Peran tanah:
Tanah menjadi tempat hidup berbagai organisme
Tanah tidak hanya menjadi tempat bagi manusia untuk membangun rumah sebagai
tempat tinggal, tetapi juga merupakan habitat bagi berbagai organisme makroskopis.
Serangga, cacing tanah, semut, tungau, dan sebagainya menciptakan jaringan kehidupan
yang kompleks di dalam tanah. Aktivitas mereka berperan dalam sirkulasi nutrisi,
pembentukan struktur tanah, dan menjaga keseimbangan ekologis yang penting bagi
berbagai ekosistem. Dengan melakukan proses-proses ini, organisme-organisme
makroskopis tersebut berkontribusi dalam menjaga produktivitas dan keberlanjutan
lingkungan tanah.
Selain itu, dengan tumbuhnya berbagai jenis tanaman, akan tersedia pangan bagi hewan
dan manusia. Sebagai contoh, padi yang bisa diolah menjadi nasi merupakan salah satu
jenis makanan pokok bagi manusia. Tanah penting bagi manusia karena menyediakan
bahan material untuk membangun rumah dan gedung serta menjadi sumber mineral dan
barang tambang seperti minyak bumi, tembaga, besi, dan sebagainya.
Media Tumbuh bagi Tumbuhan
Tumbuhan dapat tumbuh di atas tanah karena terdapat unsur hara tanah, udara, dan air
dalam tanah yang dibutuhkan tumbuhan. Tanah dapat menyangga tumbuhan dengan akar
tumbuhan yang masuk mencengkram tanah. Akar di dalam tanah turut meningkatkan
kemampuan tanah dalam menyimpan air. Keberadaan tumbuhan juga memberikan
keuntungan bagi tanah karena sisa-sisa tumbuhan mati, ranting, daun yang gugur sebagai
sumber bahan organik bagi tanah. Bahan organik merupakan sumber energi bagi
organisme pengurai dan hasil penguraiannya kembali ke tanah menjadi unsur-unsur hara
yang akan diserap tumbuhan.
Tanah yang memiliki porositas baik, struktur halus dan permeabilitas tinggi mampu
menyerap air hujan dengan baik. Air hujan bisa masuk lebih dalam dan disimpan sebagai
air bawah tanah. Kandungan bahan organik dalam tanah berfungsi sebagai filter/penyaring
air yang masuk ke tanah sehingga air yang tadinya kotor bisa menjadi bersih.
Melalui proses infiltrasi, air hujan yang diresap kedalam tanah, mengisi akuifer dan
menyediakan sumber air yang vital bagi tanaman dan makhluk hidup lainnya. Tanah yang
mampu menyimpan air dengan baik juga berperan dalam mengurangi risiko banjir dan
menjaga kestabilan air tanah.
- Berkurangnya tumbuhan dan berkurangnya oksigen bagi makhluk hidup, jika tanah
tidak menjalankan perannya, maka dapat menyebabkan berkurangnya tumbuhan.
Hal ini disebabkan karena tanah memiliki peran yaitu sebagai media tumbuh bagi
tumbuhan, jika tanah di suatu daerah tidak subur maka tanah tersebut tidak
mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk dapat hidup. Hal ini
membuat tumbuhan tidak bisa hidup pada daerah tersebut sehingga daerah
menjadi gersang tanpa adanya tumbuhan. Hal ini juga dapat berefek pada proses
menghasilkan oksigen bagi makhluk hidup.
- Terjadinya erosi tanah, jika tidak ada tumbuhan yang tumbuh untuk menutupi
permukaan tanah menyebabkan tanah mudah terkena erosi. Angin yang
berhembus dan juga hujan yang turun dengan leluasa membawa tanah dan
menyebabkan erosi. Erosi yang terus-menerus dapat mengakibatkan tanah tergerus
dan ketinggiannya semakin berkurang.
- Berkurangnya persediaan air bersih, air tanah adalah air bersih yang terperangkap
dalam lapisan batuan akuifer di bawah tanah. Proses penyerapan air hujan oleh
tanah yang melibatkan tumbuhan dan mikroorganisme sangat penting karena
tanpa mereka, air hujan akan langsung mengalir ke sungai atau laut. Hal ini dapat
mengakibatkan berkurangnya pasokan air dalam akuifer. Selain itu, tanah yang
tergerus akibat erosi juga akan kehilangan kemampuannya sebagai filter. Akibatnya,
polutan yang masuk ke dalam tanah tidak akan tersaring dengan baik dan dapat
mencemari air bersih dalam akuifer.