lG
e,ls
b
*
G
PADI
k *
8@ 9p
*cw
€+
$ e
t *
,
oscE
PADI Survival Style
(obiective structured ctinical Examinations)
o 2016 PADI
PADI Matraman
PADI Kelapa Cading
PADlJogjakarta
Disclaimer
Semua nama dan skenario kasus dalam buku iniadalah karangan belaka.
Adanya kesamaan tempat, nama, atau kasus adalah sebuah ketidaksengaiaan.
Semua informasidi dalam buku ini hanya untuk tujuan pendidikan saja.
lnformasi tersebut tidak dimaksudkan untuk menggantikan peran tenaga
medis.
Disclaimer
nomes and case scenario in this book are fictional.
AII
Daftar Isi
................ IO2
Tentang OSCE
Biasanya akan ada pasien simulasi dalam ujian ini. Ajaklah pasien simulasi itu
untuk berinteraksi, seolah-olah ia adalah pasien sesungguhnya. Jika tidak ada
pasien simulasi, kemungkinan besar stqtion ini menggantikan pasien simulasi
dengan manekin.
Akan ada 14 station, di mana 12 station di antaranya berisi soal dan 2 station
istirahat. |adi, di satu sesi dan tempat ujian, akan ada 4 peserta yang ujian.
Anda mulai di satu station, lalu berotasi hingga menjalani 14 station.
Anda memiliki waktu menit di setiap station.r menit pertama dimulai dengan
15
membaca soal yang tertempel di pintu luar station.
Seorang laki-laki, berusia T4tahun datang dengan keluhan demam sejak 7 hari yang lalu.
Setelah satu menit terlampaui, bel masuk station dibunyikan. Di dalam ruang,
lakukan sesuai dengan instuksi. Anda punya waktu r) menit untuk
menyelesaikan station. Akan ada bel pengingat sisa waktu 3 menit. Setelah
selesai, bel akhir station dibunyikan dan Anda punya waktu r menit untuk
keluar dari station tersebut dan berjalan pindah ke station selanjutnya. Tunggu
di depan station selanjutnya sampai bel dibunyikan tanda Anda dipersilakan
membaca soal di station berikutnya. Demikian seterusnya sampai Anda
menyelesaikan ujian.
htftq{$m sE t-$K{vtiryij
I. Kardiovaskular
) Respirasi
1. Neurobehavior
4. Gastrointestinal
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
5. Reproduksi
6. Muskuloskeletal
T. Metabolik - Endokrin
8. Hematologi - Onkologi
9. Genitourinlria
lo. Head & Neck
II. Special Sensory
Iz. Psikiatri
Penguji hanya akan menilai apa yang tertera di soal. |adi Anda tidak akan
mendapatkan poin untuk hal yang Anda lakukan namun tidak diminta oleh
soal.
t. Yakinkan diri bahwa Anda pasti bisa lulus UKMPPD, termasuk OSCE.
Ini bukanlah hal yang sangat menakutkan.
2. fika ada bimbingan di kampus (terutama kampus menyediakan alat-alat
/ manekin yang tidak mudah Anda akali), manfaarkan kesemparan
belajar tersebut.
). Petakan kekuatan Anda. Cari tahu bagian mana yang Anda rasa masih
perlu perbaikan. Fokuslah pada hal ini.
4. Buatlah kelompok belajar. Targetkan apa yang ingin Anda pelajari
dalam satu sesi. Misal: hari ini Anda akan belajar sistem gastrointestinal.
Cari tahu kasus apa yang mungkin keluar, lalu gunakan sebagai sarana
untuk saling berlatih. Satu orang menjadi dokter, satu orang menjadi
pasien simulasi, dan yang lain observasi. Ulangilah sampai lancar
5. Berdoa, karena after You do your best, God will do the rest.
6
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
Keterampilan Umum
Dalam bagian ini, akan ada tiga keterampilan yang harus Anda kuasai, yakni
anamnesis, pemeriksaan fisis, dan komunikasi/edukasi. Ketiga keterampilan
dasar ini perlu Anda pelajari secara terpisah karena dapat diaplikasikan untuk
semua kasus.
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
Anamnesis
Anamnesis hampir selalu diujikan dalam setiap pos OSCE UKMPPD. Kunci
memiliki keterampi.lan anamnesis yang baik adalah dengan berlatih sebanyak-
banyaknya. Persiapkan diri Anda sebaik-baiknya. Tujuan anamnesis adalah
memperoleh data atau informasi tentang permasalahan yang sedang dialami
atau dirasakan oleh pasien. Apabila anamnesis dilakukan dengan cermat, maka
Contoh: "Nama saya Dokter Cantik. Saya dokter jaga yang bertugas hari ini."
)::'.".'.:-$ifu.trffi
$ n-€ k'tp #w .w,.+r?$ffi C#ffi.z?",r* $+* mfums**;srt *3*d$$
Contoh: "setelah ini, saya akan menanyakan identitas, keluhan, dan hal-hal terkait
penyakit Bapak. langan khawatir, Bapak boleh bicara seleluasa mungkin karena ini
akan menjadi rahasia medis."
Keluhan utama adalah hal yang sangat penting bagi pasien, karena keluhan ini
yang membawa pasien datang ke dokter. Bila pasien menjawab "diabetes",
"hipertensi", atau penyakit kronis/keluhan non-spesifik lainnya, gali lebih
mendalam.
OSCE: SURVIVAL
Fi: i
auim?.*'e paffi H# ki f *<,e )q,$;* rff #
Tanyakan riwayat penyakit serupa di keluarga pasien. Tanyakan
punya
mengenai penyakit degeneratif atau penyakit lain yang relevan
yang terjadi
pada keluarga pasien
Contoh: "Baik pak, saya coba rangkum ya. Jadi, nama Bapak Udin, usia 48 tahun.
Bapak mengeluh nyeri kepala sejak kemarin ya, Pak. Nyeri tanpa demam,
dirasakan seperti tertekan di dahi, belakang kepala, hingga pundak. Nyeri
muncul terus menerus, walau kadang-kadang membaik sendiri namun
kemudian menjadi sakit lagi. Nyeri seperti ini pernah Bapak rasakan kira-kira 3
bulan yang lalu..."
t
u'+\pffi
H*rl';; r;de H#ffi# r:t{}i.'r r*r'*r:p*k;*mf"
Sebelum menutup anamnesis, sempatkan diri untuk menanyakan pertanyaan
ini.
Pemeriksaan Fisik
satu komponen lain dalam aspek penilaian adalah pemeriksaan fisik. perlu
I diperhatikan, instruksi yang sering tercantum dalam soal adalah "lakukan
pemeriksaan fisik yang relevan".
10
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
'' Keadaan umum: tampak sakit ringan/sedang/berat, BB, TB, dan IMT
Tanda vital: TD, suhu, nadi, pernapasan
' Kepala dan leher, termasuk di antaranya kelenjar getah bening
' Mata: inspeksi, pupil, visus, tekanan bola mata, lapangan pandang,
funduskopi,
. THT: telinga (inspeksi, palpasi mastoid dan tragus, otoskopi, tes penala),
hidung (inspeksi, palpasi sinus paranasal, rinoskopi), dan tenggorok
(inspeksi cavum oris, tenggorok)
. Paru (depan dan belakang) dengan inspeksi, palpasi, perkusi,
auskultasi
' fantung (inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi)
. Abdomen (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi)
. Genitourinaria (vesika urinaria, ginjal, nyeri ketok CVA, genitalia
eksterna)
. (kesadaran, sensorik
Neurologi MMSE, nervus
raba/nyeri/suhu, refleks fisiologis, motorik,
kranialis,keseimbangan)
refleks patologis,
' Muskuloskeletal dan ekstremitas (akral dan CRT, look, feel, moue,
edema)
. Kulit
. Metabolik dan endokrin (kelenjar tiroid, sensori ekstremitas bawah)
. Psikiatri (status mental)
. Spesifik umur: pediatrik
o Lingkar kepala (terutama usia <24 bulan)
o Status nutrisi (WHO/CDC)
Beberapa hal yang tercetak tebal adalah hal yang sedapat mungkin Anda
kerjakan selama pemeriksaan fisik. Untuk keterangan lengkap, Anda dapat
melihat masing-masing bab.
Setelah selesai melakukan pemeriksaan fisik, tutup pemeriksaan fisik dengan
kata-kata seperti "Pak, pemeriksaannya sudah selesai. Silakan pakai pakaian lagi,
lalu silakan duduk kembali pak untuk kita bahas lebih lanjut ya."
, : : I I 1;
Pasien simulasi adalah pasien sehat yang sudah dilatih untuk menunjukkan
kelainan sesuai dengan skenario. Sebagai contoh, untuk kasus nyeri, ketika
Anda menekan m. gastrocnemius, pasien dapat berteriak/mengeluhkan
munculnya nyeri.
Sementara itu untuk kelainan yang tidak dapat disimulasikan, seperti ikterus
pada mata, hasil akan disampaikan oleh penguji kepada peserta ujian. Namun
jangat jika "lesi
terkejut Anda dapat menemukan kulit" pada pasien simulasi.
11
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
Pak"
kepada saya, ya
Niscaya dengan berkomunikasi kepada pasien, penguji juga akan mengetahui
bahwa Anda tidak lupa melakukan palpasi abdomen dibanding Anda
menyampaikan langkah pemeriksaan fisik abdomen.
Ini adalah bagian dari skenario yang dimainkan oleh pasien. Anda justru dapat
menunjukkan empati Anda dengan mengatakan "Pak, saAa sangat memahami
saat ini bapak dalam keadaan nyeri yang sangat hebat. Namun demikian untuk
memberikan obat, saga perlu melakukan pemeriksaan teflebih dahulu. Saya akan
melakukan senAaman dan sesingkat mungkin, dan nanti segera setelah selesai, kita
dapat laniut untuk pemberian obat-obatan lain. Terima kasih ga pak..."
ildukasi
Secara sederhana, edukasi adalah menjelaskan kondisi medis pasien dan
keadaan lain terkait pasien menggunakan bahasa yang sesederhana mungkin.
Anda akan dijelaskan cara memberikan Edukasi Diagnosis, Edukasi Terapi, dan
Edukasi Rujukan. Selain itu, edukasi spesifik untuk pos tertentu (seperti edukasi
minum obat pada TB dan edukasi diet pada DM) akan dijelaskan di bab terkait.
ffidq*${*** #Exxgn*sfis
Bahasa medis
"Ibu mengalami kondisi yang dalam bahasa medis disebut sebagai carpal tunnel syndrome atau CTS..."
Bahasa sederhana
Sehingga
12
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
"... oleh karena itu lbu mengeluhkan rasa sakit dan kesemutan di jari tangan. Ini dapatberhubungan
dengan pekerjaan lbu sebagai buruh cuci"
Keuntungan
"... obat ini bisa mengurangi rasa sakit lbu, supaya aktiuitas Ibu sehari-hari tidak terganggu..."
Kerugian
"... pada beberapa orang, obat ini bisa menimbulkan efek samping berupa mual. Tapi apabila diminum
sesuai dosis dan sesudah makan, maka umumnga efek samping tidak tertalu mengganggu."
idw$u*#I flr.{jffike?
Kondisi pasien
"Dari hasil pemeriksaan saga, suami lbu mengalami kondisi yang kita sebut sebagai depresi ..."
Rujuk ke mana
"... selaniutnya, saAa merencanakan untuk mengkonsultasikan Bapak ke dokter spesialis keiiwaan atau
psikiatri..."
Keuntungan
kalau berkonsultasi dengan dokter spesialis, ada beberapa keuntungan. Suami lbu bisa mendapatkan
"...
pemeriksaan gang lebih bagus, bisa mendapat obat yang lebih baik, dan juga angka kesembuhannya
iuga
lebih tinggi"
try
-
13
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
Keterampilan Khusus
Bagian ini akan berisi pendalaman materi untuk setiap sistem organ tubuh.
Pada umumnya Rida akan menemui hal-hal di bawah ini:
14
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
t
${*.t.eiq t+|1:,i|y
15
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
. beban berat?)
Lokasi (di belakang
bawah/retrosternal?)
. Durasi (lebih dari 3o menit?)
. Dipengaruhi aktivitas (memberat
dengan aktivitas?
' Geiala konstitusi (apakah
terdapat keringat dingin?
Mual/muntah?)
' Penjalaran (menjalar ke lengan
kiri, bahu kiri, punggung,
rahang?)
16
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
Tanda vital. Pada pos kardio, pemeriksaan tanda vital harus dilakukan.
Lakukan dengan benar pemeriksaan tekanan darah, hitung frekuensi nadi
dalam I menit, hitung frekuensi napas dalam I menit, ukur suhu. Pada pasien
yang dilaporkan tidak sadar, cek apakah nadi teraba atau tidak dalam lo detik.
Mata. Cukup cek apakah konjungtiva anemis atau tidak karena anemia berat
dapat menyebabkan gangguan fungsi jantung.
17
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
I. EKG o-lead
2. Enzim jantung (CK-MB, Troponin T)
). Darah leng\ap
4. SGOT/SGPT
5. Ureum dan kreatinin
6. AGD dan elektrolit
7. Rontgen toraks
Edukasi
Angina pectoris Ielaskan bahwa kondisi pasien merupakan kegawatan dan
(termasuk STEMI menSancam nyawa
setelah kondisi
emergensi ditangani) |elaskan rencana tindakan: rujuk untuk kateterisast untuk melihat
asal sumbatan
).
,CY
18
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
Cek kesadaran
Panggil bantuan
Segera panggil bantuan, di mana pun settingnya (di jalan raya
maupun di IGD). Inti dari memanggil bantuan adalah meminta
bantuan alat, obat, tenaga.
Contoh:
"Ada pasien tidak sadar. Mohon bantuan tenaga, alat dan obat
emergensi."
Cek nadi
Pendekatan ACLS saat ini adalah C-A-B (tidak lagi A-B-C). Maka,
setelah memanggil bantuan, segera periksa nadi arteri karotis.
Pertama-tama raba kartilago tiroid dengan dua jari. Lalu,
jari jari
pindahkan
situlah kedua
kira-kira tersebut
Ietak arteri kira-kira dua
karotis. ke lateral, di
Bila jelas ada nadi, beri napas bantuan setiap 5-6 detik, dan periksa ulang nadi
setiap z menit
RIP
19
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
Lakukan RIP dengan kualitas yang baik, yaitu: (r) frekulnsi minimal roo
kali/menit; (z) kedalaman sekurang-kurangnya 5 cm; (3) interupsi minimal; (4)
recoil dada sempurna; (5) hindari ventilasi (pemberian nafas buatan) yang
berlebihan r
Sesuai prinsip interupsi minimal pada RJP yang baik, hanya ada dua hal yang
dapat menghentikan RJP:
Selain dua kondisi di atas, jangan menghentikan RlP, kecuali bila ada indikasi
menghentikan RIP seperti peolong kelelahan dan pasien tidak respons terhadap
resusitasi
f v, :j#:, Y YI
iiitl rrr.::.:.L;1 l+
,
::',i
::, - ,"if
I$
l:
:
:i*._. l*;u::i
ll:. 1.:
'
i
I
20
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
:.,
i:::::filiflll:j ll*:i : :: :: : l::l:::r;ri::rrl i:
Bila menemukan VF atau VT, lanjutkan RfP sambil seorang asisten men'charge
defibrilator. |angan lupa memberi gel pada paddle. Setelah defibrilator siap,
hentikan R]P, pastikan tidak ada yang menyentuh pasien (I'm clear, you're clear,
everybody's clear), lalu berikan sebuah shock dengan
cepat.
Untuk pemeriksaan irama kedua,
ketiga, dan seterusnya, bila Anda
Setelah shock diberikan, segera lanjutkan RJP tanpa
menemukan irama VT, cek nadi
melihat irama terlebih dahulu. R)P dimulai lagi terlebih dahulu. Ingat, VT dapat
dari kompresi. RfP dilanjutkan selama dua menit, bersifat dengan nadi atau tanpa
baru periksa kembali irama. Untuk seterusnya, nadi. Bila Anda menemukan nadi,
pemeriksaan irama dilakukan setiap dua menit RfP. berarti pasien sudah tidak
mengalami henti jantung (tidak
boleh di-shock)
Asistol berarti tidak ada aktivitas listrik pada jantung. Bila menemukan irama
asistol, pastikan monitor terpasang dengan baik, lalu langsung lanjutkan RJP
dan berikan epinefrin I mg IV. RIP dimulai lagi dari kompresi. Periksa kembali
irama setelah dua menit RJP. PEA juga kasus yang termasrtknon-shockable.
21
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
,A.pa itu PEA? Bila ada nadi, berarti pasien sudah tidak
Bila Anda menemukan irama mengalami henti jantung' Mulailah penanganan
teratur (aktivitas listrik apapun, pascahenti;'antung. Selamat, upaya resusitasi Anda
kecuali VF dan VT), lanlsung berhasil
periksa nadi. fika tidak ada nadi,
ini adalah PEA (pulseless electrical
activity).
;:,;a a"*g ?2"ig m*ffi p#* ffi 6i"^ I * ksx it**x $?#'r t j ae r* u t re g
"'
. Bila menemukan VF ) shock
. Bila menemukan ritme selainW, asistol, atauVT ) jangan shock ) cek nadi
o Tidak ada nadi ) lanjutkan RIP
22
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
S.F*T *ia*1*-C*
* Fs,L L*J iirt
Ad*l{ *ardi** Arr*st :li1 r:ati rf*YJ tiir+
iftlh{,.&
- # Pt'ttl.'- "::.1{1}
'/?,r?.ln6..
stt{4?64{s rj}-li* s
{;S4 #.,isll.
r tnrl?*i,.?i+ir)# tr.r::"+$':i.;r::{x
- r :?-3.1i*jl:r?1.r:j{1 Si},: i*.1
i+ *'59.ni1*; i'r6t:t Jr*
4ffi ;rr_ _?i l.t*_ ii{:rsw
la ir$*ssv* $Ftr{ c$*dlfu
*grrr?v* s* $s{}rltsn#s$s
,kry*s*tlp** 't&&**i
* f&&*
CF* * nrin $ Sb.J*pt
rlvri k*.r*+* ,ve*x*x
* {f.rll)i b*xr*inq, S;:$l*ir\1&1
iJr*..i*iir$ ;* re:**^
i{.}.+}qri}11} ;*+ {'/,.}-l S
6 S#*tt:i?s:.il{tr* *flf :.S
iv {r:*-;tr$*e El *1r:err+i;r.,.;
$lx**.lr tn*rgy
* #t$rdMe*fuufixit
r$*{:dI:*lB**8i}t"1}1
r:liltll rs::.rr;t* ,*l
**-i:t{},J. ;
'41,
* i., irrr&*r?{{,}1"
riile 1ry$-*i#i *ra.xil**"
{le*:*rai xx x***qsi*8.
&*xwmxd &irwxy
r {&@r*{,}k}i+i{} i:ii:**gr{;e*
*ifio#irs *$****#wi
#Ffl * nctr* #Ffr I ruiul d sfBftqttsra {i$t}rr*/#*F*}:
A$sts@** TtM{fr** &*$d.i*ei
]lt*r$ qm+,:.:*-*fu *wl*a {43 *{fffi#rr *fl* :}*."Ks
}jf &rl*sfss}*$iq*':1
* 9.:]# hw*.*m ilx.r n*x;+$
.^.,rr, -i. r d.4,, c J.,-s r
s.:**Mxrsft".rg
&ss@rfi&t* #srs&s
-* ffiF$*t/{dw*'}1
HYfr xiixl
* l*y.rir+g#n1*{{ctffi$
* M S**eS rlr? -* ffy,9"{ktS@*Ma
ff .,$ ryiltw ig'ri$iqn
*$*rdarre*s *iru#s#*n
HlMlwM
.fpl$I {s.tr 'f t - T*{r*i*{t Mhsi#}w*{sNrs
#o$ B*) -. Tsr*ps*Ms"#+p$ffi
I B H{IW: ..M A
frj f*t* r?.r?l::a: e$#1. 4htbtn: j ;:e ffa*$.,#**:{ia* "4rv**:l {:::'.s *-. Tf,r.i1,
Tlira :S*.s$is- *ii.j$*ar*r*
:.:i.ti)*-*+ i:.a3ryx*fd
23
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
': :,::= I
'W
*s
I
ffiil
...,.i.i': ;- S"451
ffir
i
'i-;t:. Y""
-.-*
*; :r. l
::tir -a::-r :rt::
\
.. ..:
E=;'ii:='
5. tepat:
Pastikan kabel, terhubung dengan t i
24
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
). R: QRS rate )
Hitung jarak antar-kompleks eRS, kemudian masukkan ke
rumus: QRS rate = loo : jumlah kotak sedang atau r5oo : jumlah kotak kecil.
eRS
rate menandakan frekuensi denyut iantung, menentukan takikardia, bradikardia,
atau frekuensi normal
4. A: aksis ) proyeksi ianrung bila dihadapkan dalam vektor dua dimensi (vektor
dua dimensi yang dimaksud ialah garis-garis yang dibentuk oleh sadapan pada
pemeriksaan EKG)
L'iBPnD
-1$:\
i:R
ts
r '::_*
idvA
-t )0:
-., .'-t
lixl a:,
{ (;
.. - ,,
ilu
,t' i l;.r,.
:
1:0i5
,*NIil'
Rln
Q, R dan di
resultan gelombang
resultan gaya kompleks eRS. ]ika
S positif, maka lead I arau
Normal jika lead I (+), avF (+)
LAD jika lead I (+), avF(-)
lead aVF = positif (+), jika resultannya negarif RAD jika lead I (-), avF (+)
maka lead I atau lead aVF = negarif (-).
25
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
[&f
[,
YI
*.* n'l
i\ 11 1i .{:I
iLJL
tV
t*&' +5
8.SegmenST:garisantaraakhirkompleksQRSffiu'i'
dengan awal gelombang T ) merepresentasrkan isoelektrik
akhir dari depolarisasi hingga awal repolarlsasr Elevasi (berada di atas garis
ventrikel isoelektrik, menandakan adanYa
g. Gelombang T: menggambarkan repolarisasi infarkmiokard)
ventrikel Depresi (berada di bawah garis
isoelektrik, menandakan iskemik)
. Normal: positif di semua lead kecuali aVR
. adanya iskemik)
Inverted: negatif di lead selain avR (T inverted menandakan
26
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
Ventricular Ekstrasistol
l ,/ --1', -, ' t I \
--^^,i'.*n r J ,&r' : :i :
., L vs -\ *..'
.- .,'\--'-.r'. r.;-
t
-
"''.'.,r*l*.
t,;,,,,,;.tj t..1,
,.;. ,,, i,',i, :.'r' .',
:1
:hll
, | '11
*..,
A* -..----.-u-w--.;**-i*
tt
STEMI anterolateral
Sumber: lifeinthefastlane.com
r;; :: ei;:'i
27
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
28
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
29
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
Captopril2x25rl"l,g minggu
Prednison z
mg/kg/hari, dibagi
dalam 4 dosis
Rujuk
30
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
[Seurologi
g*tftH. {#W**s
t
]angan lupa untuk beri tanda cek (r;
Kasus yang sering ditemui
31
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
Tangan
- Hoffman
Stimulus : goresan pada kuku jari tengah pasien
- Tromner
Stimulus : colekan
32
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
$+m*fl';s* k;rurs
Seorang wanita, z8 tahun, datang d""@
I. Lakukan anamnesis pada pasien ini
Cek Tu awaban
Dokter memperkenalkan diri
Menanyakan nama dan umur pasien Ellen, z8 tahun
Menanyakan pekeriaan pasien Model catwalk
Keluhan utama Sakit kepala
Onset keluhan utama Seiak r hari lalu
Karakteristik Sisi kanan, berden
Lama hingga 6 jam dalam sehari. Kadang
bisa mencapai lebih darizdiam
Faktor mem rberat Suara bising, silau, berserak
Faktor va merr nkan Suasana tenang, istirahat, lam dimatikan
Keluhan lain Mual dan muntah.
Tidak melihat cahaya sebelum
Penslihatan Tidak ada masalah
Riwayat pengobatan Minum parasetamol 3 tablet s"ha.i, ,rr.arih
n
Riwayat penyakit sebelumnya Riwayat serupa dialami rekita. tuhun luhr,
tidak seberat sekarang, hanya 3hari. Sembuh
dengan obat dari dokter, obat tak tahu
Riwayat a Tidak ada
Riwayat penyakit Keluhan seru a kakak perempuan
Riwayat Sosial Pasien bekerja sebagai model .utwullg .ry"ri
memberat bila dipotret menggunakan flash,
namun ditahan oleh pasien.
Kebiasaan minum alkohol setelah show,
wine l-z gelas. Rokok disanekal.
Menentukan diagnosis dan diagnosis Migraine tanpa aura dd/ migraine derlgan
bandins aura dd/ cluster headache
Meresepkan obat secara tepat dengan Sumatriptan 25 :mgdiulang dalam z jarn
penulisan resep yang tepat
Melakukan edukasi kepada pasien Kemungkinan kambuh lagi, mungkin
memerlukan
Asam valproat 2x pengobatan profilaksis
33
t-
l
Wawancara kasus psikiatri: non-psikotik
Wawancara kasus psikiatri: psikotik
i
t. Depresi
2. Gangguan cemas
3. Mania (gangguan moodbipolar\
4. Skizofrenia
5. PenyalahgunaanNAPZA
Status mental merupakan salah satu kunci utama dalam ilmu psikiatri. Anda
harus mampu mendeskripsikan status mental pasien. Beberapa di antaranya
adalah:
. Appearance: gimana pasien ini keliatannya?
. Attitude: apakah kooperatif atau tidhk?
. Behavior: apa yang dilakukan si pasien ini?
' Mood: bagaimana suasanya perasaan?
. Afek bagaimana kemampuan pasien mengekspresikan emosi?
' Speech: bagaimana pasien berbicara?
Untuk berlatih, silakan isikan status mental yang normal (default), dan yang
mengalami kelainan sesuai dengan tabel di bawah ini:
Afek
Speech
34
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
Proses pikir
Isi pikir
Persepsi
Kosnisi
Insight (tilikan)
Hal yang harus selalu Anda ingat untuk pasien dengan kasus non-psikotik:
bahwa pasien tidak pernah datang ke pos psikiatri dengan keluhan depresi.
Pasien mungkin datang dengan keluhan tidak nafsu makan atau cepat lelah.
Demikian pula pasien tidak datang dengan keluhan cemas, namun datang
dengan keluhan sulit tidur atau iantung berdebar-debar.
Hal ini justru memudahkan pemeriksa dalarn Tidak dianjurkan untuk bertanYa
melakukan pendekatan kepada pasien. Ini "apakah sedang ada yang
disebabkan kondisi psikiatri seperti 'depresi' d"an
mengganggu. pikiran" sejak awal
'cemas' itusulit
bentuknya, adalah
untuksesuatu yangDi
didisuksikan. tidak ada
sisi lain, anamnesis.
gangguan lambung).
fangan bingung, iustru ini adalah pertanda yang bagus untuk maju ke langkah
selanjutnya.
Di langkah sebelumnya, kita bertanya kepada pasien seolah dia pasien non-
psikiatri. Setelah anamnesis, kita mendapat kesan bahwa kondisi fisiknya
terkesan dalam batas normal. Di langkah yang kedua ini, sampaikan ini kepada
pasien kemudian ajukan kemungkinan bahwa kondisinya mungkin akibat
masalah psikis atau pikiran.
35
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
baihkok..."
+
Psikis terganggu
"... Nah, biasany-a keadaan seperti ini bisa iadi keluhannya bukan gangguan pada
' bodor, tapi muncul dari kondisi pikiran ..."
ciir
"Bisa Bapak menceritakan, apakah belakangan ini ada hal yang mengganggu pikiran
Ba
Yak, betul. RPD, riwayat keluarga, riwayat sosial. Kemudian rangkum dan
lakukan edukasi kepada pasien.
Secara sederhana, kasus psikotik adalah kasus di mana kita kita mudah
menemui perbedaan dengan kasus non-psikotik. Pasien ini secara jelas tampak
berbeda dengan pasien pada umumnya, contohnya manik (bicaranya cepat,
banyak, dan lompat-lompat), hingga skizofrenia (halusinasi dan waham yang
kuat).
Hal yang harus selalu Anda ingat untuk pasien dengan kasus psikotik pasien
dngan gejala psikotik biasanya tidak datang sendiri, melainkan diantar oleh
orang lain.
Dapat dikatakan pasien dalam kategori psikotik lebih mudah diwawancara,
karena sudah cukup jelas hal-hal yang harus dikejar dalam wawancara psikaitri'
36
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
Langkah r: Kenalan: Kenali siapa orang di hadapan Anda (Ini siapa? yang ini
siapa? Yang mau berobat siapa?)
Kenalan
"selamat pagi, Pak. saya dokter Nobi. Dengan bapak siapa? Ini ibu siapa? Ini
siapanya, Pak? Yang mau berobat yang mana? ..."
+
Pengantar
".'.saya ngobrol sama bapak dulu, ya. Kenapa istrinya dibawa ke sini? oh ngurung
diri... sudah berapa lama, pak? Istrinya bisa diajak ngomong nggak, pak?"saga "
ngomong sama ibu ya..."
+
Pasien
"... selamat pagi, Bu. Kata suaminya, Ibu ngurung diri di kamar? oh bener ya.
Alasannya kenapa?..."
+
Konfirmasi
"... Pak, kan istrinya tadi ngomong kalau dia habis d.irampok minggu lalu. Bener tuh,
pak...?
+
Rangkum
"say_a-rangkum aq, Pak. /adi, tadi Bapakmembawa istri ke sinikarena istri ngurung
diri di kamar. Dari pemeriksaan, istri bapak menunjukkan gejala gang disebui seba{ai
depresi...
37
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
€
ban t z
Doktermem
Menan
rkenalkan diri
nama dan umur TnTon tahun t a
Menan
Keluhan utama
keri Mantan secu
Brdu. lemas, tidak nafsu makan t z
disanskal
Suasana perasaan Tidak semangat
Aktivitas Berkurang, karena cepat lelah walaupun
tidur terus
Melaksanakan hobi Suka memancing, tapi minggu lalu diajak
teman dan menolak dengan alasan malas
Aktivitas saat ini Di rumah saja, mencari pekerjaan tapi tidak
dapat.
Penurunan berat badan
Ide bunuh diri Tidak ada
Riwayat pengobatan Minum vitamin tapi tetap lemas
Riwayat penyakit sebelumnya Tidak ada yang signifikan
Riwayat alergi Tidak ada
Riwayat penyakit keluarga Tidak ada yang relevan
Riwayat pekerjaan Tidak bekerja
Riwavat Sosial Minum alkohol, rokok, dan narkotika
disangkal.
Riwayat keluarga Menikah, dengan I orang anak yang masih
kecil. Saat ini hubungan dengan istri baik.
Menanyakan isi pikir Tidak ada waham, pasien merasa rendah diri
karena gagal sebagai kepala keluarga
Menanyakan persepsi Tidak ada halusinasi atau ilusi
39
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
K*emk u;,*fuHEs
t
40
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
2. Gerakan janin
). Riwayat gizi (nutrisi, susu, suplemen)
4. Riwayat imunisasiTT
Leopold z
. Letakkan telapak tangan kiri pada dinding perut lateral kanan dan
telapak tangan kanan pada dinding perut lateral kiri ibu secara sejajar
dan pada ketinggian yang sama.
. Mulai dari bagian atas tekan secara bergantian geser ke arah bawah dan
rasakan adanya bagian yang rata dan memanjang (punggung) atau
bagian-bagian kecil (ekstremitas).
Leopold 3
' Atur posisi pemeriksa pada sisi kanan dan menghadap ke bagian kaki
ibu.
' Letakkan telapak tangan kiri di dinding lateral kiri bawah, telapak
tangan kanan bawah perut ibu.
. Tekan secara lembut untuk mentukan bagian terbawah bayi (bagian
keras,bulat dan hampir homogen adalah kepala sedangkan tonjolan
yang lunak dan kurang simetris adalah bokong).
Leopold 4
. Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada lateral kiri dan
kanan uterus bawah, ujung- ujung jari tangan kiri dan kanan berada
pada tepi atas simfisis
. Temukan kedua ibu jari kiri dan kanan lemudian rapatkan semua jari-
jari tangan yang meraba dinding bawah uterus.
' Perhatikan sudut yang terbentuk oleh jari-jari konvergen atau divergen.
. Setelah itu pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian
terbawah bayi
. Fiksasikan bagian tersebut ke arah pintu atas panggul kemudian
letakkan jari-jari tangan kanan diantara tangan kiri dan simfisis untuk
menilai seberapa jauh bagian terbawah telah memasuki pintu atas
panggul.
41
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
42
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
''
Grade II: robekan pada vagina dan perineum (kompetensi dr.Umum)
Grade III: robekan sudah mengenai m. Sfingter ani internum
(kompetensi Sp.OG)
' Grade IV: sudah 'bolong' dan mengenai m. Sfingter ani eksternum
(kompetensi Sp.OG)
Trombin: apakah ada ganggua, koagulasi/pembekuan darah (DIC, HELLP
syndrome)
43
-
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
Pertanyaan evaluasi:
Usia kehamilan cukup bulan?
Tonus otot baik?
Menangis/bernafas adekuat?
44
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
i:li$r
I
I
t
I
I
I
I
I
I
I
I
li;j :;;+t
I
I
I
I
?argeted Pr€ductal spop
I Alter Blrth
I
1 tnin 60Yr-65%
2 min E5Ys*70%
3 nin 70?6.-?5%
4 rnin 75Ya.B0%
5 min 8096-8s%
10 rnin 85%-S5%
S ugqv
T g(l\4-r. F,,^t
q 'qrwa)
La, b
I
or- hg
I
e
0Kstfufin lx -) ltnus fitastl, Jelek
f
l11ds0st ut@r,u t,
W+tgriit" ,
H*m€rms*psi
Alamiah (KB tambahan saja, jangan jadikan utama): metode amenorea laktasi
(MAL) 6 bulan awal & harus ASI eksklusif; koitus interuptus; pantang senggama
(metode kalender tengah siklus haid, lendir servix lebih kental, dan
peningkatan suhu basal)
Mekanik: kondom (wanita, pria), IUD (l-8 tahun). IUD Cu-T dengan reaksi
peradangan menghambat fertilisasi dan implantasi ke endometrium
45
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
Hormonal:pil,suntik,implan'patch(bel.umadadilndonesia)Uit"p'og'""::-t:
estrogen' Saat ini sudah ada IUD
saja, bisa kombinasi p'og'"""ton
dengan
bertah at )-5 tahun'
hormonal berisi eslrogen & progresteron'
(untuk
Kontap (KB mantap): tubektomi' vasektomi
usia wanita >35 tahun)
rufi;TroR daPat bertahan
dengan obesitashipertensi' dislipidemia
5-8 tahun dan mudah untuk merupakan kontraindikasi' penggunqan kontrasepsi
Pasien
kembali ingin memPunYai anak ter dap at estogr en'
hormonal karena
(hanya dengan mengeluarkan
tidak boleh
AKDR dari rahim) sehingga Pasien yang sedang ASI eksklusif iuga
perencanaan kehamilan daPat irrrog" karena inhibisi terhadap hormon
dLiberikaln
diprediksi prolaktin untuk ASI
46
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
I. Minta pasien untuk mencuci lengan atas dengan air dan sabun, antiseptik,
dan suntik anestesi lokal.
) Lapisi penyangga lengan atau meja samping dengan kain.
3. Persilakan klein berbaring dengan lengqn, tempatkan di atas meja
penyangga, lengan atas membentuk 3oo terhadap bahu dan sendi siku 9o".
Kapsul dipasang tepat di bawah kulit, di atas lipat siku, di daerah medial lengan
atas. Pilihlah lengan klien yang jarang digunakan.
47
- -,
14. Beri edukasi kepada klien tentang keungkinan memar, b"ngiak; untuk
meniaga luka insisi tetap kering dan bersih selama 48 iam, serta tanda
bahaya ru"t *" rlukan perhatian khusus'
49
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
G*nitourinaria
lr ,:. "1, .*,8.1-:*
t
50
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
lampias, tidak
dapat menahan LUTS
Frekuensi BAK meningkat, tapi dd/ keganasan prostat
BAK, sering yang keluar hanya sedikit
BAK di malam Urgensi untuk BAK
hari (pasien BAK harus mengedan
laki-laki usia BAK terasa tidak lampias
tua) Aliran urin terasa lemah
Selesai BAK selalu ada sisa
menetes di celana
Apakah gejala-gejala tersebur telah
berlangsung lama dan semakin
memberat (kronik-progresif) ?
Apakah ada gejala penyerta?
Demam
Nyeri ketika BAK
Riwayat pengobatan
51
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
Egmtt :er
K*'<:*r*rm5:i:titir*ra'ffi.lzcs*t$s; E3'*rffi#F.*?t#i? ur a: r : '1
kfu r6{e#ffi$Bs*
ffi*t*rmmpE*mm s6*a*s;' si
I. Asepsis dan antisepsis
2. Pasang duk steril
1. Lakukan anestesi blok dan infiltrasi
4. Bersihkan sulkus koronarius
5. Klem preputium di arah jam I, It, dan 6
6. Lakukan dorsumsisi
T. Lakukan sirkumsisi
8. Evaluasi perdarahan ) tekan dengan kassa steril/jepit pakai klem
bengkok/ligase
. )ahit kulit dan mukosa (arah jam 9,o, danl) ) simple interrupted. Jahit
frenulum (arah jam 6) ) jahit "o" atatl "8"
IO. Balut dengan kassa dan antibiotik
II. Observasi selama 3o menit
12. Pemberian obat (antibiotik, analgesik, vitamin) dan edukasi
13. Edukasi yang diberikan meliputir jangan terlau banyak antkvitias,
jangan menggunakan celana, cara BAK seperti rukuk/agak menunduk
52
OSCE: PADI SU RVIVAL STYLE
ke bawah, jangan terkena air, dan jaga higiene personal agar tetap
bersih.
Laki-laki 45 tahun datang dengan keluhan sulit BAK sejak 5 hari yang lalu
2.
3.
Lakukan pemeriksaan fisik pada pasien
Diagnosis pada pasien ini?
4. Lakukan pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan
5. Lakukan rencana tatalaksana dan edukasi pada pasien
53
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
t
I
Hffi$*KSt H*5{$$
Identitas Laki-laki z5 tahun Perempuan,35 tahun Anak laki-laki,3
dan keluhan Timbul lenting BAK tidak lampias tahun
utama berair pada alat sejak r hari yang lalu Penis tampak
kelamin yang terasa menggembung
gatal dan panas bila BAK
sejak z hari yang
lalu
Keluhan lain Sebelum lenting Nyeri bagian perut Anak sering
muncul, sendi terasa bawah namun tidak menderita ISK
nyeri dan demam berat/mengganggu berulang. Kulit
(+). aktivitas. Demam (-). prepusium penis
BAK berwarna kuning tidak bisa ditarik.
agak pekat, berpasir (-),
berdarah (-). Nyeri
ketika BAK (r). Pasien
juga tidak bisa
menahan BAK.
Riwayat lain Istri pasien Pasien bekerja sebagar Anak sering
mengeluh keluhan sekretaris. Sering dirawat di RS
yang serupa. duduk lama, menahan karena demam
Riwayat BAK, dan lupa minum tinggi akibat ISK
promiskuitas (+), bila sedang bekerja.
terakhir t minggu
yang lalu
Temuan Tampak sakit Nyeri tekan Kulit prepusium
pada PF dan ringan, tanda vital suprapubik (+) penis tidak bisa
pemeriksaan dalam batas normal diretraksi
penunjang Teraba pembesaran Urinalisis: keruh,
pada eritrosit (-), leukosit
lipat bilateral
KGBpaha esterase (+), nitrit (+)
Genitalia: lenting
55
E
€
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
t
(
berair multiPel Pada
region genitalia
E
Tes Tzanc\:
multinucleated giant
€
Sistitis Fimosis E
Dx dan dx Herpes genitalis
dd/ uretritis dd/ parafimosis
sifilis
banding dd/
Asiklovir 5x2oo mg Siprofloksasin 2x5oo Sirkumsisi dengan t(
Tatalaksana
mg selama hari anestesi blok dan
6 hari) 5
infiltrasi (
Edukasi untuk banYak
minum, meningkatkan Pemberian (
aktivitas fisik, dan analgetik,
tidak menahan BAK antibiotik, dan
vitamin setelah I
sirkumsisi i
(
56
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
t
Jangan lupa untuk beri tanda cek 1;;
Kasus yang sering ditemui
57
Perdqrdhn:rghrqlosil ,t
t . t t,<o,,^,/t lrorr h@ \noYmdl&[[' pADt suRVtvAL srYLE
:
*l^^los**,o
Fa+rh'r''
58
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
keganasan payudara, kelenjar getah bening aksila dapat diperilsa (ihat bab
pemeriksaan fisik payudara untuk lebih lengkap).
Anemia karena
pembesaran dugaan
organ (splenomegali dandapat
talasemia diperkirakan
hepatomegali). apabilaitu
Sementara terdapat
kasus
infeksi malaria juga dapat mengakibatkan splenomegali.
Jenis Pemeriksaan
Panel
Hematologi Hb, Ht, Leukosit, Hitung |enis/Diff Count,
l rombosrt
MCV, MCH, MCHC
Morfologi/gambaran darah tepi
Retikulosit
Studi besi / Serum Iron (SI)
iron stuilg Total lron Binding Capacity (TIBC)
Saturasi Transferin
Panel infeksi DBD: IgMiIgG anti-dengue, NSr
Malaria: hapus darah tipis dan tebal, rapid
diagnostic test (RDT)
Leptospirosis: IsM/IeG anti-leptospira
ludi&*$i ,-
r. Traumamaksilofasial
2. Kecurigaan cedera servikal
j. Kontraindikasiabsolut
4. Fraktur laring
Lr-rrr. , *.rd I raf 3 I aar. tr e ?{r\$ ). r l/, 1
r@
r.
2.
Penilaian derajat kesulitan intubasi fnOt0(dlh ScOr{
Ventilasi dan oksigenasi yang optimal
59
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
,'i ..' -, l:
,
./\
,.-**:*- \ 1,
.
.'l':J-"**
t,:: .:-\. r-l i
ili,l---*--',\)li
':.1 '.t'* d&E'lli
i1^,"-'"r4(...Y \r"l
. i J
r\'r i? /
\ i.t
o Premedikasi
o Fentanyl: I - z pg/Kg IV bolus
o Lidocaine: I.5 mg/Kg IV bolus
o Induksi
o
Propofol: z-7 mglKg IV bolus
o Pelumpuh otot
o Succinylcholine: o3 - zmglKg IV bolus
o Rocuronium: o.6 - r mg/Kg IV bolus
60
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
i
,.'i:'{i:'
,r1i il..:.,, :..
berfungsi dengan baik dan sumber cahaya adekuat. i.
a. - 'ai ...,
-/
"-,:j.) 1i ,.*:
''r:ij.J
T: tube (ETT, persiapkan nomor 7 serta setegah
\ \. \;i.,
'-ln \ "-. \
i'"'"i-ii
.:-*.
,\*.. z
,
..,.
\\/ .--
,>"-;r.
I: introducer (stylet)
-4
t' ' -'l'
C: connector (mandrain)
.i: ii
S:
suction
l.; rg-t;*hl
r. Posisikan pasien supinasi. Pada keadaan trauma kepala dan leher harus
dipertahankan dalam I garis lurus (in-line immobilization)
2. Persiapkan alat
1. Cuci tangan dan pakai sarung tangan
4. Operator berdiri di bagian kepala tempat tidur. Tempat tidur posisi
datar.
i. Memegang laringoskop pada tangan kiri
6. Preoksigenasi 3o detik dengan oksigen Ioool0. Kemudian ventilasi selama
3o detik menggunakan bag balve mask
7. Lakukan penekanan pada krikoid untuk mencegah aspirasi. Apabila
pasien sadar lakukan induksi dengan pelemas otot.
8. Bersihkan rongga mulut dari cairan/benda asing. Bila perlu gunakan
suction.
g. Buka mulut pasien perlahan dengan tangan kanan menggunakan cross
finger technique (ibu jari tangan kanan ditempatkan di depan gigi
bawah mandibula dan jari telunjuk di depan gigi atas maksila).
Io. Masukkan laringoskop ke dalam mulut
II. Posisikan lidah pasien ke sisi kiri dorong hingga mencapai posisi yang
tepat. Posisi yang tepat:
a. Bilah lurus di bawah epiglotis
b. Bilah lengkung dimasukkan ke dalam vallecula epiglotica di atas
epiglotis
Iz. Visualisasikan pita suara dan pembukaan epiglotis
r). Dengan tangan kanan masukan pipa endotrakea melalui pita suara
dengan lembut
14. Angkat stylet dan laringoskop dengan hati-hati. ETT dipertahankan
pada posisinya
61
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
'*sny***iE
\.#E,trr
.:*
^*? :/:;
+*E fi g.Jf rsx" r t*fl#Il{H# t lltfW5
). Buka kunci
mengalir dan selang infus
tidak ada dan
udara arahkan
di selang Kunci ke
infu.selang atas, selang
kembali sampai cairan
infus.
4. Cari lokasi vena, pasang duk / kain pengalas. Raba vena target, pasang
karet pembendung proksimal.
5. Disinfeksi permukaan kulit yang akan ditusuk.
6. Tegangkan kulit, tusukkan kanul dengan mandrain ke vena dengan posisi
yang tepat, Mandrain dicabut perlahan sambil kanul dimasukkan. fika
sudah masuk yakin posisi kanul telah masuk, tarik mandrain keluar.
7. Lepaskan karet pembendung vena, lalu sambungkan selang infus ke kanul.
8. Buka kunci infus, dan pastikan tetesan aliran mengalir dengan lancar. Jika
lancar, tutup kembali.
9. Lakukan fiksasi dengan baik.
IO. Buka tetesan infus sesuai dengan kebutuhan.
II. Rapikan alat.
12.
H,;:islu.--ac_si:ti*ri*:f +t"*l,isrL:.rt.i
r. Faktor risiko anemia defisiensi bqsi antara lain faktor diet yang kurang
mengandung daging, banaak konsumsi teh setelah makan, peld3rahg4
me n a h un, oan EEFs truiil]--
2. p""Sgrr"r" .ba, p"r akit dan/atau iqMr-iamu
dapat
meningkatkan risiko radane lambqng dan menyebabkan perdarahan
menahun.
3. Pengobatan anemia dengan menggunakan preparat besi. Rasanya
kurang enak d-an-Eiiyak efek samping, terutanif-e ng saluran
62
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
= .t[q
C-lll bln l/"
7-
Therapy (ACT)
P. falciparum: ACT
piperakuin 3 x I tab selama 3 hari
1^
3d + primakuin Id l"t,tn I rl q rcE eok,ttra \Q
t*q 1
tr^'ar
?r, mo
I P. uivax/ovale: ACT
5-9.2 3d + primakuin I4d
P. malariae: ACT
Leptospirosis Doksisiklin 2 x Ioo Kontraindikasi untuk anak
[\) -lg. 3 mg kaps
Ampisilin4xlgram
Kasus leptospirosis berat membutuhkan
terapi injeksi penisilin (e.g: ampisilin)
IV
$Effiqilxsfi kmsars
63
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
64
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
Demam dirasakan
mendadak tinggi. dirasakan
dengan pola naik turun
tidak mendadak tinggi,
dan kemarin demam
Sudah diobati teratur. |ika demam turun namun justru
dengan penurun sampai menggigil. mengaku badan
panas namun naik Sudah diobati dengan meniai sangat
lagi. penurun panas namun lemah.
naik lagi.
Keluhan lain Badan lemas, nafsu Badan terasa lemas dan Menjadi terlihat
makan berkurang. berkeringat, nafsu lebih mengantuk,
Nyeri kepala. Nyeri makan juga bekurang. dan lemas. Kemarin
otot dirasakan, Sakit kepala ringan, tidak makan karena
terutama di otot betis. mata tidak ada keluhan. pasien tidak mau
t hari yang lalu mata Kejang dan penurunan makan. Hidung
pasien terlihat kuning, kesadaran disangkal. mimisan, gusi
BAK sedikit lebih Tidak berdebar maupun berdarah ada.
kuning dibanding
biasa., jumlah tidak sesak napas. Perut terasa
tidak enak, terutama di Muntah darah
disangkal. BAB
berkurang.: Nafsu sebelah kiri. BAK biasa, darah/hitam
makan menurun. tidak berkurang disangkal. Rumple
Mual ada, tidak maupun menjadi leede test positif.
muntah. Nyeri perut kuning.
disangkal.
Riwayat lain Lingkungan rumah I bulan yang lalu dari Lingkungan rumah
sedang banjir sejak z NTT. Di sana tidak banyak nyamuk.
minggu yang lalu. mendapatkan obat- Pernah sakit serupa
Membersihkan rumah obatan pencegah. saat usia remaja,
tidak menggunakan Riwayat penyakit serupa sembuh dengan
alas kaki. Riwayat sebelumnya disangkal. rawat inap di rumah
sakit serupa dan sakit sakit.
kuning pada pasien
disangkal.
serupa padaSakit
anggota
keluarga lain
65
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
disangkal.
Temuan pada Kompos mentis Kompos mentis Somnolen - Apatis
PF Suhu 38,roC Suhu 38,3oC TD roo/8o, HR
Tidak ada Abdomen: splenomegali 9ox/menit, nadi kuat
pelnbesaran KGB Sz-S3. dan teratur, RR
Injeksi konjungtiva (+) zox/menit, suhu
Abdomen: tidak ada 37,2 L
nyeri tekan, tidak ada Abdomen:
pembesaran organ Hepatomegali
Nyeri tekan pada otot Tes Rumple-Leed (+)
gastrocnemius
bilateral
Dx dan dx Leptospirosis Malaria akibat P. Demamberdarah
banding dd/ hepatitis viral akut falciparum dengue
dd/ infeksi viral dan dd/ leptospirosis dd/ demam dengue
bakterial lain dd/ demam tifoid dd/ infeksi viral lain
-
ferbatl.alr
Carlar, tAN[Lc4( Wb <ls h-E '.1*,1@
ritrrr z V Sorn B'r: lS-t1oig : S nt l9k
Irloid 'rc
se\drnd
,-o - *\ )tqri
no x 3o
"nt
^, bDl:1 py6
/kg
66
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
Metabolik - Endokrin
67
r
58
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
"FE$
n Bs-{ t$}l .t' :3"t E"E i
69
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
70
OSCE: PADI SU RVIVAL STYLE
i
1 I
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
Dermatologi
sqw4M$H bu**4{d t
Simulasi kasus
Deskripsikan jenis lokasi lesi, ienis lesi, jumlah, bentuk, ukursn, batas, uarna, tebturl@-e@W
susunin(koniiqurasi),dafiaisir6GfG"iffi.
-
- - - -
72
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
permukaan kulit
Diad*ptcsi dcri A*t*iti*t Ac*tlemq *t {-}*rwtat* *r1y; Pan,}u*rt []r*ktis i\.4*rfoloqi d**
T e r*cLnal*r4{ P e n ry iskit {* ilit
73
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
Pada regio ekstensor lutut Pada regio pektoral kiri, Pada regio fleksor lengan
bilateral, terdapat plakat terdapat vesikel eritematosa kanan, terdapat rriakula
eritematosa multipel berbentuk multipel bergerombol dengan hiperpigmentasi multiPel
bulat ireguler, ukuran 5 cm, ukuran 2-5 rnm, batas tegas, berukuran ,-Ioo ffih, batas
batas tegas, dengan skuama yang tersebar secara tegas, dengan susunan Yang
putih di permukaan atasnya dermatomal. tidak beraturan.
(scaly plaque).
74
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
Emolien/pelembab
S r dd
appl
Ureazoo/o
dan pada kulityang terbuka
Pelembab kulit, terutama untuk
S t dd appl drq skin dan dermatitis atopi
Antihistamin oral CTM + mg tab Dosis anak: o,I mg/kgBB/kali,
Sjddtabl lxlhari
Efek samping: mengantuk.
.llld'EESii{Sb +{*tr:+X}
Seorang laki-laki, z9 tahun, datang dengan keluhan gatal di lipat paha sejak z minggu yang lalu.
Nyeri
Baal Tidak
Tidak
Faktor yang memicu Sedang sibuk mengawasi proyek besar,
cuaca panas dan berkeringat
Faktor yang meringankan Tidak ada
Sudah diobati Belum
Keluhan di baeian tubuh yans lain Tidak ada
Riwayat kebersihan diri Mandi hanya pagi hari, karena kerja di
proyek sampai sore-malam tidak mandi
malam hari
Riwayat berpakaian Pakaian proyek, ketat dan panas, tidak
menyerap keringat
Riwayat bertukar alat personal hiqiene Tidak
Sebelah kiri, terasa berdenyut seperti nyert
pada mata kirinya
Riwayat sakit serupa sebelumnya Belum pernah
Riwayat penyakit sebelumnya DM disangkal, yang lain tidak a4g fgng
75
i
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
signifikan
Riwayat alergi Tidak ada
Riwayat penyakit keluarga Tidak ada yang signifikan
Riwayat diet Tidak ada yang signifikan
Riwayat pekeriaan Mandor proyek, saat ini sedang sibuk
Riwayat merokok/alkohol Merokok, r bungkus/hari sudah zo tahun.
Alkohol tidak ada.
Melakukan PF yang
relevan dengan lege
Mendeskripsikan lesi
artis
dengan tepat:
76
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
dq#$*li$, Kffis$.$5
77
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
lain kusta. Higiene personal (+), teman satu kamar terutama makanan laut.
baik. Riwayat pajanan- kos terlebih dahulu Riwayat pajanan dengan
sinar matahari dalam punya keluhan yang bahan-bahan kimia tidak
batas normal. sama, dan belum ada. Riwayat seperti ini
berobat. sebelumnva disanekal.
7a
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
Gftalrnclogi
-n
ffi#Y&ii {#Hg{$
t
|angan lupa untuk beri tanda cek (;;
Kasus yang sering ditemui
t. Blefaritis
2. Konjungtivitis
j. Pterigium
4. Dry eye
5. Kelainan refraksi
6. Glaukoma (akut dan kornik)
7. Retinopati (diabetik, hipertensi)
Untuk membedakan mata merah visus turun perlahan atau visus turun
mendadak, jika pasien dapat menyebutkan dengan pasti (misal: "r hari yang lalu
dok"), kemungkinan besar visus turun mendadak. pasien tidak jelas
menjawab "gak tahu dok, udah lama dan makin lama makinJika burem", atau jelas-
jelas waktunya kronik "udah dari 3 bulan yang lalu dok", ini adalah kasus visus
turun perlahan.
79
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
,),
U,f
riwayat pekerjaan, riwayat
baca/komputer, riwayat
penyakit sistemik, riwayat lensa
kontak.
80
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
Fotofobia
Gatal 2-3
Kualitas purulen, waterg waterA, minim, tergantung tidak ada
sekret sedikit - hingga banyak cenderung etiologi,
sedang t mucous, berair bervariasi
sedang-
banyak
Temuan lain Injeksi Injeksi Injeksi Injeksi Injeksi In;'eksi
konjungtiva konjungtiva, konjungtiva, silier, pupil silier, silier,
keratik
folikel
pembesaran folikel dan
papi1, middilatasi,
refleks temuan
eksudat prespitat,
KGB riwayat pupil pada hipopion
preaurikular alergi menurun kornea
(korena
keruh)
x x:
Kelopak mata atas dan bawah: bengkak, benjolan (nodul), warna, sekret,
pteosis, aparatus lakrimal, bulu mata dan alis
0o 0S 6. Konjungtiva: bulbi, forniks, dan palpebra. Nilai warna (pucat?),
pembuluh darah (injeksi konjungtiva), kemosis (edema koniungtiva),
folikel, dan benda asing.
7. Sklera: warna, nodularitas.
8. Kornea: ukuran, bentuk, permukaan, kekeruhan, ulkus.
g. Pupil dan refleksnya: bentuk, ukuran, refleks cahaya langsung dan tidak
langsung
Io. Kedalaman bilik mata depan (anterior chamber): dalam vs dangkal
II. Lensa: letak, shadow test.
tz. Oftalmoskopi: lebih detil di bagian bawah.
r
ffi qwN
Informed
2. Minta pasie uk6
** (,
).
(atau zo feet)
Tutup mata kiri dengan occluder, periksa mata . ., B',\. r.'r ," ffi
ffi
sIE {M
kanan terlebih dahulu.
. Minta pasien membaca humf terbesar, terus -1ltw^
- lW/;\
turun hingga huruf terkecil. Apabila pasien \*J
salah kurang dari tlz j:umlah huruf dalam satu baris, teruskan ke bawah.
5, Catat hasil pemeriksaan visus tersebut sebagai 6/x, di mana x adalah
angka di samping baris yang mana masih dapat dibaca minimal I/z
jumlah hurufnya oleh pasien.
AVOD 6/18, pinhole maju
AVOS 6lz4,pinhole maju
6.
7. Lakukan
Lakukan pin-hole terhadap
pemeriksaan matayang
padamata yangsedang diperiksa.
lainnya.
81
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
t. Informed consent.
2. Jika perlu, mata pasien dapat diteteskan tropikamid ro/o untuk
melebarkan pupil. Hati-hati tropikamid pada keadaair glaukoma.
). Periksa terlebih dahulu mata kanan, dengan menggunakan mata kanan
pemeriksa.
4. Nyalakan oftalmoskop, minta pasien melihat jauh.
j. Dekatkan oftalmoskop dengan mata pasien. Lakukan adjustement
dengan memutar putaran yang berada di tubuh oftalmoskop hingga
terlihat jelas. Cari papil nervus optikus, permukaan fundus (retina),
serta refleks makula.
6. Nilai:
permukaan fundus, bentuk
refleks fundus papil, batas
(vaskularisasi, papil, cup-disk
perdarahan, cottonratio
woll(CDR),
spot),
pembuluh darah arteri/vena, dan refleks makula.
Refleks fundus (+), papil bulat, Refleks fundus (+), papil Refleks fundus (+), papil
batas tegas, CDR o,3-o,4; aalvv bulat, batas tegas, CDR o,8- bulat, batas tegas, CDR o,4-
zl), tidak ada perdarahan o,9) aalw 2lj, tidak ada o,5; aalvv z/3, cotton wool
retina, tidak ada proliferasi perdarahan retina, tidak ada spot (+), dot-and-blot
pembuluh darah, refleks proliferasi pembuluh darah, hemorrhage (+), tidak ada
makula positif. refleks makula positif. proliferasi pembuluh darah,
refleks makula positif.
Normal Glaukoma kronik (sudut Retinopati diabetik non-
tertutup) proliferatif
83
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
ed***$"*l E.**".*
r&'&#twHq.ss *\sssl*3
84
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
85
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
THT
K t*k **fuE?s
t
|angan lupa untuk beri tanda cek (z)
Kasus yang sering ditemui
1r
F*stdekai*r'r kidmi* fu.el*s'l i
Anamnesis khas Kemungkinan diagnosis
Temuan awal
Pendengaran Telinga luar: nyeri telinga, demam, Telinga luar
berkurang sekret, riwayat mengorek telinga Otitis eksterna
(trauma), riwayat memasukkan benda Impaksi serumen
asing ke telinga, riwayat berenang Benda asing di telinga
Telinga tengah: nyeri telinga, demam,
sekret, nyeri wajah, gangguan Telinga tengah
neurologi (mulut mencong, OMA berbagai stadium
penglihatan), riwayat ISPA, riwayat OMSK
mengorek telinga (trauma)
Telinga dalam: usia, pusing berputar, Telinga dalam
mual/muntah tinitus, riwayat Presbiakusis
pekerjaan, riwayat pajanan suara,
riwayat gangguan neurologi. :
86
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
Nyeri tekan
traSus
Otoskop: liang
telinga sempit
perforasi,
ran
timpani dapat sentral
atau marginal
Telinga
Inspeksi: preaurikuler dan postaurikuler, apakah terdapat bengkak,
hiperemis, hematoma, dan sikatriks
Palpasi: preaurikuler dan postaurikuler,
tekan tragus dan mastoid, cek apakah
terdapat nyeri tekan.
Otoskopi: inspeksi liang telinga (apakah
lapang, terdapat serumen, sekret,
furunkel), inspeksi membran tipani
(refleks cahaya, intak/tidak), lakukan
manuver valsava (minta pasien meniup)
dan toynbee (minta pasien menelan) dan perhatikan gerakan membran
timpani.
87
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
Tenggorok
. Inspeksi: lidah, mukosa oral, palatum mole dan drum, uvula, arkus
faring, tonsil (nilai ukuran tonsil, kriptus, detritus, hiperemis/tidak),
faring (hiperemis, post-nasal drip).
Weber; getarkan, lalu templkan di garis tengah wa1'ah pasien (misal: dahi tengah,
pangkal hidung, dagu, atau gigi). Tanyakan kepada pasien di sisi mana suara
terdengar lebih keras. Sisi yang lebih keras adalah sisi yang mengalami
lateralisasi. |ika pasien tidak dapat membedakan sisi mana yang lebih keras,
artinya weber tidak mengalami lateralisasi.
Schwabacht getarkan, lalu tempelkan di mastoid pasien hingga pasien merasa
suara hilang, lalu segera tempelkan ke mastoid pemeriksa dan nilai apakah
masih ada suara. Lakukan sebaliknya. Memendek dibanding pemeriksa adalah
ketika pasien mengatakan sudah tidak mendengar suara, pemeriksa masih
dapat mendengar suara getaran garpu tala.
Hasil Rinne Weber Schwabach
(Pemeriksa
dianggap normal)
Tuli seresorineural Positif Lateralisasi ke sisi Memendek
sehat dibanding
pemeriksa
Tuli konduktif Negatif Lateralisasi ke sisi Memanjang
sakit dibanding
pemeriksa
88
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
Antibiotik telinga Kloramfenikol 5o/o ear drop s Untuk kasus otitis eksterna
Stdd qtt II
Seruminolitik Karbogliserin Io% ear drops Digunakan jika impaksi serumen
selama 3 hari berturut-turut
Seorang laki-laki, 33 tahun, datang dengan keluhan kurang mendengar telinga kiri.
Tugas Iawaban
Dokter memperkenalkan diri
Menanyakan nama dan umur pasien Tn. Nando,33 tahun
Menanyakan pekerjaan pasien Pegawai swasta
Keluhan utama Telinga kiri kurang mendengar
Onset keluhan utama 6 bulan yans lalu
Perjalanan penyakit Sempat nyeri dan mengeluarkan cairan di
telinga warna kuning sejak 6 bulan yang
lalu selama r minggu, tidak berobat ke
dokter. Saat ini sudah kering.
Masih keluar cairan Tidak
Nyeri telinga Tidak, namun 6 bulan lalu sempat nyeri.
Pusing berputar Tidak
Sakit kepala Tidak
Telinga berdenging Tidak
Trauma Disangkal
Riwayat mengorek telinga , Disangkal
Riwayat berenang Disangkal
Riwayat
Riwayat
kelemahan sesisi
herpes wajah Disangkal
Disangkal
Riwayat sakit serupa sebelumnya Ini yang pertama kali
Riwayat penyakit sebelumnya Tidak ada yang signifikan
Riwayat alergi Tidak ada
Riwayat penyakit keluarga Tidak ada yang signifikan
Riwayat diet Tidak ada yans sisnifikan
Riwayat pekeriaan Pegawai swasta
Riwayat merokok/alkohol Merokok r/z bungkus per hari sejak Io
tahun yang lalu
Riwayat aktivitas fisik Tidak ada yans sisnifikan
Melakukan rangkuman dan transisi ke
pemeriksaan fisik
Mencuci tangan sebelum melakukan PF
89
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
t.**r*$tlS i,uld.*5
90
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
91
STYLE
OSCE: PADI SURVIVAL
Muskuloskeletal
Hm€xk c*k-*Es, r
beri tanda cek (v)
)angan lupa untuk
Kasus Yang sering drtemul
loskeletal
skeletal
Radiologi kasus traul
musku
Tt"d^k"" t"trpeutik kasus trauma
f"t"tu*Pilan inieksi
@ka(hecting)
).
4. Osteoartritis
Artritis gout
cepat
d-engan melakukan penilaian
. Primary survey perlu dilakukan'
cirJulation' dengan menghentikan
terhadap oir"o[, breathing' dan
p"rdu,a'h,,,f^;^l|:|i1iJil.lf f ll;:li-::t,i?'Jll'*1":i;'^""T0'
exposu're
pupil, tanda lateralisasi) ' dan
asuk seiondara suruea.'' lad\
. Anamn"ri, pudu?;';;*i *"1"1 l"-:i
primarg
;;;;; iilrk,kut' jika
hasil ditanyakan obat
Mrdl"tl"" p"'1"
l"*ry KcaLld4rr baik.
al"m keadaan
SUIV?A dalam
ucr\'
,. rr yang
yang sedang
seLrdrr6 difnslst'
"yang
Hal penting dari anamn"t':-^\:T p"rr"yutut grrruu., alkohol dan
-
,rurrrru alalah:, mekanisme
tt+::fl
,rurt otit u
keadaan sebelum trauma' ser Last-meal P(:rlu ditanyakan
pena-nganl:l
'rebel,'im (rru4wa
seDelulrr dibawa ke
y1"g I '"1;-
:^
'\v rumah
iil"k'ku" berhubung terkadang
sakit' diperlukan
sepert ^-^-^.i cito
,--:i operasi
U"f.""ita" trauma meliputi: dimana posisi tindakan
^ir^
-"p"r"r'
[."ji;;;, menggunakln. sabuk
k;;;;ffi kecelakaan k"ttdu'uurr roda 4)'
apakah
pengaman (dalam.
teriadi ledakan'
terjatuh, apaah terlrndas' apakah
AMPLE: ottergu'try"dicatty pJe
Keadaan sebelum t;;;;t^ meliputi'
illness,last-rneal,evUlenu-y9nryeft-
'fr;"'tffi" daerah yang
. ;"oa+oilii*ination' dengan fokus
trauma'
pzrda
frffis$h*a*s-f,$e
Padakasustrauma,tandavitalm
Padakasustrauma,tandavitalmenjadisesu
enjadisesuatuyangsansa Anda um
atuyangsansatpenting.Sebel
tpenting.Sebelum
lebih lengkap' harus
rri tanda
*"'"t'ft"'
berpikir tentangvital pemeriksaan
pasien terlebih dahulu'
-"ng",ut
92
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
Look:ApakahsudahterpaSan8bidai?K,Ii.,p@., k"skk,
bengkok, posisi, bandingkan dengan sisi kontralateral.
Feel: Palpasi nadi perifer, CRT, otot dan jaringan lunak sekitarnya, stabilitas
sjldi, krepitasi, funtsi sensori dan denyut nadi arteri perifer.
Move: ROM (range of motion), baik pasif maupun aktif. Pada lokasi fraktur
kemungkinan terdapat pseudoartrosis (seolah-olah menjadi suatu sendi).
' B(one): dinilai tulang itu sendiri, terjadi fraktur humerus kiri,
bagaimana densitas tulang, apakah intak, mintalah foto fraktur humerus
apakah terdapat fraktur, reaksi periosteal, kiri dan kanan (z ekstremitas),
reaksi litik dan blastik. dengan melibatkan sendi siku
' C(artilage): menilai apakah terdapat (articulatio cubiti) dan sendi bahu
penyempitan celah sendi (articulatio glenohumeral)
' S(oft tissue): penebalan dan peningkatan dengan z proyeksi (AP dan
densitas jaringan tulang
lateral).
Mendeskripsikan fraktur: jumlah fragmen, llgh
garis fraktur, hubungan fragmen satu dengan yang
nffiungan fraktur dengan dunia luar.
. Fraktur dengdn r jumlah fragmen: fraktur simpel; lebih dari z ,'umlah
fragmen: fraktur kominutif
(tegak
. Arah garis fraktur: transverlal
tulang) atau diagonal/oblique luarus dengan sumbu panjang
. Hubungan fragmen satu dengan yang lain:
o displacement atau seberapa iauh segmen distal bergeser
o angulation atau sudut antara fragmen distal dengatt proksimal
o
shortening atau pemendekan karena segmen Aang satu tumpang
tindih dengan segmen grtng lain
o rotation atau rotasi fragmen satu terhadap fragmen yang lain
. Hubungan fraktur dengan dunia luar: terbuka atau tertutup
-^-
J
6' ,,D
H
Sn
\ek
93
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
Bidai pada kasus fraktur harus dilakukan sesegera mungkin, bahkan saat
diagnosis pasti belum ditegakkan. Bagian yang dicurigai mengalami fraktur
perlu dibidai sesegera mungkin.
t-
I .-.'f'\*'I
1 t it. A
Ws#fr
Kasus fraktur os femur
Bidai dipasang sampai pinggang (jika lokasi
fraktur di atas paha), sementara cukup sampai
pinggul (jika lokasi fraktur di bawah paha).
qti"","
AWt
lld I
'\_l r/'{\-
\ i,{l e\ l,*
(
I
1-'r{
r
I
{{.4}
tft
-_M,__
-{?itB
if."'1I
i *J---"^
t y'* --q
l-/\
'"
{"t
.t-.-"-- I
\+----r
" f ..'
Fal*-FFr"-r
tr, i
Sprain adalah cedera pada ligamen (ligamentous sprain), terjadi karena stres
yang berlebihan.
Syrain adalah cedera pada olot (muscle strain), terjadi karena sties yang
berlebihan.
Pada kasus memar, sprain, serta strain, penatalaksanaan berupa RICE (rest, ice,
comp r e s sion, el eu ation).
.e$'
{' r,"r it'i*i:2.=l.si:ti;t= :*a:ri?{Ii:r:*j.al
.. ,i\I
....::r;
.-*
'|
r. Informed consent dan cuci tangan.
2. Ambil spuit baru, buka, buang sisa udara.
3. Ambil ampul, patahkan ujung ampul.
4. Aspirasi obat, lalu buang sisa udara.
5. Gunakansarungtangan.
6. Tentukan lokasi penyuntikkan, disinfeksi dengan kapas alcohol, tunggu
hingga kering.
7. Dengan ibu jari dan telunjuk jari tangan non-dominan, regangkan
daerah tersebut.
8. Masukkan jarum 9oo dengan perlahan, aspirasi sebelum suntik -
pastikan tidak ada darah yang terhisap, lalu suntikkan secara ';erlahan
(jika terdapat darah terhisap, angkat spuit, lalu ganti dengan jarum
baru).
9. Tekan daerah bekas suntikkan dengan kapas alcohol, lepaskan, pastian
tidak ada perdarahan
Buang bekas suntikan pada tempat sampah medis.
ffiw:
:
{it* a,f/. if4 :iirga{
t:.::i:aj4 r:n:* i:), nr i
t
,I
,l
{--
,
#.: ,
=
## tt:1i:-rs Bhi'f-]i3
ir+ tit#"fj :,1$Ef g
-i.ir.+l i.F, :jf+t {}Sn r*,*
&sr:=3@'F*3 ".:#{ ;F:i" +irP4tr:W . **,
""s.:.,,:e tf
:::?i i+:Lr ::trj4$ s::*::+ fu :_l=
';' lii{ rii$ r,,+ ,i$ltst:;ir ?/,fl*::+ ,,r,1,Xt
{t:.:ri,
l:,4-di*s
Beberapa lokasi injeksi intramuskular dan cara menentukan lokasinqa (BD, zotz)
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
ffi,:"n
Trnl=
H*t-fer*mp.S*x-;r*.q)i $i.it; ]
Contoh aplikasi: skin-test untuk uii alergi, tes mantoux (tubetkulin) dan imunisasi
BCG
subkutan.
I
98
Horizontal mattress
I. Informed consent.
2. Anamnesis luka (mekanisme luka), serta riwayat alergi obat sebelumnya.
3. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
tangan, menggunaka., iururrg rangan steril.
4.
Y"::":i
Melakukan tindakal asepsis dan antisepsisllalu pasang duk.
5.
6.
7. Dengan infiltrasi
Anestesi needle lokal.
holder, jarum o,5_r cm dari tepi luka,
_tusukkan
tembuskan jarum. Ambil dengan pinset, ralu tuiukkan di iepi ,"t"rurg.
8. Tusukkan kembalijarum di permukaan dalam
yung r"irfuii"-frrU,
jarum, lalu ambil dengan pisnet, serta tusukku.,
ii tJpi,"U"ru"g.
9. Buat simpul bedah.
IO. Pembeian ATS dan TT, analgetik, antibiotik.
II. Edukasi kepada pasien kapan kontrol dan cara membersihkan
luka.
Vertical mattress
r. Informed consent.
2. Anamnesis luka (mekanisme luka), serta riwayat alergi
obat sebelumnya.
). Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
4.
5. Mencuci tangan, menggunaku.r.u*.rg tangan steril.
Melakukan tindakan asepsis dan antisepsis, lalu pasang
duk.
6. Anesresi infiltrasi lokal.
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
7.
' Dengan needle holder, tusukkan jarum r cm dari tepi luka, tembuskan
jaruir. Ambil dengan pinset,lalu tusukkan di tepi seberang'
g. Tusukkan kembfi iaium di sisi yang sama dengan titik keluar tadi,
berjarak amm dari tepi luka, lalu ambil jarum dan pindahkan ke sisi
tepisebelahnya, juga berjarak 5 mm dari tepi luka'
g. Buat simpul bedah.
io. Pembeiu" etS dan TT, analgetik, antibiotik'
luka.
rr. Edukasi kepada pasien kapan kontrol dan cara membersihkan
tl:, t'1":r-*q:ri
dan
Tanyakan onset, lokasi (terutama bedakan sendi kecil vs sendi besar,
jumiah sendi apakah tunggal atau multipel), durasi, severiras, faktor yang
memperberat nyeri, faktor yang meringankan nyeri' Apakah nyeri
disertai
keluhan
bengkak, edema, kemerahan' maupun hangat pada perabaan' Cari
,*r- seperti demam, keringat malam, malaise, serta penurunan berat badan.
riwayat trauma sebelumnya'
Tanyakan
l+ .t
tri.qfi .irt il r;;l.ii *1 i r.tla
H*t*fus* k**ss*
Gastrointestinal
t
|angan lupa untuk beri tanda cek (r)
Kasus yang sering ditemui
I. Dispepsia(gastritis) 2
2. Infestasi paiasit gastrointestinal 3 .ielor , 6l1,y,1
). Diare akut I
Secara garis besar, penyelesaian kasus klinis gastrointestinal dapat dimulai dari
pendekatan organ, yang dapat dibagi menjadi gaster, usus, dan ekstraintestinal
(hepar dan kandung empedu). Pendekatan lain yang dapat dilakukan ialah
dengan pendekatan gejala, seperti tampak pada tabel di bawah ini.
RT --rS+
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
- muKoss
- 'ho bilr, padc
I
Apakah ada riwayat operasi - 0l^nputa rVcfi
lambung sebelumnya?
-
Nyeri otot
Penurunan kesadaran
Penurunan berat badan
Lainnya
Alakah ada riwayat tertentu?
Jajan sembarangan
Terpapar urin hewan
Berisiko terinfeksi hepatitis B atau
hepatitis C: pengguna narkoba
suntik, riwayat promiskuitas
Riwayat konsumsi alkohol
Tuiuan
Dispepsia Antasida SxtVz jarn ac
Ranitidin I50 mg 2XlI I
GERD Omeprazole 20 mg lxl (zo mg)
Antiemetik Domperidon Io mg lxI
Antidiare Atapulgite z tab setiap BAB
Nilai dehidrasi pada anak, tentukan masuk ke dalam kategori mana (A, B, atau
C) menurut WHO. Di bawah ini adalah rangkuman penatalaksanaan cairan
awal untuk anak dengan diare:
rD
104
edukasi.
Komplikasi
I. False route (masuk ke trakea) "'
2. Insersi gagal
). Selang menggulung di nasofaring
4. Perdarahan
Langkah-langkah
I. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
2. Ukur panjang
hidung selang
ke telinga yang dibutuhkan
ditambah jarak dari (ukur jarak
lubang dari ujung
hidung lubang
ke processus
xiphoideus). Beri tanda.
). Lumuri selang nasogastrik dengan air atau pelumas sepanjang lebih
kurang 15 sentimeter.
4. Masukkan selang nasogastrik dengan perlahan-lahan. Dorong ke arah
oksipital.
5. Bila perlu minta pasien untuk minum air (menelan). Berhenti
melakukan insersi bila pasien batuk. Kemudian lanjutkan kembali
insersi.
Bila panjang selang nasogastrik yang dibutuhkan sudah tercapai,
periksa apakah selang nasogastrik sudah berada di lambung. Lakukan
pemeriksaan dengan meniupkan udara menggunakan spuit Io cc,
dengarkan suara di lambung (akan terdengar suara "plop")
7. Bila ujung selang nasogastrik tidak berada di lambung, tarik selang dan
ulangi prosedur.
8. Fiksasi selang nasogastrik pada hidung dan sisi wajah
9. Ujung pipa ditutup bila tidak digunakan.
ro. Cuci tangan
105
SURVIVAL
ffi xtl*rmxt g.:$ I ** kE E *'t i s'$.fu xsus s : 1 r*fr *,n+rsBm st $*t* p* $*s * fu *{mm*at
t
Radiografi konvensional abdomen yang sering dilakukan adalah foto BNO/foto
polos abdomen, foto abdomen 3 posisi (posisi supine, erect. dan lateral
decubitus untuk menilai kegawatan abdomen seperti ileus atau peritonitis), dan
pemeriksaan BNO IVP untuk menilai patensi fungsi ekskresi traktus urinarius.
l/\
ln- \
\l \\
[ilr,',,J^Ln u traktus urinarius,
lJr..,/1,i" s, yaitu di proyeksi
L-)
Harus berhati-hati jika menemukan kalsifikasi bulat kecil-kecil di rongga pelvis
minor, kemungkinan itu adalah suatu phlebolith (kalsifikasi Vena yang
terpotong orthograd), bukan merupakan batu buli. Cara membedakannya
adalah pada phlebolith terdapat double layer dimana area sentralnya tampak
lebih lusen dibanding area sekitarnya yang lebih opak (bayangkan aliran darah
yang dikelilingi oleh pembuluh darah yang berkalsifikasi)
*"&{$ssai}:--qic.struijr::l j-}.}l*.-+lsilLx.+h
ffi
kontra66refa,yangmenggam\arkansuatrhidJoffi -*is.
iika terdapat kesuraman di preperitoneal fat line (batas antara jaringan iemak
preperitonealdenganiarimnya)dapatdictriigaisuatu
peritonitis.
fika kontur psoas line tidak tegas dan asimetris dapat dicurigai suatu.massa /
Y
infeksi di rongga retroperitoneal.
Pada gambaran asites dijumpai kesuraman di seluruh rongga abdomen, psoas tt\^
line dan kcintur ginial sulit dievaluasi hamun biasanya preperitoeal fat line €€
masih baik dan simetris. Asites dapat mendorong usus-usus ke sentral, sehingga
gambaran distribusi udara usus terpusat di area
sentral.
{k-r*tl;i: ki*lrrs
: Dispepsia
ilvil
t-._
;.tt
St:ffiqi$ms* kmsa.Bs
Seorang anak berusia 16 bulan dibawa oleh ibunya ke Anda dengan keluhan mencret sejak z hari
yang lalu.
2.
1.
Lakukan pemeriksaan fisis pada pasien
Tentukan diagnosis yang paling tepat untuk kasus ini.
, Tentukan tata laksana yans tepat untuk pasien ini,
108
Cek Tu awaban
Dokter memperkenalkan diri
Menanyakan nama palien dan umur An. Desi, r5 bulan
Ien
Keluhan utama BAB mencret seiak z hari lalu
Frekuensi 6 8 kali sehari, hari ini sudah 4 kali dari
-
Gelisah / rewel Ya
Makan/minum Ya, masih n makan/minum
Lemas Ya
air kecil terakhir eiam lalu, iumlah masih sama rti biasa
Riwayat penggunaan obat-obatan Tidak ada
sebelumnya
Apa yang sudah dilakukan ibu Memberi ASI lebih sering, belum
memberikan obat-obatan
Berat badan terakhir sebelum sakit
Riwayat penyakit sebelumnya Riwayat opname tidak ada, riwayat diare
tidak ada
kit kelu Tidak ada ifikan
Riwayat tumbuh ke Sesuai de usla
Riwayat makan Sebelum sakit, makan makanan keluarga 3
kali sghari, masih minum ASI
Melakukan rangkuman dan transisi
ke pemeriksaan fisik
Mencuci tangan sebelum melakukan
PF
Menilai status generalis, tef-aflrk gB Coapos mentis, tampak sakit sedang -
an TB dan tanda vital 4o-x/fi eniti..regulei, isi cukup; frekuensiadi
napas 4ox/menit, Lratur, dalam, suhu
:
badin 38,5 A'
BB saat ini: ro
Melakukan PF yang relevan dengan Mata cekung, mukosa mulut dan bibii
lege artis basah, cubitan pada kulit/turgor kembali
lambat
109
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
rzo ml (r sdt
Melakukan edukasi kepada pasien Edukasi cara pemberian oralit, pemberian
cairan tambahan, pemantauan kondisi anak
iika teriadi perburukan.
Menanyakan apa yang ingin
ditanyakan pasien
110
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
Radiologis: rontgen
toraks dan EKG.
Dx dan dx Ascariasis Leptospirosis
banding dd/malnutrisi dd/ malaria, demam
dd/malabsorpsi tifoid, hepatitis viral,
demam dengue
Tatalaksana Farmakologi (Bersifat suportif- Manifestasi ringan
Albendazole 4oo mg simtomatis) Oral: Doksisiklin zxtoo
PO dosis tunggal
Tirah baring (pasien mg ATAU
mgamoksisilin
Non-farmakologi 4x5oo ATAU
faga kebersihan dirawat inap) ampisilin 4x5oo mg
Diet seimbang DAN terapi suportif
)angan lupa untuk Parasetamol bila
mengeliminasi demam 3xI (5oo mg) Manifestasi berat
penyebab kasus berat Hepatoprotektor 3xt IV: benzil penisilin 6
badan tidak naik pada
anak Iainnya, yaitu Ondansentron ,'uta unit ATAU
intake yang kurang, muntah IxI amp ampisilin 4xI g ATAU
peningkatan sefalosporin generasi
pengeluaran nutrisi ketiga misalnya
(muntah, diare), dan sefotaksim 3xt g
peningkatan
metabolisme (infeksi,
hipertiroid). Jangan
lupa pula untuk
jantung bawaan
menyingkirkan penyakit
dan
diagnosis banding
lainnya. Oleh karena
itu, penting pada kasus
anak untuk melengkapi
status nutrisi, tumbuh
kembang, kehamilan
dan persalinan, serta
i munisasi.
111
trd v',
.ti fu Na'viq
RIL
lLu F( ' OSCE: PADI SURVIVAL STYLE S,.1ovat \agat bo.^d,.lrlTf),il
dtl^.tl
&e.t4k ,t bla ' z *lrt 'rgu
31y
xesprrasr
h..r le(t otl-ir-
Saat it\\p trat\/
,t. ... \ --1, *'*:{rBte
bk*{{{r t
- 5c+"\'a,,t5 gttA &r
-1rqVw,
-'wizaio(h nt r'n t lndo, " [\ao\rrwafia .
Iangan lupa untuk beri tanda cek (r)
- o,"ovya ?\orgasi I larV.
Kasus yang sering ditemur - lu, lgzsct, r aw l*-V
Pendekatan klinis kasus respirasi Rad t ) tvgnJav7aw / TIY
fisik sistem respirasi v asl,,r,l r ?u1,v\r 2b
- cr) aL,etn b\rn l^,,, @
Pemeriksaan y
Temuan awal yang sering ditemukan pada kasus respirologi adalah sesak napas
dan batuk. Cukup banyak diagnosis yang dapat dipikirkan, namun satu hal yang
cukup penting adalah membedakan apakah penyebabnya infeksi atau non-
infeksi.
: Iiffiii
'
sebelumnya
*
Riwayat peirgobatan
u*rii,r."''*Ii,
112
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
I C.l
Inspeksi: massa,
interkostalis, ginekomastia, retraksi
penyempitan/pelebaran
m.
sela igu, Lakukan inspeksi, palpasi,
perkusi, dan auskultasi pula
frekuensi, sifat napas, irama, simetris statis dinamis, untuk dada bagian belakang
bentuk dada, abnormalitas tulang belakang (punggung).
Palpasi: umum, ekspansi, fremitus vokal.
Perkusi: dari apeks, bandingkan kiri kanan secara sistematis. Perkusi pula batas
paru-hati, paru-lambung
Auskultasi: dari atas ke bawah, bandingkan kanan dan kiri. Bunyi napas primer
dan bunyi napas tambahan dapat tersedia.
Tuiuan
Bronkodilatator Rekomendasi Obat
Salbutamol 1x 4 mg per oral
Kortikosteroid Deksametason lxo,Smg
Mukolitik Ambroxol I x 30 mg per oral
Antibiotik Amoksisilin 1,x 5OO mg per oral
Amoksiklav 1x625 mg per oral
Siprofloksasin 2x5oomg
Bronkodilatator Salbutamol 7x 4rng, per oral
OAT (ObatAnti- Paket RHZE Dewasa )o-17kg:txztablet
tuberkulosis) (FDC Dewasa) )8-54kg:rx3tablet
Fase intensif: zRHZE 55-70kg:rx4tablet
Fase laniutan: + RH >7o kg: I x 5 tablet
113
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
|antung:
Ukuran tidak merlbesar (cardiothoracic ratio foto PA <5oo/o,foto AP <6o0/o).lika
membeSar diidentifikasi bagian jantung mana yang membesar dengan ciri khas
masing-masing (ventrikel kiri:.apeks tertanam, ventrikel kanan: apeks terangkat,
Mediastinum;
Disebutkan bila ada pelebaran mediastinum superior baik sisi kiri, kanan,
maupun keduanya, disebutkan juga bila ada pendorongan/stenosis trakea
akibat pelebaran mediastinum. Yang sering menyebabkan pelebaran
m e diastinu-, lrrgfad g lgpgti, stlxll3 inll4gln\al, timg ma
Trakea:
Dalam kondisi normal posisi trakea seharusnya di garis tengah, jika ada
pendorongan oleh @ atau p=eng4lqn 3l<rbqlslleleqxksis
paru maka trakea akan terdeviasi.
Hilus paru terdiri dari pembuluh darah (terutama arteri pulmgl4is), KGB, dan
b.-q$gr i.{ormalnya libar masing-*urirrg t itr. tiaut ffif"r'u, d*i l"bu,
trakea. |ika ada kesuraman di daerah hilus, dicurigai adanya patologi dari salah
satu komponen hilus tersebut, misalnya limfadenopati, massa bronkus, atau
yang tersering adalah arteri pulmonaliq.yalg_+rorninent akibat hipertensi
pulmgral atau edema paru.
Paru:
nodul,
emfisema, massa. bullae,
kavitas, abses, fibrosis, kalsifikasi, konsolidasi, ateletaksis,
Diperhatikan pula komponen pleura, jika terdapat area lusensi yang avascular
berarti ada pneumotoraks, jika area lusensi tersebut disertai dengan air fluid
level berarti ada hidropneumotoraks, bila ada penebalan pleura dapat dicurigai
suatu pleuritis.
Diafragma:
Normalnya diafragma kanan terletak lebih tinggi dari diafragma kiri dan
perbedaan antara diafragma kanan dan kiri tidak lebih dari z korpus vertebra.
)ika lebih dari itu maka dikatakan salah satu diafragma letak tinggi. Penyebab
tersering dari diafragma letak tinggi adalah adanya proses subdiafragma seperti
asites atau massa hepar yang mendorong diafragma kanan ke kranial. Dibawah
114
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
Sinus kostofrenikus :
.{i:-l-:.i*-b-Sasrrs:
Klinis: Normal
Foto toraks proyeksi PA:
Lqlr3gli"gatu.;
Klinis : Korban kecelakaan, ada jejas di daerah dada, tampak sangat sesak
Foto toraks proyeksi AP :
115
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
Seorang perempuan berusia z1 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas yang muncul
tiba-tiba sejak 3o menit yang lalu.
116
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
Km$eks* kxsms
Identitas dan
keluhan utama Laki-laki,
Sesak napaszltahun
yang Laki-laki, 64 tahun Perempuan,4o tahun
muncul mendadak Sesak sejak z bulan Batuk dan sesak yang
117
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
118
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
Melalui tabel di bawah ini, kami telah memilihkan beberapa obat untuk
masing-masing kelompok obat yang dapat menjadi pertimbangan Anda.
Selamat memilih
Kelompok Nama generik Bentuk sediaan obat Dosis, efek samping ,dan
obat
Antipiretik Parasetamol Tablet 5oo mg )-4 x 5oo mg (maksimal 3
Sirup rzo rngl5mL g/hari)
Anak )-4x sehari, ro-r5
Antiinflamasi Asam
non-steroid mefenamat Kaplet 5oo mg )x5oo
Tidakmg PO
dianjurkan untuk
anak-anak
Steroid Deksametason Tablet o.5,4mg Tergantuna indikasi
Umumnya dapat
digunakan 3 xo ms PO
Antialergi Tablet ro mg IxromgPO
Sirup 5 mg /5 mL <2 th: I x2,5 mg PO; z-5 th: 5
lorfeniramin Tablet 4 mg
(cTu; Efek samping sedasi, dapat
digunakan untuk kurangi
I (karena efek sedasi)
Antibiotik Tablet z5o mg, 5oo )x5oo mg PO
Anak 3x(t5-25 mg/kgBB )
119
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
120
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
i.m.m: in pada
(berikan manu medicae
petugas makan)
p.m.: post meridiem
medis)
(malam)
cap./caps.: capsula (kapsul)
p.o.: per os (per oral)
dd: de die (kali sehari)
p.r.: per rectum
d.t.d.: dentur tales doses
prn: pro re nata (bila perlu)
(berikan dosis tersebut)
pulv: pulvus (puyer)
flc.: flacon
PV: per vaginam
fls.: botol
q: quaque (setiap)
gtt: gutta(e) (tetes)
q.a.d.: quaque alternis die
IM: intra muscular
(setiap hari)
Inf.: infus
die ante
q.a.m.: quaque
Inj.: injeksi meridiem (setiap hati
IU: international unit sebelum malam)
121
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
Menanyakan halusinasi/waham
Formula: berangkat dari perilaku anehnya, tanya halusinasi/waham terkait
hal tersebut
"Kata istri Bapak, akhir-akhir ini Bapak sering diam saja di kamar dan seperti bengong
lama sekali. Apa sebenarnAa Aang teriadi, Pak? Apa saat itu Bapak sedang mendengar
su ar a- su ar a at au b erkomunikasi den g an s e s e or an g ? "
"Bapak mengatakan tidak mau lagi bertemu tetangga-tetangga Bapak. Kenapa Pak?
Apa Bapak mencurigai akan disakiti atau diperlakukan buruk oleh mereka?"
Menanyakan tilikan
122
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
123