Anda di halaman 1dari 19

RENUNGAN DAN MUHASABAH UNTUK PERBAIKAN DIRI

Ya Allah, saat aku pejamkan mata ini

Entah mengapa banyak terlintas diseluruh jiwa

Seluruh kalbu dan nuraniku.

Aku malu pada-Mu, ya Allah.

Ketika kedua malaikat mencatat amal perbuatanku

Aku terbayang ketika itu

Hidup dalam kedzaliman

Ya Allah,apakah takdirku untuk seperti itu?

Aku tak ingin terlahir sebagai pengumbar fitnah

Begitu banyakbegitu banyak fitnah merajaiku

Sehingga aku tak tahu lagi malu pada-MU

Sungguh hina diriku di hadapan-Mu,

Hina di hadapan para pejuang-Mu

Malu.sungguh malu aku pada-Mu

Lantas, ketika itu tak ada lagi rasa rindu,

Yang terfikir.hanyalah kesenangan

Yang terfikir. Hanyalah omongan

Yang terfikir.hanyalah kehidupan dunia semata

SekarangRANGKULLAH AKU DI JALAN-MU.

Hmmendengarkan lantunan nasyid ini membuat hati ku bergetardarah ku


terasa mengalir keras..rasa kantuk ku tiba2 hilang dg sekejapistighfar ku dlm ht
atas apa yg telah dr ini lakukan..bulir2 mutiara ku jg jatuh membasahi hati dan
fikiran u/ bermuhasabah diri..
Hati ku seolah2 mengajak ku untuk berbicara dg tegas..

Apa yg telah engkau lakukan ???

Bagaimana dg komitmen mu ??

Apakah engkau berfikir hanya dr mu yang mempunyai masalah??

Bgmn dg saudara2 mu yang lain?

Apakah engkau telah menjalankan kewajiban mu untuk memenuhi hak2 dari


saudara2 mu??

Berapa banyak hati saudara2 mu yg tergoreskan oleh mu???

Berapa banyak hati saudara2 mu yang tak terluka karna mu??

Apa yg akan telah engkau dapatkan ??

Apakah semua itu hanya untuk memenuhi laporan mu di hadapan manusia ???

Bgmn di hadapan Nya?? Bgmn di hadapan Allah ??

Masihkah engkau konsisten dg tilawah mu??? Puasa sunnah mu??? dhuha mu??
dan amalan2 andalan mu yg lain ???

Masihkah semua itu memenuhi keinginanmu ?? apakah menjalankan amalan2 itu


hanya sebuah targetan mu ???

Ku lihat dahulu diri mu begitu tegar ketika menghadapi masalah.,

Begitu tegas menghadapi saudara2 mu., begitu anggun dan lembutnya dlm
menghadapi saudari mu namun sekarang ., perubahan seperti apa yang engkau
lakukan selama ini??

Sering aku melihat mu menangis tak mengerti apa yang engkau tangisi marah yg
tak jelas dg marah mu sendiri ada apa dg mu ??

Coba buka mata mu ?? buka hati mu?? pendengaran mu?? ikuti kata hati yg paling
dalam..cobalah lihat saudara2 mu sekarang??? lihatlah saudari2 mu sekarang?? apa
yang telah engkau perbuat terhadap mereka..

Tak ada lagi sebuah ketegasan.,,, yang ada omongan yg yang berlebihan yang
berlebihan..
Tak ada lagi sebuah kelembutan dan kenyamanan,,, yang ada hanyalah keegoisan
dan ketidaknyamanan ketika bersama..

Dan coba engkau dengar .. dengar apa yang telah saudara2 mu lakukan di luar
sana

Apakah telinga mu tak lagi berfungsi mendengarkan sesuatu yang baik??

Bgmn saudara2 mu yang lain berjuang, hanya mencari untuk yang akan dimakan ??

Dan apa yang engkau lakukan??

Apa yg telah engkau berikan untuk mereka??

Impian mu sangat besar..tapi apakah impian itu hanya untuk memenuhi dirimu
saja??

atw hanya untuk hal lain dari itu??

Apa yang engkau cari selama ini??

Pencarian yang seperti apa?? Dan apa yang telah engkau korbankan untuk
pencarian itu untuk sebuah impian yang menjadi motivasi dlm menggapainya??
perjuangan yang seperti apa??

Apa yang engkau harapkan dari pengorbanan mu??mengapa aku didalam hatimu
merasakan hampa..kesendirian..sepi..

Selalu terdengar lewat pendengaran hati mu engkau sering tak merasakan


keindahan kebersamaan bersama saudara2 mubenarkah ?? Apakah sedikit
keburukan nya menutupi semua yang telah ia berikan kepada mu??dan apa yang
selama ini engkau berikan padanya??

Bagaimana engkau ingin mengatakan kebersamaan itu indah..tatkala diri mu masih


meragukan itu??

Bagaimana engkau bisa berjalan tegar dalam memperjuangkan kemenangan kalau


dirumu masih kosong??

Engkau tak harus kerja keras.. harusnya engkau kerja cerdas..

Lakukan dg sepenuh hati..nikmati juga lewat hati..dan kamipun akan merasakan


keindahan hati mu kembali..
Bapak/ibu mari kita bangun., berdiri tegar..bersihkan aku kembali..sucikan aku
kembali.. Allah selalu bersama kita..jadikan lah aku selalu sahabat mu.. dan aku pun
akan menyatu didalam diri mulupakan cinta semu mu..lupakan sekilas wajah2
yang memang belum halal bagi mu..ingatlah, Allah telah mempersiapkan nya u/
mu..

Begitu lah dialog antara aku dan hati ku yang membuat deraian air mata itu tak
tekendali..apa sebenarnya yang telah aku lakukan

Tiada kata terlambat., yang ada hanya sedikit terhambat ketika semua nya tdk ada
tekad yang kuat..

Lakukan perubahan itu dg nyata

Fikirkan.....

Sampaiikan

Dan lakukan..

Kembali bercinta dg Sang Pemilik rasa itu

Kembali bersama.. istiqomah..semangat t..and selamulah tersenyum

Cukuplah... kusimpan semua ceritaku yang dulu

Tentangku... tentang apapun yang membuatku tiada berarti

Di Persimpangan aku... berdiri membisu harus kuputuskan kemanakah ku


melangkah...

Jangan lagi usikku meski aku tak tau kemana lagi aku berlari kejar harapan yang
sempat mengelam

Biarkanlah kuhidup dengan nafas yang baru nafas yang menyimpan kedamaian di
persimpangan aku berdiri

Cukup lah kemarin kutinggalkan kelamku... tentangku dan masa lalu yang
membuatku tiada berarti

Yang lalu biarkan berlalu..namun ia tercatat sebagai sejarah hidup mu dan sebagai
training kehidupan mu
Lupakan hal-hal yang harus nya engkau lupakan..

Ingatlah impian2 mu atas kemenangan dakwah kampus mu

Dengan keyakinan Ilahiyah aku berubah.

Suami adalah Pahlawan Keluarga

Suami itu merupakan Imam atau pemimpin dalam keluarganya. Dia harus bisa
membawa keluarganya ke dalam jalan yang diridhoi Allah. Seorang suami juga
dituntut untuk bisa menafkahi keluarganya dengan sepenuh jiwanya. Dia harus
bekerja keras untuk bisa melangsungkan generasinya yang Shaleh Shalehah.
Hargailah kerja keras dari seorang suami. Jangan pernah meremehkanny atau
bahkan merendahkannya. Mari kita simak artikel yang dikutip dari voa-islam.com
berikut ini. Semoga kisah berikut bisa menjadi penggugah hati kita.

Hidup bagi sebagian orang tidak selalunya mudah untuk dilalui. Rentetan tanggung
jawab akan kebutuhan batin dan lahir, seakan terus mendesak. Desakan tanggung
jawab itu mengharuskan mereka untuk tetap bertahan dan tak boleh sama sekali
mengeluh, walau batin mereka ada kalanya tidak selaras lagi dengan keadaanDan
untukmu para istri, saksikanlah bahwa mereka itu adalah suamimu, pahlwan
keluargamu. Maka hargailah kerja keras mereka, wahai para istri yang sholihah.
Lihatlah betapa mereka telah memberikan seluruh yang mereka punya untukmu
dan tetap tegaknya kehormatan dirimu dan keluargamu. Ciumlah tangan pemberi
kasih sayang bagimu dan pahlawanmu itu, dan ucapkanlah terimakasih, walau
dalam keadaan apapun situasi tentang hatimu.

Maka hiburlah mereka, wahai para istri yang cantik. Sungguh, tugas dan kewajiban
mereka menjaga, memulyakan dan memenuhi kebutuhanmu, bukanlah hal yang
mudah untuk dilakukan. Lihatlah betapa suamimupun seakan begitu sulit walaupun
hanya untuk sekedar meluangkan waktu bagi diri mereka sendiri, untuk benar-
benar merasa lega karena tertawa gembira. Gembira karena seakan terlepas dari
beban hidup dan tanggung jawab mereka atas dirimu dan keluargamu.
Maka bahagiakan mereka, wahai para istri calon bidadari surga. Berilah mereka jeda
waktu untuk sekejab meletakkan keletihan mereka dipundakmu. Lihatlah betapa
sebenarnya rapuh mereka tanpa ada dorongan semangat darimu. Rasakanlah
tentang kebutuhan mereka untuk mendapat kehangatan dalam kasih sayang di
rumahmu.

Maka temanilah mereka, wahai para istri yang setia. Pastikanlah kau menjadi hadiah
terindah bagi segala peluh dan kepenatan hidup mereka. Pastikan mereka tidak
merasa kesepian, dan hanya sendiri melewati segala kesulitan dalam
penanggungan beban serta kejenuhan hidup ini, sendiri.

Merekalah yang mengangkat kehormatanmu, menjauhkanmu dari sebuah meminta,


dan mencukupkan kebutuhanmu agar kau selalu merasa tercukupi, dan
mendamaikan batinmu dengan perlindungannya. Dan jika mereka adalah ibarat
sebuah kepala, maka kaulah wahai istri yang sholihah, yang menjadi leher
penopang atas mereka.

Katakanlah kepada mereka...

Mulialah Engkau para suami dan para lelaki yang menghabiskan waktu dan hidup
anda demi menjadi sumber bagi kedamaian dan kebahagiaan istri dan anak-
anaknya.

Mulialah engkau bagi para pemikul tanggung jawab yang merelakan separuh sifat
kemanusiawiannya hilang. yaitu, yang tetap menguatkan diri untuk tidak bersedih
saat anggota keluarga yang lain bersedih, yang merelakan waktu istirahatnya habis,
demi kenyamanan tidur keluarganya. Yang tetap harus tetap tegar walaupun
sebenarnya dirinya sendiri sudah sangat rapuh, demi menopang kedamaian
keluarga untuk selalu hidup dalam sebuah terpenuhi.

Semoga Allah selalu mencurahkan kebahagiaan bagi para suami penopang


tanggung jawab, dan pemikul tanggung jawab yang sangat berat.
Dan untukmu wahai para istri, saksikanlah bahwa mereka adalah para suamimu,
pahlawan keluargamu. (Sumber: voa-islam.com).

Renungan

TIGA HAL PENTING

Ada 3 Hal dalam hidup yang tidak boleh kembali :

1. Waktu

2. Kata-kata

3. Kesempatan

Ada 3 Hal yang dapat menghancurkan hidup seseorang :

1. Kemarahan

2. Keangkuhan

3. Dendam ..

Ada 3 Hal yang tidak boleh hilang :

1. Harapan

2. Keikhlasan

3. Kejujuran

Ada 3 Hal yang paling berharga :

1. Kasih Sayang ..

2. Cinta

3. Kebaikan
Ada 3 Hal dalam hidup yang tidak pernah pasti :

1. Kekayaan ..

2. Kejayaan

3. Mimpi

Ada 3 Hal yang membentuk watak seseorang :

1. Komitmen

2. Ketulusan

3. Kerja keras

Ada 3 Hal yang membuat kita sukses :

1. Tekad

2. Kemahuan

3. Fokus ..

Ada 3 Hal yang tidak pernah kita tahu :

1. Rezeki ..

2. Umur

3. Jodoh

Ada 3 Hal dalam hidup yg PASTI :

1. Tua

2. Sakit

3. Kematian.
Renungan di hari "TUA"

1. Sisa hidup kita semakin pendek. Maka,

yang bisa kita makan, Makanlah;

yang bisa kita pakai, Pakailah;

yang ingin kita beli, Belilah;

kalau masih bisa memberi, Berilah;

jika masih bisa berbagi, Berbagilah.

Karena semua yang ada tidak bisa kita bawa ke dalam kubur. Jangan khawatir
dengan ahli waris, Allah ta'ala yang akan mengatur rezeki, jika mereka berusaha.
Nikmatilah hd ini dengan pasangan kita selagi masih ada.

2. Sehari berlalu, umur kita berkurang sehari. Bila kita lewati hari ini dengan
berbahagia, kita sangat beruntung. Berbuat baiklah dan selalu mengucap syukur,
karena kita tidak tahu kapan kita akan dipanggil.

3. Waktu cepat berlalu, dan hidup itu sangat singkat. Dalam sekejap kita akan
memasuki masa tua, itu hal PASTI !

4. Bila membandingkan ke atas kita akan selalu merasa kurang; bila


membandingkan kebawah kita merasa lebih; bila kita bisa merasa cukup dengan
mensyukuri apa yang kita punya, kita pasti bahagia. Bersyukurlah dengan apa yang
kita punya.

5. Harta, kekayaan, kedudukan / jabatan & kehormatan, semua itu hanyalah


sementara, hanya titipan.
Yang terbaik dan terpenting adalah Perilaku yang Baik, bisa membantu orang, tidak
berbuat hal-hal tercela dan kontrol diri.

Jangan MENYAKITI hati orang lain dan yang terpenting melatih diri agar selalu sehat
lahir & bathin. Karena KESEHATAN adalah KEKAYAAN kita dan modal dalam
menikmati kebahagiaan hd ini.

6.Kasih orangtua kepada anak tidak ada batasnya! Tetapi kasih anak terhadap
orangtua ada batasnya. Sadarlah!

Anak sakit, hati orangtua teriris; jika orang tua sakit anak cuma nengok & bertanya-
tanya. Anak-anak memakai uang orangtua sudah seperti keharusan, tetapi orang
tua memakai uang anak pasti tidak bisa leluasa! Oleh karena itu CUKUPILAH diri
sendiri dan berikanlah kepada anak SEBIJAKSANA mungkin.

7. Rumah orangtua adalah rumah anak,tetapi rumah anak bukanlah rumah


orangtua. Orangtua selalu memberi tanpa pamrih, tetapi tidak semua anak akan
berbakti kepada orangtua nya.

"SELAMAT BERBAHAGIA DIMASA TUA MU."

Suatu hari seorang sahabat saya pergi ke rumah orang jompo atau lebih terkenal
dengan sebutan panti werdha bersama dengan teman-temannya.

Ketika teman saya sedang berbicara dengan beberapa ibu-ibu tua, tiba-tiba mata
teman saya tertumpu pada seorang opa tua yang duduk menyendiri sambil
menatap kedepan dengan tatapan kosong.

Lalu sang teman mencoba mendekati opa itu dan mencoba

mengajaknya berbicara.. Perlahan tapi pasti sang opa akhirnya mau mengobrol
dengannya dan si opa menceritakan kisah hidupnya.

Sejak masa muda saya menghabiskan waktu saya untuk terus


mencari usaha yang baik untuk keluarga saya, khususnya untuk anak-anak yang
sangat saya cintai. Sampai akhirnya saya mencapai puncaknya dimana kami bisa
tinggal dirumah yang sangat besar dengan segala fasilitas yang sangat bagus.

Demikian pula dengan anak-anak saya, mereka semua berhasil sekolah sampai ke
luar negeri dengan biaya yang tidak pernah saya batasi.

Akhirnya mereka semua berhasil dalam sekolah juga dalam usahanya dan juga
dalam berkeluarga..

Tibalah dimana kami sebagai orangtua merasa sudah saatnya

pensiun dan menuai hasil panen kami. Tiba-tiba istri tercinta saya yang selalu setia
menemani saya dari sejak saya memulai kehidupan ini meninggal dunia karena
sakit yang sangat mendadak. Sejak kematian istri saya tinggallah saya hanya
dengan para pembantu kami karena anak-anak kami sudah mempunyai rumah
yang juga besar. Hidup saya rasanya hilang, tiada lagi orang yang mau menemani
saya setiap saat saya memerlukannya.

Tidak sebulan sekali anak-anak mau menjenguk saya ataupun

memberi kabar melalui telepon. Lalu tiba-tiba anak sulung saya datang dan
mengatakan kalau dia akan menjual rumah karena selain tidak effisien juga toh
saya dapat ikut tinggal dengannya. Dengan hati yang berbunga saya
menyetujuinya karena toh saya juga tidak memerlukan rumah besar lagi tapi tanpa
ada orang-orang yang saya kasihi di dalamnya. Setelah itu saya ikut dengan anak
saya yang sulung.

Tapi apa yang saya dapatkan ? setiap hari mereka sibuk

sendiri-sendiri dan kalaupun mereka ada di rumah tak pernah sekalipun mereka
mau menyapa saya. Semua keperluan saya pembantu yang memberi. Untunglah
saya selalu hidup teratur dari muda maka meskipun sudah tua saya tidak pernah
sakit-sakitan.

Lalu saya tinggal dirumah anak saya yang lain. Saya berharap kalau saya akan
mendapatkan sukacita didalamnya, tapi rupanya tidak. Yang lebih menyakitkan
semua alat-alat untuk saya pakai mereka ganti, mereka menyediakan semua
peralatan dari kayu dengan alasan untuk keselamatan saya tapi sebetulnya mereka
sayang dan takut kalau saya memecahkan alat-alat mereka yang mahal-mahal itu.
Setiap hari saya makan dan minum dari alat-alat kayu atau plastik yang sama
dengan yang mereka sediakan untuk para pembantu dan anjing mereka. Setiap hari
saya makan dan minum sambil mengucurkan airmata dan bertanya dimanakah hati
nurani mereka? Akhirnya saya tinggal dengan anak saya yang terkecil, anak yang
dulu sangat saya kasihi melebihi yang lain karena dia dulu adalah seorang anak
yang sangat memberikan kesukacitaan pada kami semua. Tapi apa yang saya
dapatkan?
Setelah beberapa lama saya tinggal disana akhirnya anak saya dan istrinya
mendatangi saya lalu mengatakan bahwa mereka akan mengirim saya untuk
tinggal di panti jompo dengan alasan supaya saya punya teman untuk berkumpul
dan juga mereka berjanji akan selalu mengunjungi saya.

Sekarang sudah 2 tahun saya disini tapi tidak sekalipun dari mereka yang datang
untuk mengunjungi saya apalagi membawakan makanan kesukaan saya.

Hilanglah semua harapan saya tentang anak-anak yang saya

besarkan dengan segala kasih sayang dan kucuran keringat. Saya bertanya-tanya
mengapa kehidupan hari tua saya demikian menyedihkan padahal saya bukanlah
orangtua yang menyusahkan, semua harta saya mereka ambil. Saya hanya

minta sedikit perhatian dari mereka tapi mereka sibuk dengan diri sendiri.

Kadang saya menyesali diri mengapa saya bisa mendapatkan anak-anak yang
demikian buruk. Masih untung disini saya punya teman-teman dan juga kunjungan
dari sahabat sahabat yang mengasihi saya tapi tetap saya merindukan anak-anak
saya.

sejak itu sahabat saya selalu menyempatkan diri untuk datang kesana dan
berbicara dengan sang opa.

Lambat laun tapi pasti kesepian di mata sang opa berganti dengan keceriaan
apalagi kalau sekali-sekali teman saya membawa serta anak-anaknya untuk
berkunjung.

Sampai hatikah kita membiarkan para orangtua kesepian dan menyesali hidupnya
hanya karena semua kesibukan hidup kita.

Bukankah suatu haripun kita akan sama dengan mereka, tua dan kesepian ?

Ingatlah bahwa tanpa Ayah dan Ibu, kita tidak akan ada di dunia dan menjadi
seperti ini.

Jika kamu masih mempunyai orang tua, bersyukurlah sebab banyak anak yatim-
piatu yang merindukan kasih sayang orang tua.

Jika kamu menerima e-mail ini berarti masih ada orang yang peduli kepadamu
untuk mengingatkan jasa kedua orang tuamu.

MENGHADAPI HARI TUA


54- Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia
menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia
menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia
menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi
Maha Kuasa. ( Ar Ruum 54)

Ketika rambut telah memutih, langkah telah gontai, penglihatan telah kabur,
pendengaran sayup sayup sampai, kulit mulai keriput, kecantikan dan ketampanan
wajah telah memudar, berbagai penyakit mulai datang menyapa itulah saat
datangnya hari tua. Allah menjadikan manusia dalam keadaan lemah kemudian
tumbuh menjadi kuat, gagah, tampan dan cantik. Diantaranya ada yang wafat
ketika kanak kanak, ada yang wafat ketika masih muda dan ada yang diwafatkan
setelah usia lanjut. Bagi mereka yang diwafatkan ketika usia sudah lanjut akan
mengalami kondisi lemah kembali seperti pada masa kanak kanak, bahkan
diantaranya ada yang pikun dan kelakuannya sama seperti anak kecil. Itulah
keadaan lemah dihari tua. Allah menyatakan hal itu dalam surat yasin ayat 68 :

68- Dan barang siapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia
kepada kejadian (nya). Maka apakah mereka tidak memikirkan? (yasin 68)

Waktu terus berlalu, umur terus bertambah rambut mulai memutih, kemampuan
ingatan, penglihatan, pendengaranpun mulai berkurang, berbagai penyakitpun
mulai kerap menyapa itulah saat datangnya hari tua. Sudahkah kita siap
menghadapinya?. Keadaan diatas adalah kondisi yang umum dihadapi oleh orang
yang mencapai usia lanjut. Kita tidak pernah tahu kapan ajal datang menjemput
kita, mungkin Allah berkenan memanjangkan usia kita hingga mencapai usia lanjut.
Jika Allah memanjangkan usia kita sampai usia lanjut bersiaplah menghadapi
berbagai kondisi yang harus dialami oleh para manula seperti tersebut diatas.

Pengaturan pola makan

Kemampuan metabolism tubuh untuk memproses makanan yang kita makan tentu
tidak sama seperti ketika masih muda. Kita harus mulai mengurangi porsi makanan
yang masuk disesuaikan dengan kebutuhan tubuh kita, yang aktifitasnya sudah
banyak menurun. Ikutilah pola makan yang dianjurkan Rasulullah, sepertiga
makanan, sepertiga air dan sepertiga udara, jangan pernah makan sampai kenyang.
Makan kenyang hanya akan membebani lambung dan berbagai organ tubuh seperti
ginjal, jantung, pankreas, yang pada akhirnya akan menimbulkan berbagai penyakit
seperti diabetes, darah tinggi, penyumbatan pembuluh darah, stroke dan lain lain.

Hindari makanan yang mengandung lemak tinggi, dan rasa yang ekstrim seperti
asin, manis, asam, pedas dan gurih. Hindari makanan fast food yang banyak
dikonsumsi anak muda dewasa ini, semua makanan itu akan memperberat kerja
organ tubuh dan dapat mempercepat proses kerusakan organ tubuh. Untuk
mengendalikan selera makan sebaiknya dibantu dengan melakukan puasa sunat
hari senen dan kamis sebagaimana yang dianjurkan Rasulullah. Umumnya orang
yang mencapai usia lanjut dan tidak mampu mengendalikan selera makan sangat
akrab dengan berbagai penyakit denegeratif seperti diabetes, darah tinggi, jantung
koroner, asam urat, stroke, gagal ginjal dan lain sebagainya.

Olah raga ringan

Olah raga yang baik untuk orang usia lanjut adalah jalan santai, ada juga yang
mengikuti senam pernapasan seperti taichi. Olah raga berat seperti tenis,
badminton, sepak bola sebaiknya dihindari, kondisi tubuh yang mulai rapuh tidak
mampu melakukan gerakan yang memerlukan kegesitan dan ketangkasan. Gerakan
yang membutuhkan kegesitan dan ketangkasan tersebut kadangkala dapat
menimbulkan cedera otot dan engsel yang akibatnya dapat menimbulkan cacat fisik
seperti pincang, syaraf terjepit, dan lain sebagainya.

Persiapan menghadapi hari tua

Setiap orang percaya bahwa hari tua itu pasti datang, karena mereka banyak
melihat orang tua yang mencapai usia lanjut disekeliling mereka dengan berbagai
kondisi dan keadaaannya. Ada yang hidup bahagia , dihormati dan berkecukupan
dihari tua. Ada pula yang hidupnya melarat, sengsara, terlunta lunta serta
dikucilkan dan terhina dihari tuanya. Dengan belajar dari semua itu maka sebagian
besar manusia selalu berusaha mempersiapkan perbekalan untuk hidup dihari tua
nanti. Deposito, Investasi, Asuransi, pola hidup sehat dan teratur dan lain
sebagainya dipersiap-kan dengan sebaik baiknya untyuk menghadapi hari tua yang
pasti datang.

Setiap orang percaya bahwa hari tua pasti datang, namun tidak semua orang
percaya dan yakin bahwa ada kehidupan sesudah mati, yaitu kehidupan abadi
diakhirat kelak. Karena itu tidak semua orang mempersiapkan diri untuk kehidupan
akhirat. Sebagian besar manusia hanya merancang hidupnya untuk kehidupan
sampai hari tua saja. Untuk apa bekerja keras, menabung, investasi pada berbagai
perusahaan, deposito diberbagai bank, membangun rumah yang megah?? Untuk
jaminan dihari tua..jawabnya. Sedikit sekali manusia yang berfikir dan berusaha
mempersiapkan diri untuk kehidupan diakhirat kelak. Kehidupan akhirat adalah
kehidupan yang tersembunyi, belum ada orang yang pernah melihat dan kembali
dari akhirat kedunia dan bercerita tentang kehidupan disana. Ini adalah masalah
Iman dan keyakinan.

Fokus pada persiapan kehidupan akhirat

Datangnya hari tua adalah peringatan Allah bagi kita bahwa kehidupan kita didunia
ini akan segera berakhir, kita akan segera pindah kepada kehidupan akhirat yang
kekal dan abadi. Saat ajal hanya menunggu bilangan tahun, bulan, atau hari saja.
Waktu yang kita lalui sudah jauh melampaui setengah umur kita. Kalau saat ini usia
kita sudah 50 tahun sangat sulit bagi kita untuk dapat hidup 50 tahun lagi
sebagaimana usia yang telah kita lalui. Kalau kita dapat hidup 25 atau 30 tahun lagi
sudah termasuk luar biasa. Dewasa ini sedikit sekali orang yang dapat mencapai
usia diatas 80 tahun. Rata rata usia kebanyakan orang Indonesia saat ini adalah
pada kisaran 60 tahun.

Sebagian umat Islam menjadikan umur Rasulullah sebagai acuan , beliau wafat
pada usia sekitar 64 tahun. Jika usia sudah lebih dari umur Rasulullah berarti sudah
mendapat bonus usia lebih. Bagi yang sudah mendekati umur Rasulullah ,
sebaiknya fokuskanlah kegiatan untuk mengumpulkan perbekalan bagi perjalan
panjang diakhirat kelak. Allah mengingatkan hal tersebut dalam surat Al Hasyr ayat
18 :

18- Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap
diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan. ( Al Hasyr 18)

Kita sudah cukup lama hidup malang melintang didunia ini, sekarang tanda
datangnya ajal sudah nampak jelas, rambut yang mulai memutih,ingatan,
penglihatan, pendengaran, yang mulai berkurang, kulit yang mulai keriput,
kecantikan dan ketampanan yang mulai pudar, itulah isyarat datangnya ajal yang
diberikan Allah kepada kita. Kalau kita masih fokus mengejar kehidupan dunia yang
pasti segera akan kita tinggalkan dan melupakan kehidupan akhirat yang pasti
segera datang, maka kita akan termasuk golongan orang yang lalai, rugi dan bodoh.
Kelak ketika ajal datang meghampiri semua sudah terlambat, kita dipaksa
meninggalkan dunia ini menuju kehidupan akhirat tanpa membawa perbekalan
sedikitpun. Masa lalu tidak akan pernah kembali, masa yang akan datang pasti
menghampiri. Hidup yang singkat didunia dilalui dengan sia sia, hidup yang kekal
dalam penderitaan selamanya diakhirat siap menghadang. Allah mengingatkan
keadaan ini dengan firmannya pada surat At takatsur ayat 1-2:

1- Bermegah-megahan telah melalaikan kamu,


2- sampai kamu masuk ke dalam kubur.
3- Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),

Perbanyak amalan sunah

Bagi anda yang sudah mendekati umur Rasulullah , disamping ibadah yang wajib
seperti sholat 5 waktu, puasa ramadhan, zakat dan haji, perbanyaklah mengerjakan
amalan sunah seperti sholat sunah rawatib 2 rakaat sebelum subuh, 2 rakaat
sebelum dan sesudah dhuhur, 2 rakaat sebelum ashar, 2 rakaat sesudah maghrib
dan 2 rakaat sebelum dan sesudah isya, sholat tahjud diakhir malam. Perbanyak
zikir dan tasbih setiap pagi, petang dan malam hari. Rutin membaca Quran setiap
hari. Perbanyak infak dan sedekah.

Biasanya pada usia lanjut kehidupan kita akan kembali seperti pada masa kanak
kanak. Kita tidak lagi memikirkan kewajiban mencari nafkah, karena sudah ada
tunjangan pensiun, tabungan hari tua atau jaminan dari anak2. Bagi yang
beruntung terbebas dari kewajiban mencari nafkah dihari tua, merupakan suatu
kesempatan yang baik untuk mengisi waktu luang dengan memperbanyak amal
ibadah. Bagi mereka yang kurang beruntung hingga sampai hari tua masih harus
bekerja keras memenuhi kebutuhan hidup sehari hari, perbanyaklah taubat dan
sabar menghadapi hidup yang terasa keras dan kurang bersahabat ini. Berusahalah
untuk mengerjakan ibadah sunah semampunya.

Sabar menghadapi cobaan hari tua


Akibat buruk dari pola hidup dan makan yang keliru dimasa muda biasanya akan
muncul pada hari tua ini. Berbagai penyakit kerap menyapa, pengetahuan
agamapun sangat minim, bahkan banyak diantaranya yang belum bisa membaca Al
Quran. Sebagian orang tidak memiliki persiapan yang cukup untuk menghadapi
hari tua sehingga terpaksa tetap bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari hari, walaupun badan dirasa sudah udzur. Sabarlah menghadapi semua itu.
Proses ketuaan dan berkurangnya kemampuan tubuh tidak bisa kita hindari. Makan
obat atau suplemen food hanya usaha lahiriah, semua itu pasti akan berakhir
dengan datangnya ajal. Firman Allah dalam surat An Nahl ayat 96 :

96- Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal.
Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar
dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. ( An Nahl 96)

Bersabar menghadapi berbagai penyakit yang datang menyapa, sabar menghadapi


perjuangan hidup yang berat , selalu ingat dan bertawakkal pada Allah, itu memiliki
nilai ibadah tersendiri, dan Allah pasti akan member balasan yang setimpal bagi
orang yang sabar, sebagai mana yang dinyatakan Allah dalam surat An Nahl ayat
96 diatas.

Bagi anda yang masih muda , sehat dan kuat, ingatlah bahwa hari tua pasti datang,
persiapkanlah diri untuk menghadapi hari tua itu. Namun jangan lupa ada sesuatu
yang lebih dekat dari hari tua , yaitu ajal. Kita tidak pernah tahu kapan ajal
mendatangi kita . Ajal bisa datang ketika kita masih kanak kanak, remaja , dewasa
atau setelah mencapai usia lanjut kelak. Apa yang diingatkan Allah dalam surat Al
Hasyr ayat 18 diatas berlaku bagi semua umur, anak-anak, remaja, dewasa maupun
tua. Hidup adalah ketidak pastian, kematian adalah hal yang pasti datang. Tidak
seorangpun tahu apa yang akan terjadi besok, tidak seorangpun tahu kapan ajalnya
datang. Bersiaplah selalu menghadapi ajal yang pasti datang. Jangan tertipu hanya
mengejar kekayaan, kemuliaan, kebanggaan duniawi.

Berbagai kondisi buruk dihari tua


Dalam surat Ar Ruum ayat 54 diatas Allah telah menyebutkan bahwa ia menjadikan
manusia dari keadaan lemah, kemudian menjadi kuat, dan akhirnya menjadi lemah
kembali sesudah kuat itu. Secara bertahap pada hari tua seluruh organ tubuh kita
berangsur-angsur menurun kemampuannya. Satu persatu organ tubuh kita
mengalami kerusakan yang terus berlanjut dengan kerusakan demi kerusakan pada
organ tubuh yang lainnya. Kerusakan organ tubuh ini tentu saja menimbulkan rasa
tidak nyaman bagi kita. Ini adalah kondisi yang tidak bisa kita elakan, betapapun
kita rajin merawat dan memelihara tubuh kita. Semakin panjang usia kita semakin
lama pula kita merasakan ketidak nyamanan akibat buruk dari tidak berfungsinya
organ tubuh kita dengan baik.

Umur panjang adalah karunia yang diberikan Allah kepada kita, agar kita memiliki
kesempatan untuk instospeksi diri, merenung kesalahan masa lalu kemudian
bertaubat pada-Allah agar Dia mengampuni semua dosa dan kesalahan yang telah
kita lakukan pada masa lalu. Berbagai penderitaan, kesakitan, kelemahan yang kita
alami dihari tua adalah sarana untuk mensucikan diri kita dari berbagai dosa dan
kekeliruan dimasa lalu. Bersabarlah menghadapi kelemahan dan kesulitan dihari
tua, bertaubat pada Allah mohon ampun atas berbagai kesalahahan dimasa lalu.
Mohon Rahmat-Nya agar diberi kesabaran menghadapi berbagai kesulitan dan
kesukaran hari tua, dan dihapuskan semua dosa dan kesalahan dimasa lalu.

Sebagian orang ada yang tidak menyadari kesempatan yang diberikan Allah dengan
usia panjang ini, mereka masih sibuk dengan urusan dunia. Panjang angan angan
telah melalaikan mereka dari mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat. Mereka
masih sibuk mengembangkan usaha bisnisnya, kesibukan duniawi membuat
mereka tidak sempat melakukan instrospeksi diri, mohon ampun dan meningkatkan
ibadah pada Allah swt. Diantara mereka ada yang segera sadar ketika penyakit
datang menyerang. Namun ada juga yang tidak segera sadar ketika penyakit
mendatangi mereka, bahkan mereka mengumpat kesana kemari, mengeluh,
menyalahkan berbagai pihak, bahkan mereka juga menyalahkan Allah yang telah
mendatangkan penyakit pada mereka. Naudzubillahi min dzalika.

Jangan terjebak perbuatan musyrik

Berbagai macam penyakit adalah teman akrab yang selalu mengiringi datangnya
hari tua. Atasilah berbagai penyakit yang datang secara syariah, hindari perbuatan
musyrik yang menjanjikan kesembuhan secara ajaib bagi penyakit yang kita derita.
Iman adalah harta yang paling berharga yang harus kita pertahankan sampai akhir
hayat. Berobatlah kedokter, atau tabib yang tidak mengandung perbuatan musyrik.
Hindari pengobatan yang mengandung perbuatan musyrik seperti dukun yang
menggunakan bantuan jin, benda pusaka, serta ritual yang tidak ada tuntunan dari
Rasulullah.

Penyakit yang dihadirkan dalam kehidupan kita adalah ujian keimanan dari Allah.
Obat-obatan , dokter atau tabib hanya sarana untuk menyembuhkan, keputusan
sembuh atau tidaknya ada pada Allah . Seorang dukun atau paranormal tidak akan
mampu menyembuhkan penyakit tanpa izin Allah. Berusaha secara syariah dan
bertawakallah pada Allah, hindari perbuatan musyrik dalam mencari kesembuhan.
Keputusan sembuh atau tidaknya ada pada Allah, jagalah harta yang paling
berharga yaitu Iman dan keyakinan pada Allah serta kehidupan akhirat. Jangan
tertipu penyembuhan ajaib yang dijanjikan para dukun dan paranormal yang
melakukan pengobatan dengan mencampur yang hak dan bathil.

Kesembuhan bukan tujuan utama, ridho Allah dan kemenangan akhirat itulah tujuan
yang harus kita pertahankan. Orang yang sabar mengatasi penyakit yang diderita
dan tetap istiqomah dengan cara yang sesuai syariah, jika datang ajalnya insya
Allah akan wafat dalam Khusnul Khotimah. Orang yang tidak sabar kemudian
berpaling dari Allah dan mencari pengobatan yang bercampur dengan kemusyrikan,
maka ia akan wafat dalam suul khotimah. Naudzubillahi min dzalika

Anda mungkin juga menyukai