Anda di halaman 1dari 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/342655024

ANALISIS TEGANGAN STATIK PADA RANCANGAN FRAME MOBIL LISTRIK


GANESHA SAKTI (GASKI) MENGGUNAKAN SOFTWARE SOLIDWORKS 2014

Article in Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha · August 2018


DOI: 10.23887/jjtm.v6i2.13046

CITATIONS READS

7 1,403

2 authors, including:

I Nyoman Agus Adi Saputra


Udayana University
8 PUBLICATIONS 7 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by I Nyoman Agus Adi Saputra on 03 July 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


JJTM, Vol. 6 No. 2, Agustus 2018

ANALISIS TEGANGAN STATIK PADA RANCANGAN FRAME MOBIL


LISTRIK GANESHA SAKTI (GASKI) MENGGUNAKAN SOFTWARE
SOLIDWORKS 2014

Oleh
I Nyoman Agus Adi Saputra.1, Kadek Rihendra Dantes.2, I Nyoman Pasek Nugraha.3
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

E-mail : (gusadi5837@gmail.com, rihendra-dantes@undiksha.ac.id,


paseknugraha@undiksha.ac.id)

Abstrak
Dalam penelitian ini dilakukan analisis tegangan statik pada rancangan frame Mobil
Listrik Ganesha Sakti (Gaski) berbahan material Carbon Steel ASTM A106 dengan
menggunakan Software Solidworks 2014 dengan tanpa beban pengendara (massa frame
di perhitungkan) dan pembebanan dari pengendara pada frame standar dan modifikasi.
Dengan tujuan untuk mengetahui distribusi tegangan serta daerah kritis yang terjadi pada
frame. Setelah proses analisis dilakukan, didapatkan tegangan von mises maksimum
untuk frame standar dengan tanpa beban pengendara sebesar 8,639 x 10 7 N/m2 dan
frame modifikasi sebesar 7,561 x 107 N/m2. Untuk frame standar dengan beban
pengendara sebesar 2,023 x 108 N/m2 dan frame modifikasi sebesar 1,759 x 108 N/m2.
Faktor keamanan frame standar dengan tanpa beban pengendara sebesar 4,62999 dan
frame modifikasi sebesar 5,29038. Untuk frame standar dengan beban pengendara
sebesar 1,97691 dan frame modifikasi sebesar 2,2734. Dari hasil penelitian tersebut
didapatkan bahwa setelah di lakukan modifikasi pada frame terdapat beberapa
perubahan diantaranya terjadi penurunan tegangan maksimum dengan tanpa beban
pengendara sebesar 12,5% dan dengan beban pengendara sebesar 12,87% serta faktor
keamanan dari frame setelah di modifikasi meningkat dengan tanpa beban pengendara
sebesar 13,21% dan dengan beban pengendara sebesar 12,66% sehingga dapat di
simpulkan frame modifikasi lebih baik dan kuat di bandingkan dengan frame standar.

Kata Kunci : Frame, Analisis Tegangan Statik, Carbon Steel ASTM A106, Solidworks
2014, Tegangan Von Mises, Faktor Keamanan

Abstract
This research was a static stress analysis on Ganesha Sakti Electric Car (Gaski)
frame design made of Carbon Steel ASTM A106 material using Solidworks 2014
Software without the rider (frame mass in calculation) and with the rider’s load on
standard and modified frames. The aim was to know the distribution of stresses and
critical areas that occur in the frame. After the analysis process was done, the maximum
von mises stress for the standard frame without the rider was 8.639 x 10 7 N/m2 and the
modified frame was 7.561 x 107 N/m2. For the standard frame with rider’s load was 2.023
x 108 N /m2 and the modified frame was 1.759 x 108 N /m2. Factor of safety of standard
frame without the rider was 4.62999 and the modified frame was 5.29038. Then, for the
standard frame with the rider’s load was 1.97691 and the modified frame was 2.2734.
From these results, this research showed that after the frame was modified there were
some changes including the maximum stress drop without the rider was 12.5% and with
the rider’s load was 12.87% and the factor of safety of the frame after the modified
increased without the rider was 13.21% and with rider load was 12.66% so it can be
concluded modified frame better and stronger than standard frame.

Keywords: Frame, An analysis of static stress, Carbon Steel ASTM A106, Solidworks
2014, Von Mises stress, Factor of safety.

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha| 113


JJTM, Vol. 6 No. 2, Agustus 2018

3. Tubular space frame


PENDAHULUAN 4. Backbone Chassis
Rangka (frame) merupakan komponen 5. Aluminium Space Frame
yang sangat penting dari suatu kendaraan
karena berfungsi sebagai penopang Baja
Baja merupakan paduan yang
mesin, sistem suspensi dan sistem
terdiri dari besi, karbon dan unsur lainnya.
kelistrikan sehingga menjadi satu Baja mempunyai keuntungan yang cukup
kesatuan yang membuat sebuah tinggi yaitu kekuatan tariknya yang tinggi
kendaraan dapat berjalan. Oleh karena antara 300 Mpa sampai 2000 Mpa
itu, agar dapat berfungsi sebagaimana sehingga membuat struktur dari baja
mestinya sebuah frame harus kuat dan mempunyai ukuran penampang yang lebih
kokoh sehingga mampu menopang beban kecil jika dibandingkan dengan struktur
dari bahan yang lainnya.
dari penumpang, mesin beserta
kelengkapannya tanpa mengalami Tegangan
kerusakan ataupun perubahan bentuk. Tegangan atau sering disebut
Selain itu, frame juga harus ringan agar dengan stress dilambangkan dengan 𝜎
tidak membebani kerja mesin dan yang memiliki satuan N/m2. Konsep
mempunyai nilai fleksibilitas yang tegangan dapat diilustrasikan dalam
berfungsi meredam getaran yang bentuk yang paling mendasar seperti pada
sebuah batang prismatis yang
diakibatkan kondisi jalan yang rusak dan
diberikan/mengalami gaya aksial. Batang
oleh mesin. Melihat fungsi frame sangat prismatis adalah sebuah elemen struktur
penting pada sebuah kendaraan, maka lurus yang mempunyai penampang
perlu diketahui tegangan maksimum yang konstan di seluruh panjangnya,
terjadi dengan tanpa beban pengendara sedangkan gaya aksial adalah beban
dan dengan beban dari pengendara yang mempunyai arah yang sama dengan
sumbu elemen, sehingga pada batang
dengan cara melakukan analisis terhadap
tersebut akan mengalami tarikan ataupun
frame mobil listrik ganesha sakti. tekanan.
dengan menggunakan software Tegangan yang terjadi pada suatu benda
Solidworks 2014 Tujuan penelitian tugas dapat dirumuskan sebagai berikut :
akhir ini adalah untuk mengetahui F
𝜎 = A ………………………..(1)
distribusi tegangan statik yang terjadi Dimana :
pada frame. 𝜎 = Tegangan atau gaya persatuan luas
(N/m2)
KAJIAN TEORI F = Gaya (N)
Pengartian Frame A = Luas Penampang (m2)
Frame merupakan komponen
Regangan (Strain)
terpenting dari sebuah kendaraan karena Regangan atau strain
berfungsi sebagai penopang mesin, dilambangkan dengan ε. Regangan pada
sistem suspensi dan sistem kelistrikan suatu benda terjadi jika benda tersebut
sehingga menjadi satu kesatuan yang mengalami perubahan panjang akibat
membuat sebuah kendaraan dapat diberikan beban secara aksial. Sama
berjalan. halnya dengan tegangan, regangan juga
mengalami tekanan dan tarikan. Jika
Jenis Frame
batang mengalami tarikan maka
Frame kendaraan terdiri dari beberapa
regangannya disebut regangan tarik yang
jenis antara lain :
menunjukkan perpanjangan benda. Jika
1. Ladder frame
benda mengalami tekanan, maka
2. Monocoque
regangannya disebut dengan regangan

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha| 114


JJTM, Vol. 6 No. 2, Agustus 2018

tekan yang menunjukkan benda tersebut Dimana :


mengalami pemendekan. = Faktor keamanan
rengangan dapat dirumuskan sebagai 𝑠𝑦 = Tegangan luluh material (N/m2)
berikut :
∆L 𝜎𝑒 = Tegangan von misses maksimum
𝜀 = L ……………………..(2) (N/m2)
Dimana :
ε = Regangan Solidworks 2014
ΔL = Pertambahan panjang (mm) Software Solidworks 2014 adalah
L = Panjang mula-mula (mm) merupakan sebuah software program
Deformasi rancang bangun yang banyak di gunakan
Benda yang diberikan beban akan untuk mengerjakan desain produk, desain
mengalami suatu perubahan dari bentuk mesin, desain kontruksi, ataupun
awalnya, baik yang berupa perubahan keperluan teknik yang lain. Software
bentuk maupun ukuran atau berdeformasi. solidworks di lengkapi dengan tool yang di
Bertambahnya ukuran benda akibat gunakan untuk menghitung dan analisis
mengalami pembebanan disebut dengan hasil desain seperti tegangan, regangan,
perpanjangan atau elongasi. Sebaliknya, maupun pengaruh suhu, dan lain-lain.
jika ukuran benda setelah mendapatkan Solidworks adalah program pemodelan
beban menjadi pendek disebut dengan berbasis fitur paramatrik, maksudnya
pemendekan atau konstraksi. semua objek dan hubungan antar
Selama mengalami proses geometrik dapat di modofikasi kembali
deformasi, benda akan menyerap energi meskipun geometriknya sudah jadi tanpa
sebagai akibat dari adanya gaya yang perlu mengulang lagi dari awal dengan
bekerja sehingga benda tersebut akan metode ini sangat memudahkan dalam
mengalami perubahan bentuk dan proses desain suatu produk atau
dimensi. Perubahan bentuk secara fisik rancangan.
pada benda dibagi menjadi dua, yaitu
deformasi elastis dan deformasi plastis. Kerangka Berpikir
Elastisitas bahan sangat ditentukan oleh Untuk memecahkan permasalahan
modulus elastisitas atau yang sering yang ada dapat dijelaskan pada fish bone
disebut dengan modulus young yang diagram penelitian analisis tegangan statik
dirumuskan sebagai berikut : 𝐸= berikut.
𝜎
𝜀
……………………..(3)
Dimana :
E = Modulus elastisitas
𝜎 = Tegangan (N/m2)
ε = Regangan

Teori Von Misses


Teori kegagalan material ini Gambar 2.1. Fish bone Diagram Penelitian
dikemukakan oleh Von Misses tahun 1913 Analisis Tegangan Statik
yang menyatakan bahwa akan terjadi
luluh pada benda jika tegangan yang METODE
diterima benda tersebut melampaui Dalam penelitian ini, untuk memperoleh
kekuatan luluh benda tersebut. Teori Von data hasil penelitian dapat dijelaskan
Misses ini sering digunakan untuk seperti pada flow chart penelitian analisis
memprediksi faktor keamanan dari suatu statik pada frame.
material pada benda.
Adapun rumus yang digunakan untuk
mengetahui faktor keamanan adalah
sebagai berikut :
𝑠
= 𝜎𝑦 ……………………..(4)
𝑒

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha| 115


JJTM, Vol. 6 No. 2, Agustus 2018

Hasil tegangan (von misses stress)


maksimum ditunjukkan dengan warna
merah sebesar 8,639 x 107 N/m2 dan
tegangan (von misses stress) minimum
ditunjukkan dengan warna biru sebesar
1,199 x 103 N/m2 dengan tanpa beban
pengendara sebesar 58,70 Kg massa dari
frame. Maka berdasarkan tegangan luluh
material yang digunakan yaitu Carbon
Steel ASTM A 106 sebesar 4,000 x 108
N/m2 dapat dipastikan struktur tersebut
mampu menahan beban yang diberikan.
Dari hasil analisis, dapat dicari
faktor keamanan (factor of safety) dari
frame standar dengan tanpa beban
pengendara dapat dirumuskan sebagai
berikut :

4,000 𝑥 108
= 8,639 𝑥 107 = 4,62999

Gambar 3.1 Flow Chart Penelitian Analisis


Tegangan Statik Pada Frame

Hasil Dan Pembahasan


Hasil
Hasil Analisis Tegangan Statik Frame
Berikut ini adalah hasil analisis yang telah
Standar dengan beban Pengendara.
dilakukan pada frame standar dan frame
Distribusi tegangan Statik yang terjadi
modifikasi dengan tanpa beban
pada frame standar akibat diberikan
pengendara dan dengan beban
pengendara. beban pengendara bisa dilihat pada
gambar 4.2
Hasil Analisis Tegangan Statik Frame
Standar dengan tanpa beban
pengendara.
Distribusi tegangan statik yang
terjadi pada frame standart tanpa beban
pengendara bisa dilihat pada gambar 4.1

Gambar 4.2 Distribusi Tegangan Statik


Frame Standar dengan beban
pengendara
Hasil tegangan (von misses stress)
maksimum ditunjukkan dengan warna
Gambar 4.1 Distribusi Tegangan Statik merah sebesar 2,023 x 108 N/m2 dan
Frame Standar dengan tanpa beban tegangan (von misses stress) minimum
pengendara ditunjukkan dengan warna biru sebesar

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha| 116


JJTM, Vol. 6 No. 2, Agustus 2018

1,738 x 103 dengan beban pengendara Steel ASTM A 106 sebesar 4,000 x 108
(massa frame standar di tambah massa N/m2 dapat dipastikan struktur tersebut
pengendara 80 kg). Maka berdasarkan mampu menahan beban yang diberikan.
tegangan luluh material yang digunakan Dari hasil analisis, dapat dicari
yaitu Carbon Steel ASTM A 106 sebesar faktor keamanan (factor of safety) dari
4,000 x 108 N/m2 dapat dipastikan struktur frame modifikasi dengan tanpa beban
tersebut mampu menahan beban yang pengendara dapat dirumuskan sebagai
diberikan. berikut.
Dari hasil analisis, dapat dicari faktor
keamanan (factor of safety) dari frame
standar dengan beban pengendara yang
dapat dirumuskan sebagai berikut : 4.000 𝑥 108
= = 5,29038
7,561 𝑥 107

4.000 𝑥 108
= 2,023 𝑥 108 = 1,97691

Hasil Analisis Tegangan Statik Frame


modifikasi dengan beban Pengendara.
Distribusi tegangan Statik yang terjadi
pada frame modifikasi akibat diberikan
beban pengendara bisa dilihat pada
Hasil Analisis Tegangan Statik Frame gambar 4.4
Modifikasi dengan tanpa beban
pengendara
Distribusi tegangan statik yang terjadi
pada frame modifikasi dengan tanpa
beban pengendara bisa dilihat pada
gambar 4.3

Gambar 4.2 Distribusi Tegangan Statik


Frame Modifikasi dengan beban
pengendara
Hasil tegangan (von misses stress)
maksimum ditunjukkan dengan warna
merah sebesar 1,759 x 108 N/m2 dan
tegangan (von misses stress) minimum
Gambar 4.3 Distribusi Tegangan Statik ditunjukkan dengan warna biru sebesar
Frame modifikasi dengan tanpa beban 2,962 x 102 N/m2 dengan beban
pengendara pengendara (massa frame modifikasi di
tambah massa pengendara 80 kg). Maka
Hasil tegangan (von misses stress) berdasarkan tegangan luluh material yang
maksimum ditunjukkan dengan warna digunakan yaitu Carbon Steel ASTM A
merah sebesar 7,561 x 107 N/m2 dan 106 sebesar 4,000 x 108 N/m2 dapat
tegangan (von misses stress) minimum dipastikan struktur tersebut mampu
ditunjukkan dengan warna biru sebesar menahan beban yang diberikan.
2,955 x 102 N/m2 dengan tanpa beban Dari hasil analisis, dapat dicari
pengendara sebesar 59,29 Kg massa dari faktor keamanan (factor of safety) dari
frame. Maka berdasarkan tegangan luluh frame modifikasi yang menerima beban
material yang digunakan yaitu Carbon

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha| 117


JJTM, Vol. 6 No. 2, Agustus 2018

pengendara sebesar 80 kg yang dapat


dirumuskan sebagai berikut.

4.000 𝑥 108
= 1,759 𝑥 108 = 2,2734

Grafik 4.2 Kompartif Tegangan Minimum


Pembahasan Komparatif Frame Pada Frame Standar dan Frame
Standar dan Frame Modifikasi Modifikasi

Komparatif Tegangan Maksimum Dari grafik 4.2 diketahui bahwa


Frame Standar dan Frame Modifikasi setelah frame standar dan frame
modifikasi dianalisis tanpa beban
pengendara dan dengan beban
pengendara. Hasil tegangan minimum
pada frame standar mengalami
penurunan setelah mengalami modifikasi
tanpa beban pengendara yaitu sebesar
75,33% dan juga dengan beban dari
pengendara yaitu sebesar 82,97%.
Semakin kecil nilai tegangan yang didapat
maka kekuatan frame juga semakin baik.

Grafik 4.1 Komparatif Tegangan Komparatif Factor of safety


Maksimum Frame Standar dan Frame
Modifikasi

Dari grafik 4.1 diketahui bahwa


setelah frame standar dan frame
modifikasi dianalisis tanpa beban
pengendara dan dengan beban
pengendara. Hasil tegangan maksimum
pada frame standar mengalami penurunan
setelah mengalami modifikasi tanpa
beban pengendara yaitu sebesar 12,5%
dan juga dengan beban dari pengendara Grafik 4.3 Komparatif Factor of Safety
yaitu sebesar 12,87%. Semakin kecil nilai Pada Frame Standar dan Frame
tegangan yang didapat maka kekuatan Modifikasi
frame juga semakin baik.
Dari grafik 4.3 diketahui bahwa
Komparatif Tegangan Minimum Frame setelah frame standar dan frame
Standar dan Frame Modifikasi modifikasi dianalisis tanpa beban
pengendara dan dengan beban
pengendara. Faktor keamanan (factor of
safety) pada frame standar mengalami
peningkatan setelah mengalami modifikasi
tanpa beban pengendara yaitu sebesar
13,21% dan beban dari pengendara yaitu
sebesar 12,66%. Semakin besar faktor

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha| 118


JJTM, Vol. 6 No. 2, Agustus 2018

keamanan (factor of safety) yang didapat beban dari pengendara sebesar


maka kekuatan frame juga semakin baik. 12,87% selain itu penuruan
tegangan juga terjadi pada
PENUTUP distribusi tegangan minimum pada
Berdasarkan hasil analisis dengan frame standar setelah dimodifikasi
menggunakan software Solidworks 2014 tanpa beban pengendara sebesar
pada frame standar dan frame modifikasi 75,33% dan beban dari
diperoleh kesimpulan sebagai berikut : pengendara sebesar 82,97%
1. Distribusi tegangan yang Semakin kecil nilai tegangan yang
dihasilkan dari tanpa beban didapat maka kekuatan frame juga
pengendara terhadap frame semakin baik. Tidak hanya itu, juga
standar yaitu tegangan maksimum terjadi peningkatan faktor
sebesar 8,639 x 107 N/m2 dan keamanan yaitu sebesar 13,21%
tegangan minimum sebesar 1,199 untuk tanpa beban pengendara
x 103 N/m2, serta didapatkan faktor dan 12,66% untuk beban dari
keamanan (factor of safety) pengendara Semakin besar faktor
sebesar 4,62999. keamanan (factor of safety) yang
2. Distribusi tegangan yang didapat maka kekuatan frame juga
dihasilkan dari beban pengendara semakin baik. Sehingga dapat di
terhadap frame standar yaitu simpulkan frame modifikasi lebih
tegangan maksimum sebesar baik dan kuat di bandingkan
2,023 x 108 N/m2 dan tegangan dengan frame standar.
minimum sebesar 1,738 x 103
N/m2, serta didapatkan faktor DAFTAR PUSTAKA
keamanan (factor of safety)
sebesar 1,97691. [1] Arsada, Robbi. 2012 “Solidworks
3. Distribusi tegangan yang Professional. INFORMATIKA
dihasilkan dari tanpa beban Bandung.
pengendara terhadap frame
modifikasi yaitu tegangan [2] Budarma, K. 2016 “Analisis Komparatif
maksimum sebesar 7,561 x 107 Tegangan Statik Pada Frame
N/m2 dan tegangan minimum Ganesha Electric Vehicles 1.0
sebesar 2,955 x 102 N/m2, serta Generasi 1 Berbasis Continous
didapatkan faktor keamanan (factor Variable Transmission (Cvt)
of safety) sebesar 5,29038. Berbantuan Software Ansys 14.5
4. Distribusi tegangan yang Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
dihasilkan dari beban pengendara Universitas Pendidikan Ganesha
terhadap frame modifikasi yaitu Singaraja, Indonesia.
tegangan maksimum sebesar
1,759 x 108 N/m2 dan tegangan [3] Fadila, Ari. 2013. “Analisis Simulasi
minimum sebesar 2,962 x 102 Struktur Chassis Mobil Mesin Usu
N/m2, serta didapatkan faktor Berbahan Besi Struktur Terhadap
keamanan (factor of safety) Beban Statik Dengan
sebesar 2,2734. Menggunakan Perangkat Lunak
5. Selain itu, dari hasil analisis yang Ansys 14.5 Departemen Teknik
telah dilakukan didapat kesimpulan Mesin, Universitas Sumatera
khusus yaitu frame hasil modifikasi Utara.
lebih baik daripada frame standar,
hal ini terbukti dari penurunan [4] Hidayat, Nur. 2013 “Solidworks 3D
distribusi tegangan maksimum drafting and Design.
yang dialami frame standar setelah INFORMATIKA Bandung.
dimodifikasi tanpa beban
pengendara sebesar 12,5% dan [5] Joko Prasetyo, Apri. 2010. “Aplikasi
Metode Elemen Hingga (MEH)

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha| 119


JJTM, Vol. 6 No. 2, Agustus 2018

Pada Struktur Rib Bodi Angkutan


Publik. Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik, Universitas
Sebelas Maret.

[6] Mulyati. “Bahan Ajar Mekanika Bahan”


Tegangan dan Regangan.
Pertemuan I,II,III, hlm 1-20.

[7] Prihadnyana, Yudi. 2017 “Analisis


Aerodinamika Pada Permukaan
Body Kendaraan Mobil Listrik
Gaski (Ganseha Sakti) Dengan
Perangkat Lunak Ansys 14.5.
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia.

[8] Purna Irawan, Agustinus. 2009 “Diktat


Elemen Mesin”. Diakses pada
tanggal 09 Januari 2018.

[9] Yamin, Mohamad. 2008. ‘’Analisis


Tegangan Pada Rangka Mobil
Boogie. Center for automotive
research Universitas Gunadarma.

[10] Yulianto, Nano. 2012. “Analisa


Tegangan Pada Rangka Prototype
Kendaraan Buge Menggunakan
Elemen Hingga. Program Studi
Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Muria Kudus.

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha| 120

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai