Anda di halaman 1dari 4

Tugas : Kewirausahaan

Nim : 22082018
Nama : Indra Prasetiawan

Artikel tentang biografi 2 pengusaha sukses

Biografi Reza Nurhilman, Sukses Di Usia Muda Berkat Keripik Pedas Maicih

Reza Nurhilman dikenal sebagai pemilik bisnis kripik pedas Maicih. Tidak banyak yang mengenal
nama Reza Nurhilman. Ia merupakan sosok dibalik suksesnya keripik pedas Maicih asal Bandung
ini. Berkat kripik pedas maicih mengantarkan ia sebagai salah satu pengusaha muda yang amat
sukses. Simak profil dan biografi Reza Nurhilman serta perjuangannya dalam membangun bisnis
kripik pedas Maicih.

Profil dan Biografi Reza Nurhilman

Pria kelahiran kota Bandung, 29 September 1987 ini merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara.
Sejak kecil, orang tua Reza bercerai. Reza kemudian diasuh oleh orang tua angkatnya. Status
‘broken home’ membuat ia pernah terjerumus ke hal-hal negatif saat usinya masih sangat muda.
Ia mengenyam pendidikan sekolahnya di Bandung. Setelah lulus dari SMAN 2 Bandung, Reza
memilih mencoba merintis usaha ketimbang masuk ke perguruan tinggi. Dengan modal usaha yang
ia berhasil kumpulkan, Reza kemudian mencoba berbagai macam jenis usaha.
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, ia berjualan berbagai macam produk. Mulai
dari barang elektronik hingga pupuk yang ia geluti selama hampir empat tahun dari tahun 2005
hingga tahun 2009.

Awal Berbisnis Keripik Maicih


Perkenalannya dengan bisnis cemilan, dimulai saat ia bersama dengan temannya pergi ke Cimahi.
Disana ia mencicipi keripik lada pedas buatan seorang nenek. Reza Nurhilman kemudian tertarik
dengan rasa cemilan tersebut.
Ia mengatakan bahwa rasa keripik buatan nenek tersebut sangat enak. Dan tanpa malu-malu, Reza
menanyakan resep dari keripik buatan nenek tersebut. Nenek itupun tak keberatan untuk berbagi
resep dari keripik lada pedas itu.
Reza melihat bahwa keripik tersebut mempunyai rasa yang enak namun pemarasan dari keripik
pedas tersebut masih kurang baik. Keripik tersebut tidak dipasarkan keluar daerah dan produksinya
hanya pada saat-saat tertentu saja.
Reza Nurhilman kemudian fokus menggeluti usaha cemilan keripik singkong ini. Dengan strategi
bisnis yang tepat ia yakin bisnis cemilannya bisa dikenal di seluruh Indonesia.
Dengan berbekal modal sebesar 15 juta rupiah, pria yang amat menggemari sosok Axel Rose
‘Guns ‘n Roses‘ ini mulai memproduksi kerupuk singkong.
Ia pun memberi nama kerupuknya yaitu Maicih dan diluncurkan pada bulan juni 2010. Reza
membuat keripik pedasnya dengan level pedas yang berbeda-beda awalnya dari level 1 hingga
level 5.
Awalnya kapasistas produksi keripik buatan Reza Nurhilman hanya 50 bungkus perharinya. Ia
menawarkan sendiri keripiknya dengan cara berkeliling dengan sistem COD (Cash On Delivery).
Ia pun mau mengantar pesanan keripiknya walau hanya dipesan 1 bungkus saja. Reza tidak
memiliki toko seperti produk cemilan kebanyakan.

Strategi Pemasaran Yang Tepat

Strategi pemasaran yang dilakukan oleh Reza Nurhilman ketika itu cukup bagus. Ia memanfaatkan
media sosial yang ketika itu sedang booming di Indonesia yaitu Twitter dan Facebook.
Konsumennya dapat melihat lokasi para agen (reseler) yang disebut oleh Reza sebagai
‘Jenderal’ dalam memasarkan keripik buatannya. Lokasi agennya tersebar ditempat-tempat
keramaian seperti kampus, kantor dan tempat keramaian lainnya.
Stategi pemasaran Keripik Maicih buatan Reza Nurhilman tepat sasaran. Para konsumen dibuat
penasaran akan rasa dari keripik Maicih. Meskipun sudah banyak produk yang serupa di Bandung,
Reza menyebut keripiknya eksklusif.
Level pedas keripik Maicih pun ditambah hingga mencapai level 10. Nama Keripik Maicih bahkan
sempat booming di twitter karena level kepedasannya. Dan terkenal dikalangan anak muda.
Omset Yang Terus Meningkat
Dalam beberapa bulan setelah meluncurkan keripik pedasnya, Reza Nurhilman mampu
meningkatkan produksi keripik Maicih nya hingga 2000 bungkus perharinya.
Omset bisnisnya terus meningkat dengan pendapatan mencapai 7 milyar perbulan hanya dalam
waktu setengah tahun saja seiring permintaan pasar yang terus meningkat terhadap keripiknya.
Kini keripik buatan Reza Nurhilman sudah dapat ditemukan di minimarket maupun supermarket
dan tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia. Saat ini Reza Nurhilman mampu memproduksi
keripik Maicihnya hingga kapasitas 75 ribu bungkus perminggunya.
Varian pun ada tiga macam yaitu keripik, jeblak, gurilem. Ia sudah mempunyai perusahaan sendiri
yaitu PT Maicih Inti Sinergi. Omsetnya pun kini bisa mencapai puluhan milyar perbulan dari
berbisnis keripik.

Sukses Di Usia Muda

Saat ini Reza Nurhilman bisa dikatakan salah satu pengusaha sukses di usia muda. Dengan
penghasilan yang ia dapat dari berjualan keripik, ia kini mampu membeli rumah dan mobil mewah
di usia muda.Ia juga biasa menjadi pembicara di berbagai seminar kewirausahaan selain itu Reza
Nurhilman juga kini merambah ke bisnis properti dengan mendirikan PT Sinergy Land Property
(SLP) yang menggarap beberapa proyek perumahan.
Itulah profil dan biografi Reza Nurhilman dan kisah suksesnya dalam berbisnis keripik pedas
Maicih. Semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi pembaca sekalian.

( sumber : https://www.biografiku.com/profil-dan-biografi-reza-nurhilman. )
Kesuksesan Ferry Unardi Mebangun Traveloka

Awal Kisah Ferry Unardi

Ferry Unardi lahir pada 16 Januari 1988 di kota Padang. Setelah menyelesaikan pendidikan di
Sekolah Menengah, Ferry memutuskan untuk melanjutkan pendidikan Universitas. Tak tanggung-
tanggung, Beliau memilih kuliah di Purdue University jurusan Computer Science dan Engineering.

Setelah menyelesaikan pendidikan S1, Beliau memutuskan untuk bekerja di Microsoft, Seattle.
Beliau bekerja sebagai seorang software engineer.

Setelah 3 tahun bekerja, Ferry berpikir bahwa dirinya sulit menjadi terbaik di Microsoft. Pemikiran
tersebut wajar untuk seorang karyawan, karena karyawan akan memikirkan karir.

Karena Ferry merasa suntuk dengan pekerjaannya, Beliau mencoba terbang ke China untuk
mencari pemikiran baru. Hasil pemikirannya adalah industri travel dan penerbangan.

Sebagai seorang insinyur (software engineer), Ferry Unardi merasa tidak terlalu percaya diri
memulai bisnis startup. Beliau berpikir logis dan memustuskan untuk melanjutkan pendidikan S2
Bisnis di Harvard University.

Jalan 1 semester di Harvard University, Ferry Unardi tertarik untuk mengembangkan perusahaan
rintisan (startup). Beliau memilih stratup di bidang mesin pencari tiket pesawat. Ferry, merasa
kesulitan saat memesan tiket Amerika – Indonesia.

Berawal dari solusi untuk memecahkan permasalahannya sendiri, Ferry mengembangkan sebuah
mesin pencari tiket pesawat dengan teknologi yang lebih modern, fleksibel dan praktis.

Berdirinya Traveloka.com

Tepat saat Ferry berusia 23 tahun, Beliau memutuskan untuk melangkah keluar dari zona nyaman.
Ferry melihat pada waktu itu, Startup di bidang reservasi tiket, adalah startup yang masih booming
dan menjadi trend.

Banyak investor berlomba-lomba untuk masuk ke industri startup reservasi tiket. Ferry berpikir
bakal ketinggalan gerbong, jika tidak segera memulainya.

Konsep bisnis Traveloka pada tahun 2012 adalah situs pencari dan pembanding tiket pesawat.
Traveloka didirikan oleh tiga orang bersahabat: Derianto Kusuma, Ferry Unardi, Albert. S

singkat cerita, Ferry meilhat bahwa orang-orang tidak hanya ingin mencari tiket yang murah, tetapi
juga ingin memesan langsung tiket. Tepat pada pertengahan tahun 2013, Traveloka berubah
menjadi situs reservasi (pemesanan) tiket pesawat.
Banyak hal yang harus dipelajari oleh Ferry saat mengawali Traveloka. Tantangan terberat adalah
bagaimana cara mengelola tim yang awalnya berjumlah 8 orang menjadi belasan, puluhan bahkan
ratusan orang.

Banyak hal yang harus dilakukan sebagai perusahaan baru, termasuk membentuk budaya
perusahaan dan membangun manajemen yang solid.

Selain itu permasalahan juga hadir, karena banyak maskapai penerbangan yang tidak bersedia
bekerjasama dengan Traveloka.

Ferry berusaha meyakinkan perusahaan-perusahaan maskapai penerbangan dan juga memperbaiki


sistem layanan pelanggan (customer service).

Sejauh ini Traveloka sudah mendapatkan pendanaan dari beberapa perusahaan modal ventura
(venture capital). Pendanaan pertama berasal dari East Ventures pada tahun 2012 dan Global
Founders Capital pada tahun 2013.

Pelajaran dari Kisah Sukses Ferry Unardi, pendiri Traveloka.com

Banyak hal yang dapat kita pelajari dari kisah suskes Ferry Unardi. Setidaknya kita dapat
mempelajari:

Semangat pantang menyerah dan kerja keras. Ternyata tidak mudah membuat perusahaan startup,
banyak sekali tantangan yang harus dihadapi mulai dari manajemen, pendanaan, menjalin
partnership dan lain sebagainya.

Sosok Ferry Unardi dan kawan-kawan, mengajarkan kepada kita bahwa setiap pebisnis harus
memiliki insting. Tahu kapan waktu yang pas untuk masuk dalam bisnis tersebut, tahu apa yang
dibutuhkan oleh customer. Ferry dan kawan-kawan mengubah model bisnis yang awalnya hanya
mesih pencari tiket menjadi situs reservasi tiket.

Terakhir dan paling penting: Kita harus melayani pembeli dan memberikan yang terbaik untuk
pembeli. Dari situ, pembeli diharapkan akan membeli kembali layanan kita.

Anda mungkin juga menyukai