Para pecinta keheningan apa kabar ?

Sudah cukup lama saya tidak sempat menyapa kalian wahai teman
seperjalanan. Semoga semua mahluk berbahagia baik yang hidup maupun yang telah mati.

Ijinkan saya untuk bercerita sedikit tentang harapan, keyakinan, kesabaran dan kehendak.

Sering kita mendengar atau membaca kata-kata berikut ini; Satu-satunya hal yang pasti dalam hidup ini
adalah ketidakpastian.

Sekeras apapun kita berusaha untuk mewujudkan harapan dalam hidup kita rasanya akan sia-sia, jikalau
kita tidak memiliki kesabaran dan percaya kepada kehendakNya. Masa depan akan selalu berubah dan
tidak akan pernah bisa ditebak, meskipun segudang rencana telah kita persiapkan. Bahkan terkadang
semakin menimbulkan penderitaan dan gejolak batin bagi dirinya maupun sesama disekitarnya.

Bagi dirinya mungkin ini bisa dikatakan sebagai sebuah kegagalan. Kesalahan dalam proses mengambil
suatu keputusan. Perlahan lahan dirinya menjadi semakin tertekan dan menderita. Tanpa diucapkanpun
penderitaan itu mulai menyebar kepada orang-orang disekitarnya. Terutama orang-orang terdekat yang
selalu menyayangi dan memperhatikannya. Ikut merasakan kegelisahan itu orang-orang disekitarnya
mulai mencoba membantu. Mulai dari menenangkannya hingga mencoba untuk mencarikan jalan
baginya.

Segenap usahapun mulai dilakukan. Dengan pengalamannya sang ayah mulai melakukan kemampuan
terbaiknya dalam bernegosiasi kepada rekan-rekannya. Dengan jaringannya sang kakak mulai bergerak
kesegala arah barat, utara, timur selatan, berusaha mencari permata yang diinginkan oleh sang anak.
Dan ternyata, untuk sementara waktu hasilnya masih tetap sama. Kegagalan satu orangpun sudah
berbuah menjadi kegagalan beberapa orang.

Bahkan pada kenyataannya niat dan usaha yang yang baikpun belum cukup untuk mewujudkan seuatu
kehendak. Kalimat itupun kembali muncul pada benak sang anak, Tidak ada yang pasti dalam hidup ini
selain ketidakpastian.

Sebagian orang akan terhenti pada tahap ini, namun sebagian lain yang tetap percaya pada kehendakNya
akan tetap berproses.

Sang anakpun mulai bertanya di dalam hatinya; Apakah ini yang dinamakan dengan memaksakan
kehendak ?

Tertekan dalam segala kegelisahannya sang anakpun mulai terdiam. Terdiam dalam ketidatuktahuannya
sang anak mulai menyendiri, merenung dan berdoa. Ia pun mulai tersadar akan suatu perasaan atau
keadaan yang sangat aneh, namun sesungguhnya ia sudah mengenal dan sering merasakan perasaan itu.
Keheningan pun hadir menyelimuti dirinya. Keheningan itu membawa rasa tenang dan damai kepada
dirinya.

Sekarang segalanya menjadi begitu jelas di hatinya. Sang Jiwa Agung mulai berbicara kepada anak itu.
 Lupakanlah segala masa lalumu yang menyiksa dirimu. Tinggalkan sejenak segala beban yang ada
dipunggungmu. Hiduplah hanya pada saat ini, tepat saat ini. Mulailah lagi segalanya dari awal, tepat saat
ini. Engkau harus mengikhlaskan masa lalumu, biarlah yang sudah berlalu menjadi pengalaman yang
berharga hanya dengan menjalani setiap detik yang tidak dapat diulang dalam hidupmu dengan penuh
kesadaran, saat ini. Biarlah hari esok tetap menjadi misteri akan keagunganKu dalam hidupmu.

Percayalah kepadaKu, segala sesuatunya akan Kuberikan kepadamu pada waktunya. Bersabarlah dan
tetap lakukan yang terbaik dengan penuh keyakinan. Aku sangat ingin engkau berbahagia didalam
hidupmu. Kuatkanlah tekadmu.

Janganlah engkau memandang kesulitan dan penderitaan ini sebagai hal yang menyakitkan, melainkan
sebagai api suci yang memurnikan jiwamu, untuk dapat sampai kepadaKu.

Sang anakpun dapat kembali tersenyum dan matanya kembali berbinar. Mulutnya kembali mengucapkan
segala hal yang baik tangannya kembali menyalurkan berkat. Dan didalam hatinya setiap pagi ketika
terbangun ia berkata. Terimakasih. Aku ini hamba Tuhan terjadilah padaku sesuai dengan
kehendakMu.

Setiap orang memiliki jalan hidupnya masing-masing yang terkadang tidak sesuai dengan rencananya
namun akan menjadi luar biasa bila sesuai dengan rencanaNya. Kemampuan kita untuk dapat melihat
kemungkinan yang terbaik dan sikap fleksibel akan sangat menentukan.