Anda di halaman 1dari 22

Home | Blogs

HaLaWaTul iMaN

CaHaYa KeMaNiSaN iMaN


Lafazkan cintamu dalam SYAHADAH, kasihmu dengan KETAATAN,
sayangmu dengan DAKWAH..Ikatkan janji dengan SYARIAT, kekalkan
kemesraan dalam JANJINya, penuhkan hati dengan CAHAYA UKHWAH, ilmu
dan keredhaan buktikan dengan HIJRAH, serahkan hati kepada pemiliknya
dengan TAWAKAL, IMAN dan SYUKUR..Tetapkan dengan satu cita-cita,
syahid dalam jalan SyurgaNya, di sanalah DIA menanti...orang2 yanng
mencintaiNya...

AB OU T
Email Me

AP R IL 2008

Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat


1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12
13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30
RECEN T COMM ENTS
RECEN T POS TS

• Wanita Acuan Al-Quran


• Cantiknya Seorang Wanita....
• Permaisuri Hatiku
• Satu Perjuangan
• renungan untuk Melayu
• Kezzuutaannn buat diriku...
• debat antara ana dan guard
• Dia Kekasih Allah
• KeredhaanMu
• Di Hati

AR CH IVES

• April 2008
• March 2008
• February 2008

C ATEGORIES

• Books
• CeRpEn
• MuSLiMaH
• mySeLf
• Nasyeed d hati ^_^
• Religion

PHOTO ALBUM S


iMaGe MuSLiMaH
Syndicate this site (XML)
Add as Friend
Powered by Friendster Blogs
FRIENDS


miss


Ustad


siti


LEX

zinnirah


halawatul


muslimah


aisha humaira

iman_islam


mey

FEBRUARY 17, 2008

Kasih Seorang Ayah.


Suatu ketika, ada seorang anak perempuan yang bertanya
kepada ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat ayahnya
sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut-merut
dengan badannya yang terbongkok-bongkok, disertai suara
batuk-batuknya.

Anak perempuan itu bertanya pada ayahnya : "Ayah,


mengapa wajah ayah kian berkerut-merut dengan badan
ayah yang kian hari kian membongkok ?" Demikian
pertanyaannya, ketika ayahnya sedang berehat di beranda.

Si ayah menjawab : "Sebab aku lelaki."

Anak perempuan itu berkata sendirian : "Aku tidak


mengerti"...

Dengan kerut-kening kerana jawapan ayahnya membuatnya


termenung rasa kebingungan.

Ayah hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut anaknya itu,


terus menepuk-nepuk bahunya, kemudian si ayah
mengatakan : "Anakku, kamu memang belum mengerti
tentang lelaki." Demikian bisik Si ayah, yang membuat
anaknya itu bertambah kebingungan.

Kerana perasaan ingin tahu, kemudian si anak itu


mendapatkan ibunya lalu bertanya kepada ibunya : "Ibu,
mengapa wajah Ayah jadi berkerut-merut dan badannya kian
hari kian membongkok? Dan sepertinya ayah menjadi
demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit ?"

Ibunya menjawab : "Anakku, jika seorang lelaki yang benar-


benar bertanggungjawab terhadap keluarga itu memang akan
demikian."

Hanya itu jawapan si ibu. Si anak itupun kemudian membesar


dan menjadi dewasa, tetapi dia tetap juga masih tercari-cari
jawapan, mengapa wajah ayahnya yang tampan menjadi
berkerut-merut dan badannya menjadi membongkok?

Hingga pada suatu malam, dia bermimpi. Di dalam impian itu


seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun
jelas sekali. Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu
ternyata suatu rangkaian kalimah sebagai jawapan rasa
kebingungannya selama ini.

"Saat Ku-ciptakan lelaki, aku membuatnya sebagai pemimpin


keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan
keluarga, dia senantiasa akan berusaha untuk menahan
setiap hujungnya, agar keluarganya merasa aman, teduh dan
terlindung."

"Ku ciptakan bahunya yang kuat dan berotot untuk


membanting-tulang menghidupi seluruh keluarganya dan
kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi
seluruh keluarganya. "

"Ku berikan kemahuan padanya agar selalu berusaha


mencari sesuap nasi yang berasal dari titisan keringatnya
sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak
terlantar, walaupun seringkali dia mendapat cercaan dari
anak-anaknya" .

"Ku berikan keperkasaan dan mental baja yang akan


membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia
merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi
keluarganya dia merelakan badannya berbasah kuyup
kedinginan dan kesejukan kerana tersiram hujan dan
dihembus angin, dia relakan tenaga perkasanya dicurahkan
demi keluarganya, dan yang selalu dia ingat, adalah disaat
semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan
hasil dari jerih-payahnya. "

"Kuberikan kesabaran, ketekunan serta kesungguhan yang


akan membuat dirinya selalu berusaha merawat dan
membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah,
walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan
kesakitan kerapkali menyerangnya" .

"Ku berikan perasaan cekal dan gigih untuk berusaha


berjuang demi mencintai dan mengasihi keluarganya, didalam
suasana dan situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang
anak-anaknya melukai perasaannya, melukai hatinya.

Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan


perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya
tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang
memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-
nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi dan
saling mengasihi sesama saudara."

"Ku berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk


memberikan pengertian dan kesedaran terhadap anak-
anaknya tentang saat kini dan saat mendatang, walaupun
seringkali ditentang bahkan dikotak-katikkan oleh anak-
anaknya. "

"Ku berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk


memberikan pengetahuan dan menyedarkan, bahawa isteri
yang baik adalah isteri yang setia terhadap suaminya, isteri
yang baik adalah isteri yang senantiasa menemani, dan
bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka
mahupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu
akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada isteri,
agar tetap berdiri, bertahan, sepadan dan saling melengkapi
serta saling menyayangi."

"Ku berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti, bahawa


lelaki itu senantiasa berusaha sekuat daya fikirnya untuk
mencari dan menemukan cara agar keluarganya dapat hidup
didalam keluarga bahagia dan badannya yang terbongkok
agar dapat membuktikan, bahawa sebagai lelaki yang
bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa
berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap
perasaannya, kekuatannya, kesungguhannya demi kelanjutan
hidup keluarganya. "
"Ku berikan kepada lelaki tanggungjawab penuh sebagai
pemimpin keluarga, sebagai tiang penyangga ( seri /
penyokong ), agar dapat dipergunakan dengan sebaik-
baiknya. Dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh lelaki,
walaupun sebenarnya tanggungjawab ini adalah amanah di
dunia dan akhirat."

Terkejut si anak dari tidurnya dan segera dia berlari, berlutut


dan berdoa hingga menjelang subuh. Setelah itu dia hampiri
bilik ayahnya yang sedang berdoa, ketika ayahnya berdiri si
anak itu menggenggam dan mencium telapak tangan
ayahnya.

"Aku mendengar dan merasakan bebanmu, ayah."

Note: Bila ayah anda masih hidup jangan sia-siakan


kesempatan untuk membuat hatinya gembira. Bila ayah anda
telah tiada, jangan putuskan tali silaturahmi yang telah
dirintisnya dan doakanlah agar Allah selalu
menjaganya dengan sebaik-baiknya. Amin."
Terpanar aku pada sentuhan keramatmu
Mengheret aku mentafsir memori silammu
Dulu ku ragu apa terbungkam dibenakmu
Kini ku tahu apa yang terbuku di hatimu

Surut dedarku pada usapan manteramu


Tunduk ungkalku pada ketegasan dirimu
Terpasak semangat pada keyakinan tekadmu
Keakuranku pada tunjuk dan titah arahanmu
Oh ayah,
Tak pernah ku tanya
Kemana tumpahnya keringatmu
Oh ayah,
Tak pernah ku hitung
Berapa banyak kerutan di dahimu
Yang ku pinta hanyalah kemahuan hatiku
Yang sedaya ayah laksanakan

Kau pendorong bukanlah pendesak


apalagi memaksa diriku
Aku terlorong bukan terdesak
apalagi rasa terdera

Tak terkuis dugaan menduga


Apalagi takdir yang menerpa
Aku mengharap bukan menolak
Apalagi cuba melupa

Lestari kasihmu tanpa batasan


Sempadan waktu yang memisahkan
Abadi hingga ke hujung usia akhiran masa
Sentuhanmu amat bermakna..

Posted by HaLaWaTul iMaN Fi DiNuL iSLaM on February 17, 2008 at 12:52 AM |


Permalink | Comments (0)
FEBRUARY 16, 2008

Isteri ku Huda....
Jam dinding berdeting beberapa kali.Pukul 3 pagi. Entah
kenapa aku terbangun dari tidur yg lena. Kutatapi wajah
'sahabat' akrabku sedalam-dalamya. Ku belai perlahan
rambut ikalnya yg yg menutupi wajahnya... Kau cantik
sayang.., bisikku perlahan. Tanpa disedari , usia perkahwinan
kami telah mencecah tahun yg kelima. Namun kami masih
belum dikurniakan cahaya mata sebagai penyeri kebahagiaan
ini. Ya Allah kurniakanlah kepada kami seorang
anak..walaupun cuma seorang Itulah doa yang sering ku
panjatkan kepada Ilahi dalam setiap sujudku .Kami telah
disahkan oleh doctor pakar bahawa kami berdua adalah
normal.Pelbagai ikhtiar telah kami usahakan. Mungkin benar
apa yang dikatakan doctor dua thn lalu; "Bersabarlah,
mungkin anda berdua sedang diuji Tuhan. Teruskan usaha
dan berdoalah. mudah- mudahan dimakbulkan doa anda
berdua ..Apakah hikmah yang tersembunyi di sebalik semua
ini. Aku yakin, Allah menyimpan hikmah ini untuk kuketahui
suatu ketika kelak ... .Pasti! Huda... .bangun.,... jom kita
solat." Kugerakkan bahu isteriku perlahan. Dia mengeliat ...
.Aku tersenyum melihat wajahnya yg keletihan. Letih
menguruskan rumahtangga ditambah pula kesibukannya
sebagai pengusaha Taman Didikan Kanak-Kanak. Tentu
diapenat melayan karenah 'anak-anak'nya... .Ahh.aku sayang
padamu Huda .Akhirnya , aku bangun sendiri. Aku tenggelam
dalam solat malamku yg panjang..Dan seperti biasa aku tak
pernah lupa memanjatkan doa sebagaimana dalam firman
Allah .. (al A'raaf : 189 ) yg bermaksud : " ya Allah jika engkau
memberi kami anak yg soleh, tentulah kami termasuk orang-
orang yg bersyukur.." Jam berbunyi empat kali. Aku
mengakhiri solat witirku dan ketika salam kedua ku dapati
Huda dah berada di belakangku..Wajahnya
masam,..merajuklah tu. Kurenung wajahnya dengan riak
lucu." Kenapa ni.? Muncungya mulut.." usikku dalam nada
separuh berbisik ... . Semakin menjadilah rajuknya "kenapa
abang tak kejutkan Huda.?"Protesnya... Aku tersenyum
Cuma. "Dah, abang tengok cik adik letih sangat..bukan tak
kejut tapi cik adiksayang yang tak sedar.." Akhirnya Huda
mengalah, tapi bersyarat..Jangan tidur sampai dia selesai
solat malam. "Baiklah tuan puteri, saya yang menurut
perintah." Usikku lagi. Huda tersenyum lebar
mendengarusikanku..Serentak dengan itu jarinya yang mungil
bertindak menggeletek pinggangku.Dia kemudianya berlalu
dengan wajah yang melucukan..

~*~*~*~*~*~*~*~*~

Petang itu , sambil kami menikmati minum petang, Huda


memecahkan kedamaian itu dengan ungkapan : " Abang...
..nikah jelah satu lagi" Dengan nada yang bersahaja.. Aku
tersentak. Aku memang amat mengharapkan keturunan,. Kan
rasulullah berbangga umatnya ramai..! Tapi hingga saat ini
aku belum mampu membahagikan cintaku pada wanita lain.
Walaupun Islam tidak pernah menghalang poligami apatah
lagi dengan keadaan yang kami alami sekarang ini .
sanggupkah aku memikul bebanan ini ... .? "Hai.tak takut
cemburu ke..? Umpanku pula.. "Cemburu... ..emmm itukan
memang fitrah manusia bang..takkan Huda tak
cemburu.Aisyah pun cemburu pada Khadijah, tapi
masalahnya sekarang , kalau abang kawin satu lagi, kan
Huda bolehtumpang kasih anak dari isteri abang..? hujahnya
panjang lebar. "Hai.takkantak cukup lagi 'anak-anak' di
tadika..? "Abang niii..Itu lain. Itu bukandari zuriat abang.
"Macam mana kalau isteri kedua abang juga tak boleh
melahirkan zuriat..?" umpanku lagi.. "Kahwin satu lagi.."
Kalau tak dapat anak juga,..?" Usikku terus. "Nikah lagi.. kan
boleh sampai empat..!" Jawab Huda dalam nada semakin
kendur. "Huss..Huda sayang ! Jangan merepeklah . Abang
tak mampu mencontohi ibrahim bapa ismail..berilah peluang
abang meneladani Zakaria bapa Yahya.." Kutamatkan dialog
ini seolah-olahmarah kepadanya..Kudakap erat Huda,... ada
titisan panas yg membasahi dadaku..

~*~*~*~*~*~*~*~*~

Hari ini ulang tahun perkahwinan kami yang ke tujuh ..umurku


sudah merangkak 33 tahun ... Uban di kepalaku sudah
meningkat bilanganya ... Berbanding ketika awal pernikahan
bilangannya belum sampai sebelah tangan, beritahu Huda
kepadaku. Sehingga ke saat ini Allah belum kurniakan kami
rezeki, seorang anak. Tapi cintaku pada Huda masih seperti
dulu . Tak pernah pudar. Hidangan istimewa disediakan Huda
hari ini ... .Ada bungkusan hadiah comel di meja hidangan.
Huda menarik lenganku,..dengan nada manja sambil
berkata..: " Selamat menyambut ulang tahun perkahwinan
kita .." Begitu teratur kalimah itu dibisikkan ke
telingaku.sambil mataku mencuri pandang hadiah di atasmeja
Ada sampul surat yang berlogo hospitl terkenal di ibu kota .
Tanganku segera ingin mencapai sampul tersebut.
Hudadengan pantas menghalangya. "Makanlah dulu kek
coklat yang Huda buat .! Abang ni tak sabarlah.." Protes Huda
separuh merajuk. "Oklah sayang." Kupendamkan rasa ingin
tahuku lalu ku ambil pisau yang dihulurkan.. "
Bismillahirrahmanirrahimm..ku potong kek istimewa itu. kami
berbalas suapan.. dengan perlahan-lahan aku mengambil
sampul surat dari tangannya tadi.. "Subhanallah..Maha suci
ALLAH,..Tuhan sekelianalam..!!" Huda hamill..!! Masya
Allah,..setelah sekian lama penantian ini.! Seketika
akutersungkur sujud. Airmataku mengalir deras. Kuranngkul
Huda seerat-eratnya .Airmataku terus mengalir seolah-olah
tak akan henti tika ini,..tangisan SYUKUR..! "kenapa jumpa
doctor tak bagitau abang..?" Tanya ku seperti memprotes..
"Kalau beritahu tak surprise lahhh." Jawab Huda selamba..
Tiba-tiba aku rasa bersalah,..Sejak akhir2 ini Huda ada
mengadu sakit kepala dan rasa kurang selera
makan.Kusangka dia terlalu letih menguruskan cawangan
tadikanya yang baru,..Ditambah pula dgn kesibukanku di
pejabat dan 'kewajipan saham akhirat'.Aku benar2 lupa
membawanya ke klinik. Sungguh..!! Aku benar-benar rasa
bersalah.. Sejak berita itu diterima.kesihatan dan aktiviti Huda
menjadi perhatian utamaku segala hajatnya kupenuhi.Akutak
benarkan dia memandu sendiri dan bercadang mengupah
driver utk kemudahannya. Aku minta supaya dia
mengurangkan semua aktivitinya..Namun Huda tak
bersetuju.. Katanya, janganlah terlalu manjakan dia..Barkan
dia menjadi ibu yang 'luarbiasa' Ibu yang 'luarbiasa' akan
melahirkan anak yang 'luarbiasa' ..ketika aku ttp meminta dia
memenuhi hasratku,..dia berkhutbah panjang. Abang
sayangg.abang kata nak jadi seperti zakaria bapa
Yahya..Abangkata nak bayi ini menjadi mujahid atau
mujahidah,.. Abang..,..kalau kita bercita-cita nak jadikan anak
kita sebagai mujahid atau mujahidah,.kita kena latih dia sejak
dalam kandungan.. Maknanya,..jangan manjakan
ibunya..Kalau dilimpahkan kesenangan padaHuda dan anak
yang bakal lahir ini ,..bagaimana nak dapat anak
sepertiFatimah atau Ali abi Thalib..? Abangkan kan
tau,..kesenangan dan kemewahan bukan modal yang baik
untuk anak ... Dengan kesusahan barulah generasi menikmati
kesenangan disyurga. Sebelum sempat khutbahnya
dteruskan.aku terus meletakkan tanganku di mulutnya..'Stop'..
Aku faham dan akan terus memahami hakikat pendidikan
dalam Islam..Cuma aku sendiri pelik kenapa tiba-tiba aku
yang jadi terlalu >cerewet..!

~*~*~*~*~*~*~*~*~

Pagi itu selepas sarapan aku melihat Huda tidak seperti


biasa,..Peluh mengalir laju membasahi dahinya..Dia kelihatan
pucat..Kurasa badannya,..panas.! Seingat aku Huda hanya
akan melahirkan pada 26 mei,..hari ni baru 26 april,.Aku
panik.. Aku segera membawa huda ke hospital dengan seribu
satu doa yg tak putus dlm hatiku,.aku harap ayah dan ibuku
segera datang utk menambah ketenangnku. Aku mundar
mandir ..Ya Allah.selamatkanlah isteri dan anakku..bisikku
berulang kali Encik Saifuddin..?"..Dr Khadijah,..pakar sakit
puan rujukanisteriku,.. Ya,..saya doctor,.." sahutku cepat.. Ku
hampiri Dr Khadijah.. Boleh kita berbincang sebentar,,.."
Minta Doktor sambil mengajakku ke bilik rundingan,.. Saya
harap Encik saifudin bertenang,..Isteri encik menghadapi
sedikit masalah,..air mentubannya dijangkiti kuman..Dan
degupan jantung bayi di dapati semakin lemah..Puan Huda
perlu dibedah segera.." "Bedah..?" "Buatlah apa yang
sewajarnya doktor..Tapi isteri saya bagaimana.doktor..?"
tanyaku dng nada separuh ketar.bimbang. "saya akan cuba
sedaya upaya,..utk menyelamatkan kedua-duanya,..Yang lain
kita pulangkanlah pada Allah. Sama-samalah kita berdoa .."
Suara tenang tapi yakin lahir dari doktor Khadijah.. Ya
allah,.selamatkanlah isteriku,..Ya Allah..jangan Kau ujiku di
luar batas kemampuanku,.. Dalam sujudku yang panjang tak
henti aku berdoa keselamatan isteri dan anakku..Aku
memohon limpah kasih sayang Allah kepada isteri dan
anakku tersayang.. Begitu lamaku cari ketenangan dalam
solatku,..tiba2 ayahku memanggilku mengajakku menunggu
di luar bilik pembedahan.. Ketikasampai di pintu bilik ,..aku
terdenagr suara tangisan bayi,,..alangkah lunaknya. Encik
Saifudin..?" "Ya..saya.." "Alhamdulillah isteri encik telahpun
melahirkan bayi perempuan yang sihat,.2.9 kg dan comel
seperti ibunya." kata Dr Khadijah tenang,.. Alhamdulillah.isteri
saya bagaimana doktor.?" Dr, Khadijah terdiam .tiba2
perasaan tidak sedap menjalar keseluruh tubuhku,..Kutenung
wajah Doktor dengan tatapan penuh tanda tanya,.. Tiba2
doktor menggeleng kepalanya perlahan sambil tertunduk..
Mulutku ternganga seketika,.. "Maaf,.saya telah berusaha
semampu yg mungkin,.Tapi Allah lebih menyayangi Huda,.."
Deraian air panas bercucuran tanpa boleh
dibendung,.Perlahanaku mengikuti doctor ke ruang bilik
pembedahan..Kurasa seperti seretan kaki ini sungguh lemah
dan tak berdaya,..sesusuk tubuh di tutup dgn kainputih
terbaring,..Perlahan aku membuka kain penutup..Innalillahi
wainna ilaihi raji'unnnn..DariNya kita datang,.kepadanya kita
kembali,.. Wajah Huda pucat,..tapi bibirnya terukir senyuman
manis,..manis sekali,..tanpa kesedari ku dakap Huda seerat-
eratnya..tangiskuperlahan, tapi tak tertahan..! "Sabar encik
Saifudin,..sabar.." Terdengar suara doctor Khadijah cuba
menenangkan aku,.. "Nurse,..tolong bawa anak encik
saifudin.." katanya lagi,.. Seorang bayi mungil yg masih
merahdihulurkan dihadapanku,..perlahan kuambil dan
kudakap bayi itu,.Kutatap wajahnya berganti-ganti dengan
Huda..Mereka amat mirip.!
matanya,..hidungnya,..mulutnya,..Allahuakbar..!!! Dadaku
bertambah senak..tangisanku semakin menjadi-jadi,..
Sehinggalah ayah datang memegang bahuku..dan berkata,..
Iqamahkan anakmu saifuddin,..sambutlah yang
hadir,..doakanlah yang kembali.." Huda,..rupanya inilah
hikmah Allah,..Maha Kuasa dan Maha mengetahuinya
Allah,..Dia memberi kesempatan kepadaku menemanimu ,
mengasihimu,hampir selama lapan tahun,..utk akhirnya
memanggilmu setelah dikurniakn gantinya,. Ya Allah,.jangan
biarkan hati ini berandai-andai,.. Seandainya kamitidak
mengharapkan anak jika itu membawa kematian Huda,..
Tidak,..Tidak, itu semuanya ketentuanMu Ya Rabb. Tuhan
yang Maha Mengetahui,..Lagi Maha Pengasih,..Selamat jalan
Huda,.. Ya Allah berilah aku petunjuk mu... kuatkanlah iman
ku ya Allah... .tabahkanlah hati ku YaAllah berilah aku
ketenangan dalam menempuh hidup ini Ya Allah... ... .Amin
Ya Rabbal Alamin... .
Posted by HaLaWaTul iMaN Fi DiNuL iSLaM on February 16, 2008 at 11:09 PM |
Permalink | Comments (0)

Adik dan Bidadari..


Bertanya si adik kecil pada sang bidadari berwajah manusia...

"Wahai kakakku, kenapakah lemah sungguh kaum hawa itu,


asyik berteman tangis dan sendusahaja."

Lalu berbicara si bidadari berwajah manusia;

"wahai adikku. Bukan wanita itu lemah dek keranatangis dan


sendunya. Tapi disitulah wahai adikku,kekuatan utuh tidak
ternilai andai pandai digunakan sebaiknya. Tangis sendunya
wanita itu wahai adikku, bisa meleburkan ego seorang
lelaki...menjadi 'izzah' yang paling gah bahkan lebih gah dari
egonya seorang lelaki. Kerana sendu rayunya wanita itu,
Musa a.s terselamat dari kekejaman Firaun. Duhai adikku,
lembut wanita itu bukan lemah, tapi senjata."

Si adik tidak berpuas hati. Lalu dipertikaikan lagi...

"Namun wahai kakakku, wanita itu fitnah dunia." Tersenyum


sang bidadari berwajah manusia.
"Pernahkah adikku dengar akan pesanan Ilahi pada
hambanya? Wahai para lelaki yg beriman,tundukkanlah
pandanganmu. Lalu Allah berfirman lagi antaranya
bermaksud, wahai para wanita yang beriman, tundukkanlah
pandanganmu, dan tutuplah auratmu. Lantas cuba adik nilai,
pada siapa terlebih dahulu ALLAH dahulukan pesanannya?
Pada hamba yang bergelar ar-Rijal. Kerana, andai sang lelaki
menjaga pandangannya, maka tidak mungkin terlihat akan
wanita yang menjadi fitnah pddirinya. Dan tidak ALLAH
lupakan pesanan buat wanita, agar memelihara auratnya
kerana disitulah kehormatannya. Sesungguhnya para wanita-
wanita syurga bergelar Hurun 'Ain itu, mereka tidak
memperlihatkan diri mereka kecuali pada para suami mereka
sahaja. Dan mereka dikatakan wanita2 yang suci. Namun...
wanita yg beriman itu, kata Rasulullah, lebih tinggi
martabatnya! Bukan fitnah semata-mata jikalau ar-Rijaal dan
an-Nisa' sama2 mematuhi pesanan Ilahi itu! Sesungguhnya
wanita yang beriman yang solehah itu lebih baik dari ribuan
lelaki yang soleh."
Adik masih tidak puas hati.

"Tapi kakakku, kenapa wanita itu menjadi peragaan?


Tidakkah mereka merasa malu??" Sang bidadari berwajah
menguntum senyum penuh makna. Adus, semakin terasa
mendalam kasih sayang pada penghuni jannah ini!

"Wahai adikku sayang. Al-Haya' itu dalam diri setiap insan.


Wujudnya seiring dengan nafas insani. Dan al-Haya' itulah
pakaian iman. Pada diri wanita itu, indah al-Haya' sebagai
pembenteng diri.Namun, bila mana al-haya nya lebur,
imannya runtuh. Kenapa mereka merelakan diri menjadi
peragaan? Kerana mereka sebenarnya paranoid.Merasakan
diri tidak cukup menarik... merasakan belum cukup lagi dunia
melihat diri mereka.Mereka sebenarnya golongan yg kalah dr
segi psikologi. Namun adikku... wanita solehah itu pasti
melindungi diri mereka dr perbuatan murahan itu."

Adik garu2 kepala."Jadi kakak, masih adakah wanita yg


solehah di dunia ini? Bagaimana hendak adik kenali
mereka???" Sang bidadari tersenyum lagi. Hati terdetik moga
ALLAH merahmati mujahid kecil ini. Berjihad dalam dunianya
sendiri.

"Wahai adikku. Di zaman Rasulullah,diperintahkan wanita2 yg


beriman itu untuk menutupi aurat mereka, dengan itu mereka
mudah dikenali sebagai wanita yg bermaruah. Maka
demikianlah adikku menilai mereka. Tp perlu juga dilihat pd
hatinya... pd akhlaknya...

Di zaman ini, tidak susah membezakan wanita yg solehah


dan yg toleh. Namun adikku... jgn dikau cemuh wanita yg
toleh itu... kerana dlm hati2 mereka, tetap ada satu permata
indah... perasaan cinta pd ALLAH... Kerana fitrah cinta pd
Rabb itu sentiasa ada dlm jiwa insan. Adikku, mereka ini,tetap
punyai keinginan utk kembali pd jalan yg mereka tahu hak
ALLAH. Cuma kadang2 term solehah itu terasa berat di bahu
mereka... Kadang mereka takut pd persepsi wara dan
alim.Sedangkan itu cumalah persepsi. Hakikatnya,wara' itu
bermaksud menjaga.

Maka sesiapa sahaja yg menjaga adalah wara'.Alim itu


maksudnya mengetahui. Barangsiapa yg berilmu maka dia
adalah alim dlm bidangnya.Persepsi yg salah pd dua
perkataan ini menjadikan mereka takut untuk berubah kepada
stage yg lebih baik. Kerana begitulah persepsi masyarakat.
Sedangkan mereka alpa... ALLAH tidak menjadikan makhluk
(ciptaan) ini tanpa tujuan dan garis panduan. ALLAH tidak
zalim kepada ciptaanNYA. Bila mana dia menciptakan hawa
itu dari rusuk adam... Dia telah mengetahui apakah
sebaik2nya buat makhluk bergelar Hawa ini... Ditinggikan
martabat golongan HAWA ini...Tapi sayang... golongan HAWA
ini kadang2 merendahkan martabat mereka yg ALLAH jdkan
penuh kemuliaan...

Wahai adikku... 1001 keindahan penciptaan


wanita.Pandai2lah dikau menilai... antara permata dan debu2
kilauan pasir.Wahai adikku... Wanita ibarat epal. Epal yg tidak
berkualiti...amat mudah diperolehi kerana ia berguguran
ditanah... Tapi epal yg tak mampu dibeli, ia berada di puncak.
Susah dipetik, susah digapai. Terkadang epal itu risau,
kenapalah diriku belum dipetik. Lantas ia merendahkan
martabatnya dan menggugurkan diri menyembah tanah.
Sedangkan ia sebenarnya telah ALLAH jadikan begitu tinggi
martabatnya.Sebenarnya..epal itu terlalu tinggi... elok
sifatnya...sehinggakan tiada siapa yg berani memetiknya.

Hanya pemuda yg benar2 hebat sahaja bisa


memperolehinya... Mungkin bukan di dunia... tp mungkin di
akhirat? Biarlah jodohnya bukan di dunia... asalkan cinta
ILAHI mengiringinya...tak semestinya dipetik di taman dunia?
Tp lebih bermakna bila ALLAH sendiri yg mengarahkan
hamba yg disayanginya utk memetik di taman akhirat kelak."

Adik terpaku sendiri. Mungkin membayangkan sepohon epal


yg besar dengan buah2 epalnya yg kemerahan??Sang
bidadari lalu bangkit.Bicaranya sudah berakhir buat masa kini.
Pastikan dia sambung perbualannya dengan penghuni syurga
ini.

Wahai adikku... sungguh tulus bersih jiwamu. Benarlah kata


ALLAH swt, kamu kanak2 adalah penghuni2 syurga!
Alangkah bertuah dirimu adik... Dan aku? Hanya bidadari
berwajah manusia... berhakkah menjadi bidadari syurga?

Wallahu'alam.

Wahai adikku... Wanita ibarat epal. Epal yg tidak berkualiti...amat mudah diperolehi
kerana ia berguguran ditanah... Tapi epal yg tak mampu dibeli, ia berada di puncak. Susah dipetik,
susah digapai. Terkadang epal itu risau, kenapalah diriku belum dipetik. Lantas ia merendahkan
martabatnya dan menggugurkan diri menyembah tanah. Sedangkan ia sebenarnya telah ALLAH
jadikan begitu tinggi martabatnya.Sebenarnya..epal itu terlalu tinggi... elok sifatnya...sehinggakan
tiada siapa yg berani memetiknya.

Hanya pemuda yg benar2 hebat sahaja bisa memperolehinya... Mungkin bukan di dunia... tp
tak
mungkin di akhirat? Biarlah jodohnya bukan di dunia... asalkan cinta ILAHI mengiringinya...
semestinya dipetik di taman dunia? Tp lebih bermakna bila
ALLAH sendiri yg mengarahkan hamba yg disayanginya utk
memetik di taman akhirat kelak."
Posted by HaLaWaTul iMaN Fi DiNuL iSLaM on February 16, 2008 at 11:01 PM |
Permalink | Comments (0)
About Us | Contact Us | Events | Promote My Profile | Help | Terms of Service | Privacy
Policy

Anda mungkin juga menyukai