Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Beton merupakan suatu material yang secara umum menjadi bahan utama
dalam suatu bangunan terutama pada bagian bangunan yang menjadi penopang utama
yakni struktur. Bahan beton tersebut diperoleh dengan cara mencampur semen
portland, air, agregat, dan terkadang bahan tambah yang bervariasi mulai dari bahan
kimia, bahan berserat, sampai bahan bangunan non-kimia pada perbandigan tertentu.
Diera sekarang dengan perkembangan pembangunan yang begitu pesat
kebutuhan akan bahan-bahan banguna semakin bertambah seperti pasir, kerikil, dan
batu pecah. Bahan tersebut adalah material alami yang tidak dapat di perbaharui.
Oleh karena itu dengan adanya eksploitasi yang berlebihan terhadap material-
material tersebut maka mengancam pelestarian lingkungan hidup dan juga
menyebabkan langkanya material tersebut di masa yang akan datang.
Penggunaan bahan limbah untuk campuran beton seperti abu limbah batu bara,
abu marmer, kertas, dan lain sebagainya. Maka inovasi terus dikembangkan sebagai
bahan campuran beton diharapkan beton yang dihasilkan mempunyai kualitas tinggi
memiliki kekuatan tekan dan daya tahan tanpa mengabaikan nilai ekonomis. Maka
dibuatlah pengembangan beton dengan bahan pencampur kertas yang biasa disebut
beton kertas papercrete.( Edo,2016)
Upaya pengelolaan daur ulang sampah kertas telah banyak dilakukan pada
jaman sekarang, Sampah kertas sebagai salah satu bahan baku industri daur ulang saat
ini belum terkelola dengan maksimal sehingga hanya 70% saja yang dapat
dimanfaatkan kembali atau didaur ulang. Padahal jumlah timbulan sampah kertas bisa

1
2

mencapai sekitar 10% dari jumlah keseluruhan sampah. Oleh karena itu diperlukan
strategi yang baik agar sampah kertas dapat dikelola secara maksimal (Wahyono,
2001).
Penelitian sebelumnya analisis proporsi bubur kertas dan pasir terhadapkuat
tekan beton kertas pada tahun 2011, menggunakan limbah bubur kertas sebagai
subtitusi pasir, dengan variasi proporsi bubur kertas dalam beton sebanyak 30% -
70% serta mencampurkan superplasticizer ke dalam beton kertas guna menutup
rongga – rongga yang disebabkan penguapan bubur kertas. Perencanaan komposisi
campuran mix design menggunakan faktor air semen 0,25. Campuran komposisi
volume semen dan agregrat adalah 1 : 2 dan benda uji yang digunakan adalah silinder
berdiameter 150 mm dengan tinggi 300 mm. Pengujian yang dilakukan adalah
pengujian Slump, berat jenis, kuat tekan, dan modulus elastisitas beton kertas, dimana
pengujian dilakukan pada umur 28 hari.

Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas dari penelitian yang sebelumnya,
dengan mengubah campuran mix desain dan kadar penggunaan kertas terhadap pasir
tanpa menggunakan superplasticizer. Melakukan pengubahan variasi campuran
kadar bubur kertas terhadap pasir yakni sebesar 0%, 10%, 20%, dan 30%, dimana
pengujian dilakukan pada umur 3, 7, 14, 21, dan 28 hari.

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang sebelumnya maka disusun identifikasi masalah
seperti berikut :
1. Penambahan bahan kertas yang terlalu banyak akan menyebabkan menurunya kuat
tekan beton jika dibandingkan beton normal.
2. Pada penelitian sebelumnya menggunakan komposisi perbandingan volume belum
menggunakan perbandingan berat.
3 Berdasarkan penelitian sebelumnya analias pengujian kuat tekan beton dilakukan
pada umur 28 hari.
3

1.3 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang sebelumnya maka dapat dirumuskan perumusan
masalah sebagai berikut :
1. Seberapa besar kuat tekan beton kertas pada umur 3, 7, 14, 21, dan 28 hari
untuk kadar 30%.
2. Seberapa besar penambahan kuat tekan optimum beton jika dengan variasi di
campur bahan tambah kertas dengan kadar penambahan yang berbeda 0%,
10%, 20%, dan 30% terhadap pasir .
3. Bagaimana mix desain beton kertas untuk mencapai kuat tekan yang
diinginkan.

1.4 Batasan Masalah


Dalam penelitian ini untuk mempermudah pembahasan diberikan batasan –
batasan masalah sebagai berikut:
1. Jenis kertas yang dipakai adalah kertas HVS, kertas koran, kertas bekas yang
telah ditreatment terlebih dahulu.
2. Meninjau kuat tekan beton kertas dengan variasi kadar kertas 0%, 10%, 20%,
dan 30%.
3. Meninjau grafik uji kuat tekan dengan waktu pengujian 3, 7, 14, 21 dan 28 hari
dengan kadar 30%
4. Nilai FAS (Faktor Air Semen) = 0,55 karena kertas merupakan material yang
banyak menyerap air .
5. Umur pengujian beton adalah 28 hari.
6. Semen yang digunakan adalah semen Portland tipe 1
7. Reaksi kimia tidak dibahas dalam penelitian ini.
8. Pedoman yang digunakan adalah SNI 03-2834-2000 tata cara pembuatan beton
normal.
4

1.5 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah :
1. Menganalisis seberapa besar kuat tekan beton kertas pada umur 3, 7, 14, 21 dan
28 hari untuk kadar 30%.
2. Menganalisis seberapa optimum beton kertas dengan kadar penambahan 0%,
10%, 20%, dan 30%, terhadap pasir.
3. Menganalisis mix desain pada beton kertas.

Anda mungkin juga menyukai