KABUPATEN BELITUNG
KATA PENGANTAR
Mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas ijin dan ridhanya
dalam penyusunan Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) merupakan hasil dari
pemikiran masyarakat Desa Aik Merbau, Kecamatan Tanjungpandan Kabupaten Belitung
perencanaan yang diharapkan dapat mengubah paradigma yang ada di masyarakat Desa
Aik Merbau untuk dapat melakukan pencegahan terjadinya permukiman kumuh yang ada
dari hasil fasilitiasi masyarakat Desa Aik Merbau.
Lancarnya kegiatan dan selesanya Dokumen Rencana Penatan Lingkungan Permukiman
(RPLP) Desa Aik Merbau, Kecamatan Tanjungpandan Kabupaten Belitung ini tidak lepas dati
bantuan pihak yaitu rekan-rekan Fasilitator Desa Aik Merbau, Askot, Korkot dan BKM serta
masyarakat Desa Aik Merbau.
Penyusun yakin dan percaya masih terdapat kekurangan dan perlunya
penyempurnaan,sehingga segala saran dan masukan konstruktif merupakan hal yang
sangat menyenangkan untuk dilakukan perbaikan dikemudian hari demi kesuksesan untuk
selanjutnya.
Desember, 2016
Desa Aik Merbau
Kecamatan Tanjungpandan
Kebupaten Belitung
i
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Tujuan dan Manfaat ......................................................................................... 4
1.3 Ruang Lingkup ................................................................................................. 5
1.3.1 Ruang Lingkup Substansi ...................................................................... 5
1.3.2 Ruang Lingkup Wilayah ......................................................................... 6
1.3.2.1 Ruang Lingkup Kelurahan/Desa ...................................................... 6
1.3.3 Ruang Lingkup Waktu ........................................................................... 8
1.4 Metode Pendekatan ........................................................................................ 8
1.5 Acuan Normatif ................................................................................................ 9
1.6 Sistematika Penyajian Dokumen .................................................................... 10
ii
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
iii
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
iv
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
LAMPIRAN :
Lampiran 1 Berita Acara dan Daftar Hadir Pelaksanaan Perencanaan
Lampiran 2 Dokumentasi Kegiatan Perencanaan
Lampiran 3 Profil Permukiman dan Profil Permukiman Kumuh Yang Sudah Disahkan oleh
Lurah/Kepala Desa
Lampiran 4 SK Kumuh Walikota/Bupati
v
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Dokumen Terkait Kegiatan Penyusunan RPLP Desa Aik Merbau Kecamatan
Tanjungpandan Kabupaten Belitung
Tabel 2.2 Hasil Review RPJMD Terkait Dengan Pengembangan dan Pembangunan Permukiman
Tabel 2.3 Matriks Analisa Korelasi Sektor Infrastruktur
Tabel 2.4 Matriks Implikasi Dan Dampak Strategi Pembangunan Sektor Permukiman
Tabel 2.5 Matriks Implikasi Dan Dampak Strategi Pembangunan Sektor Infrastruktur
Tabel 2.6 Hasil Review Kebijakan Tingkat Kabupaten/Kota dengan Tingkat Kelurahan/Desa
Tabel 2.7 Matriks Kajian Kebijakan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Permukiman Kumuh Perkotaan Kabupaten Belitung
Tabel 2.8 Matriks Sinkronisasi Antar Kebijakan
Tabel 3.1 Jumlah RT per Dusun di Desa Aik Merbau
Tabel 3.2 Penggunaan Lahan Desa Aik Merbau
Tabel 3.3 Curah Hujan Desa Aik Merbau Kecamatan Tanjungpandan Kabupaten Belitung
Tahun 2016
Tabel 3.4 Formasi/Anggota Formasi Batuan di Desa Aik Merbau
Tabel 3.5 Jumlah Sebaran Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa Aik Merbau
Kecamatan Tanjungpandan Tahun 2015
Tabel 3.6 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2014
Tabel 3.7 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Tabel 3.8 Kelembagaan Pemerintahan Desa Aik Merbau
Tabel 3.9 Struktur Kelembagaan BKM Sepaham
Tabel 3.10 Profil Permukiman Desa Aik Merbau Kecamatan tanjungpandan Kabupaten Belitung
Tabel 3.11 Profil Permasalahan Permukiman Desa Aik Merbau Kecamatan Tanjungpandan Kab.
Belitung
Tabel 3.12 Kondisi Bangunan Hunian Desa Aik Merbau Kecamatan Tanjungpandan Kab.
Belitung
Tabel 3.13 Kondisi Jalan Lingkungan Desa Aik Merbau Kecamatan Tanjungpandan Kab. Belitung
Tabel 3.14 Kondisi Drainase Lingkungan Desa Aik Merbau Kecamatan Tanjungpandan Kab.
Belitung
Tabel 3.15 Kondisi Pelayanan Air Minum Desa Aik Merbau Kecamatan Tanjungpandan Kab.
Belitung
vi
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Tabel 3.16 Kondisi Pengelolaan Air Limbah Desa Aik Merbau Kecamatan Tanjungpandan Kab.
Belitung
Tabel 3.17 Kondisi Pengelolaan Persampahan Desa Aik Merbau Kecamatan Tanjungpandan
Kab. Belitung
Tabel 3.18 Kondisi Proteksi Kebakaran Desa Aik Merbau Kecamatan tanjungpandan Kab.
Belitung
Tabel 4.1 Kriteria Kesesuaian Lahan Kawasan Lindung
Tabel 4.2 Kriteria Kesesuaian Lahan Kawasan Budidaya
Tabel 4.3 Analisis Daya Dukung Lahan Perumahan dan Permukiman
Tabel 4.4 Analisis Kebutuhan Sarana Perumahan Desa Aik Merbau Tahun 2017-2021
Tabel 4.5 Jumlah Sebaran Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa Aik Merbau
Kecamatan Tanjungpandan Tahun 2016
Tabel 4.6 Proyeksi Jumlah Penduduk Desa Aik Merbau Tahun 2017-2026
Tabel 4.7 Kebutuhan Rumah Desa Aik Merbau Tahun 2017-2021
Tabel 4.8 Kondisi Jaringan Jalan di Desa Aik Merbau
Tabel 4.9 Kondisi Jaringan Jalan di Desa Aik Merbau
Tabel 4.10 Potensi Masalah Drainase di Desa Aik Merbau
Tabel 4.11 Kondisi Pelayanan dan Keterpenuhan Air Minum Desa Aik Merbau
Tabel 4.12 Analisis Kebutuhan Air Minum di Desa Aik Merbau Tahun 2017-2021
Tabel 4.13 Analisa Produksi Limbah Cair Desa Aik Merbau Tahun 2017-2021
Tabel 4.14 Analisa Produksi Persampahan Desa Aik Merbau Tahun 2017-2021
Tabel 4.15 Sistem Ruang Terbuka & Tata Hijau
Tabel 4.16 Kebutuhan Ruang Terbuka di Desa Aik Merbau Tahun 2017-2021
Tabel 4.17 Penggunaan Daya Listrik Desa Aik Merbau
Tabel 4.18 Kebutuhan Listrik Desa Aik Merbau Tahun 2017-2021
Tabel 4.19 Luas Lahan Pertanian Desa Aik Merbau
Tabel 4.20 Jumlah Sarana Perekonomian Desa Aik Merbau
Tabel 5.1 Konsep Penanganan Pencegahan Permukiman Kumuh Desa Aik Merbau
Tabel 5.2 Strategi Pencegahan Permukiman Kumuh Desa Aik Merbau
Tabel 5.3 Lokasi dan Rencana Penanganan Jalan Lingkungan Desa Aik Merbau
Tabel 5.4 Lokasi, Arahan dan Rencana Penanganan Drainase Lingkungan Desa Aik Merbau
Tabel 5.5 Rencana Pengembangan Air Limbah Desa Aik Merbau
Tabel 5.6 Rencana Pengelolaan Sampah
vii
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Tabel 5.7 Aturan Bersama Penataan Lingkungan Permukiman Desa Aik Merbau Kecamatan
Tanjungpandan Kabupaten Belitung
Tabel 6.1 Indikasi Program Penataan Lingkungan Permukiman Desa Aik Merbau Kategori
Pencegahan Kumuh
viii
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
DAFTAR GAMBAR
ix
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
DAFTAR PETA
Peta 1.1 Wilayah Desa Aik Merbau Kecamatan Tanjungpandan
Peta 2.1 Rencana Pola Ruang Kabupaten Belitung
Peta 2.2 Strategi Penanganan Permasalahan Permukiman di Kawasan Prioritas Pembangunan
Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan
Peta 2.3 Strategi Penanganan Permasalahan Permukiman di Kawasan Prioritas Pembangunan
Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan
Peta 3.1 Administrasi Wilayah Desa Aik Merbau Kecamatan Tanjungpandan
Peta 3.2 Penggunaan Lahan Desa Aik Merbau Kecamatan Tanjungpandan
Peta 3.3 Fisiografi Desa Aik Merbau Kecamatan Tanjungpandan
Peta 3.4 Geologi Desa Aik Merbau Kecamatan Tanjungpandan
Peta 3.5 Rawan Bencana Desa Aik Merbau Kecamatan Tanjungpandan
Peta 3.6 RTH Desa Aik Merbau Kecamatan Tanjungpandan
Peta 4.1 Rencana Pola Ruang Kawan Budidaya Kecamatan Tanjungpandan
Peta 4.2 Kecenderungan Perubahan/Pergeseran Penggunaan Lahan Desa Aik Merbau
Peta 4.3 Kepadatan Penduduk Desa Aik Merbau
Peta 4.4 Kepadatan Bangunan Desa Aik Merbau
Peta 4.5 Kondisi Jaringan Jalan Desa Aik Merbau
Peta 4.6 Kondisi Jaringan Drainase Desa Aik Merbau
Peta 4.7 Kondisi Pelayanan Air Minum Desa Aik Merbau
Peta 4.8 Kondisi Pengelolaan Air Limbah Desa Aik Merbau
Peta 4.9 Kondisi Pengelolaan Persampahan Desa Aik Merbau
Peta 4.10 Kondisi Proteksi Kebakaran Desa Aik Merbau
Peta 4.11 Kondisi Ruang Terbuka Publik Desa Aik Merbau
Peta 4.12 Kawasan Rawan Bencana Desa Aik Merbau
Peta 4.13 Kondisi Pelayanan Listrik Desa Aik Merbau
Peta 5.1 Rencana Struktur Ruang Desa Aik Merbau
Peta 5.2 Rencana Pemanfaatan Lahan Desa Aik Merbau
Peta 5.3 Kondisi Jaringan Jalan Desa Aik Merbau
Peta 5.4 Rencana Jaringan Drainase Desa Aik Merbau
Peta 5.5 Rencana Jaringan Drainase Desa Aik Merbau
Peta 5.6 Rencana Peng. Persampahan Desa Aik Merbau
Peta 5.7 Rencana Proteksi Kebakaran Desa Aik Merbau
x
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB I PENDAHULUAN
Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 28H Ayat 1 menyatakan bahwa: “Setiap
orang berhak untuk hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan”. Ayat tersebut menunjukkan bahwa tinggal di sebuah hunian
dengan lingkungan yang layak merupakan hak dasar yang harus dijamin pemenuhannya
oleh Pemerintah sebagai penyelenggara negara.
Penanganan permukiman kumuh menjadi tantangan yang rumit bagi pemerintah
kota/kabupaten, karena selain merupakan masalah, di sisi lain ternyata merupakan salah
satu pilar penyangga perekonomian kota. Berangkat dari cita-cita bangsa dan
memperhatikan berbagai tantangan yang ada, Pemerintah menetapkan penanganan
perumahan dan permukiman kumuh sebagai target nasional yang dituangkan dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Dalam RPJMN
2015-2019 disebutkan bahwa salah satu sasaran pembangunan kawasan permukiman
adalah tercapainya pengentasan permukiman kumuh perkotaan menjadi 0 (nol) hektar
melalui penanganan kawasan permukiman kumuh seluas 38.431 Ha. Untuk itu, seluruh
program di Ditjen Cipta Karya (DJCK) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(Kemen. PUPR) dalam kurun waktu 5 tahun ke depan akan difokuskan untuk mewujudkan
permukiman yang layak huni hingga tercapai 0 Ha kumuh tanpa menggusur.
Berdasarkan UU Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
dijelaskan bahwa Permukiman Kumuh adalah permukiman yang tidak laik huni karena
ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan
serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat, sedangkan Perumahan Kumuh
adalah perumahan yang mengalami penurunan kualitas fungsi sebagai tempat hunian.
Dari pengertian tersebut dapat dirumuskan karakteristik perumahan kumuh dan
permukiman kumuh dari aspek fisik sebagai berikut:
1. Merupakan satuan entitas perumahan dan permukiman;
2. Kondisi bangunan tidak memenuhi syarat, tidak teratur dan memiliki kepadatan
tinggi;
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
3. Kondisi sarana dan prasarana tidak memenuhi syarat. Khusus untuk bidang
keciptakaryaan, batasan sarana dan prasarana adalah sebagai berikut:
a) Keteraturan bangunan
b) Jalan Lingkungan;
c) Drainase Lingkungan,
d) Penyediaan Air Bersih/Minum;
e) Pengelolaan Persampahan;
f) Pengelolaan Air Limbah;
g) Pengamanan Kebakaran; dan
h) Ruang Terbuka Publik.
Karakteristik fisik tersebut selanjutnya menjadi dasar perumusan kriteria dan indikator
dari gejala kumuh dalam proses identifikasi lokasi perumahan kumuh dan permukiman
kumuh. Selain karakteristik fisik, karakteristik non fisik pun perlu diidentifikasi guna
melengkapi penyebab kumuh dari aspek non fisik seperti perilaku masyarakat, kepastian
bermukim, kepastian berusaha, dsb
Tujuan program adalah meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar
di kawasan kumuh perkotaan untuk mendukung terwujudnya permukiman perkotaan yang
layak huni, produktif dan berkelanjutan.
Tujuan tersebut dicapai melalui tujuan antara sebagai berikut:
Pencapaian tujuan program dan tujuan antara diukur dengan merumuskan indikator
kinerja keberhasilan dan target capaian program yang akan berkontribusi terhadap
tercapainya sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019
yaitu pengentasan permukiman kumuh perkotaan menjadi 0 persen. Secara garis besar
pencapaian tujuan diukur dengan indikator “outcome” sebagai berikut:
1) Meningkatnya akses masyarakat terhadap infrastruktur dan pelayanan perkotaan
pada kawasan kumuh sesuai dengan kriteria kumuh yang ditetapkan (Jalan;
drainase; air bersih/minum; pengelolaan persampahan; pengelolaan air limbah;
pengamanan kebakaran; Ruang Terbuka Publik);
2) Menurunnya luasan kawasan kumuh karena akses infrastruktur dan pelayanan
perkotaan yang lebih baik;
3) Penerima manfaat puas dengan kualitas infrastruktur dan pelayanan perkotaan di
kawasan kumuh
Berdasarkan kondisi kualitas permukiman yang ada dapat dibedakan menjadi tiga pola
penanganan, yang mengacu kepada Undang-Undang No. 1 tahun 2011 tentang Perumahan
dan Kawasan Permukiman, yaitu:
1. Pencegahan
2. Peningkatan Kualitas
Peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh dapat dilaksanakan melalui
pola-pola penanganan, antara lain pemugaran, peremajaan, dan permukiman kembali
3. Pengelolaan
RPLP Desa Aik Merbau adalah pedoman bagi kegiatan pembangunan Desa untuk 5
(lima) tahun yang akan datang dan bermanfaat untuk :
Acuan program yang akan diajukan dalam kegiatan perencanaan pembangunan (baik
itu musrenbang, atau program-program pemerintah lainnya)
Pedoman bagi kegiatan perencanaan ruang yang lebih rinci seperti Rencana Teknis dan
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan.
2. Tahap Analisis
Kemudian dilaksanakan tahap berikutnya yaitu tahap perencanaan meliputi RPK,
membangun visi dan misi, pemetaan swadaya dengan menggaki potensi dan
masalah setiap desa/kelurahan dimulai dari dari tingkat basis yaitu RT. Hasil dari
kegiatan pemetaan swadaya adalah Profil Desa Aik Merbau.
Dalam kegiatan ini pula dilakukan analisis terhadap potensi dan permasalahan di
masing-masing RW.
3. Tahap Output
Hasil dari analisis terhadap potensi dan permasalahan adalah berupa dokomen
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) dengan kedalaman Rencana
Teknis permukiman kumjh prioritas tingkat kelurahan/desa dan atau antar
kelurahan/desa dibawah koordinasi pemerintah kecamatan. Perencanaan RPLP
disusun terpadu dengan perencanaan penanganan permukiman kumuh tingkat
Kabupaten/Kota (RP2KPKP, RPKPP, SPPIP dan perencanaan sejenis). Hasil
Perencaaan disjakian pada peta dengan skla ketelitian 1:500 dan 1:1000, yaitu
antara lain :
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
1. Undang-Undang 1945 Pasal 28H yang berisi “Setiap orang berhak untuk hidup
sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan
hidup yang baik dan sehat, serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan”
9. Permen PUPR No. 2 Tahun 2016 tentang Peningkatan Kualitas Terhadap Permuhan
Kumuh dan Permukiman Kumuh
10. Peraturan Pemerintah No 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban
serta Bentuk Tata Cara Peran Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang
11. Peraturan Pemerintah No 34 Tahun 2006 tentang Jalan
12. Peraturan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No 534/KPTS/M/2001 tentang
Pedoman Penentuan Standar Pelayanan Minimal Bidang Penataan Ruang,
Perumahan dan Permukiman dan Pekerjaan Umum
13. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat No 22 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota
14. SNI 03-6967-2003 tentang Persyaratan Umum Sistem Jaringan dan Geometrik Jalan
Perumahan
15. SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di
Perkotaan
Bab I Pendahuluan
Bagian ini merupakan bagian rencana yang menguraikan tentang konsep yang dipaparkan
dengan permasalahan pekerjaan yang telah dipahami sepenuhnya serta ketertarikan
program kegiatan yang telah dianalisa yang memerlukan pencegahan.
Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 28H Ayat 1 menyatakan bahwa: “Setiap
orang berhak untuk hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan”. Ayat tersebut menunjukkan bahwa tinggal di sebuah hunian
dengan lingkungan yang layak merupakan hak dasar yang harus dijamin pemenuhannya
oleh Pemerintah sebagai penyelenggara negara.
Upaya untuk mencapai tujuan tersebut maka dilakukan pembangunan nasional yang
pada hakikatnya merupakan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia yang menekankan
pada keseimbangan lahiriah dan kepuasan batiniah. Untuk itu pemerintah mengeluarkan
berbagai kebijakan. Sebagai bagian dari tujuan pembangunan nasional, tujuan kebijakan
perumahan adalah untuk menjamin bahwa semua rakyat Indonesia, khususnya golongan
yang berpenghasilan rendahmempunyai akses untuk mendiami rumah yang memadai dan
terjangkau dalam suatu lingkungan yang sehat.
Menurut Pasal 1 angka (5) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan
dan Kawasan Permukiman, yang dimaksud dengan permukiman adalah bagian dari
lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai
prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di
kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan.
BAB II | 1
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Pasal 1 angka (3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman, menyatakan bahwa kawasan permukiman adalah bagian dari
lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun
perdesaan, yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan
tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.
BAB II | 2
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB II | 3
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB II | 4
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB II | 5
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Dalam Pasal 102 ayat Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2016 penyelenggaraan
perumahan dan kawasan permukiman dimana Perumahan dan Kawasan permukiman, yaitu
tentang pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman
kumuh. Pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh dilakukan untuk mencegah tumbuh dan berkembangnya perumahan
Kumuh dan Permukiman Kumuh baru serta untuk menjaga dan meningkatkan kualitas dan
fungsi perumahan danPermukiman.
Pencegahan terhadap tumbuh dan berkembangnya perumahan kumuh dan
permukimankumuh dilaksanakan melalui :
a. Pengawasan dan pengendalian; dan
b. Pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan yang dimaksud ialah melalui pendamingan dan pelayanan informasi.
Pendamingan tersbut dilaksanakan dengan adanya penyuluhan, pembimbingan dan bantuan
teknis. Sedangkan untuk pelayanan informasi yang dimaksudkan disni ialah dilakukan untuk
membuka akses informasi bagi masyarakat meliputi pemberian informasi mengenai :
BAB II | 6
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Identifikasi legalitas tanah yang dimakasudkan adalah menentukan status legalitas tanah
pada setiap lokasi perumahan kumuh dan permukiman kumuh sabagai dasar penentuan
bentuk penanganan.
Identifikasi terhadap pertimbangan lain sebagaiman dimaksuda pada pasal 11 ayat 1
yaitu nilai strategis lokasi, kependudukan, dan kondisi sosial ekonomi dan budaya.
Dalam pasal 112 Peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman
kumuh dilakukan dengan pola-pola penangan yaitu :
1. Pemugaran
Dilaksanakan untuk perbaikan dan/atau pembangunan kembali perumahan kumuh
dan permukiman kumuh manjadi perumahan dan permukima yang layak huni.
2. Peremajaan
BAB II | 7
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
air limbah tidak sesuai dengan standar teknis yang berlaku; Prasarana dan sarana
pengelolaan air limbah tidak memenuhi persyaratan Tekknis.
BAB II | 8
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
7. Proteksi kebakaran
Kriteria kekumuhan ditinjau dari proteksi kebakaran mencakup : ketidaktersediaan
Prasarana Proteksi Kebakaran; dan Ketidaksediaan sarana proteksi kebakaran.
BAB II | 9
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Gambar 2.1
Arahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025
Tabel 2.1 Dokumen Terkait Kegiatan Penyusunan RPLP Desa Aik Merbau
Kecamatan Tanjungpandan Kabupaten Belitung
BAB II | 10
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB II | 11
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Tabel 2.2 Hasil Review RPJMD terkait dengan Pengembangan dan Pembangunan
Permukiman
Visi Misi Bidang Tujuan
Kabupaten Belitung Meningkatkan kualitas Sosial Budaya - Mewujudkan manusia
BAB II | 12
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
2.2.3. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung No. 3 Tahun 2014 Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Tahun 2014-2034
Sebelum kita mengkaji kebijakan dalam penataan ruang dalam hal ini RTRW
Kabupaten Belitung, terlebih dahulu kita akan menjabarkan isi daripada RTRW Kabupaten
Belitung tersebut berikut ini.
RTRW Kabupaten/Kota mempunyai fungsi sebagai:
a. acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD);
BAB II | 13
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB II | 14
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB II | 15
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB II | 16
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB II | 17
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB II | 18
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB II | 19
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB II | 20
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB II | 21
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB II | 22
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB II | 23
Peta 2.2. Strategi Penanganan Permasalahan Permukiman Di
Kawasan Prioritas Pembangunan Permukiman Dan Infrastruktur
Perkotaan
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB II | 24
Peta 2.3. Strategi Penanganan Permasalahan Permukiman Di
Kawasan Prioritas Pembangunan Permukiman Dan Infrastruktur
Perkotaan
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB II | 25
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Tabel 2.3
Matriks Analisa Korelasi Sektor Infrastruktur
STRATEGI ASPEK YANG PROGRAM ANALISIS KORELASI
DIAMATI
KESESUAIAN KEBUTUHAN KEMUNGKINAN
DENGAN PROGRAM SUMBER WAKTU
PUSAT PEMBIAYAAN PENERAPAN
Prioritas Empat (Desa Air Merbau dan Desa Aik Palempang Jaya)
Peningkatan kualitas, FISIK Penambahan jaringan pipa induk PAMSIMAS APBN 5 TAHUN
kuantitas dan kontinuitas air dan pipa cabang diameter 80-100 Program KEEMPAT
bersih kepada konsumen mm sebagai upaya perluasan Pengembangan
jangkauan pelayanan air PDAM Infrastruktur
Pelayanan air bersih melalui mobil Pedesaan (P2IP)
tangki
SOSIAL Memberikan keringanan dan cicilan Rural Infrastructure APBN 5 TAHUN
EKONOMI pembayaran sambungan baru bagi Support (RIS) KEEMPAT
masyarakatyang kurang mampu
KELEMBAGAA Membentuk forum pelanggan Proyek APBN 5 TAHUN
N sebagai mediator antara pelanggan Pemberdayaan KEEMPAT
PDAM dengan pihak PDAM Masyarakat dan
Pemerintah Daerah
(P2MPD)
PEMBIAYAAN Penyedian anggaran untuk Pengembangan APBN 5 TAHUN
memperluas jangkauan pelayanan Infrastruktur Sosial KEEMPAT
ke wilayah yang belum mendapat Ekonomi
pasokan air bersih Wilayah (PISEW
PNPM)
Membangun unit IPAL FISIK Pembuatan dan penggunaan septik PAMSIMAS APBN 5 TAHUN
terpusat yang berasal dari tank individual maupun komunal Program KEEMPAT
rumah tangga dengan bidang resapan Pengembangan
Infrastruktur
Pedesaan (P2IP)
BAB II | 26
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB II | 27
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB II | 28
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB II | 29
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB II | 30
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB II | 31
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB II | 32
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Tabel 2.4
Matriks Implikasi Dan Dampak Strategi Pembangunan Sektor Permukiman
Prioritas Empat (Desa Air Merbau dan Desa Aik Palempang Jaya)
Menyediakan prasarana FISIK Ada kemungkinan perlu konsolidasi tanah agar Penyediaan prasarana sarana dan utilitas
sarana dan utilitas untuk kawasan dapat dibagi menjadi blok secara lingkungan permukiman
pengembangan permukiman efisien
baru
PEMBIAYAAN Perlu investasi pemerintah berupa prasarana
dan sarana untuk menarik keterlibatan swasta
BAB II | 33
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Tabel 2.5
Matriks Implikasi Dan Dampak Strategi Pembangunan Sektor Infrastruktur
ASPEK YANG
STRATEGI IMPLIKASI PROGRAM
DIAMATI
Prioritas Empat (Desa Ar Merbau dan Desa Aik Palempang Jaya)
Pengembangan jaringan FISIK Diharapkan wilayah yang belum terlayani air Penambahan jaringan pipa induk dan pipa
distribusi air bersih oleh bersih, akan dapat terlayani, sehingga cabang diameter 80-100 mm sebagai upaya
PDAMkepada konsumen masyarakat dapat menikmati pasokan air bersih perluasan jangkauan pelayanan air PDAM
Pelayanan air bersih melalui mobil tangki
SOSIAL EKONOMI Masyarakat kurang mampu dapat menikmati Memberikan keringanan dan cicilan
pasokan air bersihPDAM mendapatkan citra pembayaran sambungan baru bagi
yang baik dari masyarakat masyarakatyang kurang mampu
PEMBIAYAAN Penambahan anggaran daerah untuk perluasan Penyedian anggaran untuk memperluas
pelayanan air bersih jangkauan pelayanan ke wilayah yang belum
mendapat pasokan air bersih
Membangun unit IPAL FISIK Membutuhkan lahan yang cukup luas untuk Pembuatan dan penggunaan septik tank
terpusat yang berasal dari pembuatan tangki septik dan pembangunan individual maupun komunal dengan bidang
rumah tangga MCK Umum resapan
Pembangunan dan penggunaan MCK umum
SOSIAL EKONOMI Penyediaan anggaran untuk subsidi Masyarakat Memberikan tarif yang murah/mensubsidi
yang kurang mampu akan terbantu secara retribusi pipa air limbah rumah tanggayang
ekonnomi kurang mampu
BAB II | 34
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
KELEMBAGAAN Kinerja oprator air limbah diharapkan lebih baik, Membentuk unit teknis yang terdiri daritim
karena adanya pengawas dari tim teknis teknis sebagai pengawas dan monitorring
pengelolaan air limbah
PEMBIAYAAN Penambahan anggaran untuk kegiatan Penyediaaan anggaran untuk operasionaldan
operasional dan pemeliharaan air limbah pemeliharaan instalasi air limbah
Mengembangkan sistem FISIK Air hujan akan masuk ke dalam tanah yang Membuat lubang-lubang resapan atau biopori
jaringan drainase yang berfungsi sbg cadangan air tanah dalam diwilayahnya masing-masing agar air hujan
terintegrasi dan masuk ke dalam tanah yang berfungsi sebagai
berkelanjutan yang ramah cadangan air tanah dalam
lingkungan Mengurangi terjadinya banjir dan genangan Normalisasi dan penataan saluran/sungai
SOSIAL EKONOMI Kesadaran masyarakat dalam menjaga dan Memberikan sosialisasi dan informasi kepada
mengelola lingkungannya masyarakat untuk selalu menjaga saluran
Saluran akan mengalir sehingga saat hujan tiba, drainase dan membersihkan saluran di depan
tidak adanya banjir rumahnya masing-masing secara berkala
KELEMBAGAAN Koordinasi lintas sektoral diharapkan berjalan Membentuk POKJA sebagai pengawas dan
lebih efektif dan terarah monitoring dalam pemeliharaan dan
peningkatan saluran drainase
PEMBIAYAAN Penambahan beban anggaran daerah untuk Penyediaan anggaran untukn pemeliharaan dan
pemeliharaan dan peningkatan saluran drainase peningkatan saluran drainase yang ada
Mengembangkan pengelolaan FISIK Diharapkan tidak adanya lagi sampah yang Penyediaan kontainer sampah di tepi pantai dan
persampahan skala kawasan tercecer dan meluber ke sungai atau jalan kawasan kegiatan pelelangan ikan
untuk mengurangi volume
sampah yang dibuang ke(TPA Penyediaan wadah sampah komunal di
) perkampungan nelayan
Pemilahan sampah di sumber yang dapat Membuat lubang-lubang di pekarangan rumah
dimanfaatkan sebagai kompos masing-masing sebagai pengolahan sampah
organik
BAB II | 35
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
SOSIAL EKONOMI Masyarakat akan mendapatkan penghasilan dari Memberikan sosialisasi kepada masyarakat,
kegiatan pengelolaan sampah bahwa sampah dapat mempunyai nilai
ekonomis jika dikeloladengan baik dan tepat
guna
KELEMBAGAAN Pemerintah daerah akan mendapatkan citra Pemberdayaan dan pelibatan masyarakat dalam
yang baik dari masyarakat kegiatan pengelolaan persampahan yang ada
Menciptakan peluang usaha baru disektor
PEMBIAYAAN informal
Peningkatan pengelolaan FISIK Tersedianya taman kota sebagai paru-paru kota Pemanfaatan Ruang terbuka Hijau (RTH)
lingkungan hidup melalui dan area rekreasi/hiburan sebagaitaman dan lansekap kota
studi dan kajian yang Tanjungpandan
komprehensif, untuk SOSIAL EKONOMI Derajat kesehatan dan kesejahteraan Melakukan kampanye hijau dan
menwujudkan kota yang hijau masyarakat akan semakin membaik ramahlingkungan, agar tercipta kondisi
(green city) dan berwawasan lingkungan dan sanitasi yang sehatsejahtera dan
lingkungan terbebas dari penyakit
KELEMBAGAAN Lingkungan akan lebih terlindungi dari kerusakan Membentuk satuan kerja yang terdiri dari dinas
dan pencemaran kegiatan industri dan kegiatan terkait, media massa
komersial lainnya masyarakat dalam melakukan pengawasan
lingkungan terhadap
pelaku industri / pertambangan
PEMBIAYAAN Peningkatan anggaran untuk pengelolaan Memberikan bantuan dan pembinaan kepada
lingkungan hidup pelaku usaha yang mempunyai keterbatasan
sumber daya, namun mempunyai kontribusi
yang besar bagi pelestarian lingkungan
Peningkatan sanitasi FISIK Terciptanya kondisi sanitasi yang sehat dan Memberikan pendidikan dan keterampilan
lingkungan yang berbasis berwawasan lingkungan kepada masyarakat dalam pengelolaan sanitasi
pada Pemberdayaan dan pengolahan limbah yang sesuai dengan
Masyarakat (Comdev) persyaratan teknis
BAB II | 36
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
SOSIAL EKONOMI Masyarakat bukan lagi obyek, melainkan sebagai Memberikan sosialisasi dan informasi kepada
subyek dalam kegiatam masyarakat dalam proses pengambilan
kebijakan dalam pengembangan dan
peningkatan sanitasi permukiman
KELEMBAGAAN Pemerintah Kabupaten akan mendapatkan Memberikan reward kepada
image/citra yang baik dari masyarakat masyarakat,lembaga masyarakat desam
maupun perorangan yang mempnyai kontribusi
besar terhadap kepedulian lingkungan yang
merupakan sebagai stimulus untuk ke
lompok lain
PEMBIAYAAN Penambahan anggaran untuk peningkatan Penyediaan dana bagi masyarakat oleh
sanitasi lingkungan yang berbasis pada Pemerintah Kabupaten dalam rangka
pemberdayaan masyarakat peningkatan sanitasi dan pengelolaan
lingkungan
BAB II | 37
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Gambar 2. 3
Kondisi Jalan Lingkungan di Tanjungpandan
BAB II | 38
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
d. Masih adanya drainase yang memiliki kondisi rusak atau tidak berfungsi baik
sehingga menyebabkan genangan air saat banjir.
Gambar 2. 4
Kondisi Drainase Lingkungan di Tanjungpandan
e. Masih adanya masyarakat yang belum terlayani sarana air minum untuk minum,
mandi, dan cuci dengan perpipaan atau non perpipaan terlindungi secara layak.
Gambar 2. 5
Kondisi Air Minum dan Air Bersih di Tanjungpandan
f. Masih adanya sampah rumah tangga di kawasan permukiman yang belum terangkut
ke TPS/TPA sehingga sampah hanya dibuang disekitar pekarangan rumah.
BAB II | 39
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Gambar 2. 6
Kebijakan Pengembangan Permukiman Pada Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan
Tanjungpandan
BAB II | 40
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
A. Visi
Visi Kecamatan Tanjungpandan 2013-2018 yang merupakan cita-cita yang ingin dicapai
yaitu:
B. Misi
BAB II | 41
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB II | 42
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB II | 43
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB II | 44
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB II | 45
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB II | 46
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
desa
Mengembangkan solidaritas antar tokoh
masyarakat dan semua komponen
masyarakat untuk membangun desa yang
berlandaskan moral serta menjunjung
tinggi nilai-nilai adat istiadat.
Meningkatkan partisipasi dalam
pembangunan, kemasyarakatan,
ketertiban dan keamanan
Meningkatkan taraf ekonomi masyrakat
desa dengan pemerataan bantuan
ekonomi yang tepat sasaran
Membangun sarana dan prasarana yang
beleum lengkap sebagai upaya
memudahlan masyarakat untuk
menjangkau akses-akses penting demi
kemajuan dan kesejahteraan masyarakat
desa
4 RPJM DESA Terciptanya Masyrakat Desa Aik Transparansi kepada masyrakat atas
Merbau yang Aman,Tentram, Damai informasi tentag desa
dan Sejahtera Mengembangkan dan membangun sistem
pemerintahan desa yang profesional,
efektif dan efisien dengan melakukan
penataan struktur lembaga pemerintahan
desa dan meningkatkan pembangunan
bidang pemerintahan dan administrasi
desa
Mengembangkan solidaritas antar tokoh
masyarakat dan semua komponen
masyarakat untuk membangun desa yang
berlandaskan moral serta menjunjung
tinggi nilai-nilai adat istiadat.
Meningkatkan partisipasi dalam
pembangunan, kemasyarakatan,
ketertiban dan keamanan
Meningkatkan taraf ekonomi masyrakat
desa dengan pemerataan bantuan
ekonomi yang tepat sasaran
BAB II | 47
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB II | 48
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Tabel 2.7
Matriks Kajian Kebijakan Rencana Pencegahan Dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan Kabupaten Belitung
BAB II | 49
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB II | 50
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB II | 51
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB II | 52
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB II | 53
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Tabel 2.8
Matriks Sinkronisasi Antar Kebijakan
No POIN YANG KEBIJAKAN PERENCANAAN
DIAMATI RPJMD RTRW SPPIP RPKPP RP2KPKP RENSTRA RPJM
Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kecamatan Desa
1 VISI
2 MISI
3 KEBIJAKAN
4 STARTEGI
5 RENCANA
Keterangan :
Tanda dengan warna yang sama menggambarkan adanya kesamaan antar
kebijakan pada masing-masing poin yang diamati.
BAB II | 54
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Desa Aik Merbau termasuk dalam wilayah Kabupaten Belitung dengan luas wilayah
mencapai ± 51,34 ha. Desa Aik Merbau berada di Kecamatan Tanjungpandan.Adapun batas
wilayah Desa Aik Merbau adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Desa Aik Serkuk
Sebelah Selatan : Desa Aik Ketekok
Sebelah Timur : Desa Aik Rayak
Sebelah Barat : Desa Aik Pelempang Jaya
Desa Aik Merbau berada di sebelah Utaradari pusat perkotaan Tanjung Pandan
dengan jarak dari pusat perkotaan adalah 2,5 Km. Wilayah administratif Desa Aik Merbau
terdiri dari 4 Dusun dan 23 RT. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada peta dan tabel
berikut (lihat Tabel 3.1 dan Peta 3.1)
BAB III | 1
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB III | 2
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB III | 3
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB III | 4
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
3.1.3 Fisiografi
Fisiografi merupakan kondisi relief topografi, ketinggian/ kontur dan kelerengan suatu
daerah yang menggambarkan faktor dan proses pembentukan dari permukaan bumi.
Kenampakan fisiografi merupakan hal yang sangat penting dalam membantu proses
perencanaan. Fisiografi/ bentuk lahan (landform) adalah kenampakan medan yang dibentuk
oleh proses-proses alami, yang mempunyai komposisi, karakteristik fisik dan visual tertentu.
Fisiografi ditentukan oleh faktor-faktor topografi, struktur/batuan, dan proses endogenetik.
Desa Aik Merbau secara umum memiliki ketinggian antara 8-15 meter dari permukaan
laut (mdpl). Ketinggian ini yang terbagi dalam 3 kelas yaitu: 0–5 mdpl, 5–15 mdpl, dan 15–
30 mdpl. Hal ini berarti Desa Aik Merbau merupakan daerah yang cenderung datar hingga
bergelombang.
Kelerengan di Desa Aik Merbau terbagi menjadi 4 (empat) kelas lereng yang
dijelaskan sebagai berikut:
1. kelas lereng 2-8 % (topografi datar) terletak di kawasan permukimanDesa Aik Merbau
bagian timur
2. kelas lereng 8–15 % (topografi landai agak miring) terletak di kawasan permukiman
Bagian Barat Desa Aik Merbau, RT 04, 05, 14, 15,22, 23, 24
3. kelas lereng 15–25 % (topografi agak curam) untuk kawasan dengan kelerengan terbut
tidak terdapat di wilayah Desa Aik Merbau
4. kelas lereng 25–40 % (topografi curam) untuk kawasan dengan kelerengan terbut tidak
terdapat di wilayah Desa Aik Merbau
Dilihat dari kondisi konturnya, Permukiman di Desa Aik Merbau pada umunyatermasuk
dalam kategori topografi landai dan agak miring yang terdapat di kawasan permukiman.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.1. Fisiografi wilayah Desa Aik Merbau.
BAB III | 5
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB III | 6
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
3.1.4 Klimatologi
Tingkat curah hujan Desa Aik Merbau pada tahun 2016 tertinggi pada bulan desember
dengan bulan hujan sebanyak 6 bulan, dengan rata-rata curah hujan sebesar 3.256mm/hari.
Rata-rata hujan terjadi pada bulan oktober sampai dengan bulan mei. Berikut data banyak
hari dan curah hujan wilayah Desa Aik Merbau. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel 3.3
3.1.5 Geologi
Dalam melihat aspek geologi suatu wilayah tidak dapat di lihat khusus dari geologi
kawasan itu sendiri tapi sifatnya melihat geologi secara keseluruhan dimana wilayah itu
berada. Untuk geologi Desa Aik Merbau yang terdapat di wilayah Kabupaten Belitungdimana
geologi Kabupaten Belitung menurut Bemmelen (1949) struktur utamanya merupakan
depresi lipatan geoantiklin. Karakteristik geologi Kabupaten Belitung dapat diuraikan terdiri
dari 3 macam yaitu Batuan alluvium (Qa), Formasi Tanjunggenting (TRt), dan Formasi
Pemali Kompleks (CPp). Desa Aik Merbau sendiri terdiri dari 2 (dua) karakteristik geologi
yakni Batuan alluvium (Qa) dan Formasi Tanjunggenting (TRt) yang dapat dijelaskan
sebagai berikut:
BAB III | 7
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
1. Batuan alluvium (Qa) merupakan endapan permukaan berupa endapan/ sedimen klastik
atau endapan yang terbentuk oleh proses mekanik. Alluvium (Qa) merupakan endapan
batuan klastik yang berumur Holosen. Endapan alluvial tersebut berupa bongkah,
kerakal, kerikil, pasir, dan lumpur. Lumpur pasir berwarna kelabu, plastisitas rendah dan
lunak. Batu pasir berwarna putih keabu-abuan, berbutir halus-sedang seragam, bentuk
butir menyudut tanggung–keras. Komposisi satuan batu lempung/ lumpur, pasir,
kerakal, bahan tumbuhan dengan perbandingan tidak selaras, di atas batuan dasar yang
terlapuk. Sebarannya alluvial (Qa)kawasan permukiman, pertanian dan perkebunan di
Desa Aik Merbau
BAB III | 8
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB III | 9
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Struktur penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di Desa Aik Merbau Tahun 2014
antara lain [1] sedang sekolah TK/PAUD sebanyak 150 jiwa [2] SD sebanyak 2.000 jiwa, [3]
SMP sebanyak 2.000 jiwa, [4] SMA sebanyak 1.000 jiwa, [5] Perguruan Tinggi (Diploma)
sebanyak 300 jiwa dan [6] Sarjana sebanyak 100 jiwa dan [7] Magister sebanyak 20 jiwa.
BAB III | 10
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Berdasarkan data tersebut, sebanyak 36% penduduk memiliki latar belakang pendidikan
lulusan SD dan 36% lulusan SMP. Dari banyaknya penduduk yang berlatar pendidikan SD
dan SMPmenunjukkan bahwa tingkat pendidikan di Desa Aik Merbau tergolong sangat
rendah.
Ada beberapa tradisi atau budaya yang biasa dilakukan oleh Desa Aik Merbau antara
lain:
1. Makan Bedulang
Makan Bedulang adalah prosesi makan bersama yang dilakukan menurut Adat
Belitong dengan tata cara dan etika tertentu. satu dulang diperuntukan bagi empat
orang yang duduk bersila dilantai, saling berhadapan. Dalam tradisi ini disajikan
berbagai makanan khas Belitung dalam seperangkat piranti Makan Bedulang, yang
mencerminkan keterkaitan erat antara sistem sosial dan ekologi pulau Belitung.
Salah satu makna fisolofis yang terkandung dalam Makan Bedulang adalah rasa
kebersamaan dan saling menghargai antara anggota masyarakat. Duduk sama rata,
berdiri sama tinggi
2. Begubang
Begubang kesenian Melayu Belitong yang umumnya ditampilkan dalam suatu
upacara atau syukuran dengan 2 atau 3 orang lelaki melantunkan pantun nasehat
yang saling berkaitan satu sama lain. Sementara penari-penari perempuan dengan
menggunakan sebuah selendang menari dan tarian dinyatakan usia saat si lawan
penari memasukan uang logam (gubang) ke dalam bukor yang tersedia. Begubang
biasanya diiringi dengan musik Betiong, sehingga disebut Betiong Begubang. Tari
tradisional dari Kabupaten Belitung banyak memiliki nilai-nilai juga kaya ekspresi.
Tari tradisional tersebut antara lain Tari Capak Laut, Capak Darat, dan Begubang
3. Muang Jong
Muang Jong berarti melepaskan perahu kecil ke laut. Perahu kecil tersebut
berbentuk kerangka yang didalamnya berisikan sesajian. "Ancak" yaitu rumah-
rumahan juga berbentuk kerangka yang melambangkan tempat tinggal. Tradisi
budaya ini secara turun-temurun dilakukan setiap tahun oleh masyarakat Suku
Sawang di Kabupaten Belitung menjelang musim Tenggara, sekitar bulan Agustus
atau September. Dimana angin dan ombak laut pada bulan tersebut sangat ganas
BAB III | 11
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
dan mengerikan. Ritual Muang Jong dengan bertujuan memohon perlindungan agar
terhindar dari bencana yang akan menimpa, terutama di laut
BAB III | 12
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
rob,badai laut tropis, petir dan kebakaran. Titik wilayah rawan bencana tersebut untuk
wilayah Kecamatan Tanjungpandan telah teridentifikasi sebagai berikut:
1. Wilayah Rawan Banjir, meliputi:
a. Kelurahan Parit
b. Kelurahan Kampong Damai
c. Desa Aik Rayak
d. Kelurahan Kampong Damai
e. Kelurahan Parit
f. Kelurahan Kota
g. Kelurahan Tanjung Pendam
h. Kelurahan Lesung Batang
2. Wilayah Rawan Angin Puting Beliung, meliputi:
a. Desa Perawas
b. Desa Aik Pelempang Jaya
c. Desa Juru Seberang
3. Wilayah Rawan Banjir Rob, meliputi:
a. Sepanjang pantai Desa Air Saga
b. Sepanjang pantai Desa Juru Seberang
4. Wilayah Rawan Abrasi/Erosi, meliputi:
a. Sepanjang pantai Desa Air Saga
b. Sepanjang pantai Desa Juru Seberang
c. Sepanjang Pantai Kelurahan Parit
d. Sepanjang Pantai Kelurahan Tanjung Pendam
5. Wilayah Rawan Badai Laut Tropis, tersebar di perairan utara pulau belitung,
permukian pulau-pulau kawasan pesisir pantai yang mangrove dan karang rusak.
6. Wilayah Rawan Petir, untuk wilayah di Kecamatan Tanjung Pandan tidak terdapat
wilayah rawan terjadinya petir.
7. Wilayah Rawan Kebakaran, tersebar di seluruh wilayah Kecamatan Tanjungpandan
disebabkan karena bangunan hunian yang sudah mulai padat.
Bardasarkan uraian diatas menunjukkan bahwa diDesaAik Merbau, tidak ada terdapat
lokasi rawan bencana alam. Namun, terdapat beberapa potensi rawan bencana kawasan di
Di Desa Aik Keteok seperti rawan kebakaran di permukiman padat penduduk, walaupun
bencana ini relatif jarang terjadi. Untuk jenis bencana lainnya tidak terdapat di Aik Merbau.
Hal ini mungkin dikarenakan posisi Pulau Belitung yang bukan di daerah sesar/ patahan
BAB III | 13
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
sehingga relatif aman dari gempa, tsunami, dan bencana-bencana besar lainnya. Walaupun
demikian, genangan air yang sering kali terjadi perlu untuk diselesaikan segera. (dilihat
pada peta 3.3
BAB III | 14
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB III | 15
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BPD Aktif -
Lembaga Adat Aktif -
LPM Aktif -
KUBE Aktif -
PKK Aktif -
RT/RW/KALING Aktif -
BKM Aktif -
Sumber : Profil Desa Aik Merbau 2014
BAB III | 16
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB III | 17
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB III | 18
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB III | 19
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB III | 20
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Berdasarkan hasil validasi dan observasi lapangan, kondisi jalan lingkungan di Desa
Aik Merbauterkait dengan pelayanan aksebilitas lingkungan masih kurang memadai dengan
persentase 26%, sedangkan untuk kondisi jalan lingkungan yang ada saat ini kualitas jalan
masih buruk dengan persentase 41%. Wilayah RT dengan tingkat persentase untuk
pelayanan jaringan jalan dan persyratan teknis/kualitas jalan yang paling rendah terdapat di
RT 16 dan RT 23. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.12 dan grafik 3.5.
AKSESIBILITAS LINGKUNGAN
BAB III | 21
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB III | 22
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB III | 23
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Berdasarkan hasil validasi dan observasi lapangan, kondisi pelayanan air minum di
Desa Aik Merbau yaituterkait dengan ketersediaan akses air minum dengan memiliki
persentase 70%, sedangkan untuk keterpenuhan kebutuhan air minum cukup memadai
dengan persentase 70%. Wilayah RT dengan tingkat persentase tingkat ketersediaan akses
air minum dan tingkat keterpenuhan kebutuhan air minum paling rendah hampir terdapat di
seluruh kecuali RT 1, RT 2, RT 5, RT 13, RT 16 dan RT 19. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel 3.14 dan grafik 3.7.
BAB III | 24
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Berdasarkan hasil validasi dan observasi lapangan, kondisi pengelolaan air limbah di
Desa Aik Merbau yaituterkait dengan tingkat ketersediaan akses air limbah dengan
persentase 0% tidak memili akses jamban/MCK komunal, sedangkan untuk saluran
pembuangan air limbah rumah tangga tercampur dengan drainase dengan persentase 97%.
Wilayah RT dengan tingkat persentase ketersediaan akses air limbah dan tingkat saluran
pembuangan air limbah rumah tangga terpisaah dengan drainase lingkungan paling rendah
terdapat di seluruh wilayah RT. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.15 dan grafik
3.8
BAB III | 25
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB III | 26
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Pengelolaan Persampahan
1 RT001-RW001 0%
2 RT002-RW001 0%
3 RT003-RW001 0%
4 RT004-RW002 0%
5 RT005-RW002 0%
6 RT006-RW003 0%
7 RT007-RW003 0%
8 RT008-RW003 0%
9 RT009-RW004 0%
10 RT010-RW009 0%
11 RT011-RW004 0%
12 RT012-RW004 0%
13 RT013-RW005 0%
14 RT014-RW005 0%
15 RT015-RW005 100%
16 RT016-RW006 0%
17 RT017-RW006 0%
18 RT018-RW007 0%
19 RT019-RW007 0%
20 RT020-RW008 0%
21 RT021-RW008 0%
22 RT022-RW008 0%
23 RT023-RW008 0%
Sumber :Validasi Data 100-0-100 dan Observasi Lapangan
BAB III | 27
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Ketersediaan Prasarana/Sarana
Proteksi Kebakaran
1 RT001-RW001 0%
2 RT002-RW001 0%
3 RT003-RW001 0%
4 RT004-RW002 0%
5 RT005-RW002 0%
6 RT006-RW003 0%
7 RT007-RW003 0%
8 RT008-RW003 0%
9 RT009-RW004 0%
10 RT010-RW009 0%
11 RT011-RW004 0%
12 RT012-RW004 0%
BAB III | 28
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
13 RT013-RW005 0%
14 RT014-RW005 0%
15 RT015-RW005 0%
16 RT016-RW006 0%
17 RT017-RW006 0%
18 RT018-RW007 0%
19 RT019-RW007 0%
20 RT020-RW008 0%
21 RT021-RW008 0%
22 RT022-RW008 0%
23 RT023-RW008 0%
Sumber :Validasi Data 100-0-100 dan Observasi Lapangan
Ruang terbuka hijau umum adalah area memanjang/jalur dan /mengelompok, yang
penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara
alamiah maupun yang sengaja ditanam. Fasilitas ruang terbuka hijau yang ada di Desa Aik
Merbau berupataman bermain, lapangan sepak bola, lapangan voly dan area kosong
pekarangan rumah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada peta beikut ini.
BAB III | 29
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB III | 30
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
B. Misi
Melaksanakan pembangunan desa berdasarkan kebersamaan, keadilan dan
kemandirian agar terciptanya masyarakat yang ramah terhadap lingkungan.
BAB III | 31
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Analisis di Wilayah Desa Aik Merbauadalah kajian dari hasil pengamatan yang telah
dilakukan pada bab sebelumnya, dimana kajian yang akan dilakukan adalah Analisis
Peruntukan Lahan Dan Penggunaan Lahan, Analisis Kependudukan, Analisis Sarana dan
Prasarana, Analisis Sosial Budaya, Analisis Perekonomian dan Analisis Kelembagaan. Dalam
menganalisis atau mengkaji hal-
hal diatas, kajian akan dilakukan
dengan aturan dasar yang telah
ditentukan seperti ketentuan
perencanaan dan ketentuan
perancangan. Berikut adalah
uraian masing-masing kajian
tersebut.
BAB IV | 1
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
secara besar;
Lapisan tanahnya berupa pasir halus berukuran minimal 1/16 mm;
Mempunyai kemampuan meluruskan air dengan kecepatan lebih dari 1
mm/hari;
Kedalaman muka air tanah lebih dari 10 m terhadap permukaan tanah
setempat;
Kelerengan kurang dari 15%; dan atau
Kedudukan muka air tanah dangkal lebih tinggi dari kedudukan muka
air tanah dalam.
Ketinggian lebih dari 1000 m diatas permukaan laut.
2. Kawasan perlindungan setempat
2.1 Kawasan sekitar Kawasan sekitar danau/waduk/situ yang lebarnya proporsional dengan
danau/ situ/waduk bentuk dan kondisi fisik danau/waduk/situ sekurang-kurangnya 50 m
dari titik pasang tertinggi ke arah darat.
2.2 Kawasan Sempadan Sekurang-kurangnya 5 m disebelah luar sepanjang kaki tanggul di luar
sungai kawasan perkotaan dan 3 m di sebelah luar sepanjang kaki tanggul di
luar kawasan perkotaan;
Sekurang-kurangnya 100 m dikanan kiri sungai besar dan 50 meter
dikanan kiri sungai kecil yang tidak bertanggul di luar kawasan
perkotaan;
Sekurang-kurangnya 10 m dari tepi sungai untuk mempunyai
kedalaman tidak lebih besar dari 3 m;
Sekurang-kurangnya 15 m dari tepi sungai untuk mempunyai
kedalaman tidak lebih dari 3 m sampai dengan 20 m;
Sekurang-kurangnya 20 m dari tepi sungai untuk sungai yang
mempunyai kedalaman lebih dari 20 m;
Sekurang-kurangnya 100 m dari tepi sungai untuk sungai yang
terpengaruh oleh pasang surut air laut, dan berfungsi sebagai jalur
hijau; dan atau
Untuk sungai di kawasan permukiman berupa sempadan sungai yang
diperkirakan cukup untuk dibangun jalan infeksi antara 10-15 meter.
2.3 Kawasan sekitar Kawasan di sekitar mata air dengan radius sekurang-kurangnya 200
mata air m, bagian hilir dapat difungsikan untuk kawasan berfungsi lindung
sepanjang tidak bertentangan dengan fungsi konservasi.
2.4 Kawasan Ruang Lokasi sasaran kawasan terbuka hijau kota termasuk didalamnya
Terbuka Hijau (RTH) hutan kota antara lain di kawasan permukiman, industry, tepi
Kota sungai/jalan yang berada di kawasan perkotaan;
Hutan yang terletak di dalam wilayah perkotaan atau sekitar kota
dengan luas hutan minimal 0,25 Ha;
Hutan yang terbentuk dari komunitas tumbuhan yang berbentuk
kompak pada satu hamparan, berbentuk jalur atau merupakan
kombinasi dari bentuk kompak dan bentuk jalur;
Jenis tanaman untuk hutan kota adalah tanaman tahunan berupa
pohon-pohanan, bukan tanaman hias atau herba, dari berbagai jenis
baik jenis asing atau eksotik, maupun jenis asli atau domestik; dan
atau
Jenis tanaman untuk kawasan terbuka hijau kota adalah berupa
pohon-pohonan dan tanaman hias atau herba, dari berbagai jenis baik
jenis asing atau eksotik, maupun jenis asli atau domestik
3. Kawasan Hutan Suaka
3.1 Kawasan Cagar Alam Mewakili formasi biota tertentu dan /atau unit-unit penyusunannya;
Mempunyai kondisi alam, baik biota maupun fisiknya yang masih asli
dan tidak atau belum diganggu manusia;
Mempunyai luas dan bentuk tertentu agar menunjang pengelolaan
yang efektif dengan daerah penyangga yang cukup luas; dan atau
Mempunyai ciri khas yang dapat merupakan satu-satunya contoh di
suatu daerah serta keberadaannya memerlukan konversi.
BAB IV | 2
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Tabel 4.2
Kriteria Kesesuaian Lahan Kawasan Budidaya
Jenis Kawasan 1.1 Kriteria
1. Hutan Produksi : - ketinggian > 1000 meter
- kelerengan > 40%
- diluar kawasan hutan lindung
- kedalaman efektif lapisan tanah > 60 cm
2. Budidaya Pertanian :
2.1. Lahan Basah - ketinggian < 1000 meter
- kelerengan < 40%
- kedalaman efektif lapisan tanah > 30 cm
2.2 Sawah Irigasi - kemiringan < 15%
- curah hujan < 2000 mm/tahun
- tekstur tanah sedang halus
- kedalaman efektif tanah > 60 cm
- kesuburan tanah baik
- ketinggian < 1000 meter dpl
- mendapat pengairan teknis
2.3 Lahan Kering tidak memiliki sistem dan atau potensi pengembangan pengairan dengan
BAB IV | 3
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
faktor :
- ketinggian < 1000 meter
- kelerengan < 40%
- kedalaman efektif tanah > 30cm,
2.4 Peternakan sesuai untuk peternakan hewan besar dengan faktor-faktor :
- ketinggian > 1000 meter
- kelerengan > 15%
- jenis tanah/iklim sesuai untuk padang rumput
2.5 Perikanan Sesuai untuk perikanan dengan faktor-faktor :
- kelerengan < 8%
- persediaan air cukup
3. Budidaya Non-Pertanian :
3.1 Permukiman a. Kemiringan lahan < 15%
b. Ketersediaan air terjamin
c. Aksesibilitas yang baik
d. Tidak berada pada daerah rawan bencana
e. Berada dekat dengan pusat kegiatan/terkait dengan kawasan hunian
yang sudah ada
3.2 Kawasan Perdagangan dan - Kemiringan lereng < 15%
Jasa - Ketersediaan air terjamin
- Aksesibilitas baik
- Terletak di pusat kota/kegiatan
3.3 Kawasan Industri - Ketinggian < 1000 m dpl
- Kemiringan lereng < 8 %
- Ketersediaan air baku yang cukup
- Adanya sistem pembuangan limbah
- Tidak terletak di kawasan tanaman pangan lahan basah
3.4 Pertambangan - Mempunyai potensi pokok bahan tambang.
3.5 Pariwisata - Memiliki keindahan dan panorama alam
- Memiliki kebudayaan yang bernilai tinggi
- Memiliki bangunan sejarah
Sumber : Permen PU No. 41 Tahun 2007 tentang Pedoman Krietria Teknis Kawasan Budidaya, Hasil Analisi 2016
BAB IV | 4
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Tabel 4.3
Analisis Daya Dukung Lahan Perumahan dan Permukiman
FAKTOR INTERNAL KEKUATAN (STRENGTH) KELEMAHAN (WEEKNESS)
• Tersedia cukup lahan • Memungkinkan munculnya
terbuka/kosong untuk dapat pengembangan permukiman padat
dikembagkan sebagai lahan dan kumuh.
perumahan dan permukiman
• Berdasarkan RTRW Kabupaten
• Sebagian besar lahan dengan ,Wilayah administratif termasuk
kemiringan lahan pengembangan dalam wilayah rawan bencana.
perumahan dan permukiman
sangat baik. Tingkat kemiringan • Memungkinkan munculnya
lahan antara 0-15%. pengembangan kawasan –kawasan
baru yang tidak sesuai dengan
• Jenis tanah yang baik untuk Rencana Tata Ruang (RTRW) yg
dikembangkan sebagai lahan ada.
perumahan dan permukiman
FAKTOR EKSTERNAL
PELUANG (OPPORTUNITIES) STRATEGI –SO STRATEGI –WO
• Wilayah Desa Aik Merbau • Peningkatan kualitas prasarana • Pencegahan terhadap munculnya
termasuk dalam wilayah dan fasilitas lingkungan agar permukiman kumuh
perkotaan Tanjungpandan warga merasa nyaman dalam • Pengendalian terhadap
• Berdasarkan RTRW kawasan dengan memanfaatkan pengembangan kawasan-kawasan
Kabupaten,Wilayah termasuk letaknya yang strategis baru pada kawasan rawan bencana
dalam kawasan strategis • Pengendalian terhadap
pengembangan CBD(Cenral pengembangan kawasan-kawasan
Buesnis District) dan baru yang tidak sesui dengan
Pengembangan permukiman Rencana Tata Ruang Wilayah
perkotaan (RTRW) Kabupaten.
• Wilayah merupakan wilayah
potensial
• wilayah sebagai jalur menuju
kawasan wisata
• wilayahjuga sebagai jalur menuju
Bandara
TANTANGAN (THREATHS) STRATEGI –ST STRATEGI –WT
Permukiman yang padat dan • Pemenuhan sarana dan • Peningkatan pengendalian terhadap
Kumuh prasarana wilayah perencanaan, munculnya pemukiman padat dan
Merupakan daerah rawan sehingga masyarakat kumuh
bencana merasaamandan nyaman baik • Peningkatan pengendalian terhadap
Merupakan kawasan dengan dari bencana maupun jaringan. munculnya pemukiman baru yang
kemiringan yang curam, dengan tidak sesuai dengan Rencana Tata
BAB IV | 5
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB IV | 6
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB IV | 7
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Cendrung Berkembang
R2
C1
Analisa ini adalah suatu analisa untuk mengetahui tingkat pertumbuhan penduduk,
jumlah penduduk 5 (lima) tahun yang akan datang, tingkat kepadatan penduduk dimana
analisa ini akan menentukan perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana sehingga dapat
dilakukan prediksi awal tentang alokasi pemanfaatan ruang.
BAB IV | 10
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB IV | 11
Peta 4.2 Kepadatan Penduduk Desa Aik Merbau
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Pn = Po (1+ r)n
Keterangan :
Pn = Jumlah Penduduk pada tahun ke-n
Po = Jumlah penduduk pada awal pengamatan
n = Selisih tahun (5 tahun)
r = Prosentase (laju) pertumbuhan setiap yahun
Dilihat pada jumlah penduduk eksisting pada tahun 2016, dapat diketahui jumlah
penduduk lima tahun ke depan dengan rincian per tahun yaitu pada tahun 2017 dengan
jumlah penduduk sebesar 11.440 jiwa, dan proyeksi penduduk pada tahun 2022 sebesar
20.982 dan proyeksi penduduk pada tahun 2026 sebesar 28615 jiwa. Dapat dikatakan
bahwapeningkatan jumlah penduduk setiap tahunnya sekitar 1.900 jiwa setiap tahunnya.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.
BAB IV | 12
D e s a Aik M e rb a u
T a b el 4. 6
P r o y e k si J u ml a h P e n d u d u k D e s a Ai k M e r b a u T a h u n 2 0 1 7 - 2 0 2 6
Tahun
Desa r 2017 2018 2019 2020 2021
2015 2016
AIK MERBAU 4.061 5.760 41,84 % 8.170 10.580 12.989 15.399 17.809
Sumber :Hasil Analisa
G r afik 4. 2
Pr o y e k si J u mla h P e n d u d u k D e s a Aik M er b a u
B A B IV | 13
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Gambar 4.1
Kondisi Bangunan Hunian Desa Aik Merbau
BAB IV | 14
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Tabel 4.7
Kebutuhan Rumah Desa Aik Merbau Tahun 2017-2021
Tipe Luas Lahan yang dibutuhkan (m2)
Tahun Jumlah Jumlah
Besar Sedang Kecil Besar Sedang Kecil
2017 51 154 307 512 20.478 30.718 27.646 78.842
2018 48 145 289 482 19.278 28.918 26.026 74.222
2019 48 145 289 482 19.278 28.918 26.026 74.222
2020 48 145 289 482 19.278 28.918 26.026 74.222
2021 48 145 289 482 19.278 28.918 26.026 74.222
TOTAL 244 732 1.464 2.440 97.592 146.389 131.750 375.731
Sumber : Hasil Analisis
Berdasarkan hasil analisis pada tahun rencana 2017 Desa Aik Merbau membutuhkan
sarana permukiman sebanyak 512 unit rumah dengan bangunan rumah tipe besar : 51 Unit;
tipe sedang : 154 unit dan tipe kecil:307 unit dengan total luasan lahan yang dibutuhkan
sebanyak 78.842 m2 dan untuk rencana sampai tahun 2021 sebanyak 2.440 unit dengan
luas lahan yang dibutuhkan seluas 375.731 m2 atau 37,5 hadengan peningkatan setiap
tahunnnya sebanyak 482 unit. Hal ini menunjukkan untuk kebutuhan bangunan hunian
sampai dengan tahun 2021di Desa Aik Merbaumasih mencukupi jika dibandingkan dengan
luas lahan yang tersedia saat ini.Untuk Kepadatan bangunan hunian kondisi dengan
kepdatan tinggi pengembangan yang harus dilakukan dengan dengan pengembangan
bangunan secara vertikal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada peta berikut.
BAB IV | 15
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Aksesibilitas Lingkungan
Panjang
Panjang jalan jalan
Panjang Panjang Panjang jalan
Jangkauan lingkungan lingkungan
Total jalan lingkungan
Jaringan dgn lebar >1,5 dgn lebar JALAN
Jaringan lingkungan dgn lebar > 1.5
Jalan meter yang >1,5 meter SESUAI
RT-RW Jalan dgn lebar meter yang
Lingkungan permukaannya yang PERSYARATA
Lingkungan > 1,5 permukaannya
yang layak diperkeras dan dilengkapi N TEKNIS (%)
yg ada meter diperkeras
(%) tidak rusak sal. samping
(Meter) (meter) (meter)
(meter) jalan
(meter)
RT001-RW001 1.200 746,00 746 62% 746,00 746,00 62%
RT002-RW001 862 862,00 862 100% 862,00 862,00 100%
RT003-RW001 2.165 1166,00 1.166 54% 1.166,00 850,00 47%
RT004-RW002 421 421,00 421 100% 421,00 100,00 62%
RT005-RW002 1.756 1756,00 960 55% 960,00 960,00 55%
RT006-RW003 1.330 1330,00 612 46% 612,00 412,00 38%
RT007-RW003 937 937,00 530 57% 530,00 310,00 45%
RT008-RW003 804 804,00 804 100% 804,00 572,00 86%
RT009-RW004 1.043 1043,00 1.043 100% 1.043,00 960,00 96%
RT010-RW009 1.513 1513,00 1.513 100% 1.513,00 466,00 65%
RT011-RW004 1.880 1880,00 1.880 100% 1.880,00 270,00 57%
RT012-RW004 1.253 1253,00 1.253 100% 1.253,00 710,00 78%
RT013-RW005 703 703,00 703 100% 703,00 70,00 55%
RT014-RW005 3.320 3320,00 3.320 100% 3.320,00 500,00 58%
RT015-RW005 496 496,00 496 100% 496,00 496,00 100%
RT016-RW006 940 940,00 148 16% 148,00 148,00 16%
RT017-RW006 1.428 1428,00 1.121 79% 1.121,00 711,00 64%
RT018-RW007 4.670 4670,00 3.447 74% 3.447,00 1.100,00 49%
RT019-RW007 1.586 1586,00 1.176 74% 1.176,00 597,00 56%
RT020-RW008 2.030 2030,00 1.120 55% 1.120,00 620,00 43%
RT021-RW008 1.847 1298,00 851 46% 851,00 400,00 34%
RT022-RW008 2.500 2500,00 1.516 61% 1.516,00 1.475,00 60%
BAB IV | 17
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Gambar 4.2
Kondisi Jalan Lingkungan Desa Aik Merbau
BAB IV | 18
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Peta 4.5
BAB IV | 19
Kondisi Jaringan Jalan Desa Aik Merbau
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Drainase Lingkungan
Panjang Kondisi Persentase
jaringan Kondisi
Persentase drainase pada jaringan
Luas area
Kawasan Panjang lokasi drainase pada
permukiman
permukiman Total permukiman lokasi
RT-RW tidak terjadi
tidak terjadi Drainase memiliki permukiman
genangan
genangan (meter) kualitas memiliki
air/banjir (ha)
air/banjir minimum kualitas
memadai minimum
(meter) memadai (%)
RT001-RW001 3,38 100% 810,00 746,00 92%
RT002-RW001 5,00 100% 1.652,00 1.400,00 85%
RT003-RW001 18,00 100% 1.210,00 850,00 70%
RT004-RW002 1,80 100% 618,00 450,00 73%
RT005-RW002 11,00 100% 1.296,00 674,00 52%
RT006-RW003 4,60 100% 900,00 412,00 46%
RT007-RW003 5,30 100% 814,00 540,00 66%
RT008-RW003 2,38 100% 1.100,00 572,00 52%
RT009-RW004 7,00 100% 960,00 960,00 100%
RT010-RW009 8,43 87% 517,00 517,00 100%
RT011-RW004 3,90 100% 300,00 300,00 100%
RT012-RW004 14,90 95% 1.300,00 815,00 63%
RT013-RW005 16,60 100% 812,00 650,00 80%
RT014-RW005 6,60 100% 600,00 600,00 100%
RT015-RW005 2,51 100% 1.100,00 992,00 90%
RT016-RW006 2,00 100% 148,00 148,00 100%
RT017-RW006 7,13 100% 820,00 820,00 100%
RT018-RW007 11,47 100% 1.600,00 1.100,00 69%
RT019-RW007 16,00 100% 597,00 597,00 100%
RT020-RW008 6,10 100% 1.600,00 620,00 39%
RT021-RW008 9,36 100% 1.464,00 1.200,00 82%
BAB IV | 20
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Gambar 4.3
Kondisi Drainase Lingkungan Desa Aik Merbau
Kondisi drainase di Desa Aik Merbau secara umum masih banyak yang tersumbat oleh
sampah sehingga menjadi sumber-sumber penyakit. Selain itu permasalahan lainnya adalah
saluran drainase digunakan pula sebagai saluran pembuangan air limbah rumah tangga.
Kondisi ini memperparah kualitas lingkungan dimana menimbulkan polusi bau. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel dan Peta berikut ini.
Tabel 4.10
Potensi Masalah Drainase di Desa Aik Merbau
Potensi Masalah
Saluran sudah ada dan Masih banyaknya saluran yang tersumbat oleh
terintegrasi sampah dan terjadi terjadi pendangkalan
Terjadinya penumpukan sedimen tanah di sungai
BAB IV | 21
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB IV | 22
Peta 4.6
Kondisi Jaringan Drainase Desa Aik Merbau
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
4.3.4Air Minum
Sumber air minum warga sebagian besar berasal dari sumur yang ditarik dengan timba
dan beberapa dengan mesin pompa. Menurut hasil pengamtan Kualitas air sangat baik,
jernih tidak berwarna dan tidak berbau. Permasalahan terjadi ketika musim kemarau, air
sumur menjadi kering. Sehingga, warga menggunakan air galon atau airisi ulang sebagai
alternatif sarana air minum. Sebagian besar pelayanan sarana air minum di Desa Aik Merbau
masih kurang memadai. Menurut data yang diperoleh sebanyak 395 rumah yang telah
terlayani sarana air minum dengan persentase 30%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel dan peta berikut.
Gambar 4.4
Kajian Air Minum Desa Aik Merbau
BAB IV | 23
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Tabel 4.11
Kondisi Pelayanan dan Keterpenuhan Air Minum Desa Aik Merbau
BAB IV | 24
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
P r o y e k si K e b u t u h a n A ir M i n u m 2 0 1 7 - 2 0 2 1
T a b el 4.1 2
A n alisis K e b u t u h a n Air Mi n u m di D e s a Ai k M e r b a u T a h u n 2 0 1 7 - 2 0 2 1
s e b a n y a k 1 4 . 7 3 8 li t e r d a n s a m p a i d e n g a n t a h u n 2 0 2 1 k e b u t u h a n a i r m i n u m s e b a n y a k 3 2 . 1 2 8 li t e r , d e n g a n d e m i k i a n d e n g a n p e n i n g k a t a n
s e t i a p t a h u n n y a s e b e s a r 2 9 li t e r , s e d a n g k a n s u m b e r a i r m i n u m y a n g t e r s e d i a s e m a k i n h a r i s e m a k i n t e r b a t a s , d e n g a n d e m i k i a n p e r l u a d a n y a
r e n c a n a p e n g e m b a n g a n p e n g el ol a a n air mi n u m s e s u ai d e n g a n st a n d a r te k n i s y a n g a d a , a g a r p e n y e di a a n air mi n u m u n t u k t a h u n m e n d a t a n g di
B A B IV | 26
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Gambar 4.5
Kondisi Air Limbah Desa Aik Merbau
BAB IV | 27
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB IV | 28
Peta 4.8
Kondisi Pengelolaan Air Limbah Desa Aik Merbau
D e s a Aik M e rb a u
A n ali s a P r o d u k si Ai r Li m b a h D e s a Ai k M e r b a u T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
T a b el 4.1 3
A n a li s a P r o d u k s i Li m b a h C a ir D e s a A i k M e r b a u T a h u n 2 0 1 7 - 2 0 2 1
P r o d u k s i li m b a h c ai r ( L t )
J e ni s F a silit a s Stand art
2017 2018 2019 2020 2021
7 5 % air
R u m a h tangga 4.902 6.348 7.794 9.240 10.685
b ersih
I n d u s t ri d a n
70 % LCD 3.431 4.443 5.456 6.468 7.480
pergudangan
S u m b e r : H a sil A n alisis
D i l i h a t d a r i t a b e l d i a t a s m e n g e n a i p e r k i r a a n li m b a h c a i r y a n g a d a d i m a s y a r a k a t d i D e s a A i k M e r b a u a d a l a h d i p r e k d i s i k a n b a h w a t o t a l
li m b a h c a i r y a n g d i k e l u a r k a n , v o l u m e n y a p a d a t a h u n 2 0 1 7 a d a l a h 9 . 8 4 0 l i t e r d a n p r e d i k s i s a m p a i t a h u n 2 0 2 1 s e b n y a k 2 1 . 3 7 1 li t e r , d a p a t
d i k a t a k a n b a h w a a k a n t e r j a d i p e r m a s a l a h a n d i k e m u d i a n h a r i k e t i k a t i d a k a d a p e n g e m b a n g a n p e n g e l o l a a n a i r li m b a h y a n g l e b i h m e m a d a i ,
o l e h k a r e n a i t u p e r l u a d a n y a p e r e n c a n a a n d a l a m p e n g e l o l a a n li m b a h s e p e r t i I n t a l a s i P e n g e l o l a a n A i r L i m b a h T e r p u s a t (I P A L T ) di D e s a Ai k
M erbau.
B A B IV | 29
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
4.3.6 Persampahan
Pengelolaan sampah di Desa Aik Merbau masih dikelola secara individu. Beberapa
warga yang tinggal dekat dengan sungai cendrung membuang sampah di sungai.
Sedangkan warga yang tinggal jauh dari sungai membuang sampah di saluran dan
pekarangan dengan membuat lobang kemudian dibakar atau menimbun sampah disitu.
Gambar 4.6
Kajian Pengelolaan Persampahan Desa Aik Merbau
Sebagian besar warga belum melakukan pemilahan dan pengelolaan sampah. Jenis
sampah yang dihasilkan di Desa Aik Merbau adalah sampah dengan jenis kering dan basah
yang berasal dari daun-daun pepohonan yang ada di pekarangan warga dan sampah-
sampah bekas makanan dan lainnya. selain itu juga permasalahan yang ada adalah :
BAB IV | 30
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
kawasan tertentu, seperti permukiman padat penduduk, pasar dll dimana warga
pengguna dapat langsung membuang sampah ke dalam bak kontainer.
Gambar 4.7
Kondisi Persampahan Desa Aik Merbau
BAB IV | 31
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
A n alis a Pr o d u k si S a m p a h D e s a Aik M e r b a u T a h u n 2 0 1 7 - 2 0 2 1
T a b el 4.1 4
A n alis a P r o d u k si P e r s a m p a h a n D e s a Ai k M e r b a u T a h u n 2 0 1 7 - 2 0 2 1
AIK MERBAU
Rumah
2 , 9 k g /ji w a / h a ri 23.692 30.681 37.669 44.658 51.646
Tangga
Fas. Ek o n o mi 2 0 % d ari R T 8.170 4.738 1 0.580 6.136 1 2.989 7.534 1 5.399 8.932 1 7.809 10.329
B e r d a s a r k a n t a b e l di a t a s , di p e r o l e h s e b u a h i n f o r m a s i d a r i h a s il p e r h i t u n g a n ti m b u l a n s a m p a h y a n g di p e r o l e h b a h w a s e m a k i n b a n y a k j u m l a h
p e n d u d u k p a d a s u a t u d a e r a h m a k a j u m l a h ti m b u l a n s a m p a h y a n g di h a s i l k a n p u n s e m a k i n b a n y a k p u l a y a n g a k a n di b u a n g k e t e m p a t p e m b u a n g a n
s a m p a h , p r o y e k si j u m l a h p r o d u k si s a m p a h p a d a ta h u n 2 0 1 7 d p r e d i k si k a n b ai k it u s a m p a h d o m e s ti k d a n n o n d o m e s ti k s e b n y a k 2 8 5 . 4 9 4 Ji w a / h a ri
d a n s a m p a i d e n g a n t a h u n 2 0 2 1 p r o d u k s i s a m p a h s e b n y a k 6 2 2 . 3 3 7 ji w a / h a ri d e n g a n d e m i k i a n p e rl u a d a n y a u p a y a p e n i n g k a t a n s a r a n a d a n p r a s a r a n a
p e n g el ol a a n p e r s a m p a h a n y a n g m e m a d a i d a n p e n g el ol a a n s a m p a h s e c a r a te r p a d u , a g a r p e n g el ola a n s a m p a h di D e s a Ai k M e r b a u te r k el ol a d e n g a n
b aik.
keca matan dan p e m e rin t a h ju ga harus m e m p e r h a ti k a n ju mla h kebutuhan ar m a da untuk mengangkut sa m pa h kete m p at pe mbuangan akhir
a gar m asyarakat juga sadar akan li n g k u n g a n yang b ersi h dan p e m e ri nt a h ju ga harus m e m b e rik a n p eri n g at a n kepada masyarakat khusu snya
p e r k o t a a n T a n j u n g p a d a n t e n t a n g b a h a y a m e m b u a n g s a m p a h ti d a k p a d a t e m p a t n y a a k a n m e n y e b a b k a n d a e r a h y a n g k o t o r d a n r a w a n b a n jir.
B A B IV | 33
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB IV | 34
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB IV | 35
Peta 4.10
Kondisi Proteksi Kebakaran Desa Aik Merbau
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Tabel 4.15
Sistem Ruang Terbuka & Tata Hijau
JENIS RTH LOKASI ARAHAN
Ruang Tata Hijau
RUANG RTH Aktiv : Fungsi Ekologis dan estetika Karakteristik tanaman tak
TERBUKA Lapangan Olah raga Kawasan bergetah/racun
UMUM Luasan 5,655m2 40 – 60% dari luas areal harus dahan tak mudah patah
dihijaukan perakaran tak ganggu
pondasi
Jenis tan thn-an/ musiman
Berupa habitat tan lokal
dan tanaman budidaya
Jarak tanaman tidak rapat,
RTH Pasiv : 2 unit Lebih ditekankan pada fungsi Karakteristik tanaman
TPU ekologis dan estetika kawasan perakaran tak ganggu
Luasan : 15,709m2 sekitar 50 % dari luas areal harus pondasi
dihijaukan struktur daun renggang
setengah rapat
dominan warna hijau; Jenis
tanaman thn/musiman
Berupa habitat tanaman
lokal budidaya
Jarak tanaman renggang
setengah rapat
BENTANG Penyediaan ruang Penekanan lebih difokuskan ada Penanaman tanaman penguat
ALAM sempadan Sungai fungsi ekologis dan estetika kawasan tebing
Minimal 25 meter Pemberian anjuran pada bangunan Tanaman tahan terendam air
dari bibir sungai untuk tidak mendekati area sempadan selama beberapa jam-hari
sungai
JALUR HIJAU Seluruh Koridor jalan Penekanan pada fungsi ekologis dan Karakteristik tanaman
utama estetika kawasan struktur daun setengah
sekitar 90% dari luas areal harus rapat s/d rapat
dihijaukan. dominan warna hijau
perakaran tak ganggu
pondasi
Kecepatan tumbuh
bervariasi
Dominan jenis tanaman
tahunan
Berupa habitat tanaman
orginal (asli) dan tanaman
BAB IV | 36
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
budidaya
Jarak tanaman setengah
rapat s/d rapat
Seluruh koridor gang Lebih ditekankan pada fungsi Berupa tanaman :
lingkungan ekologis, estetika dan ekonomis Bunga-bungaan
untuk penghuni lingkungan Apotik hidup
Sumber : Hasil Analisa
Berikut ini merupakan gambaran ruang terbuka hijau eksisting di Desa Aik Merbau,
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar dan peta berikut ini
Gambar 4.8
Kondisi Ruang Terbuka Desa Aik Merbau
BAB IV | 37
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB IV | 38
Peta 4.11
Kondisi Ruang Terbuka Publik Desa Aik Merbau
D e s a Aik M e rb a u
A n alis a K e b u t u h a n R u a n g T er b u k a D e s a Aik M e r b a u T a h u n 2 0 1 7 - 2 0 2 1
T a b el 4.1 6
K e b utu h a n R u a n g T er b uk a di Des a Aik M er b a u T a h u n 2 0 1 7- 2 0 2 1
ta m a n sebanyak 33 u nit dan ta m a n li n g k u n g a n 3 u nit, sa m p ai den ga n tahu n 2021 kebutuhan ruang terbu k a se m a k in m e ni nk g at yaitu
anak.
B A B IV | 39
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
1. Adanya satuan tugas siaga bencana pada tingkat Kelurahan/Kecamatan yang terdiri
unsur pemadam kebakaran, satuan medik darurat, keamanan dan pendukung
logistik.
2. Pemberdayaan Pos-Pos RT/RW agar dapat berfungsi efektif sebagai unit terdepan
dalam penanggulangan bencana, termasuk bencana kebakaran.
3. Pembentukan Bala Bantuan Kebakaran (Balakar) agar ditingkatkan melalui
kerjasama organisasi kemasyarakat.
4. Perlu safety audit secara berkala untuk setiap bangunan vital, dan untuk itu perlu
didukung dengan Peraturan Daerah.
5. Penanggulangan kebakaran agar dijadikan salah satu syarat penting dalam
pemberian IMB (Ijin Mendirikan Bangunan).
6. Tindakan tegas kepada pihak yang melanggar ketentuan tentang pencegahan
kebakaran, seperti menyimpan bahan kimia yang mudah terbakar pada tempat
yang tidak semestinya. (LS2LP)
7. Perlunya pembanguan jalur evakuasi bencana
BAB IV | 40
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Peta4.12 BAB IV | 41
KawasanRawanBencanaDesa AikMerbau
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Jaringan listrik secara keseluruhan telah masuk sampai ke semua permukiman yang
ada di Desa Aik Merbau. Namun demikian, belum semua warga dapat menyambung aliran
listrik secara mandiri dengan meteran listrik sendiri. Hal ini disebabkan karena lokasi rumah
jauh dan terpencar darijaringan listrik, sehingga tidak memungkinkan ditarik meteran
sendiri. Selain itu ada masyarakat yang tidak mampu menyambung listrik dengan meteran
sendiri karena faktor ekonomi, mereka mengalirkan listrik dari tetangga atau saudaranya.
Permasalahan lainnya terkait dengan jaringan listrik adalah belum tersedianya lampu
penerang jalan di beberapa ruas jalan lingkungan, sehingga menimbulkan kesan gelap pada
malam hari dan.Berdasarkan hasil pengamatan di lapnagan terdapat 39 rumah tangga yang
tidak memilki meteran sendiri. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan peta berikut
ini.
Tabel 4.17
Penggunaan Daya Listrik Desa Aik Merbau
900
1300 Watt >2200 Menumpang/tidak
Watt
<450 Watt (Unit (Unit Watt (Unit punya meteran
RT-RW (Unit
rumah tangga) rumah rumah sendiri/dll (Unit
rumah
tangga) tangga) rumah tangga)
tangga)
RT001-RW001 10 46 0 0 1
RT002-RW001 0 23 13 0 0
RT003-RW001 0 69 2 0 0
RT004-RW002 10 30 7 1 11
RT005-RW002 0 17 30 0 1
RT006-RW003 0 23 37 0 5
RT007-RW003 0 36 0 0 0
RT008-RW003 0 36 1 0 0
RT009-RW004 8 41 13 0 0
RT010-RW009 6 42 11 0 0
RT011-RW004 0 15 7 0 0
RT012-RW004 8 3 0 0 1
RT013-RW005 10 55 20 1 4
RT014-RW005 5 71 6 0 0
RT015-RW005 0 32 0 0 0
RT016-RW006 0 74 2 0 0
BAB IV | 42
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
RT017-RW006 3 9 33 0 0
RT018-RW007 0 36 5 0 7
RT019-RW007 0 40 9 1 0
RT020-RW008 23 11 0 0 0
RT021-RW008 2 23 3 0 0
RT022-RW008 0 29 3 0 5
RT023-RW008 0 30 5 0 1
RERATA 85 791 207 3 36
Sumber :Baseline 100-0-100
BAB IV | 43
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Peta4.13 BAB IV | 44
Kondisi Pelayanan Listrik Desa AikMerbau
D e s a Aik M e rb a u
T a b el 4. 1 8
K e b u t u h a n Listrik D e s a Ai k M e r b a u T a h u n 2 0 1 7 - 2 0 2 1
2017 2018 2019 2020 2021
Standar
Sarana Penduduk Kebutuhan Penduduk Kebutuhan Penduduk Kebutuhan Penduduk Kebutuhan Penduduk Kebutuhan
kebutuhan
(jiwa) (watt) (jiwa) (watt) (jiwa) (watt) (jiwa) (watt) (jiwa) (watt)
AIK MERBAU
Rumah 90
735.283 952.166 1.169.049 1.385.932 1.602.815
Tangga watt/jiwa
10% dari
Fas. Social 73.528 95.217 116.905 138.593 160.281
RT
Fas. 15% dari
110.292 142.825 175.357 207.890 240.422
Ekonomi RT
70% dari 8.170 10.580 12.989 15.399 17.809
industri 514.698 666.516 818.334 970.152 1.121.970
RT
Penerangan 15% dari
110.292 142.825 175.357 207.890 240.422
Jalan RT
10% dari
Cadangan 73.528 95.217 116.905 138.593 160.281
jumlah
Jumlah 1.617.622 2.094.765 2.571.907 3.049.050 3.526.192
S u m b e r : H a sil A n alis a
s e m a k i n m e n i n g k a t j u g a . K e b u t u h a n li s t r i k p a d a t a h u n 2 0 1 7 b a i k i t u d o m e s t i k d a n n o n d o m e s t i k s e b e s a r 1 . 6 1 7 . 6 2 2 w a t t d a n s a m a p i d e n g a n
t a h u n 2 0 2 1 k e b u t u h a n list ri k s e b e s a r 3 . 5 2 6 . 1 9 2 w a t t . K a r e n a i t u , p e r l u u p a y a p e n i n g k a t a n p e l a y a n a n li s t r i k a g a r a s e t i a p b a n g u n a n h u n i a n
B A B IV | 45
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB IV | 46
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Tabel 4.19
Luas Lahan Pertanian Desa Aik Merbau
Luas Lahan (Ha)
`
Padi Sawah Jagung Ubi kayu
5 2 7,00
Air Saga
Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Peternakan, Perkebunan, Kehutanan dan Ketahanan
Pangan Kabupaten Belitung
B. Peternakan
Populasi unggas di Desa Air Saga Kecamatan Tanjungpandan yang terdiri dari
ayam RAS pedaging, ayam Ras petelur. Ayam buras , itik dan puyuh.
Tabel 4.20
Jumlah Sarana Perekonomian Desa Aik Merbau
Sarana Perekonomian
`
Pasar Umum Toko Store Kios/Warung
- 31 27
Aik Merbau
Sumber :Desa Aik Merbau
BAB IV | 47
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Bagian ini merupakan hasil identifikasi permasalahan di setiap RW yang dilakukan pada
saat kegiatan pemetaan swadaya. Pada bagian akhir pembahasan, disajikan tabel
Rekapitulasi seluruh permasalahan berdasarkan hasil pemetaan swadaya. Tindak lanjut dari
tabel permasalahan ini adalah program-program pengembangan wilayah yang disajikan
pada bab akhir dokumen RPLP Desa Aik Merbau. (terlampir).
BAB IV | 48
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Konsep dan Strategi Pencegahan Permukiman Kumuh di Desa Aik Merbau ini terdiri dari
beberapa rencana yang didasari oleh fakta analisa yang telah dirangkum diawal pada bab
sebelumnya. Adapun rencana ini tidak lepas dari urutan-urutan yang ada pada keterangan
sebelumnya, sehingga dapat terlihat benang merah yang telah tercapai. Berikut adalah
konsep yang dibahas pada pembahasan pada dokumen ini, diantaranya adalah konsep
pencegahan, strategi pencegahannya dan untuk rencana dianataranya yaitu rencana
penataan lingkungan permukiman meliputi rencana struktur ruang, rencana pola ruang,
rencana pemanfaatan lahan, rencana jaringan pelayanan (7+1) indikator kekumuhan,
rencana kelembagaan dan rencana mitigasi bencana.
BAB V | 1
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Nilai Ekonomi
Sumber Daya
Sumber Daya Alam
Manusia
Pembangunan Infrastruktur
Tata Kelola
Gambar 5.1
Proses Perencanaan Ruang : Prosedural - Subtansif
BAB V | 2
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Bentuk Pelaksanaan :
Berdasarkan ketentuan diatas dan hasil analisa serta kajian yang telah dilakukan, maka
konsep pencegahan yang yang akan dilaksanakan di Desa Aik Merbau terdiri atas :
Pengawasan dan Pengendalian : Kesesuaian terhadap perizinan, standar teknis
dan pemeriksaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
Pemberdayaan Masyarakat : Pelaksanaan melalui pendampingan dan pelayanan
informasi
Konsep pencegahan ini di titik beratkan pada area atau zona yang kesesuaian terhadap
perizinan, standar teknis dan pemeriksaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
(GSB, GSS, GSJ, IMB dan lainnya).
Lokasi : Seluruh RT
BAB V | 3
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Tabel. 5.1. Konsep Penangangan Pencegahan Permukiman Kumuh Desa Aik Merbau
KONSEP PENANGANAN
ASPEK PERMASALAHAN
PENCEGAHAN
181 atau 18% bangunan permukiman tidak teratur, Pengawasan dan pengendalian,
Sebagian Besar Kualitas Jalan Lingkungan yang buruk dengan panajang25.102 m Pengawasan dan pengendalian,
Jalan Lingkungan Beberapa ruas jalan buntu dan leher botol Pemberdayaan masyarakat
Layanan kualitas air minum yang belum memenuhi ketentuan pada 727Unit Pengawasan dan pengendalian,
Air Minum Layanan kuantitas air minum yang belum memenuhi ketentuan pada 727Unit Pemberdayaan masyarakat
Drainase dengan kondisi kulitas kurang memadai sepanjang 5.873 m Pengawasan dan pengendalian
Drainase mengalami pendangkalan dan tersumbat Pemberdayaan masyarakat
Drainase Lingkungan
Drainase lingkungan kecil dan sempit dikhawatirkan tidak mampu menampung limpasan air hujan.
Pembuangan air limbah masih dijadikan satu dengan drainase dan dibiarkan terbuang tanpa diresapkan Pengawasan dan pengendalian
Air Limbah
Pemberdayaan masyarakat
Ruang terbuka yang ada belum dimanfaatkan secara optimal Pengawasan dan pengendalian
Ruang Terbuka Hijau Ruang Terbuka yang minim Pemberdayaan masyarakat
BAB V | 4
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB V | 5
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB V | 6
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
1. Bangunan Hunian
7+1
2. Aksebilitas Lingkungan
3. Drainase Lingkungan
4. Pelayanan Air Minum
5. Pengelolaan Air Limbah/ Sanitasi
6. Pengelolaan Sampah
INDIKATOR KEKUMUHAN
7. Proteksi Kebakaran
8. Ruang Terbuka
BAB V | 7
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
STRATEGI
ASPEK PERMASALAHAN
PENCEGAHAN
181 atau 18% bangunan permukiman tidak teratur,
Menyusun aturan bersama terkait pengembangan sarana dan prasarana
Kepadatan Bangunan Hunian 6 Unit/ha permukiman
Meningkatkan sistem regulasi terhadap bangunan gedung
Bangunan Gedung
18 unit atau 1 % Bangunan Tidak Memenuhi Mengintegrasikan pengembangan permukiman dengan pengaturan dan
pemanfaatan lahan
Persyaratan Teknis
Sebagian Besar Kualitas Jalan Lingkungan yang buruk dengan panajang25.102 m Sosialisasi program
Peningkatan kapasitas jalan lingkungan
Jalan Lingkungan Beberapa ruas jalan buntu dan leher botol
Layanan kualitas air minum yang belum memenuhi ketentuan pada 727 Unit Peningkatan kesadaran masyarakat untuk penggunaan air minum yang bijak
Pengawasan dan pengendalian kebocoran air minum
Layanan kuantitas air minum yang belum memenuhi ketentuan pada 727 Unit
Air Minum Rencana Konservasi Air Tanah Melalui Sumur Resapan dan Biopori
Peningkatan kualitas sarana prasarana (pipa distribusi/ sekunder) untuk
memenuhi persyaratan kualitas air minum pada 727 unit rumah tangga
Drainase dengan kondisi kulitas kurang memadai sepanjang 5.873 m Pengawasan dari aparat Desa Aik Merbau mengenai kebersihan dan kondisi
drainase
Drainase mengalami pendangkalan dan tersumbat
Drainase Pelibatan masyarakat dalam menjaga kebersihan jaringan drainasesepanjang
Lingkungan Drainase lingkungan kecil dan sempit dikhawatirkan tidak mampu menampung limpasan air 5.873 m.
Peningkatan Kapasitas Drainase dengan Pembuatan saluran tertutup
hujan.
Pembuangan air limbah masih dijadikan satu dengan drainase dan dibiarkan terbuang tanpa diresapkan Peningkatan/ pembinaan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan limbah
secara mandiri
Air Limbah Pengembangan teknologi pengelolaan air limbah berwawasan lingkungan
Septictank dan resapan)
Onsite (beofill)
Belum ada pengelolaan sampah skala lingkungan Peningkatan penyadaran masyarakat dalam pengelolaan persampahan secara
mandiri
Perilaku masyarakat yang masih membuang sampah ke sungai
Pelibatan masyarakat dalam pengurangan kuantitas sampah skala lingkungan
Persampahan
Jumlah sampah domestik rumah tangga di kawasan permukiman tidak terangkut ke TPS/TPA min. Pengembangan teknologi pengelolaan berawasan lingkungan dengan 3R
(Reduce, Reuse, Recicle)
Dua kali seminggu 1.090 unit
Sistem Proteksi Belum ada sistem penanganan/proteksi kebakaran Perencanaan mitigasi bencana kebakaran yang komprehensif.
Kebakaran
Ruang terbuka yang ada belum dimanfaatkan secara optimal Penyediaan Ruang Terbuka Publik Untuk ruang bermain anak (taman,
lapangan olahraga dan koridor jalan lingkungan)
Ruang Terbuka Ruang Terbuka yang minim
Sosialisasi kepada masyarakat melalui penyadaran kebutuhan ruang terbuka
Hijau
untuk penghijauan dan aktifitas bermain anak
BAB V | 8
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB V | 9
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
PPL
PPL
PKW
PPL
PPL
BAB V | 10
Peta 5.1
Rencana Struktur Ruang Desa Aik Merbau
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
b. Kawasan Budidaya
Kawasan Budidaya merupakan wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk
dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam dan sumber daya
buatan.
Penetapan kawasan Budidaya di Desa Aik Merbau mengacu kepada penatapan
kawasan Budidaya dalam RTRW Kabupaten Belitung dan RDTR Kecamatan
Tanjungpandan, yang menetapkan kawasan pertanian, perkebunan, permukiman,
perdagangan dan jasa dan pertambangan.
Menurut RDTR fungsi utama Desa Aik Merbau adalah kawasan permukiman
kepadatan sedang, kepadatan rendah, dan kawasan campuran. Pola ruang
BAB V | 11
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB V | 12
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB V | 13
Peta 5.2
Rencana Pemanfaatan Lahan Desa Aik Merbau
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Dalam perencanaan pembangunan ini mengacu pada strategi yang telah disusun
sebelumnya yaitu dengan menyusun aturan bersama terkait pengembangan sarana dan
prasarana permukiman dan peningkatan regulasi terhadap bangunan hunian menacu
dengan rencana tata ruang wilayah dan hasil penyepakatan warga. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat di hasil aturan bersama di sub bab 5.4.2.
BAB V | 14
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB V | 15
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Untuk lebih jelasnya mengenai lokai rencana penanganan jalan dapat dilihat pada
tabel dan Peta beikut ini.
Tabel. 5.3 Lokasi dan rencana pengangan jalan lingkungan Desa Aik Merbau
Indikator Lokasi Volume Permasalahan RENCANA PENANGANAN
Jalan RT. 1, 3, 5, 6, 7, 9.412 m - Kondisi jalan tanah Peningkatan kuantitas dan
Lingkunga 16, 18, 19, 20, 21, - Konsisi jalan rusak kualitas jalan
n 22 dan 23 - Kondisi jalan terputus - Pembangunan Jalan Baru
- Jalan Buntu - Peningkatan Struktur
jalan
BAB V | 16
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Rencana perbaikan/revitalisasi
JL-2 jalan lingkungan
JL-1
Rencana perbaikan/revitalisasi
JL-3 dan pembangunan jalan
JL-3
Menambah jalan lingkungan Type 1 sehingga
dpat diakses kendaraan roda empat
Menambah jalan lingkungan Type 2 sehingga
JL-1 JL-1 dpat diakses kendaraan roda roda
Sehingg jaringan infrastruktur dapat
terintergrasi dengan jalan lingkungan yang ada
menjadi lebih efektif, efisien dan indah
JL-1
Jalan Utama
JL-1
Rumah
Utama
JL-3 JL-3
Rm
Baru
Rm
Baru Rm
Baru
Rm
Baru
JL-1
= Jl. Ling Lvl 1
BAB V | 17
Peta 5.3
Kondisi Jaringan Jalan Desa Aik Merbau
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Berikut ini merupakan lokasi rencana pengangan drainase yang ada di Desa Aik
Merbauyang dapat dilihat pada peta 5.4
BAB V | 18
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Rencana pembangunandrainase
DR-1 jalan lingkungan
DR-2
DR-3 DR-1
DR-3
DR-3
DR-3
DR-1
DR-3
DR-1 DR-1
DR-3
DR-2
BAB V | 20
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Persyaratan teknis yang harus dipenuhi antara lain adalah sebagai berikut:
1. kedalam air tanah minimum 1,50 m pada musin hujan;
2. struktur tanah harus mempunyai nilai permebilitas tanah ≥ 2,0 cm/jam; dan
BAB V | 21
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
3. jarak penempatan sumur resapan air hujan terhadap bangunan adalah: (a) terhadap
sumur air bersih 3 meter, sumur resapan tangki septik 5 meter dan terhadap pondasi
bangunan 1 meter.
Untuk Kelurahan Air Saga Baru direncanakan pembuatan sumur resapan minimal 10%
dari total jumlah KK hingga akhir tahun perencanaan atau minimal sejumlah 180 unit sumur
resapan. Pertimbangan ini berdasarkan masih banyak terdapat pekarangan warga yang luas
yang masih memungkinkan untuk dibuat sumur resapan. Dimensi sumur resapan yang
direncanakan memiliki panjang, lebar, dan tinggi sebesar masing-masing 2 meter.
Selengkapnya, untuk hal-hal yang berkaitan dengan sumur resapan dapat mempedomani
SNI No: 03- 2453-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Sumur Resapan Air Hujan untuk
Lahan Pekarangan. Standar ini menetapkan cara perencanaan sumur resapan air hujan
untuk lahan pekarangan termasuk persyaratan umum dan teknis mengenai batas muka air
tanah (mat), nilai permeabilitas tanah, jarak terhadap bangunan, perhitungan dan
penentuan sumur resapan air hujan. Air hujan haruslah ditampung dan diresapkan pada
sumur resapan dari bidang tadah
BAB V | 22
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
sekeliling batang pohon, dan pada batas tanaman. Adapun mengenai jumlahnya
digunakan perhitungan sebagai berikut:
Untuk Desa Aik Merbau, diasumsikan daerah intenstas hujannya 14 mm/jam, laju
peresapan air perlubang 3 liter/menit (180 liter/jam) maka, pada 100 m2 bidang kedap atau
perkerasan, maka perlu dibuat lubang sebanyak = (14 x 100)/ 180 = 8 lubang. Bila setiap
lubang berdiameter 10 cm, dengan kedalam 100cm, maka setiap lubang dapat menampung
7,8 liter sampah organik, artinya setiap lubang dapat diisi sampah organik selama 2-3 hari.
BAB V | 23
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB V | 24
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
PDAM
BIOFORI
BAB V | 25
Peta 5.5
Rencana Jaringan Drainase Desa Aik Merbau
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Tabel 5.5
Rencana Pengembangan Air LimbahDesa Aik Merbau
JENIS LOKASI ARAHAN RENCANA
PENGGUNA
AN
AIR RT. 4, 5, 6, 8, 12, - Pembinaan kepada Perubahan prilaku masyarakat ke
LIMBAH/ 13, 18, 19, 20 dan masyarakat tentang prilaku tertib dan bersih
SANITASI 22 pentingnya Mendorong masyarakat untuk
menggunakan Jamban menggunakan MCK baik pribadi
/ MCK
maupun umum
Penyediaan MCK / Jamban dilokasi-
lokasi tertentu
Memberi penerangan ditempat-
tempat yang biasa menjadi
aktivitas BAB Non MCK
- Melakukan kemitraan Koordinasi lintas pemda untuk
dengan Dinas kemitraan tentang PHBS secara
Kesehatan berkala
- Pembinaan secara Koordinasi lintas pemda untuk
BAB V | 26
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB V | 27
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Tabel 5.6
Rencana Pengelolaan Sampah
JENIS ARAHAN Lokasi RENCANA PENGELOLAAN
PENGGUNAAN
Sampah - Dibangunnya tempat- RT. 1, 2, 3, - Adanya kemitraan untuk pembinaan
tempat pembuangan 4, 5, 6, 8, 9, SDM tentang pengolahan sampah yang
sampah 10, 11, 12, dilakukan secara mandiri oleh
- Adanya awig-awig 14, 16, 17, masyarakat Desa Aik Merbau, tentunya
tentang kebersihan 18, 19, 20 dengan adanya wadah kelembagaan
lingkungan dan 21 yang menaungi pengelolaan tersebut,
permukiman selanjutnya pihak swasta dapat menjadi
- Adanya sosialisasi mitra usaha dalam hasil pengelolaan
maupun pengawasan tersebut.
secara berkelanjutan
tentang kebersihan di
masing-masing dusun.
- Memperbaiki sistem
pengambilan dan
pengelolaan sampah
komunal.
- Melaksanakan
kampanye atau
kompetisi kebersihan
antar dusun atau antar
lingkungan
permukiman.
Sumber : Hasil Rencana
BAB V | 28
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Penyediaan arm roll truck/ dumb truck untuk mengangkut sampah dari TPS menuju
ke TPA.
Sehingga dalam hal ini dilakukan upaya pelayanan-pelayanan kepada masyarakat baik
yang bersifat tindakan pemerintah maupun tindakan inovasi swadaya masyarakat, berikut
adalah skema dari alur pengambilan dari rumah hingga ke TPA (Tempat Pembuangan
Akhir).
Gambar 5.8
Rencana Skema Pengangkutan Sampah Desa Aik Merbau
BAB V | 29
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Gambar 5.9
Rencana Proteksi Kebakaran
BAB V | 31
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB V | 32
Peta 5.7
Rencana Proteksi Kebakaran Desa Aik Merbau
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB V | 33
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB V | 34
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB V | 35
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
SKENARIO
PENANGANAN PENCEGAHAN
7+1
INDIKATOR KEKUMUHAN
BANGUNAN GEDUNG JALAN LINGKUNGAN DRAINASE LINGKUNGAN PELAYANAN AIR AIR MINUM PENG. AIR LIMBAH PENG. PERSAMPAHAN PROTEKSI KEBAKARAN RUANG TERBUKA PUBLIK
- Letak Bangunan Tidak Teratur Tidak Terintergrasi Sumbatan Sampah tidak terpelihara Pelayanan akses air minum kurang Sebagian masyarakat berperilaku Managment pengelolaan sampah Resiko bencana kebakaran
Ruang terbuka yang ada belum
- Kepadatan Tinggi Jalan Sempit, Leher Botol Terdapat Sedimentasi memadai negatif belum ada Sarana dan prasana pengaman
dimanfaatkan secara optimal
- Tidak memperhatikan aturan Jalan Buntu Tidak tersambung dengan drainase Air Tanah, Sumur dangkal, bewarna Bekas Air limbah langsung menuju Sarana dan prasana sampah yang bahaya kebakaran kurang memadai
Ruang Terbuka yang minim
banguuanan terkait (GSB & GSS) Masih Jalan Tanah kota Sumber Air Baku Belum kesaluran tanpa ada pengolahan kurang memadai
-
Jalan Rusak dioptimalkan
BAB V | 36
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB V | 37
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Tabel 5.7 Aturan Bersama Penataan Lingkungan Permukiman Desa Aik Merbau Kecamatan Tanjung Pandan Kabupaten Belitung
A. LINGKUNGAN
1. Jaringan Jalan dan Banyak rumah yang tidak mendapat Setiap rumah memperoleh akses menuju jalan lingkungan a. Pemilik rumah merelakan untuk membuat akses jalan
Drainase akses menuju jalan utama lingkungan menuju jalan utama minimal 1 m untuk rumah baru.
maupun jalan penghubung lingkungan b. Bagi rumah yang sudah terlanjur tetap memberikan
jalan masuk dengan lebar masing-masing 1m
Kondisi Jalan penghubung lingkungan Jalan lingkungan maupun penghubung hendaknya sudah berupa jalan perkerasan untuk kemudahan
masih banyak yang rusak sirkulasi a. Untuk jalan lingkungan berupa cor blok dan aspal
Jaringan jalan wajib dibangun dengan perkerasan, dengan ketentuan : b. Untuk jalan penghubung berupa cor blok dan paving
a. untuk jalan lingkungan dengan lebar antara 3,00 m sampai dengan 5,00 m blok
b. untuk jalan setapak dengan lebar 0,80 m – 2,00 m
Lebar jalan Lingkungan permukiman ebar Jalan Lingkungan 1-5 sampai 2 m dapat dilewati oleh pejalan kaki,lebar bahu jalan 0.5 m tanpa - Lebar Jalan lingkungan mim1.5 dan terbebas dari
kurang dari 1.5 meter pendistrian. (Sumber SNI 03-1733-2004) dan ( Klasifikasi Jalan di lingkungan mengacu dari Pedoman barang-barang, sehingga bisa dilewati keranda.
Teknis Prasarana Jalan Perumahan, dirjen Cipta karya ) - Kendaraan roda 2 bisa melewati jalan dengan di
tuntun/ turun dan mesin dimatikan sehingga
pengguna jalan lainnya aman dan nyaman
Hampir selurah jalan tidak memiliki Setiap ruas jalan memiliki trotoar selebar 0.5 m untuk memfasilitasi pejalan kaki, vegetasi dan penyandang Trotoar akan dibangun di beberapa ruas jalan lingkungan
trotoar cacat ( Sumber SNI 03-1733-2004) .
BAB V | 38
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Saluran drainase yang belum ditata, Saluran drainase berupa saluran tertutup dengan plat beton a. Untuk saluran drainase jalan berupa saluran terbuka
bahkan ada beberapa kondisinya Penyediaan saluran pembuangan air limbah meliputi saluran pembuangan air limbah dari kakus, kamar
sudah rusak mandi, dapur dan tempat cuci atau pengolahan industri
Banyak air sisa drainase yang tidak Penyediaan saluran pembuangan air hujan harus disertai dengan sistem peresapannya. Saluran Dibuat sumur peresapan dan saluran komunal tersendiri
dikelola dan hilang ke sungai pembuangan air hujan harus direncanakan secara menyeluruh sehingga dapat mengalirkan air hujan sehingga mampu mengurangi zat kimia dari pembuangan
secara lancar dan tidak mengganggu lingkungan sekitarnya. sabun, saluran drainase tidak diperbolehkan dibuang ke
saluran irigasi
Ketentuan perencanaan pembuatan saluran pembuangan air hujan :
a. limpasan air hujan dari daerah di atas lingkungan kawasan perencanaan, yaitu daerah yang mempunyai
kontur lebih tinggi, harus dibuatkan saluran tersendiri menuju sungai namun tidak merusak lingkungan
sungai, saluran irigasi primer, sekunder atau tersier yang tersedia
b. dimensi dan kemiringan saluran harus diperhitungkan dapat menampung kapasitas air hujan yang ada
c. saluran pembuangan air hujan harus dilengkapi dengan perencanaan resapan air hujan sebagai usaha
konservasi air
d. 1 (satu) resapan air hujan dengan diameter 0,80 m dan kedalaman 3,00 m minimal untuk setiap 60,00
m2 lahan tertutup
e. Kemiringan aliran pada saluran drainase minimal 2% (dua persen), sehingga air dapat meresap ke
tanah sebelum melimpah ke sungai, dengan kedalaman minimal 40 cm lebar 30 cm dengan bak kontrol
setiap 50, 00 m
f. Sebelum masuk ke tempat pembuangan akhir (sungai) harus melalui bak pengendapan terlebih dahulu
g. Apabila telah ada sistem jaringan pembuangan air hujan kota, maka saluran dapat dihubungkan dengan
sistem jaringan tersebut
BAB V | 39
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
2. Bantaran Sungai Kurangnya pemahaman mengenai Bantaran sungai adalah lahan pada kedua sisi sepanjang palung sungai di hitung dari tepi sungai sampai
pentingnya daerah bantaran sungai dengan tepi tanggul cébela dalam. - Pemanfaatan daerah bantaran sungai unutk
Fungsi bantaran sungai adalah tempat mengalirnya sebagian debit sungai pada saat banjir. kegiatan budidaya dan hunian dengan atuaran
ketat
- Dilarang membuang sampah kesungai
Penggunaan Bantaran Sungai untuk - Sepanjang bantaran sungai terbebas dari bangunan - Dilarang pembuatan kandang ternak di
kegiatan usaha ( Memilihara itik ) fisik dan kegiatan budidaya bantaran sungai
- Menata kandang ternak di bantaran sungai sehingga
keberadaan kandang ternak lebih representatip
Masih banyak area bantaran sungai Bantaran sungai merupakan tempat mengalirnya debit sungai ketika banjir sehingga perlu ditata a. Bantaran sungai tidak diperbolehkan ditanami
yang tidak ditata tanaman keras hanya diperbolehkan ditanami
tanaman perdu sehingga debit air lancar
b. Ada ruang terbuka di sepanjang bantaran sungai
Pemukiman penduduk memadati di Pada bantaran sungai dilarang mendirikan bangunan untuk hunian. Dibuatkan jalan tepat di bantaran sungai sehingga rumah
beberapa ruas bantaran sungai - Garis sepadan sungai perkotaan dikawasan ditentukan sekurang-kurangnya 10 m dihitung dari tepi tidak langsung di bangun tepat di bantaran sungainya.
sungai. (PP Pekerjaan Umum No.63/PRT/1993 )
Penduduk membuang sampah ke Membuang di tempat sampah yang ditentukan atau dikelola secara terpadu terutama untuk sampah Tidak diperkenankan membuang sampahhmaupun BAB
badan sungai organik di sungai
BAB V | 40
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
3. Penghijauan Di kawasan prioritas tidak semua Halaman dijadikan sebagai lahan produktif yang dapat menambah penghasilan a. Ditanami pohon buah-buahan, kelapa dan TOGA
Lingkungan halaman dimanfaatkan secara produktif minimal berjarak 2 m dari pagar rumah
untuk penghijauan b. Daun dan ranting tidak melewati batas, dengan aturan
mekanisme gotong royong secara rutin
Terdapat halaman rumah kosong yang Setiap rumah diharapkan memiliki tanaman hijau untuk membantu sirkulasi udara Pemilik rumah / saudara / yang diberi kuasa untuk
dibiarkan apa adanya, tidak dikelola memelihara rumah tersebut wajib membersihkan setiap
dengan baik hari, sehingga diperlukan identifikasi kepemilikan
Di beberapa bagian bantaran sungai Bantaran sungai dihijaukan Sepanjang bantaran sungai dikhususkan sebagai ruang
terdapat area yang potensial longsor terbuka hijau dan area sungai lindung dan bisa
karena belum maksimal dikembangkan untuk wisata alam
penghijauannya
B. BANGUNAN
1. Bangunan Tepian - Rumah di bantaran sungai merupakan - Tidak ada rumah dibantaran sungai - Semua rumah yang berada di bantaran sungai
Sungai rumah permanen menghadap kesungai. Untuk rumah-rumah yang sudah
-Rumah-rumah dibantaran sungai terlanjur dibangun , maka ditambahkan bagian teras
banyak yang membelakangi sungai belakang yang menghadap sungai.
BAB V | 41
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
2. Bangunan lain - Terdapat kandang ternak - Bantaran sungai terbebas dari semua jenis bangunan
- Pengerasan diatas bantaran sungai
untuk teras atau lantai jemur
3. Tritisan Rumah Air hujan yang jatuh dari tritisan rumah - Garis cucuran atap terluar yang sejajar dengan arah jalan sekeliling bangunan minimal 1 m dari garis - Panjang trirtisan disarankan berjarak max 1 m dari
jatuh kehalamn tetangga sepandan pagar rumah dan tidak melebihi batas tanah yang di miliki
2. Pengelolaan Belum ada pembuangan dan Lingkungan sehat didukung oleh pengelolaan sampah yang ’zero waste. a. Untuk rumah tangga yang punya pekarangan
Limbah Rumah pengelolaan sampah secara terpadu, Penyediaan tempat pembuangan sampah dilakukan dengan menyediakan tanah sebagai fasilitas tempat diharuskan membuat pupuk organik / komposter
Tangga dan sehingga masih banyak warga pembuangan sampah sementara (container) b. Sampah anorganik dikelola oleh pengelolaan sampah
Sampah mengelola sampah dengan cara Ketentuan penyediaan fasilitas pembuangan sampah khusus untuk perumahan : mandiri
Sumbe r Sampah
dibakar a. satu bak sampah untuk setiap rumah tinggal dengan ukuran minimal 0,02 m3
(pert ania n, rumah tangga , perdaganga n dll)
b. satu tempat pembuangan sampah sementara (container) untuk setiap 200 KK yang letaknya Sampah Sisa Sampah Basah (organik) Sampah Kering
diusahakan tidak mengganggu penghuni tetapi dapat dijangkau oleh truk pengangkut sampah denah
(sisa ika n, daging, popok, (daun, sisa sa yur, ranting dll) (an organik)
ka pa s dsb) (kertas, gla ss, plastik, dll)
c. untuk jumlah penduduk kurang dari 200 KK menggunakan fasilitas tempat pembuangan sampah
D aur U lang (recyc ling)
sementara (container) di luar kawasan perumahan sepanjang belum melebihi kapasitas tampung desa
Pembakaran
(kapas, popok dsb) Hasil Kompos Prod uk Baru
tersebut dengan mendapat persetujuan dari lurah desa dengan diketahui Badan Perwakilan Desa A ktifitas Pe rtanian Kebutuhan Manusia
Banyak rumah yang sudah memiliki KM Pembuangan air kotor yang berasal dari kotoran manusia pada dasarnya dibuang ke septictank dan Diharapkan setiap kamar mandi memiliki septictank
tetapi belum memiliki septictank, limbah dengan peresapan kecuali di lokasi tersebut ada fasilitas pembuangan yang tersedia Bagi yang tidak memiliki kamar mandi bisa
langsung dibuang ke sungai atau menggunakan fasilitas prasarana umum yang sudah ada
saluran air
BAB V | 42
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
E. SOSIAL BUDAYA
1. Karakter Sosial Karakter perilaku sosial masyarakat Karakter lokal yang ’guyup, tepo sliro dan pakewuh’ tetap dijaga sebagai kekayaan aset budaya lokal Karakter sosial masyarakat yang berjalan secara alami
Masyarakat yang kurang peduli dengan perubahan apa adanya dengan tetap memperhatikan lingkungan
lingkungan disekitarnya
F. EKONOMI
1. Pengembangan
Potensi Lokal Potensi lokal belum banyak Kawasan dapat mandiri dengan memaksimalkan potensi lokal yang ada a. Ketrampilan yang memadai
dikembangkan karena belum adanya b. Mutu yang diutamakan
identifikasi kebutuhan dan pengelolaan c. Modal yang mencukupi
yang efektif
2. Sentra Ekonomi
dan Industri
Rumah Tangga Industri rumah tangga yang berjalan Intensitas produksi harus berkelanjutan dan mampu menghasilkan barang siap pakai a. Promo dengan media elektronik
masih bergantung pada pemesanan b. Promo dengan media massa
dari konsumen c. Promo dengan media internet
MITIGASI BENCANA
Beberapa bagian bantaran sungai Lereng sungai bebas dari longsor Penghijau bantaran sungai.
longsor Penetapan daerah bantaran sungai sebagai daerah hijau
BAB V | 43
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB VI | 1
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Tabel.6.1 Indikasi Program Penataan Lingkungan Permukiman Desa Aik Merbau Kategori Pencegahan Kumuh
BAB VI | 2
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB VI | 3
Desa Aik Merbau
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
BAB VI | 4
LAMPIRAN