Anda di halaman 1dari 35

PROFIL KAMPUNG JATIBARU 2020

BUKU PROFIL KAMPUNG JATIBARU

KAMPUNG JATIBARU
KECAMATAN BUNGARAYA
KABUPATEN SIAK
TAHUN 2020
PROFIL KAMPUNG JATIBARU 2020
PROFIL KAMPUNG JATIBARU 2020

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penyusunan Buku Profil Kampung Jatibaru Kecamatan
Bungaraya Kabupaten Siak Provinsi Riau dapat diselesaikan dengan baik.
Sajian data dalam Buku Profil Kampung Jatibaru ini sesuai dengan Undang-
Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa dalam hal penyajian informasi
secara terbuka dan sistematis tentang gambaran umum potensi serta
perkembangan Kampung Jatibaru. Secara khusus data Profil Kampung adalah
kumpulan data tentang potensi dan perkembangan Kampung, yang
diperlukan untuk perbandingan atau referensi dan sebagai data acuan dalam
penyusunan program kegiatan pembangunan kampung serta kebijakan
Pemerintah Kampung, melaksanakan penyusunan tata ruang wilayah, dan
penyusunan kebijakan-kebijakan pembangunan lainnya, serta dimanfaatkan
antara lainuntuk:
1. Penyajian data umum kampung;
2. Penyajian data sosial kampung;
3. Pelayanan publik;
4. Perencanaan pembangunan kampung;
5. Pembangunan demokrasi di kampung;
6. Penegakan hukum dan pencegahan kriminal.

Kami menyadari bahwa dalam menyediakan data dan informasi dalam


buku Profil Kampung Jatibaru ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu
kritik serta saran yang membangun sangat kami harapkan guna perbaikan
buku ini dimasa yang akan datang. Harapan kami, semoga buku ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Jatibaru, 31 Desember 2020

PENULIS

i
PROFIL KAMPUNG JATIBARU 2020

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................ i

DAFTAR ISI........................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................ 1
1.2 Visi dan Misi Kampung Jatibaru.................................... 2
1.3 Tujuan....................................................................... 3
1.4 Struktur Organisasi Pemerintah Kampung..................... 4

BAB II GAMBARAN UMUM KAMPUNG JATIBARU................. 5


2.1 Sejarah...................................................................... 5
2.2 Pemerintahan............................................................. 5
2.3 Letak Geografis........................................................... 7
2.4 Kondisi Umum............................................................ 9
2.5 Kondisi Ekonomi......................................................... 9
2.6 Fasilitas dan Ketenaga Kerjaan.................................... 10
2.7 Kondisi Sosial Budaya.................................................. 12
2.8 Potensi Kampung........................................................ 15

BAB III KOMPONEN PENDUDUK........................................... 18


3.1 Kuantitas Penduduk.................................................... 18
3.2 Kualitas Penduduk...................................................... 25
3.3 Mobilitas Penduduk Permanen..................................... 27

BAB IV AGENDA KAMPUNG................................................... 29


4.1 Suroan (Ngalap Berkah).............................................. 29

BAB V PENUTUP.................................................................... 30

i
PROFIL KAMPUNG JATIBARU 2020

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kampung yang maju serta penduduk yang makmur merupakan cita-cita


masyarakat secara umum. Dalam mewujudkan hal tersebut, maka perlu
diketahui potensi-potensi kampung yang dapat digali serta dikembangkan.
Perkembangan kependudukan merupakan salah satu contoh potensi
kampung yang berkaitan erat dengan perubahan keadaan penduduk baik
kuantitas maupun kualitas. Dengan mengetahui keadaan kuantitas maupun
kualitas penduduk, maka akan lebih mudah dalam menentukan langkah
menuju keberhasilan membangun masyarakat yang lebih maju. Masyarakat
yang maju diharapkan dapat mendukung terwujudnya kesejahteraan
bersama.

Perkembangan kependudukan dapat berhasil jika pengelolaan dan


penyajian data kependudukan berskala nasional atau daerah berjalan dengan
baik. Data kependudukan yang diolah dengan baik dan sistematis akan
menjadi informasi bagi pembangunan kependudukan. Selain data
kependudukan, perlu diketahui potensi-potensi lain misalnya potensi budaya,
kekayaan alam, sosial, agama, dan sebagainya yang menjadi ciri khusus
suatu kampung. Data yang digunakan dalam penulisan profil kampung ini
bersumber dari data laporan bulanan, serta data-data dari profil kampung
tahun sebelumnya. Dalam rangka penyajian data dan pemberian informasi
terkait potensi kampung, dan data kependudukan, Pemerintah Kampung
Jatibaru bersama segenap perangkat Kampung menyusun Buku Profil
Kampung Jatibaru, Kecamatan Bungaraya, Kabupaten Siak Tahun 2020.

Buku ini disusun sebagai salah satu penertiban Administrasi Pemerintah


Kampung Jatibaru. Mengingat kebutuhan Kampung akan buku tersebut
sangat penting untuk mendukung kelengkapan administrasi kampung dan
mendukung pembangunan Kampung Jatibaru, maka penyusunan Buku Profil
Kampung ini diharapkan dapat terlaksana dengan baik dan dapat di
perbaharui dalam periode yang berkala ( 1 Tahun sekali).

i
PROFIL KAMPUNG JATIBARU 2020

1.2 VISI DAN MISI KAMPUNG JATIBARU


1.2.1 Visi
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan
masa depan yang diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan
Kampung. Penyusunan Visi Kampung Jatibaru ini dilakukan dengan
pendekatan partisipatif, melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan
di Kampung Jatibaru seperti Pemerintah Kampung, BAPEKam, Tokoh
Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, Lembaga Masyarakat
Kampung dan Masyarakat Kampung Pada umumnya. Dengan
mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal di Kampung
sebagai satu kesatuan kerja wilayah pembangunan di Kecamatan,
maka Visi Kampung Jatibaru adalah sebagai berikut :

"MEWUJUDKAN DAN MEMBANGUN MASYARAKAT YANG ADIL


SEJAHTERA, BERWAWASAN, DISIPLIN, DAN AMANAH
MENUJU SUMBER DAYA MANUSIA SEUTUHNYA”

1.2.2 Misi

Misi merupakan sesuatu pernyataan yang harus dilaksanakan


oleh Pemerintah Kampung agar tercapainya visi yang dimaksud.
Adapun Misi dari Pemerintah Kampung Jatibaru adalah sebagai
berikut:
1. Mewujudkan pembangunan Kampung sesuai dengan program-
program kemasyarakatan yang bersifat mengedepankan
kepentingan umum dengan prinsip musyawarah mufakat.
2. Mewujudkan kegiatan pendidik dengan tujuan meningkatkan
seumber daya mausia
3. Memberikan pelayanan prima kepada masyarakat yang berkaitan
dengan administrasi Pemerintah Kampung
4. Mewujudkan Pemerintah Kampung dengan menerapkan disiplin
dan tertib serta tanggung jawab
5. Meningkatkan ekonomi kerakyatan melalui BUMKam serta PAK
secara maksimal
6. Upaya meningkatkan kesehatan masyarakat.

i
PROFIL KAMPUNG JATIBARU 2020

1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dari penyusunan buku Profil Kampung Jatibaru ini adalah
sebagai penyedia data dan informasi kependudukan yang up to date dan
akurat sebagai bahan untuk merumuskan kebijakan dan perencanaan
kependudukan, serta untuk mendukung perencanaan pelayanan publik dan
pembangunan sektor lain. Selain itu, buku Profil kampung ini juga diharapkan
dapat menjadi acuan untuk kebijakan-kebijakan instansi yang membutuhkan.

i
PROFIL KAMPUNG JATIBARU 2020

1.4 STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH KAMPUNG JATIBARU 2019-2025

4
PROFIL KAMPUNG JATIBARU 2020

4
PROFIL KAMPUNG JATIBARU 2020

BAB II
GAMBARAN UMUM KAMPUNG JATIBARU

2.1 SEJARAH

Kampung Jatibaru merupakan salah satu Kampung yang berada di


Kecamatan Bungaraya Kabupaten Siak. Kampung ini terbentuk pada era 80
an, dan pada saat itu Pemerintah Pusat mengadakan perpindahan penduduk
dari pulau Jawa ke pulau Sumatra yang disebut Trasmigrasi Umum, yang
terdiri dari 50 KK dari Jawa Barat dan 35 KK dari Jawa Timur. Dengan tujuan
dan tekad yang sama untuk meningkatkan perekonomian hidup di suatu
daerah yang baru, terciptalah suatu kesepakatan untuk menciptakan nama
Desa yaitu JATIBARU yang mengandung arti Jawa Barat dan Jawa Timur
Tinggal di suatu daerah yang baru. Hingga sekarang penduduk mayoritas
yang ada di Kampung Jatibaru adalah Jawa Barat dan Jawa Timur.

Sejarah Kepemimpinan Kampung Jatibaru :


1. KARTA (1990-1993) Sebagai Pjs. Penghulu Kampung
2. MARDIONO (1993-1998) Sebagai Penghulu Kampung
3. PONIRAN (1998-2003) Sebagai Penghulu Kampung
4. SUMINTO (2003-2009) Sebagai Penghulu Kampung
5. WAGIMAN (2009-2014) Sebagai Penghulu Kampung
6. MUKMIN (2014-2015) Sebagai Pjs. Penghulu Kampung
7. RAKIP (2015-2018) Sebagai Penghulu Kampung
8. WASITO, SP (2018-2019) Sebagai Pj. Penghulu Kampung
9. AHMAD JAINURI (2019-2025) Sebagai Penghulu Kampung

2.2 PEMERINTAHAN
2.2.1 Pembentukan Pemerintahan
Pembentukan Kampung Jatibaru dimulai pada 15 Juni 1999. Saat itu
warga masyarakat yang diwakili Radisan mengajukan pemekaran kampung
(Desa) melalui DPRD Kabupaten Siak. Berdirinya Kampung Jatibaru
merupakan permintaan masyarakat dan melalui beberapa proses
administrasi. Pada tahun 2000 DPRD Siak menyetujui pemekaran
kampung/desa di wilayah Kabupaten Siak. Selain Jatibaru, ada pemekaran
desa lainnya, yaitu meliputi: Langsat Permai, Kemuning Muda, dan Tuah
Indrapura. Perubahan istilah dari desa menjadi kampung dituangkan dalam
Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Siak No. 1 Tahun 2015 tentang
Perubahan Nama Desa menjadi Kampung dan PERDA Kabupaten Siak No. 2
Tahun 2015 tentang Penetapan Kampung Adat.
PROFIL KAMPUNG JATIBARU 2020

2.2.2 Tugas Pokok dan Fungsi Aparatur Kampung


Kepala desa/Penghulu adalah kepala pemerintah desa atau yang
disebut dengan nama lain yang dibantu perangkat desa sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan Kampung (UU RI No 6 Tahun 2014 Pasal 1 Ayat
3). Kepala Desa bertugas menyelenggarakan pemerintahan desa, dan
pemberdayaan desa (UU RI No 6 Tahun 2014 Pasal 26 Ayat 1). Kewajiban
Kepala Desa menurut UU RI No 6 Tahun 2014 Pasal 26 Ayat 4 adalah
memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan UUD 1945,
serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Republik
Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika; peningkatkan kesejahteraan masyarakat
desa; pemelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat desa; menaati
dan menegakkan peraturan perundang-undangan; melaksanakan kehidupan
demokrasi dan berkeadilan gender; melaksanakan prinsip tata pemerintahan
desa yang akuntabel, transparan, profesional, efektif dan efisien, bersih serta
bebas dari kolusi, korupsi dan nepotisme; menjalin kerja sama dan koordinasi
dengan seluruh pemangku kepentingan di desa; menyelenggarakan
administrasi pemerintahan desa yang baik; mengelola keuangan dan aset
desa; melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan desa;
menyelesaikan perselisihan masyarakat di desa; mengembangkan
perekonomian masyarakat desa; membina dan melestarikan nilai sosial
budaya masyarakat desa; memberdayakan masyarakat dan lembaga
kemasyarakatan di desa; mengembangkan potensi sumber daya alam,
melestarikan lingkungan hidup dan memberi informasi kepada masyarakat
kampung.

2.2.3 BADAN PERMUSYAWARATAN KAMPUNG (BAPEKam)


Badan Permusyawaratan Desa (BPD) atau Bapekam (Badan
Permusywaratan Kampung) adalah lembaga yang melaksanakan fungsi
pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk desa
berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokrasi (UU RI
No 6 Tahun 2014 Pasal 1 Ayat 4 tentang UU Desa). Fungsi BPD yang
berkaitan dengan Kepala Desa (UU RI No 6 Tahun 2014 Pasal 55) adalah
membahas dan menyepakati Rencana Peraturan Desa bersama Kepala Desa;
menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat desa, dan melakukan
pengawasan kinerja Kepala Desa.
PROFIL KAMPUNG JATIBARU 2020

2.2.4 PERANGKAT KAMPUNG


Untuk menjalankan roda pemerintahan Kampung, setiap Kampung
memiliki Perangkat Kampung. Perangkat Kampung Jatibaru yang
melaksanakan tugas saat ini (2019-2025) adalah Kepala Desa (Penghulu)
Ahmad Jainuri. Dibantu Sekretaris Desa (Kerani) Surjanah, S.Sos dan
perangkat desa lainnya sebagai berikut :
Tabel 2.1 Penghulu dan Perangkat kampung Tahun Tahun 2019-2025.

No Jabatan Nama
1 Penghulu Ahmad Jainuri
2 Sekretaris Desa Surjanah, S.Sos
3 Juru Tulis I Darun, SP
4 Juru Tulis II Deny Prasetyo, S.A.P
5 Juru Tulis III A.Agung Utomo
6 Kaur Keuangan Sri Wulandari
7 Kaur Perencanaan Widiyani, S.Kom
8 Kepala Dusun I Jumadi
9 Kepala Dusun II Muhamad Ikhsan
10 Kepala Dusun III Iwan Maizar
11 Kepala Dusun IV Gatot Suroyo

2.3 LETAK GEOGRAFIS

Kampung Jatibaru merupakan salah satu kampung yang berada di


Kecamatan Bungaraya Kabupaten Siak Provinsi Riau, secara astronomis
terletak antara posisi 0°39’ - 1°04’ LU dan 101°58’ - 102°13’ , dengan luas
wilayah 49 Km². Kampung Jatibaru terdiri dari 4 (Empat) Dusun, 8 (Delapan)
RK, dan 28 (Dua Puluh Delapan) RT. Pusat pemerintahan Kampung terletak
di dusun 2 (dua) yang bernama Dusun Jatirejo.
Kondisi geografis kampung Jatibaru adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2 Kondisi Geografis Kampung Jatibaru


No Posisi Berbatasan dengan
1 Sebelah Utara Kampung Langsat Permai
2 Sebelah Barat Kabupaten Bengkalis
3 Sebelah Selatan Kampung Kemuning Muda dan Tuah Indrapura
4 SebelahTimur Kampung Dayang Suri dan Bungaraya
(Sumber : Peta Kampung, Wawancara Penghulu dan Perangkat Kampung)
PROFIL KAMPUNG JATIBARU 2020

Seperti Kampung-kampung yang ada di wilayah Kabupaten Siak


lainnya, Kampung Jatibaru dilewati garis katulistiwa, serta berada dalam
posisi 0º.46’.40” LU S/D 0º.58’.20” LU dan 102º,041’.00” BT s/d 102º.2’.20”
BT. Wilayah-wilayah di Kabupaten Siak beriklim tropis basah, curah hujan
merata sepanjang tahun. Suhu udara rata-rata antara 25º C s/d 37º C dan
kelembaban rerata 88,9 % (Kecamatan Bungaraya dalam Angka, 2017).
Curah hujan dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah iklim,
keadaan geografi dan perputaran/pertemuan arus udara. Menurut klasifikasi
iklim Koppen, Kabupaten Siak dengan curah hujan yang hampir merata di
sepanjang tahun. Jumlah hari hujan pada tahun 2013 mencapai 1.449 hari
dan curah hujan sebesar 35.108 mm. Pada tahun 2013 rata–rata curah hujan
tertinggi terjadi di Kecamatan Minas yakni 403 mm per bulan per
tahun.Sementara jumlah hari hujan paling banyak di Kecamatan Lubuk
Dalam sejumlah 177 hari.
Keadaan Kampung Jatibaru dalam peta administratif dapat dilihat pada

gambar berikut ini :


Gambar 2.1 Peta Administrasi Kampung Jatibaru

(Sumber : Pemetaan Partisipatif FGD 1 dan FGD 2 Kampung Jatibaru, 2018 )

Pada peta di atas tampak jelas, Kampung Jatibaru dekat atau


ditepinya Sungai Siak. Berdasarkan peta sketsa Kampung yang dibuat
bersama peserta FGD, posisi perumahan dan pekarangan tampak teratur
disepanjang jalan Kampung yang tidak terlalu berliku-liku. Posisi kebun atau
ladang berada menyebar di bagian luar permukiman. Keteraturan tata ruang
PROFIL KAMPUNG JATIBARU 2020

permukiman ini mengindikasikan bahwa Kampung Jatibaru adalah eks


kampung permukiman transmigrasi. Pada umumnya permukiman
transmigrasi dibentuk melalui perencanaan tata ruang sebelumnya. Sehingga
secara zonasi telah ditentukan dimana peruntukan permukiman, ladang,
fasilitas umum, fasilitas sosial, dan infrastruktur penunjang yang suatu saat
akan dikembangkan sebagai kampung mandiri.

Peta sketsa Kampung Jatibaru selanjutnya dapat dilihat pada gambar


di bwah ini :
Gambar 2.2 Peta Sketsa Kampung Jatibaru

(Sumber: Pemetaan Partisipatif FGD 1 dan FGD 2 Kampung Jatibaru, 2018)

2.4 KONDISI UMUM DEMOGRAFI DAERAH


Jumlah penduduk Kampung Jatibaru pada bulan Desember tahun 2020
sebanyak 4.037 Jiwa dengan jumlah rumah tangga 1.138 Kepala Keluarga.
Jumlah penduduk terbagi atas perempuan 1.965 jiwa, sedangkan penduduk
laki – laki 2.072 jiwa.

2.5 KONDISI EKONOMI


2.5.1 Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi masyarakat Kampung Jatibaru sampai
saat ini menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat dilihat dari
perubahan dan pola hidup masyarakat terutama kemajuan kecukupan
kebutuhan pokok (sandang, pangan, papan) yang mengalami
perubahan sangat tajam. Penurunan penerima raskin, jumlah BDT
PROFIL KAMPUNG JATIBARU 2020

(Basis Data Terpadu) kecil dibandingkan dengan tahun-tahun


sebelumnya dan kebutuhan tambahan (kendaraan bermotor dan HP)
rata-rata tiap rumah tangga sudah memiliki.

2.5.2 Perekonomian Kampung


Keberhasilan pembangunan ekonomi suatu kampung dapat
dicerminkan dari beberapa indikator. Salah satu indikator yang sering
dipakai untuk melihat keberhasilan pembangunan adalah Product
Domestik Regional Bruto (PDRB). Besarnya nilai PDRB yang berhasil
dicapai dan perkembangannya merupakan refleksi dari kemampuan
kampung dalam mengelola sumber daya alam dan sumber daya
manusia. Kontributor sektor terbesar dalam pembentukan PDRB
kampung Jatibaru berasal dari sektor pertanian dan perkebunan.
Selain sektor pertanian dan perkebunan, masyarakat kampung
Jatibaru juga memiliki berbagai usaha yang modal usahanya sebagian
dibantu oleh Pemerintah Kampung melalui Badan Usaha Milik
Kampung (BUMKam). Usaha tersebut diantaranya adalah Budidaya
Madu kelulut.

2.6 FASILITAS DAN KETENAGA KERJAAN


2.6.1 Fasilitas Pendidikan
Fasilitas pendidikan merupakan sarana penunjang keberhasilan
proses belajar dan mengajar di sekolah. Selain fasilitas, peran guru
dan orang tua sangat penting untuk memajukan tingkat kesadaran
masyarakat untuk menunjang proses belajar mengajar dan
kesejahteraan guru. Dengan adanya sarana dan prasarana yang
memadai, maka kegiatan belajar akan semakin meningkat. Tingkat
pendidikan yang tinggi akan berdampak yang lebih baik terhadap
kemajuan dan pembangunan di suatu daerah. Pendidikan dan
keterampilan yang baik akan mendorong tumbuhnya kreatifitas
masyarakat baik dibidang ekonomi, sosial maupun yang berhubungan
dengan pembangunan suatu daerah. Pendidikan biasanya bisa
mempertajam sistematika pikir atau pola pikir individu sehingga lebih
mudah menerima informasi. Untuk itu perhatian terhadap fasilitas
pendidikan sangatlah penting.
Di Kampung Jatibaru terdapat masing-masing 1 (satu) buah
gedung PAUD, 2 (dua ) gedung TK, 3 (tiga) SD/SDi, 2 (dua)
PROFIL KAMPUNG JATIBARU 2020

SMP/Pesantren, 1 (satu) SMA/MA/Ponpes, dan 5 (lima) PDTA/MDA.


Permasalahan terkait bidang pendidikan di Kampung Jatibaru antara
lain: sarana pelengkap belum optimal, yaitu belum ada pagar sekolah,
belum tersedia Komputer yang cukup. Selain itu minat baca
masyarakat masih rendah, honor guru kurang memadai, beasiswa
untuk siswa berprestasi dari masyarakat kurang mampu masih
terbatas, belum terbentuk PKBM (Kelompok Belajar Paket), dan masih
ada anak yang putus sekolah. Sejak 5 tahun belakangan belum ada
perbaikan ruang kelas, kursi dan fasilitas lainnya di dalam sekolah.
Oleh karena itu, perlu adanya perhatian khusus dari pemerintah atau
instansi swasta untuk membantu baik dari segi pengembangan SDM
pengajar maupun sarana dan prasarana pendidikan yang lebih
memadai. Berikut adalah jumlah fasilitas pendidikan yang ada di
kampung jatibaru dan jumlah tenaga pengajar (Guru).
Tabel 2.3 Jumlah Fasilitas dan Tenaga Kerja Pendidikan

Jumlah Pengajar
Nama Jumlah (Unit)
(Orang)
PAUD 1 Unit 4 Orang

TK 2 Unit 8 Orang

SD N /SD I 3 Unit 31 Orang

SMP/MTS 2 Unit 44 Orang

SMA/MA 1 Unit 14 Orang

2.6.2 Fasilitas Kesehatan


Fasilitas kesehatan untuk warga Kampung Jatibaru terdiri 5
(dua) unit posyandu, 1 unit Polindes, 1 unit Pustu . Jika dibanding
jumlah penduduk sekitar 4.037 jiwa, maka jumlah fasilitas kesehatan
tentu saja kurang memadai. Terlebih sarana air bersih, sangat
dibutuhkan. Karena air minum yang berasal dari sumur gali kurang
memenuhi syarat untuk dijadikan konsumsi. Airnya berwarna coklat
dan sedikit berbau besi. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi,
kelengkapan fasilitas kesehatan, seperti obat-obatan dan alat
kesehatan masih kurang memadai. Sedangkan pada pusat kesehatan
anak dan balita (Posyandu), gedung dan peralatan pemeriksaan dan
persediaan obat- obatan juga kurang lengkap.
PROFIL KAMPUNG JATIBARU 2020

Fasilitas kesehatan untuk mengantisipasi korban kebakaran


hutan dan lahan juga belum memadai. Pada kebakaran 2015 yang lalu
masyarakat hanya mendapatkan masker. Mengingat kampung sekitar
atau yang mempunyai kawasan gambut rawan terjadi kebakaran
lahan, maka seharusnya perlengkapan dan obat-obatan sudah
disiapkan. Hal ini dimaksudkan untuk antisipasi bila terjadi kebakaran
lahan yang berdampak pada gangguan kesehatan warga kampung.

Tabel. 2.4 Fasilitas Kesehatan


N Jenis Nama Tahun Berdiri Kondisi
o
Kantor PUSTU 2015  Baik
(1 Unit)
1. Poskesdes Kantor 2010 Tidak Baik
POLINDES (1
Unit)
Sekretariat 2010  Kurang Baik
2. Posyandu POSYANDU (4-
Unit)

2.6.3 Fasilitas Ibadah


Kampung Jatibaru memiliki Fasilitas ibadah berupa Masjid dan
Surau, karena mayoritas penganut agama yang ada di Jatibaru adalah
beragama islam. Adapun jumlah masjid dan mushola yang ada di
Kampung jatibaru adalah sebanyak 17. Diantaranya 6 masjid dan 11
mushola.
Tabel 2.5 Fasilitas Ibadah

Nama Jumlah (Unit)

MASJID 6 Unit

MUSHOLA 11 Unit

2.7 KONDISI SOSIAL BUDAYA


2.7.1 Etnis, Bahasa dan Agama
Etnis atau kelompok disuatu daerah merupakan kumpulan
manusia yang mengidentifikasikan mereka berdasarkan keturunannya.
Identitas suku ditandai oleh pengakuan dari orang lain seperti
kesamaan budaya, agama, bahasa perilaku serta ciri dari biologis.
Masyarakat di Kampung Jatibaru terdiri dari beberapa etnis/suku
PROFIL KAMPUNG JATIBARU 2020

antara lain Melayu, Jawa, Minang, Batak, dan Bugis. Namun mayoritas
masyarakat Kampung adalah bersuku Jawa dan Melayu.
Bahasa adalah alat untuk menyampaikan sesuatu informasi atau
pesan kepada satu orang atau lebih dengan berbagai cara dan media.
Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang bersumber dari sebuah
pikiran sesorang, gagasan, konsep maupun perasaan. Bahasa yang
digunakan oleh masyarakat Kampung Jatibaru adalah bahasa Melayu
dan Jawa. Bahasa Melayu digunakan pada aktivitas sehari-hari,
sedangkan penggunaan bahasa Jawa pada saat adanya pembicaraan
khusus antara warga asli keturunan Jawa pada sesama keturunannya.
Agama/religi merupakan suatu unsur dari sebuah kultur yang ada di
masyarakat, dan berhubungan dengan sebuah keyakinan dan
kepercayaan pada Tuhan Yang Maha Esa. Religi memiliki sebuah
konsep-konsep yang dipercaya sebagian golongan dan diyakini
memiliki sebuah tatanan hidup yang lebih baik yaitu hubungan
terhadap Tuhan dengan menjalankan segala perintah-Nya dan
menjauhi semua larangan-Nya. Jumlah penduduk Kampung Jatibaru
pada Bulan Desember 2020 adalah 4.037 Jiwa. Dari jumlah tersebut,
masyarakat penganut agama Islam sebanyak 4.201 orang (99,62%).
Selebihnya memeluk agama protestan, yaitu sebanyak 16 orang (0,38
%). Menurut penuturan warga, dulu ada juga warga kampung yang
beragama Konghucu. Namun telah berpindah ke agama Islam karena
perkawinan. Tempat ibadah di Kampung Jatibaru yaitu masjid dan
mushola.

2.7.2 Kesenian Tradisional


Kesenian adalah salah satu bentuk ke kreatifitas masyarakat
dalam menyalurkan kegembiraannya. Bagi masyarakat Kampung
Jatibaru, seni adalah bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan
bermasyarakat. Kesenian tradisional yang dimainkan warga desa
tersebut antara lain kuda lumping, wayang kulit, rebana, dan lain-lain.
Jumlah penyuka kesenian tradisional tersebut biasanya hanya pada
lingkungan kaum orang tua. Kaum remaja lebih menyukai kesenian
populer seperti band, dan dangdut. Pihak orang tua, khususnya para
aktivis PATRI berkehendak ingin melestarikan kesenian tradisional
tersebut, sambil melestarikan alat kesenian (gamelan) yang hanya
PROFIL KAMPUNG JATIBARU 2020

dimiliki oleh satu orang tertentu saja (eks transmigran Sularjo dari
Wonosari Yogyakarta).
Pengaruh dari etnis Melayu, tampak pada pakaian dan
penamaan wilayah. Diantaranya, pakaian model baju koko (Teluk
Belanga) yaitu baju tanpa kerah, memakai celana panjang dan
dirangkai dengan kain sarung, topi/kopiah tanjak, pemberian istilah
desa menjadi kampung, kepala desa menjadi penghulu, sekretaris
desa menjadi kerani, pantun bersaut, dan budaya Melayu lainnya.
Berdasarkan pengamatan, seluruh warga kampung mudah beradaptasi
dengan budaya tersebut. Baik yang tua, dan terlebih lagi kaum muda
(generasi kedua transmigran).

Gambar 2.3 Kesenian Tradisional Kampung Jatibaru

Sumber : (Dokumentasi Kampung Jatibaru)

2.7.3 Kearifan Lokal dalam Mengelola Sumber Daya Alam


Kearifan dan pengetahuan lokal masyarakat Kampung Jatibaru
yang sampai sekarang masih mereka terapkan adalah berladang,
bercocok tanam, menangkap ikan, mengelola tambak ikan, udang dan
kepiting. Berladang misalnya ada aturan-aturan, waktu dan bulan
tertentu yang menurut mereka cocok, agar benihnya tidak dimakan
burung dan dapat tumbuh subur. Menurut warga kampung, membuka
lahan dengan cara membakar apabila itu dilakukan secara hati-hati
merupakan kearifan lokal. Mereka biasanya membuat kelompok-
kelompok untuk berjaga-jaga melakukan pemadaman api jika api
merembet ke tempat lain. Selain itu menurut sebagian masyarakat
Kampung Jatibaru, membuka lahan gambut untuk ditanami dengan
cara membakar, akan mengurangi tingkat keasaaman tanah gambut.
Hal tersebut telah mereka bandingkan antara membuka lahan dengan
cara membakar dan tidak membakar. Mereka percaya bahwa dengan
PROFIL KAMPUNG JATIBARU 2020

cara membakar lahan, produksi jagung yang mereka dapatkan lebih


melimpah dibandingkan dengan tidak membakar lahan. Wilayah
Kabupaten Siak juga mempunyai kawasan yang membentang dari
Barat berupa dataran hingga ke Timur, berupa pantai.

2.7.4 Kelompok Masyarakat Tanaman Obat Keluarga (Kelompok


Toga)
Kegiatan menanami pekarangan dengan tananam obat dikenal
dengan nama toga. Program yang dahulu dinamai apotek hidup ini
tengah digunakan oleh pemerintah indonesia. Istilah toga lebih
mengacu kepada penataan pekarangan. Jadi tidak berarti tanaman
yang hanya tanaman hias yang berkhasiat obat. Tanaman obat yang
tergolong rempah-rempah atau bumbu dapur, tananam pagar,
tanaman buah, tanaman sayur, atau bahkan tananam liar pun dapat
ditata di pekarangan sebagai toga.

2.8 POTENSI KAMPUNG


Beberapa potensi unggulan sebagai kontribusi secara nyata terhadap
peningkatan kesejahteraan masyarakat Kampung Jatibaru adalah:

2.8.1 Pertanian dan Perkebunan


Potensi unggulan yang ada di Kampung Jatibaru untuk
meningkatkan pendapatan penduduk perkapita pada dasarnya adalah
bidang pertanian dan bidang perkebunan. Pada dasarnya Kampung
Jatibaru merupakan lumbung padi pada era 80 an, seiring dengan
perkembangan jaman dan dipengaruhi oleh beberapa faktor
lingkungan sedikit demi sedikit yang dulunya lahan pertanian padi
diubah menjadi lahan perkebunan kelapa sawit. Namun mulai tahun
2015 sampai 2020, banyak masyarakat kampung Jatibaru yang
mengalih fungsikan kembali lahan perkebunan kelapa sawitnya
menjadi lahan pertanian padi. Terhitung tahun 2019 lahan perkebunan
kelapa sawit yang diubah menjadi lahan pertanian padi berjumlah
sekitar 30 ha.
Salah faktor yang mempengaruhi hal tersebut adalah
perkebunan kelapa sawit bukan lagi menjadi primadona bagi petani-
petani yang ada di Kampung Jatibaru, ditambah lagi keseriusan
pemerintah dalam menggali potensi-potensi pertanian yang ada
disetiap daerah/kampung. Disamping itu, sebagian besar tanah yang
PROFIL KAMPUNG JATIBARU 2020

ada dikampung Jatibaru sangat subur dan cocok untuk menanam padi
maupun palawija. Tanah tersebut sangat potensial untuk tanaman
padi sawah, perairan yang cukup sangat berpengaruh besar terhadap
keberhasilan dibidang pertanian.

2.8.2 Potensi Industri Kecil


Keterampilan industri rumahan seperti industri tempe, industri
tas, industri keranjang dari rotan maupun bambu, industri penyediaan
gagang sapu lidi, konveksi dan juga keterampilan tangan berupa
makanan kecil, dan lain-lain.

2.8.3 Pariwisata
Dalam bidang pariwisata, Kampung Jatibaru memiliki potensi
wisata yang berbasis pertanian dan berbasis budaya. Dalam bidang
budaya sendiri, Kampung Jatibaru memiliki berbagai upacara adat
seperti upacara adat rasulan pada tiap dusun, upacara adat Suro’an
yang diadakan setahun sekali, Pencak silat disetiap uapacara
pernikahan, kesenian dibidang agama yaitu Hadroh, dan lain
sebagainya yang dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan. Sedangkan
pada bidang berbasis pertanian sendiri, dikarenakan Kampung Jatibaru
memiliki hamparan pesawahan yang cukup luas kampung Jatibaru
membuat Agrowisata yang dikenal dengan sebutan KSG (Kafe
Sepedah Gantung).
Agrowisata KSG dibentuk pada kepemimpinan WASITO (Pj.
Penghulu 2018-2019), menggunakan anggaran Kampung melalui
BUMKam yang berasal dari APBN yang menghabiskan dana sekitar Rp.
240.000.000,00. Pembangunan Agrowisata ini diharapkan mampu
membangkitkan dan menambah perekonomian masyarakat Kampung
Jatibaru.

2.8.4 Madu Kelulut


Madu adalah cairan kental yang berwarna kuning keemasan
serta memiliki rasa yang sangat manis. Madu juga menyimpan berjuta
manfaatdan khasiat bagi kesehatan. Madu lebah Kelulut atau biasa
kita kenal dengan lebah Trigona sangat kaya akan manfaat dan
khasiat, propolis yang terdapat pada lebah Trigona juga dapat
digunakan untuk perawatan kulit dan kecantikan.
PROFIL KAMPUNG JATIBARU 2020

Salah satu kelompok tani yang ada di Kampung Jatibaru sudah


membudidayakan lebah madu kelulut tersebut dan sudah berjalan
kurang lebih 2 tahun. Penghasilan dari madu tersebut terbilang
lumayan, karena kita hanya menunggu hingga 1 atau 2 bulan untuk
memanen madu tersebut. Adapun harga madu kelulut hingga saat ini
masih terbilang tinggi berkisar antara 300-500 ribu/kg. Dengan melihat
potensi diatas, Pemerintah kampung Jatibaru melalui BUMKam
menggelontorkan dana untuk pengembangan madu tersebut sebagai
bukti bahwasannya Pemerintah Kampung sangat mendukung potensi-
potensi yang ada di Kampung jatibaru ini dan pantas untuk
dikembangkan yang nantinya dari hasil madu kelulut tersebut dapat
menambah penghasilan masyarakat tersebut.
PROFIL KAMPUNG JATIBARU 2020

BAB III
KOMPONEN PENDUDUK

3.1 KUANTITAS PENDUDUK


3.1.1 Jumlah dan Persebaran Penduduk

Berdasarkan Laporan Bulanan Kampung pada bulan Desember Tahun


2020, Penduduk Kampung Jatibaru berjumlah 4.037 jiwa yang tersebar di 4
Dusun.

a. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin


per Dusun
Informasi mengenai jumlah penduduk menurut jenis kelamin
penting diketahui terutama untuk mengetahui banyaknya orang yang
tinggal di suatu wilayah pada waktu tertentu sehingga dapat
digunakan untuk merencanakan pelayanan sosial ekonomi seperti
pendidikan, kesehatan, sandang, pangan, dan papan serta kebutuhan
sosial dasar lainnya sesuai dengan jenis kelamin penduduk. Di bawah
ini tersaji informasi jumlah dan proporsi penduduk Kampung Jatibaru
menurut jenis kelamin yang tinggal di wilayah dusun tertentu.
Tabel 3.1 Jumlah proporsi Penduduk menurut Jenis Kelamin per Dusun
Kampung Jatibaru

Jumlah Penduduk
No Dusun total (Jiwa)
Laki-laki Perempuan
1 Jatimulya 522 528 1.050
2 Jatirejo 683 595 1.278
3 Medan Baru 353 306 659
4 Sri Mersing 514 536 1.064
Jumlah 2.072 1.965 4.037
(Sumber : Data Laporan Bulananan Kampung Jatibaru Desember 2020)

Grafik Jumlah dan Proporsi Penduduk menurut jenis kelamin per dusun
Kampung Jatibaru Tahun 2020 sebagai berikut:

Grafik 3.1 Jumlah dan Proporsi Penduduk menurut Jenis Kelamin Per
Dusun Kampung Jatibaru.
700
600
500
400 Jumlah Penduduk Laki-laki
300 Jumlah Penduduk
200 Perempuan
100
0
Jatimulya Jatirejo Medan Baru Sri Mersing
1 2 3 4
PROFIL KAMPUNG JATIBARU 2020

Berdasarkan Tabel 3.1 dan Grafik 3.1 tentang Jenis Kelamin,


Penduduk Jatibaru terdiri dari 2.072 laki-laki dan 1.965 perempuan.
Secara Keseluruhan total jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki
dengan perempuan selisih 107 jiwa. Berdasarkan jumlah penduduk
keseluruhan, jumlah terbesar didominasi oleh Dusun Jatirejo dengan
jumlah 1.278 jiwa, dan jumlah terendah terdapat di Dusun Medan
Baru dengan 659 jiwa.

b. Laju Pertumbuhan
Pertumbuhan penduduk merupakan besaran persentase
perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu
tertentu dibandingkan dengan penduduk pada waktu sebelumnya.
Secara umum laju Pertumbuhan Penduduk menggambarkan
perubahan Penduduk yang dipengaruhi oleh pertumbuhan alamiah
maupun karena migrasi penduduk yang dikenal dalam istilah Lahir Mati
Pindah Datang (LAMPID).
Tabel 3.2 Jumlah Penduduk Kampung Jatibaru Bulan Desember
2019

Laki-laki Perempuan Total (Jiwa)


2.051 1.955 4.006

Tabel 3.3 Jumlah Penduduk Kampung Jatibaru Bulan Desember


2020

Laki-laki Perempuan Total (Jiwa)


2.072 1.965 4.037

Berdasarkan tabel diatas, dapat kita ketahui bahwa penduduk


Kampung Jatibaru dalam kurun waktu kurang lebih 1 tahun mengalami
peningkatan jumlah penduduk. Peningkatan jumlah penduduk
dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya adalah pertumbuhan
secara alamiah ( Kelahiran ) dan juga perpindahan penduduk (migrasi)
dari suatu daerah. Faktor-faktor yang mempengaruhi dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
PROFIL KAMPUNG JATIBARU 2020

Tabel 3.4 Laju Pertumbuhan Jumlah Penduduk ( Januari - Desember


2020 )
Jumlah penduduk Jumlah penduduk
Lahir Kematian Pindah Datang
(Desember 2019) (Desember 2020)

L P Total L P L P L P L P L P Total
2.05
1 1.955 4.006 34 18 12 3 51 58 50 53 2072 1965 4037
Jumlah 52 15 109 103 2072 1965 4037

Dari Tabel 3.3 diatas, dapat kita simpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi besarnya Laju pertumbuhan jumlah penduduk
kampung Jatibaru adalah jumlah migrasi datang dari suatu daerah ke
daerah kampung Jatibaru, adapun jumlah tersebut sebanyak 103 jiwa
yang terdiri dari 50 jiwa laki-laki dan 53 jiwa Perempuan. Selain itu,
jumlah kelahiran dalam kurun waktu tertentu juga mempengaruhi laju
pertumbuhan jumlah penduduk. Terlihat diatas jumlah kelahiran dalam
kurun waktu 1 Tahun terakhir sebanyak 52 jiwa yang terdiri dari 34
jiwa laki-laki dan 18 jiwa perempuan.

3.1.2 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin


a. Rasio Jenis Kelamin
Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) menunjukkan perbandingan
banyaknya jumlah penduduk berdasarkan jenis kelaminnya pada
waktu tertentu. Rasio Jenis Kelamin ini dinyatakan dalam banyaknya
penduduk laki-laki per 100 penduduk perempuan. Informasi tentang
Rasio Jenis Kelamin Penduduk Kampung Jatibaru per Dusun disajikan
sebagai berikut:
Tabel 3.5 Rasio Jenis Kelamin Penduduk Kampung Jatibaru
Jumlah Penduduk
No Dusun total (Jiwa) SEX RATIO
Laki-laki Perempuan
1 Jatimulya 522 528 1050 98,86
2 Jatirejo 683 595 1278 114,78
3 Medan Baru 353 306 659 115,35
4 Sri Mersing 514 536 1050 95,89
Jumlah 2072 1965 4037 106,22

Dari Tabel 3.4 diatas, dapat kita lihat bahwa rata-rata jumlah
Sex Ratio penduduk Kampung Jatibaru sebesar 106,22% yang berarti
setiap 100 penduduk perempuan terdapat 106 penduduk laki-laki.
Apabila dilihat per Dusun, setiap 100 penduduk perempuan terdapat
98 penduduk laki-laki pada dusun Jatimulya. Sedangkan jumlah Sex
PROFIL KAMPUNG JATIBARU 2020

Ratio penduduk pada dusun Jatirejo adalah 114,78 % dan Medan Baru
115%. Sedangkan pada dusun Sri Mersing jumlah Sex Ratio nya
berjumlah 95,89% yang artinya adalah setiap 100 penduduk
perempuan terdapat 95 penduduk laki-laki.
b. Rasio Ketergantungan
Rasio Ketergantungan atau rasio beban tanggungan
(Dependency Ratio) adalah angka yang menyatakan perbandingan
antara banyaknya penduduk usia non produktif (penduduk di bawah
15 tahun dan penduduk diatas 65 tahun) dengan banyaknya penduduk
usia produktif (penduduk usia 15 – 64 tahun). Rasio ketergantungan
dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat
menunjukkan keadaan ekonomi suatu daerah. Semakin tinggi
persentase dependency ratio menunjukkan semakin tinggi beban yang
harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup
penduduk yang tidak produktif. Dependency Ratio penduduk Kampung
Jatibaru tersaji dalam tabel di bawah ini :
Tabel 3.6 Jumlah Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin
Jumlah Penduduk
Golongan
No Umur Jenis Kelamin ( Jiwa ) Total
(Tahun)
Laki - Laki Perempuan

1 0-4 222 198 420


2 5-9 128 112 240

3 10 - 14 128 105 233

4 15 - 19 131 113 244

5 20 - 24 115 120 235

6 25 - 29 142 117 259

7 30 - 34 112 109 221

8 35 - 39 195 110 305

9 40 - 44 112 128 240

10 45 - 49 148 126 274

11 50 - 54 135 122 257

12 55 - 59 113 134 247

13 60 - 64 114 115 229

14 65 - 69 105 88 193

15 70 - 74 99 104 203

16 71 - Keatas 73 164 237


PROFIL KAMPUNG JATIBARU 2020

Jumlah 2.072 1.965 4.037


Sedangkan Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) dapat
dilihatpada tabel berikut ini :

Tabel 3.7 Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) Penduduk


Kampung Jatibaru

Dependency
Golongan Umur Jumlah Penduduk Ratio (Rasio
No
(Tahun) Ketergantungan)
Kategori Jumlah
1 0-14 Anak-anak 893
2 15-64 Produktif 2.511
60,77 %
3 65 Keatas Tua 633
Jumlah 60,85 %

Dari Tabel di atas, diketahui bahwa rasio ketergantungan


penduduk Kampung Jatibaru sebesar 60,85 yang artinya setiap 100
penduduk usia produktif (15 - 64 Tahun) mempunyai beban
tanggungan senbanyak 60 - 61 orang yang dianggap belum produktif
atau sudah tidak produktif lagi.

3.1.3 Kelahiran
Jumlah kelahiran didefinisikan sebagai banyaknya kelahiran
yang terjadi di Kampung Jatibaru pada tahun 2020. Jumlah kelahiran
tersaji dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 3.8 Jumlah Kelahiran pada Tahun 2020
Perempua
Nama Laki-laki Jumlah
n
Kampung Jatibaru 34 18 52

Jumlah 34 18 52

Dari Tabel 3.8 tentang Jumlah Kelahiran pada bulan Juli-


Desember di Kampung Jatibaru berjumlah 52 Jiwa yang terdiri dari 34
jiwa laki-laki dan 18 jiwa perempuan.

3.1.4 Kematian
Informasi tentang jumlah kematian yang terjadi di Kampung
Jatibaru selama tahun 2020 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.9 Jumlah Kematian pada Tahun 2020


PROFIL KAMPUNG JATIBARU 2020

Perempua
Nama Laki-laki Jumlah
n
Kampung Jatibaru 12 3 15

Jumlah 12 3 15

Dapat dilihat bahwa tabel diatas menerangkan bahwa jumlah


kematian yang ada di Kampung Jatibaru berjumlah 15 Jiwa dalam
kurun satu tahun terakhir (Januari-Desember 2020) yang terdiri dari
12 jiwa laki-laki dan 3 Jiwa perempuan

3.1.5 Keluarga
Keluarga didefinisikan sebagai sekumpulan orang yang tinggal
dalam satu rumah yang masih mempunyai hubungan kekerabatan
atau hubungan darah karena perkawinan, kelahiran, adopsi, dan lain
sebagainya. Keluarga dapat dibagi menjadi 2 tipe yaitu :
1. Keluarga Inti (Nuclear Family) yaitu keluarga yang terdiri dari
ayah, ibu, dan anakanak kandung, anak angkat maupun adopsi
yang belum kawin, atau ayah dengan anak-anak yang belum
kawin, atau ibu dengan anak-anak yang belum kawin.
2. Keluarga luas (Extended Family) yaitu keluarga yang terdiri dari
ayah, ibu, anak anak (baik yang sudah kawin atau belum),
cucu, orang tua, mertua, maupun kerabat-kerabat lain yang
menjadi tanggungan kepala keluarga.

Beberapa indikator yang diperlukan untuk menggambarkan


kondisi keluarga antara lain:
a. Jumlah Keluarga dan Rata-rata Jumlah Anggota Keluarga
Banyaknya jumlah keluarga dapat digunakan untuk
menggambarkan kondisi lingkungan dan kesejahteraan dalam satu
keluarga. Dimana diasumsikan semakin kecil jumlah anggota keluarga
biasanya akan semakin baik tingkat kesejahteraannya. Rata-rata
jumlah keluarga dan anggota keluarga di Kampung Jatibaru disajikan
dalam bentuk tabel per Dusun sebagai berikut :

Tabel 3.10 Rata-rata Jumlah Anggota Keluarga Kampung Jatibaru


PROFIL KAMPUNG JATIBARU 2020

Rata-rata
No Dusun Jumlah KK Jumlah penduduk Jumlah
Keluarga
1 Jatimulya 287 1050 3,65
2 Jatirejo 402 1278 3,17
3 Medan Baru 182 659 3,62
4 Sri Mersing 267 1050 3,93
Jumlah 1.138 4.037 3,54

Dari Tabel di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah


penduduk Kampung Jatibaru pada tahun 2020 sebanyak 4.037 jiwa
yang terdiri dari 1.138 Kepala Keluarga dan rata-rata anggota keluarga
sebanyak 3-4 orang.

b. Jumlah Kepala Keluarga Menurut Jenis Kelamin


Masyarakat Indonesia cenderung menganggap bahwa laki-laki
adalah penanggungjawab ekonomi keluarga sekaligus sebagai kepala
keluarga. Namun dalam kenyataanya tidak sedikit perempuan yang
menjadi kepala keluarga. Hal ini disebabkan karena pasangan
meninggal, perceraian, atau sebab-sebab lain. Karakteristik kepala
keluarga menurut jenis kelamin dapat menunjukkan seberapa banyak
perempuan yang menjadi kepala keluarga, bagaimana kecenderungan
di masa depan dan bagaimana gambaran sosial ekonomi keluarga
yang dikepalai oleh seorang perempuan. Kepala Keluarga menurut
jenis kelamin di Kampung Jatibaru tersaji dalam tabel berikut :

Tabel 3.11 Jumlah Kepala Keluarga Menurut Jenis Kelamin


JUMLAH KK
JUMLAH
LAKI-LAKI PEREMPUAN
1049 89 1138

Tabel tersebut juga tersaji dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Grafik 3.2 Jumlah Kepala Keluarga Menurut Jenis Kelamin

P: 89
LAKI-LAKI
L: PEREMPUAN
1049

3.2 KUALITAS PENDUDUK


3.2.1 Pendidikan
PROFIL KAMPUNG JATIBARU 2020

a. Penduduk Berdasarkan Pendidikan


Tabel di bawah ini menunjukkan jumlah penduduk Kampung
Jatibaru berdasarkan tingkat pendidikan terakhir yang ditamatkan.

Tabel 3.12 Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan


JUMLA
NO TINGKAT PENDIDIKAN PERSENTASE
H
1 Tdk/Belum Sekolah 866 21,45
2 Tdk/ Tamat SD 626 15,50
3 Tamat SD Sederajat 878 21,74
4 SLTP/ Sederajat 713 17,66
5 SLTA/ Sederajat 667 16,52
6 Diploma I/II 94 2,32
7 Akademi/ Strata I 189 4,68
8 Strata II 4 0,09
9 Strata III 0 0

4037 100 %

Tabel diatas juga tersedia dalam bentuk grafik dibawah ini :


Grafik 3.3 Penduduk Berdasarkan Tingkat pendidikan

Akademi/Strata I Strata II
Diploma I/II 4,68 0,09 %
2,32 %
Tdk/Belum Seko-
lah
SLTA/Sederajat 1 Tdk/Belum Sekolah
21,45 %
16,52 %
2 Tdk/ Tamat SD
3 Tamat SD Sederajat
4 SLTP/ Sederajat
Tdk/Tamat SD
SLTP/Sederajat 5 SLTA/ Sederajat
15,50 %
17,66% 6 Diploma I/II
Tamat SD Sederajat
21,74 % 7 Akademi/ Strata I
8 Strata II
9 Strata III

Dari Grafik di atas, dapat diketahui bahwa penduduk Kampung


Jatibaru memiliki tingkat pendidikan yang didominasi oleh tamatan SD
atau sederajat yaitu 21,74% atau 878 jiwa, diikuti Tidak atau belum
sekolah yaitu 21,45% atau 866 jiwa, SLTP/Sederajat sebesar 17,66 %
atau 713 jiwa, SLTA/Sederajat sebesar 16,52 % atau 667 jiwa, dan
Tdk/Tamat SD sebesar 15,50 % atau 626 jiwa, selebihnya adalah
diploma I s/d Strata III sebesar 8 % atau 193 jiwa.

b. Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan


PROFIL KAMPUNG JATIBARU 2020

Indikator ini menunjukkan proporsi penduduk yang bekerja


menurut jenis pekerjaan terhadap jumlah penduduk yang bekerja di
setiap lapangan pekerjaan. Proporsi penduduk bekerja dapat dilihat
dari tabel berikut ini :
Tabel 3.13 Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan
No Jenis Pekerjaan Jumlah Jiwa Persentase %
1 Belum/Tidak Bekerja 752 18,62
2 Mengurus Rumah Tangga 440 10,89
3 Pelajar/Mahasiswa 481 11,91
4 Pensiunan 15 0,37
5 Pegawai Negeri Sipil 30 0,74
6 Kepolisian Republik Indonesia 2 0,04
7 Perdagangan 104 2,57
8 Petani/Perburuhan 1.123 27,81
9 Peternakan 6 0,14
10 Karyawan Swasta 20 0,49
11 Karyawan Honorer 15 0,37
12 Buruh Harian Lepas 112 2,77
13 Buruh Tani/Perkebunan 159 3,93
14 Pembantu Rumah Tangga 32 0,79
15 Tukang Cukur 3 0,07
16 Tukang Batu 4 0,09
17 Tukang Kayu 9 0,22
18 Tukang Sol Sepatu 1 0,02
19 Tukang Las/Pandai Besi 7 0,17
20 Tukang Jahit 9 0,22
21 Tukang Bangunan 20 0,49
22 Tukang Gigi 1 0,02
23 Penata Rias 2 0,04
24 Mekanik 8 0,19
25 Imam Mesjid 12 0,29
26 Wartawan 2 0,04
27 Ustadz/Mubaligh 6 0,14
28 Anggota DPRD 1 0,02
29 Dosen 1 0,02
30 Guru 44 1,08
31 Bidan 17 0,42
32 Perawat 10 0,24
33 Sopir 23 0,56
34 Pedagang 132 3,26
35 Perangkat Desa 11 0,27
36 Kepala Desa 1 0,02
37 Wiraswasta 422 10,45
Jumlah 4.037 100

Dari Tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk


berdasarkan jenis pekerjaan yang paling mendominasi adalah
pekerjaan sebagai Petani yaitu sebesar 27,81 % atau 1.123 Jiwa.
PROFIL KAMPUNG JATIBARU 2020

3.3 MOBILITAS PENDUDUK PERMANEN


Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk secara administratif
dari suatu wilayah ke wilayah lainnya dengan maksud untuk menetap di
daerah tujuan. Migrasi penduduk dibedakan menjadi 2 yaitu migrasi masuk
dan migrasi keluar. Migrasi masuk adalah kedatangan penduduk dari luar
daerah Kampung Jatibaru dengan maksud menetap dan memiliki dokumen
kependudukan di Kampung Jatibaru. Sedangkan Migrasi Keluar adalah
perpindahan penduduk ke luar wilayah Kampung Jatibaru dengan maksud
untuk menetap di daerah tujuan dan memiliki dokumen di daerah tujuan.
Adapun rincian data jumlah migrasi masuk dan keluar Kampung Jatibaru
adalah sebagai berikut :
a. Migrasi Masuk
Tabel di bawah ini menunjukkan jumlah penduduk yang masuk
ke Kampung Jatibaru berdasarkan data yang diambil dari Data
Kampung Desember tahun 2020.
Tabel 3.14 Migrasi Masuk Kampung Jatibaru
Perempua
Nama Laki-laki Jumlah
n
Kampung Jatibaru 50 53 103

Jumlah 50 53 103

Dapat kita lihat bahwa dalam 1 Tahun terakhir (Januari-


Desember 2020) Migrasi Masuk ke Kampung Jatibaru berjumlah 103
Jiwa yang terdiri dari 50 Jiwa Laki-laki dan 53 Jiwa Perempuan dan
tersebar di 4 (Empat Dusun) yang ada di Kampung Jatibaru.

b. Migrasi Keluar
Tabel di bawah ini menunjukkan jumlah penduduk yang pindah
dari Kampung Jatibaru ke wilayah lain dalam NKRI berdasarkan data
yang diambil dari Data Kampung (Januari-Desember) Tahun 2020.

Tabel 3.15 Migrasi Keluar Kampung Jatibaru


Perempua
Nama Laki-laki Jumlah
n
PROFIL KAMPUNG JATIBARU 2020

Kampung Jatibaru 51 58 109

Jumlah 51 58 109

Berdasarkan data di atas, jumlah penduduk yang keluar dari


Kampung Jatibaru berjumlah 109 Jiwa yang terdiri dari 51 jiwa Laki-
laki dan 58 jiwa Perempuan.

BAB IV
AGENDA KAMPUNG
PROFIL KAMPUNG JATIBARU 2020

4.1 SUROAN (NGALAP BERKAH)


Tahun baru islam yang jatuh di bulan Muharam ini juga bertepatan
dengan awal penggalan kalender jawa yang dimulai dari bulan Suro. 1 (Satu
Muhaham) atau dikenal dengan suro memiliki catatan peristiwa penting di
dunia islam ataupun kebudayaan masyarakat jawa dan telah menjadi latar
munculnya berbagai acara untuk memperingatinya. Perayaan ini, tak hanya
ditujukan untuk kegiatan keagamaan, tapi juga bagian dari perayaan kultur
budaya sekaligus pelestarian tradisi masyarakat.
Bagi masyarakat kampung jatibaru, khususnya Dusun II (Jatirejo)
Suroan merupakan kegiatan berdoa bersama sebagai rasa nikmat yang telah
diberikan Allah SWT. Kegiatan ini diisi dengan acara Slametran (kenduri)
masal yang diakhiri dengan doa dan makan bersama.
Tradisi ini hanya sebagian kecil dari ragam tradisi menyambut 1
muharam di kampung jatibaru. Masyarakat kampung Jatibaru memiliki cara
masing-masing dalam memperingati sebuah momen yang pada dasarnya tak
hanya pergantian tahun baru islam semata. Contohnya adalah pada 1
Muharam Ponpes yang ada di Kampung Jatibaru mengadakan Pawai dalam
menyambut tahun baru islam.
Kegiatan ini adalah salah satu contoh dalam hal pelestarian adat dan
budaya yang ada disuatu kampung. Dengan demikian tradisi-tradisi yang ada
sejak dulu tetap terlestarikan dan tidak dapat dihilangkan dengan adanya
kemajuan kemajuan kususnya dibidang teknologi.

BAB V
PENUTUP
PROFIL KAMPUNG JATIBARU 2020

Buku Profil kampung Jatibaru Tahun 2020 ini dapat memberikan


gambaran mengenai perkembangan kependudukan dan potensi di Kampung
Jatibaru, Kecamatan Bungaraya, Kabupaten Siak. Dengan gambaran tersebut
memberi rekomendasi untuk menyusun kebijakan daerah, penelitian, sebagai
dasar bagi Pemerintah Daerah dalam upaya peningkatan kesejahteraan
rakyat. Buku ini kami harapkan dapat digunakan oleh instansi
pemerintah/swasta maupun pihak lain yang membutuhkan untuk mengetahui
kondisi tentang kependudukan. Kami berharap buku ini dapat diperbaharui
setiap 1 Tahun agar diketahui kondisi kedepannya. Kami menyadari bahwa
buku Profil Kampung Jatibaru, Kecamatan Bungaraya, Kabupaten Siak ini
masih jauh dari sempurna, sehingga kritik dan saran sangat kami butuhkan
untuk perbaikan buku Profil ini di masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai