Anda di halaman 1dari 6

IDENTIFIKASI MASALAH SEKSI KESEHATAN KELUARGA

NO PERMASALAHAN ANALISIS MASALAH FAKTOR PENYEBAB MASALAH RENCANA PEMECAHAN TUJUAN


MASALAH
1 Angka Kematian Ibu Fase terjadinya Kematian ibu : Program : - Menyelenggarakan - Mengetahui langsung
Meningkatnya Jumlah kematian Masa Nifas : 52,9 % 1. Kualitas standar ANC pertemuan FGD dengan permasalahan dari sisi
Ibu : Masa Hamil : 47,1 % terutama di masa Pandemi Puskesmas terutama pelaksana kegiatan dan
2020 : 10 kasus 2. Kualitas Standar Puskesmas dengan memfasilitasi
2021 : 17 kasus Penyebab Kematian Ibu : Pertolongan Persalinan kasus resti bumil tinggi puskesmas untuk
Eklampsia : 17,6 % baik di Puskesmas maupun - Koordinasi dengan menentukan
Perdarahan : 5.8 % RS tenaga ahli (SPOG) utk pemecahan mslh serta
Infeksi : 5.8 % 3. Kualitas standar melengkapi semua SOP rencana kegiatan
Penyakit Penyerta : 17.6 % Kunjungan Nifas pd setiap tindakan
Covid : 52.9 % 4. Kualitas standar Kegiatan kebidanan termasuk - Penyamaan persepsi
Kelas Bumil pelayanan pasien program
Luar program : kebidanan di masa
Keadaan Pandemi turut 1. Kasus Pandemi Covid Pandemi - Membuat komitmen
menyumbang kenaikan kasus 2. Kurangnya koordinasi - Mendorong ibu hamil bersama untuk
antar tenaga kesehatan untuk pelaksanaan peningkatan kualitas
dalam penanganan vaksin bumil pelaksanaan program
pasien/ kasus kebidanan
3. Kurangnya Koordinasi - Dilaksanakannya
lintas program dan lintas pembahasan kasus yg
sektor dianggap bermasalah
4. Kurangnya Pemberdayaan secara kontinyu dengan
Masyarakat dihadiri oleh seluruh
pihak terkait (AMP
Maternal)

- Menyelenggarakan
pertemuan refresh
standar pelaksanaan
program kesehatan ibu
dan anak
- Mensinergiskan
- Refreshing kegiatan program
pengetahuan Nakes kesehatan ibu dan anak
- Kunjungan rutin dimasing – masing SKPD
spesialis ke Puskesmas
- Membuat - Saling Koordinasi dalam
kesepakatan kegiatan peningkatan
melakukan koordinasi kesehatan dan
antara Puskesmas keselamatan ibu dan
dan Seluruh RS di anak
Kabupaten dalam hal
penanganan kasus - Memonitoring dan
rujukan meng evaluasi bersama
kegawatdaruratan kegiatan yang sedang
maternal dan dan telah berjalan
neonatal
- Mensupport
puskesmas utk
melakukan identifikasi,
analisis permasalahan
kematian / KIA yang
terjadi s/d
menentukan upaya
pemecahan masalah
- Komitmen untuk
menindaklanjuti
setiap hasil
rekomendasi AMP utk
DInas Kesehatan,
Puskesmas dan RS
serta dilakukan
evaluasi oleh tiem
Kabupaten (Pokja)
- Kunjungan lapangan
berkesinambungan utk
pemantauan
keseluruhan
pelaksanaan
Puskesmas mampu
pertolongan
persalinan dan Pusk
Poned
SDM :
Masih terjadinya factor 3
Terlambat (penanganan,
pengambilan keputusan )
1. Ketrampilan dalam
penanganan kasus gadar
maternal
2. Ketrampilan dalam
mendeteksi kasus
komplikasi persalinan

Fasyankes (sarpras ) :
1. Peningkatan Kesiapan
Puskesmas mampu
tatalaksana persalinan dan
Pusk Poned thd kasus
kegawatdaruratan
2. Pemenuhan Sarana
prasarana utk penanganan
kasus kegawatdaruratan
termasuk sarpras utk
rujukan
2
Angka Kematian Bayi Fase terjadinya Kematian Bayi : Program : - Komitmen kinerja
Masih tingginya kasus kematian Perinatal : 54 % 1. Kualitas Kunjungan Nakes untuk
bayi Bayi : 24 % neonatal pelaksanaan KN dan
2020 : 133 kasus Neonatal : 22 % 2. Pelaksanaan IMD pada IMD
2021 : 123 kasus Penyebab Kematian Bayi dan pertolongan Persalinan
Neonatal : 3. Kualitas pemberian ASI - Kerjasama lintprog dlm
BBLR : 34 % eksklusif IMD dan Asi eksklusif
Angka Kematian Neonatal Asfiksia : 12 % 4. Pengelolaan manajemen
Kematian Neonatal : Kelainan Kongenital : 10 % laktasi - Meningkatkan kualitas
2020 : 12 kasus Lain2 : 44 % Luar program : pertemuan ibu balita
2021 : 13 kasus 1. Subordinasi Gender
2. Pemberdayaan - Mengadakan advokasi
masyarakat dgn lintsek / stake
3. Tingkat Pengetahuan holder
masyarakat

4 Cakupan Pelayanan Kesehatan 1. Kondisi Pandemi 1. Pembatasan kegiatan 1. Refresh ttg DO - Penyamaan Persepsi
Balita sesuai standar 2. Pemahaman petugas Posyandu program program
terhadap program 2. Kurang memahami definisi 2. Komitmen - Meningkatkan etos
3. Kualitas Posyandu Operasional program peningkatan kinerja kerja pegawai
4. Kualitas Kelas Balita 3. Stigma Posyandu nakes
merupakan kegiatan dari 3. Refresh ttg fungsi
Puskesmas semua program
4. Kurang memaksimalkan 4. Advokasi lintsek dan
potensi masyarakat stake holder
5. Kurang maksimalnya
kualitas program
Puskesmas Ramah Anak
5 Angka kematian Balita Penyebab Kematian Balita : 1. Faktor resiko pada saat 1. Pendeteksian
1. Kelainan Jantung kehamilan faktor resiko
Tahun 2020 : 12 kasus 2. Meningitis 2. Pola asuh orang tua kehamilan
Tahun 2021 : 13 3. Kecelakaan 3. Dukungan keluarga 2. Pendidikan pola
4. Sesak Nafas 4. Ketidaktahuan keluarga asuh terhadap bayi
5. Lain2 terhadap kasus resiko dan balita
pada bayi dan balita 3. Pendidikan
pendeteksian
faktor resiko pada
bayi dan balita
oleh keluarga
6 Persentase anak pada usia Capaian : 84,92 % 1. Kondisi Pandemi sekolah 1. Bekerjasama
pendidikan dasar yang Target : 100 % scr online dengan pihak
mendapatkan pelayanan 2. sekolah untuk
kesehatan sesuai standar pemantauan
kesehatan secara
virtual dan offline
bila
memungkinkan
2. Menanamkan
kesadaran siswa
untuk aktif
mendeteksi
kesehatan pribadi
dan segera
menghubungi
pihak sekolah /
tenaga kesehatan
bila ada gejala
kesehatan
3. Mendorong siswa
untuk
melaksanakan
vaksin
7 Cakupan warga negara 1. Kondisi Pandemi, 1. Aktivasi kegiatan
Indonesia usia 60 thn ke atas Capaian : 89,52 % Pembatasan kegiatan Posyandu lansia
mendapatkan skrining Target : 100 % Posyandu Lansia 2. Peningkatan
kesehatan sesuai standar 2. Pengetahuan masyarakat kemampuan kader
ttg Posyandu lansia khusus lansia
utk lansia yang 3. Melibatkan lintas
mempunyai masalah sektor terkait
kesehatan untuk
3. Kurang variatifnya berpartisipasi
kegiatan di Posyandu dalam kegiatan di
Lansia Posyandu lansia
4. Kurangnya sosialisasi 4. Sosialisasi
tentang Puskesmas Puskesmas santun
Santun Lansia lansia di lintas
sektor

Anda mungkin juga menyukai