Anda di halaman 1dari 9

P-ISSN

E-ISSN

Jurnal Ilmiah Mahasiswa


Volume X, Nomor X, Juni 20XX

PERBANDINGAN POSISI AWALAN SHOOTING TRIPLE THREAT DAN


JUMP STOP PADA ATLET PUTRA BOLA BASKET ACEH TENGAH

Asyraf Hudri*1, Amiruddin2


1,2
Universitas Syiah Kuala

Abstrak
Teknik shooting pada permainan Bola Basket meliputi gerakan awalan saat menerima
Bola. Triple threat dan jump stop merupakan posisi awalan untuk melakukan tembakan ke
ring lawan. Terdapat perbedaan saat melakukan triple threat dan jump stop yaitu pada
langkah kaki. Permasalahan yang menarik pada kedua teknik tersebut adalah efektivitas
saat melakukannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode
komparatif. Teknik penarikan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel
9 orang atlet. Instrumen penelitian dengan melakukan shooting test pada atlet Putra Bola
Basket Aceh Tengah. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data sebagai berikut: (1)
Nilai rata-rata awalan shooting triple threat dari atlet Putra bola basket Aceh Tengah
adalah sebesar 72,555. Nilai standar deviasi pada awalan shooting triple threat (X1) pada
atlet Putra bola basket Aceh Tengah adalah 14.017. (2) Nilai rata-rata awalan shooting
jump stop dari atlet Putra bola basket Aceh Tengah adalah sebesar 71,333. Nilai standar
deviasi pada awalan shooting jump stop (X2) pada atlet Putra bola basket Aceh Tengah
sebesar 26,274. (3) Setelah perhitungan uji-t di lakukan, maka diperoleh nilai
perbandingan awalan shooting triple threat dan jump stop atlet Putra bola basket Aceh
Tengah 0,035. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa awalan shooting
triple threat dan jump stop pada atlet Putra bola basket Aceh Tengah memiliki peran yang
sama dalam bermain bola basket.
Kata Kunci: shooting triple threat, jump stop, bola basket

Abstract
Shooting techniques in the game of basketball include initial movements when receiving the ball.
Triple threat and jump stop are the starting positions for shooting into the opponent's ring. There
is a difference when doing a triple threat and a jump stop, namely in the footsteps. The interesting
issue with these two techniques is the effectiveness of doing them. This research uses a quantitative
approach with comparative methods. The sampling technique used total sampling with a sample
size of 9 athletes. The research instrument was to carry out a shooting test on men's basketball
athletes in Central Aceh. Based on the research results, the following data were obtained: (1) The
average initial triple threat shooting value of Central Aceh men's basketball athletes was 72.555.
The standard deviation value for the initial shooting triple threat (X1) for men's basketball athletes
in Central Aceh is 14.017. (2) The average initial shooting jump stop value of men's basketball
athletes in Central Aceh is 71.333. The standard deviation value at the start of the shooting jump

*correspondence Addres (Banda Aceh)


1

E-mail: asyrafhudri07@gmail.com
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Vol. 1, No.1, Juni 2020 |
29
stop (X2) for male basketball athletes in Central Aceh is 26.274. (3) After the t-test calculations
were carried out, the comparison value for the triple threat shooting start and jump stop for men's
basketball athletes in Central Aceh was 0.035. Based on the explanation above, it can be concluded
that the triple threat shooting start and jump stop in Central Aceh men's basketball athletes have
the same role in playing basketball.
Keywords: triple threat shooting, jump stop, basketball

PENDAHULUAN
Olahraga merupakan alat pemersatu bangsa, melalui olahraga akan dapat
meningkatkan kebugaran jasmani dan meraih prestasi serta dapat mengharumkan nama
daerah, Bangsa dan Negara. Prestasi olahraga juga salah satu bentuk pengabdian para
atlet kepada bangsa dan Negara. Hal ini dapat kita lihat pada undang-undang nomor 3
tahun 2005 pasal 20 ayat 1 (2005:11) menjelaskan bahwa “Olahraga prestasi dimaksudkan
sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan potensi olahragawan dalam rangka
meningkatkan harkat dan martabat bangsa”.
Sumiyarsono (2002:1) bahwa “dasar bermain Bola Basket dengan cara lempar
tangkap, menggiring dan menembak dengan luas lapangan 28mx15m dapat terbuat dari
tanah, lantai, dan papan yang dikeraskan”. Bola Basket merupakan salah satu cabang
olahraga yang menarik, dan dewasa ini Bola Basket menjadi olahraga yang berkembang.
Perkembangan olahraga Bola Basket dapat dilihat dari semakin banyaknya peminat
olahraga Bola Basket. Bola Basket merupakan cabang olahraga yang makin banyak
digemari oleh para masyarakat terutama oleh kalangan pelajar dan mahasiswa. Melalui
kegiatan olahraga Bola Basket para remaja banyak memperoleh manfaat khususnya
dalam pertumbuhan fisik, mental, dan sosial.
Permainan Bola Basket saat ini mengalami perkembangan yang pesat terbukti
dengan munculnya klub-klub tangguh ditanah air serta atlet-atlet Basket tingkat pelajar
baik di sekolah maupun perguruan tinggi dan kompetisi yang ditangani secara
profesional yaitu kompetisi Bola Basket nasional antar klub se Indonesia IBL (Indonesian
Basketball league). Berbagai kompetisi tersebut dengan sendirinya akan memunculkan
bakat potensial di bidang Bola Basket.
Perkembangan olahraga Bola Basket di Aceh saat ini mengalami perkembangan
yang sangat pesat, hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya klub-klub Bola Basket yang
muncul di seluruh Aceh. Hal ini disebabkan volume kompetisi atau kejuaraan antar klub
yang sering diadakan oleh berbagai instansi dan sponsor yang ada di Aceh.
Perkembangan yang begitu pesat membuat para atlet termotivasi untuk mencapai juara
di setiap event kejuaraan.
Mencapai prestasi dalam olahraga bukanlah hal yang mudah, banyak aspek yang
mempengaruhi salah satunya adalah dituntut teknik dan keterampilan permainan yang
baik yang harus dimiliki oleh atlet Bola Basket. Agar teknik dan keterampilan bisa dilatih
secara baik, tentu saja sangat dibutuhkan kondisi fisik yang baik dalam penerapan latihan
yang kontinyu dan berkesinambungan. Agar dapat bermain Bola Basket yang baik dan
benar diperlukan penguasaan teknik-teknik dasar permainan Bola Basket. Adapun teknik
dasar dalam permainan Bola Basket adalah sebagaimana dikemukakan Stocker (1982:2)
yaitu: “Melakukan operan Bola, menggiring Bola, dan tembakan ke Basket atau ke
keranjang”. Menyadari pentingnya keterampilan pada olahraga permainan ini maka
hendaknya dibutuhkan latihan progesif dan benar.
Keahlian dasar shooting harus sangat dikuasai karena tujuan permainan Bola
Basket adalah memasukan Bola ke keranjang lawan sebanyak-banyaknya dan mencegah
lawan tidak membuat skor. Untuk itu teknik dasar shooting merupakan teknik dasar yang
harus dikuasai, meskipun tidak meninggalkan teknik dasar lain. Oleh karena itu teknik
shooting merupakan hal yang terpenting, karena kemenangan regu dalam suatu
pertandingan ditentukan dengan jumlah skor yang dibuat. Teknik shooting pada
permainan Bola Basket meliputi gerakan awalan saat menerima Bola. Triple threat dan
jump stop merupakan posisi awalan untuk melakukan tembakan ke ring lawan. Terdapat
perbedaan saat melakukan triple threat dan jump stop yaitu pada langkah kaki.
Permasalahan yang menarik pada kedua teknik tersebut adalah efektivitas saat
melakukannya.
Atlet bola basket Aceh Tengah merupakan salah satu atlet di bawah KONI Aceh
Tengah yang membina atlet-atlet berprestasi yang berada di daerah Aceh Tengah. Binaan
berusia 14 tahun hingga 18 tahun merupakan atlet yang dipersiapkan untuk dapat
bermain di ajang daerah bahkan nasional. Waktu latihan 4 (empat) kali dalam seminggu.
Pelatih memberikan latihan yang bervariasi baik offense maupun deffense. Latihan offense
yang sering diberikan oleh pelatih adalah shooting. Atlet binaan belum memiliki pemain
yang mampu melakukan shooting dengan baik.

METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah
metode komparatif dengan pendekatan kuantitatif. Alasan peneliti menggunakan metode
ini didasarkan pada bentuk penelitian itu sendiri yang bertujuan untuk meneliti suatu
perbedaan dalam awalan saat melakukan shooting. Sunarno (2011:8) menyatakan
“penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan
variabelnya masih sama denga npenelitian variable mandiri tetapi untuk sample yang
lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda”.

Populasi dan Sampel Penelitian


Sugiyono (2007:55) menyatakan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian disimpulkan”. Pendapat
lain menurut Arikunto (2013:101) “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”.
Sampel merupakan bagian terkecil dari populasi atau yang mewakili populasi. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu total sampling. Sesuai dengan pendapat
Sugiyono (2017:12) total sampling adalah teknik penentuan sampel dilakukan karena
jumlah populasi yang kurang dari 100 maka seluruh populasi dijadikan sampel
penelitian”. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah atlet putra bola
basket Aceh tengah berjumlah 9 orang.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Data penelitian yang diperoleh dari hasil tes yang dilakukan pada Atlet Putra
Bola Basket Aceh Tengah yaitu berupa kuantitatif atau data bentuk angka, data ini
diperoleh secara langsung dari tes awalan shooting triple threat dan jump stop. Kemudian
data-data tersebut ditabulasi ke dalam tabel, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
4.1 di bawah ini:

Tabel 1. Hasil tes posisi awalan shooting triple threat dan jump stop atlet Bola Basket.
Keterampilan Bola Basket
NO
Awalan Shooting Triple Threat Jump stop
1 54 47
2 70 34
3 70 99
4 50 98
5 69 101
6 92 90
7 59 68
8 105 60
9 84 45
Jumlah X1 : 653 X2 : 642

Perhitungan Uji Beda


Setelah nilai rata-rata dan standar deviasi diperoleh, maka langkah selanjutnya
adalah mencari uji perbedaan awalan shooting triple threat dan jump stop. Adapun
langkah-langkahnya sebagai berikut:

t=

=
=

= 0,035
Setelah perhitungan uji-t di lakukan, maka diperoleh nilai perbandingan awalan
shooting triple threat dan jump stop atlet putra Bola Basket Aceh Tengah 0,035.

Pengujian Hipotesis
Adapun yang menjadi Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Terdapat
Perbandingan Awalan Shooting Triple threat dan Jump stop Atlet Putra Bola Basket Aceh
Tengah. Menurut Arikunto (1991:63) “Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
permasalahan yang harus di uji kebenarannya”.
Jika t-hitung t-tabel, maka Ho ditolak artinya Signifikan, t -hitung t-tabel, maka Ho
diterima artinya Tidak Signifikan. Berdasarkan hasil perhitungan nilai uji-t tentang
perbandingan awalan shooting triple threat dan jump stop Atlet Putra Bola Basket Aceh
Tengah, maka diperoleh nilai t-hitung sebesar 0,035. Hasil dari perhitungan tersebut
selanjutnya dibandingkan dengan nilai t-tabel pada taraf kesalahan = 0,05 uji satu pihak,
sehingga diperoleh t-tabel = 3,499.
Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa t-hitung yang diperoleh
sebesar 0,035 lebih kecil bila dibandingkan dengan t- tabel sebesar 3,355. “Hal ini
membuktikan bahwa tidak terdapat perbedaan awalan shooting triple threat dan jump stop
Atlet Putra Bola Basket Aceh Tengah”. Kedua shooting memiliki peran yang sama.

Keberhasilan dalam bermain Bola Basket, sangat tergantung pada kemampuan


dasar bermain Bola Basket itu sendiri, seperti kemampuan passing, kemampuan dribble
dan kemampuan shooting. Untuk dapat memenangkan pertandingan ditentukan oleh
skor point tim mana lebih banyak, untuk mendapatkan skor banyak maka atlet
diharuskan berlatih shooting. Dalam penelitian ini menggunakan tes awalan shooting triple
threat dan jump stop. Hasil yang diperoleh dari tes tersebut dikelompokkan dalam suatu
data dan diolah untuk mengetahui perbedaan yang terdapat dari kedua shooting tersebut.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang berarti
yaitu sebesar 0,035 terhadap awalan shooting triple threat dan jump stop Atlet Putra Bola
Basket Aceh Tengah. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa awalan
shooting triple threat dan jump stop Atlet Putra Bola Basket Aceh Tengah memiliki peran
yang sama dalam bermain Bola Basket.
Tujuan utama pelatihan olahraga prestasi adalah untuk meningkatkan
keterampilan dan prestasi olahraga semaksimal mungkin, maka untuk mencapai tujuan
tersebut, ada empat aspek latihan yang perlu dilatih secara saksama, yaitu latihan fisik,
teknik, taktik dan mental yang berlandaskan pada prinsip-prinsip latihan yang telah
teruji keterandalannya berdasarkan hasil penelitian dan pengalaman dalam pembinaan di
lapangan. Dengan demikian penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan dan
masukan yang berarti bagi para pengembangan ilmu keolahragaan.
Penelitian ini serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Wijaya (2017) latihan
jump stop shoot memiliki pengaruh yang besar daripada latihan tripple threat position
terhadap peningkatan hasil jump shoot pada siswa ektrakulikuler bola basket SMA Negeri
2 Pringsewu.

SIMPULAN DAN SARAN


Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data pada masing-masing item tes
awalan shooting triple threat dan jump stop atlet Putra bola basket Aceh Tengah, telah
diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Nilai rata-rata awalan shooting triple threat dari atlet Putra bola basket Aceh Tengah
adalah sebesar 72,555. Nilai standar deviasi pada awalan shooting triple threat (X1)
pada atlet Putra bola basket Aceh Tengah adalah 14.017
2. Nilai rata-rata awalan shooting jump stop dari atlet Putra bola basket Aceh Tengah
adalah sebesar 71,333. Nilai standar deviasi pada awalan shooting jump stop (X2) pada
atlet Putra bola basket Aceh Tengah sebesar 26,274.
3. Setelah perhitungan uji-t di lakukan, maka diperoleh nilai perbandingan awalan
shooting triple threat dan jump stop atlet Putra bola basket Aceh Tengah 0,035.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa awalan shooting triple
threat dan jump stop pada atlet Putra bola basket Aceh Tengah memiliki peran yang sama
dalam bermain bola basket.

Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, dapat dikemukakan saran-saran
sebagai berikut:
1. Kepada pelatih atlet Putra bola basket Aceh Tengah untuk meningkatkan awalan
shooting triple threat dan jump stop melalui program-program latihan yang sudah di
atur dan direncanakan.
2. Kepada atlet Putra bola basket Aceh Tengah untuk mencapai prestasi harus mampu
awalan shooting triple threat dan jump stop melalui latihan secara kontinyu.
3. Kepada peneliti lain agar penelitian ini dapat dilanjutkan dalam permasalahan yang
lebih luas dengan jumlah sampel yang lebih besar, sehingga dapat memberikan
sumbangan pemikiran kepada pelatih, guru maupun mahasiswa guna meningkatkan
prestasi dalam cabang olahraga bola basket.

DAFTAR PUSTAKA
Agung Sunarno dan R. Syaifullah D. Sihombing. (2011). Metode Penelitian.
Keolahragaan. Surakarta: Yuma Pustaka.

Arikunto, S. (1991). Metodologi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2013).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Jakarta:


PT. Rineka Cipta.

Rizki Adhi Wijaya. (2017) Pengaruh Latihan Jump Stop Shoot dan Triple Threat Position
Terhadap Hasil Jump Shoot Putra Ekstrakurikuler Bola Basket Sma Negeri 2
Pringsewu Tahun 2016/2017. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Lampung. Digital Respositori Unila

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumiyarsono, Dedy. (2002). Keterampilan Bola Basket. Surakarta: Yudhistira.

Anda mungkin juga menyukai