Anda di halaman 1dari 34

Webinar Kebidanan :

Resusitasi Maternal &


Manajemen Jalan Nafas
dr. Abitmer Gultom, Sp.OG
Resusitasi Maternal
Pendahuluan
Cardiac arrest → Merupakan skenario yang menantang karena kondisi yang
terjadi berbahaya dan kompleks karena ada 2 nyawa yang harus
diselamatkan yaitu Ibu dan Anak.

Konsep resusitasi pada maternal hampir sama pada orang dewasa lainnya, namun
ada beberapa aspek yang berbeda karena pada resusitasi maternal memiliki
tantangannya sendiri seperti; Intubasi yang sulit pada ibu hamil dan peningkatan
terjadinya aspirasi.

Anggota tim resusitasi harus tim yang familiar/berpengalaman terhadap


perubahan fisiologis pada ibu hamil yang dapat mempengaruhi resusitasi dan
kemungkinan komplikasi.
Pendahuluan

Pada resusitasi maternal ada beberapa hal yang harus


dinilai dan dikerjakan dengan cepat dan tepat yaitu
terdiri dari :

RESPONSE AIRWAY BREATHING CIRCULATION VENTILATION


RESPONSE
- Coba bangunkan pasien
- Lakukan assessment level kesadaran dengan
A – Alert
V – Voice
P – Pain
U – Unresponsive
- Dapat juga digunakan Glasgow Coma Scale (Eye, Motoric, Verbal)
Cara Menilai GCS
Kesimpulan:
Composmentis : 15-14
Apatis : 13-12
Delirium : 11-10
Somnolen : 9-7
Stupor : 6-4
Coma :3
AIRWAY
● Buka jalan nafas
● Head tilt, chin lift atau jaw thrust
● Amankan jalan nafas menggunakan OPA (oral-pharyngeal
airway) atau LMA (laryngeal mask airway)
BREATHING
● Assessment of breathing
● PERHATIKAN pada dada, leher dan wajah
● Cari kemungkinan pernafasan abnormal atau megap – megap
● Tidak lebih dari 10 detik
● Tidak untuk memberikan bantuan pernafasan
● Jika tidak ada pernafasan atau adanya abnormal pernafasan →
cardiac arrest
IF BREATHING ● Jika bernafas tapi tidak sadarkan diri, posisikan
pasien left lateral dan berikan oksigen
● Secara regular cek tanda tanda vital
● Cari kemungkinan penyebab dan atasi
penyebabnya
● Recovery position dilakukan saat pasien bernafas
normal namun tidak ada respon :
- True lateral position
- Head in dependent position
- Position in stable
CIRCULATION
● IF NOT BREATHING → START CHEST COMPRESSION IN THE
ABSENCE OF NORMAL BREATHING
● HIGH QUALITY CHEST COMPRESSION
● LOCATION:
- Lower half of sternum
- Heel of hand at center of chest with other hand on top
● RATE:
- 100 kompresi/menit
- Kedalaman 5 – 6 cm
- Full recoil
- Rasio compression-ventilation = 30:2
● Miringkan 15 – 30 derajat ke arah CIRCULATION
kiri dengan bantal
● Tujuan : melepaskan kompresi
aorta-caval karena dapat
meningkatkan cardiac output 30 –
40%
● Kompresi aorta-caval mengurangi
efisiensi pada kompresi saat
resusitasi
● Pada posisi supinasi saat CPR,
orang lain melakukan manual left
uterine displacement
● Dapat menggunakan satu tangan
atau dua tangan
VENTILASI
● Ventilasi menggunakan Bag valve mask (BVM)/ambubag
● Administrasi oksigen 100% menggunakan face mask → mencegah
hipoksemia
● Gunakan proteksi jika harus melakukan dari mouth to mouth
● Setiap nafas diberikan dalam satu detik inspirasi hingga dada
mengembang
● Saat hamil, janin juga membutuhkan oksigen sehingga meningkatkan
kebutuhan oksigen 20% lebih banyak pada ibu
PMCD (Perimortem Cesarean Delivery )

● The 5 minute window merupakan waktu yang dibutuhkan apakah resusitasi


berhasil atau tidak.
● PMCD merupakan tindakan lanjutan jika resusitasi maternal tidak berhasil
dilakukan yang direkomendasikan pada menit ke 4 – 5 jika tidak berhasil
resusitasi → bertujuan untuk mengurangi kerusakan neurologi dimana biasa
terjadi pada menit ke 4 – 6 jika tidak terjadi ROSC
● Beberapa kasus melaporkan PMCD → meningkatkan hemodinamik pada
maternal dan kemungkinan ROSC status setelah pengosongan uterus
● Jika viabilitas maternal tidak dapat ditentukan, PMCD bisa dilakukan secepat
mungkin.
PMCD (Perimortem Cesarean Delivery )
Saat PMCD dilakukan, direkomendasikan
melakukan hal berikut:
- Pasien tidak perlu dipindahkan ke ruang
operasi saat melakukan PMCD
- Tim tidak perlu menunggu alat alat
operasi, hanya membutuhkan scapel untuk
melakukan PMCD
- Manual left uterus displacement tetap
harus dilakukan hingga janin dilahirkan
Manajemen Jalan Napas
AIRWAY ASSESSMENT
Basic Airway Management
1. LOOK
2. LISTEN ● Clear airway of any secretion
● Head Tilt and Chin Lift
3. FEEL
● Jaw Thrust
AIRWAY ASSESSMENT
LEMON is a useful mnemonic to perform this assessment
which can predict a difficult airway

L → Look externally
E → Examine 3-3-2
M → Mallampati score
O → Obstruction
N → Neck mobility
AIRWAY ASSESSMENT
Grade 1
Pilar faring, uvula, dan palladium mole terlihat jelas, seluruh
tonsil terlihat jelas

Grade 2
Uvula dan palatum mole terlihat sedangkan pilar faring tidak
terlihat, setengah ke atas dari fossa tonsil terlihat

Grade 3
Palatum mole dan palatum durum masih dapat terlihat jelas

Grade 4
Pilar faring, uvula, dan palatum mole tidak terlihat, hanya
palatum durum yang terlihat
AIRWAY ASSESSMENT
Maintaining Airway Patency

● Manual ventilation of the lungs with a


bag-valve-mask
● Oropharingeal airways
● Nasopharingeal airways
● Supraglottic airway devices
● Endotracheal tube
PREPARATTION & EQUIPMENT CHECK
EQUIPMENT
The following equipment should be routinely available for airway management:

● An oxygen source
● Capability to ventilate with bag and mask
● Laryngoscopes (direct and video)
● Several ETTs of different sizes with available stylets and bougies
● Other (not ETT) airway devices (eg, oral, nasal, supraglottic airways)
● Suction
● Pulse oximetry and CO2 detection
● Stethoscope
● Tape
● Blood pressure and electrocardiography (ECG) monitors
● Intravenous access
ORAL & NASAL AIRWAY
OROPHARINGEAL AIRWAY
NASAL AIRWAY
PATIENT POSITIONING
PATIENT POSITIONING
Correct patient positioning is very helpful:
1. Sniffing position
2. Patient with obesity -> positioned on a 30 derajat upward ramp
PREOKSIGENASE

BVM dengan 100% oksigen


selama 3-5 menit
BAG & MASK VENTILATION
(BMV)
LMA
ETT
BAG AND MASK VENTILATION
LARYNGEAL MASK AIRWAY
ENDOTRACHEAL INTUBATION
THANK YOU
ANY QUESTION ?

Anda mungkin juga menyukai