Anda di halaman 1dari 7

Renungan Akhir Tahun & Resolusi

Tahun Baru 2011


Waktu adalah sesuatu yang tak terbendung, ia akan terus bergerak
sekalipun kita telah lelah untuk beranjak dari tempat kita berdiri, ia
akan terus melangkah ke depan sekalipun kita telah kehilangan
semangat dalam mengarungi kehidupan ini.
Tapi inilah realitas dari kehidupan, ketika kita merasa telah berjuang
begitu keras, ternyata masih banyak kerikil tajam yang masih
mengganjar di setiap langkah kita, ketika kita telah berupaya, masih
ada kegagalan yang menghampiri kita, masih ada tangis yang
mengiringi jalan kita, masih banyak hal yang tidak sesuai dengan
harapan kita, apalagi ketika kita memasuki tahun-tahun penuh
tantangan seperti ini.
Di keluarga, ketika kita didudukan sebagai anak, kita merasa kurang
mendapat perhatian dari orang tua, dan sebaliknya sebagai orang
tua, kita merasa anak zaman sekarang sangat sulit dididik,
walaupun kita telah berupaya melakukan terbaik untuknya, lalu
ketika usia kita beranjak senja, sebagai opa dan oma, kita merasa
ditinggali dan terabaikan, kita kesepian.
Di pekerjaan, ketika kita didudukan sebagai karyawan, kita merasa
tenaga kita telah diperas habis oleh perusahaan dan sebaliknya
sebagai pemilik perusahaan, kita merasa karyawan kita kurang
berdedikasi dan tidak bertanggungjawab, dan hanya pintar
menuntut. Dan ketika hal itu terjadi pada diri kita, ketika kita
dibenturkan dengan masalah-masalah tersebut, kita merasa sebagai
makhluk yang paling malang, sebagai insan yang paling menderita
di dunia.Kita pun segera bertanya-tanya, mengapa alam begitu

tidak adil, mengapa kita harus terlahir menanggung derita-derita


yang berkepanjangan ini?
Ketika rentetan peristiwa datang bertubi-tubi dan pertanyaan itu tak
terjawabkan, kita dilanda rasa frustasi yang teramat sangat, kita
merasa begitu lelah, kita merasa terabaikan, tubuh kita seakan mati
rasa, denyut nadi kita berhenti sesaat, kita segera terjebak dalam
ruang gelap yang tidak pernah kita tahu kapan berakhirnya.Lalu,
sebelum semuanya semakin kelam, mari kita katup mata kita dan
buka hati kita, mari kita manfaatkan waktu ini untuk merenung,
menelaah dan mencari pencerahan dari cerita kecil ini, sang tukang
kayu dalam kisah ini mungkin akan membangunkan hati kita.
Tidakkah hidup seringkali terasa membosankan? Hampa dan tak
bermakna? Hari-hari dalam kehidupan ini kita lalui begitu saja.
Lewat tanpa disadari. Kita berubah menjadi seperti mesin. Dengan
letupan-letupan sesaat. Bergerak terus hingga waktu membuat kita
aus, berkarat lalu perlahan-lahan rusak dan mati. Tetapi jika kita
adalah mesin, apakah gunanya pemikiran kita? Apakah fungsinya
kesadaran kita? Tidakkah seharusnya kita jelajahi hidup untuk
mencari kebenaran. Untuk membuktikan keberadaan kita di dunia
ini. Dan kita dapat menghindari penderitaan dengan menyatakan
kejujuran. Mengapa kita harus melarikan diri dengan berpura-pura
bahwa segalanya abadi? Mengapa kita harus menyembunyikan duka
lara kita masing-masng?
Penderitaan memang dapat terjadi karena hal-hal yang di luar jangkauan kita. Lingkungan
kita, orang lain, ketidak mampuan kita atau karena sistim yang membelenggu dengan
aturan-aturan yang tidak adil. Tetapi jauh lebih sering, ternyata, bahwa penderitaan kita
berasal dari diri kita sendiri. Dari pola pikir kita. Dari keinginan-keinginan kita. Dari nafsu
dan ambisi kita. Dari ketidak mampuan kita untuk menilai dan memahami dunia di luar diri
kita. Dan dari kegagalan kita untuk mencapai sasaran-sasaran yang kita inginkan. Kita
terbui dalam ruang sempit ke-AKU-an sehingga gagal melihat banyak hal di luar dinding
ke-AKU-an kita. Banyak hal yang baik pun yang buruk. Yang harum pun yang busuk. Yang
indah pun yang jelek. Hidup bukanlah sebuah mimpi. Hidup adalah kenyataan yang mesti
dialami bersama dunia seluruhnya. Kita dituntut untuk menyadari hal itu.

Dikisahkan, seorang tukang kayu yang telah kelelahan berkarya


ingin segera menjalani kehidupan pensiunnya, sejak awal dia adalah
tukang kayu yang berbakat, tukang kayu yang berdedikasi tinggi
atas pekerjaannya, tukang kayu yang bertanggung jawab
penuh.Ketika ia menyampaikan keinginannya kepada Sang Tuan, ia
malah diberi tugas terakhir sebelum pensiun, sang Tuan ingin ia
membuat sebuah rumah megah untuknya.
Tukang kayu yang berbakat itu tiba-tiba berubah, ia menjadi tukang
kayu yang sembrono, tukang kayu yang asal-asalan. Pukulan palu
yang harus ia ayunkan tiga kali, hanya ia ayunkan satu kali, itu pun
ia lakukan dengan tidak sepenuh hati. Dengan terpaksa ia
menyelesaikan tugas terakhirnya, ia merasa Sang Tuan tidak lagi
berpihak padanya, ia sungguh kecewa. Dan kekecewaannya ia
lampiaskan pada pekerjaanya.
Sebuah Rumah Mewah yang jauh dari arti Mewah akhirnya
selesai tepat waktu.Ketika hari pensiun tiba, sang tukang kayu
akhirnya mendapat sebuah amplop yang berisi sejumlah uang
pensiun dan sebuah KUNCI rumah. Ketika ia menerimanya segera
ia tersadar, ternyata kunci yang digenggamnya adalah kunci dari
Rumah Mewah yang baru selesai dibangunnya. Hadiah special ini
dipersembahkan padamu, karena kerjamu yang luar biasa dan
berdedikasi selama bekerja di sini. Kata Sang Tuan.Lalu,
sang tukang kayu hanya mampu melihat kunci rumah itu dengan
PENYESALAN.
Bukankah kita seperti tukang kayu ini, kita kadang-kadang lupa
bahwa kita adalah pembuat rumah untuk diri kita sendiri.Ketika kita
membangun rumah masa depan kita dengan sembrono, kita akan
mendapatkan rumah yang mungkin kita tidak sukai, tapi itulah
rumah yang harus kita tempati, rumah yang kita bangun dengan
ayunan tangan kita. Kita boleh merasa kecewa ketika kita mendapati
kenyataan bahwa rumah kita tidak seindah yang kita impikan,
bahkan reok.

Kita boleh merasa kecewa ketika kita harus melalui kehidupan yang
tidak menyenangkan, tapi inilah realitas hidup, sedih yang
berkepanjangan tidak akan mengubah rumah yang telah kita
bangun dengan tangan kita sendiri, oleh karma yang telah kita
tanamkan.
Lalu, mari kita kembali pada kehidupan kita yang keras, yang penuh
tantangan, ketika segalanya berubah menjadi kacau dan tidak
terkendali, ketika kita begitu frustasi. Saat ini, kita masih diberi
waktu untuk mengubah rumah masa depan kita, kita masih diberi
waktu untuk memperindah setiap sudut ruangan hati kita. Mari kita
kembali renungkan apa yang telah kita perbuat selama ini,
bagaimana kita membangun rumah kita, seberapa baik kita telah
membangun masa depan kita? Disadari atau tidak, kita dapat
membangun rumah kecil kita melalui hal-hal sederhana, kita dapat
membangunnya melalui pelukan kita pada mama, melalui secangkir
kopi yang kita suguhkan pada papa, melalui kecupan selamat pagi
untuk pasangan kita, atau melalui aluran tangan kita untuk
menuntun bocah-bocah kecil kita.
Ketika damai dalam rumah kecil itu tercipta, kita akan mampu
memancarkan cahaya kasih yang terbentuk dari rumah ini melalui
uluran tangan kita bagi mereka yang membutuhkannya, kita juga
akan mampu membangun kesempatan untuk tumbuh dan
berkembang, kesempatan untuk membangun rumah yang jauh lebih
besar dan megah, yang dapat memberikan kehangatan kasih bagi
insan-insan yang mendiaminya. Ketika hal itu tercipta, semua akan
terasa indah, masalah yang datang bertubi-tubi akan menjadi batu
asah dalam memperindah kualitas hidup kita.
Beban berat yang kita pikul akan menjadi lebih ringan, karena
tangan-tangan kasih dari ayah bunda, saudara, kerabat dan teman
akan membantu kita melaluinya. Dan kita pun akan menjadi

kokoh. Melalui kesempatan ini, ketika kita masih ada waktu,


selama kita masih diberi kesempatan untuk berbagi kasih, mari kita
lakukan hal-hal sederhana itu sekali lagi. Mari peluk Mama yang di
samping kita dan nyatakanlah cinta kita, mari kita kecup kening
bocah kecil kita, mari kita genggam tangan pasangan kita dengan
mesra, mari kita jabati teman kita dan katakan betapa kita
menghargai persahabatan itu dan mari kita maafkan mereka yang
pernah menyakiti kita.
Yakinlah, bahwa rumah kita akan semakin ceria dan penuh kasih,
rumah kita akan semakin indah di tahun baru ini.Ketika kita telah
mampu membangun rumah kecil kita dengan indah, kita juga akan
dapat membangun keindahan dunia ini, kita akan mampu
menghadirkan surga untuk kita semua. Semoga semua makhluk
hidup berbahagia.
Kenyataan hari ini adalah mimpi hari kemarin. Mimpi hari ini
adalah Kenyataan Hari esok
Buat Impian Sekarang Juga
Akhir tahun seperti ini adalah saat yang penting untuk introspeksi
atas prestasi yang telah kita capai hingga saat ini dan pada saat
yang sama berani merencanakan untuk kemakmuran kita di tahun
mendatang. Ada ungkapan yang mengatakan : Barangsiapa yang

hari ini lebih baik daripada hari kemarin, maka ia merupakan orang
yang beruntung. Kalau sama saja, Dia adalah orang yang merugi.
Kalau lebih buruk, Dia adalah orang yang celaka.
Jadi, mumpung masih ada waktu mari kita luangkan waktu untuk
sejenak menyepi dan membuat big picture, visi atau impian yang
kita inginkan untuk kemakmuran kita di tahun mendatang. Atau
dalam bahasa agama, mulailah dengan niat atau nawaitu seperti
yang disampaikan dalam hadist arbain an nawawi : Sesungguhnya

amal itu tergantung pada niatnya.

Sebagai penggugah, Bill Gates pernah bermimpi suatu saat dapat


menghadirkan komputer ke rumah-rumah. Sesuatu yang dianggap
sulit diwujudkan pada masa itu. Mimpinya itu hari ini menjadi
kenyataan dengan menjadikannya sebagai orang terkaya di dunia.
Perlu diingat, mimpi dapat mengubah hidup seseorang.
Begitu juga dengan Oprah winfrey, siapa yang tidak kenal nama ini.
Pada usia 9 tahun, Oprah mengalami pelecehan sexual, dia
diperkosa oleh saudara sepupu ibunya beserta teman-temannya
dan terjadi berulang kali. Di usia 13 tahun Oprah harus menerima
kenyataan hamil dan melahirkan, namun bayinya meninggal dua
minggu setelah dilahirkan. Ia memiliki obsesi menjadi manusia
sukses yang punya karakter dan ia berhasil.
Masih banyak lagi kisah-kisah luar biasa berhasil diwujudkan
orang-orang sukses karena dalam dirinya tertanam mimpi, obsesi
dan harapan. Itulah energi yang menghantarkan mereka ke puncak
kesuksesan. Mereka berhasil keluar dari derita, mereka berhasil
mendobrak pintu kelemahan, mereka mampu mewujudkan
harapannya menjadi kenyataan.
Mulailah membuat impian sekarang juga dan raih keajaiban dalam
kehidupan kita berikutnya yang lebih baik, lebih makmur dan lebih
bermanfaat.
Maka tepat di malam tahun baru nanti, cobalah berhening diri.
Tengoklah waktu yang sudah silam. Telusurilah keberhasilan dan
kegagalan kita. Di dalam keheningan itu renungkanlah pertanyaanpertanyaan di atas. Semoga dengan demikian, hari baru di tahun
baru esoknya akan kita masuki dengan pemikiran baru juga. Serta
perbuatan-perbuatan baru. Yang lebih baik. Yang lebih indah. Dan
hidup kita pun dapat diperbaharui pula. Pada akhirnya, Selamat
Tahun Baru 2012. Semoga Kasih dan Cahaya Tuhan Yesus beserta
kita semua. Amin!
Salam Seorang Sahabat untuk para Sahabat

Presented by
Team Sosro (Sosial Rohani)
KKMK KAJ

Anda mungkin juga menyukai