Aliadin-Kertas Kerja Audit
Aliadin-Kertas Kerja Audit
Nim : B1C121215
Paraf :
Paraf :
TUJUAN AUDIT
Meningkatkan efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran pemerintah daerah pada tahun
2021 atas realisasi dan pertanggungjawaban pencairan dana Uang Persediaan (UP) dan pencairan
dan ganti uang persediaan (GU) oleh badan penanggulangan bencana daerah.
HASIL AUDIT
1. Hasil pemeriksaan atas BKU, dokumen SPJ, serta wawancara dengan Bendahara Pengeluaran
dan PPK SKPD BPBD, menunjukkan SPJ belanja yang tidak didukung dengan bukti yang lengkap
dan belum diotorisasi senilai Rp33.138.500,00. Bukti pengeluaran berupa kuitansi internal tidak
dilengkapi tanda tangan/otorisasi pihak yang berwenang yaitu Bendahara Pengeluaran, PPTK,
serta PA.
2. SPJ belanja makan minum rapat hanya berupa bukti transfer ke penyedia tanpa dilengkapi
dengan bukti pendukung lainnya, diantaranya nota atau kuitansi pembelian dari penyedia,
kuitansi dinas, notulen rapat, dan daftar hadir rapat. Hasil klarifikasi dengan Bendahara
Pengeluaran BPBD menyatakan bahwa bendahara belum dapat melengkapi SPJ sesuai dengan
hasil verifikasi PPK SKPD, karena pada awal tahun 2022 bendahara pengeluaran mutasi kerja ke
SKPD lainnya. SPJ belanja yang tidak didukung dengan bukti yang lengkap dan belum
diotorisasi,Sampai dengan berakhirnya pemeriksaan tanggal 27 April 2022, SPJ belanja tersebut
belum didukung dengan bukti yang lengkap dan belum diotorisasi, namun sudah dinihilkan.
3. Penyusunan SPJ sebagai bukti atas pendanaan suatu kegiatan pada BPBD tidak dilaksanakan
oleh pelaksana kegiatan, namun diserahkan ke Bendahara Pengeluaran;
4. Bendahara Pengeluaran BPBD tidak menindaklanjuti hasil verifikasi PPK SKPD untuk melengkapi
SPJ;
KESIMPULAN
1. Dari hasil pemerikasaan yang dilakukan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah,dapat
disimpulkan kami menemukan adanya SPJ belanja yang tidak didukung dengan bukti yang
lengkap dan belum diotorisasi senilai Rp33.138.500,00. Bukti pengeluaran berupa kuitansi
internal tidak dilengkapi tanda tangan/otorisasi pihak yang berwenang yaitu Bendahara
Pengeluaran, PPTK, serta PA.Oleh karena itu kami menyarankan kepada pihak yang
berwenang yaitu Bendahara Pengeluaran, PPTK, serta PA untuk melengkapi bukti bukti
pendukung yang dibutuhkan pada SPJ belanja makan minum rapat, bukti yang dibutuhkan
yaitu nota atau kuitansi pembelian dari penyedia, kuitansi dinas, notulen rapat, dan daftar
hadir rapat serta dilengkapi tanda tangan/otorisasi pihak yang berwenang yaitu Bendahara
Pengeluaran, PPTK, serta PA.
5. Memberikan sanksi atau tindakan disiplin kepada pelaksana kegiatan karena tidak Penyusunan
SPJ sebagai bukti atas pendanaan suatu kegiatan pada BPBD namun diserahkan ke Bendahara
Pengeluaran dan untuk kedepannya Pelaksana kegiatan harus menyusun dengan baik SPJ
sebagai bukti atas pendanaan suatu kegiatan pada BPBD.
6. Memberikan sanksi atau tindakan disiplin kepada Bendahara Pengeluaran BPBD karena tidak
menindaklanjuti hasil verifikasi PPK SKPD untuk melengkapi SPJ, dan untuk kedepannya
Bendahara Pengeluaran BPBD harus menindaklanjuti hasil verifikasi PPK SKPD untuk
melengkapi SPJ.