Anda di halaman 1dari 13

PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

KECAMATAN CIPANAS
DESA BINTANGRESMI
Jl. Raya Rangkasbitung – Bogor Km. 34 Kode Pos 42372

Bintangresmi, 05 Februari 2024


Nomor : 474/2005/20/VIII/2024 Kepada
Lampira : 1 (satu) bundel Yth. PJ. BUPATI LEBAK
n : Permohonan Program Cq. Kepala Dinas PUPR
Perihal PISEW Kabupaten Lebak
Di
Rangkasbitung
Assalamualaikum Wr. Wb.

Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai seperti Jalan


sangatlah menunjang sosial ekonomi, yaitu meningkatkan produktivitas
masyarakat seperti mempermudah dan memobilisasi aktivitas warga.
Kemudian jalan tersebut berpotensi menumbuh kembangkan
perekonomian, terutama dibidang pertanian, Perkebunan dan perikanan
di wilayah Desa khusunya Desa Bintangresmi dan Desa Talagahiyang.
Oleh karena itu kami selaku Pemerintah Desa Bintangresmi dan
Desa Talagahiyang merasa berkewajiban untuk mengajukan Proposal
Permohonan ini sebagai salah satu upaya demi terealisasinya harapan
masyarakat tersebut.
Adapun lokasi yang kami ajukan untuk pembangunan Infrastruktur
Jalan melalui program PISEW tersebut yaitu :
 Lokasi : Kampung Gajrug Desa Bintangresmi dan
Kampung Sukamaju Desa Talagahiyang
Kecamatan Cipanas Kabupaten Lebak
 Permohonan : Bantuan Program Insfrastrukur Sosial Ekonomi
Wilayah untuk kegiatan peningkatan jalan antar
desa, yaitu jalan yang menghubungkan
Desa Bintangresmi dengan Desa Talagahiyang
 Volume : Panjang (P) : 2.000 m Lebar (L) : 2,5 m.

Demikian Proposal Permohonan Jalan Melalui Program PISEW ini


kami ajukan, atas perhatian dan di kabulkannya permohonan ini kami
sampaikan terima kasih.

Wassalamualaikum, Wr. Wb

Kepala Desa Talagahiyang Kepala Desa Bintangresmi

NURYADI PURNAWATMAN ADE SAMSUDIN


Tembusan :

1. Yth. Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi


Banten
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

A. Kewilayahan/Geografi Kecamatan

Secara administratif Kecamatan Cipanas terbagi menjadi 14 Desa. Desa


Bintangresmi memiliki jumlah rukun tetangga terbanyak yaitu sejumlah
……. RT. Diikuti Desa Talagahiyang dengan jumlah rukun tetangga
terbanyak kedua yaitu …….RT. Apabila dilihat berdasarkan luas
wilayah, Desa Bintangresmi memiliki wilayah yang lebih luas jika
dibandingkan dengan desa lainnya. Namun demikian jumlah RT yang
dimiliki hanya 16 RT.

B. Kewilayahan/Geografi Kecamatan

Kecamatan Cipanas merupakan salah satu dari …….. kecamatan di


wilayah Kabupaten Lebak, Kecamatan Cipanas terletak di sebelah
………. Kabupaten Lebak dengan jarak + ……..Km, luas wilayah ………..
Ha terbagi menjadi 14 Desa Pusat. Kecamatan Cipanas memiliki
ketinggian antara ………. meter di atas permukaan laut (mdpl).
Kecamatan Cipanas yang beriklim tropis dengan dua musim dalam satu
tahunnya yaitu musim kemarau dan penghujan, dengan suhu
berkisar……..°C di siang hari dan ……… °C di malam hari.

C. Penggunaan Lahan

Luas Wilayah Kecamatan Cipanas adalah ……….. Ha, yang terdiri dari
tanah sawah tadah hujan seluas …….. Ha, tegal/kebum ………….2.669
Ha.

D. Fasilitas Umum
 Pasar Tradisional
 Pasar Hewan Lembu menual ternak
 Poliklinik
 Puskesmas Kertanegara

E. Potensi

Di Kecamatan Cipanas menyimpan potensi Hortikultura berupa padi


dan palawija. Potensi besar terhadap pertanian berupa hasil tani
terkonsentrasi di Kecamatan Cipanas Kabupaten Lebak.

F. Kependudukan/Demografi

Jumlah penduduk Kecamatan Kertanegara yaitu total ………. jiwa,


Perempuan ………. jiwa, laki-laki ………… jiwa (th. 2024):

Berikut ini Tabel Jumlah Penduduk Kec Kertanegara Menurut Jenis


Kelamin :
1.2. Lokasi Sasaran Pisew

Lokasi Sasaran kegiatan Program PISEW di beberapa kecamatan yang


dinilai mampu mengembangkan komoditas ekonomi diwilayah
setempat, adapun harapannya akan diperoleh:

A. Terbangun infrastruktur dasar skala wilayah kecamatan guna


mendorong pengembangan sosial dan ekonomi lokal, berdasarkan
potensi atau komoditas unggulan,yang dapat berupa :
a) Infrastruktur transportasi;
b) infrastruktur air minum dan sanitasi;
c) infrastruktur penunjang produksi pertanian dan industri; dan
d) infrastruktur peningkatan prasarana pendukung pemasaran
pertanian, peternakan, perikanan, industri dan pendukung
kegiatan pariwisata.
B. Meningkatnya kapasitas dan partisipasi masyarakat dalam proses
perencanaan pembangunan.
C. Mendayagunakan sumberdaya dan tenaga kerja lokal dalam
pembangunan.

1.3. Tujuan

Adapun tujuan dari pengajuan proposal ini salah satunya adalah untuk
mempercepat pembangunan ekonomi masyarakat perdesaan dengan
berbasis pada sumber daya lokal untuk mengurangi kesenjangan antar
wilayah, selain itu juga untuk pengentasan kemiskinan, memperbaiki
tata kelola pemerintahan daerah di tingkat kabupaten, kecamatan, dan
desa (local governance), serta penguatan institusi lokal di tingkat Desa
melalui pendekatan partisipasi masyaraka.

BAB II

GAMBARAN UMUM KAWASAN PERDESAAN PROGRAN PISEW

2.1. Kondisi Geografis, Kependudukan, Sosial Ekonomi, dan


Infrastruktur kawasan kegiatan PISEW

Gambar.2.1. Peta Batas Desa di Kecamatan Cipanas Kabupaten Lebak


A. Lokasi Desa Utama

Administrasi Desa

a. Nama Desa : Desa Bintangresmi

b. Kecamatan : Cipanas

c. Kabupaten : Lebak

d. Batas Desa

Utara : Desa Guradog Kec. Curugbitung

Selatan : Desa Bintangsari dan Jayapura

Barat : Desa Haurgajrug

Timur : Desa Sipayung dan Desa Talgahiyang

e. Kebencanaan : Tidak ada

Kewilayahan/Geografis

a. Jumlah Rt : 16 RT
b. Jumlah Rw : 4 RW
c. Jarak ke Kecamatan : 1 Km
d. Jarak ke Kabupaten : 34 Km

Tataguna Lahan : Pertanian dan Ladang

Kependudukan/Demografi

a. Jumlah penduduk :

a. Laki Laki : 1.779 Jiwa


b. Perempuan : 1.599 Jiwa

b. Kepadatan Penduduk

a. Bangunan PAUD : 3 Unit


b. Bangunan SD : 2 Unit
c. Tempat Ibadah : 2 Masjid 7 Mushola
d. Toko/Warung Kelontong : 62
e. Warung/Kedai Makan : 48

Data Umum Insfrastruktur Dasar

Jenis Kondisi
No Lokasi Volume Sat
Insfrastruktur Baik Rusak
Kp. Gajrug 100 x
1 Jalan Rabat m √
Rt 006 Rw 002 2,5
Jalan Paving Kp. Gajrug
2 50 x 2,5 m √
Block Rt 006 Rw 002
B. Lokasi Desa Penyangga

Administrasi Desa

a. Nama Desa : Desa Talagahiyang


b. Kecamatan : Cipanas
c. Kabupaten : Lebak
d. Batas Desa

Utara : Desa Guradog Kec. Curugbitung

Selatan : Desa Sipayung

Barat : Desa Bintangresmi

Timur : Desa Luhurjaya

e. Kebencanaan : Tidak ada

Kewilayahan/Geografis

a. Jumlah Rt : RT
b. Jumlah Rw : 2 RW
c. Jarak ke Kecamatan : 1 Km
d. Jarak ke Kabupaten : 36 Km

Tataguna Lahan : Pertanian dan Ladang

Kependudukan/Demografi

a. Jumlah penduduk :

a. Laki Laki : 1.009 Jiwa


b. Perempuan : 1.011 Jiwa

b.Kepadatan Penduduk

a. Bangunan PAUD : -
b. Bangunan SD : 1 Unit
c. Tempat Ibadah : 1 Masjid 4 Mushola
d. Toko/Warung Kelontong : 12
e. Warung/Kedai Makan : 6

Data Umum Insfrastruktur Dasar

Jenis Kondisi
No Lokasi Volume Sat
Insfrastruktur Baik Rusak
Kp. Sukamaju 100 x
1 Jalan Hotmix m √
2,5
2.2. Potensi Kawasan Kegiatan PISEW

Potensi dari Kecamatan Cipanas ini adalah selain wisata juga sangat
potensi dengan lahan pertanian, peternakan dan perikanan salah satu
desa yang memiliki potensi sawah dan kebun itu adalah desa
Bintangresmi dan Desa Talagahiang Maka dari itu potensi yang diangkat
yaitu Peningkatan Jalur Transpotasi Hasil Bumi Kawasan PISEW karena
pertanian menjadi salah satu mata pencaharian masyarakat desa
tersebut.

2.3. Isu dan Permasalahan Kawasan Kegiatan PISEW

Program ini merupakan jawaban dari aspirasi masyarakat di perdesaan


yang mengeluhkan infrastruktur yang rusak bahkan terputus, sehingga
berdampak terhadap kelancaran kegiatan sosial ekonomi, bahkan
budaya dan pendidikan masyarakat perdesaan. Salah satunya akses
atau jalan di Kecamatan Cipanas masih blm memadai, di Desa
Bintangresmi dan Desa Talagahiayang untuk kondisi jalannya sudah
rusak sedangkan jalan desa tersebut sangat dibutuhkan untuk jalur
perekonomian masyarakat, selain itu di Dusun pedesaan merupakan
jalan desa yang menjadi jalur paling cepat dengan permukiman di desa
yang berada di kecamatan Cipanas

BAB III

KONSEP PEMBANGUNAN KAWASAN PEDESAAN MELALUI KEGIATAN


PROGRAM PISEW

3.1. Urgensi Pembangunan Insfrastruktur

Berdasarkan hasil survey Analisa program yang telah dilakukan oleh


Keacamatan Cipanas Kabupaten Lebak, telah disusun program –
program yang di usulkan dalam program PISEW Tahun 2024 di
Kecamatan Cipanas yaitu :

No Desa Kegiatan Volume


Perbatasan Desa Jalan Aspal
1 Bintangresmi dan Desa 2.000 x 3 m
Talagahiyang

Berdasarkan hasil survey kawasan yang dilaksananan oleh Kecamatan


Cipanas dan Fasilitator diperoleh data kondisi, potensi, dan masalah.
Pada hakekatnya lokasi pusat kegiatan ekonomi pertanian terdapat di
kawasan-kawasan perdesaan. Untuk dapat mewujudkan efisiensi
pemanfaatan ruang sebagai tempat berlangsungnya kegiatan-kegiatan
ekonomi dan sosial budaya, maka kawasan penyangga perkotaan seperti
kawasan di pedesaan juga perlu dikelola secara optimal melalui
penataan ruang. Sebagai salah satu proses kegiatan penataan ruang,
penyusunan rencana tata ruang kawasan penyangga perkotaan perlu
diselenggarakan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana
Tata Ruang Wilayah.
Ruang dilihat sebagai wadah dimana keseluruhan interaksi sistem sosial
( yang meliputi manusia dengan seluruh kegiatan sosial, ekonomi, dan
budaya ) dengan ekosistem ( sumber daya alam dan sumber daya
buatan ) berlangsung. Interaksi ini tidak selalu otomatisseimbang dan
bisa menguntun gkan semua pihak dikarenak an adanya perbedaan
kemampuan, kepentingan dan perkembangan ekonomi. Oleh itu, ruang
perlu ditata agar dapat memelihara keseimbangan lingkungan dan
memberikan dukungan yang nyaman terhadap mahluk hidup dalam
melakukan kegiatan dan memelihara kelangsungan hidupnya.
Penataannya perlu didasarkan pada pemahaman potensi dan
keterbatasan alam, perkembangan kegiatan sosial ekonomi yang ada,
serta tuntutan kebutuhan peri kehidupan saat ini dan kelestarian
lingkungan hidup di masa yang akan datang. Upaya pemanfaatan ruang
dan pengelolaan lingkungan ini dituangkan dalam suatu kesatuan
rencana tata ruang.

Kawasan sasaran Program PISEW adalah kawasan yang terdiri dari satu
desa berkembang yang merupakan desa sentra produksi ataupun desa
pengumpul bahan baku, dengan didukung desa penyangga dalam satu
kecamatan. Pelaksanaan penentuan lokasi Kawasan prioritas
berdasarkan potensi dilakukan oleh Tim Pelaksana Kabupaten bersama
Pemerintah Kecamatan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam
penentuan kawasan prioritas berdasarkan potensi Program PISEW
adalah:

1) Pengumpulan Dokumen Pendukung

Melakukan pengumpulan seluruh dokumen yang ada di desa dalam


kecamatan dan kabupaten guna mengetahui rencana pembangunan
serta potensi masing-masing desa dan kecamatan serta kesesua ian den
gan RTRW. Keg ia tan yang dilakukan adalah mengumpulkan dan
menginventarisasi dokumen pendukung dengan mempertimbangkan,
antara lain :

a. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata


Ruang (RDTR);
b. Indeks Pembangunan Desa (IPD) dan Indeks Desa Membangun
(IDM);
c. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten;
d. Rencana Pengenmbangan Investasi Infrastruktur Jangka
Menengah (RPI2JM);
e. Dokumen terkait dengan pembangunan kawasan

Dokumen tersebut merupakan bahan rujukan dalam menyatukan


persepsi mengenai pemaharman tentang pusat kawasan serta
penyangga kawasan untuk menentukan Kawasan prioritas. Dari hasil
kajian terhadap referensi dokumen terscbut, diharapkan ada
kesepahaman mengenai definisi serta ciri-ciri terhadap pusat Kawasan
dan penyangga kawasan (hinterland).
2) Identifikasi Pusat Kawasan

Setelah melakukan kajian terhadap dokumen pendukung tersebut,


diperoleh data desa-desa berkembang sebagai pusat kawasan atau pusat
pertumbuhan. Selanjutnya akan dikoordinasi dan dikonsolidasikan
dengan Pemerintah Kecamatan untuk menentukan desa-desa yang
memenuhi kriteria dan persyaratan sebagai pusat kawasan.
Berdasarkan hasil kajian serta konsolidasi di tingkat kecamatan, ada
kemungkinan muncul lebih dari satu desa sebagai desa berkembang
yang berpotensi sebagai pusat kawasan.

3) Identifikasi Penyangga Kawasan

Tahapan identifikasi penyangga kawasan dapat dilakukan jika kawasan


sudah diperoleh. Dengan kemungkinan ada lebih dari satu pusat
kawasan, maka Tim Pelaksana Kabupaten bersama Pemerintah
Kecamatan melakukan delincasi kawasan dengan penyangga kawasan.
Dari hasil delineasi tersebut, ada kemungkinan dalam satu kecamatan
terdapat lebih dari satu kawasan.

4) Penetapan Kawasan Prioritas Berdasarkan Potensi dalam


Program PISEW

Berdasarkan hasil penentuan kawasan, dapat dilakukan penetapan


kawasan berdasarkan prioritas dan keselarasan terhadap Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten, kawasan yang sesuai tujuan kegjatan
Program PISEW serta dokumen hasil Musrenbang Kecamatan.
Selanjutnya hasil penetapan kawasan Program PISEW dibuat berita
acara yang diketahui oleh Tim Pelaksana Kabupaten.

3.2. Potensi pembiayaan lainnya dalam


pembangunan infrastruktur

Infrastruktur di Kawasan Desa Bintangresmi dan Desa Talagahiyang


rata-rata sudah mengalami kerusakan jika dilihat dari mayoritas jalan
yang ada di kedua desa tersebut. Untuk Desa Bintangresmi Infrastuktur
jalan yang ada sebagian sudah cukup bagus tapi sebagian lagi
mengalami kerusakan karena kondisi lahan yg labil dari pengamatan
mayoritas jalan yang ada berupa jalan Aspal. Untuk Desa Talagahiyang
juga sama Infrastuktur jalan yang ada sangat beragam dimana juga
sudah banyak ditemui jalan Aspal walaupun dengan kondisi yang sudah
agak rusak dan di beberapa titik juga masih ditemukan jalan yang
berupa jalan telasah.

3.3. Manfaat Pembangunan untuk Kawasan perdesaaan

Manfaat Pembangunan untuk Kawasan Pedesaan di Kecamatan


Cipanas, terutama Desa Bintangresmi dan Desa Talagahiyang dimana
masyarakat membangun jalan penghubung antara area persawahan
menuju pusat perekonomian masyarakat setempat. Pembangunan jalan
desa tersebut memberikan manfaat warga Desa dalam menjalankan
aktivitas pertanian, seperti mempermudah akses dari dan menuju areal
pertanian, sehingga memaksimalkan produksi pertanian dan
mengurangi biaya produksi.
BAB IV

PERSIAPAN LAHAN DAN/ATAU PERIZINAN LAINNYA

Infrastruktur yang direncanakan di Kecamatan Cipanas adalah


infrastruktur jalan yaitu jalan Aspal. Pengertian Jalan menurut Undang-
Undang tentang jalan adalah suatu prasarana darat dalam bentuk
apapun, meliputi segala jalan termasuk bangunan pelengkap dan
perlengkapannya yang diperuntukan bagi lalu lintas yang berada pada
permukaan tanah, diatas permukaan tanah, dibawah permukaan tanah
dan/ atau air,serta diatas pernmukaan air kecuali jalan kereta api, jalan
lori dan Jalan kabel.

Sistem jaringan jalan adalah satu kesatuan jalan yang saling


menghubungkan dan mengikat pusat-pusat pertumbuhan dengan
wilayah yang berada dalam pengaruh pelayanannya dalam satu
hubungan hirakis. Manfaat pembangunan infrastruktur jalan adalah
memperlancar arus distribusi barang dan jasa dengan mempermudah
pengiriman sarana produksi dan mempermudah pengiriman hasil
produksi kepasar dengan memberikan aksesibilitas; membuka isolasi
kawasan; meningkatkan aksesibilitas jasa pelayanan sosial termasuk
kesehatan, pendidikan dan penyuluhan. Dampak manfaat jalan yang
tidak langsung adalah bahwa dengan adanya pembangunan jalan maka
harga tanah disekitar jalan tersebut akan meningkat. Adapun peran
pembangunan jaringan jalan adalah sebagai prasarana distribusi dan
sekaligus pembentuk struktur ruang wilayah. Disamping itu penyediaan
infrastruktur jalan merupakan bentuk pelayanan kepada pengguna
jalan (road user) dan pemanfaat jalan (road beneficiary).

Salah satu kebijakan pembangunan infrastruktur jalan adalah bahwa


pembangunan jalan harus sejalan dengan strategi pembangunan
ekonomi nasional dan lingkun gan yaitu: pro growth, pro jobs, pro poor
dan pro green artinya pembangunan infrastruktur jalan harus
memperhatikan secara bersamaan kondisi ekonomi, sosial dan
lingkungan dari kawasan yang dikembangkan termasuk daerah
perkotaan disekitarnya. Perencanaan jalan adalah kegiatan
merencanakan kebutuhan jalan untuk menghubungkan dua atau lebih
kawasan agar dapat memberikan pelayanan aksesibilitas kepada
masyarakat.

Perencanaan jalan memperhatikan beberapa prinsip sebagai berikut :

1. Perencanaan pembangunan jalan dilakukan secara bertahap


disesuaikan dengan perkembangan kawasan.
2. Perencanaan pembangunan jalan memperhatikan kondisi antar
moda guna menentukan desain jalan tersebut.
3. Perencanaan pembangunan jalan memperhatikan sistem tran
sportasi nasional, system transportasi regioanal dan sistem
transportasi lokal.
4. Perencanaan pembangunan jalan memperhatikan kondisi
eksisiting pelayanan jalan yangtelah ada.
5. Perencanaan pembangunan jalan memperhatikan standar desain
jalan dan mcngikuti karakteristik tingkat pelayanan jalan.
6. Perencanaan pembangunan jalan memperhatikan kondisi
lingkungan yang ada yang pada prinsipnya mencari jarak
terpendek pada kawasan yang akan dihubungkan namun tetap
mengutamakan faktor keamanan pengguna dan pemanfaat jalan.
7. Perencanaan pembangunan jalan memperhatikan faktor kesiapan
sumber daya seperti kesiapan lahan, dana alat dan sebagainya.

Selain prinsip-prinsip tersebut diatas, sebelum merencanakan


pembangunan jalan perlu dilihat apakah antara kawasan yang akan
dihubungkan tersebut telah mempunyai eksisting system pelayanan
aksesibilitas baik sistem moda darat, moda laut maupun moda udara.
Untuk moda darat apakah kedua kawasan tersebut telah terdapat
eksisiting jalan. Dengan informasi tersebut maka perlu dianalisis
apakah untuk menghubungkan kedua kawasan tersebut diperlukan
jalan baru atau dengan peningkatan kapasitas jalan yang telah ada.
Untuk merencanakan kebutuhan jalan pada kawasan strategis pada
kawasan perkotaan maka perlu dilihat eksisting jaringan kawasan
perkotaan yang telah ada dan eksisting sistem jaringan jalan di dalam
kawasan strategis tersebut apakah termasuk sistem transportasi kota
atau system transportasi lokal kawasan.

Untuk kebutuhan jalan dalam kawasan strategis kota diperlukan


pembangunan jalan khusus. Untuk kebutuhan jalan kota diperlukan
pengembangan jaringan jalan kota. Hal ini dimaksudkan untuk
meningkatkan kelancaran hubungan antar kawasan, baik di dalam dan
di luar kawasan perkotaan yang pembangunan jalannya berdasarkan
klasifikasi fungsi dan kelas jalan.

Pembangunan infrastruktur jalan di Kecamatan Kertanegara berada


di Desa Bintangresmi dan Desa Talagahiyang. Untuk Desa Bintangresmi
memiliki jalan dengan panjang 2.000 meter dan lebar 2,5 meter
sedangkan di Desa Talagahiyang sudah terdanai oleh program lain.
Jalan tersebut merupakan jalan penghubung Desa Bintangresmi ke
Desa Talagahiyang Kecamatan Cipanas Kabupaten Lebak.

BAB V

PENUTUP

Tujuan dari Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi


Wilayah (PISEW) adalah untuk meningkatkan pengembangan sosial
ekonomi wilayah berbasis pada potensi sumberdaya lokal untuk
mengurangi kesenjangan antar wilayah melalui pembangunan
infrastruktur wilayah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial
masyarakat.
Penyusunan Dokumen Profil Kawasan PISEW Desa Bintangresmi
dan Desa Talagahiyang didasarkan pada hasil survei kawasan prioritas
program PISEW dan hasil Pertemuan Kecamatan I. Dokumen Profil
Kawasan PISEW Desa Bintangresmi dan Desa Talagahiyang ini
diharapkan dapat menjadi acuan pembangunan kawasan di tahun-
tahun berikutnya dan dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang
berkaitan dengan perencanaan pembangunan kawasan. Demikian
penyusunan Dokumen Profil Kawasan PISEW Desa Bintangresmi dan
Desa Talagahiyang, semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak.
FOTO VISUALISASI USULAN KEGIATAN PROGRAM PISEW
PENGHUBUNG JALAN DESA BINTANGRESMI DAN
DESA TALAGAHIYANG
PROPOSAL
PERMOHONAN INSFRASTRUKTUR
SOSIAL EKONOMI SOSIAL WILAYAH

( PISEW )

DESA BINTANGRESMI DAN

DESA TALAGAHIYANG

KECAMATAN CIPANAS KABUPATEN LEBAK

PROVINSI BANTEN

Anda mungkin juga menyukai