Anda di halaman 1dari 5

Tutup Tahun 2023

Pengantar

Waktu terus berganti, detik, menit, jam


dan hari kian berlalu. Tidak terasa kita sudah
berada di akhir tahun 2023. Mari kita
bersyukur pada Sang Pemilik Waktu untuk
satu tahun ini yang sudah kita jalani dan kita
mohon kekuatan baru dan berkat-Nya untuk
memasuki sejarah baru di tahun yang baru.
Bacaan pertama yang akan kita
dengarkan dari kitab Pengkhotbah
mengingatkan kepada kita bahwa segala
sesuatu ada waktunya. Kini saatnya di
hadapan Tuhan kita tundukkan kepala dan
dengan rendah hati kita memohon ampun
untuk semua kelalaian dan dosa kita selama
satu tahun ini……saya mengaku…..

RENUNGAN (MEDITASI)

(semua lampu akan dipadamkan. Umat diajak


untuk masuk dalam keheningan dan masuk
dalam diri masing-masing untuk
berkomunikasi dengan diri / “komunikasi
batin” dan dalam keheningan kita mencoba
mendengarkan suara Tuhan.)
Bapa mama saudara/I yang terkasih dalam
Kristus. Kata kitab Pengkhotbah :“Untuk
segala sesuatu di bawah kolong langit ini ada
waktunya”

Ada waktu untuk gembira…


Ada waktu untuk sedih…..
Ada waktu untuk tertawa…..
Ada waktu untuk menangis….
Ada waktu untuk bekerja keras….
Ada waktu untuk bersantai-santai…..
Ada waktu dimana kita kecewa, kita cemas,
kita gelisah, kita takut, dan bahkan kita
marah…….
Ada waktu dimana kita hidup tenang, kita
hidup nyaman dan kita hidup damai dan
bahagia… (jedah sejenak)
UNTUK SEMUA WAKTU TERSEBUT, JANJI
TUHAN SELALU INDAH PADA WAKTUNYA
MAKA KINI DENGARLAH TUHAN
MEMANGGILMU….(Lagu: Loceng Gereja)
Bapa mama saudara/I yang terkasih.
Sudah lama kita melangkah dengan
waktu dan di dalam waktu. Terkadang kita
melangkah hanya mengandalkan kekuatan kita sendiri
tanpa melibatkan Tuhan. Lalu Kita kehilangan arah
tujuan dan harapan yang pasti. Kita sudah seperti domba
yang hilang. Kemudian kita membingkai semua
kebimbangan kita dengan keluhan. Tak jarang kita
menyalakan Tuhan.
Tahun 2023 sudah kita habisi dengan berbagai
ambisi, masihkah kita optimis melangkah dengan lebih
baik di tahun 2024? Sudah banyak langkah yang
kita tempuh, sudah banyak pengalaman yang
kita ukir. Tak dipungkiri ada banyak waktu yang
terbuang sia-sia. Ada banyak kesempatan selalu kita
bilang, kita tidak punya waktu. Tetapi, sebenarnya kita
tidak menggunakan waktu yang ada dengan baik.
Sampai-sampai untuk kebahagiaan jiwa kita pun
kita abaikan.
Malam ini adalah saatnya kita mesti
kembali pulang pada diri kita sendiri. kita
menengok diri kita, kita memastikan bahwa
diri kita baik-baik saja dan kita meyakinkan
diri kita bahwa kita masih kuat untuk
melangkah lagi di tahun yang baru. (jedah
sejenak)
Bapa mama saudara/i yang terkasih.
Mungkin saat ini, kita mendapati diri
kita sudah sangat lelah, sudah capek sekali
bejuang, sudah rapuh dan bahkan mungkin
diri kita sudah sakit-sakitan. Mau menyesal?
sudah terlambat, mau putus asa? Untuk apa,
mau benci pada diri sendiri? apa gunanya.
(jedah sejenak)
Dunia yang kita hadapi pun sudah tidak
seperti tahun-tahun sebelumnya. Dunia saat
ini sudah semakin maju, beban hidup pun
semakin berat. Bersantai-santai bukan lagi
menjadi pilihan jalan hidup. Tetapi, kita tidak
bisa memutuskan untuk melangkah mundur
atau pun berhenti. Mau atau tidak mau kita
harus maju. (jedah sejenak)
Kita yakin Tuhan ada di depan kita,
mari kita ikuti jejak langkah-Nya. Kita yakin
Tuhan ada di belakang kita, Dia menuntun
hidup kita. Kita yakin Tuhan ada di samping
kita, Dia memegang tangan kita untuk
berjalan bersama-Nya. (jedah sejenak)
"Jangan takut, Aku menyertai kamu sampai akhir
zaman" Sabda-Nya.
Bapa mama saudara/i yang terkasih.
Sekarang, katakan pada dirimu.
Terikasih diriku, hingga saat ini masih tegar
untuk berjalan. Terikasih Tuhan karena Tuhan
memberi diri ini yang seperti ini adanya. Tidak
sempurna tapi masih bisa berguna, tidak
begitu kuat, tapi masih bisa tabah dan sabar,
tidak begitu cerdas dan pandai, tapi masih
mampu berpikir dan bekerja. (jedah sejenak)
Terimakasih "Bapa dan Mama", sebenarnya saya
malu menyebut sapaan bapa dan mama karena selama ini
saya lebih banyak tidak mendengarkan nasehat kalian,
saya lebih banyak tidak patuh pada kalian, saya suka
membantah bahkan marah pada kalian.
Terimakasih saudara dan saudariku, mungkin kita
sering tak sepaham, sering bertengkar, sering tidak tegur
sapa satu sama lain, tapi darah kita mengalir dari satu
nadi yang sama. Untukmu semua saya berdoa, semoga
kalian sehat, bahagia, hidup damai, rukun dan semakin
sukses di tahun yang baru.
TUHAN TAHU APA YANG ADA DALAM
HATIMU KINI, TUHAN TAHU BERAPA
KEMAMPUANMU, TUHAN TAHU JUGA APA
YANG SAAT INI ENGKAU INGINKAN.
SEGALA SESUATU ADA WAKTUNYA. DAN
JANJINYA TAK PERNAH GAGAL. MARI KITA
MAJU DI TAHUN YANG BARU UNTUK
“SEBUAH ZIARAH BERSAMA TUHAN”…
(Lagu: Sebuah Ziarah) pada bagian intro Rinto isi
Puisi.
(Setelah lagu semua lampu dinyalakan)
Bapa mama saudara/i.
Mari dengan penuh keyakinan iman kita
bangkit berdiri membaharui iman
kepercayaan kita….Aku Percaya….

Anda mungkin juga menyukai