Anda di halaman 1dari 51

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

ESTIMATOR BIAYA JALAN

MELAKUKAN PERHITUNGAN
ESTIMASI BIAYA
MUKHLIS,ST.,MT
Tujuan pembelajaran umum :
mampu membuat perhitungan biaya pekerjaan dalam rangka mempersiapkan
harga perkiraan pekerjaan yang mengacu pada syarat-syarat dan metode
pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan, dengan memperhatikan kondisi
lapangan serta sumber daya yang akan di gunakan dalam melaksanakan proyek.

Tujuan Pembelajaran Kusus :


 Membuat Work Breakdown Structure (WBS).
 Menghitung biaya upah sesuai dengan metode kerja yang telah ditetapkan.
 Menghitung biaya alat sesuai dengan metode kerja yang telah ditetapkan
 Menghitung biaya bahansesuai dengan metode kerja yang telah ditetapkan
 Menghitung biaya overhead proyek
 Menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek untuk penawaran harga
.
Membuat Work Breakdown Structure
(WBS)
Pemecahan atau pembagian pekerjaan ke
dalam bagian yang lebih kecil (sub-kegiatan),
Tujuan ;
1. Pengembangan WBS di awal Project Life Cycle ;
membantu semua anggota untuk lebih mengerti tentang
proyek selama tahap awal.
2. WBS membantu dalam pengawasan dan peramalan
biaya, jadwal, dan informasi mengenai produktifitas yang
meyakinkan anggota manajemen proyek sebagai dasar
untuk membuat perundingan.

politeknik 3
Penyusunan hirarki jenis-jenis
pekerjaan
Tujuan adalah untuk Cara dan langkah penyusunan antara lain :
mendapatkan susunan pekerjaan  Daftar Kuantitas dan Harga disesuaikan dengan
yang sesuai dengan spesifikasi spesifikasi teknik, gambar rencana dan kondisi
teknis yang berlaku dan membagi lapangan.
setiap item pekerjaan kedalam  Apabila ada perbedaan dapat meminta penjelasan
secara tertulis kepada Pokja ULP (kelompok kerja unit
sub- kegiatan yang lebih kecil
layanan pengadaan), sebelum batas akhir pemasukan
penawaran.
 Setiap item pekerjaan yang ada dalam Daftar Kuantitas
dan Harga dirinci menjadi sub kegiatan yang lebih rinci.

politeknik 4
Penyusunan Secara Cermat
Hirarki Jenis-jenis Pekerjaan

politeknik 5
politeknik 6
Asumsi meliputi antara lain :
 Sifat pekerjaan dilakukan secara mekanis atau non mekanis
 Lokasi pekerjaan.
 Kondisi jalan dari quarry ke base camp atau lokasi pekerjaan (baik, sedang, rusak)
 Kondisi jalan dari base camp ke lokasi pekerjaan (baik, sedang, rusak)
 Jarak rata-rata dari base camp ke lokasi pekerjaan
 Jarak dari lokasi ke tempat pembuangan bahan untuk pekerjaan galian dan timbunan.
 Jarak dari stock pile ke cold bin (untuk pekerjaan campuran beraspal) atau ke batch plant untuk
pekerjaan campuran beton semen.
 Jam kerja efektif tenaga kerja.
 Jenis bahan
 Faktor bahan meliputi faktor pengembangan, berat isi dan berat jenis bahan,
 Faktor konversi kedalaman.
 Faktor pembayaran untuk pekerjaan galian struktur dengan kedalaman lebih dari 2 meter.
 Informasi bahan (bahan baku, bahan olahan, bahan jadi) diterima di base camp atau lokasi
pekerjaan
 Tebal padat (tanah timbunan, agregat, campuran berbasis semen atau aspal).
 Lebar jalan, dan bahu jalan
 Proporsi campuran bahan dan/atau komposisi bahan campuran:
 Faktor kehilangan bahan berbentuk curah atau kemasan.
 .
politeknik 7
URUTAN KERJAAN PADA UMUMNYA
 Pemindahan bahan (memuat, menumpahkan) dengan alat Excavator, Loader,
atau Dump Truck
 Pencampuran bahan dengan alat Asphalt Mixing Plant, Concrete Batching plant atau
Concrete Mixer Plant.
 Pengangkutan bahan atau campuran dengan Dump Truck, Truck Mixer atau Flat Bed
Truck
 Penempatan bahan atau penuangan campuran dengan Dump Truck, Asphalt Finisher
untuk campuran aspal, atau Concrete Paving Machine, Concrete Pump untuk
campuran beton semen.
 Pemindahan pelat beton, balok beton, pelat baja, girder jembatan, dll dengan Crane
 Pemadatan bahan atau campuran dengan alat Steel Wheel Roller, Vibrator Roller,
atau Pneumatic Tire Roller untuk perkerasan beton aspal, atau Concrete Vibrator
untuk beton semen,
 Pengecatan marka menggunakan mesin Applicator cat marka.
 Dibantu sekelompok pekerja untuk merapikan bahan, campuran, hamparan,
produk bahan menggunakan alat bantu
politeknik 8
HARGA SATUAN ALAT (HSD)
MUKHLIS,ST.,MT
HARGA SATUAN
DASAR ALAT

politeknik
HARGA SATUAN DASAR ALAT
HSD Alat = G + P

1. Menghitung biaya pasti / jam ( G )


1) Hitung nilai sisa alat ( C ) dengan Rumus (2)

2) Hitung faktor angsuran modal ( D ) dengan Rumus (3)

3) Hitung biaya pengembalian modal ( E ) dengan Rumus (4)

4) Hitung biaya asuransi ( F ) dengan Rumus (5)

Biaya Pasti ( G ) = C + D + E + F

politeknik
2. MENGHITUNG BIAYA OPERASIONAL/JAM (P)

Biaya Operasi (P) = H+I+J+K+L+M

1) Hitung biaya bahan bakar (H) dengan Rumus (7)

2) Hitung biaya pelumas (I) dengan Rumus (8)

3) Hitung biaya bengkel (J) dengan Rumus (9)

4) Hitung biaya perawatan/perbaikan (K) dengan Rumus (10)

5) Hitung biaya operator (L) dengan Rumus (11)

6) Hitung biaya pembantu operator (M) dengan Rumus (12)

politeknik
NILAI SISA ALAT (C)
• Nilai sisa peralatan atau bisa disebut nilai jual kembali adalah perkiraan harga
peralatan yang bersangkutan pada akhir umur ekonomisnya.
• Pada umumnya nilai sisa peralatan ini tidak sama untuk tiap jenis peralatan,
tergantung pada jenis peralatannya.
• Nilai sisa alat ini banyak tergantung pada kondisi pemakaian dan pemeliharaan
selama waktu pengoperasian.

C = 10% harga alat ………….. (2)

politeknik
FAKTOR ANGSURAN MODAL (D)
………….. (3)

Biaya Pengembalian Modal (E)

………….. (4)

politeknik
NOTE !
• tingkat suku bunga bank (i) pinjaman investasi yang berlaku pada waktu pembelian
peralatan yang bersangkutan.
• Perencana teknis/pengguna jasa menentukan nilai suku bunga ini dengan
mengambil nilai rata-rata dari beberapa bank komersial terutama di wilayah
tempat kegiatan pekerjaan berada

politeknik
BIAYA ASURANSI (F)
• Besarnya nilai asuransi (Ins) dan pajak kepemilikan peralatan ini umumnya diambil
rata-rata per tahun sebesar 0,2% dari harga pokok alat, atau 2% dari nilai sisa alat

………….. (5)

politeknik
BIAYA BAHAN BAKAR (H)
• Kebutuhan bahan bakar tiap jam (H) dihitung berdasarkan data tenaga kerja mesin
penggerak sesuai dengan yang tercantum dalam manual pemakaian bahan bakar
yang digunakan untuk proses produksi

politeknik
BIAYA PELUMAS (I)
• Minyak pelumas (I) yang meliputi minyak pelumas mesin (I), minyak pelumas
hidrolik, pelumas transmisi, Tongue Converter, power steering, gemuk (grease) dan
minyak pelumas lainnya.
• Kebutuhan per jam dihitung berdasarkan kebutuhan jumlah minyak pelumas
dibagi tiap berapa jam
• Minyak pelumas harus diganti sesuai dengan manual pemeliharaan dari pabrik
pembuat.

politeknik
BIAYA BENGKEL (J)
• Pemeliharaan peralatan rutin (J) seperti penggantian saringan udara, saringan
bahan bakar, saringan minyak pelumas serta perbaikan ringan lainnya.

politeknik
BIAYA PERAWATAN/PERBAIKAN (K)
• Biaya penggantian ban (untuk peralatan yang memakai roda ban).
• Biaya penggantian komponen-komponen yang aus (yang penggantiannya sudah
dijadwalkan) seperti swing & fixed jaw pada jaw crusher, cutting edge pada pisau
Bulldozer, saringan (screen) pada stone crusherdan AMP.
• Penggantian baterai/accu.
• Perbaikan undercarriage & attachment termasuk penggantian suku cadang.

politeknik
BIAYA OPERATOR (L) DAN PEMBANTU OPERATOR (M)
• Besarnya upah untuk operator/driver dan pembantu operator/driver
diperhitungkan sesuai dengan “besar perhitungan upah kerja”, tetapi upah per jam
diperhitungkan upah 1 (satu) jam kerja efektif.

politeknik
CONTOH

politeknik
HARGA SATUAN DASAR
BAHAN (HSD)
MUKHLIS,ST.,MT
HARGA SATUAN
DASAR BAHAN

politeknik
HARGA SATUAN DASAR BAHAN
• Faktor yang mempengaruhi harga satuan dasar bahan antara lain adalah kualitas, kuantitas, dan
lokasi asal bahan.
• Faktor-faktor yang berkaitan dengan kuantitas dan kualitas bahan harus ditetapkan dengan
mengacu pada spesifikasi yang berlaku.

Harga satuan dasar bahan dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu :
1. Harga satuan dasar bahan baku, misal: batu, pasir, semen, baja tulangan, dan lain-lain.
2. Harga satuan dasar bahan olahan, misal: agregat kasar dan agregat halus, campuran
beton semen, campuran beraspal, dan lain-lain.
3. Harga satuan dasar bahan jadi, misal tiang pancang beton pracetak, panel
pracetak,geosintetik dan lain-lain.

politeknik
HARGA SATUAN DASAR BAHAN BAKU
• Bahan baku biasanya diperhitungkan dari sumber bahan (quarry), tetapi dapat pula diterima di base
camp atau digudang setelah memperhitungkan ongkos bongkar-muat dan pengangkutannya.

• Survei bahan baku biasanya dilakukan terlebih dahulu untuk mengetahui jarak lokasi sumber bahan,
dan pemenuhan terhadap spesifikasinya, kemudian diberi KETERANGAN, misal : harga bahan di
quarry (batu kali, pasir, dan lain-lain) atau harga bahan di pabrik atau gudang grosir (seperti semen,
aspal, besi dan sebagainya) yang telah dilengkapi dengan sertifikat.

politeknik
LANGKAH PERHITUNGAN HSD BAHAN BAKU

1) Tentukan tempat dan harga setempat bahan tersebut di quarry, di


pabrik atau di pelabuhan.
2) Tabelkan dan beri simbol setiap bahan baku yang sudah dicatat harga
dan jarak dari quarrynya.

politeknik
politeknik
HARGA SATUAN DASAR BAHAN JADI
• Bahan jadi diperhitungkan diterima di base camp/gudang atau di pabrik setelah memperhitungkan
ongkos bongkar-muat dan pengangkutannya serta biaya pemasangan (tergantung perjanjian
transaksi).

• Untuk harga satuan dasar bahan jadi, harus diberi KETERANGAN harga bahan diterima sampai di
lokasi tertentu, misal lokasi pekerjaan, base camp atau bahan diambil di pabrik/gudang grosir.

• Bahan jadi dapat berasal dari pabrik/pelabuhan/gudang kemudian diangkut ke lokasi pekerjaan
menggunakan tronton/truk atau alat angkut lain, sedang untuk memuat dan menurunkan barang
menggunakan crane atau alat bantu lainnya.

politeknik
LANGKAH PERHITUNGAN HSD BAHAN JADI
1) Tentukan tempat dan harga setempat bahan tersebutdi pabrik atau di pelabuhan.
2) Hitung biaya memuat bahan jadi, transportasi dan membongkar bahan jadi, per
satuan bahan jadi.
3) Tabelkan dan beri simbol setiap bahan jadi yang sudah dicatat harganya, harga di
terima di lokasi pekerjaan atau di base camp.

politeknik
politeknik
politeknik
HARGA SATUAN DASAR BAHAN OLAHAN
• Bahan olahan merupakan hasil produksi di plant (pabrik) atau beli dari produsen di luar kegiatan
pekerjaan.

• Bahan olahan misalnya agregat atau batu pecah yang diambil dari bahan baku atau bahan dasar
kemudian diproses dengan alat mesin pemecah batu menjadi material menjadi beberapa fraksi.
Melalui proses penyaringan atau pencampuran beberapa fraksi bahan dapat dihasilkan menjadi
agregat kelas tertentu.

• Bahan olahan lainnya misalnya bahan batu baku batu kali dipecah dengan stone crusher menjadi
agregat kasar dan agregat halus.

• Lokasi tempat proses pemecahan bahan biasanya di base camp


atau di lokasi khusus, sedangkan unit produksi campuran umumnya berdekatan dengan lokasi mesin
pemecah batu (stone crusher), agar dapat mensuplai agregat lebih mudah.

politeknik
Perhitungan bahan olahan diperlukan masukan data
- Jarak quarry (bila bahan dasar batu diambil dari quarry)
- Harga satuan dasar bahan baku atau bahan dasar
- Harga satuan dasar alat
- Harga satuan dasar tenaga kerja
- Kapasitas alat
- Faktor efisiensi alat
- Faktor kehilangan bahan

Note !
• Angka dalam warna kelabu adalah tidak disarankan.
• Faktor efisiensi ini adalah didasarkan atas kondisi operasi dan pemeliharaan secara umum.
• Faktor efisiensi untuk setiap jenis alat bisa berbeda.
politeknik
LANGKAH PERHITUNGAN HSD BAHAN OLAHAN :
1) Tetapkan proporsi bahan-bahan olahan yang akan diproduksi dalam satuan persen (misal agregat
kasar K% dan agregat halus H%
2) Tetapkan berat isi bahan olahan yang akan diproduksi (misal: D1dan D2),
3) Tentukan asumsi transaksi pembelian bahan baku apakah loko atau franco di base camp.Tetapkan
harga satuan bahan baku, dari quarry, pabrik atau pelabuhan. Misalkan harga bahan baku (Rp1) per
m³.
4) Tetapkan alat-alat dan biaya sewanya atau biaya operasinya, masing-masing yang akan digunakan
untuk mengolah bahan baku menjadi bahan olahan, untuk harga di base camp atau di lokasi
pekerjaan. Misalkan biaya produksi bahan olahan dengan alat-1 (Rp2) per jam, dan biaya dengan
alat-2 (Rp3) per jam.
5) Tetapkan kapasitas alat masing-masing dalam m³..
6) Tetapkan faktor efisiensi alat (Fa) masing-masing, sesuai dengan kondisi alat yang ada.

politeknik
7) Tetapkan faktor kehilangan bahan (Fh).
8) Uraikan metoda pelaksanaan pengolahan bahan baku menjadi bahan olahan
9) Tetapkan waktu kerja alat-1 adalah satu jam
10) Hitung produksi alat-1 (Qb) dan kebutuhan bahan baku (Qg) selama satu jam. Produksi alat-1
selama 1 jam: Qb = Fa x Cp1 / D2. Kebutuhan bahan selama 1 jam: Qg = Fa x Cp1 / D1.
11) Hitung kapasitas alat-2 untuk melayani alat-1. Kapasitas angkut per rit: Ka = Fa x Cp2 dalam satuan
m³.
12) Tetapkan waktu siklus (muat, tuang, tunggu dll.): Ts = 2 menit.
13) Hitung waktu kerja alat-2 memasok bahan baku: Tw = (Qg/Ka x Ts) / 60, dalam satuan jam.
14) Biaya produksi Bp = (Ts x Rp2 + Tw x Rp3) / Qb dalam satuan rupiah / m³.
15) Harga satuan bahan olahan: Hsb = (Qg / Qb x Fh x Rp1) + Bp, dalam satuan rupiah / m³.

politeknik
THANK YOU!
FLORA@CONTOSO.COM

HTTP://WWW.CONTOSO.COM/

Anda mungkin juga menyukai