KELOMPOK 1
XIIMIPA 1
MAN 2 SAMARINDA
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Perjelas Aturan Insentif dan TPP, Guru Ikut Pemkot Samarinda ke Kemendagri dan
Kemendikbudristek
OLEH REDAKSI
12 October 2022, 11:23
Setelah menggelar aksi di Balai Kota pada 3 Oktober 2022, Wali Kota Samarinda Andi
Harun pun menawarkan 5 perwakilan guru untuk menyambangi Kementerian Dalam
Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Salah satu perwakilan dari Forum Peduli Guru Samarinda, Jati mengungkapkan, 5
perwakilan guru sudah berangkat ke Jakarta sejak 10 Oktober 2022. Perwakilan dari
Forum Peduli Guru Samarinda sebanyak ada 3 orang. Sementara 2 lainnya merupakan
perwakilan dari PGRI Samarinda.
“Secara prinsip, akan mewakili tuntutan teman-teman guru. Tinggal bagaimana nanti
di sana menyesuaikan pembahasan aturannya,” jelas Jati.
Berdasarkan informasi dari perwakilan guru yang datang ke Jakarta, Selasa ini akan
mengunjungi Kemendikbud. Kemudian Rabu, akan bertemu dengan Kemendagri.
Kamis, rencananya para guru akan kembali ke Samarinda.
Pihaknya juga berharap, Ditjen GTK bisa menjelaskan soal Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 4/2022 tentang Petunjuk Teknis
Pemberian Tunjangan Profesi, Tunjangan Khusus, dan Tambahan Penghasilan Guru
ASN di Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota.
Sebab mengacu pada peraturan tersebut, Pemkot Samarinda beralasan bahwa guru
ASN yang telah menerima tunjangan profesi guru (TPG) tak bisa mendapatkan
tambahan penghasilan apapun bentuknya. Di Bab 4 pasal 10 ayat 1 berbunyi guru ASN
di daerah diberikan tambahan penghasilan setiap bulan. Lalu pada ayat 2 berbunyi,
tambahan penghasilan yang dimaksud pada ayat 1 diberikan untuk guru ASN di
daerah yang belum menerima TPG.
“Di Kemendikbud nanti akan langsung menemui Dirjen GTK, Ibu Nunuk Suryani.
Kami berharap, teman-teman guru tetap didampingi oleh Kemendikbud ketika
bertemu Kemendagri. Sebab ini kan sinkronisasi antara aturan Kemendikbud dan
Kemendagri,” jelas Jati lagi.
Jati menyebut, isu yang akan menjadi fokus para perwakilan guru adalah mengenai
guru ASN yang tak mendapat tambahan penghasilan pegawai (TPP) karena sudah
menerima TPG. Urusan ini diharapkan bisa selesai dengan jelas. Sebab mengacu pada
SE dari Dirjen GTK, fokus masalahnya adalah soal guru ASN yang telah mengantongi
sertifikasi guru.
“Kalau memang aturan TPP ini bisa diakomodir dan itu memang haknya dan tidak
ada larangan bagi guru yang sudah terima TPG dan tamsil bisa menerima TPP, maka
secara tidak langsung, insentif juga berhak diterima oleh guru-guru yang lain,”
bebernya.
Jati berharap, akan ada perubahan aturan di mana insentif bagi guru ASN menjadi
TPP dan guru-guru yang lain tetap menerima haknya yakni insentif yang sesuai dengan
aturan pemkot.
Jati berharap ada sinkronisasi penafsiran dari aturan Kemendagri dan Kemendikbud
sehingga bisa memperjelas apakah Perwali Nomor 5/2021 tentang Tambahan
Penghasilan Pegawai di Lingkungan Pemerintah Daerah bisa direvisi atau tidak. Sebab
pada pasal 9 di perwali tersebut, disebutkan bahwa TPP tidak diberikan kepada
pegawai yang menjabat sebagai guru atau pengawas sekolah.
Temukan: