Anda di halaman 1dari 23

BAHAN AJAR PELAJARAN TRI KAYA

PARISUDHA
MEDIA CERITA TRI KAYA PARISUDHA

Kelinci dan Kura-kura

Cerita pendek kelinci dan kura-kura sebagai contoh bagian wacika Parisudha
(Berkata yang baik dan benar)

Pada cerita dongeng kali ini, blog dongeng sederhana ini akan sedikit berbagi tentang dongeng
kelinci dan kura-kura. Cerita ini banyak mengandung pesan moral di dalamnya. Bahwasanya,
setiap keberhasilan tak akan mampu di capai hanya dengan mengandalkan bakat, akan tetapi juga
membutuhkan niat dan tekad yang kuat. Mari kita baca bersama cerita dongeng pendek kelinci
dan kura-kura berikut ini.

Di sebuah hutan yang lebat, ada seekor kelinci yang terkenal mampu berlari sangat cepat. Dia di
juluki pelari tercepat di hutan itu, bahkan semua hewan juga mengakuinya. Tapi sayang,
ketenaran yang di miliki si kelinci membuat dia menjadi sombong dan besar kepala. Dia selalu
menyombongkan kemampuanya di depan tiap hewan yang di lewatinya. Dia selalu berlari
dengan cepat, sehingga menerbangkan debu di sekitarnya dan membuat hewan yang di laluinya
menjadi terbatuk-batuk.
Pada suatu hari, ada sekelompok hewan yang tengah bercakap-cakap. Mereka bercanda dan
berbagi cerita tentang kisah-kisah lucu yang pernah mereka alami. Hewan-hewan itu adalah
kura-kura, keong, dan juga bekicot. Tapi waktu tengah asik-asik bergurau, tiba-tiba kelinci
datang dan berlari dengan cepat. Debu yang berterbangan tentu saja membuat tiga sekawan itu
terbatuk-batuk.
"Hai kelinci.. kami tahu bahwa kamu bisa lari cepat, tapi apakah kamu bisa menghargai juga
teman-teman di sekitar mu?". Teriak kura-kura karena kesal. Mendengar perkataan kura-kura,
kelinci berhenti dan menghampiri mereka. "Hah buat apa? Mengapa aku harus mendengarkan
perkataan dari komunitas hewan lambat seperti kalian? Pasti karena kalian iri sebab tak mampu
berlari secepat aku, dan hanya bisa merayap pelan-pelan saja. hahahaha..". Kata kelinci malah
mengejek.
Mendengar ejekan si kelinci, kura-kura menjadi geram. Dia tak terima jika dia dan teman-
temanya di lecehkan begitu. Jangan sombong kau kelinci.. Kalau kau berani, mari kita lomba
lari. Aku yakin aku mampu mengalahkan mu..". Tantang kura-kura. Mendengar tantangan itu, si
kelinci tertawa terbahak-bahak dengan sikap melecehkan. "Kau? Mengalahkan aku? hahahaha..
Kau ini belum tidur, tapi sudah mengigau. Dasar kura-kura bodoh.. baiklah, demi menjaga nama
baik ku karena kelancangan mu, akau akan memberimu pelajaran tentang arti kemenangan dan
kecepatan". jawab kelinci.

Ahirnya, merekapun memutuskan untuk berlomba. Si bekicot bertugas sebagai hakim di garis
start, sedangkan si keong berada di garis finish untuk mengawasi siapa yang sampai lebih dulu.
Dan lomba lari itu di mulai. dengan mudahnya si kelinci memimpin lomba, di berlari jauh di
depan kura-kura yang merangkak lambat. Hal tersebut membuat si kelinci tertawa semakin
menghina, tapi si kura-kura tetap berusaha dan pantang menyerah. Dia tetap berlari dengan
sekuat tenaga demi harga dirinya dan teman-temanya.

Melihat kegigihan kura-kura, timbul niat usil di hati kelinci. Sebenarnya, kurang beberapa
langkah lagi si kelinci sudah sampai garis finish. Tapi dia ingin mengejek si kura-kura lebih dari
itu, maka dia memutuskan untuk beristirahat di bawah pohon dekat garis finish. Dan ketika si
kura-kura sudah tinggal beberapa langkah lagi dari garis finish, dia akan dengan cepat
mendahuluinya. Tentu saja hal itu pasti akan membuat kura-kura menjadi putus asa dan dia bisa
mengejeknya sesuka hati.
Di kejauhan, kura-kura masih berusaha berlari sekuat tenaga. Keringatnya bercucuran, tapi dia
tak memperdulikanya. Apa lagi ketika dari kejauhan dia melihat kelinci yang tengah istirahat di
bawah pohon seolah mengejeknya, membuat kura-kura semakin bersemangat dan terus berusaha.
Sementara itu, si kelinci yang menunggu kura-kura di bawah pohon menjadi sangat bosan.
Karena langkah kura-kura yang cukup lambat, maka membutuhkan waktu yang lama bagi kura-
kura untuk sampai di garis finish.

"Ah.. jadi ngantuk.. Lebih baik aku tidur sejenak untuk menunggu kura-kura tiba di sini. denagn
langkah yang begitu lambat, butuh waktu lama baginya untuk mengejar aku". Kata kelinci
kemudian tertidur. Tapi udara bawah pohon yang cukup sejuk di tambah dengan hembusan angin
sepoi-sepoi yang cukup segar, membuat kelinci tertidur cukup pulas. Bahkan dia tak menyadari
ketika kura-kura berjalan melewatinya. Ketika dia terbangun, semua sudah terlambat. Kura-kura
sudah menapakan langkah terahirnya tepat di garis finish sehingga kelinci tak bisa
mendahuluinya. Ahirnya, kelinci yang sombong itu di kalahkan oleh kura-kura.

Pesan Moral dari cerita tersebut di atas terkait dengan ajaran Trikaya
parisudha, yaitu bagian Wacika Parisudha (Berkata yang Baik), adalah
menjadi orang tidak bileh sombong dan menyepelekan lawan/orang lain, maka
perkataan sangat di perhatikan agar tidak menyakiti hati orang lain.

TAMAT
MEDIA CERITA TRI KAYA PARISUDHA

Singa dan Tikus


Cerita pendek kelinci dan kura-kura sebagai contoh bagian Kayika Parisudha
(Perbuatan yang baik dan benar)

Seekor singa sedang tidur. Tiba-tiba, ada seekor tikus yang lewat di depan wajahnya, dan
membuatnya terbangun. Singa itu pun lalu dengan cepat menangkap si Tikus dan hendak
membunuhnya. Si Tikus lalu memohon supaya diampuni. “Ampuni aku,” kata si Tikus. “Jika
kamu mau mengampuni aku, suatu saat nanti akan kubalas kebaikanmu.” Singa tertawa, lalu
melepaskan tikus itu.

Beberapa hari kemudian, saat sedang berjalan-jalan di hutan, Singa tertangkap oleh sekelompok
pemburu, yang kemudian mengikat dia dengan tali-tali yang kuat. Para pemburu itu
meninggalkan dia di sana, untuk diambil keesokan harinya, saat tenaganya sudah habis dan dia
tidak bisa melawan lagi. Si Singa berusaha membebaskan diri, tapi tidak bisa karena tali-tali itu
terlalu kuat. Dia pun mengaum untuk meminta tolong. Si Tikus mendengar auman si Singa dari
kejauhan, lalu datang untuk membantunya. Dia menggigiti tali-tali yang mengikat Singa sampai
putus.

Setelah si Singa terbebas dari perangkap para pemburu, si Tikus lalu berkata kepadanya. “Dulu
kamu tertawa saat aku berkata bahwa suatu saat aku pasti akan membalas kebaikanmu. Sekarang
sudah terbukti bukan? Aku, seekor tikus, bisa menyelamatkan kamu, seekor singa!”

Pelajaran yang dapat diambil dari dongeng ini: Kita tidak boleh meremehkan orang lain.
Mungkin saja suatu saat nanti kita akan membutuhkan pertolongan darinya.
MEDIA GAMBAR TRI KAYA PARISUDHA

KAYIKA PARISUDHA

WACIKA PARISUDHA

MANACIKA PARISUDHA
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) TENTANG AJARAN TRI KAYA PARISUDHA

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


Kelompok(LKPD) …..

Tujuan
Petunjuk
Melalui kegiatan berikut ini kalian akan dibimbing 1. Kerjakanlah LKPD ini
untuk dapat menguraikan dan menyelesaikan dengan teman-teman
permasalahan kontekstual yang berkaitan dengan sekelompok mu.
Ajaran Tri Kaya Parisudha yang harus dijaga dan
2. Jika kurang mengerti,
dilakukan dengan benar dalam kehidupan sehari-hari
segera tanyakan kepada guru
mu dan pastikan semua
anggota kelompok

Pendidikan Karakter

Berpikir, berkata, dan berbuat, membuat orang dikenal dan akan sangat
menarik perhatian orang untuk mengetahui kepribadian seseorang. Oleh
karena itu hendaklah yang baik itu selalu dibiasakan dalam laksana,
perkataan dan pikiran. Dari ketiga kaya (prilaku) baik dan benar tersebut
di atas yang menjadi fokus pembahasan kita kali ini adalah wacika
(ucapan) berikut sumber/alat yang mengucapkan. Jadi perserta didik
harus menumbuhkan perilaku sikap jujur, santun, percaya diri dalam
kehidupan sehari-hari
Coba kamu Cermati sloka yang tertuang
dalam kitab Sarascamuscaya, lalu cari
berbaga informasi tentang maksud sloka
Sarascamuscaya di bawah ini!

Sarasamusca 4 sebagai berikut:


"Apan ikingdadi wivang uttama juga ya, nimittaning mangkana wenang ya
MASALAH 1 tumulung awaknya sakeng sangsara, makasadhanang subhakarma,
hinganing kottamaning dadi wwang ika"

Maksudnya : Menjelma menjadi manusia itu adalah sungguh-sungguh


utama, sebabnya demikian karena ia dapat menolong dirinya dari
keadaan sengsara (lahir dan mati berulang-ulang) dengan jalan berbuat
baik, demikianlah keutamaan keuntung¬an dapat menjelma menjadi
manusia.

1. Tulislah hal yang kalian ketahui dan ditanya dari sloka di atas!

2. Mengapa kita harus berperilaku santun kepada orang


dalam kehidupan sehari-hari?

3. Berikan pendapatmu mengapa Perkataan tidak baik, jahat, menyakitkan,


kotor (ujar ahala). Sangat merugikan orang lain!

4. Tri Kaya Parisudha sangat berpengaruh di dalam kita menjalani hidup sebagai umat manusia.
Sebutkan bagian dan arti dari trikaya parisudha?
Ayo belajar mencari tahu, dengan mengerjakan tugas dibawah ini!

SELAMAT MENGERJAKAN

SEMOGA SUKSES

Anda mungkin juga menyukai