Kita boleh merasa kecewa ketika kita harus melalui kehidupan yang
tidak menyenangkan, tapi inilah realitas hidup, sedih yang
berkepanjangan tidak akan mengubah rumah yang telah kita
bangun dengan tangan kita sendiri, oleh karma yang telah kita
tanamkan.
Lalu, mari kita kembali pada kehidupan kita yang keras, yang penuh
tantangan, ketika segalanya berubah menjadi kacau dan tidak
terkendali, ketika kita begitu frustasi. Saat ini, kita masih diberi
waktu untuk mengubah rumah masa depan kita, kita masih diberi
waktu untuk memperindah setiap sudut ruangan hati kita. Mari kita
kembali renungkan apa yang telah kita perbuat selama ini,
bagaimana kita membangun rumah kita, seberapa baik kita telah
membangun masa depan kita? Disadari atau tidak, kita dapat
membangun rumah kecil kita melalui hal-hal sederhana, kita dapat
membangunnya melalui pelukan kita pada mama, melalui secangkir
kopi yang kita suguhkan pada papa, melalui kecupan selamat pagi
untuk pasangan kita, atau melalui aluran tangan kita untuk
menuntun bocah-bocah kecil kita.
Ketika damai dalam rumah kecil itu tercipta, kita akan mampu
memancarkan cahaya kasih yang terbentuk dari rumah ini melalui
uluran tangan kita bagi mereka yang membutuhkannya, kita juga
akan mampu membangun kesempatan untuk tumbuh dan
berkembang, kesempatan untuk membangun rumah yang jauh lebih
besar dan megah, yang dapat memberikan kehangatan kasih bagi
insan-insan yang mendiaminya. Ketika hal itu tercipta, semua akan
terasa indah, masalah yang datang bertubi-tubi akan menjadi batu
asah dalam memperindah kualitas hidup kita.
Beban berat yang kita pikul akan menjadi lebih ringan, karena
tangan-tangan kasih dari ayah bunda, saudara, kerabat dan teman
akan membantu kita melaluinya. Dan kita pun akan menjadi
hari ini lebih baik daripada hari kemarin, maka ia merupakan orang
yang beruntung. Kalau sama saja, Dia adalah orang yang merugi.
Kalau lebih buruk, Dia adalah orang yang celaka.
Jadi, mumpung masih ada waktu mari kita luangkan waktu untuk
sejenak menyepi dan membuat big picture, visi atau impian yang
kita inginkan untuk kemakmuran kita di tahun mendatang. Atau
dalam bahasa agama, mulailah dengan niat atau nawaitu seperti
yang disampaikan dalam hadist arbain an nawawi : Sesungguhnya
Presented by
Team Sosro (Sosial Rohani)
KKMK KAJ