Anda di halaman 1dari 9

Rancang Bangun Penggunaan VLAN Bridging

Menggunakan Teknik Bonding Mikrotik sebagai


Implementasi Optimalisasi Jaringan
Rancang Bangun Penggunaan VLAN Bridging Menggunakan
Teknik Bonding Mikrotik sebagai Implementasi Optimalisasi
Jaringan
Ratu Alfa Febriani1, L. A Syamsul Irfan Akbar2, dan Muhamad Syamsu Iqbal 3
1
Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Mataram
2,3
Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Mataram
Jl. Majapahit No.62, Mataram 83125 – NTB
Email : ratu.alfa@lii.co.id

Abstrak

LAN (Local Area Network) merupakan jaringan komputer yang sangat bergantung pada lokasi
fisik dari workstation serta penggunaan perangkat keras yang lebih banyak sehingga membuat jaringan
semakin rumit, oleh karena itu perancang membuat ide berbasis Virtual Local Area Network yang
berjudul „Rancang Bangun Penggunaan VLAN Bridging menggunakan Teknik Bonding Mikrotik sebagai
Implementasi Optimalisasi Jaringan‟ agar jaringan lebih optimal dalam penggunaan perangkat keras dan
pengelolaan jaringan. Dalam perancangan ini, digunakan perangkat keras diantaranya Mikrotik, Access
Point, kabel UTP dan Laptop/PC. Konsep perancangan menggunakan topologi LAN dan topologi
VLAN agar dapat mengetahui perbandingan dari keduanya, sedangkan konfigurasi LAN dan VLAN
menggunakan Winbox pada Laptop dan Pengujian menggunakan test bandwidth dan terminal pada
winbox serta command prompt (cmd), perbedaan antara LAN dengan VLAN terlihat pada penggunaan
perangkat keras, LAN membutuhkan perangkat keras lebih banyak dibanding dengan VLAN. Hasil
Pengujian kecepatan throughput bandwidth bonding mikrotik pertama adalah Tx 193.2 Mbps dan Rx
196.3 Mbps, sedangkan hasil pada mikrotik 2 yang didapat adalah Tx 430.6 Mbps dan Rx 510.8 Mbps.
Sedangkan Pengujian perangkat dilakukan dengan terminal winbox dan pengujian VLAN menggunakan
perintah ping pada command prompt yang bertujuan untuk dapat mengetahui apakah sudah terhubung
pada internet atau tidak, hasil yang didapat dari masing-masing perangkat dan semua VLAN terhubung
dengan baik pada jaringan internet, artinya perancangan mendapatkan hasil sesuai dengan yang
diharapkan dan jika tidak sesuai maka kembali ke tahap pertama yaitu konsep perancangan.

Kata Kunci : VLAN bridge, bonding mikrotik.

ABSTRAK

LAN (Local Area Network) is a computer network that is highly dependent on the physical
location of the workstation and the use of more hardware so that it makes the network more
complicated, therefore the designer made an idea based on a Virtual Local Area Network entitled
“Design and build the use of VLAN Bridging Using Mikrotik Bonding Techniques as Network
Optimization Implementation” so that the network is more optimal in hardware usage and network
management. In this design, hardware is used including Mikrotik, Access Point, UTP cable and Laptop /
PC. The design concept using LAN topology and VLAN topology aims to determine the comparison of
the two network models, while LAN and VLAN configurations use Winbox on a Laptop and Testing uses
bandwidth speeds, terminal tests on Winbox and command prompt (cmd), the difference between LAN
and VLAN is seen in hardware usage, LAN requires more hardware than VLAN. The results of the first
Mikrotik bonding bandwidth throughput test are Tx 193.2 Mbps and Rx 196.3 Mbps, while the results
obtained for the mikrotik 2 are Tx 430.6 Mbps and Rx 510.8 Mbps. While testing the device is done with
the Winbox terminal and VLAN testing using the ping command at the command prompt which aims to
find out whether it is connected to the internet or not, so as to get the results as expected. If it does not
match then return to the first stage is the design concept.

Keywords: VLAN bridge, Mikrotik bonding.

I. PENDAHULUAN membuat pengaturan jaringan akan


menjadi sangat fleksibel tanpa
VLAN merupakan suatu bergantung pada workstation.
model jaringan yang dikonfigurasi Sedangkan model Jaringan Local
secara virtual tanpa dibatasi lokasi Area Network (LAN) adalah bentuk
fisik peralatan, Penggunaan VLAN jaringan yang sangat bergantung pada
letak/fisik dari workstation dan network berbasis Virtual Local
memiliki beberapa kelemahan, VLAN Area Network agar lebih
menggunakan standar protokol IEEE menghemat perangkat yang
802.1Q. Fungsi VLAN sendiri adalah digunakan supaya lebih
mengelompokkan suatu jaringan yang optimal.
berbeda ke dalam satu konfigurasi 3. Dalam penerapan Tugas Akhir
virtual menggunakan perangkat ini tidak tertuju pada objek
switch. Tujuan utama dari penelitian yang ingin di implementasikan
ini adalah mengoptimalkan jaringan dan hanya tertuju pada output
dengan cara mengurangi penggunaan VLAN.
device (router, switch, hub)
menggunakan sistem Virtual agar II. DASAR TEORI
pengaturan jaringan menjadi lebih 2.1 Virtual Local Area Network (VLAN )
sederhana. Teknologi Jaringan
merupakan suatu media komunikasi VLAN (virtual LAN) adalah
data yang saat ini kebutuhannya yang suatu model jaringan yang membagi
semakin meningkat, oleh karena itu jaringan secara logikal ke dalam
manfaat yang diharapkan bagi beberapa VLAN yang berbeda dan
mahasiswa adalah menambah dikonfigurasi secara virtual tanpa
wawasan khususnya dalam bidang dibatasi lokasi fisik peralatan. VLAN
teknologi jaringan dan mampu merupakan sekelompok device dalam
memahami cara kerja dari sebuah LAN yang di konfigurasi
perancangan Tugas Akhir agar tidak sehingga dapat berkomunikasi selama
kesulitan dalam mengerjakannya. terhubung dalam jaringan yang
Dalam tahap melaksanakan hampir sama walaupun secara fisik
penelitian, adapun Perumusan mereka berada pada segmen LAN
masalah diantaranya sebagai berikut: yang berbeda atau yang disebut
1. LAN memungkinkan dengan dot1Q.
perangkat yang digunakan
2.2 Bridging Mikrotik
lebih banyak dibandingkan
Bridge adalah perangkat yang
VLAN, supaya jaringan lebih
bertugas untuk menghubungkan antar
optimal maka dibutuhkan
host dalam satu segmen jaringan agar
Virtual Local Area Network
memiliki jaringan yang lebih luas.
dalam sebuah jaringan agar
Dengan kata lain Bridge seperti
lebih sederhana.
sebuah jembatan yang
2. Jika dalam suatu LAN menghubungkan antar perangkat
terkoneksi kedalam internet layaknya sebuah switch. Fungsi
maka semua yang ada dalam bridge sendiri adalah menghubungkan
satu jaringan LAN akan dua buah LAN yang sejenis sehingga
terkoneksi ke internet tersebut, memiliki sebuah LAN yang lebih
oleh sebab itu VLAN besar dari ketentuan konfigurasi tanpa
dibutuhkan agar bisa Bridge. Bridge dapat menghubungkan
memisahkan mana yang harus beberapa jaringan terpisah baik tipe
terkoneksi ke internet dan jaringan yang sama atau berbeda
mana yang tidak boleh seperti Ethernet dan fast Ethernet.
terkoneksi ke internet.
Penelitian perlu dibatasi 2.3 Bonding MikroTik
supaya mengarah pada tujuan dalam Bonding adalah sebuah
penyusunan laporan, untuk teknologi yang memungkinkan
menghindari terlalu banyaknya agregasi lebih dari satu interface
masalah yang akan muncul. Adapun ethernet dan menggabungkan ke
batasan-batasan masalah adalah dalam satu link virtual sehingga
sebagai berikut: mendapatkan throughput bandwidth
1. Pada Tugas akhir Perancangan yang lebih besar. Selain itu bisa
dan Implementasi Virtual digunakan untuk keperluan fail-over.
Local Area Network (VLAN) Pada implementasinya dapat
dalam hal infrastruktur yang menghubungkan dua buah Router
dibangun, penerapannya harus Mikrotik yang mana interface ethernet
dibatasi. masing-masing router yang telah di
bonding saling dikoneksikan. Atau
2. Pembahasan Tugas Akhir ini bisa juga dari keempat interface
hanya bagaimana membangun tersebut dihubungkan ke sebuah
sebuah jaringan lokal area switch, sehingga dapat berfungsi
sebagai sebuah backbone penghubung 5. Analisa, Tahap akhir dari penelitian
jaringan yang memiliki bandwidth ini adalah dilakukan analisa dari
besar, mirip seperti Multiplekser yaitu hasil pengujian yang dilakukan
banyaknya data dapat digabung atau untuk mendapatkan kesimpulan-
dikelompokkan menjadi satu dalam kesimpulan sesuai dari tujuan
sebuah kabel. Berikut adalah gambar penelitian ini.
2.1 dari bonding Mikrotik:
Berikut adalah langkah kerja
yang dilakukan dalam penelitian
menggunakan diagram alir:

Gambar 2.1 Bonding Mikrotik

III. METODOLOGI PENELITIAN

Sebelum Melakukan perancangan,


beberapa hal yang perlu dipersiapkan
sebagai berikut:

3.1 Alat dan Bahan


 Laptop/PC
 Kabel UTP/LAN
 Mikrotik
 HP
 Access Point (AP)
3.2 Tahap Penelitian Gambar 3.1 Diagram alir penelitian

Dalam penelitian ini, langkah- Diagram alir pada Gambar


langkah kerja yang dilakukan adalah 3.1 merupakan suatu gambaran
sebagai berikut: utama yang digunakan untuk dasar
1. Studi Literatur dilakukan dalam bertindak, Seperti halnya
untuk mempelajari dalam perancangan ini dibutuhkan
berbagai sumber referensi diagram alir agar mempermudah
atau teori yang berkaitan dalam pelaksanaan proses
dengan VLAN Bridging perancangan. Adapun penjelasan
dan Bonding Mikrotik. dari diagram di atas adalah sebagai
2. Observasi merupakan berikut:
metode pengumpulan data
yang dilakukan dengan 3.3 Konsep Perancangan
cara mengamati secara Pada konsep perancangan ini,
langsung pada objek jika sesuai dengan apa yang
penelitian. digambarkan maka akan berlanjut ke
3. Perancangan sistem pada tahap perancangan perangkat
penelitian ini meliputi begitupun sebaliknya, jika tidak
pembuatan VLAN Bridging sesuai maka perancang akan mencari
dan Bonding Mikrotik referensi tentang VLAN hingga
serta programnya. mendapatkan ide sesuai yang
4. Pengujian Sistemdilakukan diinginkan.
untuk mengetahui apakah Berikut ini adalah model
sistem yang dibuat dapat topologi jaringan LAN dan VLAN
bekerja sesuai yang Bridging menggunakan Teknik
diinginkan atau tidak dan Bonding Mikrotik pada gambar 2.3
dilakukan secara bertahap. dan 2.4 di bawah.
3.4 Rancang Perangkat keras
Pada tahapan perancangan ini
digambarkan sebuah topologi jaringan
tentang rancang bangun VLAN Bridging dan
Bonding Mikrotik sebagai berikut:

Gambar 3.2 Topologi LAN

Pada Gambar 3.2 merupakan


topologi jaringan LAN yang
menggunakan 3 buah router dan
masing-masing router terhubung ke
PC, kebutuhan peralatan sangat
penting karena PC yang terhubung
pada router tersebut bergantung pada
banyaknya port router dan client Gambar 3.4 Topologi jaringan VLAN
berupa PC/Laptop. Jadi semakin
meningkatnya teknologi dalam Pada perancangan di atas
jaringan maka, dibutuhkan sebuah menjelaskan bahwa, perancang
VLAN agar lebih mudah dalam menggunakan WLAN (wireless local
mengoptimalkan sebuah jaringan area network) sebagai sumber
dengan cara mengurangi banyaknya internet, Ether1 pada mikrotik 1
device. terhubung ke Ether1 pada mikrotik 2
dan Ether2 pada mikrotik 1 terhubung
ke Ether2 pada mikrotik 2.
Selanjutnya Ether3 pada mikrotik 2
dihubungkan ke laptop dan Ether5
pada mikrotik 2 terhubung ke Access
Point. Ether yang tersambung ke
Ether lain menggunakan kabel
UTP/LAN, Setelah semuanya bekerja
sesuai dengan apa yang diinginkan,
maka Access Point akan meneruskan
Gambar 3.3 Topologi jaringan VLAN ke client berupa PC/laptop dan
smartphone (HP) menggunakan
Pada Gambar 3.3 merupakan wireless. Jika terjadi kesalahan pada
topologi jaringan VLAN yang proses perancangan maka akan
menggunakan 2 buah router dan 1 buah kembali ke konsep perancangan dan
access point dengan client yang berupa PC sebaliknya, jika berjalan sesuai
dan smartphone, Pada 1 VLAN terdapat dengan konsep yang sudah dibuat
banyak IP address dan tidak bergantung maka akan berlanjut ke tahap
pada port router, sedangkan pada LAN, 1 pembuatan program.
port memiliki 1 buah IP Address. Jadi,
penggunaan VLAN dalam sebuah Jaringan IV. PEMBAHASAN
sangat penting karena lebih mudah dalam
pengoptimalannya, serta penggunaan device Berikut ini adalah tabel data input pada
juga lebih sedikit dibanding dengan VLAN Bridging menggunakan Teknik
menggunakan LAN, perbedaan yang terlihat Bonding Mikrotik:
selain dari lokasi fisik juga banyaknya client
pada sebuah VLAN. Tabel 4.1 Data input pada VLAN

Jadi pada Gambar 3.2 topologi KETERANGAN IP Address


LAN dan Gambar 3.3 topologi VLAN Bonding 11.4.10.1/24
sudah digambarkan sangat jelas bahwa Bridge 11.4.10.251/24
perbandingan perbedaan penggunaan VLAN 1 11.4.11.1/24
perangkat keras lebih sedikit jaringan VLAN 2 11.4.12.1/24
VLAN dibandingkan dengan jaringan LAN.
VLAN 3 11.4.13.1/24
Oleh karena itu perancang memilih Virtual
VLAN 4 11.4.14.1/24
Local Area Network untuk membangun
jaringan yang lebih luas dan optimal dalam
segi kebutuhan perangkat keras dan
pengelolaan jaringan.
4.1. Pembuatan Program dan VLAN pada mikrotik 1, maka
selanjutnya adalah pembuatan IP
Sebelum pembuatan program, address pada masing-masing interface
perancangan yang sudah dirancang agar saling terhubung pada sebuah
berjalan sesuai dengan apa yang jaringan. Fungsi dari IP Address
diinginkan. Jika pada tahap pembuatan adalah sebagai alat untuk identifikasi
host dan sebagai alamat lokasi
program ini tidak berjalan maka akan
jaringan.
kembali ke tahap perancangan. Pada
proses pembuatan program ini, yang  Pembuatan DHCP Server pada
Mikrotik 1
dilakukakan adalah sebagai berikut: pembuatan DHCP server pada VLAN
dan Bonding1 yang sudah dibuat, Mikrotik
 Konfigurasi pada Mikrotik pertama dijadikan sebagai server agar lebih
pertama mudah untuk pengalokasian alamat IP
dalam 1 jaringan.
 Menghubungkan sumber internet  Konfigurasi Mikrotik 2
Pada tahap pertama adalah  Bonding Mikrotik Ether 1 dan
menghubungkan sumber internet
Ether 2 Pada tahap ini hampir
menggunakan Wireless pada mikrotik
pertama agar mendapatkan akses sama seperti mikrotik 1, Ether1
internet, tahap ini perlunya dan eher2 di bonding agar
mengaktifkan NAT pada firewall, mendapatkan throughput
fungsi NAT adalah untuk mentranslasi bandwidth yang lebih besar.
alamat IP agar jaringan LAN dapat  Pembuatan Bridge pada mikrotik
mengakses internet dengan mudah.
2 Bridge merupakan
 Pembuatan DHCP Client
menggabungkan 2 atau lebih
Setelah WLAN diaktifkan LAN sehingga memiliki jaringan
selanjutnya ke DHCP Client, pada yang lebih luas, port interface
menu IP yang dilakukan pertama yang akan di Bridge adalah
adalah membuat DHCP Client agar Bonding2 yang sudah dibuat
mendapat sebuah IP address dari pada mikrotik 2, Ether 3 yang
WLAN.
terhubung pada Laptop dan Ether
 Bonding Ether 1 dan Ether 2 5 yang terhubung pada Access
pada mikrotik 1 Point.
Pada perancangan ini, ether 1  DHCP client pada Bridge
dan ether 2 dibonding dan Bonding Pembuatan DHCP client pada
mikrotik berfungsi untuk mikrotik 2, alamat IP didapat dari
mendapatkan Throughput Bandwidth server pada mikrotik pertama
yang lebih besar dalam sebuah
secara otomatis dan pada tahap
Jaringan.
ini sama seperti pembuatan
 Pembuatan VLAN DHCP client pada mikrotik
VLAN merupakan Virtual pertama, namun yang
Local Area Network, dimana dalam 1 membedakan pemilihan interface
LAN terdapat banyak IP Address yang pada DHCP client. Mikrotik
saling berkomunikasi pada jaringan
pertama, interface yang dipilih
dan tidak saling bertabrakan data.
Tahap ini, perancang membuat 4 buah adalah WLAN karena sumber
VLAN dan masing-masing memiliki internet dihubungkan melalui
ID. VLAN 1 memiliki VLAN ID: 30, WLAN sedangkan tahap ini,
VLAN 2 memiliki VLAN ID: 31, interface yang dituju adalah
VLAN 3 memiliki VLAN ID: 32 dan bridge yang sudah dibuat pada
VLAN 4 memiliki VLAN ID: 33. mikrotik 2 karena alamat IP
Fungsi ID di dalam VLAN adalah
didapat dari DHCP server pada
untuk pengalamatan yang akan dituju
agar tidak terjadi tabrakan data. mikrotik pertama.
 Pembuatan IP Address
Setelah pembuatan Bonding
 Konfigurasi Pada Access Point sebagai masing interface untuk mengetahui
Client apakah jaringan tersebut berjalan
sesuai dengan apa yang diharapkan
Pada tahap ini dilakukan atau sebaliknya. Perintah Ping
konfigurasi pada VLAN1, VLAN 2, dilakukan menggunakan command
VLAN 3 dan VLAN 4 serta Prompt (cmd) dan terminal yang
pembuatan SSID, berikut ini adalah sudah disediakan pada sebuah
tampilan dari Access Point: Winbox, Adapun hasil yang sudah
didapatkan sebagai berikut:

 Pengujian Kecepatan Bandwidth

 Berikut adalah pengujian


kecepatan Bandwidth pada
mikrotik pertama dengan
menggunakan winbox
sehingga ditunjukkan pada
gambar di bawah ini sebagai
berikut:
Gambar 4.18 IPTV Access Point
Pada Gambar 4.1 menjelaskan bahwa,
masing-masing VLAN ID yang sudah
dibuat pada mikrotik pertama dimasukkan
pada settingan menu IPTV, VLAN ID: 30
dimasukkan ke Virtual AP1, VLAN ID: 31
dimasukkan ke Virtual AP2, VLAN ID: 32
dimasukkan ke Virtual AP3 dan VLAN ID:
33 dimasukkan ke Virtual AP4.

4.2 Pengujian Sistem

Pengujian merupakan bagian Gambar 4.2 Kecepatan Bandwidth


yang terpenting dalam pembangunan pada mikrotik1
sebuah perangkat, untuk mengetahui
apakah berfungsi dengan benar pada Gambar 4.2 merupakan pengujian
sistem dan memastikan sebuah sistem kecepatan Bandwidth bonding1 pada
yang dibangun sesuai dengan apa mikrotik pertama dengan IP Address
yang direncanakan sebelumnya. 11.4.10.1 didapatkan pada Gambar 4.19
Tahap pengujian ini dilakukan agar yang menjelaskan bahwa Tx yang berwarna
perancangan VLAN bridging dengan biru 193.2 Mbps dan Rx yang berwarna
teknik bonding mikrotik mendapatkan merah 196.3 Mbps.
hasil sesuai yang diharapkan berupa  Berikut adalah pengujian
output(client). Pada Perancangan kecepatan Bandwidth pada
Jaringan Virtual Local Area Network mikrotik kedua dengan
(VLAN), Administrator jaringan menggunakan winbox
harus melakukan konfigurasi pada sehingga ditunjukkan pada
tiap hardware yang terhubung pada gambar di bawah ini sebagai
jaringan tersebut. Konfigurasi harus berikut:
mengikuti cara konfigurasi dari setiap
hardware tersebut, karena setiap
hardware jaringan memiliki cara
konfigurasi yang berbeda-beda.
Dimana proses yang dilakukan dalam
sistem ini adalah proses perancangan
yang berupa input, konfigurasi dan
output.

Pada pengujian sistem ini


dilakukan dengan menggunakan test
kecepatan Bandwidth pada Winbox
Gambar 4.3 Kecepatan Bandwidth pada
dan perintah ping pada masing-
mikrotik2
Gambar 4.3 merupakan prompt dan artinya VLAN 1 sudah
pengujian kecepatan Bandwidth terkoneksi internet.
bonding2 pada bridge dengan IP
Address 11.4.10.251 didapatkan pada  Berikut adalah hasil pengujian
Gambar 4.20 yang menjelaskan koneksi dari client pada VLAN
bahwa Tx yang berwarna biru 430.6 2 menuju ke Virtual AP2 dan
Mbps dan Rx yang berwarna merah IP yang didapat adalah
510.8 Mbps. 11.4.12.2, terlihat pada gambar
di bawah ini:
 Berikut adalah hasil pengujian
dari server ke client
menggunakan terminal pada
winbox, perintah “ping
11.4.10.249/24” merupakan
alamat IP client dari bridge
pada mikrotik 2 yang didapat
dari server pada mikrotik 1 dan
di bawah ini adalah gambar
dari ping server ke client:

Gambar 4.29 Ping VLAN 2 ke Virtual AP2


Gambar 4.29 merupakan
pengujian VLAN 2 yang terhubung ke
Virtual AP2 dengan perintah “ping
11.4.12.2” menggunakan command
prompt dan artinya VLAN 2 sudah
terkoneksi internet.

Gambar 4.4 ping server ke client V. PENUTUP


Mikrotik2
5.1 KESIMPULAN
 Berikut adalah hasil pengujian
koneksi dari client pada VLAN Berdasarkan hasil dan
1 menuju ke SSID KAMAR pembahasan pada perancangan VLAN
dan alamat IP yang didapat Bridging menggunakan teknik
oleh client yang berupa bonding ini dapat disimpulkan hal-hal
handphone adalah 11.4.11.253, sebagai berikut:
pengujian dilakukan dengan 1. Dalam jaringan VLAN
cara perintah “ping perangkat keras yang
11.4.1.253” pada command digunakan lebih sedikit
promp, dan terlihat pada dibandingkan dengan jaringan
gambar di bawah ini: LAN, sehingga lebih optimal
dalam mengelola jaringan dan
lebih sederhana dengan cara
mengurangi perangkat.
2. VLAN mampu memisahkan
mana yang harus terkoneksi ke
internet dan mana yang tidak
boleh terkoneksi ke internet,
sedangkan LAN tidak bisa
memisahkan jaringan internet
yang terkoneksi dalam satu
jaringan LAN.
Gambar 4.28 Ping VLAN 1 ke Virtual
AP1 3. Biaya pada jaringan VLAN
lebih murah dibandingkan
Gambar 4.28 merupakan dengan menggunakan jaringan
pengujian VLAN 1 yang terhubung ke LAN.
Virtual AP1 dengan perintah “ping
11.4.11.253” menggunakan command
5.2 SARAN Wahyu, Ari Purno. 2017. Optimasi
Jaringan Local Area Network
Saran yang perancang Menggunakan VLAN dan
berikan untuk membangun VOID, Jurnal pengembangan
pengembangan jaringan ini adalah IT vol 2, no 1 (2017).
sebagai berikut:
Prasetyo, E. (2014). PERANCANGAN
1. Untuk mendapatkan hasil yang VLAN (VIRTUAL LOCAL AREA
lebih maksimal sebaiknya NETWORK) UNTUK
mempersiapkan perangkat MANAJEMEN IP ADDRESS
yang memadai. PADA POLITEKNIK
2. Bagi perancang hendaknya SEKAYU, Jurnal teknologi
membekali diri dengan informasi dan komputer politeknik
pengetahuan dasar terlebih sekayu.1 (1).
dahulu agar lebih mudah
nantinya. Khoirotun Nikmah, Agus Prihanto.
“Meningkatkan Throughput
DAFTAR PUSTAKA Bandwidth Sekaligus Sebagai
Jalur Failover Dengan
Andreas, Felix Sutanto. 2011. Menggunakan Metode
Rancang Bangun VLAN untuk Bonding Pada Mikrotik”,
Segmentasi Jaringan pada Jurnal Manajemen Informatika
Cyber Campus Laboratory Volume 8 nomor 1, 2017.
Universitas Stikubank, Jurnal Afdhal, Taufik A. Gani Dan Haimi
Dinamik Fakultas Teknologi Ardiansyah. Pengaturan
Informasi- Universitas Pemakaian Bandwidth
Stikubank, 16 (2). Menggunakan Mikrotik Bridge
Fakultas Teknik Jurusan
Wibawa, Yeyen Ari. 14 Feb 2019. Elektro Universitas Syiah
PERANCANGAN DAN Kuala, Jurnal Rekayasa
ANALISIS JARINGAN LAN Elektrika Vol 9 Nomor 2,
BERBASIS VLAN DI PT. Oktober 2010.
PERTAMINA (PERSERO)
MOR IV SEMARANG,
Undergraduate thesis Universitas
Muhammadiyah Semarang.

Hidayat, Arif. 2018. Perancangan


Local Area Network (VLAN)
pada Lab Komputer D-III
Sistem Informasi universitas
Muhammadiyah Metro (UM
Metro), Jurnal Konferensi
Nasional System Informasi
(KNSI) 2018.

Zidny, Robi. December 10, 2012.


JARINGAN KOMPUTER :
PENGERTIAN SWITCH, HUB dan
ROUTER.

Fahri, Muhammad. 2017. SIMULASI


JARINGAN VIRTUAL LOCAL
AREA NETWORK (VLAN)
MENGGUNAKAN VOX
CONTROLLER, Jurnal
Teknik Informatika Fakultas
Sains dan Teknologi,
Universitas Islam Negri Syarif
Hidayatullah Jakarta vol 10,
no 1 (2017).

Anda mungkin juga menyukai