Pergub 12 TH 15
Pergub 12 TH 15
Pasal 14 Pasal 17
(1) PNS Kementerian/Lembaga/Instansi/Pemerintah Daerah lain yang (1) Tambahan penghasilan terhadap pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin
dimutasikan menjadi PNSD karena atas permintaan sendiri, dapat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, dengan ketentuan
diberikan tambahan penghasilan pada bulan ketujuh terhitung mulai sebagai berikut:
aktif bekerja; a. hukuman disiplin ringan, tidak dibayarkan TPK dan TPPT selama 3
(2) PNS Kementerian/Lembaga/Instansi/Pemerintah Daerah lain yang (tiga) bulan;
dimutasikan menjadi PNSD untuk menduduki jabatan struktural atau b. hukuman disiplin sedang, tidak dibayarkan TPK dan TPPT selama 6
jabatan fungsional tertentu, dapat diberikan tambahan penghasilan (enam) bulan;
dengan ketentuan: c. hukuman disiplin berat, tidak dibayarkan tambahan penghasilan
a. untuk 2 (dua) bulan pertama diberikan sebesar TPD; selama 6 (enam) bulan.
b. untuk bulan ke-3 (ketiga) dan seterusnya diberikan TPD dan dapat (2) Dalam hal naskah dinas tentang hukuman disiplin diterima oleh
ditambahkan TPK, Uang Lembur dan/ atau TPPT berdasarkan kinerja. pejabat yang berwenang membayar setelah bulan penetapan
hukuman disiplin, maka ketentuan tambahan penghasilan sebagaimana
Pasal 15 dimaksud pada ayat (1) dilakukan mulai bulan berikutnya.
(1) PNSD Dpk. atau PNSD Dpb. yang beralih status kembali menjadi PNSD
dan mempunyai tugas/ jabatan/pekerjaan tertentu pada SKPD, dapat BAB III
diberikan tambahan penghasilan mulai pada bulan berikutnya apabila PENGUKURAN KINERJA
telah dihentikan pembayaran berupa tambahan penghasilan lain yang Bagian Kesatu
sejenis oleh instansi tempat bekerja yang lama. Umum
(2) Pembayaran tambahan penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat Pasal 18
(1), dengan ketentuan: Pengukuran kinerja dalam rangka pemberian tambahan penghasilan dengan
a. untuk 2 (dua) bulan pertama diberikan sebesar TPD; ketentuan sebagai berikut:
b. untuk bulan ke-3 (ketiga) dan seterusnya diberikan TPD dan dapat a. bagi Pejabat Fungsional Umum, Pejabat Fungsional Tertentu, Pejabat
ditambahkan TPK, Uang Lembur dan/atau TPPT berdasarkan kinerja. Fungsional Umum/ Pejabat Fungsional Tertentu yang menjabat sebagai
PPTK, Pejabat Eselon IV, Eselon III selain Kepala SKPD, dan Staf Ahli
Gubernur, dilakukan pengukuran terhadap kinerja individunya; (5) Dalam hal semua pejabat struktural yang menjadi bawahan
b. bagi pejabat eselon I, eselon II selain Staf Ahli Gubernur, dan eselon III langsungnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat
kepala SKPD, dilakukan pengukuran kinerja dengan menghitung rata- (3):
rata akumulasi hasil pengukuran kinerja pejabat struktural yang menjadi a. melaksanakan cuti lebih dari 15 hari kerja;
bawahan langsungnya. b. baru dimutasikan atau dipromosikan dari SKPD lain dan belum
cukup bekerja sebanyak hari kerja dalam 1 (satu) bulan pada SKPD
Pasal 19 yang baru; atau
Pengukuran kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 dilaksanakan c. izin yang menyebabkan rendahnya kinerja.
berdasarkan: maka skor kinerja atasannya diambil dari skor kinerja bawahannya
a. variabel perilaku kerja; dan yang tertinggi.
b. variabel prestasi kerja.
Pasal 21
Pasal 20 (1) Dalam rangka pengukuran kinerja, setiap pegawai selain Pejabat Eselon
(1) Kinerja Sekretaris Daerah diukur dengan rata-rata akumulasi hasil I, Eselon II, dan Eselon III sebagai kepala SKPD sebagaimana dimaksud
pengukuran kinerja Asisten Sekretaris Daerah sebagai bawahan dalam Pasal 18 wajib membuat laporan harian terhitung mulai aktif
langsungnya. bekerja.
(2) Kinerja pejabat eselon II diukur dengan ketentuan sebagai berikut: (2) Dalam rangka memvalidasi laporan harian, setiap atasan atau pejabat
a. kinerja Asisten Sekretaris Daerah diukur dengan rata-rata akumulasi yang ditunjuk wajib memeriksa dan memverifikasi laporan harian setiap
kinerja kepala biro sebagai bawahan langsungnya; bawahan atau pegawai yang menjadi kewenangannya paling sedikit
b. kinerja Pejabat eselon II sebagai kepala SKPD diukur dengan rata- sekali dalam 5 (lima) hari.
rata akumulasi kinerja pejabat eselon III sebagai bawahan (3) Dalam hal atasan atau pejabat yang ditunjuk sebagaimana dimaksud
langsungnya; pada ayat (2) berhalangan sampai dengan 7 (tujuh) hari kerja, maka
c. kinerja Staf Ahli Gubernur diukur dengan menghitung jumlah pada hari pertama masuk kerja wajib memeriksa dan memverifikasi
rekomendasi kebijakan tertulis yang diketahui oleh Gubernur dan laporan harian setiap bawahan atau pegawai yang menjadi
melaksanakan kegiatan yang diperintahkan Gubernur atau Wakil kewenangannya dengan mencari informasi yang terkait pelaksanaan
Gubernur; pekerjaan bawahannya kepada pihak-pihak yang terkait.
d. kinerja Kepala Biro diukur dengan rata-rata akumulasi kinerja (4) Dalam hal atasan atau pejabat yang ditunjuk sebagaimana dimaksud
pejabat eselon III sebagai bawahan langsungnya. pada ayat (2) berhalangan lebih dari 7 (tujuh) hari kerja, maka pegawai
(3) Kinerja pejabat eselon III sebagai kepala SKPD diukur dengan rata-rata yang ditunjuk sebagai pelaksana harian/ pelaksana tugas jabatan
akumulasi kinerja pejabat struktural yang menjadi bawahan tersebut, wajib memeriksa dan memverifikasi laporan harian setiap
langsungnya. bawahan atau pegawai yang menjadi kewenangannya paling sedikit
(4) Dalam hal pejabat struktural yang menjadi bawahan langsungnya sekali dalam 5 (lima) hari.
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3):
a. melaksanakan cuti lebih dari 15 hari kerja; Pasal 22
b. baru dimutasikan atau dipromosikan dari SKPD lain dan belum Dalam hal pejabat struktural eselon terendah pada SKPD/Biro memiliki
cukup bekerja sebanyak hari kerja dalam 1 (satu) bulan pada SKPD bawahan lebih dari 9 (sembilan) orang, kepala SKPD/Biro dapat menunjuk
yang baru; atau pejabat lain yang memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk memeriksa
c. izin yang menyebabkan rendahnya kinerja. dan memverifikasi laporan harian pejabat yang menjadi kewenangannya.
Maka skor kinerjanya dikeluarkan dari mekanisme perhitungan
kinerja atasannya. Pasal 23
Laporan harian pelaksanaan tugas tambahan bagi Pejabat Fungsional
Tertentu, dapat diperiksa dan diverifikasi oleh pejabat struktural atau e) SKPD untuk Pejabat Eselon III yang tidak sebagai KPA/PPTK;
pejabat lain yang ditunjuk sebagai atasannya. 4. ketepatan waktu penyampaian laporan harian.
d. Pejabat struktural selain kepala SKPD yang bertugas di Rumah Sakit
Bagian Kedua Umum Daerah, Rumah Sakit Khusus Daerah, dan Inspektorat
Variabel dan Indikator Kinerja Provinsi, meliputi:
Pasal 24 1. pelaksanaan tugas pokok;
(1) Variabel perilaku kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf a 2. pelaksanaan tugas tambahan;
diukur dengan indikator: 3. persentase realisasi anggaran sampai dengan bulan pengukuran
a. kehadiran terlambat tanpa izin; kinerja terhadap anggaran kas sampai dengan bulan pengukuran
b. pulang lebih cepat tanpa izin; kinerja, kegiatan APBD yang dikelola oleh SKPD; dan
c. tidak masuk kantor tanpa izin; dan 4. ketepatan waktu penyampaian laporan harian.
d. tidak melaksanakan tugas dan/atau perintah kedinasan dari e. Pejabat Fungsional Umum atau Pejabat Fungsional Tertentu yang
atasan tanpa alasan yang sah. menjabat sebagai PPTK, selain indikator dari variabel prestasi kerja
(2) Proporsi atau bobot untuk masing-masing indikator perilaku kerja Pejabat Fungsional Umum atau Pejabat Fungsional Tertentu
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam Instrumen sebagaimana dimaksud pada huruf a atau huruf b, juga dilakukan
Pengukuran Kinerja dan Perhitungan Tambahan Penghasilan (IPKPTP). pengukuran terhadap indikator “persentase realisasi anggaran
sampai dengan bulan pengukuran kinerja terhadap anggaran kas
Pasal 25 sampai dengan bulan pengukuran kinerja, kegiatan yang dikelola
(1) Variabel prestasi kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf b oleh bagian/bidang/sekretariat/UPTD atau SKPD khusus untuk
diukur dengan indikator: Rumah Sakit dan Inspektorat Provinsi”;
a. Pejabat Fungsional Umum, meliputi: f. Pejabat Struktural Eselon III dan Eselon IV pada DPKD, selain
1. pelaksanaan tugas pokok; indikator dari variabel prestasi kerja pejabat eselon III dan eselon IV
2. pelaksanaan tugas tambahan; dan sebagaimana dimaksud pada huruf c, juga dihitung indikator
3. ketepatan waktu penyampaian laporan harian. “pencapaian target pendapatan triwulan sebelumnya”;
b. Pejabat Fungsional Tertentu, meliputi: (2) Proporsi atau bobot untuk masing-masing indikator prestasi kerja
1. pencapaian bahan angka kredit setiap bulan; sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam Instrumen
2. pelaksanaan tugas tambahan; dan Pengukuran Kinerja dan Perhitungan Tambahan Penghasilan (IPKPTP).
3. ketepatan waktu penyampaian laporan harian.
c. Pejabat Struktural Eselon III dan Eselon IV, meliputi: Bagian Ketiga
1. pelaksanaan tugas pokok; Indikator yang dikecualikan
2. pelaksanaan tugas tambahan; Pasal 26
3. persentase realisasi anggaran sampai dengan bulan pengukuran (1) Realisasi anggaran suatu kegiatan yang tidak sesuai dengan anggaran
kinerja terhadap anggaran kas sampai dengan bulan pengukuran kas yang disebabkan faktor lain diluar kemampuan pelaksana kegiatan,
kinerja, kegiatan yang dikelola oleh: penilaian terhadap indikator terkait kegiatan tersebut dikecualikan atau
a) subag/subid/seksi untuk Pejabat Eselon IV sebagai PPTK; kegiatan tersebut dikeluarkan dari mekanisme pengukuran prestasi
b) bagian/bidang/ Sekretariat/UPTD untuk Pejabat Eselon III kerja.
sebagai KPA; (2) Realisasi anggaran suatu kegiatan yang tidak sesuai dengan
c) bagian/bidang/sekretariat/UPTD untuk Pejabat Eselon IV anggaran kas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib disertai alas
yang tidak sebagai PPTK; an terjadinya kondisi tersebut dalam suatu surat keterangan bermaterai
d) bagian/bidang/ sekretariat/UPTD untuk Pejabat Eselon III yang ditandatangani oleh kepala SKPD/Biro.
sebagai PPTK; atau (3) Surat keterangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dapat dibuat
untuk menjelaskan 1 (satu) kegiatan atau lebih yang dilaksanakan oleh Bagian Keenam
SKPD/Biro. Penghitungan Pelaksanaan Tugas Pokok dan Tugas Tambahan
Paragraf 1
Bagian Keempat Bagi SKPD/UPTD yang Melaksanakan 5 (Lima) Hari Kerja
Izin dalam 1 (satu) Minggu
Pasal 27 Pasal 29
(1) Izin dalam rangka pengukuran variabel perilaku kerja, dengan Penghitungan tugas pokok dan tugas tambahan dalam rangka pengukuran
ketentuan sebagai berikut: variabel prestasi kerja bagi pejabat struktural dan pejabat fungsional
a. maksimal izin hadir terlambat, dihitung dari akumulasi waktu umum yang bertugas pada SKPD/UPTD yang memiliki 5 (lima) hari kerja
keterlambatan selama 8 jam dalam 1 (satu) bulan; dalam 1 (satu) minggu, dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
b. maksimal izin pulang lebih cepat, dihitung dari akumulasi waktu a. pelaksanaan tugas pokok dan/atau tugas tambahan selama 5 (lima)
pulang lebih cepat selama 8 jam dalam 1 (satu) bulan; jam dalam 1 (satu) hari, dinilai telah melaksanakan 1 (satu) tugas pokok
c. izin tidak masuk kerja untuk kepentingan pribadi atau keluarga, pada hari tersebut;
diberikan dalam akumulasi 3 (tiga) hari dalam 1 (satu) bulan; b. dalam hal akumulasi pelaksanaan tugas pokok dan/atau tugas tambahan
d. apabila pegawai yang izin tidak masuk kerja melebihi 3 (tiga) hari kurang dari 5 (lima) jam dalam 1 (satu) hari, dinilai tidak melaksanakan
dalam 1 (satu) bulan, maka pada hari keempat dan seterusnya tugas pokok pada hari tersebut;
dikategorikan tidak masuk kerja, kecuali yang bersangkutan c. dalam hal pelaksanaan tugas pokok dan/atau tugas tambahan lebih dari 5
mengambil hak cuti tahunan; (lima) jam dalam 1 (satu) hari, maka untuk kelebihan jam kerja sebanyak
e. izin hadir terlambat, izin pulang lebih cepat, dan izin tidak masuk 3 (tiga) jam dihitung telah melaksanakan 1 (satu) tugas tambahan, dan
kerja harus disampaikan oleh pegawai yang bersangkutan kepada untuk kelebihan jam kerja sebanyak 7 (tujuh) jam atau lebih dihitung
atasan langsung untuk mendapatkan persetujuan izin secara tertulis. telah melaksanakan 2 (dua) tugas tambahan;
f. format surat izin sebagaimana tercantum dalam lampiran VI yang d. pelaksanaan tugas pokok dan/atau tugas tambahan di luar hari kerja
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan gubernur yang pelaksanaannya paling singkat 5 (lima) jam setiap hari, dihitung
ini. telah melaksanakan 1 (satu) tugas pokok, dan kelebihan jam kerja
(2) Dalam rangka pelaksanaan pengaturan terhadap izin sebagaimana sebanyak 3 (tiga) jam atau lebih, dihitung telah melaksanakan 1 (satu)
dimaksud pada ayat (1), setiap SKPD/Biro wajib menerapkan sistem tugas tambahan;
pencatatan kehadiran secara elektronik. e. waktu yang digunakan untuk mengikuti apel pagi/apel sore dimasukan
dalam perhitungan tugas pokok;
Bagian Kelima f. mengikuti upacara bendera gabungan yang diperintahkan oleh atasan,
Cuti setiap kalinya dihitung telah melaksanakan 1 (satu) tugas tambahan;
Pasal 28 g. mengikuti kegiatan pembinaan fisik dan mental yang dilaksanakan oleh
Pegawai yang melaksanakan cuti diatur dengan ketentuan sebagai berikut: SKPD setiap 2 (dua) kali, dihitung telah melaksanakan 1 (satu) tugas
a. melaksanakan cuti lebih kecil dari atau sama dengan 15 (lima belas) hari tambahan;
kerja, dihitung telah mendapatkan tugas pokok sebanyak hari h. mengikuti kegiatan pembinaan fisik dan mental gabungan yang
melaksanakan cuti tersebut. dilaksanakan terpusat pada 1 (satu) tempat tertentu, setiap kalinya
b. melaksanakan cuti sebanyak 16 hari kerja sampai dengan 22 hari kerja, dihitung telah melaksanakan 1 (satu) tugas tambahan;
hanya dibayarkan TPD dan tidak dibayarkan TPK pada bulan kedua i. melaksanakan perjalanan dinas yang ditugaskan oleh atasan, setiap 1
berikutnya sejak tanggal cuti ditetapkan. (satu) hari dihitung sebagai 1 (satu) tugas pokok.
c. melaksanakan cuti selama 23 hari kerja atau lebih hanya dibayarkan TPD
dan tidak dibayarkan TPK selama 2 (dua) bulan pada bulan kedua
berikutnya sejak tanggal cuti ditetapkan.
Paragraf 2 rangka pengukuran variabel prestasi kerja bagi Pejabat Fungsional
Bagi SKPD/UPTD yang Melaksanakan 6 (Enam) Hari Kerja Tertentu, dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
dalam 1 (satu) Minggu a. perhitungan tugas pokok dilakukan berdasarkan jumlah perkiraan
Pasal 30 nilai angka kredit yang dikumpulkan dalam 1 (satu) bulan;
Penghitungan tugas pokok dan tugas tambahan dalam rangka pengukuran b. perhitungan pelaksanaan tugas pokok dilakukan dengan
variabel prestasi kerja bagi pejabat struktural dan pejabat fungsional membandingkan antara jumlah perkiraan angka kredit yang
umum yang bertugas pada SKPD/UPTD yang memiliki 6 (enam) hari kerja dikumpulkan dalam 1 (satu) bulan dengan target angka
dalam 1 (satu) minggu, dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut: kredit yang harus dikumpulkan dalam 1 (satu) bulan;
a. pelaksanaan tugas pokok atau tugas tambahan selama 4 (empat) jam c. untuk mendapatkan skor pencapaian tugas pokok JFT dalam 1
dalam 1 (satu) hari, dinilai telah melaksanakan tugas pokok pada hari (satu) bulan dan target angka kredit 1 (satu) bulan dilakukan
tersebut; dengan menggunakan rumus sebagaimana tercantum dalam
b. dalam hal akumulasi pelaksanaan tugas pokok atau tugas tambahan lampiran VII yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
kurang dari 4 (empat) jam dalam 1 (satu) hari, dinilai tidak melaksanakan Peraturan Gubernur ini.
tugas pokok pada hari tersebut; d. tugas tambahan adalah tugas kedinasan yang diperintahkan atasan,
c. dalam hal pelaksanaan tugas pokok atau tugas tambahan lebih tetapi dari pelaksanaannya tidak mendapatkan nilai angka kredit dan
dari 4 (empat) jam dalam 1 (satu) hari, maka untuk kelebihan jam kerja juga tidak merupakan bagian langsung dari proses kegiatan yang
sebanyak 3 (tiga) jam, dihitung telah melaksanakan 1 (satu) tugas dapat dinilai angka kreditnya;
tambahan, dan untuk kelebihan jam kerja sebanyak 7 (tujuh) jam atau e. setiap pelaksanaan tugas tambahan sebanyak 3 (tiga) jam atau lebih
lebih, dihitung telah melaksanakan 2 (dua) tugas tambahan; dalam 1 (satu) hari, dihitung telah melaksanakan 1 (satu) tugas
tambahan;
d. pelaksanaan tugas pokok dan/atau tugas tambahan di luar hari kerja, f. waktu yang digunakan untuk mengikuti apel pagi/apel sore,
yang pelaksanaannya paling singkat 4 (empat) jam setiap hari, dan dimasukan dalam perhitungan tugas tambahan;
kelebihan jam kerja sebanyak 3 (tiga) jam atau lebih dihitung telah g. mengikuti upacara bendera gabungan yang diperintahkan oleh
melaksanakan 1 (satu) tugas tambahan; atasan, setiap kalinya dihitung telah melaksanakan 1 (satu) tugas
e. waktu yang digunakan untuk mengikuti apel pagi/apel sore, dimasukan tambahan;
dalam perhitungan tugas pokok; h. mengikuti kegiatan pembinaan fisik dan mental yang dilaksanakan
f. mengikuti upacara bendera gabungan yang diperintahkan oleh atasan, oleh SKPD setiap 2 (dua) kali, dihitung telah melaksanakan 1 (satu)
setiap kalinya dihitung telah melaksanakan 1 (satu) tugas tambahan; tugas tambahan;
g. mengikuti kegiatan pembinaan fisik dan mental yang dilaksanakan oleh i. mengikuti kegiatan pembinaan fisik dan mental gabungan yang
SKPD setiap 2 (dua) kali, dihitung telah melaksanakan 1 (satu) tugas dilaksanakan terpusat pada 1 (satu) tempat tertentu, setiap kalinya
tambahan; dapat dihitung telah melaksanakan 1 (satu) tugas tambahan;
h. mengikuti kegiatan pembinaan fisik dan mental gabungan yang j. melaksanakan perjalanan dinas yang ditugaskan oleh atasan, tidak
dilaksanakan terpusat pada 1 (satu) tempat tertentu, setiap kalinya dapat dihitung telah melaksanakan tugas pokok, kecuali pada
dihitung telah melaksanakan 1 (satu) tugas tambahan; kegiatan perjalanan dinas tersebut terdapat kegiatan yang
i. melaksanakan perjalanan dinas yang ditugaskan oleh atasan, setiap 1 mendapat penilaian angka kreditnya;
(satu) hari dihitung telah melaksanakan 1 (satu) tugas pokok; k. melaksanakan perjalanan dinas yang ditugaskan oleh atasan dalam
rangka pelaksanaan tugas yang tidak memiliki nilai angka kredit,
Paragraf 3 setiap harinya dapat dinilai telah melaksanakan 1 (satu) tugas
Bagi Pejabat Fungsional Tertentu tambahan.
Pasal 31 (2) Pejabat Fungsional Tertentu yang proses pelaksanaan pekerjaannya
(1) Penghitungan pelaksanaan tugas pokok dan tugas tambahan dalam tidak bisa diselesaikan setiap bulan dan penilaian perkiraan angka
kreditnya juga tidak bisa dihitung setiap bulan, maka perhitungan tugas bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
pokok dan tugas tambahannya menggunakan pengaturan tugas pokok (2) Instrumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri atas:
dan tugas tambahan bagi pejabat struktural dan pejabat fungsional a. Rekapitulasi Daftar Kehadiran, untuk merekap kehadiran setiap
umum. pegawai yang dibuat oleh pejabat pelaksana fungsi kepegawaian
SKPD, yang digunakan sebagai dasar bagi pejabat penilai untuk
Paragraf 4 menilai perilaku kerja;
Bagi Pegawai yang Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan b. Rekapitulasi Realisasi Anggaran dan Anggaran Kas, untuk merekap
Pasal 32 total realisasi anggaran dan total anggaran kas sampai bulan
(1) Pejabat struktural struktural eselon III, eselon IV dan Pejabat pengukuran kinerja yang dibuat oleh bendahara, yang digunakan
Fungsional Umum yang ditugaskan mengikuti pendidikan dan pelatihan sebagai dasar bagi pejabat penilai untuk menilai prestasi kerja;
teknis, pendidikan dan pelatihan fungsional, pendidikan dan pelatihan c. Laporan Harian, untuk mencatat pekerjaan harian setiap pegawai;
kepemimpinan, workshop, bimbingan teknis, sosialisasi, atau pendidikan d. Daftar Rekapitulasi Pengukuran Kinerja dan Besaran Tambahan
dan pelatihan sejenis, perhitungan tugas pokok dan tugas tambahannya Penghasilan, untuk merekap total skor kinerja dan besaran
dengan ketentuan sebagai berikut: tambahan penghasilan yang diterima pegawai pada suatu SKPD;
a. setiap 1 (satu) hari pelaksanaannya dihitung telah melaksanakan 1 e. Instrumen Pengukuran Kinerja dan Perhitungan Tambahan
(satu) tugas pokok dan 1 (satu) tugas tambahan; Penghasilan 1 (IPKPTP 1), untuk mengukur kinerja dan
b. dalam hal dilaksanakan kurang dari 5 (lima) jam dalam 1 (satu) hari, menghitung tambahan penghasilan Pejabat Fungsional Umum yang
dihitung telah melaksanakan 1 (satu) tugas pokok. bekerja pada SKPD/Biro/UPTD;
(2) Pejabat fungsional tertentu yang ditugaskan mengikuti f. Instrumen Pengukuran Kinerja dan Perhitungan Tambahan
pendidikan dan pelatihan teknis, pendidikan dan pelatihan fungsional, Penghasilan 1.1 (IPKPTP 1.1), untuk mengukur kinerja dan
pendidikan dan pelatihan kepemimpinan, workshop, bimbingan teknis, menghitung tambahan penghasilan Pejabat Fungsional Umum yang
sosialisasi, atau pendidikan dan pelatihan sejenis, penilaian tugas menjabat sebagai PPTK dan bekerja pada SKPD/Biro/UPTD;
pokoknya berdasarkan angka kredit yang didapat, sedangkan untuk g. Instrumen Pengukuran Kinerja dan Perhitungan Tambahan
perhitungan tugas tambahan berdasarkan pada setiap 1 (satu) hari Penghasilan 2 (IPKPTP 2), untuk mengukur kinerja dan
pelaksanaannya dihitung telah melaksanakan 1 (satu) tugas tambahan. menghitung tambahan penghasilan Pejabat Fungsional tertentu yang
menjabat sebagai PPTK;
Bagian Ketujuh h. Instrumen Pengukuran Kinerja dan Perhitungan Tambahan
Konversi Hasil Perhitungan Tugas Pokok Penghasilan 2.1 (IPKPTP 2.1), untuk mengukur kinerja dan
Menjadi Perhitungan Tugas Tambahan menghitung tambahan penghasilan Pejabat Fungsional Tertentu
Pasal 33 yang menjabat sebagai PPTK;
Dalam hal jumlah perhitungan pelaksanaan tugas pokok dalam 1 (satu) i. Instrumen Pengukuran Kinerja dan Perhitungan Tambahan
bulan telah melebihi jumlah hari kerja pada bulan tersebut, maka kelebihan Penghasilan 3 (IPKPTP 3), untuk mengukur kinerja dan
perhitungan pelaksanaan 1 (satu) tugas pokok dapat dikonversi menjadi menghitung tambahan penghasilan Pejabat Struktural Eselon
perhitungan pelaksanaan 1 (satu) tugas tambahan. III dan Eselon IV yang bekerja pada SKPD/Biro/UPTD;
j. Instrumen Pengukuran Kinerja dan Perhitungan Tambahan
Bagian Kedelapan Penghasilan 3.1 (IPKPTP 3.1), untuk mengukur kinerja dan
Instrumen menghitung tambahan penghasilan Pejabat Struktural Eselon
Pasal 34 III dan Eselon IV pada DPKD;
(1) Untuk menghitung skor kinerja dan tambahan penghasilan yang k. Instrumen Pengukuran Kinerja dan Perhitungan Tambahan
diterima pegawai, menggunakan instrumen sebagaimana tercantum Penghasilan 4 (IPKPTP 4), untuk mengukur kinerja dan
dalam lampiran VIII sampai dengan lampiran XX yang merupakan menghitung tambahan penghasilan Sekretaris Daerah, Asisten
Sekretaris Daerah, Kepala SKPD dan Kepala Biro; (11) Pengesahan IPKPTP oleh Gubernur dan Sekretaris Daerah, dapat
l. Instrumen Pengukuran Kinerja dan Perhitungan Tambahan didelegasikan kepada pejabat terkait.
Penghasilan 5 (IPKPTP 5), untuk mengukur kinerja dan
menghitung tambahan penghasilan Staf Ahli Gubernur; Bagian Kesepuluh
(3) Setiap pejabat yang melaksanakan pengisian Instrumen sebagaimana Tata Cara Pengukuran Kinerja
dimaksud pada ayat (2), bertanggung jawab secara penuh terhadap Pasal 36
kebenaran data yang diisikan. (1) Pejabat Penilai wajib melakukan pengukuran kinerja pegawai di
lingkungan unit kerja masing-masing setiap bulan, dengan
Bagian Kesembilan menggunakan IPKPTP yang telah ditetapkan.
Pejabat Penilai (2) Dalam rangka pembayaran tambahan penghasilan terhadap
Pasal 35 pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pengukuran kinerjanya
(1) Pengukuran kinerja Sekretaris Daerah dan Staf Ahli Gubernur dihimpun dilakukan oleh pejabat struktural yang ditunjuk pada SKPD tempat
dan diakumulasikan oleh Biro Organisasi dan disahkan oleh Gubernur. gajinya dibayarkan atau SKPD ditempatkan, dengan ketentuan:
(2) Pengukuran kinerja Asisten Sekretaris Daerah dihimpun dan a. perilaku kerja dinilai berdasarkan laporan daftar rekapitulasi
diakumulasikan oleh Biro Organisasi dan disahkan oleh Sekretaris kehadiran dan catatan lain yang diperlukan dari pimpinan lembaga
Daerah. yang bersangkutan ditugaskan;
(3) Pengukuran kinerja Kepala SKPD dihimpun dan diakumulasikan oleh b. prestasi kerja dinilai berdasarkan laporan harian yang telah
pejabat yang melaksanakan fungsi kepegawaian pada masing-masing divalidasi oleh atasan langsung atau pejabat yang ditunjuk.
SKPD dan disahkan oleh Sekretaris Daerah. (3) Pelaksanaan pengukuran kinerja terhadap PNSD yang ditugaskan
(4) Pengukuran kinerja Kepala Biro pada Sekretariat Daerah, dihimpun dan secara penuh pada lembaga di luar SKPD Pemerintah Daerah dilakukan
diakumulasikan oleh pejabat yang melaksanakan fungsi kepegawaian oleh pejabat struktural yang ditunjuk pada SKPD tempat gajinya
pada masing-masing Biro dan disahkan oleh Asisten Sekretaris Daerah dibayarkan, dengan ketentuan sebagai berikut:
yang menjadi atasan langsung. a. perilaku kerja dinilai berdasarkan laporan daftar rekapitulasi
(5) Pengukuran Kinerja Pejabat Struktural Eselon III selain kepala SKPD kehadiran dan catatan lain yang diperlukan dari pimpinan lembaga
dilaksanakan oleh atasan langsung. yang bersangkutan ditugaskan.
(6) Pengukuran Kinerja Pejabat Struktural Eselon IV, dilaksanakan oleh b. prestasi Kerja dinilai berdasarkan laporan harian yang telah
Pejabat Struktural Eselon III sebagai atasan langsung. divalidasi oleh atasan langsung atau pejabat yang ditunjuk pada
(7) Pengukuran kinerja Pejabat Fungsional Umum dilaksanakan oleh lembaga yang bersangkutan ditugaskan.
Pejabat Struktural Eselon IV sebagai atasan langsung. (4) IPKPTP diisi oleh pejabat penilai berdasarkan analisis terhadap:
(8) Pengukuran kinerja Pejabat Fungsional Tertentu, dilaksanakan oleh a. laporan harian;
Kepala SKPD berdasarkan pertimbangan nilai angka kredit dari tim b. laporan realisasi anggaran terhadap anggaran kas;
penilai angka kredit atau koordinator Pejabat Fungsional Tertentu. c. laporan realisasi penerimaan pajak dan retribusi;
(9) Pengukuran kinerja Pejabat Fungsional Tertentu sebagaimana dimaksud d. rekomendasi kebijakan tertulis yang disampaikan kepada Gubernur;
pada ayat (8), dapat didelegasikan kepada Pejabat Struktural Eselon e. bukti kerja untuk menghitung angka kredit;
III yang melaksanakan fungsi kepegawaian atau kepala UPTD. f. laporan rekapitulasi kehadiran bulanan; dan/atau
(10) Dalam hal tim penilai angka kredit atau Koordinator Pejabat Fungsional g. catatan harian pejabat penilai.
Tertentu pada setiap SKPD belum dibentuk, kepala SKPD atau pejabat (5) Pejabat Penilai dan pegawai yang dinilai wajib menandatangani
eselon III yang ditunjuk dapat langsung melakukan penilaian tanpa formulir pengukuran kinerja yang telah diisi setiap bulannya.
mendapatkan pertimbangan nilai angka kredit dari tim penilai angka
kredit atau koordinator Pejabat Fungsional Tertentu; Pasal 37
(1) Pejabat Fungsional Umum, Pejabat Fungsional Tertentu, Pejabat
Fungsional Umum/ Pejabat Fungsional Tertentu yang menjabat sebagai a. laporan harian yang telah divalidasi oleh atasannya;
PPTK, Pejabat Eselon IV, Eselon III selain kepala SKPD wajib b. IPKPTP yang telah disahkan dan belum digunakan sebagai dasar untuk
menyampaikan laporan hariannya setiap tanggal 1 (satu) bulan pembayaran tambahan penghasilan; dan
berikutnya kepada atasan langsung atau pejabat yang ditunjuk. c. surat keterangan mulai dihentikan pembayaran tambahan penghasilan
(2) Staf Ahli Gubernur wajib menyampaikan rekomendasi kebijakan tertulis oleh instansi yang lama.
yang telah diketahui oleh Gubernur setiap tanggal 1 (satu) bulan
berikutnya kepada Biro Organisasi. Bagian Kesebelas
(3) Pejabat Fungsional Tertentu wajib menyampaikan laporan kegiatan Petugas Pemeriksa Hasil Pengukuran Kinerja SKPD
hariannya dan menunjukkan bukti-bukti kerja untuk menghitung bahan Pasal 39
angka kredit kepada Ketua Tim Penilai Angka Kredit atau Korodinator (1) Kepala SKPD/Biro bertanggung jawab terhadap kebenaran pengisian
Jabatan Fungsional setiap tanggal 1 (satu) bulan berikutnya, untuk IPKPTP pegawai di lingkungannya dan Daftar Rekapitulasi Pengukuran
selanjutnya disampaikan kepada Kepala SKPD/Sekretaris/Kepala Kinerja dan Besaran Tambahan Penghasilan SKPD/Biro;
UPTD pada setiap tanggal 3 (tiga) berserta pertimbangan nilai angka (2) Untuk menjamin kebenaran pengisian IPKPTP dan Daftar Rekapitulasi
kredit setiap Pejabat Fungsional Tertentu. Pengukuran Kinerja dan Besaran Tambahan Penghasilan SKPD/Biro
(4) Pertimbangan nilai angka kredit setiap Pejabat Fungsional Tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kepala SKPD/Biro dapat
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dikeluarkan oleh Tim Penilai menunjuk pegawai di lingkungannya sebagai Petugas Pemeriksa Hasil
Angka Kredit atau Koordinator Jabatan Fungsional dilakukan dengan Pengukuran Kinerja SKPD.
memverifikasi pelaksanaan tugas pokok pada laporan harian dengan (3) Jumlah pegawai sebagai Petugas Pemeriksa Hasil Pengukuran Kinerja
bukti fisik yang disertakan. SKPD dengan sesuai ketentuan sebagai berikut:
(5) Pegawai yang ditugaskan melaksanakan suatu kegiatan di luar kantor a. jumlah pegawai SKPD sampai dengan 100 orang, ditunjuk paling
yang jadwalnya melewati tanggal 1 (satu) bulan berikutnya, harus banyak 2 (dua) orang;
menyelesaikan seluruh kewajibannya terkait dengan pengukuran b. jumlah pegawai SKPD 101 sampai dengan 200 orang, ditunjuk
kinerja pada 1 (satu) hari kerja sebelum pelaksanaan kegiatan paling banyak 3 (tiga) orang;
dilakukan. c. jumlah pegawai SKPD 201 sampai dengan 300 orang, ditunjuk
(6) Pegawai yang mengambil hak cuti yang jadwal mulai masuk kerjanya paling banyak 4 (empat) orang;
setelah tanggal 1 (satu), wajib menyelesaikan seluruh kewajibannya d. jumlah pegawai SKPD lebih dari 300 orang, ditunjuk paling banyak 5
terkait dengan pengukuran kinerja pada 1 (satu) hari kerja sebelum (lima) orang.
pelaksanaan cuti dilakukan. (4) Dalam rangka pelaksanaan pemeriksaan dan verfikasi sebagaimana
(7) Setiap atasan atau pejabat yang ditunjuk wajib mengisi IPKPTP dimaksud pada ayat (2), Petugas Pemeriksa Hasil Pengukuran Kinerja
pegawai yang menjadi kewenangannya dan menyampaikannya kepada SKPD/Biro bertugas untuk:
pejabat struktural yang melaksanakan fungsi kepegawaian atau a. memeriksa kebenaran cara pengisian IPKPTP setiap pegawai;
ketatausahaan pada SKPD/Biro setiap tanggal 5 (lima) bulan b. memverifikasi data yang digunakan dalam mengisi IPKPTP dengan
berikutnya. memeriksa instrumen pendukung;
(8) Pejabat Struktural yang melaksanakan fungsi kepegawaian atau c. melaporkan kepada Kepala SKPD/Biro, apabila diketahui terdapat
ketatausahaan pada SKPD/Biro wajib mengumpulkan dan pegawai atau pejabat penilai melakukan pengukuran kinerja tidak
mengarsipkan IPKPTP sekaligus merekapitulasi hasil pengukuran kinerja sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
dan besaran tambahan penghasilan seluruh pegawai di lingkungan (5) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (4),
SKPD/Biro. Petugas Pemeriksa Hasil Pengukuran Kinerja SKPD berwenang:
a. merubah sebagian atau keseluruhan IPKPTP yang tidak sesuai
Pasal 38 dengan instrumen pendukung;
Pegawai yang mengalami mutasi tugas antar SKPD/UPTD, wajib membawa: b. meminta seluruh data atau instrumen pendukung pengisian IPKPTP
kepada pegawai atau pejabat penilai. BAB V
(6) Daftar rekapitulasi Pengukuran Kinerja Dan Besaran Tambahan PROSEDUR PEMBAYARAN
Penghasilan SKPD yang telah diperiksa dan diverifikasi oleh Petugas Bagian Kesatu
Pemeriksa Hasil Pengukuran Kinerja SKPD, selanjutnya disetujui dan Pencairan Dana Tambahan Penghasilan
disahkan oleh Kepala SKPD/Biro. Pasal 44
(7) Terhadap Petugas Pemeriksa Hasil Pengukuran Kinerja SKPD, dapat (1) Berdasarkan daftar rekapitulasi pengukuran kinerja dan besaran
diberikan honorarium setiap bulan sesuai ketentuan peraturan tambahan penghasilan yang telah diverifikasi oleh petugas pemeriksa
perundang-undangan. hasil pengukuran kinerja, masing-masing SKPD mengajukan SPP
dan SPM pembayaran tambahan penghasilan dengan melampirkan
BAB IV daftar rekapitulasi pengukuran kinerja dan besaran tambahan
LEMBUR penghasilan SKPD/Biro yang telah disetujui dan disahkan oleh kepala
Pasal 40 SKPD/Biro, paling lambat tanggal 1 (satu) setiap bulannya;
(1) Kepala SKPD/Biro/UPTD secara selektif dapat memerintahkan pegawai (2) Pembayaran tambahan penghasilan berdasarkan kinerja kepada
melaksanakan lembur untuk menyelesaikan pekerjaan. pegawai, dilakukan paling lambat tanggal 10 (sepuluh) setiap bulannya.
(2) Lembur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan dengan
kriteria sebagai berikut: Bagian Kedua
a. pekerjaan yang sifatnya penting; Pembayaran Tambahan Penghasilan
b. pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan pada jam/hari kerja; Bagi yang Mengalami Perubahan Jabatan
c. pekerjaan yang harus segera diselesaikan dan tidak dapat ditunda. Pasal 45
Pejabat Struktural Eselon II yang ditugaskan menjadi Penjabat
Pasal 41 Bupati/Walikota, tetap diberikan tambahan penghasilan sebesar TPD, sesuai
(1) Pagu anggaran Uang Lembur bagi masing-masing SKPD/Biro dengan jabatan terakhir sebelum yang bersangkutan diangkat menjadi
ditetapkan dengan Keputusan Gubernur. Penjabat Bupati/Walikota.
(2) Kepala SKPD/Biro mengalokasikan secara proporsional besaran Uang
Lembur bagi masing-masing bagian/bidang/UPTD sesuai fungsi dan Pasal 46
beban kerja yang dilaksanakan. (1) Selain pejabat struktural, pegawai yang dimutasikan antar SKPD/Biro,
(3) Uang Lembur dibayarkan sesuai dengan anggaran yang tersedia. pembayaran tambahan penghasilan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. untuk bulan pertama, pembayaran tambahan penghasilan tetap
Pasal 42 dilaksanakan oleh SKPD/Biro yang lama;
Jumlah jam bekerja diluar jam/hari kerja yang sudah dikompensasikan b. untuk bulan kedua dan seterusnya pembayaran tambahan
menjadi Uang Lembur tidak dapat dihitung lagi menjadi tugas pokok penghasilan dilaksanakan oleh SKPD/Biro yang baru;
dan/atau tugas tambahan. (2) Pegawai yang mendapat promosi dalam jabatan struktural atau
mendapat jabatan struktural yang lebih tinggi antar SKPD/Biro,
Pasal 43 pembayaran tambahan penghasilan dengan ketentuan sebagai berikut:
(1) Ketentuan Lembur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 tidak berlaku a. untuk bulan pertama setelah bulan pelantikan, pembayaran
bagi pegawai yang bekerja pada UPTD Pelayanan Pendapatan Provinsi tambahan penghasilan dilaksanakan oleh SKPD/Biro yang lama
dan Unit Layanan Perpustakaan Daerah. dengan standar biaya jabatan lama yang besarannya berdasarkan
(2) Lembur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai hasil pengukuran kinerja bulan kedua sebelumnya;
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. b. untuk bulan kedua setelah bulan pelantikan dan seterusnya,
pembayaran tambahan penghasilan dilaksanakan oleh SKPD/Biro
yang baru dengan standar biaya jabatan baru yang besarannya
berdasarkan hasil capaian kinerja bulan kedua sebelumnya. dengan standar biaya Jabatan Fungsional Umum lainnya.
(3) Dalam hal pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), (3) Pegawai yang diberhentikan dari jabatan struktural eselon I atau eselon
pada bulan terjadinya mutasi atau promosi melaksanakan lembur pada II dan mendapat masa bebas tugas atau masa tunggu, dapat diberikan
SKPD/Biro yang lama, maka uang lembur dapat dibayarkan pada tambahan penghasilan dengan ketentuan sebagai berikut :
SKPD/Biro yang lama pada bulan kedua setelah mutasi atau promosi. a. Untuk bulan pertama setelah bulan diberhentikan, diberikan
(4) Pegawai yang mendapat promosi dalam jabatan struktural atau tambahan penghasilan sebesar TPD dan dapat ditambahkan TPK,
mendapat jabatan struktural yang lebih tinggi dalam satu SKPD/Biro, Uang Lembur dan/atau TPPT berdasarkan kinerja dan lembur
pembayaran tambahan penghasilan dengan ketentuan sebagai berikut : dengan standar biaya sesuai dengan jabatan struktural terakhir;
a. untuk bulan pertama setelah bulan pelantikan, dibayarkan dengan b. Untuk bulan kedua dan seterusnya, diberikan tambahan penghasilan
standar biaya jabatan lama yang besarannya berdasarkan hasil sebesar TPD dengan standar biaya jabatan fungsional umum
pengukuran kinerja bulan kedua sebelumnya; lainnya.
b. untuk bulan kedua setelah bulan pelantikan dan seterusnya,
dibayarkan dengan standar biaya jabatan baru yang besarannya Bagian Ketiga
berdasarkan hasil capaian kinerja bulan kedua sebelumnya. Penghentian dan Pembayaran Kembali Tambahan Penghasilan
(5) Pegawai yang mendapat kenaikan atau penurunan pangkat yang Pasal 48
berkonsekuensi pada perubahan standar biaya tambahan penghasilan, (1) Upaya administratif yang diajukan pegawai terhadap hukuman disiplin
dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut : yang diterimanya, tidak mengenyampingkan pelaksanaan ketentuan
a. pembayaran tambahan penghasilan dilakukan berdasarkan standar sebagaimana dimaksud pada Pasal 17;
biaya pangkat terakhir mulai berlaku; (2) Apabila keputusan pejabat yang berwenang menghukum dibatalkan
b. dalam hal ini surat keputusan kenaikan atau penurunan pangkat atau pegawai yang bersangkutan terbukti tidak bersalah, maka
terlambat diterima atau diketahui oleh pejabat terkait, maka terhitung sejak mulai diberhentikan, tambahan penghasilannya
dibayarkan atau ditarik kembali sebanyak selisih standar biaya yang dibayarkan kembali sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
berlaku pada pembayaran tambahan penghasilan berikutnya.
BAB VI
Pasal 47 KEBERATAN ATAS HASIL PENGUKURAN KINERJA
(1) Pegawai yang diberhentikan dari jabatan struktural akibat penataan Pasal 49
SKPD dan/atau pertimbangan selain hukuman disiplin, dapat diberikan (1) Pegawai yang dinilai, dapat mengajukan keberatan atas hasil
tambahan penghasilan dengan ketentuan sebagai berikut : pengukuran kinerja yang telah dilakukan pada saat
a. untuk bulan pertama setelah bulan diberhentikan, diberikan sebesar penandatanganan IPKPTP;
TPD dan dapat ditambahkan TPK, Uang Lembur dan/atau TPPT (2) Keberatan atas hasil pengukuran kinerja sebagaimana dimaksud pada
berdasarkan hasil pengukuran kinerja dan lembur bulan kedua ayat (1) dibahas dan diselesaikan oleh Atasan Pejabat Penilai secara
sebelumnya dengan standar biaya sesuai dengan jabatan struktural berjenjang sampai kepada Kepala SKPD/Biro;
terakhir; (3) Atasan Pejabat Penilai dan/atau Kepala SKPD/Biro wajib membahas
b. untuk bulan kedua setelah bulan diberhentikan dan seterusnya, dan menyelesaikan bersama-sama dengan pihak yang bersengketa,
diberikan sebesar TPD dan dapat ditambahkan TPK, Uang Lembur berdasarkan bukti- bukti pendukung yang ditunjukan oleh kedua belah
dan/atau TPPT berdasarkan hasil pengukuran kinerja dan lembur pihak;
bulan kedua sebelumnya dengan standar biaya jabatan yang baru. (4) Pejabat Penilai dan Pegawai yang dinilai wajib menandatangani IPKPTP
(2) Pegawai yang diberhentikan sementara dari jabatan struktural karena dengan hasil pengukuran yang telah diputuskan oleh Kepala SKPD/Biro
sedang dalam proses hukum selain yang terkait dengan pelanggaran yang bersangkutan;
disiplin, dapat diberikan tambahan penghasilan sampai ditetapkan
putusan pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap sebesar TPD
(5) IPKPTP sebagaimana dimaksud pada ayat (4) selanjutnya dijadikan (3) Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) yang tidak
dasar penghitungan pemberian besaran TPK, Uang Lembur dan/atau membuat laporan harian, diberikan sanksi pemotongan sebesar 75%
TPPT. (tujuh puluh lima persen) dari total tambahan penghasilan pada bulan
berikutnya.
BAB VII
PENGAWASAN BAB X
Pasal 50 KETENTUAN PERALIHAN
(1) Dalam rangka melakukan pengawasan, Inspektorat wajib melakukan Pasal 53
pemeriksaan terhadap pelaksanaan pemberian tambahan penghasilan (1) Pegawai yang sedang menjalani Masa Persiapan Pensiun atau masa
berdasarkan kinerja pada setiap SKPD secara rutinitas; bebas tugas dan belum memasuki batas usia pensiun, dapat diberikan
(2) Untuk melakukan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tambahan penghasilan dalam bentuk TPD dengan standar biaya
Inspektorat berwenang: jabatan Fungsional Umum lainnya terhitung mulai tanggal Peraturan
a. Melakukan pengujian terhadap ketaatan dan kebenaran pembuatan Gubernur ini berlaku;
Laporan Harian; (2) Dalam hal sistem pencatatan kehadiran secara elektronik belum
b. melakukan uji petik terhadap data yang diisikan dalam daftar tersedia pada Rumah Dinas Gubernur, Rumah Dinas Wakil Gubernur
rekapitulasi pengukuran kinerja dan besaran tambahan dan Rumah Dinas Sekretaris Daerah, khusus Sekretaris Pribadi
penghasilan; Gubernur, Sekretaris Pribadi Wakil Gubernur dan Ajudan Sekretaris
c. memberikan rekomendasi kepada pihak terkait untuk Daerah, pencatatan kehadiran dapat dilakukan secara manual dengan
menghentikan sementara pembayaran tambahan penghasilan. tetap menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk pengukuran
kinerja dan disahkan oleh pejabat terkait.
BAB VIII
KETENTUAN LAIN-LAIN BAB XI
Pasal 51 KETENTUAN PENUTUP
Apabila jadwal yang terkait dengan pengukuran kinerja dan pembayaran Pasal 54
tambahan penghasilan jatuh pada hari libur, maka jadwal tersebut ditunda Dalam hal alokasi anggaran lembur belum ditetapkan, Uang Lembur pada
sampai pada hari pertama masuk kerja setelah hari libur. SKPD/Biro tidak dibayarkan.
BAB IX Pasal 55
SANKSI ADMINISTRATIF Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, maka Peraturan Gubernur
Pasal 52 Sumatera Barat Nomor 65 Tahun 2013 tentang Tambahan Penghasilan
(1) Pejabat penilai yang memberikan pengukuran kinerja tidak sesuai Bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat
dengan bukti kinerja, diberikan sanksi pemotongan sebesar 25% (dua sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan
puluh lima persen) dari total tambahan penghasilan pada bulan Gubernur Sumatera barat Nomor 73 Tahun 2014, dicabut dan dinyatakan
berikutnya. tidak berlaku.
(2) Pejabat penilai yang tidak melakukan pengukuran kinerja kepada
bawahannya atau tidak membuat IPKPTP bawahan atau pejabatyang
menjadi kewenangannya untuk menilai, diberikan sanksi pemotongan
sebesar 50 % (lima puluh persen) dari total tambahan penghasilan
pada bulan berikutnya;
Pasal 56 LAMPIRAN I : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT
NOMOR : 12 TAHUN 2015
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku sejak Januari 2015. TANGGAL : 24 FEBRUARI 2015
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan TENTANG : PERATURAN GUBERNUR TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI
PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI
Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Sumatera SUMATERA BARAT
Barat.
STANDAR BIAYA TAMBAHAN PENGHASILAN DASAR DAN TAMBAHAN PENGHASILAN
KINERJA BAGI PNS YANG BERTUGAS DI SKPD SELAIN DPKD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
GUBERNUR SUMATERA BARAT, I JABATAN 1 Eselon I.b 5,600,000 7,672,000 - - - 13,272,000
STRUKTURAL 2 Eselon II.a 4,880,000 4,758,000 - - 9,638,000
3 Eselon II.b 4,400,000 4,290,000 - - - 8,690,000
dto 4 Eselon II.b
sebagai
4,832,000 4,712,000 - - - 9,544,000
Ajudan/ Sespri
5 Eselon III.a 3,040,000 3,010,000 2,964,000 2,296,000 - - 6,004,000 5,306,000
IRWAN PRAYITNO sebagai
Kepala SKPD
/Ajudan/Sespri
dto 2
d.Ahli Pertama
Fungsional
1,146,000 1,202,800 2,348,800
Terampil
a.Penyelia 617,000 - 688,000 1,305,000 -
dto
IRWAN PRAYITNO
LAMPIRAN II : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT LAMPIRAN III : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT
NOMOR : 12 TAHUN 2015 NOMOR : 12 TAHUN 2015
TANGGAL : 24 FEBRUARI 2015 TANGGAL : 24 FEBRUARI 2015
TENTANG : PERATURAN GUBERNUR TENTANG TAMBAHAN TENTANG : PERATURAN GUBERNUR TENTANG TAMBAHAN
PENGHASILAN BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT
dto
IRWAN PRAYITNO
LAMPIRAN IV : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT LAMPIRAN V : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT
NOMOR : 12 TAHUN 2015 NOMOR : 12 TAHUN 2015
TANGGAL : 24 FEBRUARI 2015 TANGGAL : 24 FEBRUARI 2015
TENTANG : PERATURAN GUBERNUR TENTANG TAMBAHAN TENTANG : PERATURAN GUBERNUR TENTANG TAMBAHAN
PENGHASILAN BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT
dto dto
SURAT IZIN
RUMUS PENGHITUNGAN TUGAS POKOK JFT
SURAT PERMOHONAN IZIN
1. Skor Pelaksanaan tugas pokok:
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ……………………………………………
NIP : ……………………………………………
Jabatan : ……………………………………………
Mohon izin untuk ………………………… ……………………… 2. Target angka kredit 1 (satu bulan):
Pada :
Nama : Nama :
NIP : NIP :
dto
IRWAN PRAYITNO
LAMPIRAN VIII : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT LAMPIRAN IX : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT
NOMOR : 12 TAHUN 2015 NOMOR : 12 TAHUN 2015
TANGGAL : 24 FEBRUARI 2015 TANGGAL : 24 FEBRUARI 2015
TENTANG : PERATURAN GUBERNUR TENTANG TAMBAHAN TENTANG : PERATURAN GUBERNUR TENTANG TAMBAHAN
PENGHASILAN BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT
SKPD :
HADIR TERLAMBAT PULANG LEBIH CEPAT TIDAK MASUK KERJA PERSENTASE JUMLAH
BIDANG/BAGIAN/S ANGGARAN ANGGARAN KAS REALISASI ANGGARAN
NO. NAMA NIP JABATAN TANPA KATEGORI TANPA KATEGORI TANPA KATEGORI KET NO. KEGIATAN REALISASI DIBANDING KET
IZIN * IZIN * IZIN ** KPD* KEGIATAN S.D. BULAN INI S.D. BULAN INI
IZIN * TANPA IZIN * IZIN * TANPA IZIN * IZIN ** TANPA IZIN ** JUMLAH ANGGARAN KAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 2 3 4 5 6 7 8
1 1.
2.
3. Dst.
Jumlah
2 1.
2.
3. Dst.
Catt :
Jumlah
* : Satuan waktu adalah JAM yang diakumulasikan selama 1 (satu) bulan Tempat, Tanggal........
**: Satuan waktu adalah HARI yang diakumulasikan selama 1 (satu) bulan SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN/TU ..............
3 Dst..
NAMA
NIP.
dto
IRWAN PRAYITNO
LAMPIRAN X : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT LAMPIRAN XI : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT
NOMOR : 12 TAHUN 2015 NOMOR : 12 TAHUN 2015
TANGGAL : 24 FEBRUARI 2015 TANGGAL : 24 FEBRUARI 2015
TENTANG : PERATURAN GUBERNUR TENTANG TAMBAHAN TENTANG : PERATURAN GUBERNUR TENTANG TAMBAHAN
PENGHASILAN BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT
LAPORAN HARIAN
LAPORAN HARIAN PEJABAT FUNGSIONAL TERTENTU (BERANGKA KREDIT), DAN JFT SEBAGAI PPTK
Bulan : .................................., Tahun : ..........................
JFU, JFU SEBAGAI PPTK, DAN PEJABAT STRUKTURAL ESELON IV DAN III NON
KEPALA SKPD NAMA/NIP : URAIAN TUGAS:
JUMLAH
C. LEMBUR
PARAF
KEGIATAN YANG
WAKTU HASIL KERJA DURASI (JAM) (BUKTI TELAH
HARI/ DILAKUKAN
JUMLAH NO DIVALIDASI) KET
TANGGAL
DARI S.D.
VOL SATUAN
PUKUL PUKUL
Mengetahui: Tempat........, tanggal............. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
ATASAN LANGSUNG PEMBUAT LAPORAN
NAMA NAMA
NIP NIP
JUMLAH
IRWAN PRAYITNO
dto
IRWAN PRAYITNO
LAMPIRAN XII : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT LAMPIRAN XIII : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT
NOMOR : 12 TAHUN 2015 NOMOR : 12 TAHUN 2015
TANGGAL : 24 FEBRUARI 2015 TANGGAL : 24 FEBRUARI 2015
TENTANG : PERATURAN GUBERNUR TENTANG TAMBAHAN TENTANG : PERATURAN GUBERNUR TENTANG TAMBAHAN
PENGHASILAN BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT
Bulan:
BULAN KINERJA : DASAR PEMBAYARAN TAMBAHAN PENGHASILAN BULAN:
Tahun: IPKPTP 1
SKPD/INSTANSI : Instansi:
A. PERILAKU KERJA
NILAI
NO INDIKATOR PROPORSI ATAU BOBOT INDIKATOR (%)
KINERJA
1. Hadir Akumulasi 10.00 Akumulasi 8.00 Akumulasi 6.00 Akumulasi 4.00 Akumulasi 2.00 Akumulasi 0
terlambat 0 (nol) jam kurang dari lebih dari 2 lebih dari 4 lebih dari 8 lebih dari 10
tanpa ijin 2 (dua) jam (dua) – 4 (empat) jam (delapan) jam (sepuluh) jam
dalam 1 (empat) jam - 8 (delapan) - 10 (sepuluh)
(satu) bulan jam jam
Disahkan oleh: Diperiksa dan diverifikasi oleh: Tempat, Tanggal........ 2. Pulang lebih Akumulasi 10.00 Akumulasi 8.00 Akumulasi 6.00 Akumulasi 4.00 Akumulasi 2.00 Akumulasi 0
KEPALA SKPD/BIRO PETUGAS PEMERIKSA HASIL SUB BAGIAN UMUM DAN cepat tanpa 0 (nol) jam kurang dari lebih dari 2 lebih dari 4 lebih dari 8 lebih dari 10
PENGUKURAN KINERJA KEPEGAWAIAN/TU .............. ijin dalam 1 2 (dua) jam (dua) – 4 (empat) jam (delapan) jam (sepuluh) jam
(satu) bulan (empat) jam - 8 (delapan) - 10 (sepuluh)
jam jam
3. Tidak masuk 0 hari 20.00 1 (hari) 12.00 2 (dua) hari 4.00 Lebih dari 2 0
NAMA NAMA NAMA kerja tanpa (dua) hari
NIP NIP NIP. ijin dalam 1
(satu) bulan
4. Tidak 0 kali 10.00 1 (satu) kali 6.00 2 (dua) kali 2.00 Lebih dari2 0
melaksanakan (dua) kali
tugas/perinta
h kedinasan
GUBERNUR SUMATERA BARAT dari atasan
tanpa alasan
yang sah
dto dalam 1
(satu) bulan
IRWAN PRAYITNO JUMLAH NILAI ASPEK PERILAKU KERJA 0
B. PRESTASI KERJA
1. Pelaksanaan Sama 40.00 Kekurangan 32.00 Kekurangan 24.00 Kekurangan 16.00 Kekurangan 8.00 Kekurangan 0
Tugas Pokok dengan 1 s.d. 3 hari 4 s.d. 6 hari 7 s.d. 9 hari 10 s.d. 12 hari lebih dari 13
dalam 1 (satu) hari kerja dari jumlah dari jumlah dari jumlah dari jumlah hari dari
bulan atau lebih hari kerja hari kerja hari kerja hari kerja jumlah hari
kerja
2. Pelaksanaan Sebanyak 5.00 Sebanyak 8 4.00 Sebanyak 6 3.00 Sebanyak 4 2.00 Sebanyak 2 1.00 Kurang dari 2 0
Tugas 10 s.d. 9 s.d. 7 s.d. 5 s.d. 3 kegiatan kegiatan
Tambahan kegiatan kegiatan kegiatan kegiatan
dalam 1 (satu) atau lebih
bulan
3. Waktu Pada 5.00 Pada 4.00 Pada 3.00 Pada 2.00 Pada tanggal 1.00 Setelah 0
Penyampaian tanggal 1 tanggal 2 tanggal 3 tanggal 4 5 pada bulan tanggal 5
Laporan pada bulan pada bulan pada bulan pada bulan berikutnya pada bulan
Harian berikutnya berikutnya berikutnya berikutnya berikutnya
JUMLAH NILAI ASPEK
0
PRESTASI KERJA
BESARAN TPD,TPK DAN TPPT
LAMPIRAN XIV : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT
NO ASPEK JUMLAH SKOR KINERJA TPD TPK TPPT JUMLAH TPD+TPK+TPPT
NOMOR : 12 TAHUN 2015
1. Perilaku Kerja 0 - - - - TANGGAL : 24 FEBRUARI 2015
2. Prestasi Kerja 0 TENTANG : PERATURAN GUBERNUR TENTANG TAMBAHAN
JUMLAH 0 PENGHASILAN BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT
UANG LEMBUR
INSTRUMEN PENGUKURAN KINERJA DAN PERHITUNGAN TAMBAHAN PENGHASILAN
STANDAR BIAYA
JUMLAH JAM LEMBUR
LEMBUR
UANG LEMBUR PEJABAT FUNGSIONAL UMUM YANG MENJABAT SEBAGAI PPTK
Jumlah hari kerja :
30,000.00 Bulan:
Tahun: IPKPTP 1.1
TOTAL TAMBAHAN PENGHASILAN Instansi:
TOTAL TAMBAHAN
JUMLAH TPD+TPK+TPPT UANG LEMBUR
PENGHASILAN
NO PEJABAT YANG MENILAI PEJABAT YANG DINILAI
1. Nama : Nama :
2. NIP : NIP :
3. Pangkat/Gol. Ruang : Pangkat/Gol. Ruang :
Tanda tangan pejabat yang menilai : Tanda tangan pejabat yang dinilai : 4. Jabatan : Jabata :
5. Unit Kerja : Unit Kerj :
Tugas Pokok Pejabat yang dinilai :
A. PERILAKU KERJA
NILAI
NO INDIKATOR PROPORSI ATAU BOBOT INDIKATOR (%)
KINERJA
1. Hadir Akumulasi 10.00 Akumulasi 8.00 Akumulasi 6.00 Akumulasi 4.00 Akumulasi 2.00 Akumulasi 0
terlambat 0 (nol) jam kurang dari lebih dari 2 lebih dari 4 lebih dari 8 lebih dari 10
tanpa ijin 2 (dua) jam (dua) – 4 (empat) jam (delapan) jam (sepuluh) jam
dalam 1 (empat) jam - 8 (delapan) - 10 (sepuluh)
(satu) bulan jam jam
2. Pulang lebih Akumulasi 10.00 Akumulasi 8.00 Akumulasi 6.00 Akumulasi 4.00 Akumulasi 2.00 Akumulasi 0
cepat tanpa 0 (nol) jam kurang dari lebih dari 2 lebih dari 4 lebih dari 8 lebih dari 10
GUBERNUR SUMATERA BARAT ijin dalam 1 2 (dua) jam (dua) – 4 (empat) jam (delapan) jam (sepuluh) jam
(satu) bulan (empat) jam - 8 (delapan) - 10 (sepuluh)
jam jam
dto
3. Tidak masuk 0 hari 15.00 1 (hari) 9.00 2 (dua) hari 3.00 Lebih dari 2 0
kerja tanpa (dua) hari
IRWAN PRAYITNO ijin dalam 1
(satu) bulan
4. Tidak 0 kali 10.00 1 (satu) kali 6.00 2 (dua) kali 2.00 Lebih dari2 0
melaksanakan (dua) kali
tugas/perinta
h kedinasan
dari atasan
tanpa alasan
yang sah
dalam 1
(satu) bulan
JUMLAH NILAI ASPEK PERILAKU KERJA 0
B. PRESTASI KERJA
1. Pelaksanaan Sama 35.00 Kekurangan 28.00 Kekurangan 21.00 Kekurangan 14.00 Kekurangan 7.00 Kekurangan 0
Tugas Pokok dengan 1 s.d. 3 hari 4 s.d. 6 hari 7 s.d. 9 hari 10 s.d. 12 hari lebih dari 13
dalam 1 (satu) hari kerja dari jumlah dari jumlah dari jumlah dari jumlah hari dari
bulan atau lebih hari kerja hari kerja hari kerja hari kerja jumlah hari
kerja
2. Pelaksanaan Sebanyak 5.00 Sebanyak 8 4.00 Sebanyak 6 3.00 Sebanyak 4 2.00 Sebanyak 2 1.00 Kurang dari 2 0
Tugas 10 s.d. 9 s.d. 7 s.d. 5 s.d. 3 kegiatan kegiatan
Tambahan kegiatan kegiatan kegiatan kegiatan
dalam 1 (satu) atau lebih
bulan
3. Persentase Lebih dari 10.00 lebih dari 75 8.00 lebih dari 65 6.00 Lebih dari 55 4.00 Lebih dari 45 2.00 Kurang dari 0
realisasi 85% % s.d. 85 % % s.d. 75% % s.d. 65% % s.d. 55% 45%
anggaran
sampai
dengan bulan
pengukuran
kinerja
terhadap
anggaran kas
sampai
dengan bulan
LAMPIRAN XV : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT
pengukuran NOMOR : 12 TAHUN 2015
kinerja
4. Waktu Pada 5.00 Pada 4.00 Pada tanggal 3.00 Pada 2.00 Pada tanggal 5 1.00 Setelah 0 TANGGAL : 24 FEBRUARI 2015
Penyampaian tanggal 1 tanggal 2 3 pada bulan tanggal 4 pada bulan tanggal 5 pada TENTANG : PERATURAN GUBERNUR TENTANG TAMBAHAN
Laporan pada bulan pada bulan berikutnya pada bulan berikutnya bulan
Harian berikutnya berikutnya berikutnya berikutnya PENGHASILAN BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN
JUMLAH NILAI ASPEK
0
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT
PRESTASI KERJA
BESARAN TPD,TPK DAN TPPT INSTRUMEN PENGUKURAN KINERJA DAN PERHITUNGAN TAMBAHAN PENGHASILAN
NO ASPEK JUMLAH SKOR KINERJA TPD TPK TPPT JUMLAH TPD+TPK+TPPT PEJABAT FUNGSIONAL TERTENTU
1. Perilaku Kerja 0 - - - -
2. Prestasi Kerja 0 Bulan:
Tahun: IPKPTP 2
JUMLAH 0 Instansi:
TOTAL TAMBAHAN
JUMLAH TPD+TPK+TPPT UANG LEMBUR
PENGHASILAN
A. PERILAKU KERJA
NILAI
NO INDIKATOR PROPORSI ATAU BOBOT INDIKATOR (%)
KINERJA
1. Hadir Akumulasi 10.00 Akumulasi 8.00 Akumulasi 6.00 Akumulasi 4.00 Akumulasi lebih 2.00 Akumulasi 0
Tanda tangan pejabat yang menilai : Tanda tangan pejabat yang dinilai : terlambat 0 (nol) jam kurang dari lebih dari 2 lebih dari 4 dari 8 (delapan) lebih dari 10
tanpa ijin 2 (dua) jam (dua) – 4 (empat) jam jam - 10 (sepuluh)
dalam 1 (satu) (empat) - 8 (sepuluh) jam jam
bulan jam (delapan)
jam
2. Pulang lebih Akumulasi 10.00 Akumulasi 8.00 Akumulasi 6.00 Akumulasi 4.00 Akumulasi lebih 2.00 Akumulasi 0
cepat tanpa 0 (nol) jam kurang dari lebih dari 2 lebih dari 4 dari 8 (delapan) lebih dari 10
ijin dalam 1 2 (dua) jam (dua) – 4 (empat) jam jam - 10 (sepuluh)
(satu) bulan (empat) - 8 (sepuluh) jam jam
jam (delapan)
jam
3. Tidak masuk 0 hari 20.00 1 (satu) hari 12.00 2 (dua) hari 4.00 Diatas 2 0
kerja tanpa ijin (dua) hari
dalam 1 (satu)
bulan
4. Tidak 0 kali 10.00 1 (satu) kali 6.00 2 (dua) kali 2.00 Diatas 2 0
GUBERNUR SUMATERA BARAT melaksanakan (dua) kali
tugas/perintah
kedinasan dari
dto atasan tanpa
alasan yang
sah dalam 1
IRWAN PRAYITNO (satu) bulan
JUMLAH NILAI ASPEK
0
PERILAKU KERJA
B. PRESTASI KERJA
1 Pencapaian Sesuai 40.00 Mencapai 32.00 Mencapai 24.00 Mencapai 16.00 Mencapai 40% - 8.00 Mencapai 0
Nilai Bahan atau 85% - 99% 70% - 55% - 54% dari target kurang dari
Angka Kredit melebihi dari target 84% dari 69% dari bulanan bahan 40% dari
setiap bulan target bulanan target target angka kredit target
bulanan bahan angka bulanan bulanan bulanan
angka kredit bahan bahan bahan angka
kredit angka angka kredit
kredit kredit
2 Pelaksanaan Sebanyak 5.00 Sebanyak 7 4.00 Sebanyak 3.00 Sebanyak 2.00 Sebanyak 4 1.00 Kurang dari 0
Tugas 8 kegiatan kegiatan 6 kegiatan 5 kegiatan kegiatan 4 kegiatan
Tambahan atau lebih
3 Ketepatan Pada 5.00 Pada 4.00 Pada 3.00 Pada 2.00 Pada tanggal 5 Setelah 0
Waktu tanggal 1 tanggal 2 tanggal 3 tanggal 4 pada bulan 1.00 tanggal 5
LAMPIRAN XVI : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT
Penyampaian pada bulan pada bulan pada bulan pada bulan berikutnya pada bulan NOMOR : 12 TAHUN 2015
Laporan Harian berikutnya berikutnya berikutnya berikutnya berikutnya
TANGGAL : 24 FEBRUARI 2015
JUMLAH NILAI ASPEK TENTANG : PERATURAN GUBERNUR TENTANG TAMBAHAN
0
PRESTASI KERJA PENGHASILAN BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT
Bahan Angka Kredit Cara mengetahui target bulanan
=
yang tercapai bahan angka kredit:
Pertimbangan Nilai Angka Kredit oleh:
INSTRUMEN PENGUKURAN KINERJA DAN PERHITUNGAN TAMBAHAN PENGHASILAN
Target
bulanan Angka Kredit yang dibutuhkan untuk Ketua Tim Angka Kredit/ PEJABAT FUNGSIONAL TERTENTU YANG MENJABAT SEBAGAI PPTK
bahan = kenaikan pangkat (dalam 4 tahun) Koordinator Jafung
Angka Bulan:
48
Kredit Tahun:
Instansi:
IPKPTP 2.1
Keterangan :
48 = 12 Bulan x 4
tahun
NAMA NO PEJABAT YANG MENILAI PEJABAT YANG DINILAI
NIP. 1. Nama : Nama :
2. NIP : NIP :
BESARAN TPD,TPK DAN TPPT 3. Pangkat/Gol. Ruang : Pangkat/Gol. Ruang :
4. Jabatan : Jabata :
JUMLAH SKOR TPD TPK TPPT JUMLAH TPD+TPK+TPPT 5. Unit Kerja : Unit Kerj :
NO ASPEK
KINERJA Tugas Pokok Pejabat yang dinilai :
1. Perilaku Kerja 0
2. Prestasi Kerja 0
- - - -
JUMLAH 0
A. PERILAKU KERJA
NILAI
UANG LEMBUR NO INDIKATOR PROPORSI ATAU BOBOT INDIKATOR (%)
KINERJA
1. Hadir Akumulasi 10.00 Akumulasi 6.40 Akumulasi 4.80 Akumulasi 3.20 Akumulasi lebih 1.60 Akumulasi 0
JUMLAH JAM LEMBUR STANDAR BIAYA LEMBUR UANG LEMBUR terlambat 0 (nol) jam kurang dari lebih dari 2 lebih dari 4 dari 8 (delapan) lebih dari 10
tanpa ijin 2 (dua) jam (dua) – 4 (empat) jam jam - 10 (sepuluh)
dalam 1 (satu) (empat) - 8 (sepuluh) jam jam
30,000.00 - bulan jam (delapan)
jam
2. Pulang lebih Akumulasi 10.00 Akumulasi 6.40 Akumulasi 4.80 Akumulasi 3.20 Akumulasi lebih 1.60 Akumulasi 0
TOTAL TAMBAHAN PENGHASILAN cepat tanpa 0 (nol) jam kurang dari lebih dari 2 lebih dari 4 dari 8 (delapan) lebih dari 10
ijin dalam 1 2 (dua) jam (dua) – 4 (empat) jam jam - 10 (sepuluh)
(satu) bulan (empat) - 8 (sepuluh) jam jam
JUMLAH TPD+TPK+TPPT UANG LEMBUR TOTAL TAMBAHAN PENGHASILAN jam (delapan)
- - - jam
3. Tidak masuk 0 hari 16.00 1 (satu) hari 9.60 2 (dua) hari 3.20 Diatas 2 0
kerja tanpa ijin (dua) hari
Tanda tangan pejabat yang menilai : Tanda tangan pejabat yang dinilai : dalam 1 (satu)
bulan
4. Tidak 0 kali 8.00 1 (satu) kali 4.80 2 (dua) kali 1.60 Diatas 2 0
melaksanakan (dua) kali
tugas/perintah
kedinasan dari
atasan tanpa
alasan yang
sah dalam 1
(satu) bulan
JUMLAH NILAI ASPEK
0
PERILAKU KERJA
1 Pencapaian Sesuai 40.00 Mencapai 32.00 Mencapai 24.00 Mencapai 16.00 Mencapai 40% - 8.00 Mencapai 0
dto Nilai Bahan atau 85% - 99% 70% - 55% - 54% dari target kurang dari
Angka Kredit melebihi dari target 84% dari 69% dari bulanan bahan 40% dari
setiap bulan target bulanan target target angka kredit target
IRWAN PRAYITNO bulanan bahan angka bulanan bulanan bulanan
angka kredit bahan bahan bahan angka
kredit angka angka kredit
kredit kredit
2 Pelaksanaan Sebanyak 5.00 Sebanyak 7 4.00 Sebanyak 3.00 Sebanyak 3.00 Sebanyak 4 1.00 Kurang dari 0
Tugas 8 kegiatan kegiatan 6 kegiatan 5 kegiatan kegiatan 4 kegiatan
Tambahan atau lebih
3. Persentase Lebih 10.00 lebih dari 75 8.00 lebih dari 6.00 Lebih dari 6.00 Lebih dari 45 % 2.00 Kurang dari 0
realisasi dari 85% % s.d. 85 % 65 % s.d. 55 % s.d. s.d. 55% 45%
anggaran 75% 65%
sampai dengan
bulan
pengukuran
LAMPIRAN XVII : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT
kinerja NOMOR : 12 TAHUN 2015
terhadap
anggaran kas TANGGAL : 24 FEBRUARI 2015
sampai dengan TENTANG : PERATURAN GUBERNUR TENTANG TAMBAHAN
bulan
pengukuran PENGHASILAN BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN
kinerja
4 Ketepatan Pada 5.00 Pada 4.00 Pada 3.00 Pada 2.00 Pada tanggal 5 1.00 Setelah 0
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT
Waktu tanggal 1 tanggal 2 tanggal 3 tanggal 4 pada bulan tanggal 5
Penyampaian pada bulan pada bulan pada bulan pada bulan berikutnya pada bulan
Laporan Harian berikutnya berikutnya berikutnya berikutnya berikutnya
INSTRUMEN PENGUKURAN KINERJA DAN PERHITUNGAN TAMBAHAN PENGHASILAN
PEJABAT STRUKTURAL ESELON III DAN ESELON IV
JUMLAH NILAI ASPEK
0
PRESTASI KERJA IPKPTP 3
Bulan:
Tahun:
Bahan Angka Kredit Cara mengetahui target bulanan Instansi:
=
yang tercapai bahan angka kredit:
Target Pertimbangan Nilai Angka Kredit oleh:
bulanan Angka Kredit yang dibutuhkan untuk Ketua Tim Angka Kredit/ NO PEJABAT YANG MENILAI PEJABAT YANG DINILAI
bahan = kenaikan pangkat (dalam 4 tahun) Koordinator Jafung
Angka 1. Nama : Nama :
48
Kredit 2. NIP : NIP :
3. Pangkat/Gol. Ruang : Pangkat/Gol. Ruang :
Keterangan : 4. Jabatan : Jabata :
48 = 12 Bulan x 4
5. Unit Kerja : Unit Kerj :
tahun
Tugas Pokok Pejabat yang dinilai :
NAMA
NIP.
JUMLAH TPD+TPK+TPPT UANG LEMBUR TOTAL TAMBAHAN PENGHASILAN Tidak 0 kali 8.00 1 (satu) kali 4.80 2 (dua) kali 1.60 Diatas 2 (dua) 0
- - - melaksanakan kali
tugas/perintah
kedinasan dari
Tanda tangan pejabat yang menilai : Tanda tangan pejabat yang dinilai : atasan tanpa
alasan yang sah
dalam 1 (satu)
bulan
B. PRESTASI KERJA
Pelaksanaan Tugas Sama 40.00 Kekurangan 1 32.00 Kekuranga 24.00 Kekurangan 16.00 Kekurangan 10 8.00 Kekurangan 0
Pokok dalam 1 dengan s.d. 3 hari n 4 s.d. 6 7 s.d. 9 hari s.d. 12 hari dari lebih dari 13
(satu) bulan hari kerja dari jumlah hari dari dari jumlah jumlah hari kerja hari dari
atau lebih hari kerja jumlah hari kerja jumlah hari
hari kerja kerja
Pelaksanaan Tugas Sebanyak 5.00 Sebanyak 8 4.00 Sebanyak 3.00 Sebanyak 4 2.00 Sebanyak 2 s.d. Kurang dari 2 0
GUBERNUR SUMATERA BARAT Tambahan dalam 1 10 s.d. 9 6 s.d.7 s.d.5 3 kegiatan 1.00 kegiatan
(satu) bulan (sepuluh) kegiatan kegiatan kegiatan
kegiatan
dto atau lebih
IRWAN PRAYITNO
Persentase Lebih dari 10.00 lebih dari 75 8.00 lebih dari 6.00 Lebih dari 55 4.00 Lebih dari 45 % 2.00 Kurang dari 0
realisasi anggaran 85% % s.d. 85 % 65 % s.d. % s.d. 65% s.d. 55% 45%
LAMPIRAN XVIII : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT
sampai dengan 75% NOMOR : 12 TAHUN 2015
bulan pengukuran
kinerja terhadap TANGGAL : 24 FEBRUARI 2015
anggaran kas TENTANG : PERATURAN GUBERNUR TENTANG TAMBAHAN
sampai dengan
bulan pengukuran PENGHASILAN BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN
kinerja
Waktu Pada Pada tanggal 4.00 Pada 3.00 Pada 2.00 Pada tanggal 5 1.00 Setelah 0
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT
Penyampaian tanggal 1 5.00 2 pada bulan tanggal 3 tanggal 4 pada bulan tanggal 5 pada
Laporan Harian pada bulan berikutnya pada bulan pada bulan berikutnya bulan
berikutnya berikutnya berikutnya berikutnya
INSTRUMEN PENGUKURAN KINERJA DAN PERHITUNGAN TAMBAHAN PENGHASILAN
PEJABAT STRUKTURAL ESELON III DAN ESELON IV PADA DPKD
TPD TPK TPPT JUMLAH TPD+TPK+TPPT NO PEJABAT YANG MENILAI PEJABAT YANG DINILAI
JUMLAH SKOR
NO ASPEK 1. Nama : Nama :
KINERJA
2. NIP : NIP :
3. Pangkat/Gol. Ruang : Pangkat/Gol. Ruang :
1. Perilaku Kerja 0 4. Jabatan : Jabata :
- - - -
5. Unit Kerja : Unit Kerj :
Tugas Pokok Pejabat yang dinilai :
UANG LEMBUR
Tidak 0 kali 8.00 1 (satu) kali 4.80 2 (dua) kali 1.60 Diatas 2 (dua) 0
melaksanakan kali
tugas/perintah
kedinasan dari
atasan tanpa
alasan yang sah
dalam 1 (satu)
bulan
GUBERNUR SUMATERA BARAT 0
JUMLAH NILAI ASPEK PERILAKU KERJA
B. PRESTASI KERJA
dto
Pelaksanaan Tugas Sama 30.00 Kekuranga 24.00 Kekuranga 18.00 Kekurangan 7 12.00 Kekurangan 10 6.00 Kekurangan 0
Pokok dalam 1 dengan n 1 s.d. 3 n 4 s.d. 6 s.d. 9 hari s.d. 12 hari dari lebih dari 13
IRWAN PRAYITNO (satu) bulan hari hari dari hari dari dari jumlah jumlah hari kerja hari dari
kerja jumlah jumlah hari hari kerja jumlah hari
atau hari kerja kerja kerja
lebih
Pelaksanaan Tugas Sebanya 5.00 Sebanyak 4.00 Sebanyak 3.00 Sebanyak 4 2.00 Sebanyak 2 s.d.3 1.00 Kurang dari 2 0
Tambahan dalam k 10 8 s.d. 9 6 s.d. 7 s.d. 5 kegiatan kegiatan
1 (satu) bulan (sepuluh kegiatan kegiatan kegiatan
)
kegiatan
atau
lebih
Pencapaian Target Mencapa 10.00 Mencapai 8.00 Mencapai 6.00 Mencapai 4.00 Mencapai 60% 2.00 Kurang dari 0
Pendapatan i 100% 90% s.d. 80% s.d. 70% s.d. s.d. 69% 60%
atau 99% 89% 79%
lebih
Persentase Lebih 10.00 lebih dari 8.00 lebih dari 6.00 Lebih dari 55 4.00 Lebih dari 45 % 2.00 Kurang dari 0
realisasi anggaran dari 85% 75 % s.d. 65 % s.d. % s.d. 65% s.d. 55% 45%
LAMPIRAN XIX : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT
sampai dengan 85 % 75% NOMOR : 12 TAHUN 2015
bulan pengukuran
kinerja terhadap TANGGAL : 24 FEBRUARI 2015
anggaran kas TENTANG : PERATURAN GUBERNUR TENTANG TAMBAHAN
sampai dengan
bulan pengukuran PENGHASILAN BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN
kinerja
Waktu Pada 5.00 Pada 4.00 Pada 3.00 Pada tanggal 2.00 Pada tanggal 5 1.00 Setelah 0
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT
Penyampaian tanggal tanggal 2 tanggal 3 4 pada bulan pada bulan tanggal 5 pada
Laporan Harian 1 pada pada bulan pada bulan berikutnya berikutnya bulan INSTRUMEN PENGUKURAN KINERJA DAN PERHITUNGAN TAMBAHAN PENGHASILAN
bulan berikutnya berikutnya berikutnya
berikutn SEKRETARIS DAERAH, ASISTEN SEKRETARIS DAERAH, KEPALA
ya SKPD DAN KEPALA BIRO SEKRETARIAT DAERAH
JUMLAH NILAI ASPEK PRESTASI KERJA
0
Bulan: IPKPTP 4
Tahun:
Instansi:
UANG LEMBUR
NAMA PEJABAT YANG MENJADI BAWAHAN ................. ................. ................. ................. .................
JUMLAH JAM LEMBUR STANDAR BIAYA LEMBUR UANG LEMBUR LANGSUNG
Total Skor Kinerja
30,000.00 -
NAMA PEJABAT YANG MENJADI BAWAHAN ................. ................. ................. ................. .................
LANGSUNG
TOTAL TAMBAHAN PENGHASILAN
Total Skor Kinerja
JUMLAH TPD+TPK+TPPT UANG LEMBUR TOTAL TAMBAHAN PENGHASILAN
NAMA PEJABAT YANG MENJADI BAWAHAN ................. ................. ................. ................. ................. DST
- LANGSUNG
- -
Total Skor Kinerja
Tanda tangan pejabat yang menilai : Tanda tangan pejabat yang dinilai : BESARAN TPD,TPK DAN TPPT
JUMLAH KINERJA BAWAHAN RATA-RATA TPD TPK/INSENTIF TPPT JUMLAH
KINERJA TPD+TPK+TPPT
BAWAHAN
0 0 - - - -
UANG LEMBUR
JUMLAH JAM LEMBUR STANDAR BIAYA LEMBUR UANG LEMBUR
30,000.00 -
IRWAN PRAYITNO
Tanda tangan pejabat yang menilai : Tanda tangan pejabat yang dinilai :
dto
IRWAN PRAYITNO
LAMPIRAN XX : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT
NOMOR : 12 TAHUN 2015
TANGGAL : 24 FEBRUARI 2015
TENTANG : PERATURAN GUBERNUR TENTANG TAMBAHAN
PENGHASILAN BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT
Bulan: IPKPTP 5
Tahun:
Instansi:
NILAI
NO INDIKATOR PROPORSI ATAU BOBOT INDIKATOR (%)
KINERJA
1 Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan yang sewaktu-waktu diperintahkan Gubernur dihitung secara konstan setiap bulan dengan nilai 40 40
kegiatan yang
diperintahkan
Gubernur
2 Jumlah hasil Menghasilkan 60 Menghasilkan 3 45 Menghasilkan 2 30 Menghasilkan 1 15 Tidak Menghasilkan 0
rekomendasi 4 (empat) (tiga) (dua) (satu) rekomendasi
kebijakan tertulis rekomendasi rekomendasi rekomendasi rekomendasi kebijakan dalam 1
yang disampaikan kebijakan atau kebijakan kebijakan dalam kebijakan dalam (satu) bulan
kepada Gubernur lebih dalam 1 dalam 1 (satu) 1 (satu) bulan 1 (satu) bulan
(satu) bulan bulan
JUMLAH
UANG LEMBUR
JUMLAH JAM LEMBUR STANDAR BIAYA LEMBUR UANG LEMBUR
30,000.00 -
-
- -
Tanda tangan pejabat yang menilai : Tanda tangan pejabat yang dinilai :
dto
IRWAN PRAYITNO