Dasar
Pemrograman
KONSEP DASAR PEMROGRAMAN
01
Ilmu Komputer Sistem Informasi Anita Ratnasari, S.Kom, M.Kom
Abstract Kompetensi
Pemrograman yaitu rangkaian Mahasiswa dapat memahami mengenai
instruksi – instruksi dalam bahasa konsep program dan pemrograman
komputer yang disusun secara
logis dan sistematis. Proses
pemrograman komputer bertujuan
untuk memecahkan suatu
masalah dan membuat mudah
pekerjaan dari user (pengguna
komputer).
1. PENDAHULUAN
a. Definisi Program
Program adalah kata, ekspresi, pernyataan atau kombinasi yang disusun dan
dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah untuk
menyelesaikan masalah dan diimplementasikan dengan menggunakan bahasa
pemrograman sehingga dapat dieksekusi oleh komputer.
b. Definisi Pemrograman
Pemrograman yaitu rangkaian instruksi – instruksi dalam bahasa komputer yang
disusun secara logis dan sistematis. Proses pemrograman komputer bertujuan
untuk memecahkan suatu masalah dan membuat mudah pekerjaan dari user
(pengguna komputer).
c. Tujuan dari Tahapan Pembuatan Program
• Meningkatkan kehandalan program
• Program mudah dibaca dan ditelusuri
• Menyederhanakan kerumitan program
d. Ciri-ciri dari tahapan pembuatan program yaitu:
• Gunakan rancangan pendekatan dari atas kebawah (Top-down desaign).
• Bagi program kedalam modul-modul logika yang sejenis.
• Gunakan sub-program untuk proses-proses sejenis yang sering
digunakan.
• Gunakan pengkodean tersetruktur: IF..Then, DO..WHILE,
REPEAT..UNTIL.
• Hindarkan penggunaan perintah go to bila tidak diperlukan.
• Buat dokumentasi yang akurat dan berarti
b. Bahasa Pemrograman
Program merupakan sekumpulan instruksi yang merupakan penyelesaian
masalah. Program ‘dimasukkan’ ke dalam komputer, komputer mengerjakan
instruksi-instruksi di dalam program tersebut, lalu memberikan hasil atau
1) Pemrograman Prosedural
Algoritma berisi urutan langkah-langkah penyelesaian masalah. Ini berarti
algoritma adalah proses yang prosedural.
2) Pemrograman Terstruktur
Pemrograman terstruktur adalah bahasa pemrograman yang mendukung
pembuatan program sebagai kumpulan prosedur. Prosedur-prosedur ini dapat
saling memanggil dan dipanggil dari manapun dalam program dan dapat
mengunakan parameter yang berbeda-beda untuk setiap pemanggilan. Bahasa
pemrograman terstruktur adalah pemrograman yang mendukung abstraksi data,
pengkodean terstruktur dan kontrol program terstruktur.
3) Pemrograman Modular
Dalam pemrograman modular, program dipecah-pecah ke dalam modul-modul,
dimana setiap modul menunjukkan fungsi dan tugas tunggal. Dengan membagi
masalah ke dalam modul-modul, maka masalah akan menjadi sederhana
sehingga program dapat lebih mudah disusun dan dipahami.
4) Pemrograman Fungsional
Disebut bahasa pemrograman fungsional karena memang pada program seluruh
kodenya berupa fungsi-fungsi. Bahasa pemrograman fungsional merupakan
salah satu bahasa pemrograman yang memperlakukan proses komputasi
sebagai evaluasi fungsi-fungsi matematika.
6) Pemrograman Visual
− Penggunaan ekspresi visual (seperti grafik, gambar, atau ikon) dalam
proses pemrograman
− Mengacu pada aktivitas yang memungkinkan pengguna untuk membuat
program dalam dua (atau lebih) dimensi
7) Pemrograman Even-Driven
Menggunakan konsep “jika sebuah aksi/perintah dilakukan terhadap sebuah
obyek, apa yang akan terjadi/dilakukan oleh obyek tersebut selanjutnya”.
(f) Orthogonality
Orthogonality menunjuk kepada suatu atribut yang dapat dikombinasikan dengan
beragam fitur bahasa pemrograman sehingga setiap kombinasinya mempunyai
arti dan dapat digunakan.
d. Dokumentasi
Digunakan untuk file backup. Penulisan program yang kompleks harus selalu
didokumentasikan setiap kurun waktu tertentu, jadwal dokumentasi juga perlu
dibuat demi menjaga keamanan terhadap program dan data dari orang-orang
yang tidak bertanggung jawab.
e. Pemeliharaan
2) Pertimbangan analogi
Menyusun program seakan-akan identik dengan membangun rumah dimana
dibutuhkan rancangan arsitektur dan definisi tahap-tahap pengerjaan yang
terencana secara baik dan sistematis, sebelum ia mulai membangun
5) Pertimbangan prinsip
Dalam menyusun program sebaiknya pemrogram membuat persiapan dan
rancangan arsitektur program dengan matang, sehingga tidak menimbulkan
masalah pada tahap coding dan testing.
4. Kesimpulan
Prinsip utama dari pemrograman yang terstuktur adalah bahwa jika urutan suatu
proses telah sampai pada suatu baris sintaks tertentu, maka proses selanjutnya tidak
boleh melompat mundur kebaris sebelumnya, kecuali untuk proses dengan struktur
kontrol repetition/looping. Modifikasi akan sulit dilakukan terhadap suatu program,
jika kode programnnya yang dibuat tidak terstruktur dengan baik. Biasanya para
pemrogram (programmer) akan merasa sangat perlu untuk memahami metodologi
perancangan program yang terstruktur, jika mereka sedang membuat program yang
besar dan komplek.
Suatu program yang baik membutuhkan suatu standar, sehingga memudahkan
dalam merancang dan merawat program serta meningkatkan efektifitas penggunaan
peralatan komputer dibutuhkan suatu standar program maka perlu dipahami
beberapa langkah yang harus dilakukan dalam merancang suatu program yang
terstruktur.
Untuk menciptakan suatu program yang baik harus memenuhi beberapa kriteria yaitu
:
− Mudah dikembangkan di masa mendatang
− Dalam menyusun program sebaiknya pemrogram membuat persiapan dan
rancangan arsitektur program dengan matang, sehingga tidak menimbulkan
masalah pada tahap coding dan testing
− Sintaks dan semantik bahasa pemrograman yang baik haruslah konsisten dan
tidak bermakna ganda
− Dapat dijalankan dengan baik dan benar (sesuai dengan keinginan pemrogram).
− Mudah diperbaiki, jika terjadi kesalahan (semua operasi yang dilakukan harus
terdefinisi dengan jelas dan berakhir setelah sejumlah langkah dilakukan).
Al-Bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Penerbit Graha Ilmu.
Yogyakarta
Al-Bahra bin Ladjamuddin B. 2006. Rekayasa Perangkat Lunak, Penerbit Graha Ilmu.
Yogyakarta
Roger S. Pressman., 2004. Software Engineering, A Beginner’s Guide, Mc. Graw Hill.
Rinaldi Munir, 2002. Algoritma & Pemrograman Dalam Bahasa Pascal dan C, Informatika
Bandung.