Oleh:
NIM 2102102
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Perancangan
Sistem Refrigerasi yang berjudul “PERANCANGAN COLD STORAGE UNTUK
PENYIMPANAN 2 TON IKAN SALMON”
1. Allah SWT, yang telah melimpahkan karunia, ridha, dan kasih sayang
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
2. Ayah dan Ibu selaku orang tua penulis yang telah membantu penulis
dalam bentuk materi, do’a, dan semangat.
3. Bapak Sunanto, S.T., M.Eng. selaku dosen mata kuliah Perancangan
Sistem Refrigerasi
ii
Demikian semoga laporan yang penulis susun dapat diterima dan menjadi
ide gagasan serta menambah ilmu pengetahuan dan semoga laporan Perancangan
Sistem Refrigerasi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan juga untuk penulis
sendiri.
iii
DAFTAR ISI
iv
3.8 Alat..........................................................................................................30
3.9 Pengambilan data.....................................................................................31
3.10 Pengolahan Data......................................................................................33
3.11 Perhitunguan Diagram PH (COP)...........................................................34
3.12 Laju Aliran Massa Refrigerant.................................................................34
3.13 Kinerja Refrigerasi...................................................................................35
3.13.1 Proses kompresi................................................................................35
3.13.2 Proses kondensasi.............................................................................35
3.13.3 Proses ekspansi.................................................................................35
3.13.4 Proses evaporasi...............................................................................36
3.14 Coefficient of Performance (COP)..........................................................36
3.15 Efisiensi...................................................................................................36
3.16 Daya semu...............................................................................................37
3.17 Daya nyata...............................................................................................37
BAB IV...................................................................................................................34
4.1 Anggaran biaya........................................................................................34
BAB V....................................................................................................................35
5.1 Kesimpulan..............................................................................................35
5.2 Saran........................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................36
LAMPIRAN...........................................................................................................37
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Salmon atau salem adalah jenis ikan dari famili Salmonidae. Salmon
hidup di Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik. Salmon adalah spesies
anadromus yaitu ikan yang menetas di air tawar, berpidah ke laut kemudian
kembali semula ke air tawar untuk membiak (Rais, 2017). Ikan salmon
adalah salah satu jenis ikan yang popular karena merupakan makanan yang
lezat dan bergizi, selain karena teksturnya yang khas dan rasanya yang
nikmat, yang bisa digunakan segar atau sudah dalam bentuk yang diawetkan
atau diolah.
Ikan salmon kaya akan gizi yang sangat baik dan memiliki manfaat
yang luar biasa bagi kesehatan (Minyak ikan, 2018). Dalam seporsi ikan
salmon mentah yang setara sekitar 100 gram, terkandung 140 kalori dan
beragam nutrisi berikut:
20 gram protein
6,4 gram lemak
30 miligram magnesium
480–500 miligram kalium
0,6 miligram zinc
36,5 mikrogram selenium
25 mikrogram folat
Ikan salmon juga banyak mengandung asam amino dan lemak sehat,
seperti asam lemak omega-3 (EPA dan DHA). Salmon juga mengandung
vitamin A, vitamin B, vitamin D, zat besi, kalsium, dan fosfor.
1
terjadi selama proses produksi atau penyiapan. Kontaminasi mikroba dapat
juga terjadi
2
melalui vektor seperti lalat, pada saat penanganan bahan mentah,
pengolahan, pemanggangan, tangan pekerja, dan kurangnya sanitasi pada
rumah makan tersebut (BPOM RI, 2008). Menurut (Foodworldnews, 2014)
menyarankan untuk membekukan ikan pada suhu -20 0C sebelum dimakan
agar parasit mati.
1.4 Tujuan
2
1. Mengetahui bagaimana cara pengkondisian udara pada ruangan cold
storage.
2. Mengetahui perhitungan cold storage untuk penyimpanan 2 ton ikan
salmon.
3. Mengetahui ukuran cold storage untuk penyimpanan 2 ton ikan
salmon.
1.5 Manfaat
3
Pada bab ini dipaparkan hasil-hasil dari tahapan penulisan, tahap 3
analisis, desain, implementasi desain, hasil testing dan
implementasinya berupa penjelasan teoritik, baik secara kualitatif,
atau serta statistic.
D. BAB IV PENUTUP
Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan akan
mengemukakan Kembali masalah penulisan, bukti-bukti yang
dihasilkan dan akhirnya menarik kesimpulan apakah penulisan atau
kegiatan yang dilakukan sudah memberi manfaat nyata bagi objek
penulisan.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
5
Pasifik di antaranya yaitu salmon coho, salmon merah muda, salmon
chinook, dan salmon sockeye.
Keistimewaan ikan salmon dibanding ikan-ikan lain adalah mampu
berpindah dari air tawar ke air laut dengan mudah karena ikan salmon
merupakan ikan jenis anadromous. Selain itu, indra penciuman ikan salmon
sangat tajam membantu mereka mengarungi samudra yang luas dan
menemukan jalan kembali ke sungai tempat mereka dilahirkan.
Kandungan air pada ikan sekitar 70–80% dari berat daging. Kadar air
yang tinggi akan mempermudah tumbuh dan berkembangnya mikroba
pembusuk, selain itu protein pada tubuh ikan akan mudah mengalami
kerusakan secara biologis serta kimiawi.
Pembekuan adalah proses penggunaan suhu rendah dibawah 0oC
dimana selama proses pembekuan berlangsung, terjadi perpindahan panas
dari tubuh ikan yang bersuhu lebih tinggi ke refrigerant yang bersuhu
rendah. Dengan demikian kandungan air dalam Ikan akan berubah bentuk
menjadi kristal es. Pembekuan juga bertujuan mengawetkan sifat-sifat alami
dengan cara menghambat aktivitas bakteri dan enzim. Pembekuan juga
merupakan suatu cara pengawetan bahan pangan dengan cara membekukan
bahan dibawah suhu titik beku tersebut.
6
Sistem refrigerasi kompresi uap merupakan sistem yang digunakan
untuk mengambil sejumlah panas dari suatu benda dengan memanfaatkan
refrigeran sebagai media penyerapan panasnya. Sistem refrigerasi kompresi
uap bekerja dengan komponen-komponen yang saling berhubungan dan
mempunyai fungsi di tiap-tiap komponennya. Berikut adalah komponen-
komponen pada sistem kompresi uap :
1. Kompresor
2. Kondensor
3. Pipa kapiler
4. Evaporator
Siklus sistem kompresi uap terdiri dari empat proses yaitu proses
kompresi, proses kondensasi, proses ekspansi, dan proses evaporasi. Proses
tersebut membentuk sebuah siklus seperti gambar berikut.
7
Berikut adalah proses kerja dari sistem kompresi uap berdasarkan
gambar diatas
1. Proses Kompresi
Uap refrigerant dengan kondisi tekanan rendah dari saluran
suction ditekan oleh kompresor menjadi bertekanan dan
bertemperatur tinggi. Selanjutnya uap refrigeran bertekanan dan
bertemperatur tinggi masuk ke saluran discharge menuju
kondensor. Besarnya daya atau kinerja kompresi yang dilakukan
kompresor adalah:
Qw = m( h2 – h1)
qw = h2 – h1
Dimana :
Qw = Daya atau kerja kompresor yang dilakukan (kW)
m = Laju aliran refrigeran pada sistem (kg/s)
h1 = Enthalpy refrigeran saat masuk kompresor (kJ/kg)
h2 = Enthalpy refrigeran saat keluar kompresor (kJ/kg)
qw = Besarmya kerja kompresi yang dilakukan (kJ/kq)
2. Proses Kondensasi
Proses kondensasi terjadi ketika uap refrigeran bertekanan
dan bertemperatur tinggi yang berasal dari saluran discharge tadi
melepas kalor ke lingkungan. Akibat pelepasan kalor tersebut
refrigeran berubah fasa dari fasa uap menjadi fasa cair. Refrigeran
fasa cair selanjutnya mengalir menuju alat ekspansi. Besarnya kalor
8
yang dibuang di kondensor dapat dinyataka melalui persamaan
berikut :
Qc = m (h2 – h3)
Dimana ;
Qc = besar kalor yang diserap di kondensor(kW)
m = Laju aliran refrigeran pada sistem (kg/s)
h2 = Enthalpy refrigeran saat masuk kondensor (kJ/kg)
h3 = Enthalpy refrigeran saat keluar kondensor (kJ/kg)
3. Proses ekspansi
Proses ekspansi merupakan proses pengaturan laju aliran
refrigerant sehingga mengakibatkan penurunan tekanan dan
penurunan temperatur pada refrigeran. Dalam proses ekspansi ini
tidak terjadi proses penerimaan atau pelepasan energy (enthalpy
konstan).
h3 = h4
Dimana :
h3 = Enthalpy refrigeran saat memasuki pipa kapiler (kJ/kg)
h4 = Enthalpy refrigeran saat keluar pipa kapiler (kJ/kg)
4. Proses Evaporasi
Pada proses ini terjadi di evaporator, dimana refrigeran
berfasa campuran antara cair dan uap akibat proses ekspansi.
Dengan menarik kalor dari tempat yang akan didinginkan, maka
fasa refrigeran akan berubah menjadi uap seluruhnya hingga
menjadi uap jenuh. Besarnya kalor yang diserap oleh refrigeran di
evaporator dapat ditentukan berdasarkan persamaan berikut:
Qe = m (h1 – h4)
9
Selain itu efek refrigerasi dapat dihitung dengan cara :
qe = h1 – h4
Dimana :
Qe = Besar kalor yang diserap di evaporator (kJ/kg)
h1 = Enthalpy refrigeran saat keluar evaporator (kJ/kg)
h4 = Enthalpy refrigeran saat masuk evaporator (kJ/kg)
m = Laju massa aliran refrigeran (kg/s)
qe = Efek refrigerasi (kJ/kg)
1. COPcarnot
COPcarnot yaitu COP maksimum yang dapat dimiliki oleh suatu
sistem. COPcarnot dapat diketahui dengan menggunakan persamaan :
Tevaporasi
COPcarnot =
Tkondensasi−Tevaporasi
2. COPactual
COPactual yaitu COP yang sebenarnya yang dimiliki oleh suatu
sistem. COPactual dapat diketahui menggunakan persamaan:
qe h 1−h 4
COPactual = =
w h 2−h3
3. Efisiensi
Hasil perbandingan antara COPactual dan COPcarnot menghasilkan nilai
efisiensi refrigerasi dengan persamaan:
COPactual
Efisiensi = × 100%
COPcarnot
1. Daya semu
10
P=V×I
Dimana:
V = Tegangan (V)
I = Ampere (A)
2. Daya aktif
P = V × I × Cosφ
Dimana :
P
Pemakaian per hari = x Waktu Pemakaian
1000
11
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
12
3.2 Studi Literatur
3.3.1 Produk
Pada perancangan cold storage ini produk yang akan disimpan adalah
ikan salmon. Ikan salmon yang disimpan dalam cold storage ini
memiliki berat rata-rata 3 Kg per ekor dengan panjang 0,8 m, lebar 0,5
m, dan tinggi 0,5m. Pada buku Principle of Refrigeration Second
Edition yang dibuat oleh Roy J. Dossat pada ikan salmon untuk
penyimpanan singkat didapat data seperti berikut ini:
13
3. Titik beku -2,2 Kj/Kg
3.3.2 Keranjang
Ikan salmon akan disimpan dalam box yang terbuat dari plastik
dengan ukuran sebagai berikut
1. Panjang 1,5 m
2. Lebar 1,5 m
3. Tinggi 1 m
14
1. Panjang 8 m
2. Lebar 2 m
3. Tinggi 5 m
1. Panjang 10 m
2. Lebar 8 m
3. Tinggi 6 m
1. Panjang 3 m
2. Lebar 2 m
15
Tabel 3. 6 Kontruksi dinding kabin
Konduktivitas Termal
NO Bahan Tebal (m)
(W/mK)
Konveksi
5. - 9,37
dalam
16
pada ruangan ini diatur maksimal 4 orang dengan waktu pekerjaan
selama 3 jam. Ruangan ini memiliki Chulling time selama 12 jam.
Sistem pendingin ruangan ini menggunakan 1 buah evaporator yang
berada pada dinding belakang. Layout ruangan cold storage akan
ditampilkan pada lampiran laporan ini.
1
Udinding = 1 x 1 x 2 x 3 1 Ulantai =
+ + + +
f 1 k 1 k2 k 3 f 0
1
1 x1 x 2 x3 1
+ + + +
f 1 k 1 k2 k 3 f 0
1
Udinding = 1 0,005 0 ,13 0,005 1 Ulantai =
+ + + +
9 , 37 16 0,025 16 22 , 7
1
1 0 , 2 0 , 13 0 ,02 1
+ + + +
9 , 37 0 ,16 0,025 0 ,71 22 ,7
1
Udinding = Ulantai =
0 ,11+0,0003+5 , 2+0,0003+0 , 04
1
0 ,11+1 ,25+5 ,2+0 , 03+ 0 ,04
1 1
Udinding = = 0,19 W/m2.K Ulantai = = 0,15 W/m2.K
5 ,35 6 , 63
17
a. Dinding kanan
A=PxT
= 10 x 6
= 60 m2
Q = U x A x ∆T
= U x A x (Tlingkungan – Tkabin)
= 0,19 x 60 x (304 – 253)
= 11,4 x 51
= 581,4 W
b. Dinding kiri
A=PxT
= 10 x 6
= 60 m2
Q = U x A x ∆T
= U x A x (Tlingkungan – Tkabin)
= 11,4 x 51
= 581,4 W
c. Atap
A =PxL
= 10 x 8
= 80 m2
Q = U x A x ∆T
18
= U x A x (Tlingkungan – Tkabin)
= 15,2 x 51
= 775,2 W
d. Dinding belakang
A =LxT
=8x6
= 48 m2
Q = U x A x ∆T
= U x A x (Tlingkungan – Tkabin)
= 9,12 x 51
= 465,12 W
e. Dinding depan
A =LxT
=8x6
= 48 m2 – 6 m2 = 42 m2
Q = U x A x ∆T
= U x A x (Tlingkungan – Tkabin)
= 7,98 x 51
19
= 406,98 W
f. Pintu
A =PxL
=2x3
= 6 m2
Q = U x A x ∆T
= U x A x (Tlingkungan – Tkabin)
= 1,14 x 51
= 58,14 W
g. Lantai
A =PxL
= 10 x 8
= 80 m2
Q = U x A x ∆T
= U x A x (Tlingkungan – Tkabin)
= 12 x 51
= 612 W
h. Qtotal
20
Qtotal = Qdinding kanan + Qdinding kiri + Qdinding belakang + Qdinding dapan +
Qlantai + Qatap + Qpintu
= 3480,24 W = 3,48024 kW
1. Beban Produk
Q1 = m x Cp x ∆T
= 2000 x 3,68 x (26 – (-2,2))
= 2000 x 3,68 x 28,2
= 207552 Kj
21
Q2 =mxL
= 2000 x 255
= 510000 Kj
848560
= = 19,64 kW
43200
n x heat equivalent x T
Qp =
24
4 x 390 x 3
=
24
= 195 W = 0,195 kW
3. Beban peralatan
22
Waktu
NO Parameter Nilai Satuan
operasional
4 x 40 x 3
=
24
= 20 W = 0,02 Kw
= 23,34 kW = 23340 W
2. Safety factor
= 23340 x 10%
= 2334 W = 2,334 kW
3. Grand total
23
25,674 X 3412 ,14
=
9000
87603 , 28
=
9000
= 10 PK
24
Skema kelistrikan pada cold storage ditunjukan pada gambar dibawah ini :
1. Kompresor
Dalam menentukan kompresor, katalog yang dipilih yaitu software
bitzer. Beberapa parameter yang dibutuhkan sebagai referensi pemilihan
alat pada storage yang dicocokkan di dalam katalog adalah sebagai
berikut:
1 Cooling capacity 26 kW
0
2 Temperature evaporasi -30 C
0
3 Temperature kondensasi 45 C
25
5 Liq. Subc (in condenser) 0 K
2. Kondensor
Dalam menentukan kondensor, katalog yang dipilih yaitu software
guntner. Beberapa parameter yang dibutuhkan sebagai referensi
pemilihan alat pada storage yang dicocokkan di dalam katalog adalah
sebagai berikut:
1 Cooling capacity 26 kW
0
2 Temperature lingkungan 31 C
0
3 Temperature kondensasi 45 C
6 Altitude 35 m
Compressor 6FE-44Y-40P
Capacity steps 100%
Cooling capacity 25,8 kW
Cooling capacity * 32,8 kW
Evaporator capacity 25,8 kW
Power input 22,7 kW
Current (400V) 45,5 A
Voltage range 380-420V
Condenser capacity 48,6 kW
COP/EER 1,14
COP/EER * 1,44
Mass flow 1092 kg/h
Operating mode Standard
Discharge gas temp. w/o cooling 80,8 °C
26
Setelah memasukkan parameter di atas pada software, ditemukan jenis
kondensor yang cocok dengan spesifikasi sebagai berikut.
3. Katup ekspansi
Dalam menentukan katup ekspansi, katalog yang dipilih yaitu software
danfoss. Beberapa parameter yang dibutuhkan sebagai referensi
pemilihan alat pada storage yang dicocokkan di dalam katalog adalah
sebagai berikut:
1 Cooling capacity 26 kW
0
2 Temperature evaporasi -30 C
0
3 Temperature kondensasi 45 C
0
4 Discharge temperatur 80,8 C
5 subcooling 0 K
6 Useful superheat 5 K
27
Setelah memasukkan parameter di atas pada software, ditemukan jenis
katup ekspansi yang cocok dengan spesifikasi sebagai berikut.
4. Evaporator
Dalam menentukan evaporator, katalog yang dipilih yaitu software
danfoss. Beberapa parameter yang dibutuhkan sebagai referensi
pemilihan alat pada storage yang dicocokkan di dalam katalog adalah
sebagai berikut:
1 Cooling capacity 26 kW
0
2 Temperature ruangan -20 C
0
3 Temperature kondensasi 45 C
4 Superheating 5 K
5 Subcooling 0 K
28
6 Altitude 35 m
5. Filter dryer
Dalam menentukan filter dryer, katalog yang dipilih yaitu software
danfoss. Beberapa parameter yang dibutuhkan sebagai referensi
pemilihan alat pada storage yang dicocokkan di dalam katalog adalah
sebagai berikut:
29
0
2 Temperature evaporasi -30 C
0
3 Temperature kondensasi 45 C
0
4 Discharge temperatur 80,8 C
5 subcooling 0 K
6 Useful superheat 5 K
3.8 Alat
Tabel 3. 15 Peralatan
30
2 Cutting tube 1 Unit
5 Obeng - 1 Unit
6 Obeng + 1 Unit
8 Tespen 1 Unit
11 Bor 1 Unit
13 Multimeter 1 Unit
17 Penggaris 1 Unit
18 Terminal 1 Unit
19 Meteran 1 Unit
31
juga agar data hasil pengukuran yang kita dapat tersebut dapat
dipertanggung jawabkan sisi kebenarnya. Persiapan itu meliputi beberapa
aspek diantaranya :
a. Menentukan Variabel Pengukuran
Data yang akan diambil pada sistem ini meliputi beberapa variabel
pengukuran, antara lain adalah tekanan, temperature, tegangan listrik
dan arus yang mengalir.
Tabel 3. 16 Variabel pengukuran
32
Efisiensi Tekanan (P) 11. Tekanan
(Ƞ) Suction (P)
12. Tekanan
HPLP
discharge (P)
Tegangan 13. Tegangan
(V) Listrik (V) Volt meter
3. Temperatur in kondensor(⁰C)
6. Temperatur in evaporator(⁰C)
33
d. Langkah Pengambilan Data
34
4. Daya Kompresor = 10 PK = 25,674 KW = 25674 Watt
Daya Kompresor
ṁ=
qW (h 2−h 1)
35
25,674
ṁ=
46
ṁ=0 ,56 kg /s
36
q e =3 50−272
q e =78 kj/kg
Besar kapasitas kalor yang diserap evaporator (Qe)
Qe=ṁ× qe
Qe=0 ,56 × 78
Qe=43 , 68 kW
1. COPaktual
q e h 1−h 4
COP aktual= =
q w h 2−h 1
78
COP aktual=
46
COP aktual=1 , 7
2. COPcarnot
Te
COP carnot =
T c −T e
243
COP carnot =
318−243
COP carnot =3 ,24
3.15 Efisiensi
COP aktual
η= ×100 %
COP carnot
1, 7
η= ×100 %
3 , 24
η=52 ,5 %
37
Untuk mengetahui konsumsi daya listrik semu dapat diketahui
menggunakan persamaan berikut:
Diketahui :
Tegangan : 380 V
Ampere : 83,2 A
P =VxI
= 380 x 83,2
= 31616 W
Diketahui :
Tegangan : 380 V
Ampere : 83,2 A
Cos θ : 0,9
P = V x I x Cos θ
= 28454,4 W
P
Pemakaian per hari = x Waktu Pemakaian
1000
28454 , 4
= x 12
1000
38
= 341,45 kWh
= 341,45 x 30
= 10245,5 kWh
= 10245,5 x 1444,7
= Rp 14.801.673,-
39
BAB IV
RANCANGAN ANGGARAN BIAYA
NO NAMA BARANG MERK TYPE JUMLAH SATUAN HARGA SATUAN HARGA TOTAL
1 Kompresor Bitzer 6FE-44Y-40P 1 Unit Rp 94.500.000 Rp 94.500.000
2 Kondensor Guntner S-GVH 050.2A/1-NS.M 1 Unit Rp 58.094.000 Rp 58.094.000
3 Katup Ekspansi Danfoss ICM 20-A 1 Unit Rp 45.911.000 Rp 45.911.000
4 Evaporator Guntner S-GVH 080.2E/18-ANJ50.M 1 Unit Rp 190.681.000 Rp 190.681.000
5 Filter dryer Danfoss DCR 04811-DM 1 Unit Rp 2.473.500 Rp 2.473.500
6 Pipa Tembaga 1/2" Gever 1/2 x 0,64 6 batang Rp 306.500 Rp 1.839.000
7 Pipa Tembaga 3/4" ASTM ASTM B280 6 batang Rp 586.500 Rp 3.519.000
8 Armaflex 1/2" Insulflex Standar 15 batang Rp 20.000 Rp 300.000
9 Armaflex 3/4" Insulflex Standar 15 batang Rp 20.000 Rp 300.000
10 Gas Nitrogen - 13,4 Liter 1 tabung Rp 1.050.000 Rp 1.050.000
11 Gas Oksigen - 10 Liter 1 tabung Rp 1.400.000 Rp 1.400.000
12 Gas Asitelin - 40 Liter 1 tabung Rp 1.895.000 Rp 1.895.000
13 Refrigerant R404A Refrigerant Standar 2 tabung Rp 970.000 Rp 1.940.000
14 Perak Las Harris Standar 10 buah Rp 5.000 Rp 50.000
15 Duct Tape Saeki Tape Standar 10 buah Rp 5.000 Rp 50.000
16 MCB 63 A Schneider 63 A 1 buah Rp 590.000 Rp 590.000
17 Voltmeter 3 Phase Larkin LR-AV33 1 buah Rp 400.000 Rp 400.000
18 Ampere Meter 3 Phase Vorge VR-AA33 1 buah Rp 270.000 Rp 270.000
19 Door Push Button Siemens 3SU1130-1BA20-1FA0 2 buah Rp 380.000 Rp 760.000
20 Panel Box Clipton 40 X 60 X 20 cm 2 buah Rp 435.000 Rp 870.000
21 Kabel Line Eterna NYA 1 /100 m Rp 230.000 Rp 230.000
22 Kabel Netral Eterna NYA 1 /100 m Rp 230.000 Rp 230.000
23 Kontaktor Utama Schneider LC1D09 9 buah Rp 225.000 Rp 2.025.000
24 Kontaktor Stardelta Schneider LC3D09A 3 buah Rp 2.000.000 Rp 6.000.000
25 Timer Switch Theben SUL 181 d 24 v 3 buah Rp 450.000 Rp 1.350.000
26 Defrost timer Paragon 632-20 1 buah Rp 2.000.000 Rp 2.000.000
27 Lampu Ruangan Phillips 40 W 4 buah Rp 115.000 Rp 460.000
28 Thermal Overload Relay Schneider - 10 buah Rp 400.000 Rp 4.000.000
29 Stainless Steel AMS Steel 5 mm 592 m2 Rp 25.000 Rp 14.800.000
30 Polyurethane Franco 130 mm 378 m2 Rp 430.000 Rp 162.540.000
31 Cement Plaster Mortar - 10 sak Rp 60.000 Rp 600.000
32 Selang Flexibel - - 50 m Rp 10.000 Rp 500.000
33 Mur dan baut - 12-24 x 20 mm 100 buah Rp 500 Rp 50.000
34 Indicator Light Red Siemens 3SB22 24-6BC06 1 buah Rp 55.000 Rp 55.000
35 Indicator Light Yellow Siemens 3SB22 24-6BC06 3 buah Rp 55.000 Rp 165.000
36 Indicator Light Green Siemens 3SB22 24-6BC06 3 buah Rp 55.000 Rp 165.000
37 Indicator Light White Siemens 3SB22 24-6BC06 1 buah Rp 55.000 Rp 55.000
38 Time Delay Relay Omron H3CR-G 3 buah Rp 985.000 Rp 2.955.000
39 Elbow 1/2" PSF Fitting 1/2" 10 buah Rp 10.000,00 Rp 100.000
40 Elbow 3/4" PSF Fitting 3/4" 10 buah Rp 10.000,00 Rp 100.000
41 Papan Kayu - 200 mm 80 m2 Rp 45.000 Rp 3.600.000
TOTAL Rp 608.872.500
34
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
35
DAFTAR PUSTAKA
Adrian, Kevin. 2021. Manfaat Ikan Salmon dan Kandungan Gizinya Manfaat Ikan
Salmon dan Kandungan Gizinya - Alodokter. Diakses pada tanggal 19
Januari 2024
Detikfood. 2020. Ini Serba-serbi Tentang Salmon Yang Perlu Kamu Tahu. Ini
Serba-serbi tentang Salmon yang Perlu Kamu Tahu (detik.com).
Diakses pada tanggal 19 Januari 2024
Az-zumar, Fauzi. 2020. Perancangan Ruangan Cold Storage dan Anteroom Buah
Apel Dengan Kapasitas 4 Ton Selama 8 Hari. Diakses pada tanggal 19
Januari 2024
36
LAMPIRAN
37
LAYOUT 3D
LAYOUT 3D TAMPAK ATAS
LAYOUT 3D TAMPAK DALAM