Httprepository Radenintan Ac Id283971FULL20SKRIPSI PDF
Httprepository Radenintan Ac Id283971FULL20SKRIPSI PDF
Skripsi
PUTRI MULYANI
1931080349
i
IDE BUNUH DIRI DITINJAU DARI SELF-STIGMA DAN
PERCEIVED BURDENSOMENESS PADA ORANG
DENGAN EPILEPSI (ODE)
Skripsi
Oleh :
PUTRI MULYANI
1931080349
ii
ABSTRAK
Ide Bunuh Diri Ditinjau Dari Self-Stigma Dan Perceived
Burdensomeness Pada Orang Dengan Epilepsi (ODE)
Oleh :
Putri Mulyani
Epilepsi merupakan suatu gangguan pada sistem saraf pusat yang
ditandai dengan kejang dan menimbulkan dampak neurobiologik,
psikologik dan sosial. Dampak psikologis yang diterima ODE
menyebabkan keadaan depresi yang tak jarang berujung pada upaya
bunuh diri. Self-stigma dan perceived burdensomeness merupakan
faktor yang mempengaruhi ide bunuh diri pada ODE. Penelitian ini
bertujuan menguji hubungan self-stigma dan perceived burdensomeness
dengan ide bunuh diri pada ODE, menguji hubungan self-stigma dengan
ide bunuh diri pada ODE, menguji hubungan perceived
burdensomeness dengan ide bunuh diri pada ODE, dan menguji
perbedaan ide bunuh diri pada ODE remaja dan ODE dewasa awal.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain
penelitian korelasional. Teknik pengambilan sampel menggunakan
accidental sampling dengan total sampel sebanyak 66 ODE. Teknik
pengumpulan data menggunakan skala psikologi meliputi skala ide
bunuh diri berjumlah 19 aitem (α= 0.907), pada self-stigma berjumlah
29 aitem (α= 0.940), dan pada perceived burdensomeness berjumlah 6
aitem (α=0.938 ). Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis
regresi berganda yang dibantu dengan program SPSS 26 For Windows.
Hasil analisis data menunjukan nilai p=0.000(p<0.05), dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara self-stigma dan perceived
burdensomeness dengan ide bunuh diri pada ODE dengan sumbangan
efektif sebesar 45.9% sisanya 54.1% dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Nilai t = 0.108 dengan Sig.
0.915 (p>0.05) yang berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara
tingkat ide bunuh diri pada ODE remaja dan ODE dewasa awal.
iii
ABSTRACT
SUICIDAL IDEATION IN PERSON WITH EPILEPSY (PWE) AS
MEASURED BY SELF-STIGMA AND PERCEIVED
BURDENSOMENESS
Author :
Putri Mulyani
Epilepsy is a disorder of the central nervous system characterized by
seizures and causes neurobiological, psychological and social impacts.
The psychological impact received by ODEs causes a state of
depression that often leads to suicide attempts. Self-stigma and
perceived burdensomeness are factors that influence suicidal ideation
in ODE. This study aims to examine the relationship between self-
stigma and perceived burdensomeness with suicidal ideation in ODE,
examine the relationship between self-stigma and suicidal ideation in
ODE, examine the relationship between perceived burdensomeness with
suicidal ideation in ODE, and examine the differences in suicidal
ideation in adolescent ODE and early adult ODE.
This research is a non-experimental quantitative research with
correlational research design. The sampling technique used accidental
sampling with a total sample of 66 ODE. Data collection techniques
using psychological scales include suicidal ideation scales totaling 19
items (α = 0.907), on self-stigma totaling 29 items (α = 0.940), and on
perceived burdensomeness totaling 6 items (α = 0.938). The analysis
technique used is multiple regression analysis techniques assisted by
the SPSS Statistic Version 26 For Windows program.
The results of data analysis showed a value of p=0.000 (p<0.05), it
can be concluded that there is a relationship between self-stigma and
perceived burdensomeness with suicidal ideation in ODE with an
effective contribution of 45.9%, the remaining 54.1% is influenced by
other variables not examined in this study. The value of t = 0.108 with
Sig. 0.915 (p>0.05) which means there is no significant difference
between the level of suicidal ideation in adolescent ODE and early
adult ODE.
1. Konsonan
2. Vocal
v
3. Ta Narbutah
Ta marbutah yang hidup atau mendapat harakat fathah, kasroh
dan dhammah, trasnliterasinya adalah /t/. Sedangkan ta marbuthah
yang mati atau mendaat harakat sukun, translatiresinya adalah /h/.
Seperti kata : Thalhah, Raudhah, Jannatu al-Na‟im.
4. Syaddah dan Kata Sandang
Transeliterasinya tanpa syaddah dilambangkan dengan huruf
yang diberi tanda syaddah itu. Seperti kata : Nazzala, Rabbaba.
Sedangkan kata sandang “al”, baik pada kata yang dimulai dengan
huruf qamariyah maupun syamsiyyah. Contohnya : al-markaz, al-
syamsu.
vi
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Yang menyatakan,
Putri Mulyani
1931080349
vii
MOTTO
ّف ه
ّللاُ نا ْفسًا اِ اَل ُو ْس اعهاا ُ ِّاَل يُ اكل
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya” (Qs. Al-Baqarah :286)
x
PERSEMBAHAN
1. Kedua orang tuaku yang sangat aku sayangi, Bapak Supriyanto dan
Ibu Sri Hartati yang dengan ketulusan dan segenap hatinya selalu
mendo‟akanku, merawatku, menjagaku, memberikan kasih sayang
dan cintanya kepadku, serta selalu memotivasi anaknya agar
menggapai cita-cita dan harapan yang diinginkan anaknya.
2. Untuk kakak dan sahabatku yang sangat aku sayangi, Ageng Adi
Wibowo, Orenda, Edi Kurniawan dan Elin Sundari yang menjadi
pelengkap kebahagiaan dan menjadi penyemangat motivasi besar
bagiku agar cepat menyelesaikan tugas akhir ini.
xi
RIWAYAT HIDUP
xii
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirohim
xiii
5. Bapak Rahmad Purnama, M.Si selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam
hal permasalahan perkuliahan dari semester awal sampai semester
akhir.
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ushuludin dan Studi Agama UIN
Raden Intan Lampung yang telah mendidik serta meberikan ilmu
kepada peneliti selama perkulaiahan.
7. Sahabat dari SMA yang selalu memberikan motivasi dan semangat
dalam menyelesaikan skripsi ini yaitu Elin Sundari.
8. Sahabat dari awal masuk kuliah hingga saat ini, Meriyam Tasya
Zanaria, Tasa Amalia Tifa, Tiara Ayu Amani, Zahra Rahma Fadila
dan Zakia Salsabilla.
9. Keluarga besar Psikologi angkatan 2019 khususnya pada kelas E
yang telah membantu dan belajar bersama selama kuliah.
10. Teman-teman ODE di seluruh wilayah Indonesia khususnya yang
tergabung dalam Komunitas Epilepsi Indonesia (KEI) dan jalin
ikatan ODE yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi skala
penelitian ini.
11. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu
yang telah berjasa membantu baik secara moril dan materil dalam
penyelesaian skripsi
Peneliti berharap kepada Allah SWT semoga apa yang telah
mereka berikan dengan segala kemudahan dan keihkhlasannya akan
menjadi pahala dan amal yang barokah serta mendapat kemudahan dari
Allah SWT. Amiin.
xiv
DAFTAR ISI
xv
4.Ide Bunuh Diri Dalam Perspektif Islam ............................... 23
B. Self-stigma .............................................................................. 24
1. Pengertian Self-stigma ..................................................... 24
2. Aspek-Aspek Self-stigma ................................................ 25
C. Perceived Burdensomeness ..................................................... 26
1.Pengertian Perceived Burdensomeness ................................ 26
2.Aspek-Aspek Perceived burdensomeness ............................ 27
D. Hubungan Antara Ide Bunuh Diri Ditinjau Dari Self-Stigma dan
27Perceived Burdensomenes................................................... 27
E. Kerangka Berpikir ................................................................... 29
F. Hipotesis ................................................................................. 31
BAB III METODE PENELITIAN ................................................. 33
A. Identifikasi Variabel dan Definisi Oprasional ......................... 33
1.Identifikasi Variabel ............................................................. 33
2.Definisi Operasional ............................................................ 33
B. Populasi dan Subjek Penelitian ............................................... 34
1.Populasi................................................................................ 34
2.Teknik Pengambilan Sampel ................................................ 36
C. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 36
1.Skala Ide Bunuh Diri ............................................................ 37
2.Skala Self-stigma ................................................................. 37
3.Skala Perceived Burdensomeness ........................................ 38
D. Validitas dan Reliabilitas ........................................................ 39
1.Validitas Alat Ukur .............................................................. 39
2.Reliabilitas ........................................................................... 40
E. Metode Analisis Data .............................................................. 40
xvi
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN .............. 41
A. Orientasi Kancah Persiapan Penelitian .................................... 41
1.Orientasi Kancah .................................................................. 41
2.Persiapan Penelitian ............................................................. 41
3.Pelaksanaan Try Out ............................................................ 43
4.Uji Seleksi Aitem dan Reliabilitas Instrumen....................... 43
B. Pelaksanaan Penelitian ............................................................ 47
1.Penentuan Subjek Penelitian ................................................ 47
2.Pelaksanaan Pengumpulan Data ........................................... 47
3.Skoring................................................................................. 48
C. Analisis Data Penelitian .......................................................... 49
1.Deskripsi Statistik Variabel Penelitian ................................. 49
2.Kategorisasi Skor Variabel Penelitian .................................. 50
3.Uji Asumsi ........................................................................... 55
4.Uji Hipotesis ........................................................................ 57
D. Pembahasan ............................................................................ 60
BAB V PENUTUP ........................................................................... 67
A. Kesimpulan ................................................................................ 67
B. Rekomendasi .............................................................................. 68
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 69
xvii
DAFTAR TABEL
xviii
DAFTAR GAMBAR
xix
DAFTAR LAMPIRAN
xx
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan dari latar belakang di atas, rumusan
masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat
hubungan antara self-stigma dan perceived burdensomeness dengan
ide bunuh diri pada ODE?”.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Menguji hubungan antara self stigma dan perceived
burdensomeness dengan kecenderungan ide bunuh diri pada
orang dengan epilepsi (ODE)
11
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat bermanfaat baik itu secara teoritis maupun
praktis. Adapun manfaaat penelitian ini:
1. Manfaat Teroritis
Penelitian ini diharapkan dapat berkontibusi dan
menambah kajian penelitian terkait psikologi khususnya
psikologi sosial, psikologi klinis, dan kesehatan mental yang
berhubungan dengan ide bunuh diri pada orang dengan
epilepsi (ODE).
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Keluarga ODE
Bagi keluarga yang memiliki ODE diharapkan
menjadi bahan pertimbangan dalam memperlakukan
ODE agar tidak merasa menjadi beban dan
menghilangkan pemikiran bunuh diri. Menjadi sumber
informasi bagi keluarga ODE mengenai faktor
berkembangnya kecenderungan ide bunuh diri pada ODE
sehingga bisa menjadi acuan untuk mendeteksi keinginan
bunuh diri.
Mampu menerima kondisi ODE dengan tetap
memberikan perhatian tanpa menganggapnya orang yang
lemah yang tidak dapat melakukan aktivitas sama sekali.
b. Bagi ODE
Penelitian ini dapat membantu ODE untuk mampu
mengelola dan menyikapi kondisinnya, sehingga
mengurangi keinginan untuk bunuh diri. Bagi ODE
diharapkan dapat mengurangi self stigma dan perceived
burdensomeness sehingga tidak adanya pemikiran untuk
bunuh diri.
12
c. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman dan
sarana informasi bagi masyarakat dalam memberikan
dukungan yang lebih baik kepada ODE sehingga dapat
hidup berdampingan dengan masyarakat tanpa merasa
rendah diri dan menjadi beban bagi masyarakat.
Dapat dijadikan sebagai sumber pengetahuan dan
bimbingan dalam upaya meningktakan kesadaran dan
mengurangi stigma terkait epilepsi dimasyarakat
sehingga ODE mampu bersosialisasi dengan baik.
d. Bagi Para Psikolog dan Ilmuwan Psikologi
Penelitian ini dapat membantu dalam
mengidentifikasi dan mengetahui ide bunuh diri pada
ODE sehingga dapat mengarahkan untuk tidak
melakukan bunuh diri. Sebagai sumber informasi dalam
upaya pengurangan percobaan bunuh diri, yaitu dalam
bentuk upaya yang sifatnya preventif (pencegahan)
maupun yang sifatnya kuratif (penanganan). Sebagai
bahan rujukan untuk memberikan ide bunuh diri.
TINJAUAN PUSTAKA
17
18
b. Persiapan
Komponen ini mencakup adanya pemikiran terkait rencana
bunuh diri dan keinginan untuk melakukan upaya bunuh diri.
c. Keinginan bunuh diri pasif
Aspek ini mencakup adanya keinginan untuk mengakhiri
hidup atau upaya bunuh diri, tetapi tidak ada rencana untuk
melakukanya serta cenderung tidak ingin dekatahui orang
lain.
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan
bahwasanya terdapat tugas aspek ide bunuh diri yaitu keinginan
bunuh diri aktif, kerahasiaan, dan keinginan bunuh diri pasif.
a. Status Pekerjaan
Seseorang yang tidak memiliki pekerjaan atau
pengangguran akan memiliki pendapatan yang rendah. ODE
memiliki beban ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan
dengan orang sehat. Ketika ODE menjalani berbagai macam
pengobatan tetapi memiliki pendapatan yang rendah akan
menyebabakan tekanan kepada ODE.
b. Penggunaan Obat Antiepilepsi (OAE)
Penggunaan obat antiepilepsi seperti levetiracetam,
topiramate, dan vigabatrin menyebabkan peningkatan tiga
22
ِ َٰيٰٓاَيُّهَا انَّ ِريٍَْ ٰا َيُُىْ ا ََل تَأْ ُكهُ ْٰٓىا اَ ْي َىانَ ُك ْى بَ ْيَُ ُك ْى بِا ْنب
ٍ اط ِم اِ ََّلٰٓ اَ ٌْ تَ ُكىْ ٌَ تِ َجا َزةً ع ٍَْ تَ َس
ۗ اض ِّي ُْ ُك ْى
ّللاَ َكاٌَ ِب ُك ْى َز ِح ْي ًًا ّ ٰ ٌَّ َِو ََل تَ ْقتُهُ ْٰٓىا اَ َْفُ َس ُك ْى ۗ ا
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu
saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak
benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka
sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh
dirimu. (Q.S An-Nisa 3:29)
Berdasarkan ayat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
adanya larangan untuk mencelakai diri sendiri ataupun orang lain
secara sengaja yang akan berdampak pada kematian. Bunuh diri
dilarang karena pertama, menandai bahwa pelaku tidak bisa
menerima kenyataan dan perubahan kehidupan yang dijalani.
Kedua, menandakan ketidaksiapan menempuh masa depan yang
selalu ada tantangan dan halangan. Ketiga, mendahului ketetapan
Tuhan (dalam hal kematian) (Rosyid, 2014). Pada cerita lain
disebutkan dalam sebuah hadis Nabi SAW bersabda siapapun
yang mati dengan cara menjatuhkan dirinya sendiri dari gunung
maka dirinya kelak akan jatuh ke neraka jahanam.
24
B. Self-stigma
1. Pengertian Self-stigma
Stigma didefinisikan sebagai suatu proses sosial yang diamati
saat ada unsur pelebelan, stereotip dan diskriminasi karena ada
karakteristik spesifik sebelumnya yang berbeda dan tidak dapat
diterima (Lestari et al., 2017). Terdapat dua macam stigma
menurut Corrigan (2004) yaitu public stigma dan self stigma.
Public stigma mengacu pada sikap negatif yang dibawa oleh
masyarakat tentang orang-orang dengan karakteristik yang tidak
dihargai.
Self stigma atau stigma pada diri sendiri merupakan sebuah
kondisi seseorang yang meyakini bahwa stigma yang diberikan
oleh orang lain atau masyarakat terhadap dirinya adalah suatu hal
25
2. Aspek-Aspek Self-stigma
Menurut Ritsher et al., (2003) self-stigma dari lima aspek,
yaitu:
a. Keterasingingan (alienation)
26
C. Perceived Burdensomeness
1. Pengertian Perceived Burdensomeness
Perceived burdensomeness adalah suatau keadaan mental
yang dicirikan oleh persepsi bahwa orang lain akan “lebih baik
jika saya pergi.” (Ryan & Deci, 2000) . Perceived
burdensomeness diartikan sebagai sebuah persepsi menjadi beban
orang lain contohnya seperti keluarga, teman, atau masyarakat
(Joiner, 2005). Perselisihan keluarga, pengangguran, dan
gangguan fungsional dikaitkan dengan bunuh diri sepanjang
27
Insiden bunuh diri maupun ide bunuh diri meningkat pada ODE yang
mengalami kejang berulang dan mengalami depresi (Ammal et al.,
2007).
Komordibitas psikiatrik yang paling sering terjadi pada pasien
epilepsi adalah depresi (Fisher et al., 2014). Komorbidibitas gangguan
depresi memerlukan perhatian lebih karena berisiko mengurangi
kualitas hidup dan komplikasi yang mengancam jiwa seperti bunuh
diri (Ekinci et al., 2009). Epilepsi tidak hanya memberikan dampak
medis tetapi juga dampak psikososial.
Tekanan sosial yang diterima ODE membuat menjadi tidak
percaya diri, dikarenakan orang lain cenderung menjauhi ODE dan
tidak mau berteman karena merasa jijik. Sehingga ODE menimbulkan
persepsi bahwa epilepsi itu memalukan (Nurviana et al., 2011).
Persepsi negatif merupakan bagian dari respon yang disebabkan oleh
self-stigma (Corrigan & Rao, 2012).
Self-stigma adalah persepsi negatif yang muncul dari respons
emosional seseorang karena suatu penyakit yang berdampak pada rasa
malu, penurunan self-estem , putus asa, dan bunuh diri (Oexle et al.,
2017). Self-stigma muncul pada ODE dengan keyakinan negatif
seperti takut dianggap sebagai individu yang tidak kompoten, kejang
pada epilepsi akan menggangu orang lain serta membuat orang
tersebut akan merasa tidak nyaman, tidak yakin dengan kemampuan
untuk bekerja, merasa tidak normal, merasa malu, dan kehilangan
kepercayaan diri (Kuramochi et al., 2020).
Kondisi kesehatan dimana di dalam penelitian ini adalah epilepsi,
berkaitan dengan perceived burdensomeness, dimana seseorang yang
mempunyai kondisi kesehatan buruk lebih banyak mendapatkan
perawatan dari lingkungan sekitar khusunya anggota keluarga,
sehingga menganggap diri mereka beban dan ideasi bunuh diri mulai
muncul (Cukrowicz et al., 2011).
Individu yang sakit harus mematuhi aturan-aturan sehingga dapat
menyebakan rasa bosan dan kurang bahagia. Keadaan negatif seperti
menganggur, konflik keluarga, atau memiliki penyakit fisik adalah
stressor yang dapat dengan mudah memicu perceived burdensomeness
pada individu, dan terkait dengan perilaku bunuh diri. Berdasarkan
penjelasan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian guna
29
E. Kerangka Berpikir
Epilepsi merupakan suatu keadaan munculnya serangan berupa
perpindahan sel saraf otak yang abnormal, tak beraturan, terjadi
berulang kali, serta mengakibatkan gangguan sensorik, motorik, atau
fungsi mental sementara (Sander & Shorvon, 1996). (Elger et al.,
2017). Jones et al., (2003) melakukan penelitian tentang faktor risiko
pada epilepsi ditemukan sebanyak 32-48% ODE mengalami depresi
dan memiliki tingkat percobaan bunuh diri yang lebih tinggi
dibandingan populasi umum.
Menurut Darmaningtyas (2002) ide bunuh diri digambarkan
sebagai tindakan yang mengakibatkan kematian yang dilakukan oleh
dirinya sendiri dalam kondisi sadar dan secara sengaja. Banyak faktor
yang menyebabkan ide bunuh diri baik itu dari kuar lingkungan
maupun dalam diri individu tersebut. Terdapat beberapa faktor yang
menyebabkan ide bunuh diri yaitu self-stigma dan perceived
burdensomeness. Adapaun aspek-aspek yang berkaitan dengan ide
bunuh diri yaitu, keinginan aktif bunuh diri, persiapan, keinginan pasif
bunuh diri.
Epilepsi tidak hanya memberikan dampak medis, tetapi juga
memberikan dampak psikososial seperti stigma. Stigma yang dapat
mempengaruhi ODE adalah malu kematian, tidak diizinkan menikah,
kesempatan pendidikan dan kehilangan pekerjaan. Terdapat hal yang
menjadi resiko utama self-stigma muncul karena epilepsi, seperti takut
dianggap sebagai individu yang tidak kompeten, kejang pada epilepsi
akan menggangu orang lain serta membuat orang tersebut akan merasa
tidak nyaman, tidak yakin dengan kemampuan untuk bekerja, merasa
tidak normal, merasa malu, dan kehilangan kepercayaan diri
(Kuramochi et al., 2020).
Self-stigma berperan penting dalam perilaku bunuh diri, dijelaskan
dalam Behavior (2017) bahwa tingkat self-stigma yang tinggi
berhubungan dengan peningkatan depresi serta penurunan harga diri
dan kualitas hidup subjek yang berakhir pada bunuh diri. Terdapat
30
Self-stigma
Ide
Bunuh Diri
Perceived
Burdensomenes
Gambar 11
Gambar
Bagan hubungan antara self-stigma dan perceived
burdensomeness dengan ide bunuh diri
Keterangan :
X1 = Self-stigma
X2 = Perceived Burdensomenes
F. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori diatas, maka dapat diajukan hipotesis
sebagai berikut :
1. Terdapat hubungan antara Self-stigma (X1) dan Perceived
Burdensomenes (X2) dengan Ide Bunuh Diri (Y) Pada ODE.
2. Terdapat hubungan antara Self-stigma (X1) dengan Ide Bunuh
Diri (Y) Pada ODE.
3. Terdapat hubungan antara Perceived Burdensomenes (X2)
dengan Ide Bunuh Diri (Y) Pada ODE.
4. Ada perbedaan ide bunuh diri antara ODE remaja dan ODE
dewasa awal.
32
32
BAB III
METODE PENELITIAN
2. Definisi Operasional
a. Ide Bunuh Diri
Ide bunuh diri adalah pemikiran, perencanaan
mengenai bunuh diri yang mengacu pada pikiran dan
perilaku yang terkait dengan tekad seseorang untuk
mengakhiri hidup mereka sendiri (Connor & Nock, 2014).
Variabel ide bunuh diri diukur menggunakan skala dari
penelitian Kesuma et al., (2021) dengan mengacu pada teori
yang dikembangkan oleh Beck et al., (1979). Skala ide
bunuh diri mengukur tiga aspek yaitu keinginan bunuh diri
aktif, persiapan, dan keinginan bunuh diri pasif.
b. Self-stigma
Self-stigma disebut juga penerimaan diri yang negatif
atau pengakuan seseorang bahwa masyarakat memiliki
prasangka buruk dan akan mendeskriminasi mereka karena
label penyakit yang dimiliki. Self-stigma adalah prasangka
negatif ODE terhadap dirinya sendiri atas kondisi
kesehatanya. Self-stigma diukur dengan skala dari penelitian
33
34
c. Perceived Burdensomeness
Perceived burdensomeness adalah suatu persepsi
mengenai kematian berharga daripada hidupnya bagi orang
lain. Perceived burdensomenes menyatakan bahwa individu
yang berpikir tentang, mencoba, dan mati dengan bunuh diri
keliru menerjemahkan kebencian diri mereka menjadi
perasaan yang dapat dikorbankan (Van Orden et al., 2010).
Perceived burdensomenes diukur menggunakan skala
Interpersonal Needs Questionnaire (INQ) dengan dimensi
perasaan tidak mampu untuk bertanggung jawab atas orang
lain dan kognisi membenci diri sendiri.
Tabel 1
Populasi Penelitian Orang Dengan Epilepsi (ODE)
Gambaran Partisipan Frekuensi Persentase
Usia
Remaja
18 4 18%
19 7 32%
20 6 27%
21 5 23%
Dewasa Awal
22 4 9%
23 4 9%
24 6 14%
25 3 7%
26 3 7%
27 6 14%
28 3 7%
29 1 2%
30 3 7%
32 4 9%
34 3 7%
37 1 2%
38 2 5%
39 1 2%
Jenis Kelamin
Remaja
Laki-Laki 7 32%
Perempuan 15 68%
Dewasa Awal
Laki-Laki 16 36%
Perempuan 28 64%
Pendidikan
Remaja
36
SD 1 5%
SMA 18 82%
S1 3 14%
Dewasa Awal
SD 2 5%
SMP 2 5%
SMA 13 30%
D1 1 2%
D3 5 11%
S1 18 41%
S2 3 7%
Pekerjaan
Remaja
Bekerja 2 9%
Tidak Bekerja 2 9%
Belum Bekerja 18 82%
Dewasa Awal
Bekerja 20 45%
Tidak Bekerja 13 30%
Belum Bekerja 11 25%
2. Teknik Pengambilan Sampel
Sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi disebut dengan sampel. Teknik Sampling disebut juga
pengambilan sampel. Teknik pengambilan sampel digunakan
untuk menentukan sampel dalam penelitian. Teknik pengambilan
sampel yang akan digunakan adalah teknik accidental sampling.
Accidental sampling merupakan teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, dimana setiap pasien yang bertemu secara
kebutulan dengan peneliti dan dianggap memenuhi syarat sebagai
sampel (Sugiyono, 2016). Adapun karakteristik sampel dalam
penelitian ini adalah orang dengan epilepsi (ODE) berusia 18-40
tahun.
Tabel 2
Blueprint Skala Ide Bunuh Diri
No Aspek Aitem Jumlah
1. Keinginan bunuh diri 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 10
aktif 9, 15, 16
2. Persiapan 5, 10, 11, 13, 18, 6
19
3. Keinginan bunuh diri 12, 14, 17 3
pasif
Jumlah 19
2. Skala Self-stigma
Skala Self-stigma diukur dengan skala Epilepsy Self Stigma
Scale yang adaptasi dari penelitian Ritsher et al., (2003)
berdasarkan lima aspek yaitu, pandangan setuju (stereotype
endorsment), pengalaman diskriminasi (discrimination
experience), penarikan diri dari lingkungan sosial (social
withdrawal), dan resistensi terhadap stigma (stigma resistance) .
Salah satu contoh item dalam skala ini adalah „Orang-orang
mengabaikan saya karena mempunyai diagnosa epilepsi;.
38
Tabel 3
Blueprint Skala Self-Stigma
No Aspek No. item Jumlah
1. Keterasingan (Alienation) 1, 4, 7, 10, 6
18, 23,
2. Pandangan Kesetujuan (Stereotype 2, 5, 6, 8, 15, 7
Endorsment) 19, 27
3. Pengalaman Diskriminasi 9, 11, 14, 17, 5
(Discrimination Experience) 22,
4. Penarikan Sosial (Social Withdrawal) 12, 13, 16, 6
20, 25, 29
5. Resistensi Terhadap Stigma (Stigma 3, 21, 24, 26, 5
Resistance) 28,
Jumlah 29
Tabel 4
Blueprint Skala Perceived Burdensomeness
No Aspek No. Aitem Jumlah
1 Perasaan Tidak Mampu Bertanggung 1,2,3,5 4
Jawab Atas Orang Lain
2. Reliabilitas
Reliabilitas berasal dari kata reliability. Istilah dari reliabilitas
memiliki berbagai nama lain yaotu seperti konsistensi,
reliabilitas, stabilitas, dan ketangguhan. Reliabilitas instrumen
mengacu pada kekuatan instrumen dalam menghasilkan skor
yang cermat dengan eror pengukuran kecil (Azwar, 2013).
Reliabilitas adalah penanda yang menunjukan sejauh mana alat
ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Sehingga uji reliabilitas
dapat digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, atau
apakah alat ukur tersebut tetap konsisten setelah dilakukan
pengukuran berulang-ulang. Koefisien reliabilitas berada pada
rentan 0 sampai dengan 1.
Semakin mendekati angka 1 berarti semakin tinggi
reliabilitas. Sebaliknya koefisien yang semakin semakin
mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya (Azwar,
2015). Dalam penelitian ini uji reliabilitasnya yang dipakai
adalah alpha. Alat ukur dapat dikatakan reliabel jika
menghasilkan hasil yang sama meskipun dilakukan pengukuran
berulang-ulang (Widi, 2011).
2. Persiapan Penelitian
Persiapan penelitian dilakukan agar berjalan dengan lancar
dan terarah. Adapun persiapan yang harus dilakukan demi
berlangsungnya suatu penelitian dalam persiapan penelitian yaitu
berkaitan dengan perizinan dan penyusunan alat ukur yang akan
digunakan dalam penelitian :
41
42
a. Persiapan Administrasi
Pada penelitian ini peneliti mencari data melalui
social media dan komunitas-komunitas ODE di seluruh
Indonesia menggunakan layanan google form. Peneliti
mencari data ODE satu persatu dan menghubunginya,
setelah mengubungi dan mendapatkan persetujuan dari ODE
terkait, maka peneliti menyebarkan atau mengirimkan
kuesioner.
b. Persiapan Alat Ukur
Mempersiapkan Instrumen/alat ukur seperti variabel ide
bunuh diri diukur menggunakan skala dari penelitian
Indahningrum et al., (2020) dengan mengacu pada teori yang
dikembangkan oleh Beck et al., (1979). Skala ide bunuh diri
mengukur tiga aspek yaitu keinginan bunuh diri aktif,
persiapan, dan keinginan bunuh diri pasif berdasarkan.
Instrument self-stigma yang menggunakan skala dari
penelitian (Lestari et al., 2017) dengan mengacu pada teori
Internalized Stigma of Epilepsy (ISEP) yang dikembangkan
oleh Ritsher et al., (2003). ISEP berdasarkan lima aspek
yaitu, keterasingan, pandangan kesetujuan, pengalaman
diskriminasi, penarikan diri dari lingkungan sosial, dan
resistensi terhadap stigma.
Instrumen Perceived burdensomeness diukur
menggunakan skala dari penelitian Harahap, D. R., dan
Amalia (2021) dengan mengacu teori kebutuhan
interpersonal atau Interpersonal Needs Questionnaire (INQ)
yang dikembangkan oleh Van Orden et al., (2012). Skala
INQ mengukur dua aspek yaitu, perasaan tidak mampu
untuk bertanggung jawab atas orang dan kognisi membenci
diri sendiri.
Instrumen self-stigma dibagi menjadi dua jenis
pernyataan, yaitu favorable dan unfavorable dengan empat
alternatif jawaban pada setiap penyataan. Pernyataan
favorable dimulai dari sangat setuju (SS) mendapat point 4,
setuju (S), mendapat point 3, tidak setuju (TS) mendapat
point 2, sangat tidak setuju (STS) mendapat point 1.
43
Tabel 5
Distribusi Aitem Valid serta Gugur Skala Ide Bunuh Diri
No Aspek Aitem Aitem Aitem Koefisien
Semula Gugur Valid Korelasi
1. Keinginan 10 0 10 0.472-
bunuh diri 0.693
aktif
2. Persiapan 6 2 4 0.417-
0.668
3. Keinginan 3 0 3 0.401-
bunuh diri 0.653
pasif
Jumlah 19 2 17
45
Tabel 6
Distribusi Aitem Valid dan Gugur Skala Self-Stigma
No Aspek Aitem Aitem Aitem Koefisien
Semula Gugur Valid Korelasi
1. Keterasingan 6 0 6 0.562-0.775
(Alienation)
2. Pandangan 7 0 7 0.462-0.714
Kesetujuan
(Stereotype
Endorsment)
3. Pengalaman 5 0 5 0.405-0.725
Diskriminasi
(Discrimination
Experience)
4. Penarikan Sosial 6 0 6 0.432-0.748
(Social
Withdrawal)
5. Resistensi 5 3 2 0.228-0.271
Terhadap
Stigma (Stigma
Resistance)
46
Total 29 2 17
Tabel 7
Distribusi Aitem Valid serta Gugur Skala Perceived
Burdensomeness
Aitem Aitem Aitem Koefisien
No Aspek
Semula Gugur Valid Korelasi
1. Perasaan 4 0 4 0.769-0.849
Tidak Mampu
Bertanggung
Jawab Atas
Orang Lain
2. Kognisi 2 0 2 0.841--.859
membenci
diri sendiri
Total 6 0 6
B. Pelaksanaan Penelitian
1. Penentuan Subjek Penelitian
Orang Dengan Epilepsi (ODE) sebagai bagian dari subjek
yang akan dimintai bantuan untuk menyelesaikan penelitian ini.
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental
sampling, yaitu suatu metode penentuan sampel dengan
mengambil subjek yang kebetulan ada atau tersedia di suatu
tempat sesuai dengan konteks penelitian (Notoatmodjo, 2010).
Pada penelitian ini jumlah subjek yang digunakan sebanyak 66
ODE diseluruh Indonesia.
3. Skoring
Setelah semua data terkumpul, langkah selanjutnya ialah
pemberian nilai sebagai bahan analisis data. Pemberian skor pada
instrumen self-stigma dan perceived burdensomeness dimulai
dari 1 sampai 4, sedangkan untuk instrumen ide bunuh diri
dimulai dari skor 0 sampai 2. Nilai tertinggi yang didapatkan
pada instrumen self-stigma dan perceived burdensomeness yaitu
4 dan nilai terendah yaitu 1, sedangkan nilai tertinggi yang
didapatkan dari ide bunuh diri yaitu 2 dan terendah 0. Tahap
selanjutnya dilakukan penjumlahan skor instrumen dari tiap-tiap
subjek dan dianalisis data akan menggunakan skor total
instrumen dari subjek.
49
Tabel 8
Deskripsi Data Penelitian
Skor Empirik
Variabel Aitem
Min Maks Mean sd (σ)
Ide Bunuh Diri 19 0 32 7.879 6.418
Self-Stigma 29 32 84 58.985 14.688
Perceived Burdensomeness 6 6 22 11.848 4.721
Skor Hipotetik
Variabel Aitem
Min Maks Mean sd (σ)
Ide Bunuh Diri 19 0 38 19 6.333
Self-Stigma 29 29 116 72,5 14,5
Perceived Burdensomeness 6 6 24 15 3
Tabel 9
Kategori Ide Bunuh Diri Remaja
Kategori Rentang Skor Frekuensi Presentase(%)
Tinggi X > 14 4 18%
Sedang 2 ≤ X < 14 17 77%
Rendah X<2 1 5%
Total 22 100%
SEDAN
G
77%
Gambar 2
Pie Cart Kategorisasi Ide Bunuh Diri Pada ODE Usia Remaja
51
Dari tabel serta pie cart di atas, terlihat bahwa kategorisasi ide
bunuh diri pada ODE remaja dibagi menjadi tiga kategori yaitu
kategori tinggi berkisar X > 14 yang didapat dari 4 ODE remaja
menunjukan presentase sebesar 18%. Kategori sedang dari kisaran 2 ≤
X < 14 skor yang didapat dari ODE remaja menunjukan nilai
persentase sebesar 5% dan dikategorikan dari skor X< 2 yang didapat
dari ODE remaja sehingga memiliki persentase sebesar 5%.
Tabel 10
Kategori Ide Bunuh Diri Dewasa Awal
Kategori Rentang Skor Frekuensi Presentase(%)
Tinggi X > 14 5 11%
Sedang 1 ≤ X < 14 36 82%
Rendah X<1 3 7%
Total 44 100%
SEDAN
G
80%
Gambar 3
Pie Cart Kategorisasi Ide Bunuh Diri Pada ODE Dewasa Awal
Dari tabel serta pie cart di atas, terlihat bahwa kategorisasi ide
bunuh diri pada ODE usia dewasa di bagi menjadi tiga kategori
yaitu kategori tinggi berkisar X > 14 yang didapat dari 5 ODE
dewasa menunjukan presentase sebesar 11%. Kategori sedang dari
kisaran 1 ≤ X < 14 skor yang di dapat dari 36 ODE dewasa
52
Tabel 11
Kategori Self-Stigma ODE Remaja
Kategori Rentang Skor Frekuensi Presentase(%)
Tinggi X > 74 5 23%
Sedang 45 ≤ X < 75 12 54%
Rendah X < 45 5 23%
Total 22 100%
SELF-STIGMA ODE
REMAJA
RENDA
TINGGI H
23% 23%
SEDANG
54%
Gambar 4
Pie Cart Kategorisasi Self-Stigma Pada ODE Usia Remaja
Dari tabel serta pie cart di atas, terlihat bahwa kategorisasi self-
stigma pada ODE usia remaja dibagi menjadi tiga kategori yaitu
kategori tinggi berkisar X > 74 yang didapat dari 5 ODE remaja
menunjukan presentase sebesar 23%. Kategori sedang dari kisaran
45 ≤ X < 74 skor yang di dapat dari 12 ODE remaja menunjukan
nilai persentase senesar 54% dan dikategorikan dari skor X< 45
yang didapat dari 5 ODE remaja sehingga memiliki persentase
sebesar 5%.
53
Tabel 12
Kategori Self-Stigma ODE Dewasa Awal
Kategori Rentang Skor Frekuensi Presentase(%)
Tinggi X > 74 9 20%
Sedang 44 ≤ X < 74 26 59%
Rendah X < 44 9 21%
Total 44 100%
SELF-STIGMA ODE
DEWASA AWAL
TINGGI
20% RENDA
H
21%
SEDAN
G
59%
Gambar 5
Pie Cart Kategorisasi Self-Stigma Pada ODE Usia Dewasa Awal
Dari tabel serta pie cart di atas, terlihat bahwa kategorisasi ide
bunuh diri pada ODE usia dewasa awal dibagi menjadi tiga
kategori yaitu kategori tinggi berkisar X > 74 yang didapat dari 9
ODE dewasa awal menunjukan presentase sebesar 20%. Kategori
sedang dari kisaran 44 ≤ X < 74 skor yang di dapat dari 26 ODE
deawasa menunjukan nilai persentase sebesar 59% dan
dikategorikan dari skor X< 44 yang didapat dari 9 ODE dewasa
awal sehingga memiliki persentase sebesar 21%.
54
Tabel 13
Kategori Perceived Burdensomeness ODE Remaja
Kategori Rentang Skor Frekuensi Presentase(%)
Tinggi X > 16 4 18%
Sedang 6 ≤ X < 16 18 82%
Rendah X<6 0 0%
Total 44 100%
PERCEIVED
BURDENSOMENESS ODE
REMAJA
Rendah TINGGI
0% 18%
SEDANG
82%
Gambar 6
Pie Cart Kategorisasi Perceived Burdensomeness Pada ODE Usia
Remaja
Tabel 14
Kategori Perceived Burdensomeness ODE Dewasa Awal
Kategori Rentang Skor Frekuensi Presentase(%)
Tinggi X > 17 6 14%
Sedang 7 ≤ X < 17 29 66%
Rendah X<7 9 20%
Total 44 100%
PERCEIVED
BURDENSOMENESS
ODE DEWASA AWAL
RENDA
TINGGI H
14% 20%
SEDAN
G
66%
Gambar 7
Pie Cart Kategorisasi Perceived Burdensomeness Pada ODE Usia
Dewasa Awal
3. Uji Asumsi
Uji asumsi bertujuan untuk apakah standar dari data yang
didapatkan memenuhi standar analisis parametrik atau tidak. Uji
asumsi terdiri dari uji normalitas, dan uji lineritas.
56
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data
berditribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas dalam
penelitian ini menggukan SPSS 26 for windows dengan
teknik kolmogorov-smirnov, apabila p>0.05, maka dapat
dikatkan bahwa data berdistribusi normal. Di bawah ini
adalah tabel ringkasan uji normalitas distrubusi data
penelitian. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai
signifikansi di atas 0.05 yaitu sebesar 0.200, hal ini berarti
data residual tersebut berdistribusi secara normal.
b. Uji Linieritas
Salah satu asumsi analisis regresi adalah linieritas.
Artinya, apakah garis regresi antara X dan Y membentuk
garis linear (garis lurus). Uji linearitas digunakan untuk
mengetahui apakah penelitian ini terdapat hubungan antar
variabel bebas dengan variabel terikat dengan taraf
signifikan p > 0.05 dengan begitu dapat dilanjutkan untuk uji
suatu hubungan antar variabel. Uji linieritas dalam penelitian
ini terdapat hubungan antar kedua variabel bebas, yakni self-
stigma dan perceived burdensomeness dengan ide bunuh
diri.
Tabel 15
Hasil Uji Lineritas
Variabel Deviation Taraf Keterangan
from Signifikan
linearity
(F)
Ide Bunuh Diri 1.224 0.301 > Liner
dengan Self- 0.05
Stigma
Ide Bunuh Diri 2.106 0.033 < Tidak
dengan Perceived 0.05 Liner
Burdensomeness
57
4. Uji Hipotesis
Setelah uji asumsi terpenuhi, langakah selanjutnya yaitu uji
hipotesis, yang gunanya untuk mengetahui apakah terdapat
hubungan antara self-stigma (X1) dan perceived burdensomeness
(X2) dengan ide bunuh diri (Y). Pada penelitian ini dilakukan uji
korelasi dengan menggunakan analisis regresi berganda yang
mana didasarkan dari uji prasayrat yang memenuhi untuk
dilanjutkan ke analisis statistik parametrik.
a. Uji Hipotesis Pertama
Uji hipotesis pertama pada penelitian ini yaitu ”terdapat
hubungan antara self-stigma dan perceived burdensomeness
dengan ide bunuh diri pada ODE”. Peneliti menggunakan
teknik analisis regresi berganda menggunakan bantuan
software SPSS 26.0 for windows. Di bawah ini adalah tabel
hasil uji hipotesis yang dilakukan, sebagai berikut :
Tabel 16
Model Summary R-Square
Model R R Square F Sig
Ide Bunuh Diri*self- 0.677 0.459 26.681 0.000
stigma*perceived
burdensomeness*
Tabel 17
Hasil Uji Hipotesis Kedua dan Ketiga
Variabel Pearson Sig. Keterangan
Correlation
Self-Stigma dengan 0.501 0.000 Positif
Ide Bunuh Diri Signifikan
Perceived 0.676 0.000 Positif
Burdensomeness Signifikan
dengan Ide Bunuh
Diri
Tabel 18
Deskripsi Ide Bunuh Diri Ditinjau Dari Usia
Std. Std. Error
Usia N Mean
Deviation Mean
Ide Bunuh Remaja 22 8 6.459 1.377
Diri
Dewasa 44 7.82 6.471 0.976
Awal
Tabel 19
Hasil Uji T- Independent Sampels
Variabel Levene's Test for Equality of Variances
F Sig Sig. (2-tailed)
Ide Bunuh Diri 0.039 0.845 0.915
D. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan
antara self-stigma dan perceived burdensomeness dengan ide bunuh
diri pada ODE, serta mengetahui perbedaan ide bunuh diri pada
ODE remaja dan ODE dewasa awal. Untuk mengetahui hubungan
tersebut analisis data dilakukan menggunakan teknik korelasi
berganda dengan bantuan aplikasi SPSS 26.0 for windows. Penelitian
ini dibuktikan dengan beberapa tahap, yaitu persiapan, tahap mencari
instrumen, tahap uji coba, tahap pengambilan data, dan tahap
perhitungan data. Penyebaran kuesioner diberikan kepada ODE di
seluruh Indonesia, dengan jumlah subjek yang didapatkan yaitu 66
subjek. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental
sampling.
Terdapat tiga hipotesis yang telah didapatkan yaitu, terdapat
hubungan yang signifikan pada pengujian hipotesis pertama antara
self-stigma dan percived burdensomeness dengan ide bunuh diri
dengan R = 0.677 dan nilai F= 26.681 dengan p= 0.000 (p < 0.01)
dengan sumbangan efektif sebesar 45.9% sisanya 54.1% dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini yang berarti
hipotesis pertama diajukan diterima. Hasil tersebut mempunyai artinya
bahwa semakin tinggi variabel self-stigma maka yang secara positif
dapat mempengaruhi secara signifikan terhadap ide bunuh diri pada
ODE. Hal tersebut menunjukkan bahwa seseorang yang semakin
61
dan berpikir bahwa orang lain akan senang ketika individu tersebut
tidak ada atau menghilang.
Keyakinan-keyakinan tersebut merupakan faktor dari resiko ide
bunuh diri (Khazem et al., 2017). Perceived burdensomeness dapat
memicu gejala depresi, yang mengarah ke ide bunuh diri. Individu
dengan berbagai kondisi kesehatan yang buruk percaya bahwa kondisi
mereka menyebabkan beban bagi orang lain, seperti orang-orang
mungkin memerlukan bantuan orang lain untuk tugas sehari-hari (Chu
et al., 2018).
Penelitian ini memiliki tiga pengkategorian yakni rendah, sedang,
dan tinggi. Kategorisasi ide bunuh diri pada ODE remaja dibagi tiga
kategori yakni tinggi kisaran X >14 yang didapat dari 4 ODE remaja
menunjukkan nilai persen sebesar 18%. Kategori sedang dari kisaran
skor 2 ≤ X < 14 yang didapat dari 17 ODE menunjukkan nilai persen
77% dapat diartikan sebanyak 17 ODE memiliki ide bunuh diri namun
dalam kategorisasi sedang, dan kategori rendah dari skor X < 2 yang
didapat dari 1 ODE sehingga nilai persen menjadi 5%. Kategori pada
variabel ide bunuh diri dengan jumlah responden (n=22) ODE remaja.
Kategorisasi ide bunuh diri pada ODE dewasa awal, yakni tinggi
kisaran X >14 yang didapat dari 5 ODE dewasa awal menunjukkan
nilai persen sebesar 11%. Kategori sedang dari kisaran skor 1 ≤ X <
14 yang didapat dari 36 ODE menunjukkan nilai persen 82% dapat
diartikan sebanyak 36 ODE memiliki ide bunuh diri namun dalam
kategorisasi sedang, dan kategori rendah dari skor X < 1 yang didapat
dari 3 ODE sehingga nilai persen menjadi 7%. Kategori pada variabel
ide bunuh diri dengan jumlah responden (n=22) ODE dewasa awal.
Kategorisasi self-stigma pada ODE remaja, yakni tinggi kisaran X
>74 yang didapat dari 5 ODE remaja menunjukkan nilai persen
sebesar 23%. Kategori sedang dari kisaran skor 45 ≤ X < 75 yang
didapat dari 12 ODE menunjukkan nilai persen 54% dapat diartikan
sebanyak 12 ODE merasakan self-stigma namun dalam kategorisasi
sedang, dan kategori rendah dari skor X < 45 yang didapat dari 5 ODE
sehingga nilai persen menjadi 23%. Kategori pada variabel self-stigma
dengan jumlah responden (n=22) ODE remaja.
Kategorisasi self-stigma pada ODE dewasa awal , yakni tinggi
kisaran X > 74 yang didapat dari 9 ODE remaja menunjukkan nilai
63
PENUTUP
A. Kesimpulan
67
68
B. Rekomendasi
Berikut rekomendasi yang dapat peneliti berikan kepada peneliti
selanjutnya dan juga pihak-pihak yang terkait dengan penelitian :
1. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini hanya mengkaji hubungan antara self-stigma
dan perceived burdensomeness dengan ide bunuh diri pada ODE.
Tentu saja ada faktor lain yang mempengaruhi ide bunuh diri
pada ODE. Fakor lain yang belum terungkap dalam penelitian ini,
merupakan peluang bagi peneliti lain untuk melakukan
penelitian. Peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti dengan
lebih banyak subjek lagi.
2. Bagi ODE
ODE diharapkan banyak melakukan kegiatan yang postif dan
menyenangkan serta berteman dengan kelompok yang positif,
agar selalu berpikiran positif. Sehingga dapat mengurangi
timbulnya ide bunuh diri pada ODE.
3. Bagi Masyarakat
Pada penelitian ini diketahui, self-stigma dan perceived
burdensomeness berhubungan secara signifikan dengan ide
buhuh diri pada ODE. Oleh karena itu peneliti menyarakan agar
pembaca dan masyarakat untuk memberikan dukungan yang
lebih baik kepada ODE sehingga ODE dapat hidup berdampingan
dengan lingkungannya tanpa merasa terstigma, rendah diri, dan
merasa menjadi beban bagi orang lain.
69
DAFTAR PUSTAKA
Abraham, N., Buvanaswari, P., Rathakrishnan, R., Tran, B. X., Thu,
G. V., Nguyen, L. H., Ho, C. S., & Ho, R. C. (2019). A meta-
analysis of the rates of suicide ideation, attempts and deaths in
people with epilepsy. International Journal of Environmental
Research and Public Health, 16(8).
https://doi.org/10.3390/ijerph16081451
Ahmedani, B. K., Peterson, E. L., Hu, Y., Rebecca, C., Lynch, F., Lu,
C. Y., & Waitzfelder, B. E. (2017). Major Physical Health
Conditions and Risk of Suicide. 53(3), 308–315.
https://doi.org/10.1016/j.amepre.2017.04.001.Major
Ammal, M. S., George, K. V., & Jayakumari, I. (2007). Effect of
phytoactive compounds on in vitro cholesterol crystal growth.
Crystal Research and Technology, 42(9), 876–880.
https://doi.org/10.1002/CRAT.200710943
Andrijić, N. L., Alajbegović, A., Zec, S. L., & Loga, S. (2014).
Suicidal ideation and thoughts of death in epilepsy patients.
Psychiatria Danubina, 26(1), 52–55.
Arikunto, S. (1999). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta : Rineka.
Azwar. Saifuddin. (2013). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Azwar, S. (2005). Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Azwar, Saifuddin. (2015). Penyusunan Skala Psikologi (edisi 2).
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
B, K. (2006). Proses Keperawatan Jiwa Jakarta : EGC (Edisi II).
Jakarta : EGC.
Baams, L., Dubas, J. S., Russell, S. T., Buikema, R. L., & van Aken,
M. A. G. (2018). Minority stress, perceived burdensomeness,
and depressive symptoms among sexual minority youth. Journal
of Adolescence, 66, 9–18.
https://doi.org/10.1016/J.ADOLESCENCE.2018.03.015
70
LAMPIRAN 1
RANCANGAN SKALA PENELITIAN
82
Tidak ada
Tidak pasti atau tidak yakin
Ada
16. Saya memiliki persiapan nyata untuk melakukan upaya bunuh
diri
Tidak ada
Ada sedikit usaha (misalnya sedang mengumpulkan
pil atau obat-obatan)
Persiapan sudah lengkap (misalnya memiliki pil,
pistol)
17. Saya mempunyai catatan bunuh diri
Tidak ada
Sudah mulai membuat tetapi tidak selesai, hanya ada
dipikiran
Memiliki catatn bunuh diri yang sudah diselesaikan
18. Saya memiliki tindakan terakhir (misalnya tekad)
Tidak ada
Hanya ada dipikiran atau hanya ada keyakinan
Membuat perencanaan yang pasti dan sudah bertekat
19. Saya menyembunyikan rencana bunuh diri saya
Mengungkapkan ide secara terbuka
Menahan diri untuk mengungkapkan
Berusaha untuk menyembunyikan atau berbohong
85
SKALA 2: Self-Stigma
No Pernyataan STS TS S SS
1. Saya merasa terasing karena
memiliki diagnosis epilepsi.
2. Karena memiliki diagnosis epilepsi,
anggapan yang keliru tentang
epilepsi berlaku pada saya
3. Saya merasa nyaman tampil di depan
umum bersama seseorang yang
diketahui memiliki diagnosis
epilepsi.
4. Terdiagnosis epilepsi telah
menghancurkan hidup saya.
5. Orang akan mengetahui saya
memiliki diagnosis epilepsi dari
penampilan saya.
6. Karena memiliki diagnosis epilepsi,
saya membutuhkan bantuan orang
lain untuk membuat keputusan dalam
hidup saya.
7. Orang tanpa epilepsi tidak mungkin
dapat mengerti saya
8. Saya tidak dapat memberikan
kontribusi (sumbangan manfaat)
apapun pada masyarakat karena saya
mengalami epilepsi.
9. Karena didiagnosis epilepsi, tidak
ada orang yang tertarik untuk
mendekati saya
10. Saya merasa malu karena memiliki
diagnosis epilepsi.
11. Orang-orang memperlakukan saya
secara berbeda karena saya
didiagnosis epilepsi.
86
No Pernyataan STS TS S
SS
Orang-orang dalam hidup saya akan
1
merasa lebih baik jika saya pergi
Orang-orang dalam hidup saya akan
2
merasa lebih bahagia tanpa saya
3 Saya merasa menjadi beban masyarakat
Kematian saya akan melegakan orang-
4
orang dalam hidup saya
Orang-orang dalam hidup saya
5
berharap bisa terbebas dari saya
Saya memperburuk keadaan bagi
6
orang-orang dalam hidup saya
88
LAMPIRAN 2
VALIDITAS RELIABILITAS HASIL UJI
COBA TERPAKAI
90
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.885 19
Item-Total Statistics
Scale
Mean if Scale Corrected Cronbach's
Item Variance if Item-Total Alpha if
Deleted Item Deleted Correlation Item Deleted
VAR00001 7.70 38.399 .547 .879
VAR00002 7.56 36.096 .674 .873
VAR00003 7.42 35.633 .677 .873
VAR00004 7.64 36.327 .678 .873
VAR00005 7.26 38.502 .198 .894
VAR00006 7.55 37.421 .473 .880
VAR00007 7.55 37.913 .484 .880
VAR00008 7.56 36.927 .658 .875
VAR00009 7.76 37.694 .657 .876
VAR00010 7.53 37.176 .504 .879
VAR00011 6.50 40.008 .067 .897
VAR00012 7.47 37.514 .403 .883
VAR00013 7.52 36.038 .667 .873
VAR00014 7.56 36.742 .647 .875
VAR00015 7.45 35.913 .614 .875
VAR00016 7.73 38.171 .521 .879
VAR00017 7.65 37.000 .582 .876
VAR00018 7.55 36.498 .641 .874
VAR00019 6.88 36.847 .419 .883
91
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.907 17
Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Corrected Cronbach's
if Item Variance if Item-Total Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Deleted
VAR00001 5.70 34.584 .536 .903
VAR00002 5.56 32.250 .690 .898
VAR00003 5.42 31.910 .677 .898
VAR00004 5.64 32.481 .693 .898
VAR00006 5.55 33.606 .472 .905
VAR00007 5.55 34.036 .490 .904
VAR00008 5.56 33.142 .657 .899
VAR00009 5.76 33.940 .641 .901
VAR00010 5.53 33.145 .538 .902
VAR00012 5.47 33.699 .401 .908
VAR00013 5.52 32.284 .668 .898
VAR00014 5.56 32.927 .653 .899
VAR00015 5.45 32.129 .620 .900
VAR00016 5.73 34.232 .538 .903
VAR00017 5.65 33.184 .585 .901
VAR00018 5.55 32.621 .659 .899
VAR00019 4.88 33.062 .417 .908
92
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.931 29
Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Corrected Cronbach's
if Item Variance if Item-Total Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Deleted
VAR00001 28.55 198.283 .743 .926
VAR00002 28.27 202.540 .523 .929
VAR00003 28.79 213.985 .275 .932
VAR00004 28.50 199.823 .659 .928
VAR00005 28.82 206.736 .477 .930
VAR00006 27.98 202.015 .497 .930
VAR00007 28.17 200.233 .606 .928
VAR00008 28.74 204.933 .495 .930
VAR00009 28.62 199.162 .719 .927
VAR00010 28.41 195.076 .782 .926
VAR00011 28.15 199.854 .698 .927
VAR00012 28.61 199.412 .731 .927
VAR00013 27.88 205.985 .383 .932
VAR00014 28.53 200.253 .641 .928
VAR00015 29.12 207.154 .651 .929
VAR00016 28.59 198.922 .697 .927
VAR00017 28.24 206.463 .388 .931
VAR00018 28.30 198.184 .710 .927
VAR00019 28.82 205.474 .482 .930
93
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.940 26
Item-Total Statistics
Scale
Mean if Scale Corrected Cronbach's
Item Variance if Item-Total Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Deleted
VAR00001 26.06 187.350 .755 .935
VAR00002 25.79 191.185 .545 .938
VAR00003 26.30 202.953 .271 .940
VAR00004 26.02 189.092 .659 .936
VAR00005 26.33 195.856 .476 .939
VAR00006 25.50 190.654 .517 .939
VAR00007 25.68 188.651 .640 .937
VAR00008 26.26 194.440 .479 .939
VAR00009 26.14 188.366 .724 .936
VAR00010 25.92 184.594 .778 .935
VAR00011 25.67 188.656 .719 .936
VAR00012 26.12 188.477 .742 .935
94
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.938 6
Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Corrected Cronbach's
if Item Variance if Item-Total Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Deleted
VAR00001 5.03 16.461 .773 .931
VAR00002 4.91 16.361 .769 .931
VAR00003 4.80 15.453 .849 .922
VAR00004 4.86 14.920 .841 .923
VAR00005 4.88 15.462 .799 .928
VAR00006 4.76 15.356 .859 .920
95
LAMPIRAN
LAMPIRAN 33
SKALA PENELITIAN
SKALA PENELITIAN
96
Salam Sejahtera.
Perkenalkan, kami dari tim peneliti Prodi Psikologi Islam UIN Raden
Intan Lampung saat ini sedang melakukan penelitian mengenai
Dinamika Psikologis Pada Orang Dengan Epilepsi (ODE).
Salam hangat,
Putri Mulyani
Tidak ada
2. Saya berharap untuk mengakhiri hidup
Tidak ada
Rendah
Sedang ke tinggi
3. Saya memiliki alasan untuk tetap hidup dibandingkan mati
Hidup lebih penting daripada mati
Sama baiknya untuk hidup maupun mati
Lebih besar alasan untuk mati daripada hidup
4. Saya berkeinginan untuk bunuh diri
Tidak ada
Lemah
Sedang ke kuat
5. Saya berkeinginan untuk bunuh diri secara pasif
Saya akan mengambil tindakan pencegahan untuk
menyelamatkan hdup
Saya akan membiarkan hidup atau mati secara
kebetulan
Saya akakn menghindari langkah yang diperlukan
untuk menyelamatkan atau mempertahankan
kehidupan
6. Munculnya durasi atau lamanya keinginan bunuh diri saya
Singkat
Lebih lama
Terus menerus atau hampir terus menerus
15. Saya memiliki harapan dari tindakan bunuh diri yang aktual
atau nyata
Tidak ada
Tidak pasti atau tidak yakin
Ada
99
Petunjuk Pengisian
SKALA SELF-STIGMA
No Pernyataan STS TS S SS
1. Saya merasa terasing karena memiliki
diagnosis epilepsi.
2. Karena memiliki diagnosis epilepsi,
anggapan yang keliru tentang epilepsi
berlaku pada saya
3. Saya merasa nyaman tampil di depan
umum bersama seseorang yang
diketahui memiliki diagnosis epilepsi.
4. Terdiagnosis epilepsi telah
menghancurkan hidup saya.
5. Orang akan mengetahui saya memiliki
diagnosis epilepsi dari penampilan
saya.
6. Karena memiliki diagnosis epilepsi,
saya membutuhkan bantuan orang lain
untuk membuat keputusan dalam hidup
saya.
7. Orang tanpa epilepsi tidak mungkin
dapat mengerti saya
101
Petunjuk Pengisian :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : SangatTidak Setuju
Jangan lewatkan pernyataan ini hingga selesai. SELAMAT
MENGERJAKAN
LAMPIRAN 4
BULE PRINT PENELITIAN
105
LAMPIRAN 5
SKALA PENELITIAN BY GOGGLE FORM
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
LAMPIRAN 6
DATA SKOR PENELITIAN
119
LAMPIRAN 7
TABULASI DATA PENELITIAN
123
NO Y X1 X2 36 5 59 6
1 5 36 7 37 7 76 15
2 0 57 6 38 5 43 6
3 2 38 6 39 9 68 12
4 4 52 12 40 10 69 14
5 26 84 22 41 8 48 12
6 3 41 6 42 14 57 13
7 10 53 16 43 25 83 22
8 18 82 18 44 4 76 17
9 9 77 17
45 0 37 6
10 32 78 18
46 13 73 18
11 17 55 16
47 3 52 11
12 4 38 6
48 8 51 9
13 14 53 7
49 4 46 6
14 5 64 15
50 4 37 7
15 6 44 6
16 11 61 12
51 2 50 10
17 5 44 7 52 2 35 9
18 6 72 18 53 13 69 17
19 2 35 6 54 12 69 18
20 18 63 16 55 5 48 7
21 8 70 12 56 5 75 17
22 12 76 12 57 5 60 11
23 4 55 11 58 5 61 10
24 17 57 17 59 3 32 6
25 4 75 6 60 7 71 19
26 13 58 15 61 5 59 13
27 3 32 6 62 7 66 12
28 10 76 15 63 16 80 17
29 15 54 17 64 4 45 6
30 1 65 14 65 9 51 7
31 3 66 9 66 6 72 16
32 2 65 12
33 4 78 14
34 3 35 6
35 2 75 10
124
LAMPIRAN 8
HASIL UJI ASUMSI
125
UJI ASUMSI
1. UJI NORMALITAS
Descriptive Statistics
Minim Maxim Std.
N um um Mean Deviation
Self_Stigma 66 32 84 58.82 14.775
Perceived_Burdensome 66 6 22 11.85 4.721
ness
Ide_Bunuh_Diri 66 0 32 7.92 6.395
2. UJI LINIERITAS
ANOVA Table
Sum of Mean
Square Squar
s df e F Sig.
Ide Bunuh Betwee (Combin 1987.4 40 49.68 1.8 .06
Diri * Self- n ed) 97 7 01 1
Stigma Groups Linearity 670.73 1 670.7 24. .00
8 38 319 0
Deviation 1316.7 39 33.76 1.2 .30
from 59 3 24 1
Linearity
Within Groups 689.53 25 27.58
3 1
Total 2677.0 65
30
ANOVA Table
Mean
Sum of Squar
Squares df e F Sig.
Ide Bunuh Betwee (Combin 1699.4 13 130.7 6.9 .00
Diri * n ed) 74 29 54 0
Perceived Groups Linearity 1224.4 1 1224. 65. .00
Burdensom 93 493 136 0
eness Deviatio 474.98 12 39.58 2.1 .03
n from 2 2 06 3
Linearity
Within Groups 977.55 52 18.79
6 9
Total 2677.0 65
30
127
3. Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Self-Stigma Based on Mean .308 1 64 .581
LAMPIRAN 9
HASIL UJI HIPOTESIS
129
LINIER REGRESION
Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .677a .459 .441 4.796
a. Predictors: (Constant), Perceived Burdensomeness, Self-
Stigma
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regressio 1227.644 2 613.822 26.681 .000b
n
Residual 1449.386 63 23.006
Total 2677.030 65
a. Dependent Variable: Ide Bunuh Diri
b. Predictors: (Constant), Perceived Burdensomeness, Self-Stigma
130
Correlations
Perceived
Self- Burdenso Ide Bunuh
Stigma meness Diri
**
Self-Stigma Pearson 1 .772 .501**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 66 66 66
**
Perceived Pearson .772 1 .676**
Burdensomeness Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 66 66 66
**
Ide Bunuh Diri Pearson .501 .676** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 66 66 66
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
131
LAMPIRAN 10
SUMBANGAN EFEKTIF
132
SUMBANGAN EFEKTIF
1) SE variabel self-stigma (X1) dengan ide bunuh diri (Y)
SE (X1) % = Beta X1 . rxy . 100%
SE (X1) % = -0.054 . 0.501. 100%
SE (X1) % = 2.7%
2) SE variabel perceived burdensomeness (X2) dengan ide
bunuh diri (Y)
SE (X1) % = Beta X1 . rxy . 100%
SE (X1) % = 0,718 . 0.676. 100%
SE (X1) % = 48.5%
3) SE Total
SE% = SE (X1) % + SE (X2)%
= 2.7% + 48.5%
= 51.2%
133
LAMPIRAN 11
TURNITIN
134
135