Anda di halaman 1dari 8

Nama : Laurain Annesti

Rombel : 014
M.K : T1-8 Aksi Nyata Literasi Dasar

RENCANA AKSI KEGIATAN LITERASI YANG MENYENANGKAN DI KELAS

Nama Kegiatan Membaca dongeng “ Kisah Gajah Yang Baik Hati “


Tujuan Kegiatan a) Peserta didik mampu mengamalkan nilai moral yang
ada pada ceritang dongeng
b) Peserta didik mampu menyimpulkan isi cerita dari “
kisah gajah yang baik hati “
c) Peserta didik mampu menemukan ide pokok paragraph
pada cerita “ kisah gajah yang baik hati“
d) Peserta didik mampu menuliskan atau menyebutkan
ulang isi dari cerita “ kisah gajah yang baik hati “

Strategi / Metode kegiatan  Diskusi kelompok


 Cooperative Learning

Langkah- Langkah Kegiatan 1. Guru mengkoordinasikan kelas, mengatur tempat


duduk peserta didik
2. Berdoa
3. Mengecek kehadiran peserta didik
4. Menanyakan kabar peserta didik
5. Melakukan ice breaking sebelum pembelajaran
6. Guru menyampaikan tujuan dari pembelajaran
7. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa
kelompok
8. Guru menjelaskan tentang teks bacaan dongen “
Kisah Gajah Yang Baik Hati “
9. Guru membagikan teks bacaan dogeng “ KisahGajah
Yang Baik Hati “
10. Guru meminta setiap kelompok membacakan
beberapa paragraph kepada setiap kelompok
11. Guru membagikan LKPD
12. Guru meminta peserta didik mencari ide paragraph dan
nilai-nilai moral apa saja yang ada pada teks cerita “
Kisah Gajah Yang Baik Hati “
13. Peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil
dari tugas kelompok secara bergantian
14. Guru meminta tanggapan darikelompok terhadap
kelompok yang tampil kedepan
15. Guru memberikan apresiasi kepada kelompok yang
tampil
16. Guru memberikan penguatan
17. Guru melakukan pengayaan pada kegitan
pembelajaran hari itu.
18. Guru menyiapka siswa dan menutup pembelajaran
KISAH GAJAH YANG BAIK HATI

Suatu ketika di dalam hutan, terdapat banyak jenis hewan yang hidup di dalam sana. Gajah
menjadi salah satu hewan yang tinggal di dalam hutan bersama dengan kawanan lainnya.

Gajah diceritakan sebagai salah satu hewan yang kerap berbuat baik dan senang membantu
kawanan lain ketika mereka tertimpa musibah.

Ada banyak kejadian yang mengisahkan bagaimana kebaikan seekor gajah tersebut. Misalnya
saja ketika harimau yang terkenal sangar, terjerat oleh perangkap yang dibuat manusia.

Suatu ketika, ia yang sedang berjalan di akwasan hutan mendengar teriakan harimau. Meski
terkenal sangar dan bisa saja memakannya, namun sesama hewan ia tetap menolong harimau
untuk keluar dari perangkap tersebut.

"Gajah, tolong aku. Aku tak mau ditangkap oleh manusia," ujar harimau meminta bantuan
kepada gajah.

Merasa kasihan karena harimau itu terlihat memiliki beberapa luka di bagian tubuhnya, gajah
pun membantunya untuk keluar dari sana. Setelahnya, harimau tadi bebas dan berterima kasih
kepada gajah.

"Kalau tidak ada kau, aku mungkin sudah mati dan dibawa oleh manusia. Sekali lagi, terima
kasih gajah. Aku tidak akan melupakan kebaikanmu," ujar harimau kepada gajah.

Kebaikan gajah yang begitu tulus membuatnya menjadi salah satu hewan yang sangat
disukai. Ia pun memiliki banyak teman karena sering kali membantu sesama tanpa pandang
bulu hewan jenis apa mereka.
Singkat cerita, suatu hari terdapat seekor kancil yang terperangkap di dalam sebuah lubang
berukuran cukup dalam. Dengan kecerobohannya, hewan bertubuh kecil itu berpikir keras
bagaimana caranya ia bisa naik ke permukaan.

Meski dirinya sudah berkali-kali mencoba untuk memanjat, namun usahanya tak kunjung
berhasil. Merasa frustasi, kancil pun berteriak meminta tolong. Dengan harapan, semoga ada
kawanan hewan lain yang mendengar teriakannya.

"Tolong, siapa pun tolong aku!" teriak kancil dari bawah lubang.

Rupanya, teriakan si kancil terdengar oleh seekor gajah yang kebetulan sedang berjalan
melewati tempat kancil terperangkap. Gajah yang berniat mencari makanan di sekitar sana,
rupanya dikejutkan dengan suara teriakan minta tolong.

Mendengar suara minta tolong, gajah pun menghampiri asal suara tersebut. Rupanya, ia
menemukan kancil terperangkap di dalam sebuah lubang yang cukup dalam.

"Hei kancil, mengapa kau bisa ada di dalam sana?" teriak gajah sembari melihat ke arah
kancil di bawah sana.

Kancil sempat terdiam beberapa saat. Hewan yang terkenal cerdik dan memiliki banyak akal
itu berusaha berpikir agar gajah mau menolongnya.

"Tolong aku untuk mengangkat ikat ini, gajah. Nanti akan ku bagi rata hasilnya kepadamu,"
ujar kancil dengan penuh kebohongan.

Gajah pun sempat berpikir sejenak dan bertanya kepada kancil apakah ia sungguh-sungguh
mendapatkan ikan di bawah sana atau hanya menipunya.

"Apa kau benar mendapatkan ikan, kancil?" tanya gajah penasaran.

"Benar! Aku mendapatkan ikan yang sangat besar dan kita bisa menyantapnya bersama,
gajah!" jawab kancil berbohong lagi.

Masih belum sepenuhnya percaya dengan ucapan kancil, gajah tadi kembali bertanya
bagaimana bisa hewan kecil itu turun ke bawah.

"Lalu, bagaimana bisa kau turun ke bawah sana?" tanya gajah bingung sekaligus penasaran.

"Sebaiknya, kau cepat turun saja ke bawah. Kalau kau tidak turun juga, ikan ini bisa lepas,"
jawab kancil berusaha meyakinkan gajah.

Kembali dibuat berpikir, gajah pun memutuskan untuk kembali mengajukan pertanyaan pada
kancil. Ia berpikir bahwa jika ia ikut turun ke bawah, bagaimana dirinya bisa kembali ke
atas.

"Kancil, mana ikan yang kau dapatkan? Aku ingin melihatnya lebih dulu," ucap gajah
kembali meyakinkan dirinya.

"Ikan itu ada di bawah kakiku, kau bisa cepat membantuku membawanya tidak?" tanya
kancil lagi.

"Kalau aku menolongmu untuk membawa ikan tersebut, nanti bagaimana caranya aku bisa
kembali naik ke permukaan dari lubang ini?" tanya gajah.

Kancil yang merasa tak bisa menjawab pertanyaan gajah pun hanya bisa terdiam. Ia tidak
menyangka jika gajah bisa berpikir sejauh itu. Bukan seperti dirinya yang justru memilih
langsung turun ke lubang, tanpa berpikir panjang akan akibatnya.

"Aku paham sekarang. Kau ingin memanfaatkan ku, kan?" ucap gajah yang lagi-lagi
membuat kancil terdiam.

"Kau menipuku untuk kepentingan keselamatanmu sendiri. Setelah aku menolongmu, kau
pasti akan kabur dan bebas keluar dari bawah sana. Bukan begitu, kancil?" sambung gajah
kembali bertanya.

Kancil pun kembali terdiam dan merasa bersalah karena sudah membohongi gajah.
Mengetahui kancil yang berbohong kepadanya, gajah pun tidak tinggal diam dan ingin
memberikan kancil pelajaran agar tidak berbohong lagi nantinya.

"Meski kau memiliki kecerdikan, namun sesekali kau harus diberi pelajaran agar bisa berpikir
terlebih dahulu sebelum bertindak," ucap gajah yang membuat kancil semakin ketakutan di
bawah sana.

"Gajah, aku mohon jangan tinggalkan aku! Tolong aku, gajah!" teriak kancil yang hanya
dibiarkan oleh gajah.

Ingin memberikan pelajaran kepada temannya agar tidak mengulangi kesalahan yang sama,
gajah pun benar-benar meninggalkan kancil untuk memberikannya pelajaran.

Kancil pun terus berteriak meminta tolong kepada siapa pun hewan yang mungkin lewat di
sekitar sana. Sampai sore hari tiba, tidak ada satu ekor hewan pun yang terlihat. Kancil mulai
memikirkan kemungkinan buruk akan akhir hidupnya.

"Bagaimana ini, aku mungkin akan mati di bawah sini karena tidak ada yang menolongku,"
ucap kancil bermonolog dengan dirinya sendiri.
Setelah merasa frustasi karena hari semakin gelap, kancil pun kembali berteriak:

"Wahai langit dan bumi... juga kepada seluruh teman-teman hewan yang ada di tempat ini...
aku bersumpah tidak akan meniup lagi untuk kepentingan dan keselamatanku sendiri...
kecuali..." ucap kancil yang terhenti karena ucapan gajah yang tiba-tiba kembali muncul.

"Kecuali apa, kancil?" tanya gajah memastikan kancil dengan ucapannya.

Kancil sempat terdiam sejenak karena tidak yakin dengan ucapannya sendiri. Namun ia
akhirnya memberanikan diri untuk berbicara sebenarnya kepada gajah.

"Kecuali karena aku terpaksa untuk menyelamatkan diri. Gajah, aku ini hanyalah hewan kecil
yang selalu terancam dari serangan hewan buas seperti harimau, singa, serigala, dan lainnya
yang jahat," lanjut kancil dengan nada sedikit pasrah.

Gajah yang mulai merasa iba pun akhirnya menyudahi pelajaran yang diberikan kepada
teman sesama hewannya tersebut. Ia pun kembali memperingati kancil akan perbuatan
merugikan yang kerap ia lakukan kepada kawanan hewan lain.

"Sekarang apakah kamu sudah sadar, kancil? Apakah kau berjanji tidak akan menipu dan
menjahili hewan lain yang bisa merugikan mereka?" tanya gajah.

"Benar, gajah. Aku berjanji!" kata kancil dengan mantap.

Dengan janji yang diucapkan kancil, gajah akhirnya menolong kancil untuk bisa keluar dari
lubang di bawah sana.

"Baiklah, sekarang aku akan menolongmu keluar dari sana. Sebentar," ucap gajah sembari
mencari alat bantu untuk mengeluarkan kancil.
Setelah mendapat ranting yang cukup kokoh, gajah mengulurkannya kepada kancil untuk ia
pegang dan nantinya akan gajah tarik dari atas. Kancil pun berhasil diselamatkan dan keluar
dari lubang yang menjeratnya seharian itu.

"Terima kasih, gajah. Aku tidak akan melupakan kebaikanmu yang sudah menolongku," ucap
kancil berterima kasih pada gajah.

Melalui dongeng gajah yang baik hati di atas, pesan moral yang bisa didapatkan si Kecil
adalah teruslah berbuat baik kepada sesama. Sebab perbuatan baik yang kita tanamkan,
nantinya akan mendatangkan kebaikan juga untuk diri sendiri.

Anda mungkin juga menyukai