Anda di halaman 1dari 4

LANDASAN TEORI

Pengertian Sistem Pendukung Keputusan (SPK)


Sistem Pendukung Keputusan adalah suatu sistem yang terkomputerisasi dengan tujuan
untuk menghasilkan alternatif keputusan yang dapat membantu menangani suatu masalah (Putri,
2020). Sistem pendukung keputusan memadukan sumber daya intelektual dari individu dengan
kapabilitas komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan.
Sistem Pendukung Keputusan adalah sistem pendukung berbasis computer bagi para
pengambil keputusan manajemen yang menangani masalah-masalah tidak terstruktur (Azhar,
2018). Sistem Pendukung Keputusan adalah sistem pengambil informasi yang ditujuhkan pada
suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manager dan dapat membantu manager dalam
pengambil keputusan. Sistem pendukung keputusan merupakan bagian tak terpisahkan dari
totalitas sistem organisasi keseluruhan.

Analytical Hierarchy Process (AHP)


Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan suatu model pendukung keputusan yang
dikembangkan oleh Thomas L. Saaty dengan menguraikan masalah multi kriteria yang kompleks
menjadi sebuah hierarki (Suryatri, Yunita, & Junaidi, 2019). Hirarki dapat diartikan sebagai suatu
representasi dari permasalahan-permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur dimana pada
tingkat pertama adalah tujuan, yang diikuti tingkat faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya ke
bawah hingga tingkat terakhir yaitu alternatif. AHP menyediakan teknik keputusan yang memiliki
keuntungan besar untuk kriteria pembanding non-numerik. Teknik ini mempercepat proses dan
membuat keputusan lebih sistematis.
Gambar 2. 1 Contoh Hierarki dalam AHP
Sumber : (Akhiyar, Wisky, & Rahim, 2018)

Prinsip Kerja Analytical Hierarchy Process (AHP)


Prinsip kerja AHP adalah membuat prioritas alternatif-alternatif yang penting menurut
standar tertentu. AHP merepresentasikan berbagai struktur hierarki menurut tujuan, standar,
substandar, dan alternatif (Trihartono, 2022).

Adapun prosedur AHP meliputi (Akhiyar, Wisky, & Rahim, 2018):


(1) Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi.
Pada tahap ini, peneliti menentukan masalah yang akan dipecahkan secara detail. Dari
permasalahan tersebut, tentukan solusi yang cocok dan solusi tersebut nantinya akan
dikembangkan lebih lanjut pada tahap berikutnya.
(2) Membuat struktur hirarki.
Struktur hirarki diawali dengan tujuan umum, lalu dilanjutkan dengan kriteria dan
alternatif pilihan yang akan dirangking.
(3) Membuat matriks perbandingan berpasangan.
Matriks perbandingan berpasangan menggambarkan kontribusi relatif tiap elemen
terhadap tujuannya masing-masing atau kriteria yang setingkat diatasnya. Perbandingan
dilakukan berdasarkan opsi dari pembuat keputusan dengan melakukan penilaian tingkat-
tingkat kepentingan tersebut dan membandingkannya dengan elemen lainnya.
Tabel 2. 1 Skala Perbandingan Berpasangan

Intensitas Kepentingan Keterangan


1 Kedua elemen memiliki nilai penting
yang sama
3 Salah satu elemen sedikit lebih
penting dari pada yang lain
5 Salah satu elemen lebih penting dari
pada yang lain
7 Salah satu elemen sangat penting
dibanding elemen yang lain
9 Salah satu elemen ekstrim pentingnya
dibanding yang lain
2, 4, 6, 8 Nilai diantara dua nilai pertimbangan
yang berdekatan

(4) Menghitung Eigen Value.


Langkah awal dalam menentukan Eigen Value yaitu membagi tiap elemen matriks dengan
masing-masing jumlah kolom pada matriks. Hasil tersebut diberi nama Matriks Nilai Kriteria.
Langkah selanjutnya yaitu menjumlahkan tiap baris dari matriks nilai kriteria. Langkah
selanjutnya yaitu membagi jumlah baris matriks yang telah dihitung sebelumnya dengan nilai
n, dimana n adalah banyaknya elemen. Hasil ini disebut sebagai Eigen Value.

(5) Menguji Konsistensi.


Peneliti harus menguji konsistensi hirarki. Nilai CR harus lebih kecil dari 0,100. Jika tidak
sesuai, maka penilaian harus diulang kembali. Langkah pertama yaitu dengan mengalikan jumlah
matriks perbandingan dengan Eigen Value. Selanjutnya seluruh hasil perkalian tersebut
dijumlahkan dan diberi nama λmax.

Rumus :
!"#$%&' (1)
CI = (
)* (2)
CR = +*

Keterangan :
CI = Consistency Index
CR = Consistency Ratio

Tabel 2. 2 Nilai Random Index (RI)

n 1 2 3 4 5 6 7 8 9
RI 0,00 0,00 0,58 0,90 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45

Anda mungkin juga menyukai