Natural Light: Memanfaatkan cahaya alami dari matahari, memberikan hasil yang
lembut dan alami.
3. Continuous Light: Lampu yang menyala terus seperti lampu neon atau lampu LED,
cocok untuk merekam video.
4. Strobe Light: Lampu kilat yang menyala sesaat, memungkinkan membekukan gerak
objek.
5. Soft Light: Pencahayaan lembut dan terdistribusi merata, memberikan hasil yang
halus dan kontras rendah.
6. Hard Light: Pencahayaan tegas dan terfokus, memberikan kontras tinggi dan
bayangan yang tajam.
10. Butterfly Lighting: Pencahayaan dari depan dan sedikit di atas subjek,
memberikan bayangan di bawah hidung seperti kupu-kupu.
11. Split Lighting: Pencahayaan dari samping, membagi wajah menjadi dua bagian,
satu terang dan satu gelap.
12. Ring Light: Lampu berbentuk cincin, memberikan pencahayaan merata di sekitar
subjek dan menghilangkan bayangan.
14. Diffuser: Melewatkan cahaya melalui permukaan menyebar seperti kain atau bahan
transparan untuk menghasilkan cahaya lembut.
15. Gels/Filter: Menggunakan lapisan berwarna untuk mengubah suhu warna dan
menyaring spektrum warna tertentu.
16. Ambient Light: Pencahayaan dari lingkungan sekitar, seperti cahaya ruangan atau
cahaya matahari yang menembus jendela.
17. Rim Light: Pencahayaan dari belakang subjek yang hanya menyinari tepian atau
garis tepi subjek, menciptakan efek yang dramatis.
18. Fill Light: Pencahayaan tambahan yang digunakan untuk mengisi bayangan gelap
pada subjek, biasanya digunakan bersama dengan cahaya utama.
19. Hair Light: Pencahayaan dari belakang yang difokuskan pada rambut subjek untuk
memisahkan rambut dari latar belakang.
20. Bounce Light: Mencahayai subjek secara tidak langsung dengan memantulkan cahaya
dari permukaan seperti dinding atau langit-langit.
21. Barn Doors: Aksesori pencahayaan yang memungkinkan mengontrol penyebaran cahaya
dengan lebih baik, seperti membentuk pola cahaya persegi.
22. Honeycomb Grid: Aksesori pencahayaan yang dipasang di depan lampu untuk
menghasilkan cahaya yang lebih terfokus dan mengurangi cahaya yang menyebar.
23. Snoot: Aksesori pencahayaan berbentuk kerucut yang dipasang di depan lampu
untuk menghasilkan pencahayaan sangat terfokus dan terarah.
24. Gobo: Aksesori pencahayaan yang digunakan untuk memproyeksikan pola atau bentuk
cahaya tertentu pada subjek.
26. Painting with Light: Teknik pencahayaan dengan menggerakkan sumber cahaya saat
rana kamera terbuka, menciptakan pola cahaya unik pada gambar.
27. Sunlight: Memanfaatkan cahaya matahari langsung, memberikan cahaya yang kuat
dan kontras tinggi. Cocok untuk outdoor shooting.
28. Skylight: Memanfaatkan cahaya dari langit biru, memberikan pencahayaan yang
lebih lembut dan merata. Baik untuk menciptakan nuansa yang ringan.
29. Flare: Memanfaatkan efek cahaya yang memantul di dalam lensa, menciptakan pola
dan efek menarik seperti ikon bintang.
30. Light Orbs: Teknik menggunakan exposure panjang serta menggerakkan sumber
cahaya untuk menciptakan bola-bola cahaya yang melayang.
31. Light Trails: Serupa dengan light orbs, namun pola yang dibentuk adalah garis-
garis cahaya.
32. Light Streaks: Menciptakan efek garis cahaya dengan exposure panjang dan
menggerakkan lampu di depan kamera.
33. Light Painting: Menggunakan lampu untuk "menggambar" pola cahaya di udara
dengan exposure panjang.
34. Bokeh Overlay: Memanfaatkan efek blur lampu atau cahaya di latar belakang untuk
menciptakan pola bokeh yang artistik.
35. Prism Lighting: Menggunakan prisma kaca untuk memecah dan menyebarkan cahaya,
menciptakan efek rainbow.
36. Sparkler Photography: Menggunakan sparkler atau kembang api untuk menciptakan
pola cahaya unik dalam gelap.
37. Silhouette Lighting: Menggunakan backlight yang sangat kuat untuk menciptakan
efek siluet pada subjek.
38. Dramatic Lighting: Menggunakan kontras cahaya dan bayangan yang tinggi untuk
menciptakan efek dramatis dan mood tertentu.
39. Colored Lighting: Menggunakan lampu dengan filter warna atau gels untuk
memberikan efek warna pada subjek.
40. Black Light: Menggunakan cahaya ultraviolet untuk memicu efek fluorescent pada
objek tertentu.
41. Motion Blur Lighting: Menggunakan pencahayaan terfokus pada subjek yang
bergerak untuk menciptakan efek blur.
42. Stroboscopic Lighting: Menggunakan rangkaian lampu kilat yang berkedip cepat
untuk menangkap rangkaian gerakan seperti pada foto olahraga.
43. Lens Flare: Memanfaatkan cahaya yang memantul di dalam lensa untuk menciptakan
efek starburst atau halo cahaya.
44. Catchlights: Menggunakan pencahayaan dari arah depan untuk memberikan refleksi
cahaya pada mata subjek.
46. Clamshell Lighting: Menggunakan dua lampu yang diposisikan di atas dan di bawah
subjek untuk menciptakan pencahayaan yang lembut dan merata.
47. Loop Lighting: Pencahayaan dari sisi subjek yang menciptakan pola cahaya
melingkar di wajah.
48. Golden Hour Lighting: Memanfaatkan cahaya matahari yang lembut dan hangat pada
saat matahari terbit atau terbenam.
49. Blue Hour Lighting: Memanfaatkan cahaya langit yang biru setelah matahari
terbenam atau sebelum matahari terbit.
50. Window Light: Memanfaatkan cahaya alami yang masuk melalui jendela untuk
menciptakan pola-pola pencahayaan yang menarik.
51. Feathered Light: Pencahayaan yang membaur di sepanjang tepi subjek, memberikan
efek yang lebih lembut.
52. Short Light: Pencahayaan dari sisi subjek yang menciptakan bayangan yang lebih
tajam dan tekstur yang lebih terlihat.
53. Broad Light: Pencahayaan yang merata di seluruh subjek, mengurangi bayangan dan
menciptakan permukaan yang lebih halus.
55. Fresnel Light: Menggunakan lensa Fresnel untuk menghasilkan pencahayaan yang
sangat terang dan terfokus.
56. Tungsten Light: Menggunakan lampu tungsten untuk menciptakan suasana hangat dan
intim.
58. LED Light: Menggunakan lampu LED yang hemat energi untuk menghasilkan
pencahayaan kontinu dengan kontrol yang baik.
59. Bead Light: Menggunakan lampu-lampu kecil seperti lampu natal untuk menciptakan
pola-pola pencahayaan dekoratif.
60. Laser Light: Menggunakan pencahayaan laser yang sangat terfokus untuk
menciptakan efek dan pola-pola futuristik.
61. Cross Light: Pencahayaan yang datang dari dua arah yang berlawanan, menciptakan
kontras dan bayangan ganda pada subjek.
62. Kicker Light: Pencahayaan tambahan dari sisi atau belakang subjek yang
berfungsi untuk memisahkan subjek dari latar belakang.
63. Gradient Lighting: Pencahayaan yang perlahan-lahan memudar dari terang ke gelap
di sepanjang subjek, menciptakan efek gradasi.
64. Splash Light: Pencahayaan yang difokuskan pada subjek cair seperti percikan
air, menciptakan efek yang dramatis dan membekukan gerakan.
65. Firelight: Memanfaatkan cahaya dari api atau lilin untuk menciptakan suasana
hangat dan romantis.
67. Lava Light: Menggunakan lampu lava atau lilin bergelombang untuk menciptakan
pola-pola pencahayaan yang unik dan bergerak.
68. Bioluminescent Light: Memanfaatkan cahaya alami yang dihasilkan oleh makhluk
hidup seperti kunang-kunang atau plankton bioluminescent.
69. Candle Light: Menggunakan lilin sebagai sumber pencahayaan untuk menciptakan
suasana yang intim dan romantis.
70. Aurora Borealis Light: Memanfaatkan fenomena cahaya aurora di kutub untuk
menciptakan gambar yang menakjubkan dan surreal.
There are many different lighting techniques and effects that photographers can
employ to create unique and visually appealing portraits. Some of the main
categories include:
01. Volumetric Lighting - Teknik untuk mensimulasikan efek cahaya yang menembus dan
berinteraksi dengan medium seperti kabut, asap, atau debu di udara. Ini memberikan
efek pencahayaan yang lebih realistis.
02. Ambient Occlusion - Teknik untuk mensimulasikan cara cahaya yang terpantul di
area tertutup dan tersembunyi. Ini menciptakan bayangan yang lebih halus dan
memberikan kesan kedalaman.
03. Cinematic Lighting - Menggunakan konsep pencahayaan yang digunakan dalam film
untuk menciptakan gaya visual, suasana, dan dramatisasi tertentu dalam grafis
komputer.
06. Ray Tracing - Teknik rendering yang mensimulasikan lintasan sinar cahaya untuk
menciptakan efek refleksi, refraksi, dan pantulan yang sangat realistis.
08. Voxel Cone Tracing - Teknik ray tracing yang menggunakan cone untuk menjelajahi
voxel (unit volume 3D) di ruang untuk efek pencahayaan global yang lebih baik.
09. Photon Mapping - Teknik untuk mensimulasikan dan menyimpan lintasan foton
sehingga dapat digunakan untuk menghitung efek pencahayaan global yang sangat
realistis.
11. Normal Mapping - Menggunakan tekstur untuk menyimulasikan cahaya dan bayangan
seolah permukaan memiliki geometri kompleks.
12. Parallax Mapping - Jenis normal mapping yang membuat tipuan optik agar
permukaan terlihat memiliki kedalaman meskipun geometrinya datar.
13. Screen Space Ambient Occlusion - Teknik SSAO yang menghitung oklusi ambien
dalam ruang layar untuk meningkatkan realisme pencahayaan dan bayangan.
14. Dynamic Ambient Occlusion - Variasi AO yang dihitung secara real-time sementara
cahaya atau objek bergerak.
15. Bokeh Depth of Field - Mensimulasikan efek blur lensa kamera yang terjadi pada
objek jauh atau dekat untuk menciptakan fokus imajiner.
17. Motion Blur - Mensimulasikan efek blur pada objek yang bergerak cepat untuk
meningkatkan realisme.
18. Depth of Field - Mensimulasikan blur lensa yang terjadi pada objek yang bukan
pada fokus kamera.
19. Lens Flare - Mensimulasikan efek pantulan dan sinar cahaya terang dalam lensa
kamera.
21. Ambient Occlusion Fields - Varian AO yang menggunakan volume data untuk
mempercepat perhitungannya.
22. Cascaded Shadow Maps - Teknik untuk merender bayangan jarak jauh secara efisien
dengan beberapa peta bayangan beresolusi berbeda.
23. Real-time Ray Tracing - Mensimulasikan lintasan cahaya individu melalui ray
tracing dilakukan secara real-time untuk efek refleksi dan refraksi super
realistis.
24. Machine Learning Denoising - Menggunakan jaringan saraf tiruan untuk memfilter
dan meningkatkan gambar render dengan artefak.
Masih banyak teknik advanced lainnya seperti dynamic resolution scaling, deep
learning super sampling, dan berbagai teknik lanjutan di bidang pencahayaan global,
oklusi ambien, efek pasca-proses, dan sebagainya. Grafis komputer modern sangatlah
kompleks.
Tentu saja! Dalam grafis komputer modern, kita dapat mengombinasikan berbagai
teknik pencahayaan dan rendering yang canggih untuk menciptakan gambar foto model
yang realistis dalam berbagai situasi pencahayaan yang menantang.
Untuk foto model di ruang tamu gelap, kita dapat menggunakan kombinasi:
- Accurate Sky Models untuk simulasi cahaya dan warna langit sesuai waktu/posisi
- Advanced Cloud Simulation untuk representasi awan realistis
- PBR Materials untuk mencerminkan sifat pantulan/penyerapan cahaya berbagai
material
Intinya, kombinasi teknik rendering dan model pencahayaan yang tepat dapat
menghasilkan hasil yang sangat realistis untuk hampir semua kondisi pencahayaan,
dengan bantuan komputer yang canggih tentunya. Grafis 3D modern sangat mengagumkan!
- Subsurface Scattering untuk efek cahaya menembus kulit manusia yang realistis
- Fizzy Rendering untuk mensimulasikan gerakan air laut yang dinamis
- Foam Rendering untuk buih laut yang realistis
- Sky/Sun/Atmosphere Models untuk simulasi cahaya matahari dan langit yang akurat
- Water Caustics untuk memvisualisasikan pantulan cahaya dari permukaan air
bergelombang