Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

Kacang ercis merupakan tanaman leguminosa dengan konsumsi terbanyak di Indonesia.


Kacang ercis membutuhkan evaluasi dalam memberikan hasil panen yang terbaik dan
memenuhi target hasil panen yang diinginkan dalam mencukupi kebutuhan konsumsi
masyarakat Indonesia. Evaluasi yang dibutuhkan meliputi menganalisis pertumbuhan
tanaman ercis dalam melihat keragaman pertumbuhan dan juga kondisi lingkungan yang
dapat mendukung pertumbuhannya. Lingkungan dapat mempengaruhi genetik sehingga
terdapat perbedaan keragaman dan hasil dari pertumbuhan tersebut. Komponen hasil dan
hasil menghasilkan kompensasi yang berbeda dan akan saling mempengaruhi karena
terjadinya alokasi fotosintat sehingga dapat menghasilkan hubungan yang negatif atau positif
antara berat kering pada tiap komponen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
besaran kompensasi komponen hasil dan hasil terhadap berat kering total dari tanaman ercis
pada beberapa genotip tanaman ercis
Penelitian ini menggunakan tanaman ercis yang telah dipanen dan telah kering sehingga
penelitian dilakukan di dalam laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Alat
yang digunakan antara lain alat tulis, gunting, label, form pengamatan, lakban bening, kamera
dan alat timbangan sementara bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kacang ercis
lokal kering yang telah dipanen dengan 6 wilayah asal yaitu Boyolali, Temanggung, Garut,
Bromo, Batu, Berastagi dengan total 35 genotip. Dalam mengetahui hasil dari penelitian ini
maka diperlukan metode analisis deskriptif sehingga adanya diagram batang, diagram garis
dan ilustrasi dari kacang ercis. Diagram batang digunakan untuk menunjukan perbandingan
berat kering dan proporsi antar komponen tanaman, sementara untuk mengetahui proporsi
dari berbagai komponen menggunakan ilustrasi. Satuan terkecil dalam mengetahui proporsi
adalah ruas yang ditunjukan dengan mengggunakan diagram garis sementara ilustrasi untuk
memperjelas bagian komponen. Besarnya kompensasi yang dihasilkan pada komponen hasil
dan hasil tergantung dari organ. Komponen hasil yang dimaksud adalah batang, cabang, daun
dan rantng sementara untuk hasil yaitu polong dan biji.
Hasil penelitian yang telah dilakukan adalah ruas terbentuk akan menghasilkan
perbedaan proporsi dimana pada awal ruas hingga pertengahan ruas semakin besar tetapi jika
sudah mendekati pucuk proporsi akan kembali mengecil. Proprosi yang paling besar hingga
terkecil secara berurutan terdapat pada polong, biji, ranting, batang, cabang, dan daun.
Ideotipe yang baik untuk meningkatkan hasil polong dan biji adalah dengan melihat jumlah
daun yang dekat dengan kemunculan polong dan mengatur banyaknya ruas. Prioritas dalam
translokasi fotosintat ada pada polong dibandingkan organ lainnya yang berakibat pada
besarnya kompensasi yang diterima karena dinding yang terdapat pada kulit polong dapat
menjadi organ source dan sink sehingga fotosintat lebih banyak diserap. Kompensasi
komponen hasil polong dan biji paling besar hingga yang terkecil ada pada genotip asal
Temanggung, Boyolali, Garut, Bromo, Berastagi dan Batu.

Anda mungkin juga menyukai