Anda di halaman 1dari 4

1

PENDIDIKAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN PUSAT


PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL

ESSAY AGENDA I

SIKAP BELA NEGARA PADA GENERASI MUDA

Ditulis oleh :

Nama : Enik Setiyawati, S.Kom.


Nosis : 2422029
Satuan : Sdirjianbang Akmil

PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS


GELOMBANG I TAHUN 2024

Lembang, 1 Maret 2024


3

SIKAP BELA NEGARA PADA GENERASI MUDA

A. PENDAHLUAN.

Pada zaman dahulu sebelum kemerdekaan ditegakkan di negara kita, peranan


Generasi Muda Indonesia sangat penting untuk kemajuan bangsa. Khusunya untuk
terselenggaranya kemerdekaan bangsa ini. Bahkan sampai setelah kemerdekaan negara
kita dikumandangkan, para Generasi Muda akan tetap ikut serta dalam memajukan
negara. Kepedulian mereka terhadap kondisi negara yang saat itu dalam masa penjajahan
sangatlah tinggi demi kemajuan Negara. Bela negara merupakan semangat berani
berkorban demi tanah air, baik harta bahkan nyawa sekalipun berani dikorbankan demi
keutuhan negara kesatuan republik indonesia.

Bela negara adalah tekad, sikap dan tindakan warganegara yang teratur,
menyeluruh, terpadu dan berkelanjutan yang dilandasi oleh kecintaan terhadap tanah air
serta kesadraan hidup berbangsa dan bernegara (Kaelan & Achmad Zubaidi, 2007).
Adapun wujud bela negara dalam dilakukan melalui Pendidikan Kewarganegaraan,
Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib, Pengabdian sebagai prajurit tentara nasional
Indonesia secara sukarela dan secara wajib serta melalui Pengabdian sesuai profesi.
Sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945 bahwa “setiap
warganegara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara” (pasal 27 ayat
3 UUD 1945). Pasal tersebut memiliki dua makna, yakni :Pertama, bahwa setiap warga
negara memiliki hak sekaligus kewajiban dalam menentukan kebijakan-kebijakan tentang
pembelaan negara melalui lembaga-lembaga perwakilan sebagaimana diamanatkan oleh
UUD 1945. Kedua, setiap warganagera harus turut serta dalam setiap usaha pembelaan
negara, sesuai dengan kemampuan dan profesinya masing-masing.

Menunjukan semangat sikap bela negara tidak hanya dilakukan melalui angkat
senjata militer peperangan saja, akan tetapi dapat ditunjukan dengan menampilkan
perilaku-perilaku yang sesuai dengan kerangka ideologis dan konstitusional bangsa
indonesia dalam mengisi kemerdekaan indonesia. Menurut Kansil (2001), Mengisi
kemerdekaan dapat dikatakan sebagai usaha bela negara, sebab melauli usaha-usaha
positif dalam mengisi kemerdekaan dapat membuat keberlangsungan Indonesia sebagai
sebuah negara dapat tetap dipertahankan dan senantiasa mampu menjaga persatuan
2
3

dan kesatuan bangsa ditengah kerasnya tantangan globalisasi yang justru mengikis rasa
kebangsaan dan kecintaan warga negara terhadap tanah airnya. Sejak memasuki era
Reformasi, dirasakan semakin memudarnya rasa kebangsaan bagi masyarakat,
khususnya bagi generasi muda, sehingga kurangnya kepedulian terhadap Bela Negara.
Kita pahami bersama bahwa Bela Negara merupakan sebuah keharusan dan keniscayaan
bagi semua komponen bangsa Indonesia, sesuai Pasal 27 ayat 3 UUD 1945 dan Pasal 30
ayat 1 dan 2 UUD 1945.

B. PEMBAHASAN

Pendidikan Bela Negara harus diajarkan sejak dini, mulai dari pendidikan dasar,
menengah dan tinggi (dari TK s/d Universitas). Memang saat ini kurikulum Tahun 2013
tidak secara eksplisit mencantumkan hal tersebut, namun tidak menghambat untuk
menyampaikan materi pendidikan Kewarganegaraan, Pancasila, Sejarah Perjuangan
Bangsa dan mata pelajaran lainnya yang relevan, serta Pramuka yang menjadi kewajiban
Ekstra Kurikuler. Kecenderungan generasi muda khususnya para remaja saat ini
cenderung mudah terpengaruh oleh nilai budaya dan ideologi lain karena pengaruh
globalisasi. Khusus bagi Mahasiswa/ perguruan tinggi dalam setiap tahun ajaran baru
merupakan peluang yang baik, dimana para mahasiswa baru harus menjalani OSPEK atau
nama lain, maka bisa dimasukan PENDIDIKAN BELA NEGARA sebagai salah satu
kegiatan Ospek tsb. Pendidikan Bela Negara harus berupaya membuat peserta menjadi
betah, senang, riang gembira, menggunakan bahasa bahasa yang mudah dicerna dan
diterima masyarakat, Materi Bela Negara jangan menggunakan model pengajaran yang
membosankan tetapi harus diberikan spirit keindonesiaan yang sesuai kondisi dan
tantangan masa depan, agar mudah diresapi, dihayati, dan dijiwai oleh semua unsur
masyarakat untuk bekal Bela Negara dalam semua aspek Kehidupan.

Melakukan Pelestarian Lingkungan pemuda dapat menggerakkan masyarakat


dalam upaya pelestarian lingkungan seperti bersama-sama melakukan reboisasi dengan
membentuk organisasi besar yang tersebar di seluruh Indonesia. Dan mempertahankan
dan memperkenalkan Tradisi, Sejarah dan Budaya Indonesia sebagai Kekayaan Bangsa
Sebagai pemuda, banyak yang dapat kita lakukan untuk mempertahankan dan
memperkenalkan budaya bangsa ini di dalam maupun di luar negeri. Misalnya seperti
melakukan pengenalan budaya dengan menampilkan informasi fakta unik tentang
3

budaya tersebut melalui teknologi internet yang telah kita dapatkan pada zaman
globalisasi ini, sehingga orang di luar daerah maupun di luar negeri dapat melihat
kebudayaan yang kita miliki.

Bela Negara bisa diwujudkan dengan berperan aktif dalam Seminar, kajian ilmiah
dan bimbingan IPTEK. Dengan kegiatan positif wujud nyata mengharumkan nama bangsa
Indonesia merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan sebagai bentuk dalam bela
negara. Generasi muda Indonesia yang berprestasi pada bidang masing-masing dan
dapat menyelesaikan masalah-masalah sosial di masyrakat telah melakukan sikap bela
negara dengan baik. Tidak hanya itu, bela negara juga dapat dilakukan pada semua
profesi generasi muda, misalnya petani sebagai pelaku ketahanan pangan melakukan
bela negara melalu kerja keras menghasilkan hasil pertanian yang berkualitas, nelayan
melakukan aksi bela negara dengan memerihara laut serta menangkap ikan yang baik
agar tercipta negara yang sehat dan cerdas. Bila semua generasi muda melakukan semua
aktivitas, pekerjaan, profesi, dengan roh kecintaan akan indonesia pada nantinya akan
memunculkan sumber daya manusia yang cerdas serta mampu menciptkan ketahanan,
keamanan dan kesejahteraan masyarakat.

C. KESIMPULAN
Dengan begitu bisa ditarik kesimpulan, setiap individu harus punya rasa patuh dan
taat pada hukum yang berlaku, karena dengan taat pada hukum yang berlaku akan
menciptakan keamanan dan ketentraman bagi lingkungan serta mewujudkan rasa
keadilan di tengah masyarakat.

Lokasi Zoom, 1 Maret 2024


Peserta PKP,

Enik Setiyawati, S.Kom.


NOSIS 2422029

Anda mungkin juga menyukai