Anda di halaman 1dari 11

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisis masalah Kesehatan di Kabupaten Temanggung

Berdasarkan hasil penelusuran masalah Kesehatan di kabupaten Temanggung


didapatkan bahwa anemia dalam kehamilan masih menjadi prioritas masalah
oleh dinas Kesehatan kabupaten Temanggung. Pada tahun 2021 di wilayah
kerja Dinas Kesehatan Temanggung terdapat 1470 ibu hamil dengan anemia.
Kasus tertinggi terdapat di Puskesmas Kandangan sebanyak 271 kasus,
kemudian diikuti oleh puskesmas Pringsurat 195 kasus, kemudian Puskesmas
Kedu 171 kasus Berikut ini implementasi penelusuran kejadian anemia di
puskesmas kandangan tahun 2021:

1. Implementasi Penelusuran Kasus

No Kegiatan

1 Melakukan penelusuran masalah Kesehatan yang tertinggi tahun


2021 di Kabupaten Temanggung,meliputi :

a. Melakukan penelusuran kasus anemia pada ibu hamil


sebagai masalah kesehatan tertinggi

b. Melakukan penelusuran mengenai penyebab kejadian


anemia pada ibu hamil

c. Mengidentifikasi kasus dan mencari informasi mengenai


puskesmas dengan kejadian anemia paling tinggi

d. Melakukan inovasi dengan membuat video edukasi untuk


meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang anemia

2 Kasus diperoleh dari proses pencarian yang bersumber dari


Kasie
Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung

a. Menggali dan mengumpulkan informasi terkait data


focus
kasus anemia pada ibu hamil

b. Melakukan analisa berdasarkan data wawancara dengan


ibu hamil,keluarga dan pihak Puskesmas kandangan
c. Menggali dan mengumpulkan informasi terkait perilaku
ibu hamil terhadap pengonsumsian tablet Fe

d. Merumuskan POA (Planning of Action)

3 Melakukan evaluasi kegiatan penelusuran kasus Anemia dalam


Kehamilan pada ibu hamil di kabupaten Temanggung

2. Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats)

Analisis SWOT dirumuskan dari hasil implementasi studi dokumentasi di


Puskesmas Kandangan mengenai tingginya kasus anemia pada ibu hamil .
analisis SWOT diartikan sebagai proses Analisa dengan mengidentifikasi
unsur kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang mungkin
berpengaruh pada kasus anemia di wilayah kerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Temanggung.

1 Strength a. Fasilitas kesehatan yang ada

(Kekuatan) di Kabupaten
Jumlah puskesmas di
Kabupaten Temanggung
tahun 2019 ada 26 unit
puskesmas yang terdiri dari
6 unit puskesmas rawat
inap dan 20 unit puskesmas
non rawat inap.

b. Setiap wilayah telah


memiliki bidan desa
masing-masing

c. Masing-masing puskesmas
mempunyai
pedoman program
kesehatan

d. Pada tiap kecamatan telah


ada minimal satu puskesmas

e. Terdapat system pelaporan


yang telah
disepakati oleh semua pihak
terkait
(SIMPUS)

f. Tersedianya sarana upaya


kesehatan
bersumber daya masyarakat
seperti
posyandu, posbindu, PKD.

2 Weakness a. Kualitas standar pelayanan ANC

(Kelemahan) terutama di masa Pandemi


b. Kualitas standar Kegiatan Kelas
Ibu hamil
c. Kurangnya pemanfaatan buku KIA
d. Kurangnya Penyuluhan kepada
masyarakat tentang pemenuhan zat
besi pada ibu hamil untuk
mencegah anemia
e.

3 Oppurtunities a. Adanya peran serta masyarakat


dalam upaya menangani masalah
(Peluang) kesehatan
b. Kerjasama lintas sektor
menangani masalah anemia dan
program TTD
c. Adanya peran serta masyarakat
dalam upaya kesehatan
d. Adanya komitmen dan dukungan
dari stakeholders serta tokoh
masyarakat terhadap program
puskesmas
e. Kerjasama lintas sektor
menangani masalah anemia dan
program TTD
f. Adanya solusi untuk ibu hamil
yang memiliki tingkat sosio-
ekonomi cukup berupa pemberian
resep TTD secara mandiri.
4 Threats 1. Adanya kendala pada teknis
pengadaan pendistribusian
(Ancaman) tablet Fe dari pusat sehingga
menyebabkan stok yang tidak
sesuai dengan jumlah ibu hamil
2. Tingkat sosio-ekonomi
penduduk yang rata-ratanya
dalam kategori menengah
merupakan salah satu faktor
determinan yang berimbas ke
masalah kesehatan yang tiap
tahun tidak terselesaikan secara
tuntas
3. Letak geografis Kabupaten
Temanggung yang berada di
dataran tinggi dan jauh dari
wilayah pantai/laut
mengakibatkan sulit untuk
memperoleh ikan laut untuk
dikonsumsi sebagai salah satu
sumber zat besi
4. Pengambilan keputusan dalam
keluarga pasien masih bersifat
terlambat dalam merujuk ke
fasilitas kesehatan yang lebih dekat

5.2 Inovasi dan Pembahasan

Berdasarkan data masalah penyebab komplikasi kehamilan di wilayah kerja


Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung yang menjadi prioritas masalah
adalah komplikasi kehamilan dengan anemia ringan, dikarenakan hasil data
yang telah ditelusuri di wilayah kerja Dinas Kesehatan Temanggung kasus ibu
hamil dengan anemia ringan setiap tahun mengalami peningkatan, sehingga
analisis diprioritaskan untuk kasus anamia ringan pada ibu hamil. Penelusuran
penyebab komplikasi kehamilan dengan anemia ringan dengan tujuan untuk
mencegah potensial terjadi komplikasi kehamilan dengan penyebab yang sama
di tahun berikutnya.

Maka dari itu kelompok menyajikan sebuah inovasi dalam penangan dan
pencegahan anemia khususnya anemia ringan pada ibu hamil. Inovasi tersebut
adalah “VICEMIA BUMIL”. Vicemia bumil merupakan singkatan dari video
cegah anemia pada ibu hamil.

Melalui koordinasi bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung


selanjutnya kelompok melakukan implementasi kegiatan “VICEMIA BUMIL”,
video kemudian diunggah pada youtube Dinas Kesehatan Kabupaten
Temanggung yang kemudian link youtube akan disebarkanluaskan kepada
bidan koordinator tiap Puskesmas di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Temanggung selanjutnya kepada masyarakat khususnya ibu hamil yang berada
di wilayah puskesmas tersebut.

“VICEMIA BUMIL” adalah sebuah video inovatif yang berisi pemberian


edukasi kepada ibu hamil dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada
setiap ibu hamil yang berkunjung di Puskesmas. Poin-poin yang di sajikan
dalam video pencegahan anemia pada ibu hamil meliputi pengertian anemia,
penyebab anemia, tanda dan gejala anemia serta dampak anemia pada ibu dan
bayi.

Program inovasi “VICEMIA BUMIL” ini diharapkan mampu mengatasi


permasalahan secara spesifik yaitu anemia khususnya pada ibu hamil, dengan
tujuan untuk mencegah potensial terjadi kembali komplikasi kehamilan
dengan penyebab yang sama di tahun berikutnya dan diharapkan ibu hamil
dapat meminum tablet tambah darah setiap malam dan mampu mengisi lembar
pengisian pemantauan tablet tambah darah di dalam buku KIA.
FORMAT PENILAIAN LAPORAN IDENTIFIKASI KASUS KEMATIAN
MATERNAL/NEONATAL
NAMA MAHASISWA :
NIM :
TANGGAL :
NAMA PENGUJI : Sri Rahayu, S.Kep,Ns,S.Tr Keb,M.Kes

6
A. KOMPETENSI : 70%
N
ASPEK YANG DINILAI YA TIDAK KOMENTAR
O
1. KOMUNIKASI
a. Pra Interaksi
a.1. Mengucapkan salam
a.2. Mengulang kontrak
a.3. Menjelaskan tujuan dilakukan
tindakan
a.4. Menjelaskan prosedur
b. Interaksi / Fase Kerja
b.1. Melaksanakan komunikasi
terapeutik selama kontak dengan
pasien
b.2. Bersikap tenang
b.3. Jelas dan mudah dipahami
c. Terminasi
c.1. Menanyakan respon pasien
c.2. Mereview ulang hasil-hasil
kegiatan
c.3. Mengakhiri kontrak

2. MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN


a. Pengkajian
a.1. Menggunakan teknik-teknik
pengkajian
a.2. Kelengkapan data dasar
a.3. Kelengkapan data focus
a.4. Akurasi data
b. Diagnose Kebidanan

7
b.1. Perumusan diagnose kebidanan
sesuai data/masalah pasien
b.2. Penulisan diagnose kebidanan
benar
b.3. Memberi arah intervensi
kebidanan
c. Perencanaan
c.1. Prioritas diagnose kebidanan
tepat
c.2. Perencanaan tujuan sesuai
kaidah SMART
c.3. Penulisan intervensi sesuai
dengan prioritas tindakan
c.4. Rencana intervensi dapat
mengatasi masalah pasien
d. Pelaksanaan
d.1. Sesuai kebutuhan/kondisi pasien
d.2. Sesuai rencana tindakan
d.3. Pelaksanaan prosedur sistematis
d.4. Pelaksanaan tindakan efisien
d.5. Alat dan bahan yang digunakan
sesuai kebutuhan
e. Evaluasi
e.1. Mencatat respon tindakan
dengan benar
e.2. Membuat catatan perkembangan
dengan benar

3. MELAKSANAKAN TINDAKAN
DENGAN AMAN DAN NYAMAN

8
a. Melaksanakan tindakan kebidanan yang
menjamin keselamatan,
keamanan, dan integritas pasien
b. Melaksanakan tindakan kebidanan yang
menjamin keselamatan, dan
keamanan praktikan
c. Melaksanakan tindakan kebidanan
yang menjamin keselamatan, dan
keamanan lingkungan

4. ETIS DAN PROFESIONAL


a. Tindakan kebidanan sesuai dengan
wewenang (mandiri dan kolaborasi)
b. Menjaga privasi pasien
c. Meminta persetujuan klien dana tau
keluarga
d. Attitude dalam melakukan tindakan
sesuai budaya pasien
e. Menuliskan waktu, nama, dan tanda
tangan

5. KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS


a. Mengambil keputusan dengan tepat
b. Kreatif dan mampu memodifikasi
pelaksanaan tindakan
c. Menganalisis hasil-hasil pengelolaan
sesuai kerangka waktu
d. Merumuskan rencana tindak lanjut
pada masalah yang belum teratasi

9
B. RESPONSI : 30%
DILAKUKA
NO ASPEK YANG DINILAI N
YA TIDAK
1. Mampu menjawab dan
berargumentasi dengan benar
2. Menggunakan landasan teori
3. Efektif waktu dalam menjawab
4. Bersikap santun

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ "𝑌𝐴"
Nilai Akhir = A { 𝑥 100} 70% + B 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ "𝑌𝐴"

40 { 𝑥 100}30% =
4
………...

10
Semarang,
Penilai,
Sri Rahayu, S.Kep,Ns,S.Tr Keb,M.Kes
Nip.197408181998032001

Anda mungkin juga menyukai