Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKAYANG

DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK


DAN KELUARGA BERENCANA
PUSKESMAS TUJUH BELAS
Alamat : Jalan Raya Dawar No.02 Kode Pos 79284
No. HP 081352297082 Email : puskesmastujuhbelas17@gmail.com

HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN HAMBATAN SERTA RENCANA TINDAK LANJUT


UKM PUSKESMAS TUJUH BELAS TAHUN 2023

No Masalah Analisis Rencana Tindak Lanjut

1. Program Promosi Kesehatan


Banyak kader posyandu yang Adanya pergantian kader sehingga Diajukan nya pengadaan pelatihan dan
belum memenuhi 25 kopetensi menyebabkan banyak kader posyandu belum peningkatan kompetensi kader posyandu
dasar posyandu memenuhi 25 kompetensi dasar posyandu

2. Program UKS- UKGS


Banyak ditemukan siswa dengan Masih ada siswa yang tidak tahu tentang a. Diadakannya penyuluhan kesehatan gigi
seruman dan karies gigi. seruman dan karies gigi. dan mulut serta PHBS
b. Diadakan kegiatan sikat gigi massal
untuk anak SD
c. Rujukan gigi ke puskesmas

3. Program Kesehatan Lingkungan


a. Cakupan desa ODF masih 0% a. Masyarakat dalam membuat jamban a. Melakukan avokasi dengan pihak
b. Tidak ada/tidak berfungsi masih tergantung dengan bantuan pembuat kebijakkan seperti Camat,
sarana pengolahan limbah pemerintah terutama masyarakat miskin kepala desa, anggota dewan, TNI
padat/cair medis b. Sulit untuk mendapatkan stakeholder b. Melakukan pemicuan pada masyarakat
terkait bantuan pengadaan jamban ODF
Masyarakat c. Membuat usulan MOU baru
c. MOU tentang limbah padat dengan PT. d. Membuat usulan perbaikan ke Dinkes
Anak Lanang terhenti/terputus Bengkayang
d. Tidak ada anggaran pengelolaan limbah
medis
e. Sarana pengolahan limbah cair rusak dan
anggaran perbaikan tidak ada

4. Program Kesehatan Keluarga dan KB


a. Masih kurang atau rendahnya a. Kurangnya pengetahuan ibu tentang KB a. Melakukan penyuluhan KB berkerja
cakupan MKJP di wilayah kerja terutama MKJP sama dengan PLKB, Bidan desa, Kader,
puskesmas tujuh belas b. Saat melakukan pengambilan data ibu dan kepala desa.
b. Adanya penolakan dari ibu sedang tidak ada di rumah karena b. Melakukan konseling menggunakan
karena masih percaya dengan mayoritas ibu di wilayah kerja tujuh belas ABPK pada ibu yang pertama kali
mitos yang beredar bekerja di kebun menggunakan KB, ibu yang akan
c. Pengambilan data kurang c. Adanya mitos yang mengatakan bahwa mengganti kontrasepsi, ibu dengan
efektif MKJP kurang efektif atau menggangu saat jumlah anak tertalu banyak dan dengan
d. Belum tercapainya K4 dan K5 bekerja berat. jarak dekat.
e. Pelayanan Kesehatan bayi d. Masih kurangnya pemeriksaan kehamilan c. Sweping ibu hamil yang tidak pernah
balita belum tercapai yang tepat waktu terutama TW 1 berkunjung ke petugas Kesehatan
e. Masih kurangnya balita yang ditimbang d. Melakukan edukasi atau penyuluhan
setelah mendapat imunisasi dasar. kepada ibu tentang pentingnya ke
f. Kurangnya pengetahhhuan orang tua posyandu sampai umur 5 tahun.
tentang Kesehatan balita e. Sweeping balita yang tidak dating ke
posyandu.
5. Program Gizi

6. Program P2P
a. Rabies
1) Kurangnya pengetahuan 1) tidak adanya penyebarluasan informasi 1) Memberikan sosialisasi untuk
masyarakat tentang rabies mengenai rabies masyarakat mengenai penyakit rabies
2) Belum tersedianya sarana 2) Tidak ada dana untuk menyediakan 2) Pembuatan media cetak Baliho untuk
informasi mengenai penyakit sarana informasi tentang rabies pengetahuan masyarakat mengenai
rabies penyakit rabies

b. Imunisasi
1) Kunjungan posyandu 1) Kurangnya pengetahuan ibu pentingnya 1) Meningkatkan pengetahuan ibu tentang
Rendah posyandu imunisasi
2) Cakupan Imunisasi dasar 2) Sasaran Imuniasi dasar lengkap terlalu 2) Sasaran menggunakan sasaran real
Lengkap dbawah 95 % tinggi dan masih ditemukan bayi yang belum bayi lahir hidup di tahun sebelumnya.
3) Cakupan Antigen baru (JE) mendapatkan Imunisasi dasar lengkap. dan melakukan sweeping pada bayi
dibawah 95 % 3) Kurangnya pengetahuan Ibu pentingnya yang belum mendapat Imunisasi dasar
4) Cakupan Imunisasi dasar vaksin baru (JE) sehingga ibu takut anaknya lengkap.
lengkap (IDL) di Aplikasi disuntik antigen baru. 3) Memberikan Penkes tentang Antigen
ASIK rendah (57,2 %) 4) Kurangnya pengetahuan Nakes tentang baru (JE) tentang Pentingnya vaksin JE
aplikasi ASIK dan adanya entri MR di umur > serta Efek samping yang terjadi setelah
12 Bulan serta riwayat imunisasinya, di Imunisasi.
sehingga tidak masuk IDL ideal di Aplikasi 4) Mengentri MR serta Riwayat Imunisasi
ASIK masuk di (Kejar MR). di Aplikasi ASIK di Usia 11 Bulan 29
Hari, serta mningatkan pengetahuan
nakes tentang Aplikasi ASIK.

c. TB Paru
1) Pasien sulit untuk 1) Kurangnya Tingkat pengetahuan pasien. 1) Pemberdayaan kader Masyarakat
mengantar spesimen dahak. 2) Adanya penolakan saat pemeriksaan 2) Pengawasan minum obat (PMO)
2) Saat pelacakan pasien 3) Pasien masih percaya dengan hal mitos 3) Skrining kesehatan (deteksi dini
suspect tidak ditempat. 4) Kurangnya dukungan keluarga penemuan kasus TBC melalui poli
3) Pasien tidak jujur dengan 5) Tingkat kesadaran kurang untuk umum, KIA, IGD, Pustu dan
kondisi kesehatan yang memeriksakan diri Poskesdes.
dialami. 6) Adanya stigma negative 4) Melakukan KIE promosi kesehatan
melalui media sosial, sekolah, dan
posyandu
d. Malaria
1) Tidak tersedianya rapid test 1) Tidak tersedianya rapid test malaria, Membuat pengajuan permintaan rapid test
malaria di Puskesmas tujuh Giemsa, methanol dan minyak imersi di malaria serta Giemsa, methanol dan
belas (di Puskesmas sudah puskesmas tujuh belas. minyak imersi ke dinkes.
Expired). 2) Sudah mengamprah stok di dinkes akan
2) Tidak tersedianya, giemsa, tetapi belum diambil.
methanol dan minyak imersi
di Puskesmas tujuh belas
karena di Puskesmas sudah
expired.

e. PTM
1) Cakupan hipertensi belum 1) Kurangnya pengetahuan masyarakat 1) Menggerakkan tokoh masyarakat,
tercapai tentang kunjungan ke posbindu PTM. bidan desa dan kader agar lebih
2) Cakupan usia produktif 2) Kurangnya kesadaran masyarakat untuk proaktif.
belum tercapai datang berkunjung ke posbindu PTM. 2) Lanjutkan skrining disetiap desa,
3) Masih ada desa yang belum 3) Mayoritas masyarakat bekerja sebagai melalui kunjungan kegiatan posbindu
mempunyai kader posbindu. petani, sehingga susah untuk dengan sasaran per RT.
menyesuaikan dengan jadwal posbindu 3) Melakukan evaluasi dan pemberdayaan
PTM. kepada kader posbindu.
4) Belum terbentuk dan terlatihnya kader 4) Melakukan evaluasi melalui lokmin
posbindu dengan PJ UKM, kepala puskesmas,
dan lokmin linsek.

f. HIV/AIDS
1) Persediaan rapid test 1) Stok rapid test di dinas kabupaten sering 1) Membuat permintaan rapid test
HIV/AIDS di puskesmas kosong HIV/AIDS ke Dinkes.
sering kosong 2) Belum tersedia nya rapid test dan baru di 2) Melakukan skrining/penemuaan kasus
2) Belum tercapainya standar lakikan 1 kali HIV/AIDS pada kelompok beresiko
pelayanan minimal tertular HIV/AIDS
peayanan HIV/AIDS

g. Diare
1) Pada saat dilakukan 1) Pasien lupa dengan kunjungan rumah 1) Petugas melakukan koordinasi dengan
kunjungan rumah oleh yang dilakukan oleh petugas pasien didampingi oleh keluarga pasien
petugas, pasien tidak ada di 2) Kurangnya pengetahuan pasien tentang dalam menentukan tanggal kunjungan
tempat. penyakit Diare dan cara pencegahan serta oleh petugas
2) Pasien Diare tidak minum pengobatannya 2) Memberikan edukasi atau penyuluhan
obat dengan benar singkat kepada pasien dan keluarga
pasien tentang penyakit Diare, serta
mengingatkan pasien untuk minum
obat dengan benar

h. Ispa
1) Masih ditemukan adanya 1) Kurangnya pengetahuan pada pasien 1) Mengedukasi singkat kepada pasien
pasien ISPA yang tidak tentang penyebaran penyakit ISPA dan keluarga pasien tentang penyakit
menggunakan masker 2) Sulitnya akses pasien ISPA dalam mencari Diare, dan memberitahu cara minum
2) Saat dilakukan kunjungan masker obat yang benar
rumah pada pasien ISPA di 3) Pasien lupa dengan kunjungan rumah yang 2) Memberikan masker pada pasien ISPA
masyarakat, pasien tidak dilakukan oleh petugas yang berkunjung ke Fasyankes
ada ditempat 3) Petugas melakukan koordinasi dengan
pasien didampingi oleh keluarga pasien
dalam menentukan tanggal kunjungan
oleh petugas

i. DBD
Terjadinya peningkatan kasus DBD 1) Adanya tren 5 tahunan kasus DBD 1) Meningkatan kerjasama lintas sektor
(22 kasus) 2) Kepedulian masyarakat tentang PJB 2) Meningkatkan penyuluhan baik
sangat rendah langsung maupun melalui media
3) Bahan dan peralatan mesin foging yang 3) Mengusulkan ke Dinkes penambahan
terbatas di Dinkes alat dan bahan foging, serta bubuk
abate

j. Hepatitis
1) Persediaan rapit test 1) Stok rapid test hepatitis di Dinkes sering 1) Pengajuan rapid test
hepatitis di puskesmas kosong 2) Pengajuan usulan dana ke Dinkes
sering kosopng 2) Belum ada menganggarkan dana 3) Melakukan sweeping
2) Kurangnya dana 3) Akses jalan yang becek dan jauh
3) Tidak tercapainya target

7. Program KESWAMAS
a. Kurangnya sediaan obat a. Sediaan obat psikofarmaka di puskesmas a. Mengajukan usulan penyediaan obat
psikofarnaka di puskesmas tidak lengkap dan ada beberapa pasien psikofarmaka yang diperlukan pasien ke
b. Kurangnya dukungan keluarga yang tidak mau ketika disarankan untuk Instalasi Farmasi Kabupaten (IFK).
dalam pengobatan ODGJ dirujuk ke faskes rujukan karena jarak, b. Koordinasi lintas sektor dengan Kepala
akses, dan keterbatasan biaya, sehingga Desa, Perangkat Desa, Kepala Dusun,
ada beberapa pasien yang kurang teratur Dinas Sosial dan Tenaga Kesehatan
minum obat. yang bertugas di Pustu dan Poskesdes
b. Ada keluarga dari beberapa pasien ODGJ untuk membantu dalam pengobatan
yang tidak mendukung dalam pengobatan pasien ODGJ di wilayahnya.
pasien, ada keluarga yang tidak
mengizinkan petugas kesehatan
melakukan kunjungan rumah untuk
melakukan pemeriksaan pasien, ada juga
keluarga yang tidak mau/tidak ada
mengambilkan obat pasien ke Fasilitas
Pelayanan Kesehatan.

8. Program Kesehatan Lansia


a. Cakupan lansia belum tercapai a. Kurang pengetahuan tentang pentingnya a. Melakukan penyuluhan tentang
b. Keluarga atau Masyarakat posyandu lansia posyandu lansia.
kurang peduli kepada lansia b. Kurang pengetahuan keluarga atau b. Melakukan penyuluhan tentang
c. Kurang Kerjasama keluarga masyarakat bagaimana cara merawat perawatan pada lansia
dan Masyarakat untuk lansia yang baik dan benar c. Melakukan pendekatan persuasive
terlaksananya posyandu lansia c. Kurang informasi mengenai perubahan kepada keluarga lansia, kader dan
d. Alat pemeriksaan darah pada jadwal posyandu lansia aparatur desa
lansia masih kurang seperti alat d. Tidak tersedia dana untuk membeli alat d. Mengusulkan penyediaan alat cek
cek cholesterol, asam urat dan cholesterol, asam urat dan gula darah
gula darah

9. Program KESJAOR
a. Kurangnya dana a. Anggaran dana untuk program KESJAOR a. Pengajuan dana KESJAOR.
b. Sulit mengumpulkan warga kurang b. Turun langsung ke masyarakat saat
/kelompok pekerja di wilayah b. Jangkauan kelompok pekerja wanita warga mengadakan pertemuan
kerja pada saat jam kerja. tani/Pekerja Bengkel tidak berjalan kelompok.
maksimal.

10. Program HATTRA


- - -
11. Program OMKABA
- - -
12. Program Kesehatan Haji
a. Tidak ada dana untuk a. Tidak adanya anggaran dana untuk Melakukan pengusulan dana untuk
melakukan skrining calon melakukan skrining calon Jemaah haji melakukan skrining calon Jemaah haji ke
Jemaah haji b. Alat yang tersedia di puskesmas sangat puskesmas
b. Masih terbatasnya alat untuk terbatas sehingga calon jemaah haji sering
pemeriksaan calon Jemaah haji di anjurkan pemeriksaan lebih lengkap lagi
di rumah sakit.

13. Program PIS-PK


a. Tidak ada dana untuk a. Tidak ada dianggarkan dana untuk ke a. Melakukan Pengusulan dana PIS-PK
melakukan kunjungan rumah rumah guna intervensi lanjutan. ke puskesmas dan dinkes
saat intervensi lanjutan. b. Hasil intervensi program belum b. Melakukan Integrasi program yang
b. Belum bisa melakukan update dilaporkan ke PJ PIS-PK sehingga
data di aplikasi keluarga sehat. belum bisa melakukan update. termasuk 12 indikator PIS-PK
c. Tidak ada alokasi dana c. Tidak stabilnya internet yang c. Pengusulan Penyediaan alokasi dana
penyediaan kuota internet menghambat proses update data kuota internet khusus update data di
khusus untuk update data d. Pada saat kunjungan rumah warga aplikasi keluarga sehat
d. Hasil pendataan kurang efektif tidak ada ditempat. d. Melakukan koordinasi dengan pihak
desa/dusun/ ketua rt/rw agar
memberitahukan ke warga saat
petugas akan melakukan kunjungan

14. Program KESPRO


a. Tidak ada dana untuk a. Tidak ada dana untuk melakukan Mengajukan dana kepada dinkes untuk
melakukan kunjungan rumah kunjungan rumah saat intervensi lanjutan melakukan kunjungan rumah serta dana
saat intervensi lanjutan dan dana untuk update data. untuk update data ke aplikasi keluarga
b. Belum bisa melakukan update b. Hasil pendataan kurang efektif karena saat sehat
data di aplikasi keluarga sehat pendataan warga yang di ambil data
c. Tidak ada alokasi dana sedang tidak ada dirumah.
penyediaan kuota internet c. Tidak bisa melakukan update data di
khusus untuk update data karenakan internet tidak stabil dan
d. Hasil pendataan kurang efektif terkadang hilang.

15. Program PERKESMAS


- - -

Mengetahui Penanggung Jawab UKM


Kepala Puskesmas Tujuh Belas, Esensial dan Perawatan KESMAS

Sapari, A.Md KL, S.K.M Bdn Mariah Yuliana Purba, S.T, Keb
NIP: 19690402 199203 1 010 NIP : 19750702 200604 2 018

Anda mungkin juga menyukai