APB Desa
untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD, Membina kehidupan
masyarakat Desa, Membina ekonomi desa, Mengordinasikan
pembangunan desa secara partisipatif, Mewakili desanya di dalam
dan luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk
mewakilinya sesuai dengan paeraturan perundang-undangan; dan,
Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

b. Sekretaris Desa

Tugas Pokoknya adalah membantu Kepala Desa dalam


mempersiapkan dan melaksanakan pengelolaan administrasi
Desa, mempersiapkan bahan penyusunan laporan
penyelenggaraan Pemerintah Desa. Sekretaris desa berfungsi
untuk menyelenggara kegiatan administrasi dan mempersiapkan
bahan untuk kelancaran tugas Kepala Desa, melaksanakan tugas

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 46


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

kepala desa dalam hal kepala desa berhalangan, melaksanakan


tugas kepala desa apabila kepala desa diberhentikan sementara,
menyiapkan bantuan penyusunan Peraturan Desa, menyiapkan
bahan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
mengkoordinasikan Penyelenggaraan tugas-tugas urusan; dan
melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.

c. Kepala Seksi Kemasyarakatan

Memiliki tugas pokok sebagai pembantu Sekretaris Desa dalam


melaksanakan penyusunan data dan bahan materi lingkup
kemasyarakatan, pelaksanaan urusan kemasyarakatan meliputi
pelayanan data dan informasi Desa, Kesejahteraan Sosial,
pelaksanaan administrasi lainnya (buku data pengurus dan
anggota lembaga kemasyarakatan, fasilitasi pemberdayaan
masyarakat dalam upaya kesehatan), pelaksanaan fasilitasi dan
pengoordinasian kegiatan kemasyarakatan Desa dengan
Kecamatan dan Instansi terkait, pelaporan pelaksanaan lingkup
kemasyarakatan.

d. Kasi Pemerintahan

Menjalankan tugas pokok untuk membantu Kepala Desa dalam


melaksanakan rencana pelaksanaan kegiatan yang menjadi
tanggung jawabnya, Melaksanakan kegiatan dan/atau bersama
Lembaga Kemasyarakatan Desa yang telah ditetapkan di dalam
APBDesa, Melakukan tindakan pengeluaran yang menyebabkan
atas beban anggaran belanja kegiatan,Mengendalikan
pelaksanaan kegiatan, Melaporkan perkembangan pelaksanaan
kegiatan kepada Kepala Desa dan Menyiapkan dokumen
anggaran atas beban pengeluaran pelaksanaan kegiatan.

e. Kasi Pembangunan

Membantu Kepala Desa dalam melaksanakan penyiapan bahan


perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, dan pengendalian
kegiatan di bidang pembangunan, perekonomian, dan
pemberdayaan masyarakat. Menyusun rencana program dan
kegiatan Seksi Pembangunan Masyarakat Desa sebagai pedoman
pelaksanaan tugas, Melaksanakan fasilitasi dan koordinasi
penyelenggaraan pembangunan di wilayah kerjanya,
Mengoordinasikan pelaksanaan pembangunan swadaya
masyarakat, Melaksanakan pembinaan dan pengembangan usaha
perkonomian di wilayah kerjanya, Melaksanakan kegiatan di
bidang pemberian rekomendasi dan perijinan tertentu sesuai

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 47


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

dengan kewenangannya, Menyelenggarakan koordinasi dengan


instansi atau unit kerja terkait, Memantau, mengawasi dan
mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk
mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan,
Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan hasil pelaksanaan
kegiatan Seksi Pembangunan, Melaksanakan tugas lain sesuai
dengan kewenangan dan bidang tugas yang diberikan oleh Kepala
Desa, Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada
Kepala Desa.

f. Kepala Dusun (Kadus)

Memiliki tugas pokok membantu pelaksanaan tugas kepala desa


dalam wilayah kerjanya, melakukan pembinaan dalam rangka
meningkatkan swadaya dan gotong royong masyarakat,
melakukan kegiatan penerangan tentang program pemerintah
kepada masyarakat, membantu kepala desa dalam pembinaan
dan mengkoordinasikan, kegiatan RW (Rukun Wilayah) dan RT
(Rukun Tetangga) diwilayah kerjanya, melaksanakan tugas lain
yang diberikan oleh kepala desa. Sementara Fungsinya adalah
melakukan koordinasi terhadap jalannya pemerintah desa,
pelaksanaan pembangunan dan pembinaan masyarakat diwilayah
dusun, melakukan tugas dibidang pembangunan dan pembinaan
kemasyarakatan yang menjadi tanggung jawabnya, melakukan
usaha dalam rangka meningkatkan partisipasi dan swadaya
gotong royong masyarakat dan melakukan pembinaan
perekonomian, melakukan kegiatan dalam rangka pembinaan dan
pemeliharaan ketrentaman dan ketertiban masyarakat, melakukan
fungsi-fungsi lain yang dilimpahkan oleh kepala desa.

2. Badan Permusyawaratan Desa

Selain lembaga pemerintahan desa, juga ada Badan


Permusyawaratan Desa (BPD), yang tugas dan fungsinya saling
melengkapi untuk tata kelola pemerintahan di desa.

BPD mempunyai fungsi menetapkan peraturan desa bersama


kepala desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat.
Tugas Pokoknya adalah membahas rancangan peraturan desa
bersama kepala desa, melaksanakan pengawasan terhadap
pelaksanaan peraturan desa dan peraturan kepala desa,
mengusulkan, pengangkatan dan pemberhentian kepala desa,
m embentuk panitia pemilihan kepala desa, menggali, menampung,
menghimpun, merumuskan dan menyalurkan aspirasi
masyarakat, serta menyusun tata tertib BPD.

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 48


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

6.4 Mekanisme Penyelesaian Sengketa

Sistem kepemilikan lahan pertanian secara tradisi lokal


menyebutkan bahwa lahan hutan yang kemudian dibuka dengan
menebang pohon lalu ditanami berbagai tanaman ladang, maka orang
atau masyarakat yang membuka hutan itulah sebagai pemilik lahan.
Kepemilikan lahan ini tidak didaftarkan secara legal sacara hukum
positif negara sehingga belum pernah ada konflik selama ini. Jika pun
ada sengketa batas lahan upaya penyelesaian sengketa terutama antar
warga desa diupayakan dengan cara musyawarah mufakat ataupun
mediasi sampai didapatnya kesepakatan.
Dalam penyelesaian konflik mekanisme yang dilakukan oleh
pemerintahan Desa Siju ada beberapa tahapan yaitu kekeluargaan,
yakni pihak-pihak yang berkonflik akan bermusyawarah di tingkat
keluarga untuk menyelesaikan perspalan yang mereka hadapi bersama,
jika tidak selesai maka mereke meminta bantuan pihak ketiga untuk
memediasi persoalan mereka di tingkat RT/lingkungan, namun jika
persoalan ini belum dapat diselesaikan juga maka mereka akan meminta
bantuan perangkat Desa untuk mencari resolusi persoalan mereka.

6.5 Mekanisme Forum Pengambilan Keputusan Desa

Pemerintahan Desa Siju menerapkan sistem partisipatif,


musyawarah, dan mufakat dalam pengambilan keputusan dengan
keikutsertaan dan keterlibatan masyarakat secara aktif dalam proses
perencanaan pembangunan. Seperti yang telah dilakukan sebelumnya
pada awal tahun 2019 Kepala Desa menyelenggarakan musyawarah
Desa perencanaan pembangunan Desa / penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) selama 6 tahun
dan mengikutsertakan seluruh perwakilan masyarakat terdiri dari wakil
perempuan, Kelompok Tani, Wakil pemuda, Tokoh masyarakat, Tokoh
agama, BPD, Perangkat Desa dan wakil Rumah Tangga Miskin (RTM).
Setiap perwakilan masyarakat berhak mengusulkan kegiatan
pembagunan dan setelah usulan didapat selanjudnya usulan tersebut
akan dibahas bersama-sama seluruh perwakilan masyarakat untuk
diprioritaskan berdasarkan skala prioritas kegiatan atau kegiatan yang
sangat mendesak untuk dilaksanakan menjadi prioritas utama.

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 49


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Bab VII
Perekonomian Desa

7.1 Pendapatan dan Belanja Desa

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa) Desa Siju untuk
tahun anggaran 2019 sebesar Rp1.208.199.950 bersumber dari APBN dan
APBD Kabupaten OKI. Pemasukannya hanya mengandalkan bantuan dari
Pemerintah, baik Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Pemerintah
Kabupaten OKI.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa) Desa Siju
tahun 2018, dialokasikan untuk beberapa bidang kegiatan diantaranya
Bidang Pemerintahan Desa, Pelaksanaan Pembangunan, Pembinaan
Kemasyarakatan, Pemberdayaan Masyarakat, dan Pembiayaaan dengan
rincian sebagai berikut:

Tabel 18 Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Siju 2019


Uraian Anggaran Keterangan
Pendapatan
Jasa Sewa Tenda Dan
Pendapatan asli Desa 2.000.000
Kursi
Pendapatan Transfer 1.239.929.182 ADD dan DD
Pendapatan dari
Pendapatan Lain2 243.252.000
perusahaan
Rata-Rata Pendapatan
Jumlah Pendapatan 1.485.181.182 Keseluruhan Desa Dalam
Satu Tahun
Belanja
Belanja Pegawai 444.279.182 ADD
Belanja Pembangunan Desa 795.650.000 DD
Rata-Rata Pendapatan
Jumlah Belanja 1.485.181.182 Keseluruhan Desa Dalam
Satu Tahun

Sumber: Pemdes Desa Siju.

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 50


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

7.2 Aset Desa

Kekayaan Desa Siju yaitu barang milik Desa yang berasal dari
kekayaan asli Desa, dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa atau diperoleh hak lainnya yang sah.
Berikut beberapa Aset Desa Siju yaitu:
Tabel 19 Aset Desa Siju

Aset Desa Benda Tidak Jumlah Kondisi


Bergerak
MCK 10 Baik
Lemari Arsip 1 Baik
Komputer/Laptop 5 Baik
Kendaraan Dinas/Motor 1 Baik
Masjid 1 Baik
Kantor Desa 1 Baik
Balai Desa 1 Baik
Polindes 1 Baik
Sumber : FGD 1 DPG Siju, 07 Maret 2020
7.3 Tingkat Pendapatan Warga

Penduduk Desa Siju mayoritas bermata pencarian pada bidang


pertanian dan perkebunan. Kendala terbesar yang dihadapi oleh mereka
adalah minimnya ilmu pengetahuan di bidang pertanian dan perkebunan
karet. Pengetahuan mereka dalam mengolah tanah mereka berdasarkan
pengalaman semata. Berikut daftar Mata Pencarian Penduduk Desa
Siju:

Tabel 20 Mata Pencarian dan Penghasilan Penduduk Desa Siju

No Rumah Tangga Mata Mata Pencaharian Rata-Rata


Pencaharian Tambahan Pendapatan
Pokok Perbulan
1 Rumah tangga A Petani (Karet) Petani (Sawah) Rp 3.000.000
2 Rumah tangga B Petani (Sawah) Buruh Tani Rp 1.500.000
3 Rumah tangga C Pedagang Petani (Sawah) Rp 2.000.000
4 Rumah tangga D Tukang Kayu Buruh Tani Rp 1.300.000
5 Rumah tangga E Guru Honorer Petani (Sawah) Rp 1.600.000
6 Rumah tangga F Buruh Tani Buruh Tani Rp 900.000
(Sawah) (KARET)
Sumber : FGD 1 DPG Siju, 07 Maret 2020

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 51


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Tingkat pendapatan penduduk desa sangat tergantung dari


pekerjaan pokok yang dimiliki. Secara umum penduduk dengan
pekerjaan pokok yang mendapatkan pendapatan bulan secara tetap dan
terjamin memiliki kesempatan melakukan kegiatan usaha lain.
Sementara penduduk dengan pekerjaan pokok yang tidak pasti secara
pendapatan bulanan umumnya memiliki permasalahan permodalan
untuk mengembangkan jenis usaha baru. Hal ini nampak pada kegiatan
ekonomi yang berlangsung, penduduk dengan tingkat kemampuan
modal yang lebih besar akan dengan mudah mendapatkan atau memiliki
pekerjaan sekunder yang tentu saja mempengaruhi pendapatan bulanan
rumah tangga masing-masing.
Sebagai masyarakat yang mayoritas petani, masyarakat di Desa
Siju melibatkan baik laki-laki dan perempuan dalam menjalankan
pekerjaan mereka. Menurut hasil diskusi kampung yang dilaksanakan
pada tanggal 07 Maret 2019, penduduk Desa Siju menyatakan bahwa
baik laki-laki maupun perempuan turut ambil bagian dalam pembagian
kerja di sektor domestik (dalam rumah tangga), meski pada umumnya
dilakukan oleh perempuan dewasa. Namun ada kalanya laki-laki di Desa
Siju turut membantu pekerjaan domestik. Terutama pekerjaan yang
cukup berat seperti mengambil air. Namun dengan pembangunan sumur
bormembuat akses memperoleh air bersih lebih mudah, yang membuat
kaumperempuan Desa Siju tidak lagi tergantung pada kaum laki-lakinya
untuk ketersediaan air.

Tabel 21 Pembagian Kerja Domestik dan Diluar Desa Siju

Laki-laki Perempuan
Kegiatan
UM KD TP UM KD TP
Dalam Rumah Tangga (Domestik)
Masak DA D A
Mencuci Baju DA D A
Mengasuh Anak DA D A
Mencuci Piring DA D A
Ambil Air D A DA
Menyetrika Pakaian DA D A
Diluar Rumah Tangga
Kebun Karet
Membersihkan Gulma D D
Pemupukan D D
Menyadap /Nakok/Mahat D D
Mengangkit (Mengumpulkan Getah
D
Karet)
Mengangkut dari Kebun Ke rumah D
Nandu (Inventory Karet di rumah) D

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 52


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Menjual D
Petani Sawah/ Ladang
Penyiapan Lahan D
Nebas D
Penebangan Kayu di lahan D
Penumpukan sampah di lahan D
Pembersihan lahan D D
Nugal/ngambur D D
Perawatan D D
Panen D D
Keterangan:
UM = Umumnya; KD = Kadang-kadang; TP = Tidak Pernah
D = Dewasa; A = Anak-anak

Sumber : FGD 1 Desa Siju, Maret 2020

Komoditas utama di desa ini adalah karet dan padi sawah,


dimana mayoritas penduduk DESA SIJU ini berprofesi sebagai petani
karet baik pemilik sendiri maupun mengusakan kebun karet orang lain
dengan sistem parohan (Bagi hasil). Pekerjaan di kebun karet dilakukan
secara gotong royong baik laki-laki dan perempuan, mulai dari
pembersihan gulma, pemupukan, meski pada umumnya mahat
(menyadap karet) dilakukan oleh kaum perempuan, laki-laki lebih banyak
bertugas untuk ngangkit (Mengumpulkan getah karet), mengangkut
getah karet dari kebun ke rumah, nandu (melakukan inventoris getah
karet) karena memang pekerjaan ini membutuhkan tenaga yang lebih
besar sehingga dipandang lebih cocok dilakukan oleh laki-laki, demikian
juga untuk menjualnya kepada pengepul juga biasanya dilakukan oleh
kaum laki-laki.
Saat ini, pekerjaan di Kebun karet didominasi oleh orang dewasa,
jarang sekali anak-anak dilibatkan. Karena anak-anak di Desa Siju
disibukkan oleh aktiifitas sekolah mereka. Terlebih kebun karet pada
umumnya jauh dari pemukiman mereka. Di musim kemarau, dimana
rawa gambut mengering biasanya dimanfatakan oleh penduduk Desa
Siju dengan bersonor, meski saat ini aktifitas ini menjadi terbatas karena
adanya pelarangan pembakaran lahan serta pengawasan yang ketat
baik patroli di darat maupun melalui udara dengan menggunakan
helikopter. Ancaman pidana terhadap pelaku pembakaran lahan baik
sengaja maupun tidak sengaja, mengakibatkan masyarakat Desa Siju ini
semakin terbatas untuk melakukan aktifitas sonor.
Sonor ini adalah aktifitas yang biasanya dilakukan oleh seluruh
warga, bahkan pemukiman ditinggalkan oleh warga selama aktifitas
sonor ini berlangsung. Mereka tinggal di rawa-rawa yang difungsikan
sebagai ladang padi mereka.

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 53


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Aktifitas penyiapan lahan awal pada umumnya dilakukan oleh


kaum laki-laki, menebas rumput liar, tumbuhan rendah dan tanaman
berkayu pada lahan rawa tersebut, lalu menumpuknya untuk proses
penurunan asam pada lahan tersebut. Kemudian kaum perempuan akan
membantu membersihan lahan untuk penyiapan penyemaian bibit padi.
Penyemaian bibit ini langsung di lahan tersebut dengan cara nugal
(memasukkan benih padi ke dalam lubang-lubang) jika ditanam di ladang
dan menaburkan benih padi jika di lahan persawahan. Untuk
pemeliharaan dan pemanenan umumnya dilakukan bersama-sama oleh
laki-laki dan perempuan.
Dalam akses dan sumber daya baik fisik maupun nonfisik pun
demikian, Laki-laki dan perempuan memiliki akses yang sama
pengelolaan tanah, namun kontrolnya tetap pada laki-laki karena
umumnya kepemilikan lahan atas nama laki-laki sebagai kepala
keluarga. Pada keluarga yang memiliki usaha, pada umumnya akses
dan kontrol terhadap alat produksi dan tenaga kerja berada di tangan
kaum laki-laki karena pada umumnya pengelolaan usaha dilakukan oleh
laki-laki. Jika memiliki uang tunai laki-laki dan perempuan memiliki akses
yang sama, meski kontrol uang tunai umumnya berada di tangan kaum
perempuan yang dianggap lebih mumpuni untuk mengatur keuangan.
Sedangkan tabungan baik akses maupun kontrolnya pada umumnya
oleh laki-laki karena rekening tabungan pada umumnya atas nama
Bapak sebagai kepala keluarga.

Tabel 22 Akses dan Kontrol Sumber Daya

Akses Kontrol
Sumber Daya Keterangan
PR LK PR LK

Sumber Daya Fisik

Kepemilikan lahan umumnya atas nama laki-laki


Lahan √ √ √
sebagai kepala keluarga

Alat Produksi √ √ Pengolahan usaha umumnya dikelola oleh laki-laki

Tenaga Kerja √ √ Pengolahan usaha umumnya dikelola oleh laki-laki

Umumnya pengelola keuangan rumah tangga adalah


Cash √ √ √
perempuan

Rekening tabungan umumnya atas nama Bapak


Tabungan √ √
sebagai kepala keluarga

Sumber Daya Non Fisik

Pendapatan

Aset Kepemilikan √ √ √ Aset kepemilikan atas nama Bapak

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 54


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Non Pendapatan
Umumnya yang mengelola kebutuhan dasar rumah
Kebutuhan Dasar √ √ √
tangga adalah ibu-ibu
Laki-laki dan perempuan mempunyai kesempatan
Pendidikan √ √ √ √
yang sama

Laki-laki dan perempuan mempunyai kesempatan


Kesehatan √ √ √ √
yang sama

Kekuasaan Walaupun tidak ada kepemimpinan perempuan


√ √ √ √
Politik proses pemilihan tetap melibatkan perempuan

Sumber: FGD 1 Desa Siju, 07 Maret 2020

Untuk sumber daya non fisik seperti kepemilikan akses dan


kontrol pada umunya berada pada laki-laki, karena rata-rata aset
kepemilikan atas nama kepala keluarga. Untuk kebutuhan dasar baik
pendidikan, kesehatan dan kekuasaan politik baik laki-laki maupun
perempuan mempunyai kesempatan akses dan kontrol yang sama.

7.4 Industri dan Pengolahan di Desa

a. Mesin Perontok Padi

Di Desa Siju terdapat 5 mesin perontok padi, dimana mesin


perontok ini punya pribadi dari masyarakat Desa Siju. Apabila
masyarakat sedang memasuki masa panen mesin perontok ini akan
disewa oleh setiap masyarakat yang sedang panen. Mesin perontok
padi sangat penting bagi masyarakat Desa Siju, dimana keterbatasan
alat membuat para petani kesulitan untuk panen di persawahan milik
mereka.

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 55


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 56


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Bab VIII
Penguasaan, Pemanfaatan Tanah dan Sumber Daya Alam

8.1 Pemanfaatan Tanah dan Sumber Daya Alam

Saat ini penduduk Desa Siju memanfaatkan lahan mereka


mulai dari pertanian dan perkebunan. Sektor ini dapat dikembangkan
karena tersedianya air yang cukup, di samping iklimnya yang menunjang
untuk pertumbuhan tanaman dataran rendah. Masyarakat Desa Siju
beraktivitas sehari-hari di ladang persawahan mereka di lahan gambut.
Masyarakat Desa Siju yang secara turun temurun mengola lahan
persawahan dengan budaya masyarakat di lahan gambut. Selain
persawahan masyarakat Desa Siju juga memiliki perkebunan karet.

SKETSA DESA SIJU

Sumber : FGD 1 Tim Pemetaan Partisipatif DPG Siju, 07 Maret 2020

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 57


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

DOKUMENTASI PEMANFAATAN TANAH DAN SUMBER DAYA ALAM


DI DESA SIJU

Potensi lahan gambut Desa Siju


menjadi lahan yang produktif di
untuk persawahan, sebagian besar
mata pencaharian di Desa Siju
adalah petani. Pengembangan
komoditas persawahan menempati
prioritas utama dalam
pembangunan bidang ekonomi di
Desa Siju Kecamatan Rambutan
Kabupaten Banyuasin. Sektor ini
sebagai penggerak perekonomian
masyarakat, dan sebagai salah Gambar 31 Persawahan di Desa Siju
satu penghasil pokok warga.
Padi merupakan tanaman utama
yang diusahakan, maka pada
pendapataan dari hasil
penjualan produksi padi ini
sangat mempengaruhi tingkat
kesejahteraan mereka. Dari hasil
bertani inilah petani di Desa Siju
dapat memperoleh pendapatan
yang nantinya akan digunakan
untuk keperluan sehari-hari
dalam pemenuhan kebutuhan
Gambar 32 Persawahan di Desa Siju pokok keluarganya. Kebutuhan
pokok yang dimaksud dalam hal
ini yaitu kebutuhan dasar yang
merupakan kebutuhan yang
sangat penting guna
kelangsungan hidup, yang terdiri
dari sandang, pangan, papan,
kesehatan dan pendidikan.
Masyarakat di Desa Siju
menggunakan sistem tanam
benih langsung dalam menanam
padi di ladang persawahan.
Gambar 33 Persawahan di Desa Siju Sistem Tanam benih langsung
ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi produksi, terutama efisiensi dalam
penggunaan tenaga kerja tanam serta keterbatasan alat pertanian yang ada di
Desa.

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 58


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Pisang menjadi pilihan


masyarakat Desa Siju dalam
memanfaatkan lahan disekitar
perkaranagan rumah atau
halaman belakang rumah.
Tanaman pisang juga sering
ditanam oleh masyarakat di Desa
Siju diantara tanaman hortikultura
sebagai tanaman sela dan
naungan. Seperti gambar di
samping. Fungsi pohon pisang
Gambar 34 Tanaman Pisang di Desa sebagai naungan adalah untuk
Siju
mengatur intensitas cahaya, mengurangi penguapan, mengurangi
berlangsungnya erosi, menghambat pertumbuhan gulma, hingga bisa berperan
menjadi tanaman refugia. Beberapa jenis laba-laba bisa menjadikan pisang
sebagai tempat berlindung. Pisang juga bisa mengundang beberapa parasitoid
ketika sedang berbunga.
Selain tanaman pisang,
masyarakat Desa Siju juga
menanam Laos. Laos juga
termasuk sumber pendapatan
masyarakat Siju. Pada saat
panen Laos masyarakat akan
menjulanya di pasar kalangan
desa, dimana pasar kalangan
desa hanya ada setiap hari Rabu.
Laos digunakan sebagai bumbu
dapur oleh masyarakat Desa Siju,
dengan harga perkilogramnya Gambar 35 Tanaman Laos di Desa Siju
yaitu Rp. 20.000,-

Duku banyak pula ditemukan di


Desa Siju. Duku di Desa Siju
telah di tanaman hampir sekitar
30 tahun yang silam. Tanaman
duku juga jenis tanaman tahunan
yang setiap 1 kali 1 tahun
berbuah. Tanaman penghasilan
sampingan bagi masyarakat di
Desa Siju selain padi.
Gambar 36 Tanaman Duku di Desa Siju

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 59


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Sebelum turunnya harga komoditas


karet, masyarakat di Desa Siju
mengusahakan tanaman utama
adalah karet dan padi hanyan usaha
sampingan. Sejak tahun 2001
sampai tahun 2011, harga karet
alam meningkat sangat signifikan.
Meningkatnya harga karet tersebut
merupakan salah satu pemicu
pesatnya penanaman karet yang
dilakukan petani di Desa Siju.
Gambar 37 Tanaman Karet di Desa Siju
Dahulu karet merupakan
tanaman utama yang
diusahakan, maka pada
pendapataan dari hasil
penjualan produksi karet ini
sangat mempengaruhi
tingkat kesejahteraan
mereka. Dari hasil bertani
kebun karet inilah petani
dapat memperoleh
pendapatan yang nantinya
akan digunakan untuk
keperluan sehari-hari
dalam pemenuhan kebutuhan pokok keluarganya. Kebutuhan pokok yang
dimaksud dalam hal ini yaitu kebutuhan dasar yang merupakan kebutuhan yang
sangat penting guna kelangsungan hidup, yang terdiri dari sandang, pangan,
papan, kesehatan dan pendidikan.
Dalam rentang waktu sejak tahun 2011 sampai pertengahan tahun 2014, telah
terjadi perubahan yang sangat signifikan terhadap kondisi harga karet, yang
mana harga karet alam saat ini mencapai Rp. 5.500,-.
Seiring berjalannya waktu di Desa Siju Kecmatan Rambutan Kabupaten
Banyuasin, memprioritas Padi sebagai pemenuhan kebutuhan sehari, padi
merupakan sumber pendapatan petani untuk menopang kebutuhan dasar
rumah tangga.

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 60


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Kehidupan petani di Desa Siju tidak dapat terlepas dari lahan


pertanian, karena lahan merupakan salah satu alat produksi yang memiliki
arti penting bagi petani. Desa Siju merupakan Desa yang lahan
pertaniannya ini berjenis tanah gambut atau lahan gambut sehingga petani
yang ada di Desa Siju dalam pengelolaan lahan mereka ini memunculkan
kearifan lokal dan diperoleh secara turun temurun dari dulu hingga
sekarang. Masyarakat yang mayoritasnya bermata pencaharian sebagai
petani ini identik dengan istilah gotong royong dan tolong menolong yang
merupakan kerja sama untuk mencapai kepentingan-kepentingan mereka.
Dulu, sebelum himbauan pelarangan pembakaran lahan dengan
ancaman pidana. Masyarakat Siju mengolah lahan gambut dengan pola
sonor. Lahan gambut dangkal hanya dipergunakan sesekali (dalam siklus
setahun sekali atau bahkan 2 hingga tahun sekali untuk dimanfaatkan
sebagai lahan sawah padi rawa. Namun dengan larangan pembukaan dan
pengelolaan lahan dengan dibakar membuat para petani kesulitan dalam
mengolah lahan.
Pemanfaatan lahan gambut oleh masyarakat lokal setempat untuk
lahan pertanian kebanyakan masih bersifat tradisional dan umumnya hanya
untuk memenuhi kehidupan keluarga sehari-hari. Namun sekarang lahan
gambut menjadi sumber penghidupan bagi Masyarakat Desa Siju karena di
lahan gambutlah petani menanam hingga menggarap hasil. Lahan yang di
miliki petani di Desa Siju sebagian berada di kawasan hutan dan sebagaian
lagi berada di lahan pribadinya masing-masing. Berdasarkan FGD 1,
transek pemanfaatan lahan Desa Siju dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:
Tabel 23 Transek Pemanfaatan Lahan Desa Siju

Sumber : Tim Pemetaan Partisipatif DPG Siju, Maret 2020

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 61


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

8.2 Penguasaan Tanah dan Sumber Daya Alam

Hampir keseluruhan kepemilikan lahan tanah di Desa Siju sudah


memiliki sertifikat kepemilikan. Kepemilikan tersebut terbagi menjadi 2
jenis, Pertama kepemilikan tanah dan kebun sebagian sudah memiliki
sertifikat hak kepemilikan, Kedua kepemilikan tanah dan kebun sebagian
memiliki Surat Keterangan Tanah (SKT)/sertifikat tanah dari Kecamatan.

8.3 Penguasaan Lahan Gambut atau Hadil/Parit

Penguasaan lahan gambut di Desa Siju adalah termasuk didalam


kawasan hutan dengan luas ±5.000 Ha dan sebagaian lagi penguasan
lahan gambut dilahan pribadi masyarakat ±150 Ha. Lahan gambut yang
berada dikawasan hutan dan dilahan pribadi masyarakat dikelola oleh
masyarakat Desa Siju untuk persawahan. Lahan gambut tersebut sudah
turun temurun dari sejak dahulu dikelola oleh masyarakat Desa Siju
sebagai sumber matapencaharaian.

8.4 A. Alih Fungsi Hak Atas Tanah

Peralihan hak atas tanah Desa Peralihan hak atas tanah Desa
Siju dilakukan dengan berbagai cara di kalangan warga maupun dengan
pihak luar. Beberapa mekanisme yang sering diterapkan adalah
transaksi jual beli, proses waris, hibah dan wakaf. Untuk lahan
bersertifikat hak milik, umumnya melalui proses jual bel iyang dilakukan
secara tertulis dengan bukti pembayaran berupa kuitansi bermaterai.
Jual beli tanah dihadiri saksi-saksi antara lain Ketua RT, Ketua RW,
Kepala Dusun dan dicatat di kantor desa. Sebagian warga melakukan
proses balik nama setelah proses jual beli dilakukan.
Peralihan hak atas tanah berupa waris, hibah/wakaf dilakukan
secara tertulis dengan bukti berupa surat pernyataan dari pemberi waris,
hibah/wakaf. Untuk menghindari sengketa, proses peralihan hak melalui
waris, hibah/wakaf ini biasanya disaksikan oleh para ahli waris, tokoh
masyarakat, dan perangkat desa. Proses peralihan hak ini dicatat di
kantor desa tetapi tidak ada proses balikn ama atau pemecahan Surat
Keterangan Tanah (SKT)/sertifikat tanah. Untuk menghindari sengketa
tanah di kemudian hari seharusnya segala jenis peralihan hak dilakukan
secara tertulis, dengan dilampiri bukti tertulis misalnya bukti pembayaran
atau surat pernyataan pewarisan, dihadiri saksi-saksi, dicatat di kantor
desa dan dilanjutkan dengan proses balik nama atau pemecahan
SKT/sertifikat tanah. Ketidakjelasan penguasaan lahan biasanya
merupakan sumber utama terjadinya sengketa/konflik lahan di desa.
Beberapa mekanisme yang sering diterapkan adalah transaksi
jual beli, proses waris, hibah dan wakaf. Untuk lahan bersertifikat hak
milik, umumnya melalui proses jual bel iyang dilakukan secara tertulis

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 62


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

dengan bukti pembayaran berupa kuitansi bermaterai. Jual beli tanah


dihadiri saksi-saksi antara lain Ketua RT, Ketua RW, Kepala Dusun dan
dicatat di kantor desa. Sebagian warga melakukan proses balik nama
setelah proses jual beli dilakukan.

8.5 B. Kerentanan Ekosistem Gambut

Gambut di wilayah ini hampir setiap tahun terdapat titik api


kebakaran, terutama pada saat puncak musim kemarau. Karena arah
angin dari desa lain selalu mengarah kepada Desa Siju yang
menyebabkan risko kebakaran hutan menjadi lebih besar. Problem
kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan, khususnya di daerah
dengan sebaran gambut yang cukup luas seolah menjadi agenda
tahunan, yang menyebabkan bencana kabut asap. Kabut asap ini
terjadi karena kebakaran lahan terjadi pada skala yang luas pada
kondisi lingkungan yang mudah terbakar sehingga melampuai
kemampuan daya dukung alami dalam penyerapan CO2 di atmosfer
serta vegetasi melalui proses fotosistesis. Implikasi kabut asap bukan
hanya pada persoalan kesehatan dan lingkungan tetapi juga menjadi
masalah sosial dan ekonomi bahkan perpolitikan Indonesia di mata
internasional, terutama persoalan pelepasan cadangan karbon yang
begitu besar ke atmosfer yang dapat semakin memperparah perubahan
iklim dan pemanasan global.

Tabel 24 Potensi dan Masalah dalam Pengelolaan Lahan Gambut


Desa Siju
Potensi Masalah
Sumber Daya Alam

 Lahan pertanian yang subur, belum  Lahan pertanian berada diwilayah


dikelola secara maksimal. hutan kawasan
 Banyaknya lahan bila dikelola dengan  Ketidaktersediaan alat pertanian di
baik dapat meningkatkan Desa Siju
perekonomian masyarakat dan
menyerap tenaga kerja.  Sebagian besar masyarakat Desa
Siju masih memiliki tingkat
 Wilayah Desa Siju cukup berpotensi pendidikan yang rendah
untuk mengembangkan peternakan
seperti: Kerbau, Sapi atau Kambing  Banyaknya sarana jalan yang rusak
sangat bagus karena kemudahan  Partisipasi masyarakat dalam
dalam hal makanan pokok ternak perencanaan pembangunan masih
diambil dari lahan kebun warga yang rendah
ada.  Masih minimnya sarana dan
 Peternakan masih merupakan usaha prasarana kesehatan dan pendidikan
sampingan bagi warga masyarakat serta fasilitas umum yang dapat
Desa Siju, hal ini bisa dilihat dari menunjang pembangunan SDM dan
jumlah keluarga yang mempunyai pemanfaatan SDA lebih optimal
ternak. dengan tetap berasaskan lingkungan
 Sebagai daerah dataran rendah dan berkelanjutan.
berawa memilki potensi untuk  Minimnya Pengetahuan dan akses
mengembangkan usaha budidaya teknologi masyarakat dalam
perikanan air tawar seperti nila, ikan Pengelolaan Lahan Gambut Tanpa
emas, ikan gurami, lele jumbo, patin Bakar

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 63


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Sumber Daya Manusia

 Jumlah penduduk yang tergolong usia  Kurangnya bantuan peralatan, racun


produktif cukup tinggi, serta angkatan hama, pupuk serta bibit perkebunan.
kerja yang belum dapat diandalkan  Masih terkendalanya peningkatan
oleh kerena belum adanya usaha dikarenakan kurangnya modal
keterampilan. yang dimiliki.
 Kepadatan penduduk masih relatif  Masih kurangnya pelayanan
dan tidak terlalu padat. kesahatan untuk masyarakat.
 Dalam pendidikan Jumlah tenaga
pendidik cukup madai.
 Kemampuan berkebun yang
diturunkan orang tua kepada anak
sejak dulu.
 Hubungan yang kondusif antara
Kepala Desa, Lembaga Desa dan
masyarakat.
 Adanya kelembagaan baik tingkat
Desa ataupun Dusun, misal: BPD,
PKK Desa, Posyandu, Kelompok tani,
Pemuda dan Jaya Taruna. Desa Siju
memiliki potensi yang sangat besar,
baik dari sumber daya manusia
maupun sumber daya alam. Sampai
saat ini potensi sumber daya belum
Sumber : FGD 1 DPG Siju, 07 Maret 2020

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 64


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Bab IX
Program dan Kegiatan Pembangunan yang Ada

9.1 Program Pembangunan Desa

Pembangunan Desa berupa pembangunan jalan dan gedung


polindes dengan menggunakan anggaran dana desa. Kegiatan ini
bertujuan untuk peningkatan pembangunan infrastruktur dan fasilitas
kesehatan guna peningkatan kualitas hidup masyarakat Desa Siju.

9.2 Program Kerjasama dengan Pihak Lain

Sebagai salah satu Desa Peduli Gambut, BRG memfasilitasi


program untuk mengedukasi dan mendampingi masyarakat desa dalam
mengelola lahan gambut tanpa bakar serta berupaya memasukkan
upaya restorasi gambut ke dalam kebijakan desa, Rencana PIPG
(Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut) dan kegiatan
revitalisasi ekonomi masyarakat.
Kegiatan yang lain akan ditentukan berdasarkan potensi yang ada
di desa masing-masing jenis kegiatan dapat berbasis lahan, air ataupun
jasa lingkungan di sekitar. Desa Siju adalah penerima bantuan
revitalisasi ekonomi dari Kedeputian 2 berupa peternakan ikan lele
dengan total bantuan Rp200.000.000, dalam 1 Kolam dengan ukuran
6x15 m2..

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 65


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

DOKUMENTASI PROGRAM KERJASAMA DENGAN PIHAK LAIN


DI DESA SIJU

Revitalisai ekonomi masyarakat


berbasis buidaya perikanan air
tawar dengan jenis ikan yaitu lele
adalah program dari Kedeputian
2 Bidang Kontruksi Operasi Dan
Pemeliharaan Badan Restorasi
Gambut Republik Indonesia.
Kolam yang dibangun pada tahun
2018 dengan ukuran 6 m x 15 m2
mengawali kegiatan tersebut.
Kelompok yang terdiri dari 25
orang telah dibentuk secara Gambar 25 Proram BRG RI Revitalisasi Ekonomi
musyarawarah di Desa Siju. Masyarakat Berbasis Buidaya Perikanan Air
Tawar Desa Siju Tahun 2018
Secara bergantian anggota
kelompok memilhara dan
merawat kolam tersebut sesuai
SOP yang telah di buat oleh
anggota kelompok dan telah
mendapatkan pelatihan yang
dilakukan oleh Kedeputian 2
Bidang Kontruksi Operasi Dan
Pemeliharaan Badan Restorasi
Gambut Republik Indonesia yang
bertempat dilokasi Palembang
Gambar 25 Proram BRG RI Revitalisasi (Sumatera Selatan).
Ekonomi Masyarakat Berbasis Buidaya
Perikanan Air Tawar Desa Siju Tahun 2018
Selain pembangunan kolam yang
diberikan oleh Kedeputian 2
Bidang Kontruksi Operasi Dan
Pemeliharaan Badan Restorasi
Gambut Republik Indonesia juga
membangun rumah belajar bagi
kelompok dan masyarakat Desa
Siju. Rumah belajar sebagai
media saling bertukar pikiran
mengenai tehnik budidaya yang
baik dan benar.
Gambar 25 Rumah Belajar Yang Dibangun Oleh
BRG RI Desa Siju Tahun 2018

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 66


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 67


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Bab X
Persepsi Terhadap Restorasi Gambut

Dalam FGD yang diselenggarakan dalam kegiatan pemetaan ini diperoleh


persepsi mengenai restorasi di lahan gambut, sebagai berikut:

a. Pemerintahan Desa

Pada dasarnya masyarakat Desa Siju sebenarnya sudah


menyadari bahwa sebab, akibat, dan upaya pengelolaan dalam konteks
lahan gambut di lingkungan sekitar desa mereka adalah saling terkait,
termasuk juga anomali iklim yang dirasakan, risiko bencana yang
meningkat, serta kebutuhan akan kapasitas dalam merespons kondisi di
lingkungannya.
Dalam kondisi demikian, sangat perlu untuk menempatkan peran
dan manfaat secara adil kepada masyarakat desa menjadi bagian yang
sangat penting dalam merespons adanya tantangan yang dihadapi, yaitu
untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dengan tetap menjaga
kelestarian lingkungan. Desa Siju yang sebagian wilayahnya berada di
atas lahan gambut, perlu diarahkan kepada pengelolaan yang lebih baik.
Selain itu, area gambutnya juga berbatasan langsung dengan
Suaka Margasatwa Padang Sugihan yang menjadikan Desa Siju
sebagai desa penyangga, sehingga sangat penting untuk dijaga
kelestariannya dengan berbagi cara, termasuk melalui penguatan
kebijakan di tingkat desa dalam konteks pengelolaan risiko terpadu serta
strategi ke depan dalam pengelolaan lahan gambut di wilayah Desa Siju.

b. Kelompok Petani

Kegiatan pertanian dan pengolahan lahan dengan sistem bakar di


Desa Siju sudah mulai ditinggalkan karena tumbuhnya kesadaran bahwa
tingkat ancaman kebakaran akan meningkat bila praktik tersebut terus
dilakukan, meski konsekuensinya kedaulatan pangan di desa ini menjadi
terancam, karena hanya sistem inilah yang mereka ketahui, selain paling
efektif dan efisien untuk pengelolaan pertanian di lahan gambut.

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 68


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Kelompok petani Desa Siju menyadari apabila kawasan lahan


gambut mengalami kerusakan, kawasan tersebut akan sulit dipulihkan.
Kondisi demikian menjadi bencana bukan hanya bagi warga desa Siju
sendiri, tetapi menjadi bencana dunia. Karena itu, dalam upaya
melestarikan fungsi ekosistem lahan gambut perlu dilakukan
pengelolaan secara bijaksana dengan memperhatikan keseimbangan
ekologis bagi kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang.
Pemanfaatan lahan gambut dapat lebih otimal baik secara
keberlanjutan lingkungan maupun pemberdayaan ekonomi jika
menggunakan teknologi pertanian yang tepat seperti, pengelolaan lahan
tanpa bakar.
Diharapkan adanya pemahaman teknik pengolaan lahan gambut,
bahwa penanaman dilahan basah tidak harus dengan pengeringan dan
pembakaran melalui sekolah lapang yang dapat diterapkan. Secara
berkesinambungan masyarakat petani diberi pemahaman bahwa untuk
dapat ditanami lahan gambut tetap dapat dijaga kebasahannya.

c. Kelompok Perempuan

Program restorasi gambut juga mengenalkan revitalisasi


perekonomian dimana perempuan juga dapat berperan serta aktif untuk
menambah perekonomian keluarga dengan tetap menjaga keberlanjutan
ekosistem lahan gambut seperti pemanfaatan pekarangan untuk
tanaman sayur dan toga, pengolaan produk pertanian di lahan gambut
menjadi produk olahan, juga saling mengingatkan bahwa jangan mudah
membakar di atas lahan gambut karena efeknya sangat luar biasa.

d. Tokoh Agama/Tokoh Masyarakat

Bahwa dalam hidup itu harus bermafaat bukan hanya untuk diri
sendiri dan keluarga tetapi harus lebih luas lagi, apalagi tugas manusia
untuk menjaga rahmatan lil alamin dapat dilakukan dengan menjaga
ekosistem gambut tetap lestari sebagaimana yang diajarkan oleh BRG
dalam program-program DPG ini.

e. Tokoh Pemuda

Dampak kebakaran dan kabut asap di tahun 2015 masih sangat


diingat di benak para pemuda, keselamatan lingkungan dengan menjaga
kelestarian lahan gambut harus menjadi komitmen bersama, terlebih
BRG memberikan pemahaman yang lebih luas dalam pemanfatan lahan
gambut lebih optimal, yang menuntut kratifitas kaum muda untuk mampu
memberdayakan segala potensi yang ada di lahan gambut, agar tidak
terlalu tergantung oleh sumber-sumber perekonomian yang ada selama
ini.

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 69


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 70


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Bab XI
Penutup

11.1 Kesimpulan

Desa Siju merupakan salah satu desa dari 19 Desa di


Kecamatan Rambutan Kabupaten OKI. Desa ini berada di bagian utara
Kabupaten OKI, pada titik koordinat - E.
Desa ini dibentuk berdasarkan Peraturan Desa (Perda) Banyuasin
Nomor 02 Tahun 2008.
Fasilitas umum dan fasilitas sosial di Desa Siju masih kurang
memadai, baik jalan, jembatan, saluran air, belum tersedia kantor desa
dan balai desa, tetapi karena kondisinya yang kurang memadai
menghambat kinerja perangkat desa dalam memberikan layanan
pemerintahan, termasuk dalam ketertiban pengarsipan dokumen
administrasi pemerintahan. Sarana pendidikan di Desa Siju ada PAUD,
SD dan SMP. Untuk melanjutkan sekolah di tingkat SMA masyarakat di
Desa Siju menyekolahkannya ke SMA yang berada di Kecamatan
Rambutan. Di Desa Siju belum tersedia pasar pekan desa sehingga
untuk jual beli mereka hanya mempunyai pasar kalangan Desa yang
diselenggarakan setiap hari Rabu pagi.
Desa Siju adalah daerah rawa di dataran rendah yang sangat
dipengaruhi oleh pasang surut air sungai. Karena itu, jenis tanahnya
adalah organosol dengan sebagian daerah gley humus karena wilayah
ini juga merupakan daerah dataran rendah serta rawa gambut berupa
tanah gambut ombrogen. Populasi Desa Siju berjumlah 2114 jiwa,
dengan jumlah penduduk produktif di Desa Siju paling mendominasi
mencapai 67.50%.
Untuk sarana pendidikan dan kesehatan Desa Siju masih kurang
memadai, termasuk kesiapannya sebagai posko gambut dalam
menghadapi kebakaran. Meski di Desa Siju hanya ada PAUD, SD dan
SMP, dan untuk menempuh pendidikan setingkat SMA harus ke
kecamatan Rambutan. APS Desa Siju cukup tinggi 96.05% untuk SD,
93.46% untuk SMP dan 94.74% untuk SMA (Profil Desa Siju, 2019).

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 71


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Sebelum adanya pelarangan di kawasan gambut dangkal


dijadikan ladang padi sonor, dan rawa dalam untuk mencari ikan dan
mencari kayu. Lahan gambut yang dikelola masyarakat Desa Siju
sebagai persawahan sebagian berada di kawasan hutan dan sebagian
lagi lahan gambut yang dikelola sebagai persawahan yang dilahan milik
pribadi masyarakat.

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 72


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

11.2 Saran

1. Permasalahan utama di Desa Siju adalah ketersediaan fasilitas


umum dan fasilitas sosial yang masih jauh dari memadai, terutama
fasilitas kesehatan dan pendidikan juga perlu perbaikan dan
penambahan perlengkapan fasilitas pendidikan dan kesehatan.
Sebagai desa yang berada di lokasi rawan bencana kebakaran,
seyogyanya dan peralatan kesehatan untuk menanggulangi korban
terpapar asap kebakaran hutan dan lahan tersedia dengan baik.
Tenaga kesehatan juga masih sangat diperlukan di desa.

2. Untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga warga desa dari


mata pencaharian mereka di bidang pertanian, perkebunan dan
peternakan, perlu dilakukan upaya berkelanjutan dengan
menghadirkan penyuluh pertanian, perkebunan, peternakan,
perikanan baik dari pemerintah ataupun perguruan tinggi.
Masyarakat Desa Siju juga memerlukan bantuan bibit tanaman
pertanian, perkebunan, ternak dan lain lain masih diperlukan agar
penduduk Desa Siju dapa merevitaliasi perekonomiannya dengan
tetap menjaga kelestarian ekosistem gambut. Dikembangkan pula
pembinaan usaha pengolahan produk di desa juga diperlukan
supaya bisa meningkatkan lingkup usahanya serta solusi untuk
mengurangi ketergantungan warga desa dengan tengkulak.
Perkembangan teknologi informasi telah memberi kesempatan
seluas-luasnya termasuk pada perempuan di pedesaan berbasis
untuk mengakses informasi dengan mudah dan memanfatkannya
terutama untuk pemasaran produk mereka melalui marketplace yang
tersedia, termasuk memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang disediakan
seperti untuk mengupgrade kemampuan bisnis mereka dalam
bentuk inkubasi bisnis. BUMDes dikembangkan baik dari SDM
maupun kemampuan finansialnya agar dapat mengoptimalkan
pemanfaatan komoditas yang ada di Desa Siju.
3. Untuk memulihkan ekosistem gambut melalui pembasahan gambut,
penambahan sekat kanal masih diperlukan, tetapi sebelum sekat
kanal dibuat, perlu dilakukan normalisasi saluran parit. Pembuatan
embung dan sumur bor juga diperlukan untuk menangulangi
kebakaran lahan gambut pada musim kemarau. Masyarakat juga
diharapkan mengembangkan pertanian dengan pengolahan lahan
tanpa bakar yang lebih murah dan lebih cepat daripada dengan cara
membakar sebagaimana yang telah dicontohkan oleh mini demplot
dan dikembangkan oleh seluruh masyarakat dengan memanfaatkan
lahanyang ada termasuk kreatif dalam mengoptimalisasi komoditas
yang dapat disediakan di Desa Siju, termasuk mengembangkan

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 73


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

produk pertanian alternatif yang dapat dikembangkan di lahan


gambut.
4. Persoalan utama Desa Siju saat musim kemarau adalah kekeringan
dan risiko kebakaran padahal sebagian besar Desa Siju adalah
rawa. Diperlukan upaya revegetasi tanaman rawa yang sekaligus
mampu memberikan nilai tambah revitalisasi ekonomi masyarakat di
Desa Siju. Potensi yang dapat dkembangkan seperti pisang yang
dijadikan tanaman tumpang sari yang dapat diamanfaatkan sebagai
pagar kebun. Tanaman ini diyakini menjadi tanaman pengurang
rambatan api, sehingga tingkat kebasahan lahan di musim kemarau
dapat terbantu.

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 74


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

DAFTAR PUSTAKA

Kabupaten Banyuasin Dalam Angka 2018


Perda Sumatera Selatan Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pengendalian
Kebakaran Hutan dan atau lahan
Profil Desa. 2019. Profil Desa Siju Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin
Provinsi Sumatera Selatan. Kecamatan Rambutan: Desa Siju.
Statistik Daerah Kecamatan Rambutan Dalam Angka 2016
Statistik Daerah Kecamatan Rambutan Dalam Angka 2017
Statistik Daerah Kecamatan Rambutan Dalam Angka 2018

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 75


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

LAMPIRAN
Dokumentasi

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 76


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Foto Dokumentasi Kegiatan

FGD 1 Pemetaan Partisipatif Keterwakilan Perempuan di FGD 1

Pembuatan Kalender Musim Pengisian IDPG

Transek Bersama Kepala Desa Siju Transek Bersama Masyarakat

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 77


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Alat Perontok Padi Padi di lahan Gambut

Kegiatan Menjemur Padi Keterlibatan Perempuan di Pertanian Desa

Parit Yang Mengaliri Persawahan di Lahan Kaum Perempuan Pengerajin Berondong


Gambut

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 78


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Padi Tabur Benih Langsung Aktivitas Keseharian Petani

Tanah Gambut di Desa Siju

Kondisi Lahan Gambut Yang Dikola Masyarakat Desa Siju

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 79


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 80


PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Siju, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan | 81

Anda mungkin juga menyukai