PENDAHULUAN
Bubur sumsum ini berasal dari kebiasaan adat istiadat masyarakat yang ada di Pulau Jawa
Indonesia. Pada perkembangannya, makanan tradisional bubur sumsum ini menjadi bagian dari
kehidupan, adat istiadat dan budaya di sebagian besar masyarakat Indonesia. Tidak hanya
penduduk yang berada di Pulau Jawa saja yang terbiasa menyajikan dan mengkonsumsi bubur
sumsum ini, namun penduduk di daerah lain yang sudah pernah merasakan nikmatnya bubur
sumsum juga ikut menjadikan bubur sumsum ini sebagai makanan favorit mereka.
Nama bubur sumsum ini sebenarnya diambil dari penampilannya yang seperti sumsum tulang
yang putih bersih. Karena rasanya yang manis dan lembut, bubur sumsum ini dipercayai mampu
mengembalikan stamina dan energi yang hilang akibat berbagai aktivitas. Bahkan, ada beberapa
orang yang menyukai menu bubur sumsum ini sebagai hidangan di waktu sarapan.
Bubur sumsum sering disajikan pada perayaan selamatan rumah atau perayaan selamatan
lainnya. Selain itu, bubur sumsum juga biasanya dihidangkan sebagai penutupan setelah ada hajat
besar seperti setelah ada upacara dan perayaan pernikahan, kelahiran atau upacara-upacara besar
lainnya. Bahkan karena rasanya yang manis itu pula, banyak orang yang menyajikan bubur
sumsum ini sebagai menu berbuka puasa.
Tepun beras
Garam
Daun pandan
Santan
1. Bagi santan menjadi 2 bagian, yang ertama di panaskan dengan daun pandan dengan api
kecil sambil di aduk.
2. Santan sisanya di campur dengan tepung beras dan garam, sambil di aduk hingga
tercampur rata.
3. Setelah itu semua bahan di campur kedalam panci yang sama sambil terus di aduk
hingga kental dan matang.
Bahan Kuah :
1. cara membuat kuah : campur air, gula, dan dun pandan, lalu rebus dengan api sedang
hingga kental.
2. Penyajian : Cara penyajian yaitu masukan bubur sumsum kedalam sebuah mangkok atau
wadah lalu siram dengan kuah dan bubur sumsum sudah siap untuk di hidangkan.
3.1 KESIMPULAN
Makanan tradisional bubur sumsum memiliki harganya lumayan terjangkau dan dapat
dinikmati dari berbagai kalangan. Namun kita dapat membuatnya dan mengolah sendiri di
rumah dengan resep yang sangat mudah dan tak kalah rasanya dengan para penjual bubur
sumsum di tempat tempat kuliner. Kita juga jadi mengetahuin bahwa bubur sumsum pada
zaman dahulu merupakan makanan pengganti karena sulitnya mendapatkan beras pada zaman
penjajahan dahulu.
3.2 SARAN
Tradisi peninggalan nenek moyang, yaitu makanan-makanan khas harus di lestarikan dan
harus dijaga agar khususnya makanan tradisional bubur sumsum dan makanan tradisional lainnya
tetap terjaga dan tidak hilang terkikis oleh zaman