Anda di halaman 1dari 51

PENGGERAK MERDEKA BELAJAR

(PENDEKAR)
Jurus 1 : Pengembangan Kompetensi Pengelolaan
Sekolah

Oleh : Zaini, S.Pd,M.Pd


TK KEMALA BHAYANGKARI 28
SITUBONDO
Curiculum Vitae
ZAINI, S.PD, M.PD
LAHIR DI SITUBONDO, 02 JUNI 1972
2016 KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TINGKAT
KABUPATEN SITUBONDO
2018 -2023 KETUA GUGUD 3 KECAMATAN SITUBONDO
2018-SEKARANG MENULIS ANTOLOGI CERITA ANAK ( 8
BUKU ANTOLOGI CERITA ANAK)
2022 GURU PENGGERAK ANGKATAN KE 5
2023 SEPTEMBER MENGIKUTI PELATIHAN PENDEKAR
PENGEMBANGAN KOMPETENSI PENGELOLAAN SEKOLAH
BAGAIMANA KITA BERINTERAKSI

HADIR MENYALAKAN MEMATIAKAN


SEUTUHNYA KAMERA MIC

KLIK RAISE HAND SAAT KENDALA TEHNIK MEMAKSIMALKAN


ANDA INGIN BERTANYA CHATT
Tujuan Pelatihan
Setelah mempelajari materi Pengembangan
Kompetensi Pengelolaan Sekolah , peserta mampu:
1. Kompetensi Guru
2. Kompetensi Kepala Sekolah
3. Model Kompetensi Guru
4. Model Kompetensi Kepala Sekolah
Energizer
buka tutup buka tutup bertepuk tangan
buka tutup buka tutup tangan di genggam
di putar ( 4X ) bikin hati senang (asyik)
di putar ( 4X ) sambil tertawa ( hahaha )
di putar ( 4X ) sambil teriak ( hore )
di putar ( 4X ) siap menyimak ( ayo)
•Perdirjen GTK Nomor
•Permendiknas 6565/B/GT/2020 tentang •Perdirjen GTK
Model Kompetensi dalam
•Perdirjen GTK Nomor4141/B/HK.06/2
Nomor 13
Tahun 2007 tentang
Pengembangan Profesi Nomor 023 tentang Pedoman
Guru
Standar 2626/B/HK.04.01/20 Pengembangan
Lampiran I : Model
Kepala Kompetensi Guru 23 tentang Model Keprofesian
Sekolah/Madrasah Berkelanjutan Bagi
Lampiran II : Model Kompetensi Guru
Kompetensi Guru
Kepemimpinan Sekolah
Cakupan Kompetensi Guru
(UU no 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen pasal 10

1. KOMPETENSI PAIDEGOGIK

2. KOMPETENSI KEPRIBADIAN

3. KOMPETENSI SOSIAL

4. KOMPETENSI PROFESIONAL
•Permendiknas No.13 Tahun 2007
•Standar Kompetensi Kepala
Sekolah/Madrasah
1. KOMPETENSI KEPRIBADIAN

2. KOMPETENSI MANEGERIAL

3. KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN

4. KOMPETENSI SUPERVISI

5. KOMPETENSI SOSIAL
•Perdirjen GTK Nomor 2626/B/HK.04.01/2023
tentang Model Kompetensi Guru

NA NA

PE OFE
NG

NG SI
PR
OF BA
IO

ET ON
PR EM
ES

AH AL
MODEL
NG

UA
PE
KOMPETENSI

N
GURU

PRAKTIK
PEMBELAJARAN
PROFESIONAL
•Perdirjen GTK Nomor 2626/B/HK.04.01/2023
tentang Model Kompetensi Guru

1. MENUNJUKKAN PEMBIASAAN REFLEKSI UNTUK


PENGETAHUAN PENGEMBANGAN DIRI SECARA MANDIRI
PROFESIONAL 2. MENUNJUKKAN KEMATANGAN SPIRITUAL,
MORAL, UNTUK BERPRILAKU SESUAI KODE ETIK
GURU
3. MENUNJUKKAN PRAKTIK DAN PEMBIASAAN
BEKERJA YANG BERORIENTASI PADA PESERTA
DIDIK
4. MELAKUKAN PENGEMBANGAN POTENSI SECARA
GOTONG ROYONG UNTUK MENUMBUHKAN
PRILAKU KERJA
5. BERPARTISIPASI AKTIF DALAM JEJARING DIRI
DAN ORGANISASI PROFESI UNTUK
PENGEMBANGAN KARIER
•Perdirjen GTK Nomor 2626/B/HK.04.01/2023
tentang Model Kompetensi Guru

PENGEMBANGAN 1. MENGANALISIS STRUKTUR, DAN


PROFESIONAL ALUR PENGETAHUAN UNTUK
PEMBELAJARAN
2. MENJABARKAN TAHAP
PENGUASAAN KOMPETENSI MURID
3. MENETAPKAN TUJUAN BELAJAR
SESUAI DENGAN KARAKTER MURID,
KURIKULUM DAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA
•Perdirjen GTK Nomor 2626/B/HK.04.01/2023
tentang Model Kompetensi Guru

PRAKTIK
PEMBELAJARAN
PROFESIONAL
1. MENGEMBANGKAN LINGKUNGAN KELAS
YANG MEMFASILITASI MURID ELAJAR
SECARA AMAN DAN NYAMAN
2. MENYUSUN DESAIN, MELAKSANAKAN,
MEREFLEKSIKAN PEMBELAJARAN YANG
EFEKTIF
3. MELAKUKAN ASESMEN, MEMBERIKAN
UMPAN BALIK DAN MEYAMPAIKAN
LAPORAN BELAJAR
SALINAN LAMPIRAN II
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN NOMOR 6565/B/GT/2020
TENTANG MODEL KOMPETENSI DALAM PENGEMBANGAN PROFESI GURU

KE
PE PE

EN N
N M

EM NA
GE IM
SE MB PIN

AJ PI
AN IM
KO A AN
N

M M
LA G
H AN

PE
KE
N AN
N DA G
RA IRI BAN

IN KE
M

PE PEM
LA
GE

M
N

BE IMP
D
PE

LA IN
JA AN
O

RA
N
MODEL KOMPETENSI KEPEMIMPINAN SEKOLAH

PENGEMBANGAN
DIRI DAN ORANG a.Menunjukkan praktik pengembangan diri
LAIN
berdasarkan kesadaran dan kemauan pribadi
b.Mengembangkan kompetensi warga sekolah
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
c.Berpartisipasi aktif dalam jejaring dan organisasi
yang relevan dengan kepemimpinan sekolah untuk
mengembangkan karier
d.Menunjukkankematangan spiritual, mental, dan
emosi untuk berperilaku sesuai dengan kode etik
MODEL KOMPETENSI KEPEMIMPINAN SEKOLAH

KEPEMIMPINAN
PEMBELAJARAN a.Memimpin upaya pengembangan
lingkungan belajar yang berpusat
pada murid
b. Memimpin perencanaan dan pelaksanaan
proses belajar yang berpusat pada murid
c. Memimpin refleksi dan perbaikan kualitas
proses belajar yang berpusat pada murid
d. Melibatkan orang tua/wali murid sebagai
pendamping dan sumber belajar di sekolah
MODEL KOMPETENSI KEPEMIMPINAN SEKOLAH

KEPEMIMPINAN
PENGEMBANGAN
SEKOLAH
a. Memimpin program pengembangan
sekolah untuk mengoptimalkan proses
belajar dan mendukung kebutuhan
masyarakat sekitar sekolah yang relevan
b. Melibatkan orang tua/wali murid dan
masyarakat dalam pengembangan sekolah.
MODEL KOMPETENSI KEPEMIMPINAN SEKOLAH

KEPEMIMPINAN
MANAJEMEN

a.Mengembangkan dan mewujudkan


visi sekolah yang berorientasi pada
murid
b.Memimpin dan mengelola program
sekolah yang berdampak pada murid
DIMEMSI KOMPETENSI KEPRIBADIAN
1. Berakhlak yang mulia, mengembangkan budaya dan
tradisi akhlak yang mulia dilingkungannya.

2.A. Memiliki integritas kepribadian yang kuat sebagai


pemimpin hal ini ditunjukkan bahwa kepala sekolah tersebut
harus konsisten dalam berfikir, bersikap, berucap dan
berbuat dalam setiap melaksanakan suatu tugas pokok dan
fungsi
2.B. Memiliki komitmen atau loyalitas dedikasi etos kerja
yang tinggi dalam melaksanakan semua tugas pokok dan
fungsinya
DIMEMSI KOMPETENSI KEPRIBADIAN

C. Tegas dalam mengambil sikap dan tindakan dalam


pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsi.
D. Terakhir adalah disiplin dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsi.

3. Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri


sebagai kepala sekolah.

4. Hendaknya kepala sekolah itu bersikap terbuka dalam


melaksanakan tugas dan fungsinya.
Dimensi Kompetensi Manajerial
2.1 Menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan
perencanaan.
2.2 Mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai dengan
kebutuhan
2.3 Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber
daya sekolah/ madrasah secara optimal.
2.4 Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah menuju
organisasi pembelajar yang efektif.
2.5. Menciptakan budaya dan iklimsekolah/ madrasah yang kondusif dan
inovatif bagi pembelajaran peserta didik.
2.6 Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya
manusia secara optimal.
Dimensi Kompetensi Manajerial
2.7 Mengelola sarana dan prasarana sekolah/ madrasah dalam rangka
pendayagunaan secara optimal.
2.8 Mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam
rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan
sekolah/ madrasah.
2.9 Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru,
dan penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik.
2.10 Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran
sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional
2.11. Mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai dengan prinsip
pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien.
Dimensi Kompetensi Manajerial
2.12 Mengelola ketata usahaan sekolah/madrasah dalam mendukung
pencapaian tujuan sekolah/ madrasah.

2.13 Mengelola unit layanan khusus sekolah/ madrasah dalam mendukung


kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah/madrasah.

2.14 Mengelola sistem informasi sekolah/ madrasah dalam men


dukung penyusunan program dan pengambilan keputusan.

2.15.Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan


pembelajaran dan manajemen sekolah/madrasah.

2.16 Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program


kegiatan sekolah/ madrasah dengan prosedur yang tepat, serta
merencanakan tindak lanjutnya.
SUPERVISI
Supervisi adalah kegiatan profesional yang dilakukan oleh
Kepala Sekolah dalam rangka membantu guru dan tenaga
kependidikan lainnya guna meningkatkan mutu dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran.

Supervisi manajerial adalah supervisi yang berkenaan dengan


aspek pengelolaan sekolah yang terkait langsung dengan
peningkatan efisiensi dan efektivitas sekolah yang mencakup
perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, penilaian,
pengembangan kompetensi sumberdaya manusia (SDM)
kependidikan dan sumberdaya lainnya.
•Supervisi Akademik: menitik beratkan pada pengamatan
terhadap kegiatan akademis, MULAI DARI PENYUSUNAN
PERANGKAT pembelajaran SAMPAI PADA ASESMEN.

•Supervisi manajerial menitik beratkan pada pengamatan


terhadap aspek-aspek pengelolaan dan administrasi sekolah
yang berfungsi sebagai pendukung (supporting) terlaksananya
pembelajaran
Prinsip-Prinsip
Supervisi Manajerial
•Demokratis
•Konstruktif
•Menjauhkan diri dari sifat otoriter
•Menciptakan hubungan kemanusiaan yang harmonis
•Dilakukan secara berkesinambungan
•Programnya integral
•Komprehensif
•Objektif
Prinsip Demokratis

Tidak dominan,
tapi tetap aktif
dan koperatif.
PRINSIP
KONSTRUKTIF
Prinsip kemitraan, tidak otoriter
Prinsip harmonis, terbuka,
kesetiakawanan dan informal
Prinsip Berkesinambungan
Prinsip Integral
PrinsipKomprehensifnsip
Integral
Prinsip Objektif
Metode dan Teknik
Supervisi Manajerial
monitoring
dan
evalusi
Tehnik
eks i

FG D
R e fl

Metode individual

W
or
sh l p h i Kelompok
op e
D
Langkah-langkah pelaksanaan monitoring
dan evaluasi sebagai berikut:
1.Menentukan tujuan monitoring dan evaluasi yang akan
dilakukan.
2.Menentukan aspek-aspek sasaran monitoring dan evaluasi.
3.Menyiapkan instrumen monitoring dan evaluasi yang akan
digunakan.
4.Menyusun jadwal pelaksanaan monitoring dan evaluasi.
5.Melaksanakan monitoring dan evaluasi.
6.Menganalisis hasil monitoring dan evaluasi yang
dilaksanakan.
7.Menyusun laporan dan tindak lanjut.
Langkah-langkah pelaksanaan
FGD sebagai berikut:
1.Sebelum FGD dilaksanakan, semua peserta sudah mengetahui maksud diskusi serta
permasalahan yang akan dibahas;
2.Peserta FGD hendaknya mewakili berbagai unsur sehingga diperoleh pandangan yang beragam
dan komprehensif;
3.Pimpinan FGD hendaknya akomodatif dan berusaha menggali pikiran/ pandangan peserta dari
sudut pandang masing-masing unsur;
4.Notulis hendaknya benar-benar teliti dalam mendokumentasikan usulan atau pandangan semua
pihak;
5.Pimpinan FGD hendaknya mampu mengontrol waktu secara efektif, dan mengarahkan
pembicaraan agar tetap fokus pada permasalahan;
6.Apabila dalam satu pertemuan belum diperoleh kesimpulan atau kesepakatan, maka dapat
dilanjutkan pada putaran berikutnya. Untuk ini diperlukan catatan mengenai hal-hal yang telah
dan belum disepakati.
Langkah-langkah Dhelpi menurut Gorton
(1976: 26-27) adalahsebagai berikut:
1.Mengidentifikasi individu atau pihak-pihak yang dianggap memahami
persoalan dan hendak dimintai pendapatnya mengenai pengembangan
sekolah. Masing-masing pihak diminta mengajukan pendapatnya secara
tertulis tanpa disertai nama/identitas;
2.Mengumpulkan pendapat yang masuk, dan membuat daftar urutannya
sesuai dengan jumlah orang yang berpendapat sama;
3.Menyampaikan kembali daftar rumusan pendapat dari berbagai pihak
tersebut untuk diberikan urutan prioritasnya;
4.Mengumpulkan kembali urutan prioritas menurut peserta, dan
menyampaikan hasil akhir prioritas keputusan dari seluruh peserta yang
dimintai pendapatnya.
Metode Delphi
•Metode Delphi adalah cara mendapatkan
informasi, membuat keputusan,
menentukan indikator, parameter dan lain-
lain yang reliabel dengan mengeksplorasi ide
dan informasi dari orang-orang yang ahli di
bidangnya
Langkah-langkah pelaksanaan workshop
sebagai berikut:
1.Menentukan materi atau substansi yang akan dibahas dalam
workshop. Materi workshop terkait dengan masalah yang bersifat
praktis, walaupun tidak terlepas dari kajian teori yang diperlukan
sebagai acuan;
2.Menentukan peserta yaitu mereka yang terkait dengan materi
yang dibahas.
3.Menentukan penyaji yang membawakan kertas kerja/materi;
4.Mengalokasikan waktu yang cukup;
5.Mempersiapkan sarana dan fasilitas yang memadai.
Teknik
Supervisi •Pertemuan Individual
Individual •Menilai diri sendiri

Teknik •Kerja kelompok


Supervisi •Diskusi panel
Kelompok •Lokakarya
KEWIRAUSAHAAN
Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan konsep pengembangan sekolah
melalui Pendekatan Pengembangan
Komunitas Berbasis Aset (PKBA)
Menemukan gagasan pemecahan masalah
pembelajaran yang dihadapi sekolah;
Mengelola kewirausahaan sekolah
Menerapkan konsep kemitraan dalam
rangka peningkatan kualitas
pembelajaran.
1.Apa saja potensi-potensi di sekolah
Anda yang dapat dipandang sebagai
aset/kekuatan sekolah?
Ekosistem sekolah itu terbangun dari tiga aspek antara
lain ekologis, sosial, dan spiritual. (C. Otto Scharmer,
2018)
Kondisi ekologis sekolah mencakup antara lain sumber
daya alam, sumber daya manusia, lokasi geografis,
historis, dan daya dukung pemerintah.
Kondisi sosial mencakup antara lain peserta didik,
pendidik, sarana dan prasarana, pembiayaan, dan
daya dukung komite sekolah.
kondisi spiritual mencakup antara lain agama dan
budaya.
GAGASAN
INOVASI
PENGEMBANGAN
SEKOLAH
Pendekatan Inovatif dalam
Pengembangan Sekolah
Inovatif adalah karakteristik yang
dimiliki seorang pemimpin yang
memiliki kemampuan berpikir kreatif,
mengembangkan ide-ide baru yang
bermanfaat di setiap kesempatan,
memanfaatkan sumber daya yang
tersedia, dan mampu memecahkan
masalah
Cara Berfikir Kepala Sekolah Yang Inovatif

1.Berani ke luar dari zona nyaman (comfort zone);


2.Tidak berpikir secara konvesional;
3.Bertindak lebih cepat dibanding orang lain;
4.Mendengarkan ide stakeholders sekolah/madrasah;
5.Bertanya kepada warga sekolah/madrasah dan stakeholders apa yang
perlu diubah di sekolah/madrasah ini secara berkala;
6.Memotivasi diri dan orang lain untuk cepat bergerak dengan selamat;
7.Berharap untuk menang dan memiliki kesehatan dan kekuatan;
8.Rekreasi” secukupnya untuk mendapatkan ide-ide baru).
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai