Anda di halaman 1dari 19

MODUL SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

+ JURNAL UMUM

Peta Konsep Pembelajaran

1
Pengertian dan Karakteristik Perusahaan Dagang

Pembelian

Barang dagang

Penjualan

Perbedaan Perusahaan Jasa dan Dagang

Perusahaan Jasa Perusahaan Dagang


Barang tidak konkret Barang riil/konkret
Tidak bisa disimpan Bisa disimpan

Tidak punya persediaan barang dagang Punya persediaan barang dagang


Kegiatan produksi dan konsumsi secara
Tidak ada kegiatan produksi
bersamaan

A. Akun dalam Perusahaan Dagang

akun yang digunakan untuk membeli barang


dagangan baik secara tunai maupun secara
Pembelian
kredit, jika pembeliannya secara kredit akan
menimbulkan utang dagang
Akun yang timbul karena transaksi
pengembalian barang yang sudah dibeli
Retur Pembelian
kepada pihak penjual atau pengurangan utang
dagang
Akun yang timbul arena membayar biaya
Beban angkut pembelian angkut atas transaksi pengiriman barang yang
ditanggung pembeli
Akun yang digunakan untuk mencatat
Potongan pembelian potongan harga yang diterima pembeli dan
biasanya berhubungan dengan syarat

2
pembayaran (melunasi utang dagang dalam
masa potongan)
akun yang digunakan untuk menjual barang
dagangan, baik secara tunai maupun secara
Penjualan kredit. Jika penjualannya dilakukan secara
kredit, maka akan menimbulkan piutang
dagang
Akun yang timbul karena penerimaan kembali
Retur Penjualan barang yang telah dijual atau pengurangan
piutang dagang
Akun yang timbul karena membayar biaya
Beban angkut penjualan angkut atas transaksi pengiriman barang yang
ditanggung penjual
Akun yang digunakan untuk mencatat
potongan harga yang diberikan oleh penjual
Potongan penjualan dan biasanya berhubungan dengan syarat
pembayaran (menerima pelunasan piutang
dalam masa potongan)

B. Saldo Normal Perusahaan

AKUN SALDO NORMAL + -


Kas Debit Debit Kredit
Perlengkapan Debit Debit Kredit
Piutang Dagang Debit Debit Kredit
Beban dibayar di muka Debit Debit Kredit
Peralatan Debit Debit Kredit
Utang Dagang Kredit Kredit Debit
Pendapatan diterima di
Kredit Kredit Debit
muka
Prive Debit Debit Kredit
Modal Kredit Kredit Debit
Penjualan Kredit Kredit
Beban Angkut Penjualan Debit Debit
Retur Penjualan Debit Debit
Potongan Penjualan Debit Debit
Pembelian Debit Debit
Beban Angkut Pembelian Debit Debit
Retur Pembelian Kredit Kredit
Potongan Pembelian Kredit Kredit

3
Pendapatan-pendapatan Kredit Kredit Debit
Beban-beban Debit Debit Kredit

** Ketika transaksi menyebabkan akun bertambah maka posisi sama dengan saldo
normal sementara bila transaksi menyebabkan suatu akun berkurang
nominal/jumlahnya maka posisi dalam jurnal adalah kebalikan dari saldo normal.

Syarat Pembayaran

n/30 3/10, n/30 n/EOM

Pembayaran dilakukan selambat-lambatnya 30 hari setelah tanggal transaksi


barang dan tanpa diskon
Potongan 3% akan diberikan bila melakukan pembayaran dalam waktu
kurang dari atau sama dengan 10 hari sejak tanggal transaksi, maksimal
pelunasan adalah 30 hari setalah transaksi
pembayaran dilakukan maksimal pada akhir bulan berjalan (bulan disaat
tanggal transaksi)

Syarat Penyerahan/Pengiriman

Kesepakan antara pembeli dan penjual


mengenai tempat serah terima barang yang
diperjualbelikan. Secara umum, syarat
penyerahan barang menjelaskan tentang
satu pihak (antara pihak pembeli atau
pihak penjual) yang akan bertanggung
jawab dalam menanggung beban angkut
pembelian suatu barang dagang dan risiko
terhadap barang dagang yang akan diangkut
dalam perjalanan dari gudang pihak penjual
ke gudang pihak pembeli

4
biaya angkut barang atau ongkos kirim serta tanggung
FOB (Free on Board) jawab atas segala risiko terhadap barang dagang dalam
perjalanan dari gudang penjual menuju ke gudang
Shipphing Point pembeli merupakan tanggung jawab pembeli

biaya angkut barang atau ongkos kirim serta tanggung


FOB (Free on Board) jawab atas segala risiko terhadap barang dagang dalam
perjalanan dari gudang penjual menuju ke gudang
Destination pembeli merupakan tanggung jawab penjual

pihak penjual harus menanggung beban pengiriman


CIF (Cost Insurance and barang dan premi asuransi kerugian barang yang dijual,
Freight) berlaku untuk transaksi ekspor/impor

C. Analisis Transaksi Pada Perusahaan Dagang

No Transaksi Jurnal Umum


1 Pembelian barang Pembelian Rpxxx
dagangan secara tunai Kas Rpxxx

2 Pembelian barang Pembelian Rpxxx


dagangan secara kredit Utang dagang Rpxxx

3 Pengiriman kembali Kas Rpxxx


barang dagangan yang Retur pembelian Rpxxx
telah dibeli (retur
pembelian) secara
tunai

4 Pengiriman kembali Utang dagang Rpxxx


barang dagangan yang Retur pembelian Rpxxx
telah dibeli (retur
pembelian) secara
kredit

5 Penjualan barang Kas Rp. xxx


dagangan secara tunai Penjualan Rp. xxx

6 Penjualan barang Piutang dagang Rpxxx


dagangan secara kredit Penjualan Rpxxx

7 Penerimaan kembali Retur penjualan Rpxxx


barang yang telah Kas Rpxxx
dijual (retur penjualan)
secara tunai

8 Penerimaan kembali Retur penjualan Rpxxx

5
No Transaksi Jurnal Umum
barang yang telah Piutang dagang Rpxxx
dijual (retur penjualan)
secara kredit

9 Pembayaran biaya Beban angkut pembelian Rpxxx


angkut barang yang Kas Rpxxx
dibeli

10 Pembayaran beban Beban angkut penjualan Rpxxx


angkut barang yang Kas Rpxxx
dijual

11 Pembayaran utang Utang dagang Rpxxx


dagang tanpa adanya Kas Rpxxx
potongan

12 Pembayaran utang Utang dagang Rpxxx


dagang dengan Kas Rpxxx
adanya potongan Potongan pembelian Rpxxx

13 Penerimaan pelunasan Kas Rpxxx


piutang tanpa Piutang dagang Rpxxx
potongan

14 Penerimaan pelunasan Kas Rpxxx


piutang dengan Potongan penjualan Rpxxx
potongan Piutang dagang Rpxxx

Contoh Pencatatan Transaksi ke Jurnal Umum


a. Pembelian barang dagangan
1) Secara tunai
Tanggal 03/02/2019 dibeli barang dagangan seharga Rp 20.500.000,00 secara
tunai

2) Secara kredit
Tanggal 10/02/2019 dibeli secara kredit barang dagangan seharga Rp
30.500.000,00 secara tunai dari Toko Makmur Jakarta

6
b. Potongan Pembelian
Tanggal 20/02/2019 dibeli secara kredit 20.000 unit barang dagangan dengan
harga per unit Rp 6.000,00 syarat 2/10 n/30 no Faktur 508
Tanggal 27/02/2019 dilunasi pembayaran utang faktur No. 508.

Rincian perhitungan:
Jumlah utang 20.000 x 6.000 : 120.000.000
Potongan pembelian 2% x 120.000.000 : (2.400.000)
Kas yang harus dibayarkan : 117.600.000

c. Retur Pembelian dan Pengurangan harga


Tanggal 19/02/2019dibeli barang dagangan seharga Rp 20.000.000,00 syarat
2/10 n/30 Faktur no 1801.
Tanggal 21/02/2019 dikembalikan barang dagangan yang dibeli tanggal
19/02/2019 seharga Rp 5.000.000,00 karena rusak.

d. Beban angkut pembelian


Tanggal 17/02/2019 dibayar beban angkut barang yang dibeli dari CV Angkasa
sebesar Rp 100.000,00

e. Penjualan
1) Secara tunai
Tanggal 15/02/2019 dijual secara tunai barang dagang seharga Rp
4.000.000,00

2) Secara kredit
Tanggal 18/02/2019 dijual secara kredit barang dagang seharga Rp
7.000.000,00 kepada Toko Budi Makmur

7
f. Retur Penjualan dan Pengurangan harga
Tanggal 17/02/2019 menerima pengembalian sebagian barang yang telah terjual
secara kredit dari UD Makmur dengan harga Rp 600.000,00

g. Potongan Penjualan
Tanggal 02/02/2019 dijual barang dagangan seharga Rp 7.000.000,00 syarat
2/10 n/30 kepada Toko Sekawan dengan faktur No. 305
Tanggal 07/02/2019 diterima pelunasan atas penjualan barang dagangan
tanggal 02/02/2019

Rincian perhitungan:
Jumlah piutang : 7.000.000
Potongan pembelian 2% x 7.000.000 : (140.000)
Kas yang harus dibayarkan : 6.860.000

h. Beban angkut penjualan


Tanggal 13/02/2019 diterima faktur dari CV Tiki atas pengangkutan penjualan
barang dagangan yang dilakukan secara kredit sebesar Rp 300.000
Tanggal 20/02/2019 dibayar beban angkut sebesar Rp 200.000,00 secara tunai

8
JURNAL KHUSUS DAN BUKU BESAR
PERUSAHAAN DAGANG

Pengertian Jurnal Khusus (Special Journal)


jurnal yang dirancang secara khusus untuk mencatat transaksi yang bersifat sama dan sering terjadi
atau berulang-ulang, dengan tujuan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien
Macam Jurnal Khusus
1) Jurnal Penjualan, untuk mencatat seluruh transaksi penjualan secara kredit.
Contoh penjualan barang dagang secara kredit, penjualan peralatan atau perlengkapan
secara kredit
2) Jurnal Pembelian, untuk mencatat semua transaksi pembelian secara kredit, baik
pembelian barang dagangan maupun bukan barang dagangan.
Contoh Pembelian barang dagang secara kredit, pembelian peralatan secara kredit,
pembelian perlengkapan secara kredit
3) Jurnal Penerimaan Kas, untuk mencatat seluruh transaksi penerimaan kas,
contoh transaksinya seperti penjualan tunai, penerimaan pinjaman, penerimaan
pendapatan, penerimaan bunga, pelunasan piutang
4) Jurnal Pengeluaran Kas, untuk mencatat seluruh transaksi pengeluaran kas,
contoh Pembelian barang dagang tunai, pelunasan utang dagang, pembayaran beban-
beban, dan prive

Pencatatan Transaksi Pada Jurnal Khusus

a. Jurnal Penjualan (JP)


NAMA PERUSAHAAN
JURNAL PENJUALAN
PERIODE (BULAN & TAHUN)
Debit Kredit
Tanggal Keterangan Ref Syarat Pembayaran
Piutang dagang Penjualan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Keterangan:
1) Untuk mencatat tanggal kejadian transaksi
2) Untuk mencatat nama toko/perusahaan (pelanggan)
3) Diisi ketika sudah melakukan posting ke buku besar (diisi nomor akun)
4) Untuk mencatat syarat pembayaran
5) Untuk mencatat jumlah transaksi piutang
6) Untuk mencatat jumlah transaksi penjualan

9
b. Jurnal Penerimaan Kas (JKM)
NAMA PERUSAHAAN
JURNAL PENERIMAAN KAS
PERIODE (BULAN & TAHUN)
Debit Kredit
Tanggal Keterangan Ref Potongan Serba-serbi
Kas Penjualan Piutang dagang
penjualan Ref Akun Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) ( 10 )

Keterangan:
1) Untuk mencatat tanggal kejadian transaksi
2) Untuk mencatat nama toko/perusahaan (pelanggan) atau nama transaksi bila tidak
ada nama toko/perusahaan
3) Diisi ketika sudah melakukan posting ke buku besar (diisi nomor akun) kecuali untuk
transaksi yang berkaitan dengan piutang dagang diisi tanda (v)
4) Diisi jumlah uang yang diterima pada tanggal transaksi yang akan dicatat pada sisi
debit akun “kas”
5) Diisi dengan jumlah barang yang dijual secara tunai, yang akan dicatat pada sisi
kredit akun “penjualan” Untuk mencatat jumlah transaksi penjualan
6) Diisi dengan jumlah barang yang dijual secara tunai, yang akan dicatat pada sisi
kredit akun “penjualan”
7) Diisi diisi dengan jumlah piutang yang diterima pada tanggal tersebut, yang akan
dicatat pada sisi kredit akun “piutang dagang”
8) mencatat nomor kode akun yang diposting ke buku besar untuk akun serba-serbi
9) mencatat nama akun yang tidak disediakan kolom akun tersendiri
10) mencatat jumlah uang untuk akun yang dicatat dalam kolom serba-serbi

c. Jurnal Pembelian (JB)


NAMA PERUSAHAAN
JURNAL PEMBELIAN
PERIODE (BULAN & TAHUN)
Debit Kredit
Syarat
Tanggal Keterangan Ref Serba-serbi
Pembayaran Pembelian Utang dagang
Ref Akun Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Keterangan:
1) Untuk mencatat tanggal kejadian transaksi
2) Untuk mencatat nama toko/perusahaan (pelanggan) atau nama transaksi bila tidak
ada nama toko/perusahaan

10
3) Diisi ketika sudah melakukan posting ke buku besar (diisi nomor akun) kecuali untuk
transaksi yang berkaitan dengan utang dagang diisi tanda (v)
4) Diisi dengan syarat pembayaran untuk pembelian kredit yang dilakukan
5) Diisi dengan jumlah pembelian barang dagangan yang dibeli pada tanggal tersebut
6) Mencatat nomor kode akun yang diposting ke buku besar untuk akun serba-serbi
7) mencatat nama akun yang tidak disediakan kolom akun tersendiri
8) mencatat jumlah uang untuk akun yang dicatat dalam kolom serba-serbi
9) mencatat jumlah utang dagang yang terjadi

d. Jurnal Pengeluaran Kas (JKK)

NAMA PERUSAHAAN
JURNAL PENGELUARAN KAS
PERIODE (BULAN & TAHUN)
Debit Kredit
Tanggal Keterangan Ref Serba-Serbi Potongan
Pembelian Utang dagang Kas
Ref Akun Jumlah pembelian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) ( 10 )

Keterangan:
1) Untuk mencatat tanggal kejadian transaksi
2) Untuk mencatat nama toko/perusahaan (pelanggan) atau nama transaksi bila tidak
ada nama toko/perusahaan
3) Diisi ketika sudah melakukan posting ke buku besar (diisi nomor akun) kecuali untuk
transaksi yang berkaitan dengan utang dagang diisi tanda (v)
4) mencatat jumlah rupiah transaksi pembelian barang dagang secara tunai
5) mencatat jumlah utang dagang yang dibayar/dilunasi
6) Mencatat nomor kode akun yang diposting ke buku besar untuk akun serba-serbi
7) mencatat nama akun yang tidak disediakan kolom akun tersendiri
8) mencatat jumlah uang untuk akun yang dicatat dalam kolom serba-serbi
9) mencatat jumlah rupiah berkurangnya uang tunai yang dikeluarkan
10) mencatat potongan pembelian yang diterima

Bagaimana jika terdapat transaksi yang tidak dapat dicatat dalam jurnal khusus?
Jika terdapat transaksi yang tidak dapat dicatat dalam jurnal khusus maka transaksi
tersebut dicatat dalam jurnal umum (JU). Misalnya transaksi retur pembelian dan retur
penjualan jika transaksinya terjadi secara kredit.

Desember 2023 11 Dikembalikan sebagian barang yang dibeli pada tanggal 10 Des karena tidak sesuai dengan
pesanan seharga Rp 1.000.000,00
12 Diterima kembali sebagian barang yang dijual pada tanggal 9 Des karena rusak seharga Rp
1.000.000,00

11
Pencatatan ke dalam jurnal umum sebagai berikut:
PERUSAHAAN DAGANG ALFINA
JURNAL UMUM
PERIODE DESEMBER 2023
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
11-Dec Utang dagang Rp 1,000,000
Retur pemebelian Rp 1,000,000
(Retur pembelian Toko Bhineka)
12-Dec Retur penjualan Rp 1,000,000
Piutang dagang Rp 1,000,000
(Retur penjualan Toko Dewata)
Rp 2,000,000 Rp 2,000,000

12
BUKU BESAR
Pengertian Buku Besar
alat yang digunakan untuk mencatat perubahan- perubahan yang terjadi pada suatu akun
yang disebabkan karena adanya transaksi keuangan
Macam Buku Besar
1) Buku besar umum/utama, untuk mencatat perubahan- perubahan yang terjadi pada
suatu akun harta, utang, modal, pendapatan, dan beban yang disebabkan karena adanya
transaksi keuangan
Pencatatan (posting) pada buku besar umum dilakukan setiap akhir bulan dengan
mencatat jumlah rekapitulasi setiap akun yang memiliki kolom khusus, kecuali akun yang
terdapat di kolom serba serbi
2) Buku besar pembantu, buku yang digunakan untuk mencatat perkiraan tertentu dan
perubahan-perubahannya secara rinci. Buku besar pembantu di perusahaan dagang
dibuat unutk memerinci buku besar piutang dagang, hutang dagang, dan persediaan.
Proses posting dari jurnal khusus ke buku besar pembantu dilakukan sesuai dengan
tanggal terjadinya transaksi, berbeda dengan buku besar umum. Secara singkat, buku
besar pembantu merupakan pencatatan secara rinci nama-nama pelanggan beserta
jumlahnya dari perkiraan buku besar umum.
Macam Buku Besar Pembantu
a) Buku pembantu piutang dagang, adalah buku tempat mencatat rincian piutang
perusahaan menurut nama pelanggan atau debitur.
b) Buku pembantu utang dagang, adalah buku tempat mencatat rincian utang
perusahaan menurut nama kreditur.
c) Buku pembantu persediaan barang dagangan, adalah buku tempat mencatat secara
rinci persediaan barang dagangan berdasarkan nama dan jenis persediaan barang.

Buku Besar Utama Buku Besar Pembantu


a. Piutang Dagang Toko Dewata
Toko Raja
b. Utang Dagang  Toko Ayodya
 Toko Bhineka

Alasan diperlukannya buku


besar pembantu dalam proses
akuntansi perusahaan dagang

Bentuk Buku Besar Perusahaan dagang


bentuk buku besar akan menggunakan format/bentuk empat kolom

13
Langkah Posting ke Buku Besar Umum atau Buku Besar Utama
Adapun langkah-langkah melakukan posting (memindahbukukan) dari jurnal khusus ke
buku besar utama adalah sebagai berikut:
a) Menutup jurnal khusus dengan cara menjumlahkan angka dalam kolom masing-
masing perkiraan/akun
b) Masukkan angka jumlah akun tersebut dalam jurnal khusus debet ke akun buku
besar sebelah debet dan angka jumlah akun kredit ke akun buku besar sebelah
kredit
c) Bersamaan memasukkan angka tersebut juga mengisi kolom ref atau dibawah
angka jumlah pada jurnal khusus diisi nomor kode akun (ke mana angka tersebut
diposting) sedangkan untuk kolom ref dalam akun buku besar diisi halaman
jurnal (dari jurnal mana angka tersebut diperoleh)
1) Jurnal Penerimaan Kas diberi kode JKM.
2) Jurnal Pengeluaran Kas diberi kode JKK.
3) Jurnal Penjualan diberi kode JP.
4) Jurnal Pembelian diberi kode JB.
5) Jurnal Umum diberi kode JU.

d) Untuk akun-akun dalam kolom serba-serbi yang diposting bukanlah angka


jumlah total paling akhir, tetapi angka masing-masing akun. Apabila angka
untuk masing-masing akun dalam kolom serba-serbi telah diposting semua,
maka di bawah angka jumlah diberi tanda check mark (√)
e) Tanggal posting adalah tanggal akhir bulan yang bersangkutan

Contoh

PERUSAHAAN DAGANG ALFINA


JURNAL PENJUALAN
PERIODE DESEMBER 2023
Debit Kredit
Tanggal Keterangan Ref Syarat Pembayaran
Piutang dagang Penjualan
9-Dec Toko Dewata v 3/10, n/30 Rp 31,000,000 Rp 31,000,000
18-Dec Toko Raja v 3/10, n/30 Rp 25,000,000 Rp 25,000,000
Rp 56,000,000 Rp 56,000,000
(112) (412)
PERUSAHAAN DAGANG ALFINA
JURNAL PENERIMAAN KAS
PERIODE DESEMBER 2023
Debit Kredit
Tanggal Keterangan Ref Potongan Serba-serbi
Kas Penjualan Piutang dagang
penjualan Ref Akun Jumlah
3-Dec Pendapatan komisi v Rp 1,000,000 411 Pendapatan komisi Rp 1,000,000
5-Dec Toko Vina v Rp 100,000 512 Retur pembelian Rp 100,000
13-Dec Penjualan tunai v Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
19-Dec Toko Dewata v Rp 29,100,000 Rp 900,000 Rp 30,000,000
28-Dec Toko Raja v Rp 24,250,000 Rp 750,000 Rp 25,000,000
Rp 55,450,000 Rp 1,650,000 Rp 1,000,000 Rp 55,000,000 Rp 1,100,000
(111) (414) (412) (112)

14
PERUSAHAAN DAGANG ALFINA
JURNAL UMUM
PERIODE DESEMBER 2023
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
11-Dec Utang dagang 211 Rp 1,000,000
Retur pemebelian 512 Rp 1,000,000
(Retur pembelian Toko Bhineka)
12-Dec Retur penjualan 413 Rp 1,000,000
Piutang dagang 112 Rp 1,000,000
(Retur penjualan Toko Dewata)
Rp 2,000,000 Rp 2,000,000

Dari jurnal penjualan,penerimaan kas, dan jurnal umum di atas buku besar yang harus
dibuat terdiri atas:
 Penjualan
 Piutang dagang
 Kas
 Potongan Penjualan
 Pendapatan komisi
 Retur pembelian
 Utang dagang
 Retur penjualan

Kas No: 111


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
31-Dec Penerimaan kas JKM Rp 55,450,000 Rp 55,450,000

Piutang Dagang No: 112


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
31-Dec Penjualan kredit JP Rp 56,000,000 Rp 56,000,000
31-Dec Pembayaran piutang JKM Rp 55,000,000 Rp 1,000,000
31-Dec Pengembalian barang JU Rp 1,000,000 - -

Utang Dagang No: 211


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
31-Dec Pengembalian barang JU Rp 1,000,000 Rp 1,000,000

Pendapatan Komisi No: 411


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
31-Dec Penerimaan pendapatan JKM Rp 1,000,000 Rp 1,000,000

15
Penjualan No: 412
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
31-Dec Penjualan kredit JP Rp 56,000,000 Rp 56,000,000
31-Dec Penjuaan tunai JKM Rp 1,000,000 Rp 57,000,000

Retur Penjualan No: 413


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
31-Dec Pengembalian barang JU Rp 1,000,000 Rp 1,000,000

Potongan Penjualan No: 414


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
31-Dec Pelunasan piutang JKM Rp 1,650,000 Rp 1,650,000

Retur Pembelian Rp 512


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
31-Dec Pengembalian barang JKM Rp 100,000 Rp 100,000
31-Dec Pengembalian barang JU Rp 1,000,000 Rp 1,100,000

Langkah Posting ke Buku Besar Pembantu


Prosedur posting dari jurnal ke buku besar pembantu dibuat sebagaimana membuat buku
besar umum. Perbedaannya adalah pencatatan di buku besar pembantu harus dilakukan
setiap terjadi transaksi.
Setelah dicatat ke jurnal khusus, transaksi dicatat langsung ke buku besar pembantu.
a) Sumber buku besar pembantu piutang dagang adalah:
1. bukti transaksi penjualan kredit atau jurnal penjualan,
2. bukti transaksi retur penjualan atau jurnal umum,
3. bukti transaksi pelunasan piutang atau jurnal penerimaan kas.

b) Sumber buku besar pembantu utang dagang adalah:


1. bukti transaksi pembelian kredit atau jurnal pembelian,
2. bukti transaksi retur pembelian atau jurnal umum,
3. bukti transaksi pelunasan utang atau jurnal pengeluaran kas.

Langkah-langkah posting dari jurnal khusus ke buku besar pembantu adalah sebagai
berikut:
 Sediakan buku besar untuk setiap perubahan piutang atau utang secara terpisah
sesuai dengan nama orang atau nama perusahaan yang melakukan transaksi.

16
 Transaksi yang terjadi langsung dicatat ke buku besar pembantu setelah dicatat ke
jurnal khusus. Artinya transaksi dicatat ke buku besar pembantu sesuai dengan
tanggal kejadian transaksi
 Setiap akhir bulan, tiap buku besar pembantu dijumlahkan. Setiap akhir bulan
disusun juga daftar saldo piutang atau daftar saldo utang dan dijumlahkan.
Jumlah tersebut harus sama besarnya dengan jumlah saldo buku besar piutang atau
utang

Alur pencatatan dari Jurnal khusus ke buku besar

Buku Besar Pembantu Piutang Dagang

Buku Besar Umum


Piutang Dagang No: 112
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
31-Dec Penjualan kredit JP Rp 56,000,000 Rp 56,000,000
31-Dec Pembayaran piutang JKM Rp 55,000,000 Rp 1,000,000
31-Dec Pengembalian barang JU Rp 1,000,000 - -

Coba Anda perhatikan! Tercatat pada buku besar piutang dagang saldo sebesar
Rp 0 namun sebelumnya terdapat saldo debit Rp 56.000.000,00 yang menjadi
pertanyaan saldo tersebut milik debitur yang mana? Lalu siapa yang sudah
melunasi piutangnya pula?
Untuk mengetahui nama debitur anda bisa perhatikan pada jurnal penjualan.
Coba anda perhatikan jurnal penjualan di bawah ini:
PERUSAHAAN DAGANG ALFINA
JURNAL PENJUALAN
PERIODE DESEMBER 2023
Debit Kredit
Tanggal Keterangan Ref Syarat Pembayaran
Piutang dagang Penjualan
9-Dec Toko Dewata v 3/10, n/30 Rp 31,000,000 Rp 31,000,000
18-Dec Toko Raja v 3/10, n/30 Rp 25,000,000 Rp 25,000,000
Rp 56,000,000 Rp 56,000,000

17
Pada jurnal penjualan di atas ternyata ada dua debitur yaitu:
1. Toko Dewata
2. Toko Raja

PERUSAHAAN DAGANG ALFINA


JURNAL UMUM
PERIODE DESEMBER 2023
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
11-Dec Utang dagang 211 Rp 1,000,000
Retur pemebelian 512 Rp 1,000,000
(Retur pembelian Toko Bhineka)
12-Dec Retur penjualan 413 Rp 1,000,000
Piutang dagang 112 Rp 1,000,000
(Retur penjualan Toko Dewata)
Rp 2,000,000 Rp 2,000,000

Lalu pada jurnal umum perhatikan pada kolom keterangan ada akun piutang
dagang berkurang karena transaksi retur penjualan, kita bisa tahu dari deskripsi
yang diberikan (dalam kurung) bahwa retur penjualan berasal dari Toko Dewata.

Untuk senjutnya kita perhatikan Jurnal Penerimaan Kas dan Jurnal umum yang
memuat akun piutang dagang.:
PERUSAHAAN DAGANG ALFINA
JURNAL PENERIMAAN KAS
PERIODE DESEMBER 2023
Debit Kredit
Tanggal Keterangan Ref Potongan Serba-serbi
Kas Penjualan Piutang dagang
penjualan Ref Akun Jumlah
3-Dec Pendapatan komisi v Rp 1,000,000 411 Pendapatan komisi Rp 1,000,000
5-Dec Toko Vina v Rp 100,000 512 Retur pembelian Rp 100,000
13-Dec Penjualan tunai v Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
19-Dec Toko Dewata v Rp 29,100,000 Rp 900,000 Rp 30,000,000
28-Dec Toko Raja v Rp 24,250,000 Rp 750,000 Rp 25,000,000
Rp 55,450,000 Rp 1,650,000 Rp 1,000,000 Rp 55,000,000 Rp 1,100,000

Dari jurnal penerimaan kas kita perhatikan kolom piutang dagang. Debitur yang
sudah melakukan pembayaran yaitu:
1. Toko Dewata
2. Toko Raja

Selanjutnya untuk melakukan posting dari jurnal khusus ke buku besar


pembantu kita harus menyediakan buku besar untuk masing masing debitur.
Dari data debitur di atas kita akan menyediakan dua buku besar sebagai berikut:

18
PERUSAHAAN DAGANG ALFINA
BUKU BESAR PEMBANTU PIUTANG DAGANG
PER 31 DESEMBER 2023

Toko Dewata No: 112.1


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
9-Dec Penjualan kredit JP Rp 31,000,000 Rp 31,000,000
12-Dec Pengembalian barang JU Rp 1,000,000 Rp 30,000,000
19-Dec Pelunasan piutang JKM Rp 30,000,000 - -

Toko Raja No: 112.2


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
18-Dec Penjualan kredit JP Rp 25,000,000 Rp 25,000,000
28-Dec Pelunasan piutang JKM Rp 25,000,000 - -

Dari buku besar pembantu piutang di atas maka daftar saldo piutang dagang
sebagai berikut:

Daftar Saldo Piutang Dagang


Per 31 Des 2023
Nomor Nama debitur Jumlah
112.1 Toko Dewata Rp 0
112.2 Toko Raja Rp 0
Jumlah Rp -

Buku Besar Umum


Piutang Dagang No: 112
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
31-Dec Penjualan kredit JP Rp 56,000,000 Rp 56,000,000
31-Dec Pembayaran piutang JKM Rp 55,000,000 Rp 1,000,000
31-Dec Pengembalian barang JU Rp 1,000,000 - -

19

Anda mungkin juga menyukai