Anda di halaman 1dari 8

UJIAN AKHIR SEMESTER

FAKUTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Rizal Lugiman
221220105
Teknik Informatika

Dosen Pengampu : RAMLAH M.Pd.

PRESSING STRENGTH OF BRICKS WITH THE ADDITION OF


HVS AND CARTON WASTE

Disusun Oleh :

GILANG RAMADHAN
NIM : 151210331

DR. DODDY IRAWAN, ST.,M.Eng

FUAZEN, ST.,MT

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK
2022
ABSTRAK

Produksi kayu hutan menurun setiap tahunnya, mencapai 7 juta meter kubik pada tahun 2018 dan
5,8 juta meter kubik pada tahun 2019, turun 16,30%. Penyebab penurunan tersebut adalah kurangnya
permintaan dari pemasok di industri panel dan woodworking. Pembuatan batu bata dan pengujian kuat
tekan dengan menambahkan kertas HVS dan potongan karton membantu mengurangi dampak
lingkungan dan dapat menjadi sumber daya lokal.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai komposisi limbah kertas dan karton HVS
dengan hasil kuat tekan bata sesuai nilai standar. Menggunakan campuran HVS dan potongan karton di
batu bata ini efektif, Salah satu pemanfaatan limbah kertas HVS yang ada di masyarakat adalah dengan
menjadi bahan tambah dalam campuran batako. Konsumsi limbah kertas HVS batangan masih dalam
batas 35% yang dipersyaratkan oleh SNI 03-0349-1989. Saat dilakukan pengujian kuat tekan kertas HVS
batangan, diketahui bahwa kuat tekan kertas HVS batangan 5% 10% lebih tinggi 0,83% dibandingkan
dengan kertas HVS batangan 0%.

Kata kunci : Polusi, bata, kekuatan tekan

ABSTRACT
Forest wood production is decreasing every year, reaching 7 million cubic meters in 2018 and 5.8 million
cubic meters in 2019, a decrease of 16.30%. The reason for the decline was the lack of demand from suppliers in the
panel and woodworking industries. Brick manufacture and compressive strength testing by adding HVS paper and
scrap cardboard helps reduce environmental impact and can be a local resource. The purpose of this study was to
determine the value of the composition of HVS paper and cardboard waste with the compressive strength results of
bricks according to standard values. Using a mixture of HVS and cardboard pieces in the bricks is effective. One of
the uses of HVS paper waste in the community is to become an added ingredient in the mixture of bricks.
Consumption of HVS paper bar waste is still within the 35% limit required by SNI 03-0349-1989. When testing the
compressive strength of HVS bar paper, it was found that the compressive strength of HVS bar 5% 10% was 0.83%
higher than HVS paper 0%.

Keywords: Pollution, brick, compressive strength


1. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia. Dengan total 17.000 pulau
dan hanya 7.000 pulau berpenghuni, pulau utama Indonesia adalah Kalimantan, Jawa, Sulawesi,
Sumatera, dan Papua. Produksi kayu hutan menurun setiap tahunnya, mencapai 7 juta meter kubik pada
tahun 2018 dan 5,8 juta meter kubik pada tahun 2019, turun 16,30%. Penyebab penurunan tersebut
adalah kurangnya permintaan dari pemasok di industri panel dan woodworking.
Daur ulang sampah atau limbah dapat menjadi sumber daya lokal, digunakan sebagai alternatif
bahan baku konstruksi, dan mengurangi dampak lingkungan. HVS dan potongan karton sudah tersedia.
Menurut penelitian sebuah industri milik negara, rata-rata dihasilkan 50 kg sampah setiap bulannya.
Permintaan limbah HVS dan kardus sangat rendah, misalnya pada kemasan makanan dan kertas kraft.
Karena potensi limbah HVS dan kardus belum terealisasi, maka perlu dilakukan upaya pemanfaatannya,
misalnya sebagai bahan tambahan dalam pembuatan balok beton (bata padat). Penggunaan limbah HVS
dan kardus sebagai pengganti agregat dalam pembuatan balok beton (bata padat) akan dikaji dalam
judul "Kekuatan tekan bata dengan penambahan limbah HVS dan kardus". Pada penelitian ini, tulang
ikan digunakan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan adonan adobe. Menambahkan agregat HVS
dan sisa kardus sebagai komposisi bahan utama pengganti semen. Ada beberapa variasi penambahan
limbah HVS dan kardus yaitu 15%, 20%, 25% dan 30%. Dimensi cetakan batu bata yang digunakan pada
benda uji adalah 30 x 15 x 10 cm. Pengujian kuat tekan bata dilakukan di laboratorium dengan
menggunakan alat Ele.
Penelitian ini memiliki tujuan umum dan tujuan khusus, tujuan penelitian secara umum adalah
pemenuhan persyaratan akademik untuk penyelesaian studi, penerapan ilmu yang diperoleh selama
studi tentang teknik mesin dan terakhir sebagai alat untuk mengenal. atau kesempatan untuk melamar
kualifikasi untuk bekerja di bidang ini. Tujuan khusus penelitian ada 2 yaitu penerapan bata limbah HVS
dan kardus, tujuan kedua untuk melihat pengaruh penambahan HVS dan limbah kardus pada campuran
bata dalam pengujian daya serap air dan kuat tekan.
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi dari bidang ilmu material
konstruksi tentang kuat tekan batu bata dengan penambahan HVS dan potongan kardus untuk
mendapatkan formula yang tepat untuk mendapatkan bata ringan dengan kuat tekan tertinggi.
2. METODE PENELITIAN
Lokasi penelitian ini di Laboratorium Teknik Mesin dan Biologi Kimia Universitas Muhammadiyah
Pontianak dan Laboratorium Teknik Konstruksi PONNEP.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan cetakan sampel (panjang 28cm, lebar 7cm,
tinggi 10cm), kemudian menyiapkan timbangan digital untuk mengukur massa bahan sampel batu bata,
dan terakhir menyiapkan alat uji sampel batu bata, seperti tungku B. siap untuk menguji kapasitas
penyerapan dan isyarat untuk menguji kuat tekan. Kemudian siapkan bahan-bahan yang diperlukan
seperti lumpur HVS dan box 4kg, semen 4kg, pasir 4kg dan air secukupnya.
Setelah semua alat dan bahan siap, penelitian dapat dimulai. Yang pertama adalah menumpuk
dan membuat batu bata. Buatlah pasta keras terlebih dahulu dengan merendam kertas dan kartu HVS
dalam wadah berisi air hingga menjadi bubur dan kerjakan dengan tangan. Kemudian bersihkan semua
alat yang bisa digunakan, siapkan bahan seperti semen dan pasir, lalu campurkan semua bahan yang
sudah ditakar, setelah tercampur tuang adonan ke dalam cetakan dan ratakan, keringkan adonan di
oven. 2 jam hingga mengeras dan mengering. Pembuatan sampel yang dicampur dengan bubur kertas
sama dengan pembuatan batu bata biasa, perbedaannya adalah penambahan massa pada campuran
batu bata dan bubur kertas, yang sesuai dengan pengurangan massa semen.

Gambar 1. Komposisi Perbandingan Campuran Bahan

Lakukan tes penyaringan air. Hal pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan benda uji batu
bata, nyalakan kiln pada suhu 100 ℃ dan letakkan batu bata dengan kode pola A1, A2, A3 dan A4
selama 4 jam, lalu ulangi 4-8 dengan bahan bata dengan kode pola. B, C dan D memiliki komposisi yang
sama. Hasil pengujian daya serap air batu bata dengan menggunakan timbangan digital ditunjukkan pada
gambar 2.

Gambar 2. Hasil Pengujian Daya Serap Batako Pada Komposisi Bervariasi


Lakukan tes ketahanan tekanan. Pertama, benda uji bata disiapkan, kemudian diukur panjang,
lebar dan tinggi masing-masing sampel, sampel kode 1 ditempatkan di alat uji kuat tekan Ele, dan jarum
alat diatur ke posisi nol. nyalakan alat dan baca instruksi pemuatan jarum sambil perlahan menerapkan
beban tekan (F) dari atas sampai spesimen pecah atau hancur. Kemudian ulangi ini 4-8 kali
menggunakan bahan bata dengan kode pola komposisi yang sama dan berbeda. Kemudian catat nilai
beban tekan maksimum yang dibaca alat pada gambar 3.

Gambar 3. Hasil Pengujian Kuat Tekan Batako Pada Komposisi Bervariasi.

Analisis kuat tekan sampel untuk menghitung parameter pengukuran yang diperlukan yaitu beban
tekan (gaya tekan, F) dan luas permukaan sampel bata. Setelah pengujian kuat tekan sampel,
dibandingkan dengan nilai standar berdasarkan referensi atau standar nasional.

3. HASIL DAN ANALISIS


3.1 Hasil Penelitian
Terdapat dua tahapan dalam penelitian ini, yang pertama adalah tahap pembuatan batu bata dan
yang kedua adalah pengujian nilai kuat tekan. Tahap pertama pembuatan batako dilakukan di
Laboratorium Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Pontianak, tahap kedua pengujian serapan
dilakukan di Laboratorium Biologi Kimia Universitas Muhammadiyah Pontianak, dan tahap terakhir
pengujian kuat tekan. parameter bata diuji di Laboratorium Teknik Sipil Polnep.
Selama pembuatan batu bata, massa HVS dan massa karton dicampur. Beberapa variasi
komposisi yang digunakan yaitu 15%, 20%, 25% 30, dan perbandingan pencampuran semen, pasir dan
air dapat dijelaskan pada Tabel 2.1.
Template bata menggunakan model persegi panjang 3 lubang berukuran 28 cm, lebar 7 cm dan
tinggi 13 cm. Sampel yang disiapkan terdiri dari 4 sampel dan masing-masing sampel terdapat 4 batu,
sehingga total ada 16 batu dengan komposisi berbeda yang akan diuji kuat tekannya.

3.2 Analisi Uji Daya Serap


Proses perhitungan dilakukan di Laboratorium Biologi-Kimia Universitas Muhammadiyah Pontianak
dengan menggunakan oven. Hasil pengujian ditunjukkan pada Gambar 4.
Gambar 4. Hasil Uji Daya Serap Batako
Berdasarkan hasil pada gambar 4, berikut adalah hasil kurva pengaruh antara proporsi lumpur
limbah HVS dan kardus:

Hasil uji hisap dengan komposisi berbeda menunjukkan bahwa kuat tekan batu bata tertinggi
terjadi pada varian A dengan nilai resapan air rata-rata 5,5 n. Nilai serapan batu bata tertinggi terjadi
pada varian D dengan nilai serapan air rata-rata 10%. Kualitas batu bata yang dihasilkan dapat diketahui
dari daya serap air yang semakin menurun. Ini karena rongga pada bata berkurang, membuat bata lebih
padat dan kuat.
Dari varian B, C dan D terlihat peningkatan penyerapan air sebesar 6,5%, 7,75% dan 10%.
Sedangkan varian A memiliki daya serap paling rendah yaitu 5,5%. Hal ini menunjukkan nilai yang sesuai
adalah komposisi 15%, 20%, 25-30%, karena memenuhi syarat mutu standar tertinggi SNI 3-03490-1989,
yaitu 25%.

3.3 Analisis Uji Kuat Tekanan


Proses perhitungan kuat tekan menggunakan parameter untuk mengukur hasil tegangan tekan.
Kemudian parameter ini diukur dengan alat Ele. Proses ini dilakukan di Laboratorium Press Test Batako
Teknik Sipil PONNEP Hasil pengujian ditunjukkan pada gambar 5.

Gambar 5. Hasil Uji Kuat Tekan Batako

Berdasarkan hasil pada Gambar 5, dapat diperoleh kurva pengaruh antara HVS dengan
persentase lumpur limbah kardus sebagai berikut:

Gambar 6. Kuat Tekanan Rata

Hasil pengujian kuat tekan dengan komposisi yang berbeda menunjukkan bahwa batako lebih
efisien, kuat dan ringan, nilai maksimum dicapai pada pergeseran 15° sebesar 33,1 kg/cm2 dan nilai
minimum pada pergeseran 30°. yang nilainya 19,975% Kg/cm2. Hal ini menunjukkan utilitas yang sesuai
adalah komposisi 15%, 20%, 25 n 30% karena memenuhi syarat mutu sesuai standar SNI 3-03490-1989.
Kelas yang sesuai dengan kategori mutu 3 dan 4 adalah 30 kg/cm2 dan 17 kg/cm2.

4. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut:
a. Kuat tekan rata-rata tertinggi terdapat pada varian A dengan nilai 33,1 kg/cm2 dan rata-rata
terendah pada varian D dengan nilai 19,975 kg/cm2 dengan penambahan HVS dan limbah kertas.
di bata, yang menyebabkan penurunan nilai tekanan.
b. Resapan air rata-rata terendah terdapat pada varian A 5,5 n, deviasi rata-rata tertinggi D 10%.
Peningkatan terjadi setelah penambahan limbah HVS dan kardus.
c. Campuran batako optimal yang memenuhi persyaratan SNI 03-0349-1989 terdapat pada varian A
yang memiliki kuat tekan 33,1 kg/cm2 dan daya serap air 5,5%.

5. Referensi
[1] Hendriyani, Irna, Rahmat Rahmat, and Suheriah Mulia Devi. "KAJIAN PEMBUATAN BATAKO
DENGAN PENAMBAHANLIMBAH KERTAS HVS." PROSIDING SNITT POLTEKBA 2.1 (2017):
316-321.
[2] Israini, Desi, and Aulia Rahman. "Analisis Proporsi Bubur Kertas dan Pasir Terhadap Sifat
Mekanis Beton Kertas (Papercrete)." Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi 2.1 (2018).
[3] Bermansyah, Surya, et al. "STUDI PENGGUNAAN PASIR DAN POZZOLAN ALAM TERHADAP
DAYA TAHAN API PAPERCRETE." TERAS JURNAL 2.4 (2016).
[4] Wattimena, Reza Bastari Imran, Aep Surachman, and Wachyudin Aziz. "Potensi Penerapan Self-
Locking Wall pada Pemanfaatan Limbah Sludge Deinking Industri Kertas sebagai Batako
Interlok." Jurnal Selulosa 1.01 (2016).
[5] Tarru, Reni Okataviani, et al. "PENGARUH LIMBAH EGG TRAY DAN SEKAM BAKAR
TERHADAP NILAI KUAT TEKAN BETON RINGAN." Seminar Nasional Hasil Penelitian &
Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M). 2018.
[6] Sina, Dantje AT, Elia Hunggurami, and Amorin Menezes. "Pengaruh Penggantian Sebagian
Agregat Halus Dengan Kertas Koran Bekas Pada Campuran Batako Semen Portland Terhadap
Kuat Tekan Dan Serapan Air". Jurnal Teknik Sipil 1.2 (2011): 103-119.
[7] Syaifuddin, Syaifuddin. Pembuatan dan Pengujian Kuat Tekan Batako dengan Penambahan
Tulang Ikan. Diss. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2018.

Anda mungkin juga menyukai