Contoh:
Misalnya, di suatu dapil terdapat 4 kursi dan 100.000 suara sah. Berikut perolehan suara sah per
partai:
1. Partai A: 1.000.000
2. Partai B: 750.000
3. Partai C: 500.000
4. Partai D: 250.000
Hasilnya:
Keterangan:
Pada penghitungan kursi kedua dan seterusnya, partai yang sudah mendapatkan kursi
dibagi dengan bilangan pembagi yang bertambah 2 dari sebelumnya.
Dalam contoh ini, Partai A mendapatkan 2 kursi karena hasil bagi 1.000.000 / 0,06
(bilangan pembagi ketiga) masih lebih besar daripada hasil bagi partai lain.