Anda di halaman 1dari 2

Kotbah malam tahun baru

Memasuki awal tahun baru, ada baiknya kita merefleksikan sebuah renungan singkat
renungan tahun baru 2023 yang ada kaitannya dengan bagaimana semua orang membuat
sebuah rencana dalam hidup, sehingga menarik untuk dibahas tentang sebuah revolusi
harapan yang mana bukan hanya sekedar semangat di awal atau semangat hangat-hangat
tahi ayam.

Melalui renungan singkat renungan tahun baru 2023 dengan dasar pemikiran tentang
revolusi harapan bukan semangat hangat-hangat tahi ayam, dan hari baru lembaran baru ini
kita siap membuat sebuah komitmen yang tegas, teguh, dan abadi sampai di penghujung
tahun nanti.

Tak ada yang baru, hanya manusia lah yang menentukan itu semua. Toh, apakah ada yang
baru di saat pergantian tahun?

Paling tidak hanya satu angka yang berubah disaat waktu menunjukan pukul 00.01, yaitu
dari dua menjadi tiga. Lantas apa yang harus diagung-agungkan di saat berakhirnya sebuah
angka tahun?

Yang berubah hanya angka, langit masih sama, orang-orang di sekitar kita masih sama, tak
ada yang berubah darinya, bahkan ada sikap yang masih ditonjolkan yang menyebalkan hati
kita.

Lantas apakah gunanya kita memeriahkan pergantian tahun dalam kehidupan kita saat ini?
Mari kita mendalami renungan tahun baru 2023 dengan revolusi harapan bukan semangat
hangat-hangat tahi ayam, dan hari baru lembaran baru.

Benar di tahun yang baru tidak ada yang baru. Namun setiap menyambutnya, kita selalu
membuat sebuah harapan. Berharap di tahun yang baru ini, segala hal yang belum tercapai
akan tercapai, segala kegagalan tidak akan terjadi lagi, menyusun rencana dan semangat
awal tahun membara.

Itu semua adalah sebuah revolusi harapan. Ada titik-titik dalam waktu yang tak sempurna
terjadi dalam hidup, tidak sesuai dengan harapan, dan lain sebagainya. Semua itu harus
diperbaiki.

Namun, sayangnya manusia tidak konsisten. Semangat diawal, namun dalam perjalannya,
semua itu sirna. Itulah yang dikatakan semangat hangat-hangat tahi ayam.

Manusia tidak pernah teguh dalam menjalankan sebuah revolusi harapan yang dibuatnya
sendiri, sebab tidak tahan dengan waktu yang terlalu lama karena kegagalan. Namun
uniknya waktu begitu terasa berjalan dengan cepat tatkala, tidak ada kegagalan dalam
hidupnya.

Sajian renungan tahun baru 2023 ini mengajak kita semua untuk selalu bersyukur dengan
segala yang terjadi dalam kehidupan ini.

Tidak ada yang lebih berharga di akhir tahun dan awal tahun selain mengucap syukur
kepada sang pemilik hidup dan pemilik waktu.
Kita telah menerima berkat yang besar dari sang Pencipta yaitu sebuah kegembiraan dan
sukacita, bersamaan dengan itu, kita membuat sebuah harapan baru.

Silakan kita membuat sebuah terobosan baru di tahun yang baru ini. Namun yang palin
penting adalah tidak melupakan bahwa kasih Tuhan tidak akan berkesudahan.

Jika Anda mampu membuat sebuah revolusi harapan, maka lakukan dan jalankan itu
dengan hati yang teguh serta penuh konsisten. Bawalah dalam rencanamu itu di hadapan
Pemilik Waktu karena Ia sendirilah yang akan menentukan berhasilnya revolusi sesuai
dengan niat dan kerja kerasmu.

Demikian sajian renungan tahun baru 2023 dengan tema singkat refleksi awal tahun 1
Januari 2023 adalah revolusi harapan bukan semangat hangat-hangat tahi ayam, dan ketahui
setiap hari baru merupakan lembaran baru dan lakukan itu penuh syukur dan teguh hati.

Anda mungkin juga menyukai