1. Yang mana dari biaya konversi berikut ini yang tidak dapat dimasukkan dalam biaya
persediaan barang (cost of inventory)?
2. Selama tahun 20x4, PT. Perkasa menemukan bahwa dalam tiga tahun terakhir,
persediaan akhir yang dilaporkan pada laporan keuangannya tidak benar, dengan
jumlah sebagai berikut:
20x1 Rp.180.000.000 terlalu rendah
20x2 Rp.120.000.000 terlalu rendah
20x3 Rp.120.000.000 terlalu tinggi
PT. Perkasa menggunakan sistem periodik dan metode biaya LIFO untuk menghitung
jumlah persediaan pada akhir tahun. Saldo retained earnings pada tanggal 1 Januari
2004 (persediaan awal tahun 2001 diasumsikan sudah benar) sebelum penyesuaian
untuk kesalahan-kesalahan diatas dan dengan mengabaikan pengaruh Pajak
Penghasilan adalah:
a. Benar
b. Lebih tinggi Rp.180.000.000
c. Lebih rendah Rp.180.000.000
d. Lebih tinggi Rp.120.000.000
3. Per tanggal 31 Desember 2003, didapat informasi berikut ini sehubungan dengan
perhitungan nilai persediaan akhir :
a. Rp960 juta
b. Rp950 juta
c. Rp920 juta
d. Rp900 juta
4. PT. Harapan adalah sebuat perusahaan perakitan furniture. Biaya per unit untuk setiap
item persediaan adalah sebagai berikut:
Berdasarkan PSAK 14 Persediaan, berapakah nilai untuk setiap 1 unit persediaan yang
dicantumkan dalam laporan keuangan PT. Harapan?
a. 63.000
b. 85.000
c. 75.000
d. 90.000
5. Per tanggal 31 Desember 2008, terdapat informasi berikut ini dalam laporan keuangan
PT. Philips Indonesia sehubungan dengan perhitungan nilai persediaan akhir :
Nilai persediaan akhir per buku besar Rp. 900 juta.
Pada saat dilakukan Stock Opname pada tanggal 31 Desember 2008, ditemukan :
Berdasarkan informasi dari bagian pembelian, masih terdapat 300 unit barang
dengan harga Rp 350 ribu/unit, yang per 31 Des 2008 masih berada dalam
perjalanan. Syarat dari pembelian tersebut adalah destination point. Unit
diestimasikan akan diterima di gudang per 3 Jan 2009.
Terdapat 150 unit persediaan barang jadi yang siap dikirim dengan nilai Rp.
200.000/unit. Barang tersebut akan dikirim tanggal 2 Januari 2009, dan telah dicatat
sebagai penjualan tahun 2008 (dan unit tersebut tidak terdapat pada listing
persediaan per 31 Des 2008).
Berdasarkan hasil perhitungan fisik, unit yang digudang lebih tinggi sejumlah 750
unit dengan HPP 125.000/unit, dikarenakan adanya retur penjualan per 29 Des
2008 belum tercatat oleh perusahaan.
6. Per tanggal 14 Mei 1998, terjadi kebakaran, untuk itu perusahaan ingin
mengestimasikan nilai kerugian (berdasarkan estimasi) berdasarkan data-data sebagai
berikut:
Selama tahun berjalan Perusahaan menjual barang dengan keuntungan kotor 25% dari
nilai penjualan. Berdasarkan informasi tersebut mana pernyataan yang benar:
Persediaan 195,000,000.00
Pembelian 400,000,000.00
BTUD 595,000,000.00
Penjualan 500,000,000.00
Retur penjualan 20,000,000.00
Penjualan bersih 480,000,000.00
7. Pada tanggal 24 Desember 2008, PT. A menjual daging beku sebesar Rp. 150.000.000,-
kepada PT Z dengan menggunakan term FOB Destination 2/10 n/30. Pada saat
pengiriman, kendaraan pengangkut mengalami kecelakaan dan 70% dagingnya rusak.
Berapakah nilai hutang kepada PT. A yang harus dicatat dalam Laporan Keuangan PT.
Z per 31 Desember 2008?
a. Rp. 150.000.000,-
b. Rp. 105.000.000,-
c. Rp. 45.000.000,-
d. Rp. 0
8. Prinsip manakah yang menggambarkan situasi harga pokok penjualan bisa diakui pada
periode yang sama dimana penjualan persediaan terkait dicatat?
a. Accrual
b. Certainty
c. Matching
d. Economic
a. Pembelian.
b. Penjualan.
c. Pajak.
d. Rasio perputaran.
a. $35,000.
b. $45,000.
c. $50,000.
d. Tidak dapat ditentukan tanpa mengetahui metode akuntansi
a. $5.4 juta.
b. $5.8 juta.
c. $11 juta.
d. $14 juta.
13. Jika HPP lebih tinggi $2,000, persediaan akhir akan sebesar:
If COGS is overstated, ending inventory must be understated.
a. Tidak berpengaruh
b. Tidak berpengaruh $2,000.
c. Lebih tinggi $2,000.
d. Tidak dapat ditentukan tanpa mengetahui metode akuntansi
14. Jika persediaan awal dicatat lebih tinggi sebesar $2,000 dan persediaan akhir
dicatat lebih rendah sebesar $3,000, maka laba sebelum pajak perusahaan
menjadi:
Overstated beginning inventory coupled with understated ending inventory implies
that COGS is overstated by $5,000. If COGS is overstated, income will be
understated.
a. Lebih tinggi $1,000.
b. Lebih tinggi $5,000.
c. Lebih rendah $1,000.
d. Lebih rendah $5,000.
HPP sebesar:
Persediaan awal 15,000.00
Pembelian 25,000.00
Persediaan akhir 17,000.00
HPP 23,000.00
a. $15,000.
b. $23,000.
c. $25,000.
d. Tidak dapat ditentukan tanpa mengetahui metode akuntansi
a. Persediaan awal dan terakhir mencerminkan nilai unit yang pertama dibeli.
b. Persediaan awal dan terakhir mencerminkan biaya pembelian yang paling akhir
dilakukan.
COGS reflects the items purchased first in FIFO accounting. Remember first in,
first out.
c. Persediaan terakhir mencerminkan biaya unit yang terakhir.
d. Persediaan yang terakhir mencerminkan biaya pembelian unit yang pertama.
17. Pada waktu kenaikan harga dan tingkat persediaan tetap atau meningkat:
20. Which of the following costs of conversion cannot be included in cost of inventory?
a. Purchase price.
b. Import duties and other taxes.
c. Abnormal amounts of wasted materials.
d. Administrative overhead.
e. Fixed and variable production overhead.
f. Selling costs.
g. Choices c, d, and f.
23. ABC LLC manufactures and sells paper envelopes. The stock of envelopes was
included in the closing inventory as of December 31, 2009, at a cost of $50 each
per pack. During the final audit, the auditors noted that the subsequent sale price
for the inventory at January 15, 2010, was $40 each per pack. Furthermore, inquiry
reveals that during the physical stock take, awater leakage has created damages to
the paper and the glue. Accordingly, in the following week, ABC LLC spent a total
of $15 per pack for repairing and reapplying glue to the envelopes. The net
realizable value and inventory write-down (loss) amount to