Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER 1

“Perintah dasar command & sharing data”

OLEH

Nama : Fildzah Khalishah Ghassani


NIM : E1E121026

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Landasan Teori


1.1.1 Pengertian Command Prompt
CMD atau Command Prompt dikenal dengan ekstensi cmd.exe. CMD
adalah sistem penerjemah berupa baris perintah yang dieksekusi ke sistem operasi
dari Microsoft Windows. Pada awalnya sistem Command Prompt digunakan
sebagai sistem operasi DOS. Namun saat ini DOS sudah mulai ditinggalkan dan
perusahaan Microsoft mengintegrasikan DOS dengan nama Command Prompt
atau MS-DOS.
Pengguna menggunakan CMD untuk mengetahui informasi yang terdapat
pada sistem Windows, command prompt ini juga dapat mengeksekusi setiap
perintah yang diketikkan pengguna untuk mengakses komputer. Fungsi CMD
sangat kompleks dari segala perintah di dalamnya. Sebagian besar perintah
Command Prompt dapat mengotomatiskan tugas melalui skrip dan file batch, juga
melakukan fungsi administratif tingkat lanjut, dan memecahkan masalah pada
Windows dalam hal tertentu. Di mana file BAT, merupakan file teks biasa yang
berisi berbagai perintah untuk tugas berulang dan menjalankan grup skrip satu
demi satu.
Command Prompt disebut juga dengan Windows Command Processor,
prompt perintah shell atau cmd.exe. Ketersediaan CMD terdapat di setiap sistem
operasi berbasis Windows NT meliputi, Windows 10, Windows 8, Windows 7,
Windows Vista, Windows XP, Windows 2000, juga Windows Server 2012, 2008,
dan 2003.
1.1.2 Sejarah Command Prompt
Sejarah dari command prompt ini sendiri sudah ada sejak microsoft mulai
membuat komputer yang pertama. Dan program ini diberi nama DOS. Beberapa
versi DOS yang telah berkembang dari awal hingga akhir antara lain
1. MS-DOS versi 1.0
DOS ini merupakan cikal bakal lahirnya sebuah program dengan basis
perintah, dimana program ini digunakan oleh pihak IBM yang pada saat itu ikut

1
2

mengembangkan komputer dengan microsoft. IBM menggunakan semua aplikasi


milik microsoft pada saat pengembangan komputer karena pihak IBM sudah
membeli lisensi dari microsoft bahwa semua komputer IBM menggunakan
program install dari microsoft. Di versi pertamanya MS-DOS ini masih memiliki
keterbatasan, dimana hanya menggunakan Floppy disk atau yang kita biasa sebut
disket dengan memori 1024 byte, dan hanya bisa menggunakan perintah
‘DISKCOPY’ dan ‘DISKCOMP’.
2. MS-DOS versi 2.0
Pada perkembangan selanjutnya pihak microsoft telah mengembangkan
MS-DOS versi 2.0, dimana saat ini program MS-DOS sudah bisa membaca
hardisk dengan memory hingga 10 Mb. Namun karena adanya bug atau kesalahan
maka di tahun 1983 pihak IBM melakukan perbaikan dengan mengeluarkan MS-
DOS versi 2.10. Namun berbeda dengan microsoft yang melakukan perbaikan dan
menjadikan MS-DOS pada versi 2.11, perbedaannya adanya perintah yang
berbeda, dimana pada PC-DOS 2.10 tidak ada perintah ‘COUNTRY’ dimana
perintah ini digunakan untuk melakukan setting jam disuatu negara
3. MS-DOS versi 3.0
Di versi yang ketiga ini MS-DOS sudah bisa melakukan dukungan
terhadap pemakaian disk drive dengan kapasitas 1,2 Mb. Di versi ini MS-DOS 3.0
sudah mendapat tambahan perintah seperti EDIT dan juga merubah warna tulisan,
dan juga sudah mampu membaca memory sampai 640 byte dan hardisk sebesar
40Mb.
4. MS-DOS versi 4.0
Di buat pada tahun 1988, dengan versi yang lebih canggih ini, MS-DOS versi 4.0
sudah bisa membuat sebuah label untuk disket yang baru dilakukan format, dan
penambahan beberapa program tambahan seperti program anti virus (MSAV),
memeriksa dan memperbaiki file (MS-Scandisk) dll.
5. MS-DOS versi 5.0
Pada versi ini hanya melakukan beberapa perbaikan bug atau kesalahan,
dan juga penambahan perintah ‘MIRROR’, ‘UNDELETE’ dan ‘UNFORMAT’.
6. MS-DOS versi 6.0
3

Didalam versinya yang ke enam ini penggunaan MS-DOS dari IBM yaitu
PC-DOS sudah mulai ditinggalkan, karena penggunaan dari PC-DOS hanya bisa
digunakan untuk komputer yang asli dari produk IBM, namun untuk MS-DOS
yang dari microsoft lah yang sering digunakan karena bisa digunakan untuk
semua produk komputer.
7. MS-DOS versi 7.0
Di versi ini merupakan sebuah versi terakhir dari MS-DOS dimana saat itu
sudah berkembang sistem operasi windows yang lebih menarik, dimana untuk
melakukan eksekusi program hanya dengan melakukan klik pada mouse. Namun
microsoft tidak membuang program MS-DOS ini, namun akan selalu menjadi
program utama untuk pengoperasian OS windows dengan menggunakan nama
command prompt.
1.1.3 Fungsi Command Prompt
Pada umumnya CMD sering digunakan untuk memperbaiki masalah
koneksi jaringan atau melakukan pengecekan koneksi dengan ping, kemudian
untuk melakukan pengecekan pada masalah seperti bad sector pada hard disk.
Ada banyak fungsi dan manfaat dari CMD yang bisa dipelajari, di antaranya
sebagai berikut:
1. Mengecek status aktivasi Windows
CMD dapat digunakan untuk melakukan pengecekan status aktivasi pada
sistem operasi Windows. Pengguna melakukan cara ini untuk melihat sistem
operasi yang dipakai sudah di aktivasi apa belum. Untuk menjalankan perintah ini
Anda dapat memanggil perintah slmgr/dlv.
2. Untuk menutup program error secara paksa
Ketika menemui proses pengoperasian aplikasi atau program komputer
yang error atau not responding, maka pengguna dapat menyetop aplikasi secara
paksa. Hal ini terjadi karena aplikasi tidak stabil saat dioperasikan, command
prompt dapat mengatasi masalah ini. CMD dengan Task Manager dapat mengatur
dan menutup paksa aplikasi yang tidak respon.
3. Untuk mematikan komputer
Selain Shut Down atau Turn Off Komputer, pengguna dapat menggunakan
CMD untuk mematikan komputer. Dengan menyetel koneksi jaringan dan
4

mengeksekusi perintah slmgr/dlv, Anda dapat mencoba mematikan komputer


dengan Command Prompt.
4. Untuk menangani bad sector pada hard disk
Hard disk yang terkena masalah bad sector dapat diperbaiki menggunakan
Command Prompt. Dengan menjalankan perintah chkdsk /r/f e di cmd.exe, Anda
dapat mencari masalah dan memperbaiki hard disk Anda.
1.1.4 Perintah Dasar Jaringan pada Command Prompt
1. Ipconfiq
Contoh perintah CMD yang pertama adalah ipconfiq yang dapat Anda
gunakan pada jendela CMD. Fungsinya adalah untuk mengetahui alamat IP,
default gateway, subnet mask dan hal lain yang sejenisnya. Perintah ini akan
sangat berguna ketika terjadi masalah TCP/IP.
Berikut ini beberapa contoh ipconfig dan fungsinya:
a. Untuk melihat alamat subnet mask dan alamat IP, masukkan:
b. Jika hendak melihat semua informasi mengenai TCP/IP, masukkan:
ipconfiq/all.
c. Jika ingin melihat semua chace DNS, masukkan: ipconfiq/displaydns.
d. Untuk menghapus semua isi DNS lokal, dapat memasukkan:
ipconfiq/flushdns.
2. Systeminfo
Perintah Systeminfo ini berfungsi untuk menampilkan semua informasi
konfigurasi sistem, baik itu remote system maupun operasi lokal. Berbagai info
yang ditampilkan oleh perintah systeminfo ini diantaranya adalah host name local
ataupun remote serta jenis dan versi dari sistem operasi yang digunakan. Selain
itu, ditampilkan juga jenis dan model laptop atau PC, versi BIOS, product key,
info prosesor, dan lainnya.
3. Tasklist dan Tskill
Tasklist merupakan perintah CMD yang mempunyai fungsi untuk
menampilkan semua program yang dijalankan pada sistem operasi. Fungsi ini
sama seperti task manager yang juga bisa digunakan untuk melihat program yang
dijalankan. Pada CMD ini, Anda bisa memasukkan perintah tasklist.
5

Sementara, perintah tskill berfungsi untuk menghentikan secara paksa


program yang tengah berjalan. Perintah ini sangat bermanfaat jika ada program
yang membuat PC Anda berjalan dengan lambat. Untuk melakukannya, masukkan
perintah tskill namaprogram.exe setelah memasukkan perintah tasklist. Contoh
tskill zoom.exe untuk menghentikan aplikasi zoom.
4. Nestat
CMD dengan perinth nestat berfungsi untuk melihat siapa saja yang
membuat koneksi ke komputer Anda. CMD akan menampilkan berbagai
informasi dari semua koneksi dan port listenign, salah satunya executable. Selain
itu, Anda juga dapat melihat informasi lain, yakni statistik ethernet.
Cara untuk menampilkan semua informasi koneksi adalah dengan
memasukkan perintah netstat –a. Sementara, jika ingin melihat berbagai macam
koneksi dalam bentuk numerik bisa dengan memasukkan perintah netstat –n.
Untuk menampilkan nama dari executable, masukkan perintah netstat –b.
5. Net
Net merupakan perintah CMD untuk jaringan yang sangat bermanfaat.
Fungsi dari perintah net ini adalah untuk mengupdate, melihat maupun untuk
memperbaiki jaringan. Bahkan, perintah net ini bisa juga digunakan untuk
melakukan setting jaringan. Terdapat perintah tambahan setelah memasukkan
perintah net, berikut ini beberapa contohnya ACCOUNT, CONFIG, COMPUTER,
FILE, CONTINUE, HELP dan lainnya.
6. Nslookup
DNS atau Domain Name Server merupakan hal yang sangat penting saat
Anda menjelajahi internet. Hal ini karena dengan DNS, Anda bisa membaca
alamat website dengan mudah tanpa harus menghafal alamat IP dari web tersebut.
Selain itu, dengan DNS, kegiatan berselancar di dunia internet bisa dilakukan
dengan lebih cepat.
Namun, terkadang terdapat masalah pada DNS hingga mengganggu
kenyamanan Anda saat tengah melakukan browsing. Anda bisa mengatasinya
menggunakan Nslookup. Fungsinya yakni untuk melakukan pengujian dan
Troubleshooting server DNS. Caranya adalah dengan memasukkan perintah
nslooping help.
6

7. Ping dan Tracert


Ping merupakan perintah CMD yang dapat digunakan untuk menguji
suatu host itu dapat dijangkau jaringan IP atau tidak. Intinya perintah CMD untuk
jaringan wifi ini berfungsi untuk mengecek apakah suatu jaringan stabil atau tidak.
Perintah ini juga memungkinkan Anda untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan
untuk mengakses suatu jaringan atau website.
Jika Anda hendak menjalankan perintah pin ini, maka ketikkan pada
jendela CMD: ping url/ip. Contohnya saja saat Anda hendak melakukan ping pada
website google, maka perintah yang dimasukkan adalah ping www.google.com.
Sementara itu, tracert berfungsi untuk menentukan jalur yang ditempuh oleh
jaringan IP. Masukkan perintah tracert dengan mengetik tracert url/ip.
8. Netsh
Perintah netsh mempunyai fungsi untuk memantau dan melakukan
konfigurasi pada Windows Anda. Perintah netsh ini dapat dilakukan untuk
beberapa konfigurasi di bawah ini :
a. konfigurasi antarmuka
b. konfigurasi filter
c. konfigurasi protokol routing
d. konfigurasi rute dan lainnya.
Contoh dari penggunaan perintah netsh ini adalah mematikan firewall
Windows dengan perintah netsh firewall set opmode disable.
1.1.5 Troubleshooting
Troubleshooting merupakan istilah yang erat kaitannya dengan komputer
yang mengalami masalah. Sebagai pengguna komputer, kamu mungkin pernah
mengalami masalah karena perangkat keras atau perangkat lunak yang sedang
kamu jalankan. Nah, untuk menyelesaikan masalah tersebut, dibutuhkan peranan
Troubleshooting.
Definisi Troubleshooting adalah upaya untuk memperbaiki kesalahan atau
masalah dalam sistem komputer yang dilakukan secara logis dan sistematis.
Upaya ini dilakukan agar sistem dapat berfungsi kembali dengan lancar. Saat
melakukan troubleshoopting, seorang programmer atau teknisi komputer akan
menerapkan isolasi masalah.
7

Pendekatan untuk isolasi masalah dilakukan dengan cara mengeliminasi


atau menghilangkan kemungkinan masalah atau sejumlah komponen yang
dicurigai menjadi penyebab error. Tujuannya untuk memastikan apakah kendala
masih tetap ada atau sudah hilang. Dari sini, programmer atau teknisi
memecahkan masalah secara bertahap, langkah demi langkah atau satu per satu.
Secara teknis, terdapat dua jenis Troubleshooting yang perlu kamu
ketahui, yaitu:
1. Troubleshooting Forward
Seperti namanya, Troubleshooting forward adalah teknik yang digunakan
untuk mendeteksi masalah dari awal perakitan komputer. Jenis pemecahan
masalah ini biasanya digunakan oleh orang yang akrab dengan perakitan
komputer. Pemeriksaan dilakukan sebelum menyalakan komputer. Misalnya,
periksa catu daya dan soket, pemasangan RAM, dan sebagainya.
2. Troubleshooting Backward
Troubleshooting backward adalah teknik yang digunakan untuk
mendeteksi masalah komputer setelah komputer dihidupkan. Teknik ini banyak
digunakan karena masalah sering terjadi setelah perangkat dihidupkan. Misalnya,
floppy disk tidak dapat dibaca, tombol CPU tidak berfungsi, dan sebagainya.
Selain itu, berdasarkan penyebab masalahnya, upaya Troubleshooting
terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Kebiasaan Penggunaan Yang Buruk
Kebiasaan buruk pengguna dapat memengaruhi performa dan kinerja
perangkat. Misalnya, membuka beberapa aplikasi secara bersamaan atau
menggunakan perangkat yang di-overclock. Upaya pemecahan masalah untuk
mengatasinya adalah dengan me-restart komputer atau membiarkannya mati
selama 10-20 menit.
2. Faktor Desain Kurang Baik
Sebagai pengguna, jika komputer kamu tidak dirancang dengan benar,
kamu pasti akan terganggu. Misalnya, kesalahan pemasangan kabel dan USB
dapat terjadi karena penempatan port yang tidak biasa dan ceroboh. Komputer
mengenali kesalahan input port dan menampilkan kotak dialog peringatan.
3. Kualitas Sistem Yang Buruk
8

Keterbatasan juga dapat terjadi karena rendahnya kualitas sistem itu


sendiri. Setiap produk memiliki kekuatan dan kelemahannya sendiri sehingga
masalah yang kamu hadapi akan berbeda dari satu sistem ke sistem lainnya.
Sebaiknya ikuti dokumentasi standar pabrikan untuk mengatasi masalah ini.
4. Kesalahan Tidak Disengaja
Pengguna dapat secara tidak sengaja membuat kesalahan yang
memengaruhi kinerja sistem. Misalnya, menekan terlalu banyak tombol keyboard
secara bersamaan akan mencegah kursor bergerak. Kamu bisa me-restart untuk
mengatasi masalah ini.
Adapun 3 (tiga) jenis dan macam-macam metode Troubleshooting
(pemecahan masalah) tersebut adalah sebagai berikut.
1. Diagnosis atau Analisis Kegagalan
Jenis dan macamnya yang pertama adalah diagnosis atau analisis
kegagalan, ini adalah proses metode di mana suatu produk atau mode kegagalan
proses diselidiki. Dengan itu, perangkat atau proses dapat diambil secara terpisah
atau diperiksa dengan bantuan alat diagnostik untuk memahami bagaimana bug,
error (cacat) dapat berdampak pada operasi, serta security (keamanan) user atau
pengguna.
2. Proses Eliminasi
Jenis dan macam berikutnya adalah proses eliminasi, ini adalah metode
penyelesaian masalah di mana solusi disaring sampai hanya yang terbaik yang
tersisa. Salah satu contoh dari proses ini adalah teknik pencarian split-half, hal ini
merujuk pada praktik dengan menghilangkan 50% dari sumber potensial masalah
sampai Anda menentukan sumber utamanya.
3. Proses atau Pemulihan
Yang terakhir adalah proses atau pemulihan, ini adalah proses di mana
solusi diterapkan untuk memperbaiki atau mengganti fungsi atau komponen yang
bermasalah.

1.1.6 Cara Kerja Troubleshooting


1. Mengumpulkan informasi
9

Cara kerja troubleshooting yang pertama adalah mengumpulkan semua


informasi terkait masalah. Informasi tersebut bisa berisi tentang hilangnya
kemampuan komponen tertentu atau terjadi perubahan yang tidak diinginkan.
Langkah ini bertujuan untuk mengidentifikasi kendala sekaligus memahami
bagaimana cara mengatasinya.
2. Mendeskripsikan masalah
Mendeskripsikan masalah secara komprehensif akan membantu
troubleshooter menemukan akar permasalahan. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, sebut saja seperti gejala, waktu, komponen, dan kondisi ketika
terjadi error. Hal ini akan mengungkap komponen mana saja yang masih aman
dan mengalami kendala.
3. Menentukan penyebab masalah
Di tahap ini, troubleshooter pada umumnya menggunakan pendekatan
split-half atau mengisolasi masalah melalui proses eliminasi. Cara ini sangat
efektif digunakan terutama jika perangkat memiliki sistem dengan sejumlah
bagian secara seri. Setiap bagian akan dites satu per satu hingga sumber masalah
ditemukan.
4. Membuat dan menguji solusi
Setelah akar masalah sudah ditemukan, selanjutnya yaitu membuat dan
mengembangkan rencana untuk mengatasi masalah tersebut. Hipotesis-hipotesis
atau rencana yang dibuat kemudian diuji hingga solusi teridentifikasi. Jika
semuanya gagal, troubleshooting harus dilakukan ulang dari tahap sebelumnya.
5. Mengimplementasikan solusi
Ketika sebuah masalah berhasil dipahami dan diidentifikasi, tahap
selanjutnya yakni mengimplementasikan solusi. Di tahap ini, troubleshooter harus
memperbaiki, menyesuaikan, atau bahkan mengganti komponen penyebab
masalah. Pengujian ulang pun diperlukan guna memastikan bahwa kendala benar-
benar telah diperbaiki.
6. Menganalisa hasil
Terkadang, sebuah solusi malah menimbulkan masalah baru pada
komponen lain. Analisa hasil troubleshooting merupakan bentuk antisipasi
terhadap potensi terjadinya masalah baru. Oleh sebab itu, troubleshooter harus
10

memantau dan memastikan perubahan yang dibuat tidak mempengaruhi kinerja


sistem atau komponen terhubung lainnya.

7. Mendokumentasikan proses
Mendokumentasikan proses troubleshooting adalah langkah terakhir yang
dapat diambil. Meskipun secara teknis tidak ada kaitannya dengan proses
perbaikan, namun hal ini akan membantu troubleshooter lain bilamana mendapati
kendala serupa.
1.1.7 Langkah-Langkah Troubleshooting Jaringan
1. Terdapat Tanda Seru
Langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah memastikan bahwa ada
tanda seru berwarna kuning di area systray system kamu atau di sudut kanan
bawah komputer. Jika komputer kamu memiliki tanda-tanda seperti itu, berarti
komputer kamu tidak dapat terhubung ke Internet. Untuk memperbaikinya, ikuti
langkah-langkah berikut:
a. Masuk pada bagian “Control Panel” dan pilihlah “Jaringan atau Network
and Sharing Center“
b. Setelah itu buka dengan cara klik bagian “Change Adapter Setting“
c. Klik kanan di bagian “Wireless Network Connection” kemudian pilih
“Properties“
d. Langkah selanjutnya klik 2 kali di bagian “Internet Protocol Version 4“
e. Jika sudah, kamu dapat melihat Windows yang akan menampilkan
mengenai detail dari IP address dalam komputer
f. Silahkan kosongkan seluruh IP address dengan cara memilih “Obtain an
IP Address Automatically“
g. Klik “OK” dan tunggu hingga IP address yang berasal dari DHCP server
hotspot muncul
h. Selanjutnya perhatikan icon wireless connection pada systray sudah
berubah. Komputer sudah bisa digunakan apabila tanda seru warna kuning
sudah hilang
2. Terjadi Permasalahan Dibagian Wi-Fi Card Laptop
11

Jika langkah pertama gagal, mungkin ada masalah dengan kartu WiFi
komputer/laptop kamu. Masalah seperti ini biasa terjadi pada driver perangkat
keras komputer yang rusak. Untuk memecahkan masalah troubleshooting jaringan
tersebut, buka menu Device Manager. Untuk melakukannya, ikuti langkah-
langkah berikut:
a. Klik kanan di bagian “My Computer” lalu pilih “Manager“
b. Pilih “Device Manager“
c. Perhatikan di bagian “Network Adapter” dan klik bagian kanan
“Hardware Wi-Fi” pada komputer, kemudian klik “Uninstall“
d. Ketika sudah terdeteksi system driver maka secara otomatis dapat terinstal
kembali.
e. Selanjutnya klik kanan dan pilih “Scan for Hardware Change” agar sistem
dapat terdeteksi dan melakukan penginstalan ulang.
f. Jika device manager telah tertutup maka pada hotspot Wi-Fi akan kembali
secara otomatis sehingga internet bisa digunakan secara normal.
3. Restart Modem
Opsi ketiga yang dapat kamu coba adalah me-restart modem atau router
internet kamu. Masalah internet terkadang dapat disebabkan oleh kesalahan
modem terkait sistem atau perangkat keras. Reboot mungkin menjadi solusi untuk
me-restart sistem seperti sebelumnya. Kamu dapat memulai ulang dari tombol
fisik router atau restart dari aplikasi.
12

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan Praktikum Jaringan Komputer 1 materi
“Perintah Dasar Command & Sharing Data” adalah sebagai berikut :
1. Untuk Mengetahui Langkah-langkah melakukan Perintah Dasar
Command.
2. Untuk Mengetahui Langkah-langkah Sharing Data.

1.3 Manfaat
Adapun tujuan dari pelaksanaan Praktikum Jaringan Komputer 1 materi
“Perintah Dasar Command & Sharing Data” adalah sebagai berikut :
1. Dapat Memahami Langkah-langkah Perintah Dasar Command.
2. Dapat Memahami Langkah-langkah Sharing Data.
BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM

2.1 Waktu dan Tempat


2.1.1 Waktu
Adapun waktu pelaksanaan Praktikum Jaringan Komputer 1 materi
“Perintah Dasar Command & Sharing Data” yaitu pada hari Rabu, 08 Maret 2023,
pukul 13.05 – 13.50 WITA.
2.1.2 Tempat
Adapun tempat pelaksanaan Praktikum Jaringan Komputer 1 materi
“Perintah Dasar Command & Sharing Data” dilaksanakan di Laboratorium
Computer System and Networking, Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik,
Universitas Halu Oleo.

2.2 Alat dan Bahan


2.2.1 Alat
Adapun alat yang digunakan pada Praktikum Jaringan Komputer 1 materi
“Perintah Dasar Command & Sharing Data” yaitu sebagai berikut:
No. Alat Fungsi
1. Sebagai wadah untuk melakukan Perintah
Laptop/PC
Dasar Command & Sharing Data
2. Perangkat yang memancarkan jaringan
Access Point
nirkabel (wifi)
3. Menghubungkan laptop ke dalam jaringan
internet sehingga dapat melakukan
Jaringan Internet
Perintah Dasar Command dan menginstall
Linux

2.2.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada Praktikum Jaringan Komputer 1 materi
“Perintah Dasar Command & Sharing Data” yaitu sebagai berikut:

13
14

No. Alat Fungsi


1. Aplikasi untuk melakukan Perintah Dasar
Command promt Command menggunakan perintah dasar
CMD
2. Sebagai platfrom untuk melakukan
File Explorer
Sharing data

2.3 Prosedur Kerja


Adapun prosedur kerja yang dilakukan pada Praktikum Jaringan Komputer
1 materi “Perintah Dasar Command & Sharing Data” yaitu:
1. Setiap praktikan dipersilahkan masuk ke dalam lab sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan.
2. Setiap Praktikan menyiapan Laptop/PC yang akan digunakan.
3. Setiap Praktikan memperhatikan arahan Dosen dan Asisten Dosen
kemudian mengikutinya dengan mengetikan beberapa perintah pada
Command Prompt.
4. Setiap Praktikan melakukan Sharing Data sesuai arahan Dosen.
5. Praktikum selesai.

Anda mungkin juga menyukai