i
PROGRAM DESA MANDIRI PEDULI GAMBUT
LEMBAR PENGESAHAN
DESA SUKA PINDAH
TAHUN 2021
PENYUSUN :
Kami yang bertanda tangan di bawah ini, selaku Kepala Desa dan Sekretaris Desa Suka
Pindah, Kecamatan Rambutan, menyatakan menyetujui laporan hasil pemetaan sosial/
spasial yang dilakukan oleh Tim Penyusun Badan Restorasi Gambut dan Mangrove
(BRGM) Republik Indonesia menyatakan bahwa hasil ini telah disampaikan kepada
perwakilan masyarakat Desa Suka Pindah.
IDRUS SELAMAT
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan hidayahnya laporan
pemetaan sosial dan spasial Desa Suksa Pindah dapat diselesaikan dengan baik. Laporan pe-
metaan ini merupakan hasil kajian tim di lapangan sebagai upaya memberikan gambaran
yang komprehensif mengenai potensi dan permasalahan di wilayah Desa Suka Pindah, Keca-
matan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Laporan ini merupakan langkah awal yang penting dalam program/ kebijakan restor-
asi gambut yang dilaksanakan oleh pemerintah. Semoga laporan ini bisa membantu Badan
Restorasi Gambut dan Mangrove dalam menyusun langkah strategis kebijakan restorasi
gambut.
Laporan ini terselesaikan berkat kerjasama dari berbagai pihak. Kami mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Selamat selaku Kepala Desa Suka Pindah dan jajarannya, tokoh
agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh perempuan dan khususnya Bapak Cik Arip
yang telah banyak membantu program pemetaan desa peduli gambut di desa. Tak lupa
kami ucapkan terima kasih kepada fasilitator desa kabupaten Banyuasin yang mendukung
pelaksanaan pemetaan ini dan Tim Asistensi yang telah membantu penyusunan laporan ini.
Semoga kerja keras kita membuahkan hasil yang baik.
iii
DAFTAR ISI
COVER.....................................................................................................................................................i
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.....................................................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................................viii
2.2. Iklim.........................................................................................................................................13
iv
5.3. Aktor Berpengaruh................................................................................................................38
Bab VIII Penguasaan dan Pemanfaatan Lahan dan Sumber Daya Alam...........................................50
Bab XI Penutup....................................................................................................................................59
11.1. Kesimpulan.............................................................................................................................59
11.2. Saran......................................................................................................................................60
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
Bab I
Suka Pindah merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Rambutan,
Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Berdasarkan data titik koordinat, Desa
Suka Pindah terletak pada Lintang Selatan S.-3.087.130◦ dan Bujur Timur E.104.979.295◦
dengan luas wilayah 5.382,20Ha. Desa Suka Pindah berada di sekitaran wilayah Sungai
Sibubur yang menghubungkan Kabupaten Banyuasin, sehingga aliran air sungai bermuara
ke sungai Musi. Sungai Sibubur menjadi pembatas antara Hutan Suaka Margasatwa Padang
Sugihan Sebokor dengan wilayah masyarakat.
1.2. Orbitasi
No Uraian Keterangan
1 Ke Ibukota Kecamatan Rambutan
Jarak 7,1 Km
Waktu Tempuh dengan kendaraan
0,18 Jam
bermotor (mobil/motor/speed boat)
Kendaraan umum ke ibukota kecamatan Bus/Travel
2 Ke Ibukota Kabupaten Banyuasin
Jarak 52,6 Km
Waktu Tempuh dengan kendaraan
1,31 Jam
bermotor (mobil/motor/speed boat)
1
Kendaraan umum ke ibukota kabupaten Bus/Travel
3 Ke Ibukota Provinsi Sumatera Selatan
Jarak 21,2 Km
Waktu Tempuh dengan kendaraan
0,53 Jam
bermotor (mobil/motor/speed boat)
Kendaraan umum ke ibukota provinsi Bus/Travel
Sumber : Profil Desa tahun 2020 dan RPJMDEs Suka Pindah tahun 2021
Ibukota Kecamatan Rambutan terbagi menjadi 20 wilayah desa dengan total luas
wilayah 49.068,93 Ha. Desa Suka Pindah berbatasan dengan 3 wilayah desa yang berada di
Ibukota Kecamatan Rambutan, satu desa yang masuk wilayah Kecamatan Pangkalan
Lampam Ogan Komering Ilir dan satu Desa di wilayah Kecamatan Muara Padang,
Kabupaten Banyuasin . Perbatasan wilayah desa dapat diuraikan sebagai berikut :
Batas Desa
2
Luas wilayah Desa Suka Pindah berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten
Banyuasin dengan nomor katalog BPS : 1102001.1607070 dalam buku berjudul Kecamatan
Rambutan dalam angka 2018 seluas 5.393,16 Ha. Setelah melakukan pemetaan spasial
menggunakan metode pemetaan partisipatif yang dilakukan Tim Pemetaa DMPG melalui fo-
cus group discussion bersama dengan masyarakat menghasilkan peta admintrasi Desa Suka
Pindah seluas 5.382,20 Ha, hasil luasan ini juga bersumber dari :
Angka luasan Desa yang akan dipakai dalam profil ini merujuk kepada luasan yang
bersumber dari pemetaan partisipatif yang dilakukan oleh tim BRGM.
Sumber : Data Pemetaan Spasial DMPG Desa Suka Pindah, Agustus 2021
Desa Suka Pindah mempunyai beberapa fasilitas – fasilitas, baik fasilitas umum
maupun fasilitas sosial. Berdasarkan kamus besar Bahasa Indonesia fasilitas umum dapat
3
diartikan fasilitas yang disediakan untuk kepentingan umum seperti jalan, TPU, WC umum
dan lain - lain. Sedangkan fasilitas sosial merupakan fasilitas yang disediakan oleh
pemerintah ataupun swasta untuk kepentingan masyarakat berupa sekolah, tempat ibadah,
tempat pelayanan kesehatan dan lain sebagainya. Fasilitas umum dan fasilitas sosial yang
dimiliki Desa Suka Pindah dapat dilihat pada table dibawah ini.
Fasilitas Umum
Fasilitas Sosial
4
9 Puskesmas DD 1 Unit Perlu Dusun 1
Pembantu Perbaikan
(Pustu )
Sumber : Profil Desa tahun 2020 dan RPJMDEs Suka Pindah tahun 2020
Berdasarkan table diatas, fasilitas umum yang ada di Desa Suka Pindah dapat
dikategorikan cukup lengkap. Dikarenakan masih belum adanya fasilitas yang lain seperti
kantor BUMDesa dan lain sebagainya. Kondisi bangunan maupun fasilitas yang tersedia
masih perlu perbaikan bahkan kondisi rusak. Seperti jalan provinsi yang menjadi jalan utama
dalam melakukan aktivitas sehari-hari dengan kondisi berlobang, tanah merah dan ada
sebagian jalan masih dalam jalan aspal. Jalan tersebut menghubungkan jarak antar
kabupaten yaitu Kabupaten Banyuasin dan Kabupaten Ogan Komering Ilir. Kendaraan yang
melintasi jalan menggunakan kendaraan roda dua berupa motor, mobil, bis dan mobil truk
yang mengangkut barang. Sehingga mengakibatkan jalan semakin hari semakin buruk.
Jalan produksi juga dalam keadaan buruk dengan kondisi tanah merah. Saat musim hujan
datang masyarakat tidak dapat memahat pohon karet. Dikarenakan jalan dalam keadaan
licin dan lengket. Akibat yang ditimbulkan pun berdampak besar dimana masyrakat tidak
mempunyai uang masukan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kondisi WC pun tidak
kalah memprihatinkan, baik keadaan bangunan atau perlengkapan. Warga Desa Suka
Pindah tidak lagi menggunakan fasilitas umum tersebut karena hampir setiap warga Desa
Suka Pindah memiliki MCK masing-masing. Sedangkan fasilitas sumur bor sebagian dalam
keadaan buruk dan tidak digunakan lagi.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan tim sosial dengan hasil yang didapatkan
bahwa fasilitas sosial di Desa Suka Pindah dikategorikan cukup lengkap. Fasilitas sosial yang
belum ada berupa pasar. Sedangkan untuk aktifitas pasar telah dilakukan setiap hari selasa
yang berada diatas jalan provinsi atau jalan utama. Akibat yang ditimbulkan dari aktifitas
tersebut, adanya kemacetan jalan yang tidak dapat dihindarkan. Fasilitas umum lainnya
yang termasuk dalam kategori perlu perbaikan antara lain gedung Sekolah, balai desa,
kantor desa dan puskesmas pembantu. Desa Suka Pindah memilik 3 sekolah yaitu pondok
pesantren, Sekolah Dasar Negeri 18 Rambutan, Sekolah Menengah Pertama Negeri 2
Rambutan dan Pondok Pesantren Tahfizh Al Qur’an An Nur. Kondisi sekolah tersebut ada
5
yang perlu perbaikan seperti pintu kelas, gerbang, kursi dan meja. Sedangkan Pondok
Pesantren Tahfizh Al Qur’an An Nur dalam kondisi baik dikarenakan baru berdiri pada tahun
2020. Balai Desa dengan kondisi perlu perbaikan dimana warga sering bermain bola volley
didalamnya. Maka ada beberapa sudut lantai balai telah mengalami kopros. Kantor desa
sendiri perlu perbaikan juga karena pintu dan kaca jendela telah rusak serta pecah. Untuk
tempat pelayanan kesehatan berupa puskesdes cukup baik, hal ini dapat dikatakan kondisi
bangunan terbuat dari bangunan permanen hanya saja seng sering kali bocor. Fasilitas
perlengkapan pun belum memadai seperti tidak tersedianya tabung oksigen, kasur bersalin,
kursi pasien dan lain-lain.
6
Gambar 5. Gedung Pondok Pesantren Tah- Gambar 6. Sumur Bor Dusun 3
fizh Al Qur’an An Nur
7
Gambar 9. Balai Desa Gambar 10. Tempat Pemakaman Umum
Gambar 13. Tugu Perbatasan Desa Suka Pin- Gambar 14. Tugu Perbatasan Desa Suka Pin-
dah dan Desa Durian Gadis dah dan Desa Pelajau
8
Gambar 15. Jalan Provinsi/utama yang terge- Gambar 15. Jalan produksi
nang air dan jalan alternative perkebunan
karet
(Sumber: Wawancara, Observasi, FGD Pemetaan Partisipatif DMPG Suka PIndah 2 Agus-
tus 2021)
Berdasarkan data bulan Oktober 2020, jumlah penduduk desa Suka Pindah terdiri
dari penduduk laki-laki sebanyak 962 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 943 jiwa
dengan jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 440 KK. Adanya dampak pandemic Covid-19
menyebabkan perubahan jumlah kepala keluarga (KK) yang signifikan dari tahun lalu.
Tabel 4. Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga berdasarkan Jenis Kelamin 2020
Dapat dilihat jumlah penduduk pria Desa Suka Pindah lebih banyak dibandingkan
dengan jumlah penduduk perempuan. Apabila ditotalkan jumlah penduduk laki- laki dan
perempuan sebanyak 1905 Orang. Dari jumlah penduduk tersebut perkembangan sumber
daya manusia masih berpeluang besar. Disisi lain, peranan penduduk dalam kemajuan
pembangunan sangat penting. Dengan jumlah penduduk, desa dapat membuat
perencanaan pembangunan serta bantuan sosial baik perencanaan desa jangka panjang
9
maupun jangka pendek. Ada beberapa factor juga yang terkait antara lain perkembangan
penduduk, tingkat kepadatan dan tata letak pembangunan.
Jumlah Presentase
No Rentang usia Laki-laki Perempuan
(Orang) (%)
1 Usia 0 - 4 tahun 48 21 69 6%
2 Usia 5 – 9 tahun 69 25 94 8%
5 Usia 20 – 24 tahun 54 28 82 7%
6 Usia 25 – 29 Tahun 65 19 74 6%
8 Usia 35 – 39 tahun 57 16 73 6%
11 Usia 50 – 54 tahun 54 21 75 6%
12 Usia 55 – 59 tahun 49 13 62 5%
13 Usia 60 – 64 tahun 24 14 38 3%
14 Usia 65 – 69 tahun 30 6 36 3%
15 Usia 70 – 74 tahun 32 8 40 3%
10
1.6. Tingkat Kepadatan Penduduk
Berdasarkan tabel diatas, Desa Suka Pindah memiliki jumlah penduduk yaitu 1905
orang dengan luasan wilayah desa sekitar 5382.20 Ha dalam luas wilayah menurut penggu-
naan berdasarkan data Profil Desa Suka Pindah tahun 2019. Dalam pengunaan rumus,
tingkat kepadatan penduduk Desa Suka Pindah mencapai 35,39 Km pada tahun 2020. Jadi
disimpulkan bahwa dari perhitungan tersebut tingkat kepadatan penduduk masuk dalam
kategori cukup padat.
11
Bab II
Jenis tanah di Desa Suka Pindah dapat dibedakan menjadi dua kategori yaitu
gambut dan non gambut. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh tim spasial bahwa
jenis tanah non gambut mempunyai ciri ciri berwarna merah, tekstur keras dan kandungan
unsur hara rendah. Untuk tanah jenis gambut berdasarakan di wilayah desa mempunyai
kedalaman +-3 meter dengan karakteristik berwarna abu-abu kehitaman, saat tanah
digenggam dan driremas bahan asal masih bisa dikenali dan ada kandungan serat yang
masih tersisa.
12
Gambar 4. Peta Sebaran Tanah di Desa Suka Pindah
Sumber : Data Pemetaan Spasial DMPG Desa Suka Pindah, Agustus 2021
3535.
1 Tanah Mineral 55
1846.
2 Gambut 65
5382.
Luas Desa 20
2.2. Iklim
Desa Suka Pindah termasuk dalam iklim tropis. Desa Suka Pindah sebagian besar
memiliki curah hujan diakhir tahun bahkan untuk cuaca panas dimulai pada bulan Mei
13
hingga bulan Oktober. Kabupaten Banyuasin memiliki dua musim, yaitu musim kemarau
dan musim penghujan dengan suhu rata-rata 26,100 – 27,400 Celcius serta kelembaban rata-
rata dan kelembaban relatif 69,4 % - 85,5 % sepanjang tahun. Secara umum beriklim tropis
basah dengan rata-rata curah hujan 2.723 mm/tahun.
Komoditas unggul yang ada di Desa Suka Pindah adalah karet dan sawit. Bibit karet
yang digunakan merupakan karet unggul yang didapatkan dari bantuan Dinas Pertanian.
Jenis pohon karet yang ditanam yaitu pohon karet merah. Bibit unggul lebih cepat
dilakukan pemanenan yaitu 6 tahun. Setelah panen, produksi getah dapat dihasilkan
sepanjang tahun. Kualitas getah yang terbaik dihasilkan pada musim kemarau dari pada
musim hujan dikarenakan kandungan getah karet telah bercampur dengan air hujan. Harga
jual getah karet mencapai Rp. 8.000/kg. Panen getah dihasilkan sebanyak 100kg/minggu.
Hasil panen getah karet dijual kepada tengkulak. Kendala yang sering dihadapi oleh petani
adalah hama, jamur putih dibatang, kera dan babi. Saat karet mulai ditanam hingga beumur
6 tahun, petani karet menanam tumpang sari yang berada di sela-sela pohon karet.
Tanaman tumpang sari yang ditanam antara lain pisang, kunyit dan laos. Sedangkan sawit
yang ditanam petani merupakan jenis bibit Marihat Medan dan Marihat Malaysia.
Pada umumnya, masyarakat menanam padi menggunakan system sonor. Jenis padi
yang ditanam berupa jenis padi serang, melati, dan serang bogor. Penanaman padi
dilakukan pada sawah tadah hujan dimana system pengairan tidak mendukung. Masyarakat
membudidayakan padi pada lahan gambut tipis. Aktifitas penanaman padi hanya dilakukan
satu kali dalam setahun. Waktu penanaman dimulai dari bulan Desember (akhir tahun)
sampai dengan bulan Februari (awal tahun). Sehingga mengakibatkan kurangnya aktifitas
masyrakat dalam bercocok tanam. Dikarenakan masyarakat harus menunggu musim tanam
dan kesiapan lahan. Apabila musim hujan tropis, masyarakat mempunyai harapan untuk
panen padi. Jika intensitas hujan tinggi, wilayah tersebut akan mengalami banjir kemudian
berdampak pada kegagalan panen padi. Kendala yang ditimbulkan adalah adanya hama
wereng, kepik dan pembusukan batang padi. Selain kendala itu, ada beberapa persoalan
yang dihadapi antara lain kurang aktifnya PPL, bantuan bibit, pupuk serta obat-obatan
untuk hama yang diberikan oleh Dinas pertanian setempat.
Saat musim hujan tropis, masyarakat pencari ikan akan menangkap ikan dilahan
gambut dengan memanfaatkan kanal dan sungai yang ada. Masa musim hujan tropis terjadi
pada bulan November (akhir tahun) hingga bulan Mei (tahun yang akan dating). Hasil
tangkapan ikan pun mengalami peningkatan dikarenakan banyak ikan yang datang maupun
terhanyut terbawa arus air. Sedangkan untuk bulan Juni hingga Oktober sudah memasuki
cuaca panas. Kendala yang ditimbulkan berupa debit air dikanal maupun sungai mengalami
kekeringan yang mengakibatkan tangkapan ikan menurun. Alat penangkapan ikan
menggunakan jarring ikan, najur maupun memancing. Tidak hanya masyarakat Desa Suka
Pindah yang mencari ikan, dari desa sebelah pun ada. Mereka seringkali terlihat membawa
alat sentrum listrik untuk menangkap ikan. Hal tersebut berdampak besar, akibatnya
banyak ikan yang mati percuma baik berukuran kecil.
Tanaman palawijaya ditanam pada lahan gambut tipis. Jenis tanaman palawija yang
ditanam antara lain kacang panjang, cabai, tomat cerry, kesek dan timun. Selain itu
penanaman palawija, masyarakat juga menaman buah semangka. Penanam palawija
14
dilakukan oleh suku jawa yang bertempat tinggal dilahan gambut Desa Suka Pindah. Pada
bulan Mei, masyarakat telah melakukan persiapan lahan dimana cuaca sudah mengalami
peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Musim kemarau berlangsung hingga bulan
Oktober. Masa penamanan dilakukan selama 40 hari sebelum pemanenan untuk tanaman
kacang panjang, tomat cerry, kesek dan timun. Sedangkan cabai dipanen selama 3 bulan
setelah penanaman sehingga panen. Panen selanjutnya dapat dilakukan 1 – 2 minggu sekali
selama 6 bulan. Hasil penanaman palawija dan semangka sebanyak 100 kg kacang
panjang, 80 kg cabai, tomat cerry 77 kg, kesek 30 kg dan 33 kg timun untuk satu orang
petani. Sedangkan semangka mencapai 4000 kg. Kendala dalam penanama palawija dan
semangka yaitu kurangnya ketersediaan air, penyakit jamuran dan hama.
Peternakan sapi dan kerbau merupakan kegiatan perekonomian yang telah lama
dilakukan sejak nenek moyang dahulu. Desa Suka Pindah sangat ulet dan pandai dalam
merawat peternakan. Berdasarkan data wawancara dan observasi, jumlah ternak sapi
berkisar 367 ekor dan kerbau sebanyak 115 ekor. Sistem pemeliharaan menggunakan sistem
pengembalaan, dengan jadwal pemeliharaan untuk pembukaan kandang pada pukul 05.00
WIB hingga pada pukul 17.30 WIB dimana ternak kembali ke kandang. Berat kerbau yang
bisa dijual mencapai 2 ton/ekor dan tidak menjual anakan kerbau. Harga jual ternak kerbau
berkisar Rp. 20.000.000 – Rp. 25.000.000/ekor untuk kerbau dewasa. Sedangkan sapi
dengan berat 100 kg/ekor jantan dan 75 kg/ekor betina. Harga jual ternak sapi mencapai Rp.
13.000.000 /ekor atau harga daging Rp. 67.000/kg.
15
Tabel 8. Kalender Musim di Desa Suka Pindah
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sept Okt Nov Des
Musim
Peluang Masalah
Kerawanan _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
kebakaran
Panen setiap hari ter- Musim panas
Hasil panen gantung pada cuaca (kekeringan
Karet Hasil panen banyak, kualitas kurang baik Hasil panenlebih sedikit, kualitas baik banyak, kualitas getah), musim
kurang baik hujan (tidak bisa
menyadap)
pe
tahun
nanaman
Padi Pemeliharaan Panen Pemeliharaan
Pa
Palawija dan se-
mberishan
nen
mangka pemeliharaan
m
umur 2 – 2,5 tahun rumput men-
elahirkan
Sapi Bunting 9 bulan
galami kek-
eringan
16
Beranak pertama kali Saat panas
M
umur 4 tahun rumput men-
elahirkan
Kerbau Bunting 10 bulan
galami kek-
eringan
Sumber : Sumber: Wawancara, Observasi, FGD Pemetaan Partisipatif DMPG Suka PIndah 2 Agustus 2021
17
2.3. Keanekaragaman Hayati
Desa Suka Pindah memilik wilayah gambut yang berdampingan dengan Hutan
Suaka Margasatwa Padang Sugihan Sebokor baik dalam keanekaragaman fauna maupun
flora. Berdasarkan table 9 dapat disimpulkan bahwa terdapat bebebarapa satwa lindung
yang kadang-kadang dilihat oleh masyarakat pada saat ini antara lain Rusa (Cervidea),
Tenggiling (Manis javanica), dan Burung Bangau (Leptoptilos javanicus). Sedangkan fauna
yang seringkali terlihat dilahan gambut maupun mineral adalah Kera (Nasalis larvatus), Babi
hutan (Potamochoerus porcus), Ular (Colobra), dan Burung Elang (Accipitridae). Fauna dapat
juga menjadi hama atau boomerang bagi masyarakat seperti Kera (Nasalis larvatus) dan
Babi hutan (Potamochoerus porcus). Dikarenakan merusak tanaman masyarakat yang
mengakibatkan kegagalan panen. Lokasi lahan mineral dan hutan suaka/gambut
dimanfaatkan masyarakat untuk mengembalakan ternak sapi dan kerbau.
18
Kerbau (Acridotheres javanicus) Mineral
Sumber: Wawancara, Observasi, FGD Pemetaan Partisipatif DMPG Suka PIndah 2 Agustus 2021
Keanekaragaman flora yang masih ada sampai sekarang meliputi Purun (Lepironia
articulata), Gelam (Melaleuca leucadendron L), Beringin (Ficus microcapra) dan Senduduk
(Melastama malabathricum). Beberapa flora yang menjadi pakan ternak pengembala
meliputi Senduduk (Melastama malabathricum), gulma dan pakis. Saat musim hujan
tanaman gulma dan Senduduk (Melastama malabathricum) banyak ditemukan dan hidup
subur. Waktu musim kering, flora yang masih ada berupa tanaman pakis dan gulma.
Berkurang
karena
diambil dan
Gelam (Melaleuca leucadendron L) iiii ii i akibat
banyaknya
kebakaran
hutan
Punah
karena
ditebang
Mahang (Macaranga motleyana) iiii i -
dan
kebakaran
hutan
Punah
karena
ditebang
Meranti (Dipterocarpaceae) iiii i -
dan
kebakaran
hutan
Flora
Punah
karena
Jelutung (Dyera lowii) iiii i -
kebakaran
hutan
Punah
karena
ditebang
Terentang (Campnosperma) iiii i -
dan
kebakaran
hutan
Berkurang
karena
Beringin (Ficus microcapra) iiii ii i
kebakaran
hutan
Fauna Berkurang
karena
Kera (Nasalis larvatus) iiii Ii i
habitat
terganggu
Punah
akibat
kebakaran
Rusa (Cervidea) iiii - -
hutan dan
habitat
terganggu
Punah
akibat
kebakaran
Gajah (Elephas indicus) iiii - -
hutan dan
habitat
terganggu
Berkurang
karena
Ikan Lele (Clarias bathacus) iiii ii i
habitat
terganggu
Berkurang
karena
Ikan Toman (Channa micropeltes) iiii ii i
habitat
terganggu
Berkurang
karena
Ikan Gabus (Channa striata) iiii ii i
habitat
terganggu
Berkurang
karena
Ikan Betok (Anabas testudineus) iiii ii i
habitat
terganggu
Berkurang
karena
Ikan Baung (Hemibagrus nemurus) iiii ii i
habitat
terganggu
Berkurang
Burung Bangau (Leptoptilos karena
iiii ii i
javanicus) habitat
terganggu
Berkurang
karena
Burung Hantu (Neoaves) iiii ii i
habitat
terganggu
Berkurang
karena
Burung Punai (Columbidae) iiii ii i
habitat
terganggu
Berkurang
karena
Burung Elang (Accipitridae) iiii ii i
habitat
terganggu
Berkurang
karena
Ular (Colobra) iiii ii i
habitat
terganggu
Berkurang
karena
Tenggiling (Manis javanica) iiii ii i
habitat
terganggu
Punah
karena
Harimau (Panthera tigris) iiii - -
habitat
terganggu
Berkurang
karena
Kijang (Muntiacus munjak) iiii ii i
habitat
terganggu
Berkurang
karena
Padi iiii - i perubahan
konstruk
tanah
Semangka Stabil
karena
- - iiii
dibudidayak
an
Veget Sayur-sayuran Stabil
asi karena
- - iiii
dibudidayak
an
Karet Stabil
karena
ii iii iiii
dibudidayak
an
Sumber: Wawancara, Observasi, FGD Pemetaan Partisipatif DMPG Suka PIndah 2 Agustus 2021
23
Gambar 1. Purun Gambar 2. Gelam
Lahan gambut Desa Suka Pindah memiliki system pengairan melalui kanal maupun
sungai alami yang dikenal dengan nama Sungai Sibubur. Aliran sungai Sibubur dari aliran
Sungai Sugihan yang bemuara ke Sungai Musi ini dahulu dimanfaatkan penduduk untuk
mengeluarkan kayu dari hutan. Beberapa aliran sungai ini juga mengalir ke parit-parit atau
kanal di wilayah Desa Suka Pindah. Parit-parit atau kanal yang ada dibangun oleh PT.
Perdana Abadi Perkasa yang bergerak dalam bidang usaha kelapa sawit. Ukuran parit-parit
atau kanal berjarak lebar ± 3-4 meter dengan kedalam mencapai 5 meter. Sungai alam
( Sungai Sibubur merupakan sebagai perbatasan wilayah lahan perusahaan dengan wilayah
lahan Suaka Margasatwa Padang Sugihan Sebokor.
24
2 Sungai Sibubur Sungai alam Mencari ikan
Sumber : Data Pemetaan Spasial DMPG Desa Suka Pindah, Agustus 2021
25
Gambar 1. Kanal/parit perusahaan Gambar 2. Sungai Sibubur
Sumber: Wawancara, Observasi, FGD Pemetaan Partisipatif DMPG Suka PIndah 2 Agustus 2021
Pada awalnya, lahan gambut yang ada di wilayah Desa Suka Pindah (sebelum
menjadi Kawasan hutan suaka) merupakan hutan yang menyimpan banyak flora dan fauna,
penduduk setempat seringkali mencari pohon besar seperti mahang, meranti, gelam dan
terentang untuk bahan kayu dan mencari ikan, selain itu juga penduduk Desa Suka Pindah
mengelola dan memanfaatkan lahan gambut dengan menanam padi secara system Sonor
pada tahun 196o an.
Sejak terjadi kebakaran pada tahun 1967, ekosistem hutan ini mulai rusak ditambah
lahan rawa gambut beralih menjadi perkebunan kelapa sawit dengan status lahan HPH.
Perusahaan yang berencanan mengelola lahan tersebut antara lain PT. Seribu Nian, PT.
Ramin Jaya dan PT. Wijaya Murni. Peralihan fungsi hutan ini menyebabkan banyak saranem
yaitu berkurangnya tumbuhan endemik seperti kayu kayuan dan rerumputan, selain itu juga
hewan endemic juga mulai berkurang bahkan punah
Pada musim kemarau, lahan gambut di wilayah ini mengalami kekeringan yang
dapat menyebabkan kebakaran besar. Ketika gambut sudah kebakaran, maka api akan
menjalar ke lokasi yang lain. Lahan yang kebakaran dengan kedalaman 2 meter akan cepat
sekali api membesar dikarenakan bahwa gambut bermaterial tanah liat. Sedangkan api yang
kedalam diatas 2 meter akan menyebarkan api dalam gambut. Maka api yang mengalami
mengendap dilapisan tanah bisa bertahan lama, bahkan menajalar ke tempat lain.
Akibatnya, kebakaran di lahan gambut dapat menjadi bencaba besar.
Tahun
Nama Jenis Keterangan
>1969 1970-1997 1998-2020
26
Padi Padi putih, Mata Pada tahun 1970
sawah Pencaharian 1997, terjadi
kanyut, kebakaran yang
ketan tanah menyebabkan
abang ekosistem lahan
gambut rusak.
Budidaya padi pun
tidak dilanjutkan
lagi.
Bab III
Desa Suka Pindah memiliki lembaga pedidikan yang cukup lengkap. Lembaga
pendidik yanga ada antara lain PAUD, SD/Sederajat, SMP/Sederajat dan Pondok Pesantren.
Tingkat PAUD hanya terdapat 1 sekolah dengan nama PAUD Matahari yang dikelola oleh
pihak swasta. Untuk sekolah yang dikelola oleh pemerintah atau berstatus negeri adalah
SMP Sekolah Dasar Negeri 18 Rambutan dan Sekolah Menengah Pertama Negeri 2
Rambutan. Sedangkan Pondok Pesantren Tahfizh Al Qur’an An Nur merupaka lembaga
pendidikan yang dikelola oleh Yayasan. Jumlah siswa dan jumlah tenaga pengajar sangat
berpengaruh dalam efisiensi pola belajar dan mengajar. Dikarekan apabila jumlah siswa
lebih banyak dari jumlah pengajar maka siswa mengalami tidak kemerataan dalam belajar.
Saat masa pandemic Covid-19 seperti sekarang ini, lembaga sekolah mendapatkan
perhatian khusus dari pemerintahan. Kegiatan belajar diberikan kebijakan untuk belajar di
rumah (WFH) lebih kurang selama 6 bulan sejak tahun kemaren. Kebijakan pun berubah
seiring dengan penurunan penyebaran Covid-19 dimana sekolah dapat melakukan belajar
tatap muka dengan melaksanakan dan mengikuti protocol kesehatan berupa 3 M (memakai
masker, mencuci tangan, menjaga jarak).
27
Tabel 14. Jumlah Tenaga Pendidik Di Desa Suka Pindah
Jumlah Status
Jumlah
No Jenis Pendidikan Tenaga
Siswa Honorer PNS
Pengajar
Berdasarkan dibawah ini, jumlah tenaga kesehatan yang ada di Desa Suka Pindah
antara lain bidan, perawat dan kader posyandu. Tenaga kesehatan mempunyai masing-
masing tugas dan fungsi. Bidan mempunyai tugas untuk melayani persalinan, konsultasi
kesehatan dan pengobatan. Sedangkan perawat membantu dalam proses kerja bidan
dalam penangganan pasien, pemberian resep obat dan membantu kegiatan posyandu.
Peranan kader posyandu juga berkaitan erat dengan program tenaga kesehatan. Dimana
mereka akan dibina dalam pelatihan sebagai kader posyandu. Tugas-tugas kades posyandu
antara lain melakukan pendaftaran (pendaftran balita, ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui
dan sasaran lainnya); melaksanakan pelayanan kesehatan ibu dan anak (perhitungan berat
badan, pengukuran tinggi badan, imunisasi anak, serta pemantauan permasalahan pada
balita); memberikan penyuluhan dan bimbingan bagi orang tua dalam polas asuh anak.
Penangganan dalam kebakaran pun bidan, perawat dan kader posyandu memberikan
informasi dan pemahaman melalui imbuan atau peringatan setiap pasien yang berobat
maupun dalam kegiatan posyandu bagi ibu dan anak. Imbuan yang diberikan kepada
masyarakat agar tidak keluar rumah terlebih dahulu apabila tidak dalam kondisi darurat
atau kepentingan mendesak. Selain itu, mereka juga melakukan pembagian masker bagi
masyarakat yang khusus terdampak asap kebakaran atau pencegahan bagi masyarakat
yang lain. Untuk pertolongan pertama kebakaran asap puskesmas pembantu tidak meliki
tabung oksigen. Jika pasien sudah terjangkit ISPA, bidan agar langsung memberikan resep
obat.
28
Berdasarkan tingkat pendidikan dari fasilistas pendidikan yang dimiliki masing-
masing sekolah terbagi menjadi dua narasumber pembiayaan antara lain pendidikan negeri
dibiayai oleh pemerintah dan fasilitas pendidikan swasta dibiayai oleh yayasan ataupun
kemitraan. Kondisi bangunan pun jauh berbeda dimana fasilitas swasta lebih baik daripada
fasilitas negeri. Seperti kondisi Pondok Pesantren Tahfizh Al Qur’an An Nur dapat
digolongkan baik. Bangunan ini berada di Dusun 1 yang menggunakan bangunan permanen
dengan 2 asrama, 7 ruang kelas dan 1 aula besar. Untuk fasilitas pendukung akan
direncanakan pembuatan lapangan senam, sepak bola dan volly sebagai aktifitas olahraga.
Fasilitas pendidikan Dasar Negeri 18 Rambutan dan Sekolah Menengah Pertama Negeri 2
Rambutan dalam keadaan permanen dan kondisi baik. Untuk dalam ruangan kelas,
umumnya sudah memenuhi untuk 6 ruang kelas dan 1 ruang guru. Sedangkan kondisi
gedung sekolah sudah bangunan permanen dan masih baik.
29
Gambar 3. Ukuran badan Gambar 4. Pengukuran tekanan darah
Pada tahun 2020, terjadi kebakaran di lahan gambut yang merambat ke lahan
mineral. Kebakaran disebabkan dari musim panas yang membuat lahan kering. Dengan
gesekan dedaun pun, lahan gambut dapat terbakar. Dikarenakan desa belum membentuk
masyarakat peduli gambut, maka masyarakat tidak ada yang monitoring lahan tersebut.
Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran yang terjadi di wilayah Desa Suka Pindah, hanya saja
masyarakat terganggu melakukan aktifitas sehari harti karena asap.
Bab IV
Desa Suka Pindah terbentuk bermula dari masa penjajahan. Dimana tepatnya di
Palembang Darussalam disaat sebelum merdeka terjadi pertempuran antara Indonesia atau
Palembang dengan para penjajah. Karena banyaknya masyarakat yang takut dengan
penjajah, akhirnya banyak yang mengungsi atau mengasingkan diri ke berbagai pelosok
demi menyelamatkan diri, nyawa dan keluarganya dari penjajah. Dan salah satu tujuan
tempat pelarian mereka adalah Desa Suka Pindah ini. Karena semakin seringnya berpindah –
pindah penduduk lantaran takut dengan penjajah dan akhirnya di desa inilah mereka
merasa aman dari penjajah. Awal masa terbentuk desa ini hutan belukar dan rawa – rawa
yang banyak binatang Babi, sehingga para penjajah merasa daerah ini belum terjamah dan
enggan untuk melintasi desa ini. Oleh karena itu, desa ini dulunya dikenal dengan sebutan
Sebabi. Setelah sekian lama menetap di desa ini, kemudian terdengarlah kabar bahwa
Indonesia sudah merdeka. Maka banyaklah warga Sebabi ini yang berpindah ke tempat –
tempat lain untuk mencari dan melangsungkan kehidupan ke daerah lain. Semakin banyak
yang berpindah – pindah, akhirnya desa ini dibentuk dan menjadi Desa Suka Pindah sejak
tahun 1947. Nenek moyang desa ini berasal dari keturunan Palembang Darussalam, juga
31
bahasa yang dipakai menggunakan bahasa Palembang asli hingga kini. Desa Suka Pindah ini,
sejak dulu di ketuai atau dipimpin oleh Ketua Dusun dengan sebutan krio atau pemimpin
desa.dan sekarang lebih dikenal dengan sebutan kepala desa.
Masyarakat desa Suka Pindahmerupakan masyarakat aslu atau local yang sduah
lama bertempat tinggal atau menetap dengan etnis suku Melayu. Masyarakat Desa Suka
Pindah menggunakan bahasa sehari-hari adalah bahasa Palembang. Pada tahun 2005,
masuk suku jawa ke Desa Suka Pindah dalam hal jual beli lahan gambut dengan jumlah
orang sekitar ±300 orang. Pada saat ini, suku jawa sekitar 45 orang menetap dan berdomisili
di Desa Suka Pindah.
Jumlah
No Etnis
Laki-Laki Perempuan
Penduduk Desa Suka Pindah terbagi menjadi dua agama yaitu agama islam dan
agama kristen. Untuk keperluan beribadah, fasilitas desa menyediakan masjid untuk agama
islam. Dikarenakan banyaknya masyarakat Desa Suka Pindah beragama islam. Sedangkan
fasilitas desa dalam keperluan beribadah dengan penganut agama Kristen belum memadai.
Jumlah
No Agama
Laki-Laki Perempuan
Sumber: Wawancara, Observasi, FGD Pemetaan Partisipatif DMPG Suka PIndah 2 Agustus 2021
Masyarakat Desa Suka Pindah menjunjung tinggi dan menjaga adat istiadat yang
diwarisi oleh para leluhur, hal ini dapat dilihat dengan masih berlakunya tatanan budaya
32
seperti proses pernikahan. Kehidupan dan kebersamaan sesama masyarakat dalam
pemeluk agama sangat erat. Dalam beragama Islam dapat melaksanakan ibadah
keagamaan dengan baik. Masyarakat selalu memperingati hari besar agama islam yang
diadakan di Masjid Al Istiqomah.
Untuk kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya alam yaitu panen sonor. Pada
tahun 1944, masyarakat melakukan penanaman padi dengan system sonor Jenis-jenis padi
yang ditanam merupakan padi lokal yang ada didesa antara lain padi putih, padi swah
kanyut dan ketan tanah abang. Adapun kegiatan panen raya diadakan satu kali dalam 5
tahun. System sonor dengan cara membakar lahan yang tidak dibatasi oleh gundukan
maupun sekat hanya saja masyarakat menjaga lahan saat dibakar. Setelah pemadaman api,
masyarakat mulai melakukan penaburan padi ladang yang menggunakan tadah hujan. Sejak
tahun 1990, terjadi perubahan kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya alam dari
penguasan lahan yang beralih kepemilikan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Dampak yang ditimbulkan dari permindahan penguasan lahan sebagai berikut
Bab V
Pada awalnya Desa Suka Pindah atau Desa Sebabi menggunakan system
pemerintahan tradisional yang dipimpin oleh seorang Pesirah (Camat) dan pemimpin yang
ada pada setiap desa dapat disebut dengan Kerio. Kerio merupakan dapat juga disebut
dengan kepala desa pada pemerintahan yang sekarang. Seorang kerio dibantu oleh de pati
sebagai orang kepercayaan beliau. Jika suatu hari atau ada tamu yang datang ke desa
sedangkan beliau tidak ada ditempat, dapat digantikan posisinya sementara sebagai kerio.
Tepatnya pada tahun 1994, ada pergantian system pemerintah tradisional menjadi
system pemerintahan modern. Saat pergantian kebijakan tersebut pertama kali dipimpin
oleh Kepala desa. Pembentukan desa berdasarkan Daerah Kabupaten Banyuasin nomor 11
Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor
2 tahun 2008 tentang pembentukan Desa dalam Kabupaten Banyuasin yang menyatakan
bahwa terbentuknya Desa Suka Pindah yang masuk dalam wilayah Kecamatan Rambutan.
33
1960 – 1972 Mashur bin Kohar Kerio
Kepala desa adalah jabatan tertinggi disuatu wilayah desa. Proses menjadi kepala
desa melalui pemilihan kepala desa yang dipilih langsung oleh masyarakat. Kepala desa
yang terpilih pada periode tahun 2016 sampai dengan 2021 adalah Bapak Selamat. Selama
bertugas, kepala desa akan dibantu oleh seorang sekretaris desa. Untuk lebih
mempermudah pekerjaan sekretaris desa maka terbentuklah tiga jabatan yang akan
menopang pemerintahan desa dapat disebut juga Kepala Urusan (Kaur) antara lain bidang
keuanga, tata usaha dan perencanaaan dan pelaporan serta membentuk lagi tiga staf
kepala seksi (Kasi) yang mengurus bidang pemerintahan, pelayanan dan kesejahteraan.
Sumber: Wawancara, Observasi, FGD Pemetaan Partisipatif DMPG Suka PIndah 2 Agustus 2021
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bagan struktur organisasi pemerintah desa
yang akan menjalankan tugas dan fungsi masing-masing untuk kemajuan desa. Sebagai
pemerintah desa, dapat melayani masyarakat dengan baik tanpa membedakan status sosial
maupun gender. Pemerintah desa juga berperan penting dalam pembuatan perencanaan
34
desa, mengatur desa dan pembangunan desa berdasarkan kepentingan bersama bukan
golongan tertentu.
Tabel 20. Tugas pokok dan fungsi pemerintah Desa Suka Pindah
Jabatan Tupoksi
35
dilakukan sebagai berikut pembangunan sarana
prasarana perdesaan baik fasilitas umum
maupun fasilitas sosial, dan pembangunan
bidang pendidikan serta kesehatan;
36
laporan.
Kepala Dusun Kepala Dusun atau dapat juga disebut juga Kepala
Kewilayahan yang mempunyai unsur satuan tugas
kewilayahan untuk membantu Kepala Desa dalam
melakukan penugasan bagi setiap wilayah penugasan.
Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Dusun
mempunyai fungsi sebagai berikut :
38
Dengan pergantian sistem, tidak meghilangkan budaya yang telah terbentuk terdahulu
dengan masih menjunjung adat istiadat dan tetap dijaga, para tetua di desa masih sangat
dihormati dan disegani walau hanya memberikan imbuan saat kegiatan desa maupun hari
besar keagamaan dan pernikahan.
Hal ini tidak tercantum secara tertulis dipemerintahan desa sebagai pemangku adat,
mempunyai kewenangan menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan tradisi dan
nilai-nilai leluhur serta mempunyai tempat tersendiri dalam sosial budaya masyarakat desa.
Dengan penetapan sebagai tertua di desa, hal yang menjadi faktor penting dalam pemilihan
dan pertimbangan dapat dilihat dari garis keturunan dan pengajar sebagai guru mengaji.
Selain itu juga, masyarakat mempertimbangkan keilmuan yang didapatkan seperti
mengetahui sejarah desa, silsilah pemerintah terdahulu bahkan tokoh yang berpengaruh.
(Sumber : data pemetaan partisipatif Desa Suka Pindah).
Desa Suka Pindah mempunyai beberapa tokoh yang berpengaruh selain dari
pemimpin formal (kepala desa) yaitu Ustad Aumbagel dan Ustad Haji Busro. Sebagai orang
tertua, para ulama dapat mengayomi dan memberikan imbauan untuk menasehati
masyarakat agar menyadari suatu perilaku menyimpang yang tidak baik dimana dampak
yang ditimbulkan tidak hanya perorangan tapi seluruh lapisan masyarakat. Salah satu
contoh permasalahan yang seringkali terjadi di desa berupa maling, perjudian dan minum-
minuman yang meresahkan masyarakat. Media yang dilakukan para ulama dalam menyikapi
permasalah tersebut dengan melakukan ceramah melalui kegiatan keagamaan, pernikahan
dan hajatan.
Forum pengambilan keputusan dalam lingkup formal di Desa Suka Pindah dapat
berlangsung saat melakukan musyawarah tingkat dusun dan musyawarah tingkat desa. Hak
dan wewenang pemerintah desa dalam pengambilan keputusan dapat melalui mekanisme
musyawarah dan diskusi unutk mencapai kesepakatan. Aktor yang terlibat dalam
39
musyawarah meliputi perangkat desa, BPD, perwakilan perempuan, kelompok masyarakat,
kelompok agama, kelompok petani, serta tokoh pemuda. Beberapa contoh pengambilan
keputusan informasi dalam musyawarah tingkat desa berupa penyusun rencana kerja
pemerintah (RKP), anggaran pembangunan desa dan rencana pembangunan jangka
menegah desa (RPJMDea). Setiap perwakilan masyarakat yang hadir mempunyai hak untuk
mengutarakan pendapat dan masukan dalam merencanakan kegiatan desa untuk dapat
memprioritaskan utama dari kepentingan seluruh lapisan masyarakat. Serta keterlibatan
masyarakat dalam pengambilan keputusan dapat tepat sasaran dan menghasilkan
kebijakan yang baik.
Sedangkan dalam forum penhgambilan keputusan dalam lingkup tingkat dusun dan-
gan salah satu contoh musyawarah secara mupakat dalam kegiatan gotong royong. Actor
yang terlibat dalam kegiatan itu meliputi kepala dusun, RT, hansip dan seluruh lapisan
masyarakat.
Bab VI
Kelembagaan Sosial
Kelembagaan sosial terbagi menjadi dua katergori yaitu organisasi sosial formal dan
organisasi sosial non formal. Organisasi sosial formal terbentuk oleh pemerintah desa dan
pemerintah terkait lainnya. Desa suka pindah memilki organisasi sosial formal. Organisasi
organisasi ini bertujuan untuk saling membantu dan berkejasama dalam membangun desa.
Pembentukan organisasi dilakukan dengan musyawarah mupakat desa dan ada yang
kesepakatan kelompok yang ditetapkan oleh peraturan daerah dan peraturan pemerintah
dengan adanya surat keputusan pembentukan yang sah dari intansi terkait. Ada beberapa
lembaga formal yang dibentuk oleh kebijakan pemerintah dan berlaku untuk setiap daerah
yang meliputi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), dan Badan Permusyawaratan
Desa (BPD) yang disahkan langsung oleh Bupati. Lembaga PKK merupakan organisasi
kemasyarakatan yang memperdayakan perempuan untuk ikutserta berpartisipasi dalam
pembangunan desa. Ketua kelompok PKK akan dipimpin oleh istri Kepala Desa yang
40
menjabat. Sedangkan BPD adalah lembaga demokrasi yang mengawasi penyelenggaraam
pemerintah desa.
Sedangkan organisasi yang dibentuk oleh pemerintahan desa adalah Usaha Milik
Desa (BUMDesa) dan kelompok masyarakat yang bertujuan untuk mengembangkan dan
meningkatkan perekonomian desa. Kepengurusan BUMDesa disahkan oleh Kepala Desa.
Semua organisasi yang terbentuk di Desa Suka Pindah mempunyai tujuan yang sama untuk
membangun desa dalam peningkatan sumber daya manusian maupun pemanfaatan dan
pembangunan infrastruktur.
-Perlunya
peralatan dan
ruang kerja
-Belum
memaksimalkan
wewenang
dengan baik
-Perlunya sarana
dan prasarana
-Belum
41
memaksimalkan
pengelolaan
usaha desa
-Belum ada
peraturan desa
-Belum -Perangkat
memaksimalkan lengkap
2 LPMD/LPMK 1 Orang 4 Orang
wewenang
dengan baik
-Perlunya ATK
-Kepengurusan
kurang aktif
-Kurangnya
program
kegiatan
-Perlunya -Perangkat
peningkatan lengkap
SDM dan
-Kurang aktif
pelayanan
kemasyarakatan
-Tidak ada
perdes dan SOP
4 BUMDesa 3 Orang 7 Orang
BUMDesa serta
kelengkapan
admintrasi
lainnya
-Belum
memaksimalkan
mengelola usaha
42
kemasyarakatan
-Perlunya -Perangkat
peningkatan lengkap
SDM dan
pelayanan
kemasyarakatan
-Perlunya
peralatan dan
ruang kerja
-Belum
memaksimalkan
6 BPD 3 Orang 7 Orang wewenang
dengan baik
-Perlunya sarana
dan prasarana
-Belum
memaksimalkan
pengelolaan
usaha desa
-Belum ada
peraturan desa
- Kurangnya -Perangkat
SDM dalam lengkap
pelayanan
-Kurangnya
program
kegiatan
-Belum adanya
sarana
-Kepengurusan
kurang aktif
43
-Perlunya -Kelompok
peningkatan lengkap
SDM dalam
-Kurang aktif
pengetahuan
mengenai
budidaya
pertanian dan
Kelompok
9 14 Orang 145 Orang perkebunan
Tani
-Perlunya alat
pertanian
-Kurangnya
kesejahteraan
-Perlunya sarana
dan prasarana
Sumber: Wawancara, Observasi, FGD Pemetaan Partisipatif DMPG Suka PIndah 2 Agustus 2021
Desa Suka Pindah tidak mempunyai organisasi atau kelembagaan sosial non formal.
Dikarenakan rendahnya sumber daya manusia, masyarakat belu memahami fungsi, tujuan
bahkan manfaat dari terbentukanya organisai atau kelembagaan desa. Sehari-hari
masyarakat hanya beraktifitas mengelola perkebunan, pertanian, beternak dan pekerja
perusahaan. Dengan kurangnya partisipasi masyarakat dalam aktifitas kegiatan desa. Desa
Suka Pindah pun mengalami rentang sosial yang bagi masyarakat memerlukan pemerintah
desa ketika berkepentingan dalam pengurusan admintrasi bukan sebagai pelayanan publik.
Desa Suka Pindah mempunyai jejaring antar warga yang belum memadai. Organisasi
formal seperti perangkat desa sendiri sangat perlu ditingkatkan dalam sumber daya
manusia dan pelayanan kemasyarakatan. Masyarakat maupun kelompok masyarakat pun
belum memiliki kepedulian terhadap perkembangan dan kemajuan desa. Dimana jejaring
sosial desa sangat penting sebagai pondasi pendukung antar lembaga atau organisasi agar
solid dan kuat bagi pemerintahan desa. Jejaring sosial desa merupakan interaksi menjalani
komunikasi antar masyarakat dalam kegiatan sosial masyarakat desa.
44
Sumber: Wawancara, Observasi, FGD Pemetaan Partisipatif DMPG Suka PIndah 2 Agustus 2021
Bab VII
Perekonomian Desa
Perekonomian Desa Suka Pindah dibagi menjadi dua bidang sektor keuangan terdiri
dari sumber pendapatam desa dan sektor belanja desa. Pendapatan pokok Desa Suka
Pindah bersumber dari anggaran dana desa yang diberikan oleh pemerintah pusat.
45
Berdasarkan dengan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Mekanisme
alokasi dana desa melalui transfer kepada kabupaten/kota dari pemerintahan pusat. Dari
alokasi dana tersebut, maka setiap kabupaten/kota akan melanjutkan pengalokasian dana
kepada setiap desa. Perhitugan alokasi dana dengan memperhatikan jumlah penduduk
(30%), luas wilayah (20%) dan angka kemiskinan (50%). Hasil perhitungan disesuaikan juga
dengan luas geografis masing-masing desa.
Dapat dilihat pada table 21 yang berjudul Sumber Pendapatan Desa dari kolom ke 5
dengan sumber pendapatan lain-lain yang bersumber dari dana silpa dan pembagian hasil
pajak. Sedangkan untuk belanja Desa Suka Pindah dapat dikategorikan 2 hal yaitu belanja
pembangunan (fisik) dan belanja aparatur (pengawai). Belanja pembangunan (fisik) dengan
dana alokasi diperuntukan pembangunan infrastuktur desa, seperti pembangunan balai,
pasar, dan pembangunan lainnya. Adapun belanja aparatur (pengawai) direalisasikan
dengan pemberian tunjangan perangkat desa, lembaga desa, belanja alat dan lain
sebagainya.
2. Hasil Pajak 0
Sumber: Wawancara, Observasi, FGD Pemetaan Partisipatif DMPG Suka PIndah 2 Agustus 2021
Sumber: Wawancara, Observasi, FGD Pemetaan Partisipatif DMPG Suka PIndah 2 Agustus 2021
46
Mata pencaharian utama masyarakat Desa Suka Pindah adalah Petani dan buruh
tani. Selain itu, masyarakat bekerja dibidang pendidikan (PNS), peternak, pedagang keliling,
dukun tradisional dan karyawan perusahaan swasta. Kebanyakan masyarakat bekerja dalam
sektro pertanian yaitu budidaya karet dan sawit untuk usaha sampingannya peternak sapid
an kerbau.
Tabel 24. Jenis pekerjaan dan penghasilan masyarakat Desa Suka Pindah
47
Gambar 1. Perkebunan karet Gambar 2. Sayur-sayuran
Desa Suka Pindah berpotensial dengan komoditas sektor peternakan, pertanian dan
perkebunan. Dahulu kala, lahan gambut masih bisa kelola dengan penanaman padi sonor.
Sejak penggunaan lahan menjadi lahan Suaka Margasatwa Padang Sugihan, masyarakat
tidak dapat mengelola dan menfaatkan lahan gambut. Dalam memenuhi kebutuhan hidup,
masyarakat mencoba membudidayakan tanaman karet dan sawit. Kendala yang sering
48
mereka temui dalam menghasilkan getah karet, adanya perubahan iklim. Saat musim panas
yang sangat terik, karet tidak menghasilkan banyak getah. Sedangkan saat musim hujan,
nilai jual karet turun dikarenakan getah telah bercampur dengan air atau ranting. Namun
penanaman sawit tidak banyak kendala hanya saja ternyata perubahan struktur tanah dan
cuaca menjadi panas.
Komoditas peternakan yang ada di Desa Suka Pindah adalah sapi dan kerbau.
System peternakan mengunakan system penggembalaan atau lepas. Ternak lebih leluas
untuk mendapatkan pakan lebih banyak. Apalagi vegetasi lahan gambut seperti pakis,
tumbuhan liar serta gulma sangat berlimpah. Semua peternak tidak memberikan pakan
kosentrat kepada ternak. Dimana pakan ternak tidak terkontrol dengan baik, dan
berdampak pada produksi anakan ternak. Hasil produksi anakan yang didapatkan kurang
maksimal dikarenakan kekurangan pakan penguat pagi ternak.
Kelembagaan ekonomi yang ada di Desa Suka Pindah meliputi BUMDesa dan
tengkulak. BUMDesa merupakan satu-satunya lembaga ekonomi formal yang bergerak di
Desa Suka pindah. Jenis usaha BUMDesa mengelola catering yang wilayah cakupan
disekitar desa. Usaha tersebut tidak berjalan dengan baik. Dikarenakan masyarakat tidak
membayar sewa pemimjaman alat catering. Selain itu, jika ada kerusakan peralatan catering
tidak ada yang mengganti biaya kerusakan. Pemerintahan desa pun tidak mendapatkan
hasil dari usaha tersebut.
Petani mendistribusikan hasil komodita ada yang langsung ke tengkulak atau pasar.
Para petani rata-rata menanam dilahan milik pribadi. Pada komoditas karet, hasil produksi
getah karet dijual ke tengkulak dengan cara pengumpulan terlebih dahulu. Kemudian akan
dibawah ke pabrik menggunakan kendaraan truk. Untuk penjualan komoditas sawit
berbeda, para petani menjual hasil sawit langsung ke perusahaan sawit yang ada di desa.
Harga sawit ditentukan oleh perusahaan tersebut.
49
Komoditas peternakan mempunyai cara pemasaran sendiri, dimana penjual dan
pembeli bertemu langsung ke peternakan. Dan pembeli bisa memilih dan menawar ternak
sesuai keinginan. Harga pun tidak berdasarkan harga pasar, ditentukan oleh umur dan berat
ternak. Penjual dan pembelian akan mencapai kata kesepakatan jika harga yang ditetapkan
sesuai dengan keinginan dari dua belah pihak.
Dari seluruh komoditas yang ada di Desa Suka Pindah mempunyai prospek yang
besar dan menjanjikan. Factor yang sangat mendukung adalan jaringan pasar yang
menjanjikan. Serta akses yang cukup memadai untuk meluaskan jaringan pemasaran yang
tidak hanya didesa tapi juga diluar desa.
Bab VIII
50
Penguasaan dan Pemanfaatan Lahan dan Sumber Daya Alam
Dari hasil focus group discussion (FGD 1 dan 2), dahulu lahan gambut yang masuk
dalam wilayah Desa Suka Pindah dapat dimanfaatkan untuk bertani sonor, menggembala
ternak, mencari ikan dan kayu oleh masyarakat sekitar. Sejak tahun 1990, masyarakat tidak
lagi memanfaatkan lahan tersebut. Dikarenakan adanya penetapan perubahan lahan
menjadi lahan konservasi. Untuk wilayah non gambut diwilayah Desa Suka Pindah
dimanfaatkan sebagai kebun sawit dan kebun karet. Setelah adanya penetapan peralihan
lahan, flora dan fauna yang ada dilahan banyak berkurang terutama tanaman kayu yang asli
gambut. Hal ini diakibatkan oleh kebakaran hutan dan lahan dalam pembukaan lahan
perusahaan yang menyebar ke lahan gambut.
Sumber : Data Pemetaan Spasial DMPG Desa Suka Pindah, Agustus 2021
51
Tabel 25. Luas Pemanfaatan Lahan Desa Suka Pindah
Desa Suka Pindah mempunyai wilayah yang sebagian besar merupakan tanah gam-
but dan tanah mineral. Tanah mineral dimanfaatkan masyarakat dan perusahaan dalam sek-
tor perkebunan kepala sawit dan karet. Untuk penguasaan lahannya, sebagian yang dimiliki
perusahaan PT. Patri Agung Perdana dengan luas 233,54 Ha yang budidaya kelapa sawit
dibuktikan dengan adanya hak guna usaha (HGU). Masyarakat juga memanfaatkan lahan
yang terutama ladang sebagai tempat menggembala ternak serta sebagian budidaya sawit,
dan karet. Pengusaaan lahan masyarakat merupakan hak milik pribadi dengan adanya surat
keterangan tanah (SKT) secara sah dimiliki oleh setiap masyarakat. Luas lahan masyarakat
berkisar 540,94 Ha yang digabungkan dengan tanah yang dikuasai oleh pemerintah desa
(pemukiman).
Sedangkan penguasaan tanah gambut di wilayah Desa Suka Pindah dimiliki oleh
Hutan Suka Margasatwa Padang Sugihan Sebokor di Kabupaten Banyuasin yang dibawah
naungan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Sumatera Selatan. Kawasan yang lu-
asnya sekitar 4607,72 hektare ini hampir setiap tahun mengalami kebakaran. Selain itu juga
berdasarkan hasil pemetaan spasial, dari total luasan lahan hutan suaka 4607,72 hektare
yang dikuasai oleh negara, terdapat lahan yang dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk
perkebunan kelapa sawit dalam skala besar yaitu seluas 1431,77 ha.
Lahan gambut yang ada di wilayah Desa Suka Pindah secara kesuluruhan berada di
wilayah Hutan Suaka Margasatwa Padang Sugihan Sebokor, Kabupaten Banyuasin dengan
total luasan lahan gambut 1846,65 hektar yang dikuasai oleh negara.
Pada tahun 2021, terdapat pembangunan sekat kanal yang berjumlah 5 titik koordi-
nat yang bermitra dengan Kelompok Tani Hutan Konservasi Maju Makmur dan Balai Konser-
vasi Sumber Daya Alam Provinsi Sumatera Selatan. Titik koordinat tersebut merupakan
kawasan yang sering kebakaran di lahan gambut.
Selain itu juga seperti yang telah dijelaskan dalam sub bab sebelumnya (8.1. Peman-
fataan sumber daya alam halaman 48), terdapat lahan di Kawasan hutan suaka yang diman -
faatkan oleh oknum untuk perkebunan kelapa sawit skala luas, dalam perkebunan tersebut
terdapat kanal dan parit yang digunakan untuk keperluan perkebunan, akan tetapi belum
dapat diketahui jumlah detail kanal dan parit tersebut.
53
Untuk di Kawasan lahan non gambut terdapat kanal dan parit yang dikuasai oleh pe-
rusahaan yaitu PT. Patri Agung Perdana yang digunakan untuk sistem pembasahan dan pen-
geringan lahan.
Masyarakat Desa Suka Pindah melakukan peralihan hak atas tanah/ lahan gambut
secara musyawarah yang menghadirkan dan diketahui oleh penjabat wewenang setempat.
Berikut pola peralihan ha katas tanah di Desa Suka Pindah,
Tabel 27. Peralihan Hak atas Tanah/ Lahan Gambut Desa Suka Pindah
Jenis Lisan/ Saksi-saksi Pencatatan Proses Balik Keterangan
Peralihan di Kantor Nama/Pemecahan
Tertulis
Hak atas Desa SKT/Sertifikat
Tanah
Jual beli tertulis Aparat desa tercatat SPH/ proses balik Diketahui oleh
Ketua rt nama kepala desa
tetangga
camat
Sumber : Data Pemetaan Spasial DMPG Desa Suka Pindah, Agustus 2021
Di Desa Suka Pindah terjadi konflik batas desa yang belum terselesaiakan. Konflik
batas desa antara Desa Suka Pindah dan Desa Durian Gadis. Sengketa ini belum diselesaikan
hingga saat ini, menurut informasi sengketa ini bersumber pada perbatasan desa, dahulu
perbatasan antar dua desa ini berada di jalan simpang nipon (tahun 1980) akan tetapi saat
ini berubah di jembatan sekoto.
Bab IX
54
Proyek Pembangunan di Desa
Program pembangunan di Desa Suka Pindah dialokasikan pada anggaran Dana Desa
(DD). Pembangunan desa telah dilakukan pada tahunj 2018-2019 yaitu pembangunan jalan
desa dan pembangunan sumur bor. Untuk tahun 2020-2021 belum ada proyek pembanguan
yang dilakukan di desa.
Belum ada perencanaan dan program pembangunan dari alokasi anggraan lain
seperti dari pemerintah Kabupaten dan Provinsi di Desa Suka Pindah. Saat ini juga
pemerintahan Desa Suka Pindah sudah masuk dalam masa transisi karena kan ada gelaran
pemilihan kepala desa pada tahun ini, sehingga masa kepemimpinan pemerintahan saat ini
sudah habis. Oleh karena itu untuk perencanaan dan program pembangunan di desa masih
belum bisa dipastikan perencanaannya.
55
Bab X
Program Restorasi Gambut atau BRGM yang telah dan sedang berjalan di Desa Suka
Pindah, dengan rincian program program yang telah terlaksana sebagai berikut:
• Kegiatan ternak ikan lele yang dikembangkan oleh Kelompok Tani Berkat Yakin
dari dana APBN tahun 2018. Berdasarkan hasil survei dilapangan, kegiatan
tersebut tidak berjalan dengan baik hingga mengalami kegagalan panen.
• Pelatihan Sekolah Lapang Petani Gambut tahun 2021 berjumlah 2 orang kader
yang diberi pengetahuan megenai penggelolaan lahan gambut tanpa bakar
dan pembuatan pupuk organik. Serta akan diberikan bantuan Sekolah Lapang
dan mini demplot dari dana APBN Tahun 2021. Dari kesepakatan kader sekolah
lapang dan Kelompok Tani Sumber Harapan akan membuat mini demplot
dengan system hortikultur (sayur-sayuran dan buah semangka) dan juga
pengaplikasian sistem penggelolaan lahan gambut tanpa bakar serta
menggunakan pupuk organik.
Pemerintah Desa Suka Pindah telah turut andil dalam pelaksanaan Restorasi
Gambut akan tetapi belum sampai pada level kebijakan (Perdes). Kebijakan ini baru
akan dirancang oleh Pemerintah Desa bersama BPD dan unsur masyarakat akan
melakukan musyawarah pada tahun 2021, sehingga peraturan desa tersebut bersifat
mengikat dan menjadi pedoman tata kelola lahan gambut di Desa.
56
Gambar 14. Pelaksanaan Restorasi Gambut di Desa Suka Pindah
Gambar 1. Kegiatan Ternak Ikan Lele (R3) Gambar 2. Kegiatan Budidaya Tanaman Buah
Semangka (R3)
57
Gambar 5. Pembukaan Kegiatan Sekolah La- Gambar 6. Penutupan Kegiatan Sekolah La-
pang Petani Gambut pang Petani Gambut
58
Gambar 9. Model Tanaman Mandala Gambar 10. Pemateri Kegiatan Sekolah La-
pang Petani Gambut
59
Bab XI
Penutup
11.1. Kesimpulan
Suka Pindah merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Rambutan
Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Berdasarkan data titik koordinat yang
terletak pada Lintang Selatan S.-3.087.130◦ dan Bujur Timur E.104.979.295◦ dengan luas
wilayah 5.393,16 Ha. Desa Suka Pindah mempunyai beberapa fasilitas – fasilitas, baik fasilitas
umum maupun fasilitas sosial. Untuk kepentingan umum seperti jalan, TPU, WC umum dan
lain - lain. Sedangkan fasilitas sosial merupakan fasilitas yang disediakan oleh pemerintah
ataupun swasta untuk kepentingan masyarakat berupa sekolah, tempat ibadah, tempat
pelayanan kesehatan dan lain sebagainya. Desa Suka Pindah memilik 3 sekolah yaitu pondok
pesantren, Sekolah Dasar Negeri 18 Rambutan, Sekolah Menengah Pertama Negeri 2
Rambutan dan Pondok Pesantren Tahfizh Al Qur’an An Nur.
Jumlah penduduk pria Desa Suka Pindah lebih banyak dibandingkan dengan jumlah
penduduk perempuan. Apabila ditotalkan jumlah penduduk laki- laki dan perempuan
sebanyak 1905 Orang. Kondisi bangunan pun jauh berbeda dimana fasilitas swasta lebih
baik daripada fasilitas negeri. Untuk fasilitas kesehatan, bangunan puskesmas pembantu
berkondisi baik dengan keadaan bangunan permanen.
Jenis tanah di Desa Suka Pindah dapat dibedakan menjadi dua kategori yaitu
gambut dan non gambut. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh tim spasial bahwa
jenis tanah non gambut berkarakteristik berupa warna merah, tekstur keras dan kandungan
unsur hara rendah. Menurut kondisi tanah non gambut, jenis tanah yang berada di Desa
Suka Pindah yaitu latosol dan litosol. Biasanya tanah ini dimanfaatkan sebagai lahan
pertanian. Sedangkan jenis gambut diatas 3 meter dengan karakteristik berwarna abu-abu,
bahan asal masih bisa dikenali dan ada kandungan serat yang masih tersisa.
Komoditas unggul yang ada di Desa Suka Pindah adalah karet dan sawit. Harga jual
getah karet mencapai Rp. 8.000/kg. Panen getah dihasilkan sebanyak 100kg/minggu. Hasil
panen getah karet dijual kepada tengkulak. Berdasarkan data wawancara dan observasi,
jumlah ternak sapi berkisar 367 ekor dan kerbau sebanyak 115 ekor. Harga jual ternak kerbau
berkisar Rp. 20.000.000 – Rp. 25.000.000/ekor untuk kerbau dewasa. Sedangkan sapi
dengan berat 100 kg/ekor jantan dan 75 kg/ekor betina. Harga jual ternak sapi mencapai Rp.
13.000.000 /ekor atau harga daging Rp. 67.000/kg. Pemasaran komoditas sayur-sayuran
dan buah dapat dilakukan dengan 3 sistem penjualan. System yang digunakan dalam
pemasaran sayu-sayuran dan buah antara lain melalui pasar kalangan, tengkulak, dan
pengecer. Sedangkan komoditas peternakan mempunyai cara pemasaran sendiri, dimana
penjual dan pembeli bertemu langsung ke peternakan.
Lahan gambut yang berada di wilayah Desa Suka Pindah seluas 1846,65 hektar, saat
ini masuk dalam Kawasan hutan suaka, sebelum menjadi hutan suaka lahan gambut
dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengambil pohon pohon besar seperti meranti,
terentang, mahang dan gelam. Selain itu juga masyarakat memanfaatkan sungai dan rawa
yang ada di Kawasan lahan gambut untuk mencari ikan. Lahan gambut di wilayah ini rentan
60
terjadi kebakaran karena ekosistem yang berubah dan adanya fungsi lahan di sekitaran
wilayah tersebut, bahkan terdapat aktifitas perkebunan kelapa sawit dalam skala luas di
wilayah lahan gambut ini.
Kebakaran hutan yang terjadi pada tahun 2020 di lahan gambut wilayah Desa Suka
Pindah meluas ke wilayah non gambut sehingga mengakibatkan terbakarnya beberapa
lahan yang ada di wilayah non gambut. Tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran ini,
akan tetapi memberikan dampak kerugian materil akibat terbakarnya lahan penduduk.
Kebakaran ini juga berdampak pada aktifitas sehari hari penduduk desa karena gangguan
asap.
11.2. Saran
Untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga warga desa dari mata pencaharian
mereka di bidang pertanian, perkebunan dan peternakan, perlu dilakukan upaya
berkelanjutan dengan menghadirkan penyuluh pertanian, perkebunan, peternakan,
perikanan baik dari pemerintah ataupun perguruan tinggi. Masyarakat Desa Suka Pindah
juga memerlukan bantuan bibit tanaman pertanian, perkebunan, ternak dan lain lain masih
diperlukan agar penduduk Desa Suka Pindah dapat merevitaliasi perekonomiannya dengan
tetap menjaga kelestarian ekosistem gambut. Dikembangkan pula pembinaan usaha
pengolahan produk di desa juga diperlukan supaya bisa meningkatkan lingkup usahanya
serta solusi untuk mengurangi ketergantungan warga desa dengan tengkulak.
Perkembangan teknologi informasi telah memberi kesempatan seluas-luasnya termasuk
pada perempuan di pedesaan berbasis untuk mengakses informasi dengan mudah dan
memanfatkannya terutama untuk pemasaran produk mereka melalui marketplace yang
tersedia, termasuk memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang disediakan seperti untuk
mengupgrade kemampuan bisnis mereka dalam bentuk inkubasi bisnis. BUMDes
dikembangkan baik dari SDM maupun kemampuan finansialnya agar dapat
mengoptimalkan pemanfaatan komoditas yang ada di Desa Suka Pindah.
Musim kemarau memiliki risiko kebakaran padahal sebagian besar Desa Suka Pindah
adalah rawa/ lahan gambut. Diperlukan upaya revegetasi tanaman rawa yang sekaligus
mampu memberikan nilai tambah revitalisasi ekonomi masyarakat di Desa Suka PIndah.
Potensi yang dapat dkembangkan seperti pisang yang dijadikan tanaman tumpang sari yang
dapat diamanfaatkan sebagai pagar kebun. Tanaman ini diyakini menjadi tanaman
pengurang rambatan api, sehingga tingkat kebasahan lahan di musim kemarau dapat
terbantu.
62
Daftar Pustaka
Ma’ruf, A. M., dan Yulianto, E. F. 2016. Tanah Gambut Berserat : Solusi dan Permsalahannya
dalam Pembangunan Infrastuktur yang Berwawasan Lingkungan. Prosiding Seminar Na-
sional Geoteknik 2016.
Profil Desa. 2020. Profil Desa Suka Pindah Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin
Wibisono, T. I., Dkk. 2014. Seri Pengelolaan Hutan dan Lahan Gambut. Wetlands Interna-
tional-Indonesia Programme.
63
LAMPIRAN
Gambar 1. Kegiatan Focus Group Disscus- Gambar 2. Foto bersama dengan peserta
sions (FGD) 1
64
Sekat Kenal itas Umum
65