Anda di halaman 1dari 2

No. Dokumen : BMK-105.00.

11
PROSEDUR Edisi :-
Revisi :-
KEADAAN DARURAT Berlaku Efektif : FEB 2018
Halaman :-

BERITA ACARA

BERITA ACARA
Nomor : 02 / AGUSTUS / 2018

Pada Hari ini KAMIS Tanggal 02 (DUA) Bulan 08 ( AGUSTUS) Tahun 2018 (DUA RIBU DELAPAN
BELAS) Jam 23.50 (DUA PULUH TIGA LEBIH LIMA PULUH MENIT) WIB.
KMP LIPUTAN XII Berangkat dari Pelabuhan LCM KETAPANG menuju Pelabuhan LCM GILIMANUK
dengan membawa muatan sebanyak :

1. Penumpang : 24 Orang
2. Kendaraan : 17 Unit
3. Barang : N/A M3/Ton

Posisi Kapal : Lintang / Bujur : 08°. 09´.423 S / 114°.26´.229 E Lokasi perairan LCM GILIMANUK
Kronologis singkat terjadinya Kecelakaan :
Pukul 22.25 WIB : Posisi kapal mengapung melintang dermaga Ponton karena arus didekat dermaga
Ponton tidak terlalu kencang (-/+ 1 Knot) dengan kondisi sebagai berikut :

Haluan : Selatan Barat ( Barat daya ) -/+ 220°


Arus : Utara -/+ 1 Knot
Angin : 20-25 Knot Selatan
Jarak kapal dengan dermaga Ponton : -/+ 250 Meter
Kecepatan kapal : 0,5 Knot (Sisa Laju)

Pukul 22.30 WIB : Koordinasi dengan kapal-kapal di dermaga LCM Gilimanuk, untuk persiapan tempat
atau posisi KMP LIPUTAN XII sandar, melalui VHF Ch. 16 dan disepakati untuk KMP LIPUTAN XII
sandar di dermaga LCM Gilimanuk paling kiri / Utara

Pukul 22.37 WIB : Setalah itu kapal terus digerakkan mundur mendekat dermaga LCM Gilimanuk
memanfaatkan kecepatan angin dan arus yang searah serta dibantu mesin untuk menahan laju kapal agar
tetap pada kecepatan aman (1 Knot) dan kemudi untuk mempertahankan haluan kapal tetap melawan
angin dan arus, sampai pada kapal melintang diburitan KMP AGUNG SAMUDERA XVIII

Pukul 22.47 WIB : Setelah kapal pada posisi melintang di buritan KMP AGUNG SAMUDERA XVIII,
jarak untuk manuner masuk pelabuhan / dermaga cukup (1 x Panjang kapal ( -/+ 70 meter)), kecepatan
aman (-/+ 1 Knot) kapal mulai digerakkan kekiri 5° dengan dibantu mesin agar proses putar haluan tidak
terlalu cepat, akan tetapi karena kondisi arus di dermaga LCM Gilimanuk lebih kencang (-/+ 3 Knot) dan
angin pada kecepatan 20-25 Knot mengakibatkan haluan kapal tidak bisa dikendalikan dan berputar cepat
kekiri, melihat kondisi tersebut Mualim jaga berusaha mengembalikan haluan dengan kemudi cikar kanan,
mesin kanan dan kiri maju penuh akan tetapi usaha tersebut gagal sehingga mualim jaga memerintahkan
juru mudi untuk memanggil Nakhoda dan Mualim 1, Kemudian Nakhoda dan Mualim 1 datang
keanjungan, setelah Nakhoda melihat haluan kapal berputar kekiri terlalu cepat kearah perairan dangkal
dan berkarang, Kemudian Nakhoda memerintahkan juru mudi untuk tetap cikar kanan dan mesin mundur
penuh untuk menghindari area dangkal dan berkarang
Pukul 23.00 WIB Pada saat proses kapal mundur penuh untuk menghindari perairan dangkal dan
berkarang terdengar suara benturan pada badan kapal sampai akhirnya kapal terhenti atau kandas,
kemudian Nakhoda segera menginstruksikan kepada juru mudi untuk stop mesin.

Kondisi Cuaca pada saat kejadian :


1. Arah dan kecepatan angin : Selatan 20-25 Knot (Strong Wind)
2. Keadaan perairan / Laut : 0,2-0,3 meter
No. Dokumen : BMK-105.00.11
PROSEDUR Edisi :-
Revisi :-
KEADAAN DARURAT Berlaku Efektif : FEB 2018
Halaman :-

BERITA ACARA
3. Keadaan awan : Strato, Cumulus
4. Jarak pandang : 6 NM
5. Jumlah korban : NIL

Tindakan Penanganan Awal yang dilakukan :


1. Menginstruksikan pada juru mudi untuk menurunkan ramp door sampai kedasar laut untuk
menahan kapal tidak terdorong lebih dalam kearea dangkal dan untuk persiapan olah gerak
bebas dari kandas jika memungkinkan
2. Memanggil KKM, Perwira mesin dan perwira dek untuk cek kondisi mesin, semua tangki-
tangki yang bisa dibuka, perum kedalaman air dan cek pasang-surut air laut
3. Setelah KKM dan perwira mesin melaporkan kondisi mesin normal, perwira dek
melaporkan kondisi tangka-tangki tidak ada kebocoran dan air bergerak mendekati pasang
tertinggi, Nakhoda berusaha olah gerak membebaskan kapal dari kandas dengan
menggoyangkan buritan kapal kekanan dan kekiri

Hasil Tindakan Penanganan Awal :


Kapal tetap kandas, karena ketika proses olah gerak untuk bebas dari kandas kemudi tidak bisa
digunakan yang ditunjukkan oleh indicator kemudi, setelah melaporkan kemudi tidak bisa digunakan
kekamar mesin lalu perwira jaga mesin melakukan pengecekan keruang kemudi, setelah pengecekan
ditemukan kerusakan pada beberapa bagian kemudi, kemudian perwira mesin segera melaporkan kepada
Nakhoda bahwa kemudi tidak dapat digunkan

Keputusan Nakhoda :
Melaporkan kejadian kandas kepada syahbandar dan meminta bantuan untuk mengevakuasi para
penumpang menggunakan VHF Ch. 16 mencegah adanya korban jiwa karena tidak semua tangka-tangki
ballast dan air tawar bisa dicek. Kemudian berkoordinasi dengan BASARNAS Pelabuhan LCM
Gilimanuk, DPA dan operasional darat perusahaan untuk mengatur kebutuhan para penumpang

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

- (*) Di Tulis dengan huruf.

- (Coret yang tidak perlu)

Perwira jaga, Mengetahui,

SUROSO EDUWARD PANJAITAN


MUALIM 3 NAKHODA

Anda mungkin juga menyukai