Anda di halaman 1dari 4

Nama: Irna Rohimah

Kelas : 2C

Pijat Effleurage oleh Suami Terhadap Tingkat Nyeri pada Ibu Saat Fase 1 Aktif
Populasi penelitian ini terdiri dari wanita pada masa persalinan fase aktif I sebanyak
16 responden yang dipilih dengan menggunakan pendekatan purposive sampling.
P
Menggunakan lembar observasi untuk mengumpulkan data, yang selanjutnya
dievaluasi menggunakan uji Wilcoxon
Intervensi yang digunakan yaitu pemijatan Effleurage pada bawah ibu sehingga
Stimulasi serat pada pemijatan Effleurage meningkatkan aktivitas zat agar-agar
sehingga mengakibatkan tertutupnya pintu sehingga aktivitas sel T terhambat dan
I
suplai impuls nyeri juga terhambat. Nyeri ini dapat dihentikan dengan menstimulasi
serabut A-delta, yang menutup gerbang dan mencegah rangsangan nyeri mencapai
korteks serebral.
Penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh Genik dkk. (2020) di Rumah Sakit
Bersalin Semarang yang mengambil 40 responden dengan pengumpulan data pra dan
pasca eksperimen rata-rata berada pada skala nyeri 7 sebelum dilakukan pemijatan.
C Setelah dilakukan pemijatan, skala nyeri berada pada angka 3. Penelitian dilakukan
oleh Baljon dkk. (2020); punggung yang dilakukan teknik effleurage pada 15
responden menunjukkan rata-rata penurunan nyeri pinggang dengan rata-rata skala
2,3. Berdasarkan hasil uji statistik pair t-test diperoleh p-value = 0,000 (
Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar (56,25 persen) peserta mengalami nyeri
hebat sebelum pemijatan effleurage, namun hampir separuh (37,50 persen)
mengalami ketidaknyamanan ringan setelah pemijatan. Hasil pengujian data
diperoleh nilai p-value kurang dari 0,05 sehingga Ho ditolak dan H1 disetujui, hal ini
O menunjukkan bahwa pijat effleurage yang dilakukan suami mempunyai pengaruh
terhadap tingkat nyeri ibu pada fase aktif kala I. Pendekatan ini efektif, tidak
memiliki efek samping, dan dapat mengurangi ketidaknyamanan persalinan terkait
kontraksi bagi ibu dalam persalinan fase 1 aktif. Pijat effleurage diperkirakan dapat
meringankan ketidaknyamanan persalinan selama bagian awal fase aktif.
T Dilakukan selama 10-20 menit
https://journalppw.com/index.php/jpsp/article/view/7684
SOP MASSAGE EFFLEURAGE UNTUK NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL SAAT
TRIMESTER I
Massage effleurage ini merupakan metode pemijatan dengan
memberikan usapan lembut dengan sedikit memberi tekanan
dengan menggunakan telapak tangan yang lambat dan panjang
Pengertian serta tidak putus – putus pada bagian punggung sehingga
akan memberikan efek relaksasi dan nyeri akan berkurang
(Potter & Perry, 2010).

1. Memperlancar sirkulasi darah


Tujuan Prosedur 2. Menurunkan respon nyeri punggung
3. Membuat otot menjadi lebih rileks
1. Dilakukan pada klien yang mengeluh kekakuan dan
ketegangan otot pada bagian punggung
Indikasi Prosedur
2. Dilakukan pada klien dengan gangguan rasa nyaman
nyeri punggung pada ibu hamil
Kontra Indikasi Prosedur 1. Tidak boleh dilakukan pada ibu hamil yang memiliki
tekanan darah tinggi.
2. Tidak boleh dilakukan pada ibu hamil yang mengalami
perdarahan.
3. Tidak boleh dilakukan pada ibu hamil yang memiliki
penyakit kulit contohnya bisul, infeksi penyakit yang
muncul akibat inflamasi atau parasite, luka bernanah.
4. Tidak boleh dilakukan pada ibu hamil yang memiliki
luka didaerah yang akan di masase.
5. Jangan melakukan pemijatan langsung pada daerah
tumor
6. Jangan melakukan massage pada daerah yang
mengalami ekimosis atau lebam.
7. Hindari melakukan massage pada daerah yang
mengalami tromboplebitis.
8. Hati – hati ketika melakukan massage pada daerah yang
mengalami gangguan sensasi seperti penurunan sensasi
atau hiperanastesia.
1. Gunakan Babby Oil (Jika Perlu)
Persiapan Alat Dan 2. Aroma Terapi Lavender (Jika Perlu)
Bahan 3. Siapkan Handuk Esar Dan HAnduk Kecil

Prosedur Tindakan 1. Berikan salam, perkenalkan diri anda, dan


mengidentifikasi klien dengan memeriksa identitas
klien dengan cermat.
2. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan
dilakukan, berikan kesempatan kepada klien untuk
bertanya dan jawab seluruh pertanyaan klien.
3. Siapkan peralatan yang diperlukan.
4. Atur ventilasi dan sirkulasi udara yang baik.
5. Atur posisi klien sehingga merasa aman dan nyaman.
6. Beritahukan kepada klien bahwa tindakan akan segera
dimulai.
7. Periksa vital sign klien sebelum memulai massage
effleurage pada punggung.
8. Posisikan klien dengan posisi miring ke kiri atau
duduk. Hal ini dilakukan supaya mencegah terjadinya
tekanan pada perut ibu yang dapat menyebabkan
hipoksia pada janin dan klien tidak merasa tertekan
sehingga membuat klien menjadi lebih rileks.
9. Berikan intruksi kepada klien untuk menarik nafas
dalam melewati hidung dan mengeluarkannya
melalui mulut secara perlahan hingga klien merasa
rileks.
10. Cuci tangan.
11. Tuangkan aromaterapi lavender atau baby oil pada
telapak tangan kemudian gosokkan kedua tangan
sampai hangat.
12. Letakkan kedua tangan pada punggung klien,
mulailah dengan gerakan mengusap dan bergerak
dari bagian bahu (os clavicula) hingga ke sacrum
kemudian kembali keatas dan kembali ke bawah
lagi sebanyak 5x
13. Buat gerakan seperti kupu - kupu dengan
menggunakan telapak tangan dan gerakan
melingkar kecil menggunakan ibu jari menuruni
area tulang belakang atau thoracic vertebrae (T12 -
T1) Gerakkan secara perlahan dan berikan
penekanan arahkan penekanan ke bawah sehingga
tidak mendorong klien ke depan. Lakukan sebanyak
5x.
14. Berikan usapan dengan gerakan bergelombang pada
daerah lumbal (L3, L4, L5) dengan gerakan zig –
zag kemudian menuju sisi luar punggung sebanyak
5x
15. Bersihkan sisa minyak pada punggung klien
16. dengan menggunakan handuk.
17. Rapikan klien ke posisi semula.
18. Beritahu bahwa tindakan telah selesai dilakukan.
19. Bereskan alat – alat yang telah selesai digunakan.
20. Cuci tangan.

1. Evaluasi hasil yang telah dicapai (penurunan intensitas


skala nyeri).
2. Beri reinforcement positif pada ibu hamil.
Evaluasi Tindakan 3. Kontrak waktu untuk pertemuan berikutnya.
4. Mengakhiri pertemuan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai