Anda di halaman 1dari 10

SKENARIO

PELATIHAN MANAJEMEN KRISIS DAN PENANGGULANGAN KEADAAN


DARURAT
KEBAKARAN MOBIL TANGKI & FILLING SHED AKIBAT TERTARIKNYA BOTTOM
LOADER DAN HURU HARA
FUEL TERMINAL CAMPLONG
SAMPANG, 23 FEBRUARI 2024
Start at. 09.00 WIB
Minute of Estd. ACTIVITY PERSONAL NEED
Activity Time
Pelaksanaan proses pengisian BBM pada mobil tangki di Filling Shed. Terdapat 2 mobil tangki
(mobil tangki A dan mobil tangki B) yang melaksanakan pengisian BBM di bay 1 (mobil tangki A)
dan 2 (mobil tangki B). Proses pengisian berjalan simultan. Ketika proses pengisian BBM
berlangsung, terjadi luberan pada mobil tangki A kapasitas 16 KL yang melakukan pengisian
produk Pertalite & Pertamax di bay 1.
09.01 3 Operator Pengisian melaporkan luberan produk OPERATOR
Pertamax kepada Jr. Spv. RSD 1 PENGISIAN & Jr.
Spv. RSD 1
Operator pengisian: “Pak Odi. pak Odi monitor”
Jr. Spv. RSD 1: “Silahkan masuk Pak.”
Operator pengisian: “Lapor pak, terjadi luberan produk
pertamax pada kompartemen 1 mobil tangki A saat
proses pengisian berlangsung, padahal angka totalizator
pada meter masih 5 KL sedangkan angka preset sesuai
LI 8 KL.”
Jr. Spv. RSD 1: “Laporan diterima pak, pengisiannya
distop dulu yaa matikan pompa dan meter arus, siapkan
APAR, pastikan area sekitar aman dari sumber panas.
Saya sampaikan kepada Spv. RSD.”
09.04 2 Jr. Spv. RSD 1 melaporkan kepada Spv. RSD mengenai Jr. Spv. RSD 1 &
kejadian luberan di area filling shed. Spv. RSD

Jr. Spv. RSD 1: “Spv. RSD monitor.”


Spv. RSD: “Masuk mas.”
Jr. Spv. RSD 1: “Izin melaporkan terjadi luberan pada
mobil tangka A di area filling shed saat proses pengisian
berlangsung pak.”
Spv. RSD: “Oke mas laporan diterima. Segera periksa
kondisi lapangan, pastikan pompa produk dan meter
arus sudah dimatikan selanjutnya proses pengisian BBM
distop sementara. Pastikan area sekitar aman. Saya
sampaikan informasinya kepada FTM.”
Jr. Spv. RSD 1: “Siap pak.”

Note: Jr. Spv. RSD 1 menuju ke area filling shed.


09.06 2 Spv. RSD melaporkan kepada FTM mengenai kejadian FTM & Spv. RSD
luberan di area filling shed.

Spv. RSD: “Pak FTM monitor.”


FTM: “Yaa, silahkan masuk.”
Spv. RSD: “Izin lapor pak, ada luberan pada mobil tangki
yang sedang melaksanakan pengisian BBM produk
pertamax di area filling shed.”
FTM: “Oke laporan saya terima, tim RSD dan HSSE
segera evakuasi luberan minyak dan pembersihan areal
pengisian. Pastikan semua aman.”
Spv. RSD: “Siap.”
09.08 5 Jr Spv. RSD 1 meminta bantuan HSSE untuk HSSE & Spv. RSD
penanggulangan luberan.

Jr. Spv. RSD 1: “HSSE monitor.”


HSSE: “Masuk silahkan.”
Jr. Spv. RSD 1: “Terjadi luberan di area filling shed,
mohon bantuan tim HSSE untuk proses penanggulangan
luberan.”
HSSE: “Siap, tim HSSE akan segera merapat ke lokasi
untuk membantu proses penanggulangan luberan.”
Jr. Spv. RSD 1: “Terima kasih, ditunggu.”

Note:
Petugas HSSE ditemani personil security segera
merapat ke lokasi untuk membantu proses
penanggulangan luberan BBM.
Petugas HSSE menuju Rumah pompa PMK untuk
menyalakan pompa PMK.
Petugas HSSE dan tim RSD bersama-sama
melaksanakan pembersihan areal dari luberan BBM dan
pemindahan BBM.
Proses penanggulangan luberan BBM dan pemindahan BBM sudah selesai dilakukan. Pompa
PMK sudah dimatikan, sarfas penanggulangan oil spill kit, hose sudah dikembalikan pada
tempatnya.

09.13 5 Jr. Spv. RSD 1 melaporkan update kondisi kepada Spv. Jr. Spv. RSD 1 &
RSD. Spv. RSD

Jr. Spv. RSD 1: “Spv. RSD monitor.”


Spv. RSD: “Masuk mas.”
Jr. Spv. RSD 1: “Izin melaporkan penanggulangan
luberan dan pemindahan BBM sudah selesai
dilaksanakan, overall aman pak.”
Spv. RSD: “Oke mas laporan diterima. Tetap pantau
kondisi sampai mobil tangki tersebut keluar dari filling
shed yaa.”
Jr. Spv. RSD 1: “Siap pak. Sekalian mohon izin
melanjutkan proses pengisian BBM yaa pak?”
Spv. RSD: “Oke mas kalau sudah aman silahkan
instruksikan temen-temen meter untuk melanjutkan
pengisian.”
Jr. Spv. RSD 1: “Siap pak dicopy.”

Jr. Spv. RSD 1 memberikan instruksi kepada operator


pengisian untuk melanjutkan sisa pengisian BBM pada
kompartemen 2 mobil tangki A dan sisa pengisian mobil
tangki B yang tadi dilakukan stop sementara.
09.18 5 Setelah proses pengisian pada kompartemen 2 mobil Jr. Spv. RSD 1 &
tangki A yang tadi mengalami luberan selesai. AMT Spv. RSD
bergegas menyalakan mobil tangki untuk keluar area
filling shed. Ketika mesin mobil tangki A dinyalakan,
timbul percikan api pada sistem kelistrikan mobil tangki
tersebut.
Operator pengisian (Ridwan) yang melihat adanya api
menyambar sisi kanan tangki pada mobil tersebut
bergegas lari mengambil APAR yang ada di dekat bay 1
dan berusaha memadamkan api.

Jr. Spv. RSD 1 yang melihat adanya kebakaran pada


sisi kanan mobil tangki segera melaporkan kepada Spv.
RSD.

Jr. Spv. RSD 1: “Spv. RSD monitor.”


Spv. RSD: “Masuk mas.”
Jr. Spv. RSD 1: “Pak, terjadi kebakaran pada sisi kanan
bagian mobil tangki yang tadi mengalami luberan.
Diperkirakan karena sisa minyak luberan tadi mengenai
bagian kelistrikan mobil tangki sehingga tersulut percikan
pada saat mesin mobil tangki dinyalakan dan terjadi
kebakaran”.
Spv. RSD: “Laporan diterima. Segera lakukan
penanganan awal menggunakan APAR, hentikan
operasi penyaluran, evakuasi mobil tangki yang masih
ada di filling shed.”
Jr. Spv. RSD 1: “Siap pak.”
09.23 1 Spv RSD melaporkan kepada FTM mengenai kebakaran FTM & Spv. RSD
tersebut.

Spv. RSD: “Pak FTM monitor.”


FTM: “Yaa, silahkan masuk.”
Spv. RSD: “Izin lapor pak, telah terjadi kebakaran pada
sisi kanan bagian mobil tangki yang tadi mengalami
luberan. Diperkirakan karena sisa minyak luberan tadi
mengenai bagian kelistrikan mobil tangki sehingga
tersulut percikan pada saat mesin mobil tangki
dinyalakan dan terjadi kebakaran.”
FTM: “Oke laporan saya terima, segera matikan pompa
produk dan meter untuk stop pengisian BBM ke mobil
tangki, tutup semua valve dan evakuasi mobil tangki
yang masih berada di filling shed.”
Spv. RSD: “Siap.”
Pada saat Jr. Spv. RSD 1 menginstruksikan untuk evakuasi mobil tangki B. Karena panik melihat
api, AMT mobil tangki B di bay 2 yang sudah selesai melaksanakan pengisian BBM lupa tidak
mencabut bottom loader sehingga tertarik dan menyebabkan coupler mobil tangki patah
akibatnya BBM menjadi tumpah (AMT melompat keluar mobil untuk menyelamatkan diri). BBM
yang tercecer tersebut membuat api menjadi semakin besar dan membakar 2 mobil tangki yang
ada di filling shed. Area filling shed bagian Barat pun juga terbakar. AMT Mobil Tangki B yang
melompat keluar dari Mobil Tangki karena panik akan menyelamatkan diri mengalami kaki terkilir
sehingga sulit untuk berjalan. Dan Petugas Operator Pengisian mengalami sesak nafas akibat
dari kepulan asap yang timbul akibat kebakaran.
09.24 2 Sekuriti yang sedang melakukan patrol rutin mendengar SEKURITI & HSSE
adanya bunyi ledakan dan melihat adanya kebakaran
mobil tangki dan filling shed segera melapor kepada
pengawas HSSE.

Sek: “Pengawas HSSE, Monitor”


HSSE: “Masuk pak, silahkan”
Sek: “Pak terdengar suara ledakan dan terjadi
kebakaran mobil tangki dan filling shed bagian Barat ikut
terbakar, terdapat dua korban disekitar area kebakaran.”
HSSE: “Laporan diterima, akan saya informasikan
kepada FTM, tolong nyalakan sirine EWS dan evakuasi
semua pekerja yang ada di area tersebut.”
Sek: “Baik pak.”

Segera setelah itu pengawas HSSE Melaporkan kepada


FT Manager Camplong
09.26 4 Pengawas HSSE melaporkan kepada Fuel Terminal PENGAWAS HSSE
Manager mengenai adanya kebakaran mobil tangki dan & FTM & RSD
filling shed.

HSSE: “Pak FTM monitor”


FTM: “Masuk, silahkan”
HSSE: “Dari laporan petugas sekuriti yang sedang
melakukan patroli, terjadi ledakan dan terlihat adanya
kebakaran mobil tangki dan filling shed. Terdapat dua
korban disekitar area kebakaran. Mohon arahannya.”
FTM: “Oke laporan diterima. Dengan ini organisasi
keadaan darurat dan Puskodal saya nyatakan aktif untuk
menanggulangi keadaan darurat kebakaran tersebut,
semua pengawas segera berkumpul ke puskodal.
HSSE: “Siap Pak.”

FTM: “RSD monitor.”


Spv RSD: “Masuk pak, silahkan.”
FTM: “Hentikan semua kegiatan operasional dan tutup
semua jalur penyaluran dan jalur di tangki timbun,
evakuasi semua pekerja yang masih di dalam area.”
Spv RSD: “Siap laksanakan pak.”

09.30 1 FTM mengaktifkan Puskodal untuk penanganan keadaan FTM


darurat.

09.31 5 Setelah PUSKODAL aktif maka mulai berlaku OKD dan 1. FTM
sebutan untuk para pengawas berubah: 2. RSD
1. FTM bertindak selaku: Deputi ERC 3. HSSE
2. Spv RSD: Incident Commander (IC) 4. TEKNIK
3. Jr Spv RSD 1: General Commander (GC) 5. FLEET
4. Jr Spv MPS & SS: Support Commander (SC)
5. Lead Opt RSD: Operation Comander (OC)
6. Lead Opt HSSE & GA: On-Scene Commander (OSC)
Deputy ERC melaporkan keadaan darurat kebakaran
mobil tangki dan filling shed kepada EGM Regional
Jatimbalinus selaku ERC.
Menginformasikan bahwa terjadi keadaan darurat Level
0 dan puskodal FT Camplong telah aktif.
Disampaikan update insiden berupa:
1. Kondisi keadaan darurat
2. Jumlah mobil tangki terbakar
3. Jumlah korban
4. Kondisi operasional (Penerimaan, Penimbunan,
Penyaluran) FTM

09.36 2 IC yang sudah mendengar PUSKODAL diaktifkan di HT IC & OSC


segera menginstruksikan kepada OSC untuk
mengumpulkan regu penanggulangan untuk segera
memadamkan api.

IC: “OSC monitor.”


OSC: “Masuk Pak.”
IC: “Regu pemadam segera dikumpulkan dan segera
dilakukan pemadaman, tolong dianalisa terlebih dahulu
arah angin dan kondisi dilapangan.”
OSC: “Siap dicopy.”

OSC bersama dengan regu penanggulangan bersiap


untuk penanggulangan kebakaran.
09.38 2 Setelah itu DERC menginstruksikan General Comander DERC & GC
untuk mempersiapkan regu penyelamat karna infonya
terdapat dua korban.

DERC: “GC segera persiapkan tim medical, tim


penyelamat, dan tim evakuasi dokumen. Menurut
informasi ada dua korban di area Filling shed dan
arahkan pekerja menuju tempat aman.”
GC: “Baik pak.”
09.40 2 DERC kemudian memerintahkan juga Support DERC, SC dan GC
Commander dan General Commander untuk
mempersiapkan logistic foam dan pompa PMK serta
konsumsi selanjutnya mengkoordinir pengamanan di
lokasi.
DERC: “SC”
SC: “Siap pak”
DERC: “Segera siapkan tim logistik supplai air pmk dan
logistic foam dan dukungan teknisi untuk ketersediaan
selama pemadaman.”
SC: Baik pak.
DERC : “GC.”
GC : “Siap pak.”
DERC : “Pastikan sekuriti melakukan pengamanan, tutup
semua gerbang dan amankan lokasi serta siapkan tim
konsumsi untuk support tim penanggulangan.”
09.42 2 SC kemudian menyampaikan Operation Comander SC & OC
untuk menghentikan operasi dan menutup semua valve
dan membantu evakuasi pekerja yang masih berada di
dalam area.
SC: “OC”
OC: “Siap”
SC: “Tolong segera pastikan semua valve tertutup dan
kegiatan operasi sudah dihentikan serta bantu evakuasi
pekerja yang masih berada di dalam area.”
OC: Siap, laksanakan.”
Selama Proses Pemadaman Api pada Area Filling Shed
09.44 2 OSC mengumpulkan Regu pemadam dan melakukan OSC
briefing, membagi tugas sbb:
1. Regu pemadam tim A (1 Nozle dan 2 Helper)
2. Regu pemadam tim B (1 Nozle dan 2 Helper)
3. Regu Foam (1 Nozle dan 1 Helper)
4. Operator Pompa PMK
5. Regu water sprinkle (untuk menyalakan water spinkle
yang ada di filling shed terdiri dari 2 orang)

Setelah itu bergegas ke lapangan melakukan


pemadaman
09.46 2 GC memerintahkan sekuriti untuk menutup gerbang GC & SEKURITI
utama siaga pengamanan digerbang utama dan
mengevakuasi semua pekerja dalam area menuju
assembly point untuk dilakukan pemeriksaan.

GC: “Sekuriti monitor.”


Sekuriti: “Masuk pak.”
GC: “Pak, tutup gerbang utama dan lakukan penjagaan
untuk mengantisipasi adanya gangguan dari luar selama
proses penanggulangan bencana dan evakuasi semua
pekerja didalam area menuju assembly point dan
lakukan perhitungan kesesuaian pekerja yang berada
dalam lokasi.”
Sekuriti: “Siap laksanakan.”

Note: Bila sudah selesai dievakuasi laporkan ke GC


kembali.
Jumlah pekerja didalam lokasi, yang dievakuasi sesuai
lengkap.
Deputi ERC mendengarkan laporan penutupan pintu
gerbang, kemudian memerintahkan Telp Responder
untuk menghubungi Koramil dan Polsek terdekat untuk
permintaan bantuan pengamanan.
09.48 2 OC menginstruksikan tim operasi untuk memastikan OC & TIM OPERASI
semua valve operasi sudah tertutup dan membantu
evakuasi pekerja yang masih berada di dalam area.

OC: “Tim operasi monitor.”


TO: “Masuk pak.”
OC: “Tolong pastikan semua valve pada sisi operasi
sudah tertutup rapat dan evakuasi para pekerja yang
masih terdapat di dalam area.”
TO: “Siap laksanakan.”

Note: bila sudah selesai dievakuasi laporkan ke OC


kembali
09.50 2 OSC menghubungi IC untuk meminta dikirimkan regu OSC, IC, DERC, GC
penyelamat untuk mengevakuasi dua korban.
OSC: “IC monitor.”
IC: “Masuk.”
OSC: “Mohon bisa dikirimkan tim evakuasi pak, untuk
mengevakuasi dua korban pekerja di area filling shed.”
IC: “Baik, laporan diterima.”

Deputi ERC mendengarkan laporan dari OSC tersebut


segera memerintahkan General Commander untuk
mengirimkan regu evakuasi agar dibawa ke posko
pengobatan (POSKOPEN).

DERC: “GC, segera instruksikan tim evakuasi untuk


mengevakuai korban.”
GC: “Baik pak.”

09.52 2 General Commander memerintahkan tim evakuasi GC & TIM


segera meluncur ke area filling shed untuk melakukan EVAKUASI
evakuasi korban menuju POSKOPEN.

GC: “Tim evakuasi monitor”


Tim Evakuasi: “Siap masuk pak”
GC: “Tim evakuasi segera meluncur ke lokasi Filling
Shed untuk mengevakuasi korban dan segera dilaporkan
kondisi dan keadaan korban setelah menerima
pengobatan di POSKOPEN.”
Tim Evakuasi: “Siap tim evakuasi akan segera
meluncur.”

Tim evakuasi meluncur dan membawa korban ke


POSKOPEN yang kemudian dilaporkan kondisi korban.

Note: bila sudah selesai dievakuasi laporkan ke GC


kembali
Nama Korban
Umur Korban
Kondisi :
Korban AMT B: Kaki terkilir dan sulit untuk berjalan.
Korban Petugas Operator Pengisian (Ridwan): Sesak
nafas dan masih tidak sadarkan diri, butuh bantuan
dibawa ke Puskesmas terdekat untuk pengobatan
09.54 2 Deputi ERC mendengarkan laporan dari tim evakuasi DERC & TELP
dan tim medical, kemudian memerintahkan Telp RESPONDER
Responder untuk menghubungi rumah sakit/puskesmas
terdekat untuk proses evakuasi korban lebih lanjut.
Ambulance datang mengangkut korban menuju
RS/Puskesmas.
09.56 2 OSC meminta ke IC untuk dikirimkan foam tambahan OSC & IC
untuk portable foam.

OSC: “IC monitor.”


IC: “Masuk.”
OSC: “Mohon bisa dikirimkan foam dikarenakan stock
foam portable mulai menipis.”
IC: “Baik, laporan diterima.”

Deputi ERC mendengarkan laporan dari OSC tersebut


segera memerintahkan Support Commander untuk
mengintruksikan logistic foam agar segera mengirimkan
bantuan foam.
Deputy ERC melapor ke ERC terkait keterbatasan DERC & ERC
jumlah foam untuk pemadaman tangki. Secara parallel
sudah diusahakan melalui bantuan Damkar setempat
namun meminta support mobilisasi foam liquid untuk
standby apabila terjadi keadaan semakin memburuk.

09.58 2 Support Commander memerintahkan Tim Logistik SC & LOGISTIK


Foam segera meluncur ke area filling shed untuk FOAM
mengirimkan stock foam.

SC: “Tim Logistik Foam monitor.”


Logisitik Foam: “Siap masuk pak.”
SC: “Tim Logisitik foam tolong dikirimkan stock foam ke
ke area filling shed untuk membantu proses
pemadaman.”
Logistik Foam: “Siap laksanakan.”

Tim FOAM meluncur dan membawa Stock foam menuju


ke area filling shed

Note: bila sudah selesai mengirim foam, laporkan ke SC


kembali.
10.00 3 Api berhasil dipadamkan, OSC memerintahkan untuk tim OSC & IC
foam dan fire brigade. Lalu OSC melakukan cek 360 di
sekitar area untuk memastikan kondisi benar benar
aman. Setelah itu OSC melaporkan ke IC bahwa api
berhasil dipadamkan, kondisi sarfas dan korban jiwa.

OSC: “IC monitor”


IC: “Masuk, silahkan”
OSC: “Lapor, api berhasil dipadamkan, semua tim
pemadam dalam kondisi baik, terdapat kerugian 2 unit
mobil tangki yang mengalami kebakaran, filling shed
bagian Barat mengalami kerusakan, terdapat dua korban
dan telah berhasil dievakuasi. Laporan selesai.”
IC: “OK laporan diterima, segera tarik mundur pasukan
pemadam kebakaran untuk berkumpul di depan kantor
dan lakukan breafing.”
OSC: “Siap.”
10.03 3 Setelah semua padam dan teratasi, DERC yang IC & DERC
mendengar informasi tersebut dari HT menginstruksikan
seluruh pasukan tim penanggulangan ditarik mundur dan
dikumpulkan dikantor untuk dilakukan breafing.

Deputy ERC: “Komando saya ambil alih. Silahkan


seluruh pasukan tim penanggulangan ditarik mundur dan
dikumpulkan dikantor untuk dilakukan breafing”
Semua Comander: “Siap pak.”
10.06 2 Secara langsung DERC meminta SC untuk melakukan DERC & SC
kalkulasi terkait kerugian dan kerusakan yang terjadi
akibat keadaan darurat tersebut, setelah hasilnya
didapatkan langsung dilaporkan LKP dengan data
analisa kerugian kepada ERC.
DERC memerintahkan GC melakukan interview kepada
konsumen, dampak keadaan darurat pada FT Camplong
terhadap : penjualan, stok saat ini & suplai dr FT
Camplong
10.08 4 Ketika proses berkumpul di kantor, terlihat sekumpulan SEKURITI & GC
massa di depan FT Camplong jumlahnya kurang lebih
15-20 orang menuju FT Camplong untuk melakukan
unjuk rasa dengan tuntutan : agar Fuel Terminal
Manager bertanggung jawab atas terjadinya kebakaran
yang terjadi di FT Camplong yang menimbulkan kepulan
asap dan mengancam keselamatan warga sekitar.

Sekuriti: “GC monitor”


GC: “Masuk silahkan”
Sekuriti: “Lapor pak terdapat masa warga sekitar 15-20
orang melakukan demo terkait adanya kebakaran yang
terjadi di FT Camplong yang menimbulkan kepulan asap
dan mengancam keselamatan warga sekitar.”

GC: “Laporan diterima akan saya sampaikan ke IC,


untuk sekarang tolong dijaga didepan gerbang dan
pastikan gerbang tetap tertutup tidak dibuka secara
paksa oleh warga yang demo.”

Dalam Puskodal GC melaporkan secara lisan ke IC ada


demo didepan kantor. Informasi tersebut terdengar juga
oleh deputi ERC yang kemudian mengarahkan IC untuk
mengkondisikan massa yang berkerumun dan mencari
perwakilan massa untuk dilakukan diskusi.
10.12 5 IC memerintahkan GC untuk mengintruksikan pasukan IC & GC &
pengamanan mencari perwakilan 3 orang untuk PENGAMANAN
dilakukan mediasi.
GC: “Sekuriti monitor.”
Sekuriti: “Masuk Pak.”
GC: “Tolong dibantu mengkondisikan dan mencari
perwakilan pendemo yang menjadi pimpinannya untuk
dibawah masuk dilakukan mediasi perundingan dengan
DERC. Maksimal 3 orang. Dan tetap lakukan blockade
pintu gerbang setelah memasukan 3 orang.”
Pengamanan: “Siap laksanakan.”

Perwakilan 3 orang sudah dibawah masuk menuju


ruangan DERC untuk melakukan perundingan dan
mediasi.
10.17 10 Setelah perwakilan sudah masuk ruangan DERC, PERWAKILAN
dilakukan rapat antara perwakilan pendemo dengan tim PENDEMO & DERC
FT Camplong untuk menyelesaikan aspirasi dari
pendemo dan kesepakatan antara perwakilan pendemo
dan tim FT Camplong telah terselesaikan dan pendemo
membubarkan diri.

10.27 10 Setelah pendemo selesai dibubarkan, DERC DERC & ERC


mengumumkan bahwa kondisi keadaan darurat sudah
selesai maka organisasi keadaan darurat di non aktifkan
dan operasi kembali normal.
Fuel Terminal Manager segera menghubungi Pak EGM
selaku Emergency Response Commander (ERC)
melaporkan update terkini Kondisi penanggulangan
keadaan darurat kebakaran mobil tangki, filling shed dan
huru hara sudah teratasi.

Anda mungkin juga menyukai